Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS AERODINAMIKA PADA SAYAP PESAWAT TERBANG

DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL


FLUID DYNAMICS (CFD)
MUHAMAD MULYADI
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin.

Abstraksi

Karakteristik aerodinamika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam


bidang ilmu aplikasi aerodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan bentuk
benda yang aerodinamis. Penelitian karakteristik aerodinamika ini dilakukan
pada sayap pesawat. Dalam penelitian ini, analisa karakteristik aerodinamika
dilakukan dengan metoda pendistribusikan aliran pusaran (vortex) di sepanjang
kontur sayap pesawat untuk mendapatkan distribusi kecepatan, yang kemudian
digunakan untuk mendapat kandistribusi tekanan pada kontur sayap tersebut.
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui nilai tekanan dan kecepatan
serta hasil grafik dari kecepatan yang diberikan pada masing – masing model
sayap pesawat diantaranya kecepatan 100 km/Jam, 300 km/Jam, 500 km/Jam,
700 km/Jam, 900 km/Jam sehingga semakin tinggi kecepatan maka tekanan yang
diterima sayap pesawat semakin besar terutama pada bagian depan sayap.

Kata kunci : Aerodinamika, Pesawat, Kecepatan, Tekanan, CFD

PENDAHULUAN
besar, pengurangan gaya tahan (drag) yang
Pesawat terbang merupakan suatu ditandai dengan pengurangan koefisien gaya
kemajuan teknologi yang sangat luar biasa tahan (drag coefisien) adalah salah satu cara
bagi dunia, sejak manusia mulai menemukan yang paling efisien untuk meningkatkan
cara untuk dapat terbang maka kemajuan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dalam
teknologi dunia semakin pesat pula hal ini dunia desain dan produksi kendaraan saat
disebabkan dengan adanya pesawat terbang ini, pengujian koefisien tahanan menjadi
sehingga koneksi / hubungan antara negara- satu hal penting yang harus dilakukan oleh
negara di dunia semakin mudah. Sejak industri. Kebutuhan akan informasi
pesawat terbang mulai dibuat pertama kali koefisien tahanan tersebut menjadi penting
sampai pada era modern seperti sekarang ini setelah semakin gencarnya usaha-usaha
bentuk pesawat maupun ukurannya terus rekayasa teknologi untuk memproduksi
menerus berevolusi mengikuti kendaraan dengan konsumsi bahan bakar
perkembangan pada jamannya. Dalam yang koefisien mungkin dengan pencapaian
perkembangan pesawat terbang ada suatu kecepatan kendaraan yang seoptimal
jaman dimana pesawat dikembangkan mungkin.
sampai ke tingkat teknologi yang dapat
dikatakan tiada batas / luar biasa, hal inilah Dalam lingkungan persaingan
yang memicu mengapa pesawat terbang global yang semakin ketat saat ini,
dikembangkan secara terus menerus sampai dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam
sekarang ini. pengujian koefisien tahanan tesebut. Seperti
kita ketahui bahwa pengujian keofisien
Untuk semua kendaraan, dari tahanan angin suatu kendaraan dapat
kendaraan penumpang kecil hingga yang dilakukan di dalam terowongan angin baik

1
dalam ukuran kendaraan yang sebenarnya kali menimbulkan beberapa peristiwa yang
maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi cukup merugikan dalam suatu perancangan
cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam benda uji pada industri yang bergerak pada
terowongan angin, baik ukuran sebenarnya bidang aerodinamika, seperti halnya gesekan
maupun ukuran skala tersebut, /friction antara aliran fluida dengan sebuah
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak body atau benda uji, yang akan berujung
sedikit. Hal inilah yang menjadi salah satu dengan timbulnya daerah wake di sekitar
pemicu kenapa desainer maupun industri body atau benda uji.
mulai memanfaatkan komputasi dan Penelitian ini ditekankan pada
simulasi numerik Computational Fluid analisa karakteristik distribusi tekanan dan
Dynamics (CFD) sebagai solusi terhadap kecepatan suatu benda uji airfoil di dalam
permasalahan tersebut dengan pertimbangan fenomena flow around body apabila
kecepatan dalam memperoleh data koefisien kecepatan aliran freestream dibuat konstan.
tahanan dan rendahnya biaya yang harus Dengan menganggap kerapatan udara
dikeluarkan. konstan dalam kecepatan udara adalah 100
Tekanan serta kecepatan adalah km/jam, 300 km/jam, 500 km/jam, 700
besaran dasar dalam konsep ilmu km/jam, 900 km/jam maka kondisi-kondisi
aerodinamika, kedua parameter tersebut tersebut dikatakan sebagai aliran
menjadi landasan bagi pengembangan inkompresibel dan masih relevan untuk
konsep serta aplikasi aerodinamika seperti digunakan sebagai batasan studi
halnya bidang automotive dan aeronautika. perkembangan aerodinamika saat ini
Fenomena flow around body sendiri kerap

