Anda di halaman 1dari 72

JARINGAN

PERIODONSIUM
Prof. Dr. drg. Lies Zubardiah, SpPerio

6/20/16

Jaringan Periodonsium

1
Jaringan periodonsium
Jaringan yang mengelilingi dan

menyangga gigi  tempat gigi-geligi


tertanam
4 Bagian:
- Gingiva
- Ligamentum periodontal -- Sementum
attachment apparatus
- Tulang alveolar ___________

6/20/16

Jaringan Periodonsium

2
Ligamen
periodontal
Gingiva

Tulang alveolar

Sementum

6/20/16

Jaringan Periodonsium

3
Fungsi jaringan periodonsium
Gingiva

melindungi
jaringan di
bawahnya
Attachment

apparatus 
menyangga gigi
6/20/16

Jaringan Periodonsium

4
Bagian
periodonsium

Sementum

Bagian
dari gigi

6/20/16

Bersama tlg alveolar


 tempat
tertanamnya seratserat lig. Periodontal
 berfungsi
menyangga gigi.

Jaringan Periodonsium

5
1.Col
2. Papil interdental
3. Epitel junctional
4. Marginal gingiva
5. Attached gingiva
6. Mucogingival junction
7. Alveolar mucosa
8. Sementum
9. Ligamen periodontal

6/20/16

Jaringan Periodonsium

10. Cribriform plate/ alv.


bone proper
11. Lingual plate of bone
12. Trabecular (cancellous)
6
bone
Oral mucosa
3 jenis:
Masticatory mucosa, melekat erat ke tulang di

bwhnya, diliputi epitel berkeratin/ tdk berkeratin (C:


gingiva & mukosa yg menutupi palatum keras)
Lining mucosa, tdk melekat ke struktur di bwhnya,

diliputi epitel tdk berkeratin (C: mukosa2 bibir, pipi,


dasar mulut, bagian bwh lidah, palatum lunak, uvula,
alveolar mucosa)
Specialized mucosa, mukosa yg menutupi bagian

belakang lidah
6/20/16

Jaringan Periodonsium

7
Gingiva
Bagian dari oral mucosa jenis

masticatory
Gingiva yang sehat dan normal melekat

ke akar gigi dan tulang alveolar


Menutupi & mengelilingi akar gigi pada

posisi sedikit koronal dari


cementoenamel junction (CEJ).
6/20/16

Jaringan Periodonsium

8
GAMBARAN ANATOMIS

6/20/16

Jaringan Periodonsium

9
Gingiva
1. Marginal gingiva / free gingiva /unattached
gingiva)
2. Attached gingiva (gingiva cekat)
3. Interdental gingiva/ interdental papilla/
papil interdental/ gingiva interdental, berada
di antara dua gigi yang berdekatan, terdiri
atas jar. gingiva yang melekat dan tidak
melekat
6/20/16

Jaringan Periodonsium

10
1

2
3

6/20/16

2
1

Jaringan Periodonsium

4
3

5
6

11
Marginal gingiva
Bagian dari gingiva terletak

paling koronal
tidak melekat pada gigi
mengelilingi gigi seperti

leher/ kerah baju


sbg dinding jaringan lunak

sulkus gingiva.
Pada keadaan sehat:
kontur meruncing ke koronal
tepi menipis
konsistensi kenyal
tekstur halus
6/20/16

Jaringan Periodonsium

12
Free gingival groove
Batas apikal marginal gingiva

(MG)
Lekukan dangkal pada

permukaan gingiva, lebar


sekitar 1 mm
Bagian paling koronal dari

perlekatan gingiva
sbg batas MG dengan

attached gingiva
Berjalan sejajar dengan tepi

gingiva (gingival margin)


Sebagai petunjuk dasar

(proyeksi) posisi sulkus gingiva


6/20/16

Jaringan Periodonsium

13
Sulkus gingiva
Celah dangkal/ ruang sempit

bentuk V, mengelilingi gigi, di


antara MG dan gigi
Kedalaman diukur dari kres MG 

ke dasar sulkus atau bagian paling


koronal dari epitel junctional (JE)
Dinding sulkus:

Medial  permukaan gigi


Lateral  epitel MG bagian dalam
(sulcular epithellium)
Jaringan Periodonsium

6/20/16

14
Sulkus gingiva
Epitel sulkus tidak berkeratin,

meluas dari puncak MG hingga


batas paling koronal JE
JE = bagian epitel sulkus gingiva

yg melekat ke gigi

6/20/16

Jaringan Periodonsium

15
1

1
2
3
4

6
7

5
1. Sulkus gingiva
2. Marginal ggv
3. Sementum
4. Dentin
6/20/16

Jaringan Periodonsium

5.
6.
7.
8.

