Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

Pertanyaan!

1. Segmentasikan ujaran berikut sampai silabel!


a. [keduasiswaituselaludatangterlambat]
b. [kamisendiribelumtahumasalahitu]
c. [kalausayadatangdiapastidatang]
2. Jelaskan objek kajian fonetik dan fonemik!
3. Dalam kajian linguistik apakah istilah fonetik dan fonemik selalu digunakan secara konsisten?
Jelaskan!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan silabel atau suku kata! Apakah setiap silabel selalu berupa dua
buah bunyi? Jelaskan!
5. Bunyi [i] pada kata tani dan bunyi [I] pada kata batikadalah tidak sama. Coba jelaskan apa
bedanya!

Jawaban!

1. A.[keduasiswaituselaludatangterlambat]
Keduasiswa selaludatangterlambat
Kedua Siswa Selalu Datangterlambat
datang Terlambat
Kedua Selalu
Ke Dua Se La lu
K E d u a s E l a l u
B.[kamisendiribelumtahumasalahitu]
Kamisendiri Belumtahumasalahitu
Kami Sendiri Belum Tahumasalahitu
tahu Masalahitu
Masalah Itu
Kami Belum
Ka Mi be Lum
K A m i B E l u M
C.[kalausayadatangdiapastidatang]

Kalausaya datangdiapastidatang
Kalau Saya datang Diapastidatang
dia Pastidatang
pasti datang
Kalau Datang
KA L a u D a t a N G

2. Objek kajian fonetik dan objek kajian fonemik adalah


a. Objek kajian fonetik adalah bunyi [i] pada kata [tani] dan kata [batik] adalah tidak sama,
bunyi [u] pada kata [susu] dan [dapur] juga tidak sama inilah yang menjadi objek kajian
fonetik.
b. Objek kajian fonemik adalah bunyi [b] dan [p] pada kata [kabur] dan [kapur] menyebabkan
kedua kata itu memiliki makna yang tidak sama. Ketidaksamaan ini adalah karena
bedadanya bunyi [b] dan [p] itu meskpun bunyi-bunyi yang ada disekitarnya memiliki ciri-
ciri yang sama, inilah yang menjadi objek kajian fonemik.
3. Dalam kajian linguistik istilah fonetik dan fonemik selalu digunakan secara konsisten. Fonetik
mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan.
Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan
penggunaan dan pengucaoan bahasa. Dengan kata lain fonetik adalah bagian fonologi yang
mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi
oleh alat ucap manusia. Sementara itu, fonemik adalah bagian dari fonologi yang mempelajari
bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti. Ada 3 unsur penting organ ucao manusia
memproduksi bunyi atau fonem, yaitu;
a. Udara, sebagai penghantar bunyi.
b. Artikulator, bagian alat ucap yang bergerak
c. Titik artikulasi, (disebut juga artikulator pasif) bagian alat ucap yang menjadi titik
sentuh artikulator.
4. Yang dimaksud dengan silabel atau suku kata adalah merupakan satuan runtunan bunyi yang
ditandai dengan satu satuan bunyi yang paling nyaring yang dapat disertai atau tidak oleh bunyi
lain, di depannya, dibelakangnya, atau sekaligus di depan dan di belakangnya.Tidak bergantung
pada suku kata.
5. Bunyi [i] pada kata tanidab bunyi [I] pada kata batikadalah tidak sama karena bunyi [i] pada
kata tani adalah suku terbuka sedangkan bunyi [I] pada kata batikadalah suku tertutup.

BAB 2

Pertanyaan!

1. Bagaimana kedudukan fonologi dalam keseluruhan kajian linguistik? Jelaskan!


2. Bagaimana keterkaitan anatara kajian fonologi dengan kajian morfologi? Apa yang disebut
kajian morfofonemik dalam kajian morfologi? Jelaskan!
3. Apa konstribusi kajian fonologi terhadap kajain dialektologi? Jelaskan!
4. Mengapa ejaan bahasa inggris dikatakan sangat tidak konsisten? Coba jelaskan!
5. Sebutkan sumbangan praktis fonologi terhadap kegiatan nyata dalam masyrakat! Apa
sumbangan itu?

Jawaban!

1. Kedudukan fonologi dalam keseluruhan kajian linguistik adalah sebagai bidang yang
berkonstrentasi dalam diskripsi dan analisas bunyi-bunyi ujar, hasil kerja fonologi berguna
bahkan sering dimanfaatkan oleh cabang-cabang linguistik lainnya, baik linguistik teoritis
maupun terapan. Misalnya morfologi, simantik, sintaksis, leksikologi, dialektologi, pengajaran
bahasa dan psikolinguistik.
2. Keterkaitan antara kajian fonologi dengan kajian morfologi adalah, morfologi yang lazim
diartikan sebagai kajaian mengenai proses-proses pembentukan kata dalam kajiannya juga
masih memerlukan bantuan kajian fonologi. Yang disebut kajian morfofonemik dalam kajian
morfologi adalah
3. Konstribusi kajian fonologi terhadap kajian dialektologi adalah kajian dialektologi melandaskan
diri pada bukti-bukti linguistus berupa data variasi bahasa yang dikumpulkan secara spasial.
Objek kajian dialektologi dapat berasal dari berbagai sumber berupa bahasa lisan dan bahasa
tulis, baik yang ada di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Analisis yang dilakukan dapat
terfokus pada suatu tataaran saja atau mencakup semua tataaran kebahasaan seperti fonologi,
morfologi, leksikal, simantik, sintaksis dan wacana
4. Ejaan bahasa inggris di katakan sangat tidak konsisten karena tulisan yang bunyi yang diiucapkan
berbeda contanya pada kata put<u>melambngkan bunyi [u], pada kata but huruf <u>
melambangkan bunyi [a].
5. Sumbangan praktis fonologi terhadap kegiatan nyata dalam masyarakat adalah dalam bidang
klinis yaitu dalam membantu mereka yang mendapat hambatan dalam berbicara maupun
mendengar. Masih banyak bidang kegiatan lain yang memerlukan bantuan fonologi misalnya
seni suara, seni musik, seni sastra (terutama dalam pembacaan puisi), dan juga dalam seni
berbicara (berpidato).

BAB 3

Pertanyaan!

1. Apa dasar pembedaan fonetik menjadi fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik
auditoris? Jelaskan!
2. Diantara ketiga jenis fonetik itu, dikatakan fonetik artikulatorislah yang benar-benar merupakan
kajian linguistik. Jelaskan apa sebabnya!
3. Mengapa fonetik akustik dikatakan sebagian besar merupakan masalah fisika? Jelaskan!
4. Bagaimana keterkaiatan antara fonetik auditoris dengan kajian neurologi? Jelaskan!
Jawaban!