LANDASAN TEORI Dari pernyataan di atas, dapatlah


Definisi Fluida ditarik kesimpulan bahwa fluida itu
Sebelum melangkah lebih jauh merupakan suatu zat yang dapat dengan
mengenai pembahasan analisa ini, terlebih mudah berubah bentuk, tergantung dari
dahulu harus diketahui definisi dari fluida tempat fluida itu berada. Fluida dapat
itu sendiri yang menjadi fundamental awal dikatakan statis bila fluida tersebut dalam
dari pembahasan dan analisa selanjutnya. keadaan tidak bergerak atau diam pada
Dalam keseharian pada suatu wadah dan dapat dikatakan
temperatur normal bentuk dasar dari suatu kinematis bila fluida tersebut bergerak
bahan umumnya terbagi menjadi tiga sifat, secara terus-menerus (continue) akibat
yaitu; zat padat, zat cair dan zat gas, adanya suatu gaya gesek atau tekan
walaupun ada pula yang mempunyai sifat- seberapapun kecilnya.
sifat ganda. Sebuah zat padat umumnya Secara umum bila dibedakan dari
mempunyai bentuk tertentu dan bila sudut kemampatannya (compresibility),
dilihat dari struktur molekulnya, zat padat maka bentuk fluida terbagi dua jenis,
memiliki jarak antar-molekul yang lebih yaitu; compressible fluid dan
rapat serta gaya kohesi antar-molekul incompressible fluid. Yang dimaksud
yang lebih besar dibandingkan zat lainnya dengan compressible fluid adalah fluida
sehingga zat padat tidak mudah berubah yang tingkat kerapatannya dapat berubah-
bentuk. Sedangkan zat cair dan zat gas ubah (ρ ≠ kons tan ) , contohnya; zat
(yang merupakan suatu jenis fluida)
berbentuk gas. Sedangkan incompressible
umumnya mempunyai bentuk yang
fluid adalah fluida yang tingkat
ditetapkan oleh wadahnya masing-masing
kerapatannya tidak berubah atau
(di mana wadah tersebut biasanya terbuat
perubahannya kecil sekali dan dianggap
dari zat padat) dan bila dilihat dari struktur
molekulnya, fluida memiliki jarak antar- tidak ada (ρ = kons tan ) , contohnya; zat
molekul yang lebih besar serta gaya berbentuk cair.
kohesi antar-molekul yang lebih rapat
dibandingkan zat padat sehingga fluida Beberapa Istilah dalam Mekanika Fluida.
mudah berubah bentuk tergantung dari Istilah dalam mekanika fluida
wadah atau tempatnya. dibawah ini cenderung untuk zat cair dan
dalam keadaan bergerak yang sesuai

2
dengan fluida yang akan digunakan dalam dalam sebuah pipa dengan diameter dalam
penelitian. (di).
Bilangan Reynolds digunakan
Tekanan (Pressure) untuk menentukan tipe aliran, apakah
Tekanan dalam suatu aliran dapat aliran tersebut laminar atau turbulen, serta
diketahui dengan persamaan dibawah ini: relatif diantaranya (transisi). Jika nilai dari
v2 bilangan Reynold dibawah 2300, maka
p= × ρ × g (Pascal atau N/m2) aliran tersebut adalah laminar dan jika
2× g nilai dari bilangan Reynold di atas 4000,
…………………………. (2-1) (1) maka aliran tersebut adalah turbulen.
Sedangkan nilai diantara 2300 – 4000
Debit Aliran menunjukkan aliran transisi.
Debit aliran fluida pada umumnya
dipergunakan untuk menghitung Klasifikasi Aliran Fluida
kecepatan aliran pada masing-masing pipa Banyak kriteria yang dapat
eksperimen. digunakan untuk mengklasifikasikan
fluida, seperti; tipe aliran yang terjadi,
Kerapatan (Density) karakteristik aliran yang dimiliki, rekayasa
Kerapatan (density) merupakan aliran yang dilakukan dan lain-lain. Di
jumlah atau kuantitas dari suatu zat. Nilai mana semua itu dipengaruhi oleh
density dapat dipengaruhi oleh temperatur, parameter-parameter fluida serta aliran itu
semakin tinggi temperatur maka kerapatan sendiri (seperti; temperatur, tekanan,
suatu fluida semakin berkurang karena viskositas, kecepatan, tekanan dan lain-
disebabkan gaya kohesi dari molekul- lain).
molekul fluida semakin berkurang .
Tipe Aliran Fluida
Kekentalan (Viscositas) Dalam mempelajari mekanika
Viskositas merupakan suatu sifat fluida tidak terlepas dari tipe-tipe aliran
fluida yang mendasari diberikannya fluida yang terjadi. Untuk mengetahui tipe
tahanan terhadap tegangan geser oleh aliran tersebut, terlebih dahulu dicari nilai
fluida tersebut. Viskositas sebenarnya dari bilangan Reynolds dengan parameter-
disebabkan oleh kohesi dan pertukaran parameter yang dimiliki aliran fluida yang
momentum molekuler di antara lapisan- sedang di analisis..
lapisan fluida dan pada waktu
berlangsungnya aliran, efek ini terlihat Karakteristik Aliran Fluida
sebagai tegangan tangensial atau tegangan Karakteristik aliran fluida
geser di antara lapisan yang bergerak. merupakan sifat aliran fluida yang
Akibat adanya gradient kecepatan, akan dipengaruhi oleh keadaan saluran aliran.
menyebabkan lapisan fluida yang lebih
dekat pada plat yang bergerak, akan Rekayasa Aliran Fluida
memperoleh kecepatan yang lebih besar Merupakan penggambaran suatu
dari lapisan yang lebih jauh. sistem dalam menginterprestasikan bentuk
gerakan.
Metode Elemen Hingga Satu Dimensi.
Metode elemen hingga satu Persamaan Bernoulli
dimensi merupakan suatu sistem koordinat Persamaan Bernoulli digunakan
yang menggunakan nilai koordinat di untuk menghitung aliran fluida dari pipa
sepanjang arah tegak. yang lebih tinggi menuju ke pipa yang
lebih rendah atau sebaliknya.
Bilangan Reynolds (Reynolds Number) Persamaan Bernoulli merupakan
Bilangan Reynold adalah persamaan energi untuk fluida
bilangan yang tidak berdimensi yang incompresble di mana terdapat tiga
merupakan hubungan antara massa jenis bentuk energi (yang dipengaruhi oleh
( ρ ), viskositas dinamik ( µ ) dan gravitasi).
kecepatan rata-rata (v) dari suatu fluida