Tlg alveolar
Epitel ggv
jar.ikat ggv
JE
16
Kedalaman Sulkus gingiva
Normal/ kondisi ideal  0

(nol) /mendekati 0 mm,


Kondisi ideal = bebas
mikroorganisme
Kedalaman rata2 secara

histologis 1,8 mm, dgn


variasi ± 0,6 mm
Kedalaman dengan

probing sulkus gingiva


klinis sehat pada manusia
antara 2 – 3 mm.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

17
Attached gingiva
AG bersambungan dgn MG, di antara keduanya dibatasi

oleh free gingival groove.


Konsistensi kenyal, kokoh, melekat erat pada akar gigi

(sementum) dan periosteum tulang alveolar


Terdiri 2 bagian:

1. Cemental gingiva, gingiva yang melekat pada


sementum
2. Alveolar gingiva, melekat ke tulang alveolar
AG berbatasan dengan alveolar mucosa melalui

mucogingival junction (MGJ)


6/20/16

Jaringan Periodonsium

18
Attached gingiva

Attached gingiva

6/20/16

Jaringan Periodonsium

19
Attached gingiva
Permukaan AG bergelombang

mengikuti bentuk tulang alveolar di


bawahnya
Pada daerah akar gigi, bagian yg

cekung/ melekuk di interdental ,


disebut interdental groove
Permukaan AG bertekstur berbintik-

bintik seperti kulit jeruk  stippling


Stipling  tarik menartik anatara

rete peg dan papila jaringan ikat


6/20/16

Jaringan Periodonsium

20
Lebar attached gingiva
Ukuran AG  dari MGJ ke

proyeksi dasar sulkus pada


permukaan luar gingiva
Lebar AG (dalam ukuran vertikal)
bervariasi
Paling lebar di daerah insisivi:
RA  3,5 - 4,5 mm
RB  3,3 - 3,9 mm
Paling sempit di daerah
posterior
Lebar di daerah premolar RA
sekitar 1,9 mm, premolar RB 1,8
mm
6/20/16

Jaringan Periodonsium

21
Lebar attached gingiva

6/20/16

Jaringan Periodonsium

22
Lebar Attached
gingiva
paling lebar pada RA di daerah insisivus;

pada RB di daerah M1

 Paling lebar  di daerah insisivus, RA & RB


 Paling sempit  di daerah M3 RA & RB
6/20/16

Jaringan Periodonsium

23
Lebar gingiva berkeratin
Lebar gingiva berkeratin = lebar

AG + lebar MG.
Lebar AG  penting menjaga

kesehatan gingiva
Bagian koronal AG dibatasi free

gingival groove, bagian apikal


dibatasi MGJ.
MGJ  batas koronal alveolar

mucosa.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

24
AG di lingual/palatal
Di lingual RB, AG berbatasan dengan

alveolar mucosa yang


bersambungan dengan mukosa
dasar mulut
Pada palatal RA, AG menjadi satu

dgn mukosa palatum yang juga


kenyal dan kokoh serta melekat erat
pada struktur di bawahnya
Pd gigi supra erupsi, lebar ggv

bertambah
6/20/16

Jaringan Periodonsium

25
Gingiva interdental
Gingiva interdental  gingiva

yang mengisi ruang embrasur


interproksimal di antara dua gigi
yang berkontak
Dari aspek mesio-distal 
berbentuk segitiga, tapi
tergantung kontur proksimal gigi
yang menghasilkan ruang
interproksimal
Pada aspek buko-lingual gingiva
interdental berbentuk mirip
trapesium
Bagian koronal GI merupakan MG
& bag tengah terdiri dari AG
6/20/16

Jaringan Periodonsium

26
Gingiva interdental

A. Kontur proksimal gigi lurus / rata  kontak


interproksimal lebar  gingiva interdental sempit &
pendek.
B. Kontur proksimal gigi cembung  daerah kontak
menyempit ke koronal  GI lebih lebar & tinggi.
C. Gigi saling menutupi /overlapping  ruang interdental
kecil/ hilang  GI melembung
6/20/16

Jaringan Periodonsium

27
Gingival col
Pada aspek buko-lingual  bagian koronal gingiva

interdental berbentuk cekungan


Daerah cekungan tepat di apikal titik kontak dua

gigi yang berdekatan  COL


Col membentuk dua puncak (peak)  oral peak &

vestibular peak (bentuk trapesium)