1. Fonetik artikulatoris, disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis meneliti bagaimana
bunyi-bunyi bahasa itu diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonetik akustik yang objeknya
adalah bunyi bahasa ketika merambat di udara, antara lain membicarakan: gelombang bunyi
beserta frekuens, dan kecepatannya ketika merambat di udara, spektru, tekanan, dan intensitas
bunyi. Fonetik auditoris, meneliti bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu terima oleh telinga,
sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat diterima.
2. Karena fonetik artikulatoris atau fonetik organislah yang berkenan dengan masalah bagaimana
bunyi dapat dihasilkan oleh alat ucap manusia sehingga menghasilkan bunyi bahasa.
3. Karena fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis dimana bunyi-bunyi
itu diselidiki frekuensi getarannya, amplitudo, intensitasnya. Sebagaimana kita tahu untuk
menyelesaikan masalah-masalah itu harus menggunakan rumus-rumus fisika.
4. Kaitan antara fonetik auditoris dan kajian neurologi, yaitu membahas mengenai struktur dan
fungsi alat pendengaran (telinga) bekerja. Bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu
diterima saraf sehingga bisa dipahami.

BAB 4

Pertanyaan!

1. Tuliskanfonetikdikatakanlebihakuratdaritulisanfonemik. Jelaskanapasebabnya!
2. Apakahtulisanfonemiklebihakuratdaripadatulisanortografis? Jelaskan!
3. Salinlahkedalamtulisanfonetik.
a. Monyetitumakantempe
b. Tokohpolitikituseringbohong
c. Bapakpulangbawakampak
d. Kerbauditerkamharimaubuas.
4. SimakdanpelajaritulisanfonetikdariThe InternasionalPhonetica Alphabet (IPA) yang
terdapatpadalampiran I bagianbelakangbukuini.
5. Apakahsemuahuruf yang adadalamalfabetlatindigunakandalamalfabet IPA itu, cobaperiksa!

Jawaban!

1. Karenahuruf-huruffonetikdibuatberdasarkanhuruf (alfabet) latin yang dimodifikasikan,


ataudiberitanda-tandadiakritik. Serta, alfabetlatinhanyaberjumlah 26 huruf, padahalbunyi-
bunyibahasaitusangatbanyak; melebihijumlahhuruflatin.
2. Tulisanfonemiktidaklebihakuratdaripadatulisanortografis. Karena,
tulisanfonemiksetiapfonemdilambangkandengansebuahlambang. Sedangkan,
tulisanortografisadalahtulisanmenurutsistemejaan yang berlakuuntuksuatubahasa.
3. A. monyƐtitumƌkƌntempƐ
B. TokΟhpolitikituseringbohΟng
C. bapƌkpulangbawakampak
D. kerbauditerkƌmharimƌubuas.
4. Sudahsayasimak.
5. Tidaksemua.

BAB 5

1. Apakah manusia dilengkapi alat-alat khusus untuk berbicara? Jelaskan!


*Jawaban
Tidak. Karena semua alat ucap manusia telah ada dalam diri manusia sebagai anugerah Tuhan
yang senantiasa disyukuri oleh manusia.
Natur adalah aliran yang meyakini bahwa kemampuan manusia adalah bawaan sejak lahir. Oleh
karena itu manusia telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur) untuk memproduksi
bahasa melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga tenggorokan, dibantu oleh alat
pendengaran) maupun untuk memahami arti dari bahasa tersebut.

2. Apa fungsi utama paru-paru, dan apa perananya dalam proses pembentukan bunyi bahasa?
Jelaskan!
*Jawaban
Fungsi utama paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah. Peranan Paru-paru (Lung) pada proses pembentukan bunyi bahasa. Paru-paru adalah
sumber arus udara yang merupakan syarat mutlak untuk terjadinya bunyi-bunyi bahasa.

3. Dimana beradanya, dan apakah yang disebut glotis? Jelaskan!


*Jawaban
Di ujung atas laring terdapatlah dua buah pita yang elastis yang disebut pita suara . Letak pita
suara itu horizontal. Antara kedua pita suara itu terdapat suatu celah yang disebut glotis .

4. Jelaskan bunyi apa yang terjadi bila


a. Pita suara terbuka lebar
b. Pita suara terbuka agak lebar
c. Pita suara terbuka sedikit
d. Pita suara tertutup rapat
*Jawaban:

A. Antara kedua pita suara terdapat celah ( glotis ). Celah ini pada suatu saat terbuka lebar , serta
udara yang mengalir keluar dari paru-paru tidak mendapat halangan sehingga tidak terdengar
geseran sedikitpun. Bunyi yang dihasilkan dengan posisi ini adalah: /h/.
B. Pita suara terbuka agak lebar → bunyi tak bersuara (voiceless).
C. Posisi yang ketiga adalah bagian atas dari pita suara terbuka sedikit ; udara yang keluar dapat
juga menggetarkan pita suara. Segala macam bunyi-ujaran lainnya terjadi dengan sikap pita
suara ini. Bila udara yang keluar itu turut menggetarkan pita suara maka terjadilah bunyi-ujaran
yang bersuara ; bila pita suara tidak turut digetarkan maka terjadilah bunyi-ujaran yang tak
bersuara.
D. Sikap yang keempat adalah bagian bawah dari pita suara terbuka sedikit . Dalam sikap ini
kekuatan udara itu hilang atau berkurang sehingga segala macam bunyi-ujaran yang dihasilkan
dengan sikap III berkurang juga. Peristiwa ini terjadi ketika berbisik.

5. Perhatikan bagan berikut! Sebutkan alat-alat ucap itu sesuai dengan nomor-nomor yang tersera
di dalamnya!
*Jawaban:
1. Gigi bawah 4. Gusi
2. Bibir bawah 5. Rongga mulut
3. Bibir atas 6. Langit-langit lunak
7. Ujung lidah 9. Pangkal lidah
8. Tengah lidah 10. Epiglotis

BAB 6
SOAL :

1. Alat ucap atau alat bicara dapat dikelompokan atas tiga komponen, yaitu a.komponen subglotal,
b. komponen laring, dan c.komponen supragtotal. Coba jelaskan bagaimana cara kerja ketiga
komponen itu !
2. Apa yang dimaksud dengan
a. Arus udara pulmonik
b. Arus udara glotalik
c. Arus udara veralik
Jelaskan !
3. Berkenaan dengan posisi glottis, jelaskan yang dimaksud dengan
a. Bunyi bersuara
b. Bunyi tak bersuara
c. Bunyi hamzah
4. Apa bedanya proses terjadinya bunyi vokal dan bunyi konsonan ? jelaskan !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan artikulator aktif dan artikulator pasif ! mungkinkah palatum
bisa menjadi artikulator aktif ? jelaskan !
6. Sebutkan titik atau tempat artikulasi yang mungkin terjadi dalam produksi bunyi bahasa
Indonesia.
7. Jelaskan yang dimaksud dengan cara artikulasi !

