Anda di halaman 1dari 73

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Penulis:
Sumaryanta

Penyunting:
Mahmun Zulkifli

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 3


DAFTAR TABEL ________________________________ 5
PENDAHULUAN ________________________________ 7
KOMPETENSI DASAR ____________________________ 9
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ________________________________ 9
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 10
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 10
A. Aplikasi Bidang Ekonomi __________________________________________________ 11
B. Aplikasi Bidang Olahraga __________________________________________________ 12
SOAL UJI KOMPETENSI _________________________ 14
A. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear–
kuadrat ______________________________________________________________________ 14
B. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan kuadrat–
kuadrat ______________________________________________________________________ 15
C. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat–kuadrat ________________ 16
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 18
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 18
Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 18
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 20
Aktivitas 3 _________________________________________________________________________ 22
Aktivitas 4 _________________________________________________________________________ 23
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 26
Lembar Kerja Peserta Didik 1 ____________________________________________________ 26
Lembar Kerja Peserta Didik 2 ____________________________________________________ 29
Lembar Kerja Peserta Didik 3 ____________________________________________________ 31
Lembar Kerja Peserta Didik 4 ____________________________________________________ 34

3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan _______________________________________________________________ 37


Pengantar ___________________________________________________________________________37
Sistem pertidaksamaan linear–kuadrat __________________________________________38
Sistem pertidaksamaan kuadrat–kuadrat ________________________________________45
PENGEMBANGAN PENILAIAN _____________________ 55
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 55
B. Pengembangan Soal HOTS _________________________________________________ 61
KESIMPULAN _________________________________ 69
UMPAN BALIK ________________________________ 71

4
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi_____________________________ 7


Tabel 2 Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 8

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

6
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

PENDAHULUAN

Sistem pertidaksamaan dua variabel menentukan kondisi yang harus


dipenuhi secara bersamaan oleh seluruh pertidaksamaan pembentuk sistem.
Sistem pertidaksamaan dua variabel digunakan ketika suatu masalah
membutuhkan serangkaian solusi, dan ada lebih dari satu kendala pada
solusi tersebut. Solusi sistem pertidaksamaan dua variabel bukan nilai
tunggal, tetapi daerah nilai tertentu yang memenuhi seluruh pertidaksamaan
pembentuk sistem.

Sistem pertidaksamaan dua variabel menjadi salah satu materi penting yang
diajarkan di tingkat sekolah dengan harapan bahwa materi tersebut dapat
dimanfaatkan siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi yang
berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel. Pembelajaran sistem
pertidaksamaan dua variabel erat kaitannya dengan materi tentang
persamaan garis lurus dan grafiknya, fungsi kuadrat dan grafiknya, serta
mencari daerah penyelesaian dari suatu pertidaksamaan. Penguasan siswa
terhadap materi-materi tersebut sangat dibutuhkan untuk memudahkan
mereka mempelajari materi sistem pertidaksamaan dua variabel.

Sistem pertidaksamaan dua variabel memiliki banyak terapan di berbagai


bidang kehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya
pembahasan di kelas. Dengan demikian, penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel
dapat memberikan manfaat ganda, baik untuk kepentingan pembelajaran
kompetensi mata pelajaran matematika atau mata pelajaran lain yang
membutuhkan, sekaligus dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran sistem pertidaksamaan dua variabel dalam unit pembelajaran


ini difokuskan pada sistem pertidaksamaan linear dua variabel bentuk linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat. Fokus pembahasa pada unit pembelajaran ini
meliputi: kompetensi dasar, yang diuraikan dalam beberapa target

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi; aplikasi di dunia nyata,


soal uji kompetensi; bahan pembelajaran yang meliputi aktivitas
pembelajaran, lembar kerja peserta didik, bahan bacaan; serta
pengembangan penilaian, meliputi: pembahasan soal dan pengembangan
soal HOTs. Uraian materi dalam unit pembelajaran ini dapat diadaptasikan
dan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan guru dalam
pembelajaran di kelas.

8
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


matematika SMA yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel
(linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat). Kompetensi dasar tersebut dijabarkan
menjadi beberapa target kompetensi sebagai berikut.

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi


Kompetensi Dasar Target Kompetensi

3.4 Menjelaskan dan menentukan 1. Menjelaskan penyelesaian sistem


penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-
pertidaksamaan dua variabel kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
(linear-kuadrat dan kuadrat- 2. Menentukan penyelesaian sistem
kuadrat) pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
4.1 Menyajikan dan 1. Menyajikan masalah yang berkaitan
menyelesaikan masalah yang dengan sistem pertidaksamaan dua
berkaitan dengan sistem variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-
pertidaksamaan dua variabel kuadrat
(linear-kuadrat dan kuadrat- 2. Menyelesaikan masalah yang
kuadrat) berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Berikut ini rincian indikator pencapaian kompetensi yang dikembangkan


pada Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.1. di atas.

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi


IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.4.1 Menjelaskan penyelesaian 4.1.1 Menyajikan masalah yang
sistem pertidaksamaan berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear – pertidaksamaan dua variabel
kuadrat) (linear-kuadrat)
3.4.2 Menentukan penyelesaian 4.1.2 Menyelesaikan masalah yang
sistem pertidaksamaan berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear – pertidaksamaan dua variabel
kuadrat) (linear-kuadrat)
3.4.3 Menjelaskan penyelesaian 4.1.3 Menyajikan masalah yang
sistem pertidaksamaan berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear – pertidaksamaan dua variabel
kuadrat) (kuadrat-kuadrat)
3.4.4 Menentukan penyelesaian 4.1.4 Menyelesaikan masalah yang
sistem pertidaksamaan berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear – pertidaksamaan dua variabel
kuadrat) (kuadrat-kuadrat)

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)


selama ini diajarkan di sekolah lebih sebagai materi matematika yang tidak
berkaitan langsung dengan masalah sehari-hari. Sistem pertidaksamaan dua
variabel lebih banyak dibahas dari aspek mencari daerah penyelesaian yang
memenuhi pertidaksamaan-pertidaksamaan pembentuk sistem, sehingga
pembahasan banyak terfokus pada menggambar grafik fungsi dan

10
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

menentukan daerah penyelesaian, tanpa mengaitkan pembahasannya


dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran sistem pertidaksamaan dua variabel tanpa dikaitkan


permasalahan sehari-hari dapat menyebabkan kurang semangatnya siswa
dalam mempelajari materi sistem pertidaksamaan. Selain itu, pembelajaran
materi sistem pertidaksamaan dua variabel tanpa dikaitkan dengan
permasalahan sehari-hari juga dapat menyebabkan kesulitan siswa
mempelajari materi karena sistem pertidaksamaan dua variabel diajarkan
sekedar sebagai materi pelajaran yang abstrak dan tidak bermakna.

A. Aplikasi Bidang Ekonomi

Hukum penawaran dibidang ekonomi menyatakan semakin tinggi tingkat


harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh
pengusaha, dan semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit
jumlah barang yang ditawarkan. Kesimbangan harga pasar (P)
dipengaruhi oleh penawaran (S) dan permintaan (D). Andaikan telah
ditemukan relasi antara S, P, dan D, yaitu fungsi permintaan 𝑆 = 𝑃2 + 2𝑃 −
3 dan penawaran 𝐷 = 9 − 𝑃2.

Permasalahan di atas sekilas terlihat hanya sebagai masalah ekonomi.


Akan tetapi apabila dicermati lebih tajam sebenarnya masalah di atas erat
kaitannya dengan matematika, yaitu sistem pertidaksamaan dua variabel.
Permasalahan tersebut dapat dimanfaatkan guru, misalnya, untuk
memfasilitasi peserta didik belajar menyajikan model matematika dari
masalah sehari-hari, atau dapat juga sampai dengan membuat
penyelesaiannya. Peserta didik dapat ditanyakan sistem pertidaksamaan
yang tepat terkait masalah tersebut, atau peserta didik diminta membuat
ilustrasi grafis daerah penyelesaiannya.

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tentu untuk menyelesaikan masalah tersebut, peserta didik dapat


memanfaatkan sistem pertidaksamaan dua variabel. Ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan, antara lain: mengubah masalah dalam
bentuk model matematika, menyusun bentuk sistem pertidaksamaan, dan
mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan.

a. Mengubah masalah dalam bentuk model matematika


Andaikan daerah penyelesaian adalah y, maka D < y < S. Dimisalkan
P = x, maka diperoleh pertidaksamaan: y < x2 + 2x – 3 dan y > 9 – x2.
b. Menyusun bentuk sistem pertidaksamaan
Dari pertidaksamaan yang terbentuk dapat dibuat sistem
pertidaksamaan berikut:
y < x2 + 2x – 3
y > 9 – x2

B. Aplikasi Bidang Olahraga

Seorang pegolf profesional sedang


bersemangat tinggi karena
berkesempatan bermain di lapangan
golf datar yang indah. Pegolf tersebut
memiliki tinggi lintasan bola hasil
pukulan tidak pernah lebih tinggi dari

y = −0.01x2 + 0.05x, dan tidak pernah lebih rendah dari


y = −0.01x2 + 0.06x, dimana x adalah jarak dari awal tempat bola
dipukul ke arah lubang sasaran, dan y adalah ketinggian bola dari
tanah.

Permasalahan di atas tidak semata-mata dapat dilihat dari perspektif


olahraga. Masalah lintasan bola tersebut dapat dikaitkan dengan mata

12
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

pelajaran matematika, khususnya sistem pertidaksamaan dua variabel.