Gingival col  daerah cekungan menghubungkan

dua puncak gingiva interdental di fasial dan lingual

6/20/16

Jaringan Periodonsium

28
Gingival col

6/20/16

Jaringan Periodonsium

29
Gingival col

PADA GINGIVA RESESI TDK ADA COL


6/20/16

Jaringan Periodonsium

30
Alveolar mucosa
Alveolar mucosa = mukosa yang tidak

melekat erat pada tulang di bawahnya


Tekstur permukaan halus, susunan jaringan

ikat jarang (loose connective tissue),


ditutupi selapis tipis epitel tidak berkeratin.
Alveolar mucosa tidak dapat menahan

kontak gesekan seperti halnya attached


gingiva.
Warna lebih merah dari gingiva

6/20/16

Jaringan Periodonsium

31
GAMBARAN HISTOLOGIS

6/20/16

Jaringan Periodonsium

32
Epitel Gingiva
Epitel gingiva ditutupi stratified squamous epithelium tdk
berkeratin/ parakeratin terdiri atas 4 lapisan sel:
1. Stratum basale
2. Stratum spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum korneum
•. Sel2 epitel mengalami pergantian secara bertahap

(keratinisasi), 10 - 12 hari untuk epitel oral; 1 - 6 hari


untuk epitel junctional
6/20/16

Jaringan Periodonsium

33
Epitel rongga mulut

6/20/16

Jaringan Periodonsium

34
Epitel Gingiva
Gingiva ditutupi stratified

Papila jar. ikat

squamous epithelium,
berkeratin/ parakeratin
Epitel sulkus gingiva dan JE tidak

berkeratin
Epitel sulkus lebih tipis  produk-

produk plak mudah masuk ke


jaringan ikat  keradangan &
kerusakan jaringan
6/20/16

Jaringan Periodonsium

Rete peg
35
6/20/16

Jaringan Periodonsium

36
Junctional Epithelium (JE)
JE & epitel sulkus lbh tipis, tidak

berkeratin, tidak mempunyai rete peg


JE hanya  str. Basale & str.

granulosum
Sel-sel basal JE melekat ke gigi

melalui hemidesmosom & lamina


basal
Lamina basal = lamina densa dekat

ke permukaan gigi) + lamina lucida


dekat ke hemidosmosom /tempat
sel – sel epitel melekat.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

37
Epitel sulkus gingiva
(sulcular epihelium)
Membentuk dinding lateral sulkus
Bersambungan dengan JE
Tipis, tidak berkeratin, tapi dapat ber-

parakeratin, tidak mempunyai rete


peg.
Ukuran  dari puncak marginal

gingiva hg batas koronal JE.


Sifat semipermeabel  produk

mikroorganisme dpt menembus


6/20/16
Jaringan Periodonsium
jaringan
ikat, cairan
gingiva dapat

38
6/20/16

Jaringan Periodonsium

39
Intercellular bridge
Sel – sel berhub. satu sama lain melalui

intercellular bridge
Sel melekat satu sm lain melalui desmosom

(struktur di pinggir sel)


Desmosom = sepasang attachment plaque

padat dibentuk oleh penebalan sel.

6/20/16

Jaringan Periodonsium

40
Basement
membrane
Struktur basement membrane (membran basal )

membentuk proyeksi2 seperti jari/pedikel


Membran basal = lamina basal
Letak di perbatasan sel-sel & jaringan ikat
Permukaan basal epitel melekat ke lamina basal

melalui hemidesmosom
Hemidesosom = attachment plaque + struktur

ekstraseluler.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

41
Pergantian epitel gingiva
Epitel oral  pergantian terus menerus.
U/ keseimbangan pembentukan sel baru di

basal dgn pengelupasan sel di permukaan.


Aktivitas mitotik dlm 24 jam secara periodik
Pergantian epitel oral (penelitian hewan coba)

 palatum, lidah, pipi, 5-6 hr; gingiva 10-12


hr; JE 1-6 hari.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

42
Cairan sulkus gingiva
Cairan sulkus gingiva (GCF/gingival crevicular fluid) 

berasal dr jar. ikat gingiva, merembes melalui epitel


sulkus
Terus-menerus dikeluarkan o/ jar. Ikat  ke sulkus gingiva

melalui dinding epitel sulkus


Fungsi GCF:

1. Membantu pembersihan sulkus secara mekanis.


2. Bersifat antimikrobial & antibodi u/gingiva
3. Mengandung protein plasma  memperkuat
perlekatan epitel ke gigi
6/20/16

Jaringan Periodonsium

43
Pengeluaran cairan
sulkus
Bertambah: Ktk mengunyah, gogok gigi,

masase gingiva, radang, hamil, pakai obat


kontrasepsi
GCF dpt bertambah krn  respon terhadap

radang, iritasi lokal, perubahan hormonal.