JAWAB :

1. Cara kerja ketiga komponen subglotal, laring, dan supraglotal adalah komponen subglotal
berfungsi untuk memberi arus udara agar terjadinya bunyi bahasa. Laring berfungsi sebagai
klep yang mengatur arus udara antara paru-paru,mulut, dan hidung. Sedangkan supraglotal
berfungsi untuk memompakan udara ke luar dari paru-paru melalui pangkal tenggorokan
(laring) ke tenggorokan yang di dalamnya terdapat pita suara.
2. Yang dimaksud dengan :
a. Arus udara pulmonik, yaitu arus udara yang berasal dari paru-paru
b. Arus udara glotalik, yaitu arus udara yang berasal dari rongga faring
c. Arus udara veralik, yaitu arus udara yang berasal dari gerakan-gerakan ke belakang di
dalam rongga mulut. Namun yang utama adalah arus udara pulmonik.
3. Yang dimaksud dengan bunyi bersuara, bunyi tak bersuara, dan bunyi hamzah adalah:
a. Bunyi bersuara adalah bunyi yang terjadi apabila glottis dalam keadaan terbuka sedikit
b. Bunyi tak bersuara adalah bunyi yang terjadi apabila glottis dalam keadaan terbuka agak
lebar
c. Bunyi hamzah adalah bunyi yang terjadi apabila glottis dalam keadaan tertutup rapat
4. Bedanya proses terjadinya bunyi vokal dan konsonan adalah apabila arus ujar sebelum keluar
dari mulut hanya “diganggu” oleh posisi lidah dan bentuk mulut, maka akan terjadilah bunyi-
bunyi vokal. Namun, apabila arus ujar “diganggu” dengan dihambat oleh alat-alat ucap, maka
akan terjadilah bunyi konsonan.
5. Yang dimaksud dengan artikulator aktif dan pasif :
- Artikulator aktif adalah alat ucap yang bergerak atau digerakkan, seperti bibir bawah
(labium), ujung lidah (apeks), dan daun lidah (laminum).
- Artikulator pasif adalah alat ucap yang tidak bergerak atau yang didekati oleh artikulator
aktif. Misalnya gigi atas (dentum), ceruk gigi (alveolum), dan langit-langit keras
(palatum).
- Palatum tidak bisa menjadi artikulator aktif, karena palatum berlaku sebagai artikulator
pasif yaitu artikulator yang diam dan tidak bergerak.
6. Artikulasi bilabial {bibir bawah dan bibir atas}. Artikulasi labio-dental { bibir bawah dan gigi
atas }. Artikulasi inter-dental { gigih bawah dan gigi atas }. Artikulasi apiko-alveolar { ujung
lidah dan pangkal gigi }. Artikulasi lamino-palatal {daun lidah dan pangkal gigi}. Artikulasi
dorso-palatal {pangkal lidah dan langit-langit keras}. Artikulasi dorso-velar {panhkal lidah dan
langit-langit lunak}. Artikulasi dorso-uvular {pangkal lidah dan anak tekak}. Artikulasi oral
{penutup atau udara kerongga hidung oleh anak tekak}. Artikulasi radiko-faringal {akar lidah
dan dinding tenggorokan}.
7. Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi
bahasa.

BAB 7

1. Apa dasar penamaan bunyi vokal bunyi konsonan dan bunyi semi vokal ? Jelaskan !
Jawab : Pembedaan dan dasar penamaannya bedasarakan pada ada tidaknya hambatan (proses
artikulasi) pada alat bicara.

a. Bunyi disebut vokal apabila terjadinya tidak ada hambatan (proses artikuliasi) pada
alat bicara.
b. Bunyi disebut konsonan apabila terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara
pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi.
c. Bunyi semi-vokal adalah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan tetapi karena
pada waktu diartikulasikan belum membentuk konsonan murni, maka bunyi-bunyi itu
disebut semi-vokal atau semi-konsonan.
2. Bunyi (p) disebut bunyi oral, sedangkan bunyi (n)bunyi nasal. Coba jelaskan apa sebabnya
Jawab : Bunyi (p) disebut oral karena saat pengucapan bunyinya,langit-langit lunak beserta
ujung anak tekak naik menutupi rongga hidung sehingga udara hanya melalui rongga mulut
saja. Sedangkan bunyi (n) disebut nasal karena saat pengucapan bunyinya, udara keluar atau
disertai keluarnya udara melalui rongga hidung, dengan cara menurunkan langit-langit lunak
beserta ujung anak tekaknya.

3. Bagaimana cara membuktikan bahwa (b) bunyi bersuara dan (p) adalah bunyi tak bersuara ?
Jelaskan !
Jawab : Salah satu caranya yaitu pada sebuah kata diberikan imbuhan me- atau pe- jika bunyi
kata dasarnya tetap ada maka itu disebut bunyi bersuara, contohnya: bantu diberi imbuhan
menjadi membantu dan pembantu. Sementara itu jika kata dasar diberi imbuhan me- dan pe-
lalu bunyi kata dasarnya berubah maka itu disebut bunyi tak bersuara, contohnya pikat diberi
imbuhan menjadi memikat dan pemikat.
4. Apa yang dimaksud dengan bunyi segmental dan bunyi suprasegmental ? Jelaskan !
Jawab : Segmental adalah bunyi yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan
“Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga
suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai bunyi tersebut yang dimana bisa berupa
tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan
emosi tertentu.
5. Sejauh ini unsur supragsegmental tidak “berlaku” pada tingkat fonetik dalam bahasa Indonesia,
tetapi ada pada sintaksis. Coba jelaskan apa maksudnya !
Jawab : Dalam kajian sintaksis ini fonologi juga masih terlihat karena seringkali makna
sebuah ujaran (kalimat) tergantung pada unsur-unsur suprasegmentalnya. Misalnya ujaran
“guru baru datang” akan bermakna ‘guru itu terlambat’. Apabila diberi jeda antara kata guru
dan kata baru; tetapi akanbermakna ‘guru itu baru diangkat’. Apabila di beri jeda antara kata
“baru” dan kata “datang”. Begitu juga, sebuah ujaran (kalimat) yang sama akan berbeda
modus dan maknanya apabila di beri intonasi final yang berbeda. Kalau diberi intonasi
deklaratif kalimat itu menjadi sebuah kalimat deklaratif, kalau diberi intonasi introgatif
kalimat itu akan berubah menjadi kalimat introgatif; dan kalau intonasi interjektif akan
menjadi sebuah kalimat interjektif.
6. Apa yang dimaksud dengan bunyi sertaann? Bagaimana proses terjadinya ?
Jawab : Bunyi sertaan adalah bunyi yang ikut serta muncul ketika bunyi utama dihasilkan.
Hal ini disebabkan oleh ikut sertanya alat-alat ucap lain ketika alat ucap
pembentuk bunyi utama difungsikan.
7. Jelaskan yang dimaksud A) labialisasi, B) palatalisasi, C) aspirasi, D) glotalisasi
Dan berikan contoh
A. Bunyi labialisasi,yaitu bunyi sertaan yang di hasilkan dengan cara kedua bibir dibulatkan dan
disempitkan segera/ketika bunyi utama diucapkan. Contoh: bunyi [t] pada kata <tujuan>
terdengar sebagai bunyi [tw] sehingga lafalnya [twjuan]. Jadi, bunyi [t] dikatakan
dilabialisasi.
B. Bunyi palatalisasi,yaitu sertaan yang dihasilkan dengan cara lidah tengah dinaikkan
mendekati langit-langit keras(palatum) segera/ketika diucapkan sehingga terdengar
bunyi[Ky]. Contoh: bunyi [p] pada kata <piara> terdengar sebagai bunyi [py] sehingga
ucapannya menjadi [pyara]. Jadi, bunyi [p] telah diplatisasi.
C. Bunyi aspriasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara yang keluar lewat
mulut terlalu keras sehingga terdengar bunyi[Kh].Contoh: bunyi [p] pada awal kata bahasa
inggris <peace> trdengar sebagai bunyi [ph], sehingga ucapnnya menjadi [pheis].
D. unyii glotalisasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sesudah bunyi
utama diucapkan sehingga terdengar bunyi[?].Contoh: bunyi [a] pada kata <akan> terdengar
sebagai bunyi [a?], sehingga ucapannya menjadi [a?kan].

