Kelas : C 2018
Nim : 3183331019
1. Bagaimana Tujuan dan manfaat dari pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Perguruan
Tinggi?
Jawab : Agar mahasiswa mampu menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus dengan bimbingan
roh kudus. Dengan demikian, ia akan tumbuh sebagai pribadi yang utuh dalam segala aspek.ia
juga dapat membuktikan dirinya sebagai manusia baru yang dewasa.
Jawab : Sikap orang Kristen yang kreatif dan kritis dalam kehidupan sehari-hari sangat relevan
dengan suasana dan kondisi yang sedang membangun. Sikap kreatif dan kritis dalam pergaulan
adalah menunjukkan kehidupan yang dewasa dan bertanggungjawab. Kreatif berarti mampu
memberikan darma baktinya untuk kepentingan orang lain sedangkan kritis artinya orang Kristen
mampu bersaksi dan membela kebenaran dan kebaikan di dalam pergaulannya dan kedua perlu
memelihara sikap dialogis dan simpatik terhadap orang-orang beragama lain. Menyaksikan iman
Kristen bagi orang-orang non Kristen harus mampu mendengar dan memberikan perhatian
terhadap iman orang lain yang beragama lain melalui sikap dan simpatik orang Kristen dapat
mendengar kepada iman agama-agama lain.
3. Mengapa Dosa bisa mengalami Keturunan ( dosa keturunan atau kutukan )! Jelaskan
Jawab : Misalnya Ketika seorang ayah memiliki gaya hidup yang berdosa, anak-anaknya
cenderung memiliki gaya hidup yang sama. Itulah mengapa adil bagi Allah untuk menghukum
dosa hingga ke generasi ketiga atau keempat - karena mereka melakukan dosa yang sama seperti
yang dilakukan para leluhur mereka. Sebenarnya mereka sedang dihukum karena dosa-dosa
mereka sendiri, bukan dosa para leluhur mereka. Alkitab secara spesifik menjelaskan bahwa
Allah tidak pernah menganggap jika anak-anak yang akan bertanggung jawab atas dosa-dosa
orangtua mereka (Ul 24:16)
Ada kecenderungan gereja hari ini untuk menguji dan menyalahkan setiap dosa dan masalah
pada semacam kutuk keturunan. Hal ini tidak alkitabiah. Obat bagi kutuk keturunan adalah
keselamatan melalui Yesus Kristus. Ketika kita menjadi orang Kristen, kita menjadi ciptaan baru
(2 Kor 5:17). Bagaimana mungkin anak Allah masih berada di bawah kutuk Allah (Rom 8:1)?
Oleh karena itu, yang dapat menghilangkan "kutuk keturunan" hanyalah iman dalam Kristus dan
hidup kudus dan berkenan kepada-Nya (Rom 12:1-2).