Sulkus normal  GCF sedikit
GCF= hasil filtrasi fisiologik pembuluh darah
6/20/16

Jaringan Periodonsium

44
Jaringan ikat gingiva
= lamina propria
Terdiri 2 lapisan:

1. Lapisan papilari (papillary


layer)melekat ke akar gigi
2. Lapisan retikuler (reticular
layer) melekat ke tulang alveolar
• Terdiri atas serat-serat kolagen

(60%), substansi dasar interseluler,


sel – sel, pembuluh darah, dan
saraf.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

45
Serat –serat Gingiva
Lamina propria MG dibentuk o/ jaringan ikat padat

kolagen
Serat kolagen mempererat ikatan MG ke gigi,

memperkuat perlekatan AG ke akar gigi & tulang alveolar


Serat-serat kolagen membentuk bundel/ikatan, disebut

serat – serat gingiva


Dikelompokkan sbg: dentogingival, alveolo-gingival,

sirkular, horisontal/ transeptal, dento-periosteal atau


dento-alveolar, dan longitudinal

6/20/16

Jaringan Periodonsium

46
Serat – serat gingiva
A

A & B. Dentogingival
C. Alveologingival
D. Sirkular
E.

Horisontal/transeptal
F. Dentoperiosteal/
dentoalveolar.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

47
Serat2 gingiva

3
Transeptal, Circular, L0ngitudinal
6/20/16

Jaringan Periodonsium

48
6/20/16

1. Dentogingival (koronal,
horisontal, apikal)
2. Alveologingival
3. Interpapilari
4. Transgingival
5. Sirkuler/semisirkuler
6. Dentoperiosteal
7. Transeptal
8. Periostogingival
9. Intersirkuler
10.Intergingival
11.Bundel serat2 lig.
Jaringan Periodonsium
period

49
Dentogingival Junction
Dentogingival Junction
 JE + serat – serat
gingiva
A, epitel sulkus
B, epitel junctional
C, kedalaman sulkus

gingiva.

6/20/16

Jaringan Periodonsium

50
Epitel
oral
REE

Histogenesis
JE

6/20/16

Jaringan Periodonsium

51
Migrasi Epitel Junctional (JE)
JE
prime
r

6/20/16

Jaringan Periodonsium

52
Pendalaman sulkus
gingiva

Tiga teori: A, Teori pengelupasan; B, Teori

Locus minorus resistence; C, teori sobekan


(tear).
6/20/16

Jaringan Periodonsium

53
Erupsi Gigi Kontinu
Gigi mencapai kontak antagonis  erupsi tetap

berlanjut, tidak terhenti sepanjang hidup


Erupsi kontinu:

1. Erupsi aktif  pergerakan gigi ke arah oklusal


setelah gigi mencapai kontak oklusal
2. Erupsi pasif  JE terlepas dari gigi  bergerak
ke apikal  akar gigi terbuka

6/20/16

Jaringan Periodonsium

54
Konsep erupsi
kontinu
Mahkota anatomis  bagian gigi yang ditutupi

enamel
Akar anatomis  bagian gigi yang ditutupi

sementum
Mahkota klinis  bagian gigi yang tampak di

dalam rongga mulut


Akar klinis  bagian gigi yang tertanam di

dalam periodonsium.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

55
Erupsi aktif
Terjadi sejalan dgn atrisi  u/mengimbangi

berkurangnya substansi gigi ok/ pemakaian


Atrisi:

- mengurangi panjang mahkota klinis


- mencegah mahkota & akar klinis tidak sebanding
- mencegah daya ungkit berlebihan terhadap
periodonsium.
Kecepatan erupsi aktif hrs berjalan seimbang dgn atrisi

 ukuran dimensi vertikal dapat dipertahankan.