BAB 8
1. Bunyi-bunyi vokal diklasifikasikan berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut.Coba jelaskan apa
maksudnya!
*. Berdasarkan posisi lidah

Posisi lidah dalam memroduksi bunyi bahasa akan mempengaruhi terhadap bunyi yang dihasilkan.
Maka dari itu, terdapat beberapa jenis vokal apabila dilihat dari posisi lidah ketikan memroduksi
bunyi. Jenis vokal yang dimaksud adalah sebagai berikut: a) vokal tinggi.b) vokal tengah; dan c)
vokal rendah.

*berdasarkan bentuk mulut

Bentuk bibir yang dimaksud dalam pengklasifikasian jenis vokal berikut adalah bentuk bibir ketika
proses produksi bunyi bahasa. Bentuk bibir ketika memroduksi bahasa terbagi atas dua jenis vokal
yaknia) vokal bundar; danb) vokal tak bundar

2. [i] adalah vokal depan,tinggi (atas),tak bundar,tertutup

[u] adalah vokal belakang,tinggi (atas),bundar,tertutup

[e] adalah vokal depan,sedang (bawah),tak bundar,semi terbuka

[o] adalah vokal belakang,sedang (atas),bundar,semi tertutup

[a] adalah vokal belakang,rendah,netral,terbuka

3. apa yang dimaksud dengan striktur?Jelaskan!

*. Jarak antara lidah dengan langit-langit keras (platum)

4. jelaskan yang dimaksud dengan vokal kardinal itu!Apa gunanya konsep vokal kardinal itu?

*. Vokal kardinal adalah bunyi vokal yang mempunyai kualitas bunyi tertentu,keadaan lidah
tertentu,dan bentuk bibir tertentu pada saat pengucapan vokal.

berguna sebagai dasar perbandingan vokal sebuah bahasa dan di antara bahasa-bahasa

5. bagaimana bentuk mulut ketika mengucapkan


A.vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut membundar

B. vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut tidak membundar,melainkan terbentang melebar

C.vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut tidak membundar,melainkan terbentang melebar

D. vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut bundar tertutup

E. vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut tidak bundar dan tidak melebar

BAB 9
1. Jelaskan yang dimaksud dengan diftong? Mengapa dalam bahasa tradisional disebut vokal
rangkap?
Konsep diftong berkaitan dengan dua buah vokal dan yang merupakan satu bunyi dalam satu
silabel. Namun, posisi lidah ketika mengucapkan bergeser ke atas atau kebawah. Dalam bahasa
tradisional disebut vokal rangkap karena menurut para tata bahasawan tradisional yang
mendasarkan analisisnya pada ragam bahasa tulis menggunakan istilah vokal rangkap karena yang
dilihatnya adalah gabungan dua huruf vokal.
2. Diftong {au} disebut diftong naik. Coba jelaskan apa sebabnya!
Karena diftong naik, terjadi jika vokal yang kedua diucapkan dengan posisi lidah menjadi lebih
tinggi daripada yang pertama. contohnya pulau.
3. Diftong {ua} disebut diftong turun. Coba jelaskan apa sebabnya!
Karena diftong turun, yakni yang terjadi bila vokal kedua diucapkan dengan posisi lidah lebih
rendah daripada yang pertama. Dalam bahasa Jawa ada difrong turun contohnya:
[ua] pada kata <muarem> ‘sangat puas’
4. Adakah yang disebut diftong memusat dalam Bahasa Indonesia? Jelaskan pendapat anda!

Tidak. Diftong memusatYaitu terjadi jika vocal kedua diacu oleh sebuah atau lebih volak yang
lebih tingggi, dan juga diacu oleh sebuah atau lebih vocal yang lebih rendah. Diftong jenis ini
terdapat di dalam bahasa Inggris, seperti[oα] contohnya kata [more] yang secara fonetis
diucapkan dengan [moα]

5. Ada yang berpendapat bahwa diftong itu tidak ada, yang ada urutan vocal konsonan. Coba
Jelaskan!

Diftong adalah vokal yang berubah kualiasnya. Vokal konsonan adalah bunyi bahasa yang arus
udaranya tidak mengalami rintangan Dalam sistem tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua
huruf vokal. Kedua huruf vokal itu tidak dapat dipisahkan. Bunyi /aw/ pada kata "harimau" adalah
diftong, sehingga <au> pada suku kata "-mau" tidak dapat dipisahkan menjadi "ma·u" seperti pada
kata "mau". Demikian pula halnya dengan deretan huruf vokal <ai> pada kata "sungai". Deretan
huruf vokal itu melambangkan bunyi diftong /ay/ yang merupakan inti suku kata "-ngai".