3
Batas-batas pemakaian aerodinamika yang bekerja pada benda
persamaaan Bernoulli ideal adalah berasal hanya dari dua sumber dasar
alirannya konstan sepanjang lintasan dan ialah distribusi tekanan dan tegangan
mengabaikan segala kerugian yang geser pada permukaan benda.
terjadi dalam lintasan fluida. Jika
alirannya terjadi perubahan atau kerugian
turut diperhitungkan, maka hasilnya tidak
akan ideal.

Persamaan Kontiniutas
Persamaan kontiniutas digunakan
untuk menghitung aliran fluida dari
penampang yang lebih besar menuju Gambar 2.1 Force of flight
penampang yang lebih kecil atau
sebaliknya. Persamaan kontiniutas ideal Berikut ini hal-hal yang
merupakan hukum kekekalan massa di mendefinisikan gaya-gaya tersebut dalam
mana jumlah volume zat massa yang sebuah penerbangan yang lurus dan
masuk dan keluar selalu konstan. datar, tidak berakselerasi (stright and
level, unaccelerated):
Persamaan Momentum 1. Thrust adalah gaya dorong, yang
Persamaan momentum digunakan dihasilkan oleh mesin
untuk menghitung pengaruh dari suatu (powerplant)/baling-baling. Gaya
perubahan aliran fluida. Jika pada ini kebalikan dari gaya tahan
partikel dalam suatu aliran fluida terjadi (drag).
perubahan kecepatan baik besaran 2. Drag adalah gaya ke belakang,
maupun arahnya (atau keduanya), maka menarik mundur, dan disebabkan
akan terjadi perubahan energi yang oleh gangguan aliran udara oleh
dihasilkannya. sayap, fuselage, dan objek-objek
Untuk suatu sistem ideal berlaku lain. Drag kebalikan dari thrust, dan
hubungan; energi yang diusahakan = beraksi kebelakang paralel dengan
energi yang dihasilkan. arah angin relatif (relative wind).
3. Weight (gaya berat) adalah
Gaya-gaya Yang Bekerja Pada Pesawat kombinasi berat dari muatan
Terbang pesawat itu sendiri, awak pesawat,
Pesawat terbang dirancang bahan bakar, dan kargo atau bagasi.
sedemikian rupa sehingga hambatan Weight menarik pesawat ke bawah
udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada karena gaya gravitasi. Weight
saat terbang akan menghadapi beberapa melawan lift (gaya angkat) dan
hambatan, diantaranya hambatan udara, beraksi secara vertikal ke bawah
hambatan karena berat badan pesawat itu melalui center of gravity dari
sendiri, dan hambatan pada saat pesawat.
menabrak awan. Setelah dilakukan 4. Lift (gaya angkat) melawan gaya
perhitungan dan rancangan yang akurat dari weight, dan dihasilkan oleh
dan teliti, langkah selanjutnya adalah efek dinamis dari udara yang
pemilihan mesin penggerak pesawat beraksi di sayap, dan beraksi tegak
yang mampu mengangkat dan lurus pada arah penerbangan
mendorong badan pesawat. melalui center of lift dari sayap.
Suatu benda yang terbenam
dalam fluida yang bergerak, atau Aplikasi Pada Sayap Pesawat
sebaliknya benda tersebut bergerak
terhadap fluida yang diam, mengalami
suatu gaya. Gaya-gaya yang bekerja pada
benda tersebut seringkali disebut sebagai
gaya-gaya aerodinamika. Dalam semua
kasus aerodinamika, gaya-gaya Gambar 2.2 Penampang Sayap 1

4
Udara akan mengalir melewati
bagian atas sayap dan bagian bawah sayap.
Sebenarnya bukan udara yang mengalir
melewati sayap pesawat, tapi sayap
pesawatlah yang maju “menembus” udara.
Tapi kita akan mengasumsikan aliran ini
dengan gambar sayap yang diam.

Dengan bentuk yang melengkung


di atas, maka aliran udara di atas sayap
membutuhkan jarak yang lebih panjang dan
membuatnya “mengalir” lebih cepat
dibandingkan dengan aliran udara di bawah
sayap pesawat. Karena kecepatan udara
yang lebih cepat di atas sayap, maka
tekanannya akan lebih rendah dibandingkan
dengan tekanan udara yang “mengalir” di Gambar 2.5 Aliran udara pada sayap
bawah sayap. Tekanan di bawah sayap yang
lebih besar akan “mengangkat” sayap Lift dan drag yang tersedia pada
pesawat dan disebut gaya angkat/lift. bermacam-macam kecepatan pada saat
pesawat terbang datar dan tidak
berakselerasi, proporsi CL (Coefficient of
Lift) dan CD (Coefficient of Drag) dapat
dihitung pada setiap angle of attack tertentu.
Hasil plotting untuk rasio lift/drag (L/D)
pada angle of attack tertentu menunjukkan
Gambar 2.3 Penampang Sayap 2 bahwa L/D bertambah ke maksimum
kemudian berkurang pada koefisien lift dan
Karena itu, kecepatan pesawat angle of attack yang lebih besar seperti
harus dijaga sesuai dengan rancangannya. terlihat pada gambar. Perhatikan bahwa
Jika kecepatannya turun maka lift nya akan maksimum rasio lift/drag (L/D max) terjadi
berkurang dan pesawat akan jatuh, dalam pada angle of attack dan koefisien yang
ilmu penerbangan disebut stall. Kecepatan tertentu. Jika pesawat beroperasi pada
minimum ini disebut Stall Speed. Jika penerbangan yang stabil pada L/D max,
kecepatan pesawat melebihi rancangannya maka total drag adalah minimum. Angle of
maka juga akan terjadi stall yang dinamakan attack apapun yang lebih kecil atau lebih
high speed stall. besar dari yang ada di L/D max akan
Terbang straight dan level (lurus mengurangi rasio lift/drag dan
dan datar) dapat dipertahankan mulai dari konsekwensinya menambah total drag dari
terbang dengan kecepatan rendah sampai gaya angkat yang diberikan pada pesawat.
dengan kecepatan tinggi. Penerbang harus
mengatur angle of attack dan thrust dalam
semua jangkauan kecepatan (speed regim)
jika pesawat harus ditahan di ketinggian
tertentu (level flight).

