Anda di halaman 1dari 8

MUMIFIKASI PULPA

No. Dokumen : SOP/UKP/GIGI/05


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :10 Mei 2016
Halaman :1 dari 6

dr Bayu Tjahjawibawa
Puskesmas Dinoyo NIP. 19660116 200212 1 003

1 Pengertian Perawatan Mumifikasi Pulpa adalah pengambilan jaringan pulpa pada bagian
mahkota gigi, dan tetap mempertahankan jaringan pulpa pada saluran akar
dalam keadaan mati, terfiksasi serta tetap steril.
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan perawatan mumifikasi pulpa
3 Kebijakan SK No. 440/276/35.73.306.01.13/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Dinoyo
4 Referensi 1. Standart pelayanan profesional kedokteran Gigi indonesia, depkes RI.
Direktorat jendral pelayanan medikdirektorat kesehatan gigi tahun 1992.
2. Standart pelayanan medis kedokteran gigi indonesia pengurus besar
persatuan dokter gigi indonesia (PB PDGI) tahun 1999.
3. Standart pengobatan puskesmas, depkes tahun 2001.
4. Piit fort T.R. the restoration of teeth, Alih bahasa Narlan S,.1993, penerbit
buku kedokteran EGC,Jakarta
5 Alat dan Bahan 1. Kapas.
2. Arsen,
3. Eugenol,
4. ChKm,
5. Pasta munifikasi
6. Bahan semen Zinc phosphate
7. Bahan tumpatan sementara
8. Alat-alat diangnosa (sonde, kaca mulut, pinset, eskavator),
9. Alat-alat untuk menumpat (glass plate, spatula,plastis instrumen).
10. Bur dan alat bur,
11. Sarana perlindungan diri (masker dan sarung tangan).
6 Prosedur / 1. Persiapan perawatan mumifikasi pulpa
Langkah – langkah a. Menyiapkan kapas.
b. Menyiapkan arsen, eugenol, ChKm, pasta munifikasi untuk perawatan
mumifikasi pulpa.
c. Menyiapkan bahan semen Zinc phosphate
d. Menyiapkan bahan tumpatan sementara
e. Menyiapkan alat-alat diangnosa (sonde, kaca mulut, pinset, eskavator),
f. Menyiapkan alat-alat untuk menumpat (glass plate, spatula,plastis
instrumen).
g. Menyiapkan bur dan alat bur,
h. menyiapkan sarana perlindungan diri (masker dan sarung tangan).
i. posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
2. Pelaksanaan perawatan mumifikasi pulpa
a. Kunjungan Pertama
 Preparasi kavitas
 Akses
 pembuangan karies permukaan
 Mengisolasi kavitas agar tetap kering
 Mengaplikasikan arsen yang dilapisi kapas tipis, kemudian dibasahi
dengan larutan eugenol. Dan keringkan dengan kapas, selanjutnya
diletakkan pada dasar kavitas.
 Menutupi kavitas dengan bahan tumpatan sementara.
 Pasien disuruh mengigit
 Merapikan tumpatan dan membersihkan ekses-eksesnya.
 Memberikan resep analgesik yang diminum bila gigi terasa sakit.
 Memberikan pesan-pesan setelah penumpatan sbb:
- Kontrol 7-10 hari lagi (jangan lebih dari 10 hari) untuk dilakukan
perawatan lanjutan (kunjungan kedua)
- Bila terasa sakit segera minum obat analgesik.
 Mencatat tindakan perawatan pada buku rekam medik register.
b. Kunjungan Kedua
 Menanyakan dahulu pada pasien, apakah selama ditumpatkan gigi
terasa ngilu/sakit tidak.
- Jika ya, diulang perawatan seperti pada kunjungan pertama.
- Jika tidak, dilakukan perawatan lanjutkan seperti di bawah ini:
 Membongkar tumpatan sementara.
 Membuang kapas yang berisi arsen.
 Melakukan preparasi sampai lubang saluran akar terlihat
semuanya (open bur)
Hal-hal yang harus diperhatikan:
o Arah bur sejajar dengan sumbu gigi.
o Penetrasi bur jangan terlalu dalam.
o Pada kamar pulpa yang telah mengecil ( pada orang tua)
hati-hati terjasi perforasi pada daerah bifurkasi.
o Pada premolar satu sering terjadi kekeliruan tanduk pulpa
dianggap orifis (pengeburan kurang dalam)
 Melakukan pembukaan kamar pulpa, yaitu pengambilan
jaringan pulpa pada kamar pulpa harus sampai bersih sehingga
tidak ada sisa jaringan pulpa pada kamar pulpa.
 Melakukan preparasi kavitas :
o Pembuatan bentuk resisten dan retensi.
o Pembersihan kavitas, dengan cara membersihkan semua
debris dengan butiran kapas basah/semprotan air sebelum
kavitas dikeringan dengan kapas kering/semprotan udara.
 Mengaplikasikan obat sterilisasi
(ChKm/cresophen/Rokles/TKF) yang diteteskan pada butiran
kapas kecil, kemudian di peras dengan butiran kapas besar dan
butiran kapas kecil tersebut dimasukan ke kamar pulpa.
 Menutup kavitas dengan bahan tumpatan sementara
 Pasien disuruh mengigit.
 Merapikan tumpatan dan membersihkan ekses-eksesnya.
 Bila perlu memberikan resep analgesik yang diminum bila
gigi terasa sakit.
 Memberikan pesan-pesan setelah penumpatan sbb:
o Kontrol 3 – 7 hari lagi untuk dilakukan pergantian obat
sterilisasi dan tumpatan sementara.
o Bila ada keluhan segera kembali kontrol.
 Mencatat tindakan perawatan pada buku rekam medik register
c. Kunjungan ketiga
 Menanyakan dahulu pada pasien, apakah selama ditumpat gigi terasa
ngilu/sakit atau tidak.
 Jika ya, diulang perawatan seperti pada kunjungan kedua / rujukan
Rongent (pro : endo)
 Jika tidak, dilakukan perawatan lanjutan seperti di bawah ini:
- Membongkar tumpatan sementara.
- Membuang kapas yang berisi obat sterilisasi
- Membersihkan semua ekses dengan butiran kapas
basah/semprotan udara.
- Mengaplikasikan bahan pengisi (N2 / iodoform pasta) pada dasar
kamar pulpa.
- Melapiskan semen zinc phosphate setebal 1mm.
- Menutup kavitas dengan bahan tumpatan sementara.
- Pasien disuruh mengigit.
- Merapikan tumpatan dan membersihkan ekses-eksesnya.
- Memberikan pesan-pesan setelah penumpatan sbb:
 Kontrol 3 – 7 hari lagi untuk dilakukan penumpatan dengan
tumpatan tetap.
 Bila ada keluhan segera kembali kontrol
- Mencatat tindakan perawatan pada buku rekam medik register
7 Diagram Alir Kunjungan I : Tumpat sementara
Persiapan
preparasi kavitas dan analgesik
dan aplikasi arsen