BAB 10

UJI PEMAHAMAN
1. Bunyi konsonan diklasifikasi berdasarkan tempatartikulasi, cara artikulasi, dan bergetartidaknya
pita suara. Coba jeaskan apa maksudnya!
2. Apa yang terjadi pada sebuah konsonan dengan bergetartidaknya pita suara? Jelaskan!
3. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan striktur!
4. [g] adalah konsonan dorsovelar, hambat, bersuara.
[d] adalah konsonan ….
[h] adalah konsonan ….
[j] adalah konsonan ….
[c] adalah konsonan …
[s] adalah konssonan ….
5. Apa bedanya gugus konsonan dengan deret konsonan? Jelaskan dan beri contoh!
Jawaban!
1 Tempat artikulasi, yaitu tempat terjadinya bunyi konsonam, atau tempat bertemunya articulator
aktiv dan artikulator pasif. Tempat artikulasi disebut juga tititk artikulasi. Cara artikulasi yaitu
bagaimana tindakan atau perlakuan terhadap arus udara yang baru keluar dari glotis dalam
menghasilkan bunyi konsonan itu, misalnya, bunyi [p] dihasilkan dengan cara mula-mula arus
udara dihambat pada kedua belah bibir, lalu tiba-tiba diletupkan dengan keras. Bergetartidaknya
pita suara, yaitu jika pita suara dalam proses pembunyian itu turut bergetar atau tidak. Bila pita
suara itu turut bergetar, maka disebut bunyi bersuara. Jika pita suara tidak turut bergetar, maka
bunyi itu disebut bunyi tak bersuara.
2 Pita suara tidak turut bergetar, maka bunyi itu disebut bunyi takbersuara. Seperti sudah
disebutkan pada bab yang lalu, bergetarnya pita suara adalah karena glotis (celah pita suara)
terbuka sedikit, dan tidak bergetarnya pita suara karena glotis terbuka agak lebar.
3 Striktur, yaitu hubungan posisi antara artikulator aktiv dan artikulator pasif. Umpamanya dalam
memproduksibunyi [p] hubungan artikulator aktiv dan artikulator pasif, mula-mula rapat lalu
secara tiba-tiba dilepas. Dalam memproduksi bunyi [w] artikulator aktiv dan artikulator pasif
hubungannya renggang dan melebar.
4 Striktur pada bunyi vocal adalah jarak antara lidah dengan langit-langit keras (palatum).
[d] bunyi apikoaveolar, hambat, bersuara.
[h] bunyi laringal, geserah, bersuara.
[j] bunyi laminopalatal, paduanbersuara.
[c] bunyi laminopalatal, takbersuara.
[s] bunyi laminopalatal, geseran, takbersuara.
5 Gugus konsonan harus dibedakan dari deret konsonan. Kalau gugus konsonan berada pada
sebuah silabel, maka deret konsonan berada diantara dua silabel. Berikut contoh deret konsonan:
[mb] sepertipada kata <lambat>, <sambut>, dan<tembus>
[ks] sepertipada kata <taksir>, <paksa>, dan<siksa>
[nd] sepertipada kata <undang>, <tanding>, dan<kandang>

BAB 11
1. Jelaskan yang dimaksud dengan unsur suprasegmental!
2. Jelasan yang dimaksuddengan:
a. tekanan
b. nada
c. jeda
d. durasi
3. Dalam bahasa Indonesia unsur suprasegmental tidak ”bekerja” pada tingkat fonetik maupun
fonemik, melainkan pada tingkat sintaksis. Coba jelaskan apa maksudnya!
4. Kalimat “guru barudatang” mempunyai kemungkinan bermakna ganda akibat dari meletakkan
jeda yang berbeda. Coba jelaskan kemungkinan makna-makna itu!
5. Perhatikan kalimat “satpammenangkapmalingsepedasaya”. Apa makna yang dikandung kalau
tekanan dijatuhkan pada kata:
a. menangkap
b. sepeda
c. saya
Jelaskan!
JAWABAN :
1. Unsur Suprasegmental adalah unsur kalimat yang berupa kata-kata yang dapat dituliskan. Unsur
Suprasegmental merupakan unsur yang mengiringi pengucapan kata-kata yang hanya bisa
disuarakan, tetapi tidak bisa dituliskan, seperti lafal, intonasi, dan jeda. Mengucapkan bunyi
bahasa dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat dapat memperjelas isi turunan.
Sebaliknya ketidaklaziman dalam pengucapan lafal, intonasi, dan jeda dapat mengganggu
penyampaian informasi yang ada pada tuturan tersebut.
2. a. Tekanan merupakan gaya persatuan luas yang diterapkan dalam arah tegak lurus
kepermukaan obyek. Pengukurtekanan yang diberikan dalam sebuah tekan anrelatif terhadap
tekanan atmosfer atau lingkungan sekitarnya.
b. Nada adalah bunyi yang beraturan, danmemilikifrekuensitunggaltertentu. Dalamteorimusik,
setiapnada memilikitinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak
relatif tinggi nadatersebutterhadaptinggi nada patokan.
c. Jeda adalahhentiansebentardalamujuran (seringterjadi di depanunsurkalimat yang
mempunyaiisi informasi yang tinggiataukemungkinan yang rendah).
d. Durasiadalahsuatujenisunsursuprasegmental yang ditandaiolehpanjangpendeknyawaktu yang
diperlukanuntukmengucapsebuahsegmenbahasa.Dalambahasa Indonesia, durasi yang
distingtifhanyaterdapatpadabidangkalimat. Dalambidang kata tidakadadurasidistingtif.
3. Karenadapatmembedakanmaknakalimat.
4. Kalimatbermakna “guru yang barudatang”
5. a. memilikimakna “menangkappencuri”
b. memilikimakna “sepeda yang dicuri”
c. makna “saya” adalah “orang yang memilikisepedatersebut”.

BAB 12
1. Apa yang dimaksud dengan silabel/suku kata? Jelaskan!
2. Benarkah pada setiap silabel ada sebuah vokal? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan
a. Onset
b. Koda
c. Nuklus
Jelaskan dan beri contoh!

4. Beri contoh silabel yang berpola


a. KKV
b. KKKV
c. KKVKK
d. KKKVK
5. Apa yang dimaksud dengan interlude? Jelaskan dengan contoh!
6. Dalam silabelisasi bunyi diftong harus diperlakukan bagaimana? Jelaskan!
Jawaban

1. Silabel atau suku kata adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtunan bunyi
ujaran. Satu silabel biasanya meliputi satu vokal dan satu konsonan atau lebih.
2. Ya. Karena silabel mempunyai puncak kenyaringan atau sonoritas yang biasanya jatuh pada
sebuah vokal. Hal ini terjadi karena adanya ruang resonasi berupa rongga mulut, rongga hidung
atau rongga-rongga lain dikepala dan dada.
3. a. Onset adalah bunyi konsonan yang berada sebelum vokal (yang menjadi puncak
kenyaringannya). Bunyi konsonan terjadi setelah arus ujar melewati pita suara diteruskan
melewati pita suara diteruskan kerongga mulut dengan mendapat hambatan dari artikulator aktif
dan artikulator pasif. Misalnya bunyi [b] yang mendapat hambatan pada kedua bibir: bunyi [d]
yang mendapat hambatan pada ujung lidah (apeks) dan gigi atas: atau bunyi [g] yang mendapat
hambatan pada belakang lidah (dorsum) dan langit-lagit lunak (velum)

b. Koda adalah konsonan yang hadir sesudah vokal misalnya kata bahasa indonesia [makan].
Silabelnya ialah [ma] dan [kan] : tetapi kata [makanan] silabelnya adalah [ma], [ka], dan
[nan]. Bunyi [n] yang menjadi koda pada silabel [kan].

c. Nuklus adalah vokalnya sendiri yang dihasilkan dengan cara, setelah arus udara keluar dari
glotis (celah pita suara), lalu arus ujar hanya “diganggu” atau diubah oleh posisi lidah dan
bentuk mulut. Misalnya bunyi [i], bunyi [a], dan bunyi [u].
4. KKV, seperti [kla] pada kata [kla+sik]
KKKV, seperti [stra] pada kata [stra+te+gi]

KKVKK, seperti [pleks] pada kata [kom+pleks]

KKKVK, seperti [struk] pada kata [struk+tur]


5. Interlude adalah jeda. Interlude dalam musik merupakan priode jeda waktu setelah reff untuk
masuk ke vokal kembali. Interlude dalam lagu biasanya tidak diisi dengan vokal melainkan
melodi gitar dan sebagainya (arti interlude sebagai melodi selingan). Interlude dalam lagu pada
umumnya tidak selalu baku terletak ditangah-tengah komposisi lagu.
6. Bunyi diftong karena sudah diperhitungkan sebagai sebuah bunyi, maka harus diperlakukan
sebagai sebuah bunyi. Lalu karena cirinya lebih dekat pada vokal, maka harus dianggap sebagai
sebuah vokal (V).