Gambar 2.4 Kemiringan sayap pesawat

Secara kasar jangkauan kecepatan ini dapat


dikelompokkan dalam 3 daerah (regim), Gambar 2.6 Angle of Attack, Degrees
kecepatan rendah (low-speed), menjelajah
(cruising flight), dan kecepatan tinggi (high-
speed).

5
Bagaimana persamaan untuk menghitung Airfoil NACA (National Advisory
tekanan pada pesawat Committee for Aeronautics)
NACA airfoil adalah salah satu
Persamaan Bernoulli adalah bentuk bodi aerodinamika sederhana
yang berguna untuk dapat memberikan
gaya angkat tertentu terhadap suatu bodi
1 1
P1 + ρν 12 + ρ .g.h1 = P2 + ρ .ν 22 + ρ .g.h2 lainnya dan dengan bantuan penyelesaian
2 2 matematis sangat memungkinkan untuk
………………….............. (2.2) memprediksi berapa besarnya gaya
angkat yang dihasilkan oleh suatu bodi
Sayap pesawat tipis, maka h1 = h2 sehingga airfoil. Geometri airfoil memiliki
tekanan pada pesawat: pengaruh besar terhadap karakteristik
aerodinamika dengan parameter penting
berupa CL, dan kemudian akan terkait
1 1 dengan lift (gaya angkat yang dihasilkan).
p1 + ρ .ν 12 = P2 + ρ .ν 22
2 2 Sampai sekitar Perang Dunia II, airfoil
yang banyak digunakan adalah hasil riset
Gottingen. Selama periode ini banyak
Oleh karana itu perhatian utama
pengajuan arifoil dilakukan diberbagai
para ahli di bidang keteknikan sering kali
negara, namun hasil riset NACA lah yang
lebih kepada tahanan dan gaya angkat
paling terkemuka. Pengujian yang
daripada distribusi tekanan dan tegangan
dilakukan NACA lebih sistematik dengan
geser, hasil-hasil eksperimen biasanya
membagi pengaruh efek kelengkungan
diperoleh dan disajikan secara langsung
dan distribusi ketebalan atau thickness
dalam tahanan dan gaya angkat.
serta pengujiannya dilakukan pada
Terdapat dua prinsip penting
bilangan Reynold yang lebih tinggi
yang harus diikuti dalam mendesain
dibanding yang lain. Hal ini sering
suatu benda dengan tahanan rendah:
dirangkum oleh beberapa parameter
- Apabila benda tersebut panjang dan
seperti: ketebalan maksimum, maksimum
tipis, tahanannya berkaitan dengan
bentuk melengkung, posisi max
friksi. Tahanan ini dapat dikurangi
ketebalan, posisi maks bentuk
dengan menjaga alirannya laminar
melengkung, dan hidung jari-jari. Suatu
sebanyak mungkin. Hal ini
airfoil terdiri dari:
mengisyaratkan permukaan-
permukaan yang halus. • permukaan atas (Upper Surface)
- Apabila benda tersebut adalah • permukaan bawah (Lowerer
benda tumpul, tahanannya ( Surface)
bilangan Reynolds tinggi ) terutama • mean camber line adalah tempat
tahanan bentuk. Tahanan ini dapat kedudukan titik-titik antara
dikurangi dengan menunda separasi permukaan atas dan bawah airfoil
selama mungkin. Satu caranya yang diukur tegak lurus terhadap
adalah dengan memajukan transisi mean camber line itu sendiri.
ke lapisan batas turbulen. Metode • Leading edge adalah titik paling
yang lebih baik adalah depan pada mean camber line,
streamlining, ialah memanjangkan biasanya berbentuk lingkaran
bagian belakang benda. dengan jari-jari mendekati 0.02c
Pertimbangan aerodinamika • Trailing edge adalah titik paling
adalah penting dalam desain kendaraan belakang pada mean camber line
seperti pesawat terbang. Pesawat terbang • camber; adalah jarak maksimum
tersebut mengalami gaya yang antara mean camber line dan garis
menghambat gerak lajunya yaitu tahanan chord yang diukur tegak lurus
aerodinamika. Mesin pesawat terbang terhadap garis chord.
harus secara terus-menerus menyediakan • ketebalan (thickness); adalah jarak
daya untuk mengatasi beban tahanan antara permukaan atas dan
tersebut. permukaan bawah yang diukur
tegak lurus terhadap garis chord.

6
Gambar 2.7 NACA airfoil geometry

Karakteristik Airfoil
Gaya angkat pada airfoil
bergantung pada koefisien gaya angkat yang
dihasilkan oleh airfoil tersebut. Koefisien
gaya angkat (cl) dipengaruhi oleh disain
bentuk camber dari airfoil. cl yang
dihasilkan oleh suatu airfoil bervariasi
secara linear dengan sudut serang (α)
tertentu. Kemiringan garis ditandai dengan
a 0 yang disebut lift slope. Pada daerah ini
aliran udara bergerak dengan mulus dan
masih menempel pada hampir seluruh
permukaan airfoil. Dengan bertambah Gambar 2.8 Proses terbentuknya gaya
besarnya α, aliran udara cenderung untuk angkat
separasi dari permukaan atas airfoil,
membentuk ulakan besar “dead air” di
belakang airfoil. Pada aliran separasi ini, Berikut ini adalah proses terbentuknya gaya
aliran urdara berputar dan sebagian aliran angkat:
bergerak ke arah yang berlawanan dengan • Aliran udara mengalir melalui
aliran freestream disebut juga reversed flow. airfoil terpecah dua menjadi aliran
Aliran yang berpisah merupakan di atas dan bawah permukaan
efek dari viskositas. Konsekuensi dari airfoil.
perpisahan aliran pada α tinggi adalah • Di trailing edge kedua aliran
pengurangan gaya angkat atau cl dan bersatu lagi. Namun karena
bertambah besarnya gaya hambat akibat perbedaan sudut arah datangnya
pressure drag, kondisi ini disebut kondisi kedua aliran tersebut, maka akan
stall. Harga maksimum dari cl berada pada terbentuk suatu pusaran yang
tepat sebelum kondisi stall yang disebut starting vortex, dengan arah
putaran berlawanan arah putar
dilambangkan dengan cl max . clmax
jarum jam.
merupakan aspek paling penting dari • Karena momentum putar awal
performa airfoil, karena menentukan aliran adalah nol, maka menurut
kecepatan stall pesawat udara khususnya hokum kekekalan momentum,
saat fasa terbang kritis yaitu terbang tinggal harus timbul pusaran yang melawan
landas dan mendarat. arah putar starting vortex ini.
Pusaran ini berputar searah putaran
jarum jam mengelilingi airfoil dan
dinamakan bound vortex.
• Starting vortex akan bergeser ke
belakang karena gerak maju
pesawat.
• Akibat adanya bound vortex ini,
aliran di atas permukaan akan
mendapat tambahan kecepatan, dan
aliran di bawah permukaan akan
mendapat pengurangan kecepatan.

7
• Karena terjadi perbedaan kecepatan
itulah, sesuai dengan hokum
Bernoulli, timbul gaya yang
arahnya ke atas dan disebut lift
(gaya angkat).

Gaya Angkat Pada Sayap


Sayap adalah bentuk nyata 3D Gambar 2.11 Akibat Downwash
dari airfoil. Proses terbentuknya gaya angkat
pada sayap ini sama dengan airfoil.
Walaupun tersusun atas airfoil yang Karakteristik yang makin
didstribusikan sepanjang span sayap, adanya membedakan airfoil dengan sayap adalah
efek rentang terbatas akan menyebabkan sudut serang efektif yang bergantung pada
pola aliran di sekitar sayap tidak dapat distribusi downwash sepanjang span.
dianggap sebagai aliran 2D. Sementara itu, downwash itu sendiri
bergantung pada distribusi lift sepanjang
span. Besarnya lift per unit span sendiri
bervariasi sebagai fungsi dari jarak pada
sayap, karena:
• Panjang chord yang bervariasi
Gambar 2.9 Sayap Tampak Depan sepanjang span sayap.
• Sayap bisa saja dipuntir untuk
Gaya angkat pada suatu mendapatkan sudut serang yang
permukaan sayap akan terjadi jika terdapat berbeda pada tiap airfoilnya.
perbedaan tekanan antara permukaan atas • Bentuk airfoil yang bisa saja
dan bawah. Perbedaan ini akan terjadi berbeda sepanjang span.
sepanjang span, kecuali pada ujung sayap.
Pada ujung sayap ini akan terjadi proses NACA Seri 4 Digit
ekualisasi tekanan sehingga aliran udara Sekitar tahun 1932, NACA
mengalami rotasi di sekitar ujung sayap. melakukan pengujian beberapa bentuk
Dengan demikian secara efektif, aliran di airfoil yang dikenal dengan NACA seri 4
sekitar sayap adalah aliran 3D. Rotasi pada digit. Distribusi kelengkungan dan
ujung sayap ini disebut wing tip vortex, ketebalan NACA seri empat ini diberikan
yang seiring dengan gerak maju pesawat, berdasarkan suatu persamaan. Distribusi
wing tip vortex akan bergerak ke belakang ini tidak dipilih berdasarkan teori, tetapi
sayap sekaligus ke bawah. Vortex ini akan diformulasikan berdasarkan pendekatan
mempengaruhi sayap dalam artian bentuk sayap yang efektif yang
mengimbas ke bawah komponen kecepatan digunakan saat itu, seperti yang dikenal
aliran di sekitar sayap tersebut. Kecepatan adalah airfoil Clark Y.
imbas ke bawah ini disebut downwash. Pada airfoil NACA seri empat,
digit pertama menyatakan persen
maksimum chamber terhadap chord.
Digit kedua menyatakan persepuluh
posisi maksimum chamber pada chord
dari leading edge. Sedangkan dua digit
terakhir menyatakan persen ketebalan
airfoil terhadap chord. Contoh : airfoil
NACA 2412 memiliki maksimum
chamber 0.02 terletak pada 0.4c dari
leading edge dan memiliki ketebalan
Gambar 2.10 Ilustrasi Downwash maksimum 12% chord atau 0.12c. Airfoil
yang tidak memiliki kelengkungan,
Dengan adanya downwash dan dimana chamber line dan chord berhimpit
V∞, maka akan ada sudut serang lokal yang disebut airfoil simetrik. Contohnya
lebih rendah daripada sudut serang adalah NACA 0012 yang merupakan
geometrik.