Mencatat di Pesan setelah


RM penumpatan

Kunjungan II

Ngilu
?
Diulang spt kunjungan I

Aplikasi obat Pesan setelah


Bongkar sterilisasi, penumpatan,
tumpatan Tumpatan kontrol 3-7 hari,
sementara dan Sementara, dicatat di RM
Open bur analgesik bila perlu

Kunjungan III

Ngilu Diulang spt kunjungan II /


? Rongent (pro: endo)

Bongkar Aplikasi cement 1 Pesan setelah


tumpatan mm dan tumpatan penumpatan,
sementara dan sementara kontrol 3-7 hari
aplikasi bahan
pengisi

Mencatat di RM

8 Hal – hal yang Perlu 1. Indikasi :


Diperhatikan a. Perforasi pulpa karena proses karies atau proses mekanis pada gigi
sulung vital
b. Tidak ada pulpitis radikular
c. Tidak ada sakit spontan maupun menetap
d. Panjang akar paling sedikit masih dua pertiga dari panjang keseluruhan
e. Tidak ada tanda-tanda resorbsi internal
f. Tidak ada kehilangan tulang interradikular
g. Tidak ada fistula, perdarahan setelah amputasi pulpa berwarna pucat
dan mudah dikendalikan
h. Anak yang kooperatif
i. Anak dengan pengalaman buruk pada pencabutan
j. Untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka
k. Merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna
l. Untuk gigi yang dapat direstorasi
2. Kontra Indikasi :
a. Sakit spontan, sakit pada malam hari
b. Sakit pada perkusi
c. Adanya pembengkakan akibat peradangan pulpa
d. Mobilitas patologis
e. Resorbsi akar eksternal patologis yang luas
f. Resorbsi internal dalam saluran akar
g. Radiolusensi di daerah periapikal dan interradikular
h. Kalsifikasi pulpa
i. Terdapat pus atau eksudat serosa pada tempat perforasi
j. Perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dari pulpa yang terpotong
k. Pasien yang tidak kooperatif
l. Pasien dengan penyakit jantung kongenital atau riwayat demam rematik
m. Pasien dengan kesehatan umum yang buruk
n. Kehilangan tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi
9 Unit Terkait 1. Unit Rekam Medis
2. Unit Poli Umum
3. Unit Poli KIA
4. Unit Kamar Obat
5. Unit Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai