MORBILI
Oleh :
Tri Rohmanto
201510401011050
PEMBIMBING :
dr. Arief Wijaya Rosli Sp. A
Nama
: An. KA
Umur
: 14 bulan
Umur
Agama
: 31 tahun
: Islam
Alamat
Wangi,
Tuban
: Dusun
Jatirogo,
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat
: Dusun Wangi,
Jatirogo, Tuban
Nama ibu
: Ny. A
Umur
: 29 tahun
Pekerjaan
Tangga
: Ibu Rumah
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Alamat
: Dusun wangi,
Jatirogo, Tuban
Jenis kelamin
Perempuan
Tanggal lahir
Oktober 2015
: 28
No DMK
: 794108
: 4 Januari 2017
Pemeriksaan
Anamnesis
KU: Panas
RPS:
Pasien datang bersama kedua orang tuanya ke
RS Haji
Surabaya dengan keluhan panas sejak 5 hari SMRS. Panas terutama
malam hari. Pada siang-sore panas turun. Sudah diberi obat penurun
panas, tetapi turun sebentar kemudian panas lagi.
Selain itu, ibu pasien juga mengeluhkan anaknya mencret sejak 5 hari
SMRS, sehari 3 kali warna kuning, kurang lebih gelas aqua, cair,
ampas (+), darah (-), lendir (-).
Batuk dan pilek (+) sejak 5 hari SMRS, batuk berdahak. Mata Merah
(+) 4 hari SMRS. Ibu pasien juga mengeluhkan mucul bercak-bercak
kemerahan sejak 2 hari yang lalu awalnya diwajah kemudian
menyebar keseluruh tubuh.
Keluhan lain disangkal seperti mual dan muntah (-), kejang (-),
kesakitan atau menangis saat kencing (-), nyeri atau keluar cairan dari
telinga (-), mimisan atau perdarahan (-), gusi, sejak sakit nafsu
makan menurun, minum (+) ,BAK (+). Ibu pasien sudah membawa
berobat ke dokter sebelumnya, tetapi kondisi tetap tidak membaik.
RPD
RPK
Riwayat Kehamilan
Riwayat Imunisasi
BCG
DPT
: (-)
Polio
Campak
: 1 x (1 bln)
: (-)
Riwayat gizi:
o ASI diberikan sejak lahir sampai usia 21
bulan
o Usia 6 bulan ASI+ Susu Formula+bubur
halus (2 kali sehari)
Riwayat sosial:
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya
Keluarga tinggal di daerah perumahan pada
penduduk, keadaan rumah dan sanitasi cukup
baik, sumber air dari PDAM.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign:
Nadi
: 120 x/menit
RR
: 37 x/menit
t axila : 36,8 C
BB
: 8,5 kg
TB
: 76 cm
Gizi
: kurang
Status Generalis:
K/L :
-Anemis (-), Ikterus (-),
Cyanosis (-), Dyspnea
(-)
-Mata cowong : -/-Pernapasan cuping
hidung (-)
-Lidah kotor (-)
-Faring hiperemi (+)
-Pembesaran kelenjar
limfe leher (-)
Thoraks:
Normochest, simetris,
retraksi (-/-),
pembesaran kelenjar
limfe axial (-)
Pulmo
: Vesikuler
+/+, Rhonki basah
halus pada basal paru
+/+, Wheezing -/-Cor
: S1 S2
normal, mumur (-),
gallop (-)
Abdomen
:
Inspeksi : Flat,
simetris
Auskultasi : Bising
usus (+) normal
Palpasi
: Supel,
distensi (-), H/L/R tidak
teraba, turgor baik (+)
Perkusi
:
Timpani, meteorismus
(-)
Genital
: dbn
Extremitas
:
CRT < 2 detik
-
Akral hangat
+/+
+/+
Oedem
-/-/-
Status neurologis
Meningeal Sign : Pupil : PBI,
3mm/3mm
Reflek fisiologis : dbn
Reflek patologis : (-)
Klonus : Status Lokalis:
Kulit: Makula
hipermentasi batas tegas
bentuk tidak beraturan
pada wajah, lengan,
badan, kaki.
Status Lokalis
Pemeriksaan
Penunjang:
Darah lengkap:
(03/01/2017)
Hb
: 10,8
Leukosit : 4.660
Hematokrit: 32,1
Trombosit
:
291.000
Urine Lengkap
Bj
pH
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilin
Bilirubin
:
:
:
:
:
:
:
:
1010
7,0
(+)
(-)
Normal
(-)
(-)
(-)
Sedimen;
Ery
Leko
Clyind
Epitel
Bact
(-)
Cryst
:
:
:
:
0-1
0-1
(-)
0-1
:
: (-)
Resume
Daftar Masalah
Febris
Diare
Batuk dan pilek
Riwayat conjungtivitis.
Imunisasi campak (-)
Ronchi basah halus
Ruam Makula hiperpigmentasi
Diagnosa Kerja
Morbili dengan diare akut +
dehidrasi ringan sedang +
Bronchopneumonia
Penatalaksanaan:
Planing Diagnosa
- Serologi IgM
-Foto Thorax
-Feses Lengkap
Planing Terapi
MRS Isolasi
Infus KaEN 3b
850 cc/ 24 jam
Paracetamol 3 x
85 mg
Vit. A 3 x
200.000 IU
-Zinc 1 x 20 mg
Planning Monitoring:
Keluhan pasien, Vital sign, Efek samping obat
Planning Edukasi
PEMBAHASAN
Morbili
golongan paramyxovirus
bentuk bulat dengan tepi yang kasar dan
bergaris tengah 140 nm
dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari
lemak dan protein
di dalamnya terdapat nukleokapsid yang
berbentuk bulat lonjong
terdiri dari bagian protein yang mengelilingi
asam nukleat (RNA) yang merupakan
struktur heliks nucleoprotein dari myxovirus.
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
Pada kasus berdasarkan anamnesis, didapatkan
usia pasien anak perempuan adalah 14 bulan.
Sejak tahun 2000, kurang dari 100 kasus campak
dilaporkan setiap tahunnya di Amerika Serikat,
namun berpotensi untuk menimbulkan wabah.
Infeksi pada anak yang bukan warga imigran saat
terjadinya wabah, mungkin disebabkan oleh faktor
usia (terlalu muda untuk mendapatkan vaksinasi)
atau karena tingkat cakupan imunisasi yang
rendah. Sebagian besar bayi terlindungi oleh
adanya antibodi transplasenta, bayi menjadi
rentan terhadap campak pada saat usia 1 tahun
(Behman et al, 2014).
Anamnesis
Pada
campak
dapat
terjadi
Otitis
media,
pneumonia dan diare
lebih sering terjadi pada
bayi. Campak adalah
penyakit
endemis
diberbagai belahan dunia
terutama
di
tempat
vaksinasi campak belum
tersedia
dan
bertanggung jawab atas
sekitar 1 juta kematian
setiap
tahunnya.
(Behman et al, 2014).
Status Gizi
BB
: 8,5 kg
TB
: 76 cm
BMI
: 15
- 2 sd s/d -3 sd gizi kurang
Pemeriksaan fisik
Manifestasi
klinis
yang
Pada kasus ini sudah terjadi pada 3 hari fase
prodormal adalah batuk,
tidak ditemukan
pilek,
konjuntivitis,
dan
koplik spot.
tanda patogmonik bercak
koplik (koplik spot) (bintik
putih
keabuan,
sebesar
butiran pasir di mukosa
bukal sisi berlawanan dari
molar bawah) yang dapat
ditemukan12-24 jam,timbul
2 hari sebelum dan sesudah
erupsi kulit. (Behman et al,
2014).
Makula
hiperpigmentasi bats
tegas bentuk tidak
beraturan pada
wajah, lengan,
badan, kaki.
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
MRS Isolasi
Infus KaEN 3b 850 cc/ 24 jam
Paracetamol 3 x 85 mg
Vit. A 3 x 200.000 IU
Zinc 1 x 20 mg
Penatalaksanaan
Isolasi
Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori,
sedangkan pengobatan bersifat simtomatik.
Vitamin A 50.000 IU (jika umur anak < 6
bulan), 100.000 IU (6-11 bulan) atau 200.000
IU (12 bulan hingga 5 tahun). Untuk pasien
gizi buruk berikan vitamin A tiga kali.
Komplikasi
Bronkopneumonia
Dapat disebabkan oleh virus campak maupun
akibat invasi bakteri.
Ditandai dengan batuk, menigkatnya frekuensi
nafas, dan adanya ronki basah halus.
Gambaran infiltrat pada foto toraks dan
adanya leukositosis dapat mempertegas
diagnosis.
Encefalitis
TERIMAKASIH