8
airfoil simetrik dengan ketebalan merupakan seri pertama yang
maksimum 0.12c. dikembangkan berdasarkan perhitungan
teoritis. Airfoil seri 1 yang paling umum
digunakan memiliki lokasi tekanan
minimum di 0.6 chord, dan kemudian
dikenal sebagai airfoil seri-16. Chamber
line airfoil ini didesain untuk
menghasilkan perbedaan tekanan
sepanjang chord yang seragam.
Penamaan airfoil seri 1 ini
menggunakan lima angka. Misalnya
NACA 16-212. Digit pertama
Gambar 2.12 NACA 4 digit menunjukkan seri 1. Digit kedua
menunjukkan persepuluh posisi tekanan
NACA Seri 5 Digit minimum terhadap chord. Angka
Pengembangan airfoil NACA 5 dibelakang tanda hubung: angka pertama
digit dilakukan sekitar tahun 1935 dengan marupakan persepuluh desain CL dan dua
menggunakan distribusi ketebalan yang angka terakhir menunjukkan persen
sama dengan seri empat digit. Garis maksimum thickness terhadap chord. Jadi
kelengkungan rata-rata (mean chamber NACA 16-212 artinya airfoil seri 1
line) seri ini berbeda dibanding seri dengan lokasi tekanan minimum di 0.6
empat digit. Perubahan ini dilakukan chord dari leading edge, dengan desain
dalam rangka menggeser maksimum CL 0.2 dan thickness maksimum 0.12.
chamber kedepan sehingga dapat
meningkatkan CL max. Jika
dibandingkan ketebalan (thickness) dan
chamber, seri ini memiliki nilai CL max
0.1 hingga 0.2 lebih tinggi dibanding seri
empat digit. Sistem penomoran seri lima Gambar 2.14 NACA 16-212
digit ini berbeda dengan seri empat digit.
Pada seri ini, digit pertama dikalikan 3/2 NACA Seri 6
kemudian dibagi sepuluh memberikan Airfoil NACA seri 6 didesain
nilai desain koefisien lift. Setengah dari untuk mendapatkan kombinasi drag,
dua digit berikutnya merupakan persen kompresibilitas, dan performa CL max
posisi maksimum chamber terhadap yang sesuai keinginan. Beberapa
chord. Dua digit terakhir merupakan persayaratan ini saling kontradiktif satu
persen ketebalan/thickness terhadap dan lainnya, sehingga tujuan utama
chord. Contohnya, airfoil 23012 memiliki desain airfoil ini adalah mendapatkan
CL desain 0.3, posisi maksimum chamber drag sekecil mungkin.
pada 15% chord dari leading edge dan Geometri seri 6 ini diturunkan
ketebalan atau thickness sebesar 12% dengan menggunakan metode teoritik
chord. yang telah dikembangkan dengan
menggunkan matematika lanjut guna
mendapatkan bentuk geometri yang dapat
menghasilkan distribusi tekanan sesuai
keinginan. Tujuan pendekatan desain ini
adalah memperoleh kombinasi thickness
dan chamber yang dapat memaksimalkan
daerah alirah laminer. Dengan demikian
maka drag pada daerah CL rendah dapat
dikurangi.
Gambar 2.13 NACA 5 digit
Aturan penamaan seri 6 ini
cukup membingungkan dibanding seri
NACA Seri-1 (Seri 16)
lain, diantaranya karena adanya banyak
Airfoil NACA seri 1 yang
perbedaan variasi yang ada. Contoh yang
dikembangkan sekitar tahun 1939

9
umum digunakan misalnya NACA 641-
212, a=0.6. Angka 6 di digit pertama
menunjukkan seri 6 dan menyataan
family ini didesain untuk aliran laminer
yang lebih besar dibanding seri 4 digit
maupun 5 digit. Angka 4 menunjukkan
lokasi tekanan minimum dalam Gambar 2.16 NACA 7 digit
persepuluh terhdap chord ( 0.4c ).
Subskrip 1 mengindikasikan bahwa range NACA Seri 8
drag minimum dicapai pada 0.1 diatas Airfiol NACA seri 8 didesain
dan dibawah CL design yaitu 2 dilihat untuk penerbangan dengan kecepatan
angka 2 setelah tanda hubung. Dua angka supercritical. Seperti halnya seri
terakhir merupakan persen thickness sebelumnya, seri ini didesain dengan
terhadap chord, yaitu 12% atau 0.12. tujuan memaksimalkan daerah aliran
Sedangkan a= __ mengindikasikan persen laminer di permukaan atas permukaan
chord airfoil dimana distribusi bawah secara independen. Sistem
tekanannya seragam, dalam contoh ini penamaannya sama dengan seri 7, hanya
adalah 60 % chord. saja digit pertamanya adalah 8 yang
menunjukkan serinya. Contohnya adalah
NACA 835A216 adalah airfoil NACA
seri 8 dengan lokasi tekanan minimum di
permukaan atas ada pada 0.3c, lokasi
tekanan minimum di permukaan bawah
ada pada 0.5c, memiliki CL desain 2 dan
ketebalan atau thickness maksimum
0.16c.