Sistem pertidaksamaan dapat digunakan untuk menentukan daerah
lintasan bola hasil pukulan pegolf tersebut. Tinggi lintasan bola hasil
pukulan tidak pernah lebih tinggi dari y = −0.01x2 + 0.05x, berarti
bahwa tinggi lintasan dapat dinyatakan sebagai y ≤ −0.01x2 + 0.05x.
Tinggi lintasan tidak pernah lebih rendah dari y = −0.01x2 + 0.06x,
berarti tinggi lintasan dapat dinyatakan sebagai y ≥ −0.01x2 + 0.06x.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daerah lintasan bola hasil
pukulan pertama pegolf tersebut dapat dinyatakan sebagai sistem
pertidaksamaan kuadrat – kuadrat sebagai berikut.

y ≤ −0.01x2 + 0.05x
y ≥ −0.01x2 + 0.06x

Masalah-masalah di atas merupakan sedikit contoh aplikasi sistem


pertidaksamaan dua variabel dalam kehidupan sehari-hari. Masalah sehari-
hari, seperti contoh di atas, dapat digunakan secara bervariasi dalam
pembelajaran, baik sebagai stimulasi perangsang awal pembelajaran, sebagai
wahana siswa menemukan konsep sistem pertidaksamaan dan aplikasinya
dalam kehidupan, ataupun untuk menguatkan pemahaman materi yang telah
dipelajari melalui penerapannya untuk memecahkan masalah sehari-hari,
atau bisa juga siswa diberikan penugasan proyek untuk mengidentifikasi
dan/atau menyelesaikan masalah sehari-hari yang terkait dengan sistem
pertidaksamaan dua variabel. Dengan demikian aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari dapat bermanfaat banyak dalam mendukung pembelajaran
sistem pertidaksamaan dua variabel di kelas.

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL UJI KOMPETENSI

Berikut disajikan beberapa contoh soal yang dapat digunakan sebagai


referensi dan dikembangkan lebih lanjut untuk uji kompetensi di kelas pada
kompetensi dasar yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel bentuk linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat

A. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan


linear–kuadrat

NO SOAL
1. Perhatikan grafik berikut.

II
V
I
III

IV

Manakah daerah berikut yang menunjukkan daerah penyelesaian


dari sistem pertidaksamaan 1≤x+y≤3
y ≤ 4 – x2

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Identifikasi
Level Kognitif : L2

14
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Indikator : Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua


variabel (linear – kuadrat)

Diketahui : Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan dalam bentuk


grafik
Ditanyakan : Daerah penyelesaian yang tepat untuk suatu sistem
pertidaksamaan linear–kuadrat
Materi yang : Sistem pertidaksamaan linear–kuadrat
dibutuhkan

B. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan


kuadrat–kuadrat

NO SOAL
2. Perhatikan gambar berikut

Daerah yang tidak diarsir merupakan penyelesaian dari sistem


pertidaksamaan ….

A. y > x2 – 1
x > (y – 3)2 + 3y
B. y < x2 – 1
x < (y – 3)2 + 3y

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. (y – 3) ≥ –4 + x2
(x + 9) > (y – 3)2 + 3y
D. (y – 3) > –4 + x2
(x + 9) ≥ (y – 3)2 + 3y
E. y ≤ x2 – 1
x + 9) ≥ (y – 3)2 + 3y
Identifikasi
Level Kognitif : L2
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua
variabel (kuadrat– kuadrat)

Diketahui : Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan dalam bentuk


grafik
Ditanyakan : Daerah penyelesaian yang tepat untuk suatu sistem
pertidaksamaan kuadrat–kuadrat
Materi yang : Sistem pertidaksamaan kuadrat–kuadrat
dibutuhkan

C. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan


dengan sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan
kuadrat–kuadrat

NO SOAL
3. Minyak sering berada di bagian tanah yang dibatasi lapisan batuan
menyerupai parabola. Misalkan seorang ahli geologi telah menemukan
formasi yang mengandung minyak dalam bentuk fungsi kuadratik yang
memodelkan lapisan batuan, yaitu y = –0,0001x2 – 600 dan
y = –0,0002x2 – 700, di mana x mewakili jarak horizontal dari pusat
formasi dan y mewakili kedalaman di bawah permukaan tanah. Manakah
diantara kedalaman tanah berikut yang memiliki kemungkinan paling

16
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

besar tanahnya mengandung minyak?


A. 520 meter
B. 545 meter
C. 630 meter
D. 710 meter
E. 735 meter
Identifikasi
Level Kognitif : L2
Indikator : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan dua variabel (kuadrat-kuadrat)

Diketahui : Daerah dua persamaan grafik batas lapisan tanah yang


mengandung minyak
Ditanyakan : Ditanyakan kedalaman tanah yang memiliki kemungkinan
terbesar mengandung minyak.
Materi yang : Sistem pertidaksamaan kuadrat–kuadrat
dibutuhkan

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1

Aktivitas pembelajaran 1 ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam


menguasai kompetensi yang terkait dengan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan aplikasinya dalam kehidupan sehari
hari. Aktivitas ini menggunakan model pembelajaran discovery learning.

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan melakukan aktivitas ini diharapkan siswa mampu:

a. Menjelaskan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (linear –


kuadrat)
b. Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (linear –
kuadrat)

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 45 Menit.


Media dan alat yang digunakan adalah:

1. Laptob
2. LCD proyektor

Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

1. Stimulation - Guru menyampaikan tujuan dan topik (sub topik)


(Stimulasi/ pembelajaran
Pemberian - Guru memotivasi siswa dengan cara
rangsangan) menyampaikan kegunaan praktis memahami
sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dalam
kehidupan sehari-hari.

18
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

2. Identifikasi/ - Guru menyampaikan masalah yang terdapat pada


pernyataan LKPD 1 kepada siswa.
masalah - Secara berkelompok siswa diminta memahami
(Problem apa masalah yang ada di LKPD 1 tersebut dan
statement) bagaimana cara penyelesaiannya
3. Data collection - Secara berkelompok siswa berdiskusi
(pengumpulan mengerjakan LKPD 1.
data) - Siswa dipersilahkan membaca dan atau mencari
informasi-informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah pada LKPD 1, baik dari
buku siswa, buku referensi lain, ataupun dari
sumber di internet
4. Data processing Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk
(pengolahan menyelesaikan masalah yang diberikan pada LKPD 1
data) dengan memamfaatkan berbagai informasi yang
telah diperoleh

5. Verification Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk


(pembuktian) membuktikan benar atau tidaknya temuan yang
mereka peroleh berdasarkan penyelesaian masalah
pada LKPD 1 dengan cara menerapkan temuan
tersebut untuk menyelesaikan masalah yang lain.

6. Generalization - Guru membimbing siswa menyimpulkan


(menarik pemahaman terkait dengan sistem pertidaksamaan
kesimpulan/ linear – kuadrat serta aplikasinya .
generalisasi) - Guru meminta siswa menerapkan hasil kesimpulan
pada latihan soal yang diberikan secara individual.

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 2

Aktivitas pembelajaran 2 ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam


menguasai kompetensi dasar terkait dengan penyajian dan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk
linear-kuadrat. Aktivitas ini menggunakan model pembelajaran problem-
based learning

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan melakukan aktivitas ini diharapkan siswa mampu:


1. Menyajikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel (linear-kuadrat)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat)

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran: 45 Menit.


Media dan alat yang digunakan adalah:
1. Laptob
2. LCD proyektor

FASE/TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN
Fase 1 - Guru menyampaikan tujuan dan topik (sub
Orientasi siswa topik) pembelajaran
kepada masalah - Guru memotivasi siswa dengan cara
menyampaikan pentingnya penyajian dan
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk
linear-kuadrat.
- Guru memberikan masalah pada LKPD 2
kepada siswa, dan memberikan penjelasan
umum tentang masalah-masalah yang terdapat
pada LKPD 2
Fase 2 - Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas
Mengorganisasikan 4-5 orang.

20
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

FASE/TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar yang
diperlukan secara individu (namun dalam
situasi kerja kelompok), dilanjutkan dengan
berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan
menyiapkan laporan hasilnya
Fase 3 - Secara individu siswa membaca buku siswa,
Membimbing buku catatan/ lembar kerja, atau sumber lain
penyelidikan individu guna memperoleh informasi pendukung untuk
dan kelompok penyelidikan dalam rangka menyelesaikan
masalah yang diberikan guru
- Siswa mengidentifikasi data-data kunci dalam
permasalahan dan merumuskan apa yang
hendak diselidiki dan dihasilkan dengan
dibimbing guru
- Siswa memilih strategi yang digunakan dalam
menyelesaiakan masalah dengan dibimbing
guru.
- Siswa melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih dalam rangka menyelesaikan
masalah
- Siswa mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan.
Fase 4 - Siswa merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan dan lembar jawaban dan juga pada kertas plano
menyajikan hasil untuk dipaparkan kepada siswa lain
karya - Siswa menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan
kepada kelompok lain untuk menanggapi dan
memberi pendapat terhadap presentasinya
Fase 5 - Dengan dibimbing guru, siswa melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi proses dilakukan.
pemecahan masalah - Siswa melakukan refleksi terhadap proses
penyelidikan dan jawaban yang diperoleh
dalam penyelesaian masalah.

