Laporan Kasus Malariadoc PDF
Laporan Kasus Malariadoc PDF
Disusun oleh:
Bernadetta Christy
082011101009
Dokter Pembimbing:
dr. Arief Suseno, Sp.PD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I. Identitas
II. ANAMNESIS
Keluhan umum : demam
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan
hilang timbul dan tidak meningkat saat sore hari. Demam disertai menggigil tetapi tidak
berkeringat. Keesokan harinya demam turun sendiri tanpa diberi obat dan pasien juga tidak
menggigil. Hari ketiga pasien mengeluh demam lagi dan mengigil seperti sebelumnya dan
mengeluh perut bagian ulu hati terasa sakit. Saat sebelum demam pasien mengeluh badannya
terasa lemas dan terasa linu. Pasien tidak mengeluh batuk dan pilek saat demam terjadi. Lalu
ibu pasien membwa pasien ke IGD dr.Soebandi dan diberi obat maag. Pasien merasa
keluhannya tidak berkurang setalah minum obat lalu hari itu juga ke puskesmas dan rawat
inap di sana selama 2 hari. Karena tidak membaik pasien dirujuk ke RSD dr.Soebandi.
Pasien menceritakan bahwa sebelumnya pada akhir tahun 2012 pasien bepergian ke
Irian Jaya selama 2 bulan ke tempat suaminya. Suaminya bekerja sebagai pegawai tambang
emas. Suami dan pasien tinggal di camp yang disediakan untuk para pegawai. Camp berada
di tengah hutan. Terdiri atas kamar, 2 kamar mandi dan 1 dapur. Kamar berbentuk barak
yang terdiri atas 6 kasur. Pasien mengatakan setiap harinya banyak nyamuk dan ketika tidur
tidak memakai tirai tetapi memakai lotion anti nyamuk (autan).
Bulan Februari awal pasien mengeluh badannya tiba-tiba menggigil dan demam.
Sebelum demam pasien mengeluh kepalanya terasa pusing tetapi tidak mual dan tidak
muntah. Lalu pasien dibawa ke rumah sakit terdekat. Pasien dirawat selama 1 minggu dan
pasien didiagnosis menderita malaria tropika.Pasien mendapat obat kina yang diminum 2x
sehari. Setelah dirawat selama seminggu pasien memutuskan untuk kembali ke Jember.
III.PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : cukup
• Kesadaran : composmentis
• Vital sign
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu Axilla : 37,8 ˚ C
• Status Gizi
BB sekarang : 55 kg
TB sekarang : 156 cm
IMT : 22, 6 %
Kesan status gizi baik
Kulit Turgor kulit normal,
tidak ada nodul,
ptekie (-), purpura (-), anemis (-), cyanosis (-) ikterik (-).
Kelenjar limfe tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Sendi Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tanda- tanda perad
Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
– Bentuk : simetris
– Ukuran : normosephal
– Rambut : hitam,lurus, panjang 5 jari dibawah bahu
– Mata : konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/- , Reflek cahaya +/+
Diameter pupil 3mm/3mm; isokor
– Hidung : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
– Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
– Mulut : dbn
– Lidah : dbn
2. Leher
• Bentuk : simetris
• Kelenjar limfe : perbesaran (-)
3. Thorax
– Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis tidak teraba
P: redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra
A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/-
Pulmo :
ventral Dorsal
I : simetris, I: simetris,
retraksi -/- retraksi -/-
P : fremitus raba +/+ P: fremitus raba +/+
P : sonor +/+ P: sonor +/+
A: Ves +/+, A: Ves +/+,
Rh -/-, Wh -/- Rh -/-, Wh -/-
4. Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N (7x/menit)
P: Tympani
P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scuffner 3), ren tak teraba
5. Extremitas
Akral hangat + +
+ +
Edema - -
- -
JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 6,0 11,4-15,1 gr/dl
Lekosit 3,4 4,3-11,3 x 10
Hematokrit 19,4 40-47 %
Trombosit 136 150-450 x 10
Malaria P.falcifarum Negatif
P. vivax
FAAL HATI
Bilirubin direk 0,54 0,2-0,4 mg/dl
Bilirubin total 0,96 ,1,2 mg/dl
• Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam disertai
menggigil dan pusing. Sebelum demam mengeluh badan lemas dan linu. Demam
dikeluhkan hilang timbul tiap 2 hari sekali.
• Riwayat bepergian ke Irian Jaya akhir tahun 2012. Di Irian Jaya pernah demam
menggigil juga dan dirawat di Rumah Sakit selama 7 hari dan didiagnosis Malaria
Tropika. Pasien mendapat obat kina diminum 2 kali sehari.
DIAGNOSIS
Malaria Tropika + Malaria Tertiana (Double Infection)
DIAGNOSIS BANDING
Demam Tifoid
DHF
PENATALAKSANAAN
Inf RL 20 tpm
inj cefotaxime 3x1 gram (H1)
inj ranitidin 3x1 ampul
inj antrain 2x 1 ampul
inj omeprazole 2x1 ampul
p/o kina 2x1
Jika Hb < 10 transfusi PRC
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
HEMATOLOGI
Anamnesis Anamnesis
Gejala utama (cardinal signs) à trias febris paroksismal
malaria: anemia
Febris paroksismal Gejala ringan
Anemia Gejala prodormal : menggigil (+)
Splenomegali
Gejala bervariasi ringan-berat
Gejala-2 prodromal: tidak selalu ada
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Anemia anemia
Splenomegali Splenomegali
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium laboratorium
Tetes tebal-tipis
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Pembagian menurut tempat bekerja obat: Inf RL 20 tpm
Tissue schizontocide inj cefotaxime 3x1 gram
Utk stad pre eritrositik à inj ranitidin 3x1 ampul
mencegah siklus eritrositik inj antrain 2x 1 ampul
Juga efektif utk bentuk inj omeprazole 2x1 ampul
hipnosoit p/o cloroquin 2-0-0 (II)
Blood schizontocide kina 3x1
PENDAHULUAN
• Malaria adalah penyakit protozoa yang disebarkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles. Protozoa penyebab malaria adalah genus plasmodium yang dapat
menginfeksi manusia .