Gambar 2.15 NACA 6 digit

NACA Seri 7
Seri 7 merupakan usaha lebih Gambar 2.17 NACA 8 digit
lanjut untuk memaksimalkan daerah
aliran laminer diatas suatu airfoil dengan Computational Fluid Dynamic (CFD)
perbedaan lokasi tekanan minimum Perkembangan teknologi yang
dipermukaan atas dan bawah. Contohnya serba terkomputerisasi, telah memberi
adalah NACA 747A315. Angka 7 banyak kemudahan salah satunya dalam
menunjukkan seri. Angka 4 menunjukkan hal mendapatkan informasi dari analisa
lokasi tekanan minimum di permukaan yang mempunyai tingkat kerumitan yang
atas dalam persepuluh (yaitu 0.4c) dan tinggi bila dilakukan secara manual.
angka 7 pada digit ketiga menunjukkan Computational Fluid Dynamics
lokasi tekanan minimum di permukaan (CFD) merupakan salah satu cara
bawah airfoil dalam persepuluh (0.7c). A, penggunaan komputer untuk
sebuah huruf pada digit keempat, menghasilkan informasi tentang
menunjukkan suatu format distribusi bagaimana aliran fluida. CFD
ketebalan dan mean line yang menggabungkan berbagai ilmu dasar
standardisasinya dari NACA seri awal. teknologi diantaranya matematika, ilmu
Angka 3 pada digit kelima menunjukkan komputer, teknik dan fisika. Semua ilmu
CL desain dalam persepuluh (yaitu 0.3) disiplin tersebut digunakan untuk
dan dua angka terakhir menunjukkan pemodelan atau simulasi aliran fluida.
persen ketebalan maksimum terhadap Prinsip CFD adalah metode
chord, yairu 15% atau 0.15. penghitungan yang mengkhususkan pada
fluida, di mana sebuah kontrol dimensi,
luas serta volume dengan memanfaatkan

10
komputasi komputer maka dapat Selain itu, perangkat lunak ini juga
dilakukan perhitungan pada tiap-tiap disertai dengan fasilitas pendukung untuk
elemennya. menganalisa dan mensimulasikan gerakan.
Hal yang paling mendasar Cosmoswork digunakan untuk menganalisa
mengapa konsep CFD banyak sekali kecepatan, tekanan, tegangan, frekuensi,
digunakan dalam dunia industri adalah tekanan, suhu dan sebagainya.
dengan CFD dapat dilakukan analisa Cosmosmotion digunakan untuk membuat
terhadap suatu sistem dengan gerakan dari benda, membuat simulasi serta
mengurangi biaya eksperimen dan menganimasikannya. Selain itu,
tentunya waktu yang panjang dalam Cosmosmotion juga dapat menganalisa
melakukan eksperimen tersebut atau beban untuk kasus analisa struktur.
dalam proses design engineering tahap Sedangkan Cosmosflowork digunakan untuk
yang harus dilakukan menjadi lebih menganalisa aliran fluida baik dalam
pendek. Hal lain yang mendasari maupun luar, tekanan, kecepatan dan
pemakaian konsep CFD adalah sebagainya.
pemahaman lebih dalam mengenai
karakteristik aliran fluida dengan melihat Program-program yang terlibat
hasil berupa grafik, vektor, kontur dalam CFD terbagi dua yaitu;
bahkan animasi. 1. Software utama
Yang dapat digunakan sebagai
Struktur Program CFD software utama di CFD adalah
Dalam proses kerjanya CFD Solidwork.
melibatkan berbagai macam software 2. Software pendukung
atau program. Yang termasuk dalam software
pendukung di CFD adalah program
Sayap Pesawat Exceed, GAMBIT dan program-program
Pada bab ini membahas tentang CAD/CAE, seperti; AutoCad, CATIA,
proses simulasi dan hasil dari proses NASTRAN, ProEngineering,
simulasi sayap pesawat. Tujuan dari Cosmossolidwork dan lain-lain.
simulasi ini adalah menganalisis aliran
fluida eksternal tekanan dan kecepatan pada Tahapan Kerja Dalam CFD
sayap pesawat, selain itu analisis ini juga Sebelum analisa dalam CFD
bertujuan untuk pengurangan tahanan angin dilaksanakan, terlebih dahulu dibuat
(air drag) dan pengurangan koefisien desain awal benda, teknisnya adalah
tahanan (drag coefisien) pada bagian sayap membuat model dengan program-
pesawat untuk mengurangi tekanan pada program CAD/CAE atau dapat dibuat
sayap pesawat. pula pada program Cosmos Solidwork
langsung sebelum dilakukan
Sayap Pesawat Dengan Software pendifinisian.
Solidwork.
Sebelum menganalisis aliran fluida Gaya Permukaan
pertama kali kita lakukan adalah Model solusi yang digunakan
menggambar CAD atau bentuk dari benda dalam simulasi adalah k - ε STD.
yang akan disimulasikan, disini benda yang Dengan memasukkan harga
akan disimulasikan adalah sayap pesawat projected areas (default) ke dalam
dengan software solidwork agar lebih cepat, references value maka diperoleh harga
dibandingkan menggunakan perangkat lunak sebagai berikut:
lain yang sejenis. Selain tampilan dari
solidwork yang sangat mudah dipahami.
Perangkat lunak ini juga memiliki beberapa
fasilitas pendukung. Oleh karena itu,
penggambaran komponen tersebut dilakukan
dengan perangkat lunak solidwork.