BAB 13

1. Apa yang dimaksud dengan fonem? Jelaskan!


Jawaban
Fonemmerupakanabsraksidarisatuatausejumblafon, entah vocal maupunkonsonan.
2. Buktikan bahwa bunyi-bunyi berikut adalah fonem di dalam bahasa Indonesia (dengan mencari
pasangan minimalnya)
Jawaban:
a. [b] baku, pakud. [x]xilena, ilena
b. [f] fakta, akta e. [z]zaman, aman
c. [g] gelang, elang f. [r]renag, benang

3. Apa yang dimaksud dengan alofon? Apakah setiap fonem mempunyai alofon? Jelaskan!
Jawaban:
Adalahanggotadarisebuahfonematauvarinadarisebuahfonem,setiapfonemmempunyaialofonk
arenafonem yang satudengan yang lain salingmempengaruhi, makafonem-
fonemtersebutakanmempunyaisejumblaalofon.
4. Apa yang dimaksud dengan berdistribusi secara komplementer? Jelaskan!
Jawaban:
Merupansalasatukegunaan yang salingmelengkapisatusama lain.
misalnyauntuksilabelterbukadansilabeltertutup
5. Sering dikatan bahwa fonem adalah konsep absrak! Coba jelaskan maksudnya!
Jawaban:
Kernakehadirannyadalamujarandiadiwakiliolehalofon yang sifatnyakongret, dapatdiamati
(didengarsecaraempiris).
6. Mengapa setiap fonem selalu memiliki alofon? Jalaskan!
Jawaban:
Karenadalamrealisasinyafonemitutidakdilawalkanbersendirimelainkanberdampingandengan
fonem lain dankarenafonem yang satudengan yang lain salingmempengaruhi, makafonem-
fonemtersebutakanmempunyaisejumblaalofon.

BAB 14
1. Coba hitung dan daftarkan fonem-fonem yang ada dalam bahasa Indonesia!
2. Cari pasangan minimal untuk membuktikan bahwa bunyi-bunyi berikut adalah fonem bahasa
Indonesia;
a. Bunyi [g]
b. Bunyi [f]
c. Bunyi [?]
d. Bunyi [x]
3. /k/ adalah fonem hambat, dorsovelar,tak bersuara.
/s/ adalah fonem….
/z/ adalah fonem….
/ᶴ/ adalah fonem….
ld adalah fonem….
N adalah fonem….
4. Bunyi [f] dan bunyi [v] apakah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, atau
hanya dua buah alofon dari fonem yang sama?
5. Sebutkan/daftarkan fonem-fonem yang memiliki ciri pembeda;
a. Silabis
b. Akute
c. Koronal
d. Kontinuan
e. Anterior

JAWABAN

1. Jenis-jenis fonem dalam bahasa Indonesia ada 32 buah fonem, yang terdiri atas ! a. Fonem
vokal 6 buah (a,I,u,e,o)
b. Fonem diftong 3 buah dan
c. Fonem konsonan (p,t,c,k,b,d,j,g,m,n,s,h,r,I,w, dan 2)

2. Bunyi [g] : {gajah} [gajah]

Bunyi [f] : {kafe} [kafe]

Bunyi [?] : {isap} [?isap]

Bunyi [x] : {khas} [xas]

3. /s/ adalah fonem laminoalveolar tak bersuara

/z/ adalah fonem laminoalveolar geseran bersuara

/ᶴ/ adalah fonem laminopalatal bersuara

Id adalah fonem laminopalatal tak bersuara


N adalah fonem apikoalveolar nasal

4. hanya dua buah alafon dari fonem yang sama karena /f/ dan /v/ dalam bahasa Indonesia tidak ada
pasangan minimal.

5.silabis : silabis berisi vocal saat vokal di ucapkan yang di atur hanya ruang resonansi rongga
mulut melalui posisi lidah dan bibir.

Akute : bunyi yang di hasilkan dengan penegangan pada otot akute

Koronal : bunyi koronal di hasilkan dengan posisi daun lidah ( artikulator) dan langit-langit
keras(artikulasi).

Kontinuan : bunyi yang di hasilkan dengan cara arus udara tidak di tutup secara total sehingga arus
udara tetap mengalir.

Anterior : suara yang di produksi dengan obstruksi yang terletak di langit-langit depan.

BAB 15
1. lafal fonem bahasa Indonesia belum pernah dibakukan,tetapi ada konsensus umum yang
mengatakan lafal bahasa Indonesia yang benar adalah yang tidak di pengaruhi lafal bahasa
daerah. Coba jelaskan apa maksudnya.
2. bilamana vocal /e/ direalisasikan sebagai bunyi {e} dan bilamana direalisasikan sebagai bunyi {e}.
jelaskan dan beri contoh .

3. Fonem /b/ sebagai koda pada suatu silabel dapat direalisasikan sebagai bunyi {b} dan dapat juga
sebagai bunyi {p}. coba jelaskan apa sebabnya.

4. fonem-fonem apa saja yang tidak dapat berposisi sebagai koda pada sebuah silabel? Sebutkan!

5. fonem/k/ dapat direalisasikan sebagai bunyi apa saja? Jelaskan dan beri contoh!

6. apa yang di maksud dengan harmonisasi vocal? Jelaskan dan berikan contoh!

7. fonem hambat gloat[?] dapat direalisasikan di mana?jelaskan!

JAWABAN

1. Maksudnya adalah pemilihan acuan yang di anggap paling wajar dan paling baik dalam
pemakaian bahasa.

2. Fonem[e] mempunyai dua macam realisasi yaitu pertama, direalisasikan sebagai bunyi [e]
apabila berada pada silabel terbuka kedua, direalisasikan sebagai bunyi [e] apabila berada pada silabel
tertutup.
3. Pertama direalisasikan sebagai bunyi[b] apabila berada pada awal silabel, baik silabel terbuka
maupun silabel tertutup kedua direalisasikan sebagai bunti [b] atau[p] apabila berposisi sebagai koda
pada sebuah silabel.

4.