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 3

Aktivitas pembelajaran 3 ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam


menguasai kompetensi yang terkait dengan penyelesaian sistem
pertidaksamaan kuadrat – kuadrat dan aplikasinya dalam kehidupan sehari
hari. Aktivitas ini menggunakan model pembelajaran discovery learning.

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

1. Stimulation - Guru menyampaikan tujuan dan topik (sub topik)


(Stimulasi/ pembelajaran
Pemberian - Guru memotivasi siswa dengan cara
rangsangan) menyampaikan kegunaan praktis memahami
sistem pertidaksamaan kuadrat – kuadrat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Problem - Guru menyampaikan masalah yang terdapat pada
statement LKPD 3 kepada siswa.
(Identifikasi/ - Secara berkelompok siswa diminta memahami
pernyataan apa masalah yang ada di LKPD 3 tersebut dan
masalah) bagaimana cara penyelesaiannya
3. Data collection - Secara berkelompok siswa berdiskusi
(pengumpulan mengerjakan LKPD 3. Siswa dipersilahkan
data) membaca dan/atau mencari informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah pada
LKPD 1, baik dari buku siswa, referensi lain,
ataupun dari sumber di internet
4. Data - Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk
processing menyelesaikan masalah yang diberikan pada
(pengolahan LKPD 3 dengan memamfaatkan berbagai
data) informasi yang telah diperoleh
7. Verification - Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
(pembuktian) untuk membuktikan benar atau tidaknya temuan
yang mereka peroleh berdasarkan penyelesaian
masalah pada LKPD 3 dengan cara menerapkan

22
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

temuan tersebut untuk menyelesaikan masalah


yang lain.
8. Generalization - Guru membimbing siswa menyimpulkan
(menarik pemahaman terkait dengan sistem
kesimpulan/ pertidaksamaan linear – kuadrat serta
generalisasi) aplikasinya.
- Guru meminta siswa menerapkan hasil
kesimpulan pada latihan soal yang diberikan
secara individual.

Setelah melakukan melakukan aktivitas ini diharapkan siswa mampu:


a. Menjelaskan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat –
kuadrat)
b. Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat –
kuadrat)
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 45 Menit.
Media dan alat yang digunakan adalah:
1. Laptob
2. LCD proyektor

Aktivitas 4

Aktivitas pembelajaran 4 ini dimaksudkan untuk membantu siswa menguasai


kompetensi dasar terkait dengan penyajian dan penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk kuadrat -
kuadrat. Aktivitas ini menggunakan model pembelajaran problem-based
learning

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tujuan Aktivitas Pembelajaran


Setelah melakukan melakukan aktivitas ini diharapkan siswa mampu:

1. Menyajikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua


variabel (kuadrat–kuadrat)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
dua variabel (kuadrat–kuadrat)

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran: 45 Menit.


Media dan alat yang digunakan adalah:

1. Laptob
2. LCD proyektor

FASE/TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN
Fase 1 - Guru menyampaikan tujuan dan topik (sub
Orientasi siswa topik) pembelajaran
kepada masalah - Guru memotivasi siswa dengan cara
menyampaikan pentingnya penyajian dan
penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan sistem pertidaksamaan dua variabel
bentuk kuadrat–kuadrat.
- Guru memberikan masalah pada LKPD 4
kepada siswa, dan memberikan penjelasan
umum tentang masalah-masalah yang
terdapat pada LKPD 4
Fase 2 - Siswa membentuk kelompok yang terdiri
Mengorganisasikan atas 4-5 orang.
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam
kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu
(namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya

24
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

FASE/TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN
Fase 3 - Secara individu siswa membaca buku siswa,
Membimbing buku catatan/ lembar kerja, atau sumber lain
penyelidikan individu guna memperoleh informasi pendukung
dan kelompok untuk penyelidikan dalam rangka
menyelesaikan masalah yang diberikan guru
- Siswa mengidentifikasi data-data kunci
dalam permasalahan dan merumuskan apa
yang hendak diselidiki dan dihasilkan
dengan dibimbing guru
- Siswa memilih strategi yang digunakan
dalam menyelesaiakan masalah dengan
dibimbing guru.
- Siswa melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih dalam rangka menyelesaikan
masalah
- Siswa mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan.
Fase 4 - Siswa merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan dan lembar jawaban dan juga pada kertas plano
menyajikan hasil untuk dipaparkan kepada siswa lain
karya - Siswa menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan
kepada kelompok lain untuk menanggapi
dan memberi pendapat terhadap
presentasinya
Fase 5 - Dengan dibimbing guru, siswa melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang
mengevaluasi proses telah dilakukan.
pemecahan masalah - Siswa melakukan refleksi terhadap proses
penyelidikan dan jawaban yang diperoleh
dalam penyelesaian masalah.

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 (LKPD 1)


Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 1 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :

1. Menjelaskan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel


(linear–kuadrat)
2. Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel
(linear–kuadrat)

Petunjuk Kerja

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama-sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk dari
internet.

26
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

KEGIATAN 1.1

1. Manakah di antara bentuk-bentuk berikut yang merupakan sistem


pertidaksamaan linear – kuadrat.

a. y = 3x – 4
y < x2 – 2x – 1
b. y ≤ 2x + 1
y > x2 + 4x – 2
c. y – 5 < 2(x + 1)2
y – 5 ≥ –2(x + 1)2

d. x2 + y 2 = 9
y < 3x – 4
e. 4x2 + 8x + 9 – y ≤ 5
3x2 – x + 1 > y + x + 6

f. y - 1 ≤ 3x + 2
y + 2 > x2 + 4x

Jelaskan mengapa Anda memilih bentuk tersebut sebagai sistem


pertidaksamaan linear – kuadrat dan yang lain tidak!

2. Jelaskan apa ciri-ciri suatu sistem pertidaksamaan dikatakan sebagai


sistem pertidaksamaan linear – kuadrat!

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEGIATAN 1.2

1. Perhatikan gambar berikut.

y = x2 - 3x – 2
y=x–3

II

I
III
IV

Manakah daerah I, II, III, dan IV yang merupakan daerah penyelesaian


dari sistem pertidaksamaan berikut.

a. y≤x–3
y ≥ x2 - 3x – 2
b. y≥x–3
y ≥ x2 - 3x – 2
c. y≥x–3
y ≥ x2 - 3x – 2
d. y≤x–3
y ≥ x2 - 3x – 2
Berikan penjelasan terhadap pilihan jawaban Anda!

2. Tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.


a. y≤x–2
y ≥ 2x2 - 3x – 2
b. 2≤x+y≤2
y ≤ 9 – x2

28
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

3. Berdasarkan penyelesaian soal no 1 dan 2, rumuskan langkah-langkah


umum menemukan daerah penyelesaian dari suatu sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat!

Lembar Kerja Peserta Didik 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 (LKPD 2)


Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 1 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :

1. Menyajikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua


variabel (linear-kuadrat)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat)

Petunjuk Kerja

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama-sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk dari

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

internet.

KEGIATAN 2.1

Suatu memiliki beberapa lengkungan parabola. Diagram menunjukkan


bagaimana koordinat kartesius dapat diterapkan pada lengkungan jembatan.
Fungsi y = –0,03x2 + 0,84x – 0,08 mendekati kurva lengkung jembatan
tersebut, di mana x mewakili jarak horizontal dari tepi kiri bawah dan y
mewakili ketinggian di atas di mana lengkungan memenuhi dermaga
vertikal, keduanya dalam meter.

(Sumber gambar:
gabrielmathnorth.weebly.com/uploads/1/.../pre-
calculus_11_-_chapter_9_website.pdf)

Dalam rangka hari bumi akan dibuat poster berisi pengingat untuk menjaga
kelestarian bumi. Poster tersebut dibuat sedemikian sehingga bagian atas
mengikuti lengkungan jembatan, sedangkan di bawah dibuat horisontal
sejajar permukaan air. Ketinggian bagian bawah poster ditentukan
sedemikian sehingga tidak mengganggu kapal yang melewati bawah
jembatan.

a. Apabila tinggi maksimal kapal yang diijinkan melewati bawah jembatan


tidak lebih dari (x + 3) meter, tentukan sistem pertidaksamaan yang
sesuai untuk daerah yang memungkinkan di tutup oleh poster.
b. Buatlah sketsa grafis dalam koordinat kartesius daerah yang

30
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

memungkinkan di tutup oleh poster

KEGIATAN 2

1. Carilah suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang


penyelesaiannya memanfaatkan sistem pertidaksamaan linear–
kuadrat!
2. Tentukan penyelesaian dari masalah yang Anda temukan pada no. 2
dengan memanfaatkan sistem pertidaksamaan linear – kuadrat!

Lembar Kerja Peserta Didik 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3 (LKPD 3)


Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 3 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :

1. Menjelaskan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat –


kuadrat)
2. Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat –
kuadrat)

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Petunjuk Kerja

Setiap kelompok memperoleh permasalahan untuk diselesaikan bersama-


sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada LKPD ini.
Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan jawaban pada
tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan berbagai referensi
yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk dari internet.

KEGIATAN 3.1

1. Manakah di antara bentuk-bentuk berikut yang merupakan sistem


pertidaksamaan kuadrat – kuadrat.
a. y = 3x2 – 2x – 4
y < x2 – 3x + 4
b. y ≤ x2 – x – 6
y > 2x2 + 8x – 4
c. 2y – 2 < (x – 1)2
y – 3 ≥ –2(x + 3)2
d. 2x2 + y2 = 9
y < 3x2 – 2x + 2
e. 4x2 + 8x + 9 – y ≤ 5
3x2 – x + 1 > y + x + 12
f. y - 2 ≤ x2 + 2x + 1
y + 2 > x2 – 4x – 5
Jelaskan mengapa Anda memilih bentuk tersebut sebagai sistem
pertidaksamaan kuadrat – kuadrat sedangkan yang lain tidak!

2. Jelaskan apa ciri-ciri suatu sistem pertidaksamaan dikatakan sebagai


sistem pertidaksamaan kuadrat – kuadrat!

32
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

KEGIATAN 3.2

1. Perhatikan gambar berikut.

y = 3x2 – 2x – 2

IV
II

I
III

y = –2x2 + 3x – 1

Manakah daerah I, II, III, dan IV yang merupakan daerah penyelesaian


dari sistem pertidaksamaan berikut.

a. y ≤ 3x2 – 2x – 2
y ≥ –2x2 + 3x – 1
b. y ≥ 3x2 – 2x – 2
y ≥ –2x2 + 3x – 1
c. y ≥ 3x2 – 2x – 2
y ≥ –2x2 + 3x – 1
d. y ≤ 3x2 – 2x – 2
y ≥ –2x2 + 3x – 1

Berikan penjelasan terhadap pilihan jawaban Anda!

2. Tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.

a. y ≥ 5x2 – 3x -3
y ≤ –2(x – 1)2 + 1

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. y ≥ 2(x – 3)2 – 3
y < –3(x – 2)2 + 2

3. Berdasarkan penyelesaian soal no 1 dan 2, rumuskan langkah-langkah


umum menemukan daerah penyelesaian dari suatu sistem
pertidaksamaan kuadrat – kuadrat!

Lembar Kerja Peserta Didik 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4 (LKPD 4)


Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 4 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :

1. Menyajikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan


dua variabel (kuadrat-kuadrat)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan dua variabel (kuadrat-kuadrat)

34
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Petunjuk Kerja

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama-sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN 4.1

Hukum penawaran dibidang ekonomi menyatakan semakin tinggi tingkat


harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh
pengusaha, dan semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit
jumlah barang yang ditawarkan. Kesimbangan harga pasar (P) dipengaruhi
oleh penawarn (S) dan permintaan (D). Andaikan telah ditemukan relasi
antara S, P, dan D, yaitu fungsi permintaan 𝑆 = 𝑃2 + 2𝑃 − 3 dan penawaran
𝐷 = 9 − 𝑃2.

a. Tentukan sistem pertidaksamaan yang tepat untuk menentukan


daerah dimana penawaran lebih tinggi dibanding permintaan (𝑆 > 𝐷).
b. Buatlah skesa grafis dalam koordinat kartesius daerah yang
menggambarkan daerah dimana penawaran lebih tinggi dibanding
permintaan (𝑆 > 𝐷).

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEGIATAN 4.2

1. Carilah suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang


penyelesaiannya memanfaatkan sistem pertidaksamaan kuadrat–
kuadrat!
2. Tentukan penyelesaian dari masalah yang Anda temukan pada no. 1
dengan memanfaatkan sistem pertidaksamaan kuadrat – kuadrat!

36
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

C. Bahan Bacaan

Pengantar

Pembelajaran sistem pertidaksaman selama ini lebih ditekankan pada


menemukan solusi sistem pertidaksamaan dengan memanfaatkan grafik dan
daerah arsiran penyelesaian. Hal ini tentu penting tetapi tidak cukup.
Pembelajaran sistem pertidaksamaan perlu diperluas dengan
mengkaitkannya dengan implementasinya dalam permasalahan sehari-hari.
Perluasan pembelajaran ini dapat memperkaya sekaligus menjadikan
pembelajaran sistem pertidaksamaan menjadi lebih bermakna bagi siswa.

Salah satu langkah penting menyelesaikan sistem pertidaksamaan adalah


membuat grafik, kemudian menemukan daerah penyelesaian pada grafik dari
masing-masing pertidaksamaan, yang selanjutnya diidentifikasi daerah
penyelesaian bersama dari seluruh pertidaksamaan penyusun sistem
pertidaksamaan. Daerah irisan penyelesaian pertidaksamaan pembentuk
sistem pertidaksamaan merupakan daerah yang berisi angka-angka yang
memenuhi seluruh pertidaksamaan pembentuk pertidaksamaan, atau sering
disebut sebagai himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan.

Berikut ini akan dikaji secara khusus sistem pertidaksamaan dua variabel
bentuk linear – kuadrat dan kuadrat–kuadrat. Kedua materi tersebut sangat
penting dan banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari tetapi relatif
jarang dikaji dalam berbagai referensi. Pada bagian ini secara terbatas akan
dikaji materi tentang sistem pertidaksamaan linear dan kuadrat serta sistem
pertidaksamaan kuadrat dan kuadrat, terutama untuk membantu para siswa
mengusai kompetensi “Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)” dan
“Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)”.

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sistem pertidaksamaan linear–kuadrat

Sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk linear–kuadrat adalah suatu


sistem pertidaksamaan dua variabel yang terdiri dari satu atau lebih
pertidaksamaan linear dan satu atau lebih pertidaksamaan kuadrat. Secara
umum sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk linear – kuadrat adalah
sebagai berikut:

y < ax + b
y > px2 + qx + r
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑝, 𝑞 𝑑𝑎𝑛 𝑟 ∈𝑅;𝑎≠0 𝑑𝑎𝑛 𝑝≠0.
Tanda "<" atau ">" bisa juga diganti dengan tanda "≤" atau "≥"

Penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear – kuadrat adalah semua


himpunan (x, y) yang memenuhi semua pertidaksamaan pembentuk sistem
pertidaksamaan tersebut. Apabila x dan y adalah bilangan real, maka ada tak
hingga solusi yang bisa diwakili oleh suatu daerah arsiran yang memenuhi
sistem pertidaksamaanya.

Secara umum langkah untuk menentukan daerah penyelesaian tersebut


adalah:
1. Menentukan daerah penyelesaian dari setiap pertidaksamaan
2. Menentukan irisan daerah penyelesaian yang memenuhi semua
pertidaksamaan

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:


y≤x–2
y > x2 – 4x + 3
Untuk menemukan penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

38
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

(1) Menentukan daerah penyelesaian setiap pertidaksamaan


Daerah penyelesaian grafik fungsi y ≤ x – 2 dibatasi oleh garis
y = x – 2. Dengan demikian, langkah pertama adalah menggambar
garis y = x – 2, dilanjutkan menemukan daerah penyelesaian yang
memenuhi y ≤ x – 2.

- Titik potong grafik dengan sumbu x.


Terjadi jika y = 0, dipenuhi oleh x = 2.
Jadi titik potongnya adalah (2,0)

- Titik potong grafik dengan sumbu y


Terjadi jika x = 0, dipenuhi oleh y = –2
Jadi titik potongnya adalah (0, –2)

y≤x–2

Sebagai catatan, grafik y = x – 2 dibuat garis penuh (bukan garis


putus-putus). Hal ini dilakukan karena pertidaksamaan memuat
sama dengan, yaitu: ≤ atau ≥. Garis putus-putus digunakan apabila
pertidaksamaanya tidak memuat sama dengan, yaitu < atau >.

Daerah yang memenuhi y ≤ x – 2 dapat ditentukan dengan


menggunakan titik selidik. Titik selidik ditentukan dengan memilih
salah satu titik (x, y) kemudian disubstitusikan nilai x dan y ke
dalam pertidaksamaan. Apabila hasil substitusi tersebut

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

merupakan pernyataan benar maka daerah yang memuat (x, y)


merupakan daerah penyelesaian.

Misalkan dipilih titik selirik (0.0). Nilai x = 0 dan y = 0


disubstitusikan pada y ≤ x – 2, diperoleh : 0 ≤ 0 – 2 (salah). Hal ini
berarti bahwa daerah penyelesaian yang memuat (0,0) bukan
penyelesaian. Atau dengan kata lain, daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan y ≤ x – 2 adalah daerah yang tidak memuat (0,0).
Daerah penyelesaian tersebut dapat ditunjukkan dengan daerah
arsiran berikut.

y≤x–2

Daerah
Penyelesaian

Langkah berikutnya adalah menentukan daerah penyelesaian


pertidaksamaan y > x2 – 4x + 3. Cara menentukan daerah
penyelesaian dari pertidaksamaan y > x2 – 4x + 3 analog dengan
cara menentukan daerah penyelesaian y ≤ x – 2 di atas.

Daerah penyelesaian pertidaksamaan ini dibatasi oleh grafik


fungsi y = x2 – 4x + 3, yang berbentuk parabola.

- Titik potong grafik dengan sumbu x.


Terjadi jika y = 0, sehingga x2 – 4x + 3 = 0
(x – 1)(x – 3) = 0
x = 1 atau x = 3
Jadi titik potong dengan sumbu x adalah (1,0) dan (3.0).

40
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

- Titik potong grafik dengan sumbu y


Terjadi jika x = 0, sehingga y = 3
Jadi titik potongnya adalah (0, 3)

- Koefisien x2 adalah 1 (positif), sehingga grafik menghadap ke


atas.