• Diduga penyakit ini berasal dari Afrika dan menyebar mengikuti gerakan migrasi
manusia melalui pantai Mediterania, India dan Asia Tenggara.
• Nama malaria mulai dikenal sejak zaman kekaisaran Romawi, dan berasal dari kata
Italia malaria atau “udara kotor” dan disebut juga demam Romawi.
Epidemiologi
• Penyakit infeksi yang tergolong tertua
• Mal-area : udara buruk
• Dikenal sejak 2700- 400 SM
• Kosmopolitan à menyerang berjuta-juta penduduk
• Angka kematian ± 1.5 – 2.7 juta/tahun
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
• Bervariasi, ringan – berat
• Gejala utama (cardinal signs) à trias malaria:
• Febris paroksismal
• Anemia
• Splenomegali
• Gejala-2 prodromal: tidak selalu ada ≈ masa inkubasi intrinsik
• Masa inkubasi tergantung beberapa faktor (agent + host)
Berbeda utk msg-2 spesies:
• P. vivax + ovale : 13-17 hari
• P. falciparum : ± 12 hari
• P. malariae : 28-30 hari
• Berdasarkan waktu :
• Malaria akut
• Malaria kronik
• Berdasarkan manifestasi klinik:
• Malaria tanpa penyulit
– Pl. vivax / low parasitaemia
– Dg. Dx dan penanganan yg tepat à prognosis baik
• Malaria dengan penyulit (berat) àWaspadai bila:
– Pl. falciparum
– > 5% RBC terinfeksi
– > 10% PRBC = double infection
– Banyak schizon
TIPE DEMAM
DIAGNOSIS
Skizintosida
Fase jaringan
sporozoit eksoeritrositik Pirimetamin
Proguanil
ookista ((HEPAR)
Tetrasiklin
hipnosoit Primakuin
N
ookinet Y
M Skizintosida
darah
A Klorokuin
A
Sporontosida SIKLUS Kuinin
Pirimetamin N
M Kuinidin
Proguanil U ERITROSITIK Meflokuin
Primakuin U Halofantrin
S (SEL DARAH
K Artemisinin
Sigot MERAH) Sulfadoksin
I Pirimetamin
A
Gametositosida : Primakuin
Penderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang
menurut WHO didefinisikan sebagai infeksi P. falciparum dengan satu atau lebih komplikasi
berikut :
• Malaria serebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih dari 30
menit serangan kejang
• Academia / asidosis à pH darah <7,25 atau plasma bicarbonate <15mmol/l
• Anemia berat à Hb <5 g/dl atau Hct <15%
• Gagal ginjal akutà urin <400ml/24jam pada dewasa, 12ml/kgBB pada anak-anak
• Edema paru non kardiogenik / ARDS
• Hipoglikemi à gula darah <40mg/dl àkarena terapi n parasit ambil glukosa
• Gagal sirkulasi / syok
• Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran cerna dan atau disertai kelainan
laboratorik adanya DIC
• Kejang berulang >2x/24jam
• Makroskopik hemoglobinuri à karena infeksi malaria akut
• Diagnose post-mortem ditemukan parasit yang padat pada pembuluh kapiler pada
jaringan otak
Malaria serebral
• GCS ≤7dengan keadaan soporous.
• Penurunankesadaran menetap >30menit.
• Bila >3 komplikasi organ maka prognosa kematian >75%.
Gagal ginjal akut (GGA)
Dialysis merupakan pilihan pengobatan untuk menurunkan mortalitas
Kelainan hati (malaria biliosa)
Jaundice / ikterus sering dijumpai pada malaria falsifarum
Demam kencing hitam (black water fever)
hemolisis (penghancuran sel darah merah)
hemoglobinuria (adanya darah dalam urine), dan gagal ginjal
Malaria dalam Kehamilan
• Lebih sering terjadi
Malaria lebih sering terjadi dalam kehamilan daripada populasi umum. Penyebabnya
kemungkinan karena adanya imunosupresi dan hilangnya acquired immun selama kehamilan
• Gejala lebih Atipik
Dalam kehamilan, malaria cenderung menampakkan gejala atipik yang mungkin
disebabkan adanya perubahan hormonal, imunologis dan hematologis selama kehamilan.
• Lebih Berat
Disebabkan perubahan hormonal dan imunologis koloni parasit cenderung membesar
10 kali lilpat sehingga semua komplikasi P.falciparum lebih sering terjadi selama kehamilan.
• Lebih Fatal
P.falciparum malaria dalam kehamilan cenderung lebih berat, dengan tingkat
infeksius l3% lebih tinggi daripada saat tidak hamil
• Terapi harus selektif
Sejumlah anti malaria merupakan kontra indikasi diberikan saat hamil dan seringkali
menimbulkan efek samping yang berat. Oleh karena itu terapinya sering sulit, terutama
infeksi malaria berat yang disebabkan P. falciparum.
• Masalah lain
Penanganan komplikasi malaria sering sulit karena pengaruh perubahan fisiologis
selama kehamilan. Harus dilakukan pengawasan ketat terhadap pemberian cairan, kontrol
suhu dll. Keputusan untuk terminasi kehamilan juga sering dipersulit oleh risiko kematian
janin, pertumbuhan janin terhambat dan ancaman persalinan prematur.