11
Tabel 3.1 Koefisien Angkat (CL).
Tabel 3.2 Koefisien Tahanan (CD).
Kecepatan Koefisien Tahanan
Koefisien Angkat (CL) Kecepatan
(CD)
100 km/Jam 0.87
100 km/Jam 0.067
300 km/Jam 0.64
300 km/Jam 0.051
500 km/Jam 0.32
500 km/Jam 0.040
700 km/Jam 0.22
700 km/Jam 0.035
900 km/Jam 0.11
900 km/Jam 0.022

Dari kecepatan yang sudah


Dari kecepatan yang sudah
ditentukan maka telah didapat nilai koefisien
ditentukan maka telah didapat nilai koefisien
angkat (CL), dari kecepatan 100 km/jam
tahanan (CD), dari kecepatan 100 km/jam
didapatkan nilai koefisien angkat 0.87.
didapatkan koefisien tahanan 0.067.
Kecepatan 300 km/jam didapatkan nilai
Kecepatan 300 didapatkan koefisien tahanan
koefisien angkat 0.64 lalu keceptan 500
0.051 lalu kecepatan 500 km/jam didapatkan
km/jam didapatkan nilai koefisien angkat
nilai koefisien tahanan 0.040 di karenakan
0.32. Begitu juga dengan kecepatan 700
tekanan anginnya rendah. Begitu juga
km/jam didapatkan nilai koefisien angkat
dengan kecepatan 700 km/jam didapatkan
(CL) 0.22 dan dengan kecepatan 900
nilai koefisien tahanan (CD) 0.035 dan
km/jam nilai koefisien angkat (CL) 0.11.
dengan kecepatan 900 km/jam nilai
Nilai koefisien berkurang seiring dengan
koefisien tahanan (CD) 0.022. Disini nilai
bertambahnya kecepatan.
koefisien tahanan (CD) pada kecepatan 100,
300, 500, 700 hingga 900 km/jam semakin
menurun dikarenakan tekanan pada
kecepatan ini sangat tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang dilakukan 5 Kecepatan 900 km/jam didapat


dengan program CFD menunjukkan adanya nilai tekanan yang tinggi yaitu
fluktuasi (perubahan) nilai dari tekanan yang 140018 Pa sedangkan nilai
terjadi pada bagian sayap pesawat. Salah tekanan terendahnya 135753 Pa.
satu faktornya disebabkan oleh perubahan
kecepatan diantaranya sebagai berikut: Di mana untuk nilai tertinggi dari
1 Kecepatan 100 km/jam didapat hasil analisa tersebut terjadi pada kecepatan
nilai tekanan yang tinggi yaitu 900 km/jam yaitu dengan tekanan 140018
101785 Pa sedangkan nilai Pa sedangkan nilai tekanan yang terendah
tekanan terendahnya 101376 Pa. adalah 101376 Pa pada kecepatan 100
2 Kecepatan 300 km/jam didapat km/jam. Tekanan tertinggi (ditunjukkan
nilai tekanan yang tinggi yaitu dengan warna merah) terjadi pada bagian
105322 Pa sedangkan nilai depan sayap pesawat dimana daerah tersebut
tekanan terendahnya 102849 Pa. merupakan frontal area. Maka dari itu makin
3 Kecepatan 500 km/jam didapat tinggi kecepatan pesawat maka tekanan
nilai tekanan yang tinggi yaitu terhadap bagian permukaan sayap pesawat
112303 Pa sedangkan nilai akan berbeda-beda.
tekanan terendahnya 108442 Pa.
4 Kecepatan 700 km/jam didapat Saran
nilai tekanan yang tinggi yaitu Untuk mengahadapi persoalan yang
123985 Pa sedangkan nilai menyangkut mengenai fluida, khususnya
tekanan terendahnya 120095 Pa. dalam analisa dengan perangkat lunak.

12
Usaha – usaha yang sebaiknya dilakukan LENGKAP FISIKA: Untuk SMU,
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Penerbit Gunung Ilmu Press,
adalah: Bandung, 1991.
1. Hendaknya mengetahui terlebih 2. Olson, M. Reuben., Wright, J.
dahulu jenis analisa fluida yang Steven., diterjemahkan Alex Tri
ingin diketahui. Apakah analisa Kantjono Widodo., DASAR –
tersebut adalah aliran dalam DASAR MEKANIKA FLUIDA
(interal) atau aliran luar (eksternal). TEKNIK, Edisi Kelima, Cetakan 1,
2. Mengetahui kondisi – kondisi PT. Gramedia Pustaka Utama,
fluida awal sebelum dilakukan Jakarta, 1993.
proses analisa. Seperti kecepatan, 3. Streeter, V. L., Wylie, Benyamin
tekanan, jenis fluida dan E., diterjemahkan oleh Arko
sebagainya. Prijono., MEKANIKA FLUIDA,
3. Bila ingin melakukan analisa Edisi Kedelapan, Jilid 1, Erlangga,
sebelumnya sudah ada suatu sistem Jakarta, 1999.
yang dapat dijadikan standar 4. Djojodihardjo, Harijono.
analisa MEKANIKA FLUIDA, Erlangga,
4. Perlu adanya pengembangan Jakarta, 1982.
tinjauan aliran fluida pada 5. Lembaga Kursus CCIT., Modul
Computational Fluid Dynamic,
benda uji secara tiga dimensi. Depok.
5. 6. http://aeroblog.wordpress.com/cate
DAFTAR PUSTAKA gory/fisika-terbang/
7. www.ilmuterbang.com
1. Team Yayasan Pendidikan Haster.,
IKHTISAR RUMUS - RUMUS

13

Anda mungkin juga menyukai