6/20/16

Jaringan Periodonsium

56
4 Tahap Erupsi pasif

 A. Dasar sulkus gingiva (panah) dan JE pada enamel


 B. Dasar sulkus pada enamel, sebagian JE pada

akar
 C. Dasar sulkus pada CEJ, seluruh JE pada akar
 D. Dasar sulkus & JE pada akar
6/20/16

Jaringan Periodonsium

57
Persyarafan Gingiva
Berasal dari percabangan nervus Trigeminus pada

maksila dan mandibula


N. Alveolaris superior  bukal gigi2 posterior RA
N. Infraorbital cabang labial  fasial gigi2 insisivus
& kaninus RA
N. Nasopalatinus  palatal gigi2 depan RA
N. Palatinus anterior  gigi2 posterior RA.
N. Bukalis  bukal gigi2 P & M RB
N. Mentalis  fasial gigi
N. Lingualis  lingual seluruh gigi RB

6/20/16

Jaringan Periodonsium

58
Suplai Darah

6/20/16

Jaringan Periodonsium

59
GAMBARAN KLINIS GINGIVA NORMAL
Warna
Ukuran
Kontur
Bentuk
Konsistensi
Tekstur

permukaan
Posisi

6/20/16

Jaringan Periodonsium

60
Warna Gingiva
 Gingiva

sehat  merah

jambu /merah muda


(coral pink) dari AG
hingga puncak MG
 Dihasilkan

oleh suplai

darah, ketebalan epitel,


derajat keratinisasi
epitel, muatan pigmen
6/20/16

Jaringan Periodonsium

61
Gingiva normal
Tanpa pigmentasi
Pigmentasi

6/20/16

Jaringan Periodonsium

62
Ukuran Gingiva normal
Ukuran gingiva berkaitan

dengan jumlah total


elemen selular, interselular
dan suplai darah
Tidak ada pembesaran
Perubahan ukuran gingiva

 gambaran umum
penyakit gingiva.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

63
Kontur Gingiva fasial &
MG menutupi gigi spt
lingual
kerah baju, garis luar spt
kerang (scalloped)
Kontur meruncing ke

koronal, tepi menipis spt


pisau
Gingiva interdental

meruncing ke koronal.

6/20/16

Jaringan Periodonsium

64
Kontur Gingiva fasial & lingual
Kontur tgt bentuk gigi, letak

gigi dlm lengkung (bukolingual) & besar embrasur


interproksimal
Ada penyakit  kontur ggv

membesar dan membulat 


karena stagnasi pembuluh
darah, pembentukan seratserat kolagen bertambah
6/20/16

Jaringan Periodonsium

65
Variasi bentuk & kontur Gingiva

Gigi cembung mesial-

distal menonjol
/labioversi (kaninus) 
MG lebih apikal
Gigi linguoversi 

kontur horisontal dan


menebal.
6/20/16

Jaringan Periodonsium

66
Konsistensi Gingiva
 Gingiva
 Jaringan
 AG

sehat  kokoh & kenyal


ikat berisi jaringan kolagen padat

melekat erat pada jaringan di bawahnya

 Ada

penyakit konsistensi lunak/ mengandung

cairan  stagnasi pembuluh darah &


pengurangan jumah serat-serat kolagen
 Konsistensi

sangat keras  pembentukan

kolagen yg berlebihan (fibrosis).


6/20/16

Jaringan Periodonsium

67
Tekstur
permukaan
Tekstur ggv sehat  berstipling
Stipling = tarik-menarik antara

rete peg & papila jar, ikat


Stipling  pd AG & bagian

tengah gingiva interdental


MG  halus, berkilat (# stipling)
Gingiva meradang  stipling

kurang
Pd anak-anak terlihat setelah
6/20/16

Jaringan Periodonsium

68
Posisi Gingiva
Posisi gingiva  tingkat perlekatan tepi ggv pd

gigi
Gigi erupsi  perlekatan gingiva di ujung

mahkota gigi
Sejalan pertumbuhan gigi & usia, perlekatan

bergeser ke CEJ hg ke akar gigi


Pd penyakit periodontal  posisi gingiva dapat

bergeser ke permukaan akar.


6/20/16

Jaringan Periodonsium

69
Resesi Gingiva =
atropi gingiva
Bukan penyakit ttp cacat

akibat penyakit
Akar gigi terbuka krn migrasi

gingiva ke apikal
Sulkus ggv semula pd

mahkota bergerak ke  CEJ 


akar (tergantung usia dan
tahap erupsi)
Akar gigi terbuka krn usia 

normal = resesi fisiologis


Permukaan akar terbuka

berlebihan = resesi patologis.


6/20/16

Jaringan Periodonsium

70
TERIMA KASIH

6/20/16

71

Anda mungkin juga menyukai