- Fonem /p/ -Fonem /r/

- Fonem /n/ -Fonem /s/

- Fonem /i/ -Fonem /b/

- Fonem /z/

5. pertama, direalisasikan sebagai bunyi[k] apabila berposisi sebagai onset pada sebuah silabel
kedua, direalisasikan sebagai bunyi [?] apabila berposisi sebagai koda pada sebuah silabel.

6. harmonisasi vocal adalah sebuah fonem linguistik dimana dalam sebuah bahasa ada penyesuaian
vocal sebagai contoh adalah bahasa korea, bahasa turki, hinlandia, dan bahasa hungaria.

7. pertama silabel pertama dari sebuah kata yang berupa fonem vokal. Kedua, diantara dua buah
silabel, dimananaklus silabel pertama dan naklus silabel kedua berupa fonem vokal yang sama.

BAB 16

1. Apa bedanya Gugus fonem dan deret fonem!


Jawaban
Yang dimaksud dengan gugus fonem adalah dua buah fonem yang berbeda tetapi berada
dalam sebuah selabel atau suku kata. Sedangkan yang dimaksud deret fonem adalah dua buah
fonem yang berbeda, berada dalam silabel yang berbeda, meskipun lekatnya berdampingan.
2. Sebuah gugus fonem vocal sebetulnya sama dengan sebuah diftong. Coba jelaskan dan berikan
contoh!
Jawaban
Gugus vocal adalahsamadengandiftong. Sejauhinidiftong yang tercatatadadalambahasa
Indonesia adalahdiftongataugugusvocal(ai), (au), (oi), (ei)
Contoh
Pulau ,santai, sekoi, servie
3. Sebutkan beberapa deret fonem vocal yang ada dalam bahasa Indonesia! Lengkapi dengan
contohnya!
Jawaban
Deret vocal ii, uu, danoohanyaadapadabeberapanama orang sepertiiin, uun, danoon.
Contoh
aasepertipada kata saatdantaat
ausepertipadakatlautdandaun
4. Gugus konsonan br seperti pada kata ( labrak ) dan gugus konsonan pr pada kata ( keprok )
secara ortografis (menurut EYD) harus dipisahkan coba jelasakan mengapa?
Jawaban
1. Guguskonsonanbrsepertipada kata lanbrakdanguguskonsonanprsepertipadakeprok,
secaraortografimenurutEYD
diangapsebagaideretkonsonankarenasukukatanyabharusdipenggalmenjadi, lab. Rak
.dankep. Rok.
2. Seringkaliuntuktanda “memindahkan” lafalsebuahguguskonsonan KL pada kata
klasdanguguskonsonanprsepertipada kata praktisdiselipkan vocal tengahsedang (Ə)
sehinggalafalnyamenjadi (kelas) dan (pƏraktak).
5. Sebutkan beberpa kata yang didalamnya terdapat:
A. Deretkonsonankt
B. Deretkonsonanlp
C. Deretkonsosnsr
Jawaban
a. Ktsepertipada kata bakti, bukti
b. Lpseprtipada kata pulpen, bolpoin
c. Srsepertipada kata mesradanpasrah

BAB 17
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi fonem? Jelaskan !
2. Adakah fonem vokal yang tidak dapat berdistribusi pada posisi akhir, atau sebagai koda pada
suatu silabel? Jelaskan !
3. Fonem /b/ dan fonem /p/ pada posisi akhir kehilangan kontras, sehingga keduanya disebut
sebagai anggota dari arkifonem /B/. Adakah fonem lain yang berstatus seperti fonem /b/ dan
fonem /p/ ini? Jelaskan !
4. Fonem konsonan apa saja yang tidak dapat berdistribusi pada posisi akhir? Sebutkan !
5. Apakah semua gugus konsonan dapat menduduki posisi awal? Jelaskan !
Jawab :
1. Distribusi fonem adalah letak atau beradanya sebuah fonem di dalam satu satuan ujaran, yang
kita sebut sebuah kata atau morfem.
2. Semua fonem vokal dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir.
3. Ada. Yaitu fonem /d/ dan /t/. Konsonan /d/ dapat menduduki semua posisi :awal, tengah, dan
akhir, seperti tampak pada contoh : dari, adat, dan abad. Namun, pada posisi akhir fonem /d/
lazim dilafalkan sebagai bunyi /t/. Jadi, fonem /d/ di sini adalah anggota dari arkifonem /D/.
4. Fonem konsonan yang tidak dapat berdistribusi pada posisi akhir adalah /w/, /n/, /j/, /c/, dan /g/.
5. Semua gugus konsonan dapat menduduki posisi awal, kecuali gugus /by/ dia tidak bisa
menduduki posisi awal.
BAB 18

1. Karena bunyi fonem di dalam pertuturan saling mempengaruhi maka bunyi-bunyi fonem itu dapat
berubah. Coba jelaskan masalah ini !
Jawaban :
Kalau perubahan itu tidak menyebabkan identitas fonemnya berubah, maka perubahan itu hanya
menyebabkan identitas fonemnya berubah maka perubahan itu bersifat fonemis
2. Yang dimaksud dengan koartikulasi setaan itu apa? Jelaskan dan berikan contoh!
Jawaban :
Koartikulasi disebut juga artikulasi sertaan, atau artikulasi kedua, adalah proses artikulasi lain yang
menyertai terjadinya artikulasi utama, artikulasi primer, atau artikulasi pertama.
Contoh: adalah memproduksi bunyi pertama berlangsung, alat-alat ucap sudah mengambil acing-
ancang untuk membuat atau memproduksi bunyi berikutnya.
3. Fonem /t/ pada kata <tujuan> akan dilabialisasikan menjadi [tw]. coba jelaskan apa sebabnya!
Jabanan :
Bunyi [t] atau fonem /t/ adalah bunyi apikoalveoral bunyi [u] yang merupakan vocal bundar, maka
bunyi [t] disertai dengan proses pembulatan bibir, sehingga bunyi [t] terdengar seperti bunyi [t w]. jadi,
kata <tujuan> dilafalakn menjadi [twujuwan].
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Asimilasi , b. asimilasi progresif, c. asimilasi regresif
Jawaban :
a. Asimilasi adalah perubahan bunyi secara fonetis akibat pengaruh yang berada sebelum atau
sesudah.
b. Asimilasi progresif yaitu kalau arah pengaruhnay ke depan.
c. Asimilasi regresi yaitu kalau arah pengaruhnya itu kebelakang.
5. Akibat distribusi akan terjadi perubahan bunyi yang disebut aspirasi. Coba jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawaban :
Adalah pengucapan suatu bunyi yang disertai dengan hembusan keluarnya udara dengan keras,
sehingga terdengar bunyi [h].
Contoh :
Misalnya, bunyi [p] dalam bahasa inggris bila perposisi pada awal kata akan diucapkan dengan
aspirasi, sehingga terdengar sebagai bunyi [ph]. jadi, kata <speace> dan <peter> akan diucapkan
menjadi [pheis] dan [phitꝺ ].
6. Sebagai akibat dari akibat morfologi dapat terjadi antara lain, pelepasan fonem dan peluluhan fonem,
coba jelaskan dan berikan contoh!
Jawaban:
Yang dimasud dengan pemunculan fonem adalah hadirnya sebua fonem yang sebelunya tidak ada
akibat dari terjadinya proses morfologi. Misalnya, dalam prefiksasi me- atau pe- akan muncul bunyi
nasal yang homorgan dengan fonem pertama dari dasar yang diberi prefiks itu.
Contoh:
{me-} + {bina} membina
{pem-} + {bina} Pembina
7. Jelaskan yang dimaksud dengan
a. Kontraksi b. metatesis, berikan contoh
Jawaban
a. Kontrasi atau penyingkatan adalah proses menghilangkan sebuah bunyi atau lebih pada sebuah
unsur leksikal. Dilihat dari bagian mana dari unsur leksikal itu yang dihilangkan dapat dibedakan
atas averesis, apokop dan sinkop.
Contoh:
Apheresis : tetapi tapi
Apokop : pelangit pelangi
Sinkop : baharu baru
b. Metatesis adalah perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata.
Contoh :
Jalur lajur
Royal loyar