Dari beberapa informasi di atas dapat digambarkan grafik


parabola y = x2 – 4x + 3 sebagai berikut.

y = x2 – 4x + 3

Grafik menggunakan garis putus-putus karena


pertidaksamaan y > x2 – 4x + 3 menggunakan tanda
pertidaksamaan yang tidak memuat tanda sama dengan,
yaitu >.

Untuk menentukan daerah penyelesaian y > x2 – 4x + 3


misalkan digunakan titik selidik (0,0). Nilai x = 0 dan y = 0
disubstitusikan pada y > x2 – 4x + 3, diperoleh
0 > 02 – 4(0) + 3 (salah). Hal ini berarti bahwa daerah
penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat (0.0).

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dengan berbagai informasi di atas, daerah penyelesaian


y > x2 – 4x + 3 dapat digambarkan dengan daerah arsiran
pada parabola berikut.

y = x2 – 4x + 3

y ≥ x2 – 4x + 3

Daerah
Penyelesaian

(2) Menentukan irisan penyelesaian dari daerah yang memenuhi y ≤ x – 2


dan y ≥ x2 – 4x + 3.

Langkah kedua ini dilakukan dengan menggambar daerah


penyelesaian dari y ≤ x – 2 dan y > x2 – 4x + 3 dalam satu sistem
koordinat kartesius. Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
y≤x–2
y > x2 – 4x + 3
adalah daerah pada koordinat kartesius yang memuat semua nilai
(x,y) yang memenuhi y ≤ x – 2 dan y > x2 – 4x + 3. Pada gambar
ditunjukkan oleh daerah arsiran ganda, yaitu arsiran daerah
penyelsaian y ≤ x – 2 dan arsiran daerah penyelesaian y > x2 – 4x + 3,
seperti terlihat pada gambar berikut.

42
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan
y≤x–2
y > x2 – 4x + 3

Dengan demikian, penyelesaian sistem pertidaksamaannya adalah


semua nilai (x,y) yang berada pada daerah yang dibatasi oleh y = x – 2
dan y = x2 – 4x + 3, yang dalam gambar di atas ditunjukkan dengan
arsiran tebal diantara gambar .fungsi y = x – 2 dan y = x2 – 4x + 3.

Untuk menemukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan


seperti di atas, sebenarnya bisa lebih sederhana apabila dilakukan
dengan memanfaatkan software matematika. Hal ini memudahkan
dari sisi pembuatan grafik pembatas juga dalam menentukan daerah
penyelesaiannya. Selain itu, penggunaan software juga akan
mendekatkan siswa pada penggunaan teknologi, dimana saat ini
teknologi telah berkembang sangat cepat sehingga pembelajaran
matematika dapat memanfaatkannya untuk mempermudah
pembelajaran sekaligus meningkatkan literasi teknoligi bagi siswa.

Salah satunya software yang dapat digunakan untuk menentukan


daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear – kuadrat adalah
geogebra. Dengan menggunakan geogebra penentuan daerah
penyelesaian sistem pertidaksamaan dapat dilakukan sekaligus,
dengan lebih mudah dan lebih cepat. Langkah penyelesaian dengan
menggunakan geogebra tentu harus diawali dengan menginstal

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

geogebra. Setelah geogebra terinstal, langkah berikutnya dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Langkah 1. Buka geogebra

Langkah 2. Masukkan fungsi y ≤ x – 2 pada kolom input dengan


menulis y ≤ x – 2, kemudian Enter, akan muncul
sebagai berikut.

Langkah 2. Masukkan fungsi y > x2 – 4x + 3 pada kolom input


dengan menulis y > x2 – 4x + 3, kemudian Enter, akan
muncul sebagai berikut.

44
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Daerah penyelesaian langsung bisa ditemukan, yaitu daerah terarsir


paling tebal yang merupakan irisan daerah arsiran dari y ≤ x – 2 dan
y > x2 – 4x + 3. Daerah penyelesaian tersebut sama seperti yang
ditemukan sebelumnya.

Sistem pertidaksamaan kuadrat–kuadrat

Sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk kuadrat–kuadrat adalah suatu


sistem pertidaksamaan dua variabel yang terdiri dari dua atau lebih
pertidaksamaan kuadrat. Secara umum sistem pertidaksamaan dua variabel
bentuk kuadrat – kuadrat adalah sebagai berikut:

y < ax2 + bx + c
y > px2 + qx + r
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑝, 𝑞 𝑑𝑎𝑛 𝑟 ∈𝑅 ;𝑎≠0 𝑑𝑎𝑛 𝑝≠0.
Tanda "<" atau ">" bisa juga diganti dengan tanda "≤" atau "≥"

Penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk kuadrat –


kuadrat adalah semua himpunan (x, y) yang memenuhi semua
pertidaksamaan. Apabila x dan y adalah bilangan real, maka ada tak hingga
solusi yang bisa diwakili oleh suatu daerah arsiran yang memenuhi sistem
pertidaksamaan.

Langkah untuk menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan


kuadrat – kuadrat hampir sama dengan menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat. Perbedaan keduanya hanyalah bahwa pada
penentuan penyelesaian sistem pertidaksamaan kuadrat – kuadrat daerah
batas ditentukan semunya dengan grafik fungsi kuadrat, sedangkan pada
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear – kuadrat ditentukan oleh grafik
fungsi linear dan fungsi kuadrat. Dengan demikian, seperti halnya pada
penentuan penyelesaian penyelesaian sistem pertidaksamaan linear –

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

kuadrat, ada dua langkah untuk menentukan penyelesaian penyelesaian


sistem pertidaksamaan kuadart – kuadrat, yaitu:

1. Menentukan daerah penyelesaian dari setiap pertidaksamaan


2. Menentukan irisan daerah yang memenuhi semua pertidaksamaan

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:

y ≥ x2 – x – 2
y < –2x2 + x + 1

Untuk menemukan penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas dapat


dilakukan langkah-langkah berikut.

(1) Menentukan daerah penyelesaian y ≥ x2 – x – 2 dan y < –2x2 + x + 1


Daerah penyelesaian grafik fungsi y ≥ x2 – x – 2 dibatasi oleh garis
y = x2 – x – 2. Dengan demikian, langkah pertama adalah menggambar
garis y = x2 – x – 2, dilanjutkan menemukan daerah penyelesaian yang
memenuhi y ≥ x2 – x – 2.

- Titik potong dengan sumbu x.


Terjadi jika y = 0, sehingga x2 – x – 2 = 0
(x + 1)(x – 2) = 0
x = –1 atau x = 2
Jadi titik potong dengan sumbu x adalah (–1,0) dan (2.0).

- Titik potong dengan sumbu y


Terjadi jika x = 0, dipenuhi oleh y = –2
Jadi titik potongnya adalah (0, –2)

- Koefisien x2 adalah 1 (positif), sehingga grafik fungsi y = x2 – x – 2


merupakan parabola menghadap ke atas.

46
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Dengan berbagai infomasi di atas dapat digambarkan grafik fungsi


y = x2 – x – 2 sebagai berikut.

y = x2 – x – 2

Untuk menentukan daerah penyelesaian y ≥ x2 – x – 2 misalkan


digunakan titik selidik (0,0). Nilai x = 0 dan y = 0 disubstitusikan pada
y ≥ x2 – x – 2 diperoleh:

0 ≤ 02 – 0 – 2 (benar)

Jadi daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat (0.0). Daerah


penyelesaian tersebut ditunjukkan dengan gambar berikut.

Daerah
penyelesaian
pertidaksamaan
y ≥ x2 – x – 2

Setelah daerah penyelesaian pertidaksamaan pertama ditemukan,


selanjutnya ditentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan
yang kedua, yaitu y < –2x2 + x + 1.

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Daerah penyelesaian grafik fungsi y < –2x2 + x + 1 dibatasi oleh


parabola y = –2x2 + x + 1. Dengan demikian, langkah pertama adalah
menggambar parabola y = –2x2 + x + 1 dilanjutkan menemukan
daerah penyelesaian yang memenuhi y < –2x2 + x + 1.

- Titik potong grafik dengan sumbu x.


Terjadi jika y = 0, sehingga –2x2 + x + 1 = 0
2x2 – x – 1 = 0
(2x + 1)(x – 1) = 0
x = –0.5 atau x = 1
Jadi titik potong dengan sumbu x adalah (–0.5,0) dan (1,0).

- Titik potong grafik dengan sumbu y


Terjadi jika x = 0, dipenuhi oleh y = 1
Jadi titik potongnya adalah (0, 1)

- Koefisien x2 adalah –2 (negatif), sehingga grafik fungsi


y = –2x2 + x + 1 merupakan parabola menghadap ke bawah.

Dari berbagai infomasi di atas dapat digambarkan grafik fungsi


y = –2x2 + x + 1 berbentuk parabola sebagai berikut.

y = –2x2 + x + 1

Untuk menentukan daerah penyelesaian y y < –2x2 + x + 1 misalkan


digunakan titik selidik, misalkan (0,0). Nilai x = 0 dan y = 0
disubstitusikan pada y < –2x2 + x + 1, diperoleh 0 ≤ –2(0)2 + 0 + 1

48
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

(benar). Jadi daerah penyelesaiannya daerah yang memuat (0.0).


Karena y < –2x2 + x + 1 tanda pertidaksamaannya tidak memuat tanda
sama dengan, maka daerah penyelesaian y < –2x2 + x + 1 dibatasi oleh
grafik parabola y = –2x2 + x + 1 yang dilukis putus-putus, seperti
terlihat sebagai berikut.

Daerah
penyelesaian
pertidaksamaan
y < –2x2 + x + 1
y < –2x2 + x + 1

(3) Menentukan daerah irisan dari daerah yang memenuhi semua


pertidaksamaan

Langkah kedua ini dilakukan dengan menggambar daerah


penyelesaian dari y ≥ x2 – x – 2 dan y < –2x2 + x + 1 dalam satu sistem
koordinat kartesius. Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
y ≥ x2 – x – 2
y < –2x2 + x + 1
adalah daerah pada koordinat kartesius yang menjadi daerah
penyelesaian y ≤ x2 – x – 2 dan y < –2x2 + x + 1. Pada gambar
ditunjukkan oleh daerah arsiran ganda, yaitu arsiran daerah
penyelsaian y ≤ x2 – x – 2 dan arsiran daerah penyelesaian
y < –2x2 + x + 1, seperti terlihat pada gambar berikut.

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

y ≥ –2x2 + x + 1

Daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan
y < –2x2 + x + 1 y ≥ x2 – x – 2
y < –2x2 + x + 1

Dengan demikian, penyelesaian dari sistem pertidaksamaannya


adalah semua nilai (x,y) yang berada pada daerah yang dibatasi oleh
y = x2 – x – 2 dan y = –2x2 + x + 1, yang dalam gambar di atas
ditunjukkan dengan arsiran tebal diantara grafik.fungsi y = x2 – x – 2
dan y = –2x2 + x + 1

Untuk menemukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan


seperti di atas, juga dapat dilakukan dengan menggunakan software
geogebra. Dengan menggunakan geogebra penentuan daerah
penyelesaian tersebut dapat dilakukan dengan lebih sederhana,
dengan cara sebagai berikut.

Langkah 1. Buka geogebra

50
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Langkah 2. Masukkan pertidaksamaan pertama pada kolom input


dengan menulis y ≥ x2 – x – 2, kemudian Enter.

Langkah 3. Masukkan pertidaksamaan kedua pada kolom input


dengan menulis y < –2x2 + x + 1, kemudian Enter, maka
akan langsung muncul grafik fungsi y = –2x2 + x + 1
berupa parabola putus-putus (karena
pertidaksamaannya tidak memuat sama dengan) beserta
daerah penyelesaiannya.

Daerah penyelesaian langsung bisa ditemukan, yaitu daerah terarsir


paling tebal, irisan daerah penyelesaian dari y ≥ x2 – x – 2 dan
y < –2x2 + x + 1, sama seperti langkah yang telah dilakukan
sebelumnya.

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Demikianlah, secara umum langkah-langkah penyelesaian sistem


pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat dilakukan.
Penekanan yang perlu diberikan kepada siswa adalah bahwa siswa perlu
memahami dengan baik langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan,
kemudian mengembangkan keterampilannya dalam menggambar grafik
fungsi dan menentukan daerah penyelesaian yang bersesuaian. Siswa perlu
diberikan kesempatan yang cukup untuk belajar menentukan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat dengan cara
diberikan beberapa soal latihan.

Untuk memperkaya pemahaman dan keterampilan siswa, guru perlu


memberikan soal latihan yang bervariasi dengan sistem pertidaksamaan
linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat dengan pertidaksamaan linear –
kuadrat dan kuadrat – kuadrat pembentuk yang lebih bervariasi. Berikut
beberapa sistem pertidaksaman yang bisa diberikan kepada siswa.

1. y < x2 + 3x – 2 5. x – 3 < 4(y + 2) – 3


y–x≥4 x ≤ y2 + 3y + 2
2. y ≤ – (x – 2)2 + 4 6. y ≥ 2x2 – 4x -3
y < –5 y ≤ (x – 2)2 – 2
3. x < y2 – 5 7. y + 2 ≥ 3(x – 2)2
–x + 2y ≥ 12 y – 2 < –2(2x – 3)2 + 1
4. x – 4 ≥ (y + 1)2
2x + y < 5

Berbagai sistem pertidaksaman di atas adalah sistem pertidaksamaan linear–


kuadrat dan kuadrat–kuadrat dengan pertidaksamaan pembentuknya tidak
semata-mata bentuk dasar pertidaksamaan linear–kuadrat dan kuadrat–
kuadrat, tetapi dengan beberapa modifikasi penulisannya. Melalui
penyelesaian beberapa soal tersebut diharapkan siswa memiliki kedalaman
dan keluasan pemahaman.

52
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Selain pengembangan dari aspek pertidaksamaan pembentuk sistem


pertidaksamaan, pembelajaran sistem pertidaksamaan linear–kuadrat dan
kuadrat–kuadrat harus diperkaya dengan pengkaitan pembelajaran sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dengan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini agar pembelajaran sistem pertidaksamaan linear–kuadrat
dan kuadrat–kuadrat tidak dipahami siswa sekedar pembelajaran materi
dasar matematika yang abstrak dan tidak bermakna, tetapi pembelajaran
yang juga memiliki kemanfaatan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kenyataannya memang demikian, banyak masalah-masalah sehari-hari


yang terkait langsung dengan sistem pertidaksamaan linear–kuadrat dan
kuadrat–kuadrat. Guru harus mampu mengidentifikasi dan mengeksplorasi
masalah sehari-hari untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat. Beberapa contoh
masalah sehari-hari yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran telah
dipaparkan di bagian awal modul ini. Guru dapat mencari dan memperkaya
alternatif lain aplikasi sistem pertidaksamaan linear–kuadrat dan kuadrat–
kuadrat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat menjadi lebih kaya
dan bermakna.

Selain memperhatikan pengayaan pembelajaran melalui pemberian variasi


sistem pertidaksamaan linear–kuadrat dan kuadrat–kuadrat serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang dibelajarkan kepada siswa,
dalam membelajarkan materi sistem pertidaksamaan linear–kuadrat dan
kuadrat–kuadrat guru juga harus mampu mengelola pembelajaran dengan
berbagai model pembelajaran yang mampu mendorong partisipasi aktif
siswa sekaligus mengembangkan keterampilan dasar matematis
siswa, seperti ketrampilan berpikir kritis, kreatif dan lain-lain. Model
pembelajaran seperti discovery learning dan problem based learning, seperti
yang beberapa contohnya telah dipaparkan di bagian sebelumnya,

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

merupakan sebagian model pembelajaran yang potensial untuk memenuhi


kebutuhan tersebut. Tentu guru dapat memilih dan menerapkan model-
model pembelajaran lain yang mampu mendorong pembelajaran sistem
pertidaksamaan linear–kuadrat dan kuadrat – kuadrat menjadi lebih kaya
dan bermakna.

Selain variasi model pembelajaran yang diterapkan, pembelajaran sistem


pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat perlu memanfaatkan
berbagai sofware/aplikasi matematis yang sesuai. Penggunaan sofware ini
dapat mempermudah pembelajaran dibandingkan dengan langkah-langkah
dan perhitungan-perhitungan manual. Sebagai contoh, geogebra dapat
mempermudah pembuatan grafik fungsi dan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat. Pembuatan grafik
fungsi dan penentuan daerah penyelesaian yang apabila dilakukan dengan
cara-cara manual sulit dan lama dapat dilakukan dengan lebih mudah dan
lebih cepat dengan geogebra.

Selain mempermudah pembelajaran, pemanfaatan berbagai sofware/aplikasi


matematis juga dapat memberikan manfaat lainnya, yaitu dapat
meningkatkan literasi siswa tentang teknologi. Pemanfaatan sofware dalam
pembelajaran dapat menjadi wahana siswa menjadi “melek” teknologi. Selain
itu, saat ini dan semakin ke depan siswa semakin akrab dengan teknologi.
Pemahaman dan ketrampilan siswa dalam hal teknologi semakin meningkat,
bahkan sering lebih mahir siswa dibandingkan dengan guru. Siswa mungkin
lebih cepat paham dan/atau lebih senang belajar matematika apabila
pembelajaran matematika tersebut memanfaatkan teknologi.

54
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

1. Perhatikan grafik berikut.

II
V
I
III

IV

Manakah grafik berikut yang menunjukkan daerah penyelesaian dari


sistem pertidaksamaan 1≤x+y≤3
y ≤ 4 – x2

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

Jawab:

Untuk menyelesaikan soal di atas dapat dilakukan dengan mencermati


satu persatu pertidaksamaan yang bersesuaian dengan daerah I, II, III,
IV, dan V. Daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan 1 ≤ x + y ≤ 3
tentu yang menjadi solusinya.
Ada 3 (tiga) grafik yang menjadi batas dari daerah-daerah tersebut.
Dengan sekikit usaha tentu Anda akan mendapatkan bahwa batas-
batas tersebut adalah: x + y = 1, x + y = 3, dan y ≤ 4 – x2.

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Daerah I: Bagian atas dibatasi oleh x + y = 1 dan bagian bawah


dibatasi oleh y = 4 – x2. Dengan demikian daerah I di batasi
oleh sistem pertidaksamaan x+y ≤1
y ≥ 4 – x2
Daerah I bukan penyelesaian.

Daerah II: Bagian atas dibatasi oleh x + y = 3, sisi kanan dan kiri
dibatasi oleh y = 4 – x2 dan bagian bawah dibatasi oleh
x + y = 3. Dengan demikian daerah I di batasi oleh sistem
pertidaksamaan 1 ≤x+y ≤3
y ≤ 4 – x2
Daerah II bukan penyelesaian.

Daerah III: Bagian atas dibatasi oleh y = 4 – x2 dan bagian bawah


dibatasi oleh x + y = 3. Dengan demikian daerah I di batasi
oleh sistem pertidaksamaan x+y ≥1
y ≤ 4 – x2
Daerah III penyelesaian

Dengan demikian, yang merupakan penyelesaian dari sistem


pertidaksamaan 1 ≤ x + y ≤ 3 adalah daerah III (C).
y ≤ 4 – x2

Selain dengan melakukan analisis grafis tersebut, penyelesaian soal di


atas dapat dilakukan dengan proses sebaliknya, yaitu dengan cara
menggambar daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
1≤ x+y ≤3
y ≤ 4 – x2

Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah di bahas sebelumnya


akan diperoleh daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut
sebagai berikut.

56
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan yang dimaksud


adalah daerah arsiran paling tebal pada grafik di atas, yaitu irisan
arsiran penyelesaian pertidaksamaan 1 ≤ x + y ≤ 3 dan y ≤ 4 – x2.
Apabila dicermati kembali daerah I, II, III, IV, dan V pada soal,
yang merupakan daerah yang sama dengan daerah penyelesaian
tersebut adalah daerah III. Diperoleh hasil yang sama, yaitu
bahwa pilihan jawaban yang paling tepat adalah C.

2. Perhatikan gambar berikut

Daerah yang tidak diarsir merupakan penyelesaian dari sistem


pertidaksamaan ….
A. y > x2 – 1
x > (y – 3)2 + 3y

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. y < x2 – 1
x < (y – 3)2 + 3y
C. (y – 3) ≥ –4 + x2
(x + 9) > (y – 3)2 + 3y
D. (y – 3) > –4 + x2
(x + 9) ≥ (y – 3)2 + 3y
E. y ≤ x2 – 1
x + 9) ≥ (y – 3)2 + 3y

Jawab:

Sebelum melangkah lebih jauh, dengan mencermati bahwa grafik


fungsi batas pada soal terdiri dari satu grafik putus-putus dan satu
grafik utuh. Jika tidak memuat tanda sama dengan berarti grafiknya
putus-putus, sedangkan jika dengan tanda sama dengan grafik utuh.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pilihan A, B, dan E adalah
salah, karena keduanya tidak memuat tanda sama dengan atau
keduanya memuat tanda sama dengan.

Selanjutnya alternatif pilihan tinggal C atau D. Seperti halnya pada


soal no 1, untuk menyelesaikan soal tersebut dapat dilakukan dengan
mencermati setiap daerah pada grafik dan ditentukan batas-batas
yang bersesuaian. Akan tetapi ini agak sulit karena tentu Anda harus
menentukan terlebih dahulu persamaan grafik batas-batas tersebut.
Pilihan yang lain adalah dengan menggambar daerah penyelesaian
dari setiap sistem pertidaksamaan pada altenatif jawaban. Dengan
menggunakan bantuan sofware seperti geogebra langkah ini relatif
lebih mudah. Misalkan dilakukan langkah ini, berikut hasil yang
mungkin diperoleh.

58
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Grafik daerah penyelesaian C.

Ternyata grafik yang dihasilkan oleh sistem pertidaksamaan C tepat


seperti pada soal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
jawaban yang paling tepat adalah C.

3. Minyak sering berada di bagian tanah yang dibatasi lapisan batuan


menyerupai parabola. Misalkan seorang ahli geologi telah
menemukan formasi yang mengandung minyak dalam bentuk fungsi
kuadratik yang memodelkan lapisan batuan, yaitu y = –0,0001 x2 – 600
dan y = –0,0002 x2 – 700, di mana x mewakili jarak horizontal dari
pusat formasi dan y mewakili kedalaman di bawah permukaan tanah.
Manakah diantara kedalaman tanah berikut yang memiliki
kemungkinan paling besar tanahnya mengandung minyak?
A. 520 meter
B. 545 meter
C. 630 meter
D. 710 meter
E. 735 meter

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jawab:

Dalam masalah di atas terlihat bahwa daerah yang mengandung


minyak berada di bawah lapisan tanah yang dibatasi oleh
persamaan y = –0,0001x2 – 600, dan di atas tanah yang dibatasi
oleh persamaan y = –0,0002x2 – 700. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa lapisan tanah yang memuat minyak dipenuhi
oleh sistem pertidaksamaan berikut.
y = –0,0001x2 – 600
y = –0,0002x2 – 700
Berikut ilustrasi grafis daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan di atas.

Formasi
bantalan minyak

(Sumber gambar:
gabrielmathnorth.weebly.com/uploads/1/.../
pre-calculus_11_-_chapter_9_website.pdf)

Kedalaman tanah yang memiliki kemungkinan terbesar tanahnya


mengandung minyak adalah kedalaman dimana lapisan tanahnya
berada pada daerah penyelesaian (diarsir), yaitu dibawah
y = –0.0001x2 – 600 dan di atas y = –0.00002x2 – 700. Dari kelima
altenatif jawaban di atas, hanya alternatif jawaban C yang
kedalaman tanahnya dibawah y = –0.0001x2 – 600 dan di atas
y = –0.00002x2 – 700. Dengan demikian, pilihan jawaban yang
paling tepat adalah C.

60
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

B. Pengembangan Soal HOTS

Soal HOTs yang dikembangkan untuk pembelajaran sistem pertidaksamaan


linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat adalah soal-soal yang berorientasi
pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa selaras dengan
target kompetensi yang harus dikuasi siswa. Hal ini berarti bahwa soal HOTs
yang dikembangkan tidak keluar dari kebutuhan pengukuran ketercapaian
kompetensi dasar yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear –
kuadrat dan kuadrat – kuadrat.

Langkah-langkah pengembangan soal-soal HOTs sebenarnya sama dengan


langkah-langkah pengembangan soal biasa yang tidak HOTs. Penyusunan
soal HOTs didasarkan kisi-kisi yang disusun sebelumnya sesuai dengan
target kompetensi dan tujuan penilaian yang akan dilakukan. Kisi-kisi
merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang
meliputi antara lain KD yang akan diukur, indikator pencapaian kompetensi,
materi, indikator soal, dan bentuk soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan
butir-butir soal mewakili apa yang seharusnya diukur secara proporsional.

Dalam konteks pembahasan saat ini, soal HOTs akan dikembangkan untuk
mengukur ketercapaian kompetensi dasar “Menyajikan dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)”. Sesuai penjelasan awal modul ini, ada 4
(empat) indikator dari kompetensi dasar ini, yaitu: 1) Menyajikan masalah
yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat),
2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat), 3) Menyajikan masalah yang berkaitan dengan
sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat-kuadrat), dan 4)
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel (kuadrat-kuadrat). Dari keempat indikator tersebut dipilih mana
yang akan dibuat butir soalnya.

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Misalkan saja butir soal akan digunakan untuk sebagai bagian dari penilaian
harian untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar “Menyajikan dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)”. Berikut beberapa contoh
pengembangan soal HOTs yang sesuai.

Contoh 1. Bentuk pilihan Ganda

Kisi-kisi

Kompetensi Indikator Materi Indikator soal Bentuk


Dasar Pencapaian Soal
Kompetensi
Menyajikan dan Menyelesaikan Sistem Diketahui dua Pilihan
menyelesaikan masalah yang pertidaksamaan pertidaksamaan ganda
masalah yang berkaitan kuadrat– kuadrat yang
berkaitan dengan sistem kuadrat menunjukken waktu
dengan sistem pertidaksamaan reaksi pengemudi
pertidaksamaan dua variabel terhadap terhadap
dua variabel (kuadrat- rangsangan audio
(linear-kuadrat kuadrat) sebesar y = A (x)dan
dan kuadrat- waktu reaksinya
kuadrat) terhadap
rangsangan visual,
siswa dapat
menyimpulkan
pernyataan yang
tepat tentang reaksi
pengemudi terhadap
lampu lalu lintas
yang berubah dari
hijau menjadi
kuning
dibandingkan ke
sirene ambulans
yang mendekat.

62
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Soal

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengemudi berusia lebih dari 17


tahun dan kurang dari 60 tahun memiliki waktu reaksi terhadap rangsangan
audio sebesar y = A (x) dan waktu reaksinya terhadap rangsangan visual
sebesar y = V (x) (keduanya dalam milidetik) yang dapat dimodelkan dengan
V(x) ≤ –0.0002x2 – 0.13x + 11 dan A(x) ≤ 0.001x2 – 0.01x + 10; dimana x
adalah usia (dalam tahun) dari pengemudi. Tentukan kesimpulan berikut
yang tepat berdasarkan model tersebut.
A. Pengemudi dengan usia 25 tahun akan bereaksi lebih cepat terhadap
lampu lalu lintas yang berubah dari hijau menjadi kuning dibandingkan
ke sirene ambulans yang mendekat
B. Pengemudi dengan usia 35 tahun akan bereaksi lebih cepat terhadap
lampu lalu lintas yang berubah dari hijau menjadi kuning dibandingkan
ke sirene ambulans yang mendekat
C. Pengemudi dengan usia 40 tahun akan bereaksi lebih cepat terhadap
sirene ambulans yang mendekat dibandingkan ke lampu lalu lintas yang
berubah dari hijau menjadi kuning
D. Pengemudi dengan usia 45 tahun akan bereaksi sama cepat lampu lalu
lintas yang berubah dari hijau menjadi kuning dibandingkan ke sirene
ambulans yang mendekat
E. Pengemudi dengan usia 55 tahun akan bereaksi lebih cepat terhadap
lampu lalu lintas yang berubah dari hijau menjadi kuning dibandingkan
ke sirene ambulans yang mendekat

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kunci jawaban dan rubrik penilaian:

Alternatif jawaban Rubrik Penilaian Skor


Kunci jawaban - E
Penjelasan: Jawaban benar 1
Grafik fungsi V(x) = –0.0002x2 – 0.13x + 11 Jawaban salah 0
dan A(x) = 0.001x2 – 0.01x + 10 adalah
berbentuk parabola yang berpotongan di x =
52.96 (titik potong dapat diperoleh dengan
perhitungan aljabar biasa atau melukis
grafik dengan geogebra dan ditentukan titik
potongnya). Untuk x < 52.96 grafik V(x)
berada di bawah A(x), dan untuk x > 52.96
grafik V(x) berada di atas A(x). Dengan
demikian kesimpulan yang paling tepat
adalah bahwa pada saat pengemudi berusia
55 tahun maka reaksi terhadap lampu lalu
lintas yang berubah dari hijau menjadi
kuning lebih cepat dibandingkan ke sirene
ambulans yang mendekat (E)

Contoh 2 Bentuk soal uraian


Kisi-kisi
Kompetensi Indikator Materi Indikator soal Bentuk
Dasar Pencapaian Soal
Kompetensi
Menyajikan dan Menyelesaiakan Sistem Diberikan suatu Uraian
menyelesaikan masalah yang pertidaksamaan penyelesaian tugas
masalah yang berkaitan linear–kuadrat oleh peserta didik
berkaitan dengan sistem berupa penyajian
dengan sistem pertidaksamaan masalah sehari-hari
pertidaksamaan dua variabel yang dapat
dua variabel (linear - diselesaikan dengan

64
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

(linear-kuadrat kuadrat). sistem


dan kuadrat- pertidaksamaan
kuadrat) linear – kuadrat,
siswa dapat
menyimpulkan
apakah penyelesaian
tugas siswa tersebut
tepat atau tidak

Soal
Untuk menguji penguasaan kompetensi siswa, guru memberikan tugas
kepada siswa untuk menyajikan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat diselesaikan dengan sistem pertidaksamaan linear – kuadrat.
Berikut adalah masalah yang disajikan siswa untuk memenuhi tugas guru
tersebut.
Lengkungan salah satu jembatan di Sydney, Australia, dapat dimodelkan
dengan y = –0.00211x2 + 1.06x dengan x adalah jarak (meter) dari tiang
kiri dan y adalah ketinggian (dalam meter) dari lengkungan di atas air.

(Sumber gambar:
https://static.bigideasmath.com/protected/content/pe/hs/
sections/alg2_pe_03_06.pdf)

Untuk peresmian jembatan tersebut akan dibuat sebuah poster yang


menutupi daerah tepat di atas jalan dan dibawah lengkungan jembatan.
Tentukan sistem pertidaksamaan yang menunjukkan daerah dimana
poster tersebut akan dipasang!

Menurut Anda, apakah tepat masalah yang disajikan siswa di atas merupakan
masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pertidaksamaan linear –
kuadrat. Jelaskan jawaban Anda!

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pengembangan soal HOTs perlu disertai dengan rubrik penilaian atau


pedoman penyekoran. Pedoman penyekoran adalah pedoman yang
digunakan untuk menentukan skor hasil penyelesaian pekerjaan peserta
didik. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai. Kesulitan yang
dihadapi adalah menetapkan skor dengan tepat. Disinilah pentingnya
pedoman penyekoran. Dengan pedoman penyekoran, guru akan lebih mudah
menentukan skor peserta didik.

Apabila soal HOTs yang dibuat berbentuk uraian non objektif, seperti contoh
soal nomor 2, maka pedoman holistik tepat digunakan. Penyusunan pedoman
penyekoran untuk soal bentuk uraian nonobjektif dapat mengikuti langkah-
langkah pada buku panduan penyusunan dari Puspendik (2016) berikut:

- Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk


dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria jawaban
disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan pribadi peserta
didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya.
- Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang
skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan
berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri.
Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar.

Selain pedoman peskoran, guru perlu membuat altenatif jawaban. Alternatif


jawaban digunakan guru sebagai referensi dan pegangan dalam memahami
penyelesaian soal dan mengkoreksi jawaban siswa. Alternatif jawaban ini
tidak berarti sebagai kunci jawaban. Siswa dapat saja mengerjakan soal
dengan cara yang lain. Sepanjang jawaban siswa tersebut sesuai dengan
kaidah dan tepat jawabannya, walaupun berbeda cara dengan altenatif
jawaban yang dibuat guru, siswa tersebut diberi skor maksimal.

66
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Pada contoh soal no 2, berikut contoh atenatif jawaban dan pedoman


penskoran.
Alternatif jawaban dan rubrik penilaian:

Alternatif jawaban Rubrik Penilaian Skor


Batas atas poster tentu adalah grafik dari Menjawab TEPAT 0
persamaan y = –0.00211x2 + 1.06x. Dengan
demikian poster bagian atas dibatasi oleh Menjawat TIDAK 1
y ≤ –0.00211x2 + 1.06x. Agar poster berada TEPAT, tanpa
di atas jalan maka batas bawahnya harus didukung penjelasan
lebih tinggi dari batas bawah jalan,
ditunjukkan dengan y > 52. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sistem Menjawab TIDAK 2
pertidaksamaan yang sesuai untuk daerah TEPAT, disertai
yang memungkinkan di tutup oleh poter penjelasan, tetapi
adalah: penjelasannya
kurang jelas atau
y ≤ –0.00211x2 + 1.06x
kurang benar
y ≥ 52

Sistem pertidak samaan di atas tentu bukan Menajwab TIDAK 3


sistem pertidaksamaan linear – kuadrat, TEPAT, disertai
karena sistem pertidaksamaan tersebut dengan penjelasan
hanya memuat sistem pertidaksamaan yang jelas dan benar
kuadrat, yaitu y ≤ –0.00211x2 + 1.06x, tetapi
tidak memuat pertidaksamaan linear,
karena y ≥ 52 bukan pertidaksamaan linear.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
masalah yang disajikan siswa TIDAK
TEPAT diselesaikan dengan sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat.

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

68
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

KESIMPULAN

Materi sistem pertidaksamaan dua variabel bentuk linear – kuadrat dan


kuadrat – kuadrat merupakan materi untuk mendukung siswa menguasai KD
3.6 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) dan KD 4.1 Menyajikan dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat). Aplikasi sistem
pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat masalah sehari-hari
penting dibelajarkan kepada siswa untuk mendorong mereka lebih
memahami bahwa sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat –
kuadrat bukanlah materi matematika yang hanya dari dan untuk matematika
itu sendiri tetapi dan matematika untuk kehidupan manusia, dan sebaliknya.

Pembelajaran sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat


harus dilakukan dengan mendorong siswa mengambil prakarsa dan
tanggungjawab belajarnya. Guru lebih banyak memfasilitasi pembelajaran
melalui berbagai model pembelajaran serta memanfaatkan berbagai
perkembangan di bidang teknologi pembelajaran, sehingga selain lebih
termudahkan siswa dalam menguasai kompetensi juga dapat mendekatkan
siswa pada aplikasi teknologi dalam pembelajaran matematika.

Materi yang telah dibahas dalam modul ini, termasuk soal-soal yang dibahas
dan dikembangkan dalam unit pembelajaran ini tidaklah mencakup
keseluruhan materi yang perlu dikuasai siswa. Berbagai sumber dan
referensi lain diharapkan dapat dimanfaatkan siswa dan guru dalam belajar
dan membelajarkan sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat –
kuadrat. Hal tersebut akan mendorong pembelajaran sistem pertidaksamaan
linear – kuadrat dan kuadrat – kuadrat menjadi semakin kaya dan bermakna.

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

70
Unit Pembelajaran
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

UMPAN BALIK

Setelah Anda selesai mempelajari unit pembelajaran ini, perhatikan kembali


pemahaman Anda terkait bahan kajian dan kompetensi target pada unit
pembelajaran ini. Keberhasilan Anda dalam mempelajari unit pembelajaran
ini penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama terkait
dengan sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat–kuadrat.

Untuk mereview pembelajaran Anda pada kegiatan pembelajaran ini, pilihlah


salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan Anda.

REVIEW PEMBELAJARAN
No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasi
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi Anda sesuai
dengan kondisi II dan III, silahkan Anda mempelajari kembali bahan kajian
pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut
diharapkan bahwa kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat
dikuasi dengan baik, semua materi dapat Anda pahami dengan baik, dan
semua aktivitas pembelajaran juga bisa Anda pahami. Apabila hal tersebut

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

telah Anda penuhi, berarti Anda telah siap mengimplementasikan


pembelajaran sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat–kuadrat
dalam pembelajaran di kelas. Untuk meningkatkan kualitas Anda dalam
melaksanakan pembelajaran materi sistem pertidaksamaan linear – kuadrat
dan kuadrat–kuadrat di kelas Anda dapat mempelajari lebih lanjut materi
sistem pertidaksamaan linear – kuadrat dan kuadrat–kuadrat melalui
berbagai referensi lain.

72

Anda mungkin juga menyukai