BAB 19
Pertanyaan!
1. Apa bedanya fonem dengan grafem?jelaskan!
2. Coba jelaskan bedanya
a.transkripsi fonetik
b.transkripsi fonemik
c.transkripsi otografik atau grafemik?jelaskan secara singkat.
3. Dalam bahasa Indonesia grafem<e> digunakan untuk melambangkan fonem apa,dan alofon
apa? jelaskan dengan contoh!
4. fonem semivokal \w\ dilambangkan dengan grafem apa saja?beri contoh!
5.mengapa masih ada fonem bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan gabungan dua
grafem?jelaskan!
6. mengapa fonem \f\ dilambangkan dengan dua macam grafem, yaitu grafem <f> dan grafem<v>
jelaskan!
7. adakah fonem hambat glotal \?\ yang tidak diberi lambang apa-apa?jelaskan!

Jawaban

1. Fonem adalah satuan bunyi terkecil suatu yang berfungsi membedakan makna. Grafen adala
sistem pelambangan bunyi alih-alih disebut sistem ejaan, pada dasarnya grafen adala huruf .
2. A. transkripsi fonetik, bunyi-bunyi bahasa beserta ciri-ciri suprasengmental dilukiskan secara
akurat sesuai persis dengan bunyi dan cirri persodi yang di dengar.
B. dalam transkripsi fonemik,bunyi-bunyi dituliskan sesuai dengan satuan-satuan fonemisnya
jadi mungkin kurang akurat.
C. sedangkan dalam transkripsi ortografi atau grafem, bunyi-bunyi bahasa dituliskan sesuai
dengan konvensi grafemis yang disepakati. Arti,sesuai dengan sistem aturan ejaan yang
berlaku.

3. Dalam bahasa Indonesia grafem<e> digunakan untuk melambangkan dua buah fonem vocal /e/
dan/ / sedangkan untuk alofonnya [e]

Contoh: ekor,monyet dan sate

4. grafem<w> contoh: wawancara,wawasan,wanita

5.karna jumah bunyi yang dilambangkan relative lebih banyak dari jumlah huruf yang terdapat
dari alfabet sementara itu grafen yang mengikuti sistem fonemis lebih popular disebut ejaan
fonemis ini melambangkan fonem-fonem bahasa tertentu dalam bentuk huruf jadi pelambangan
disesuaikan dengan bunyi-bunyi yang membedakan makna.

6. karena grafen (v) digunakan juga untuk melambangkan fonem <f> karena menyesuaikan
dengan ejaan asli unsur leksial yang diserap.

7. unsure suprasengmental yang berupa tekanan,nada,durasi,dan jeda. Karena tidak bersifat


fonemis tidak diberi lambang apa-apa, tetapi unsure intonasi yang dapat merubah makna kalimat
diberi lambang berupa tanda baca.

a. kalimat deklaratif diberi tanda baca titik(.)

b. kalimat interogatif diberi tanda baca tanda tanya(?)

c. untuk kalimat imperatif diberi tanda baca tanda seru(!)

d. untuk kalimat interjektif diberi tanda seru(!)

e. untuk menandai bagian-bagian kalimat digunakan tanda koma(,)dan tanda titik koma(;).

BAB 20
1. Ejaan pada dasarnya adalah konvensi grafis. Apa maksudnya?
2. Apakah EYD telah memanfaatkan atau menggunakan semua grafem atau huruf Latin dengan
tepat? Jelaskan!
3. Menurut konsep ejaan yang ideal, ejaan bahasa Indonesia masih jauh lebih baik daripada ejaan
bahasa Inggris. Coba jelaskan!
4. Dalam ejaan lama (ejaan Soewardi) fonem /c/ dilambangkan dengan grafem <tj> dan fonem /j/
dilambangkan dengan grafem <dj>. Lalu, apa yang ingin dicapai kalau didalam EYD kedua
fonem itu hanya dilambangkan dengan sebuah grafem, yaitu grafem <c> dan grafem <j>. Coba
jelaskan!
5. Upaya apa yang dilakukan para penyusun kamus bahasa Inggris yang baik seperti kamus
Websters dan kamus Oxford agar orang tidak salah melafalkan entri yang didaftarkan dalam
kamus itu? Coba jelaskan!
6. Perlukah kamus bahasa Indonesia dilengkapi dengan transkripsi fonetik seperti dalam kamus
bahasa Inggris? Kalau “ya” jelaskan, kalau “tidak” jelaskan juga

Jawaban :

1. Ejaan merupakan konvensi grafis, yaitu perjanjian antara anggota masyarakat pemakai suatu
bahasa untuk menuliskan bahasanya. Bunyi bahasa yang seharusnya diucapkan diganti dengan
lafal-lafal dan lambang-lambang lainnya.
2. Ya, seperti yang kita ketahui abjad latin terdiri dari 26 buah huruf, padahal fonem-fonem bahasa
Indonesia berjumlah lebih dari 26 buah. Oleh karena itu, ada huruf yang melambangkan lebih
dari satu fonem, dan ada juga digunakan gabungan dua huruf untuk melambangkan sebuah
fonem.
3. Ejaan yang ideal adalah ejaan yang hanya menggunakan sebuah huruf untuk sebuah fonem, atau
sebuah fonem dilambangkan dengan sebuah huruf.
4. Pada dasarnya itu dimaksudkan untuk membuat ejaan bahasa Indonesia menjadi ejaan yang
idela, yakni melaksanakan prinsip satu fonem untuk satu huruf.
5. Adalah dengan melengkapi setiap entri dalam kamus bahasa Inggris dengan transkripsi fonetik
atau tulisan fonetik agar tidak terjadi kesalahan dalam melafalkan suatu kata.
6. Ya, karena untuk mempermudah dalam pelafalan suata kata dan untuk mengurangi kesalahan
pengucapan.

Anda mungkin juga menyukai