Bilangan Fuzzy
Bilangan Fuzzy
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH
Logika Fuzzy
Yang dibina oleh Bapak Dr. Hery Susanto, M.Si
Disusun Oleh :
(7) Maximum
[𝑎1 , 𝑎3 ](∨)[𝑏1 , 𝑏3 ] = [𝑎1 ∨ 𝑏1 , 𝑎3 ∨ 𝑏3 ]
Contoh 5.1 Ada dua interval 𝐴 dan 𝐵
𝐴 = [3,5], 𝐵 = [−2,7]
Maka operasi berikut yang mungkin pada himpunan.
(2) Pengurangan: 𝐴 (– ) 𝐵
𝜇(𝐴−𝐵) (𝑧) =∨𝑧=𝑥−𝑦 ((𝜇𝐴 (𝑥 ) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
iii) 𝑧=6
Hasil dari 𝑥 + 𝑦 = 3 + 3 atau 𝑥 + 𝑦 = 2 + 4
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 0.5 ∧ 1 = 0.5
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 1 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(+)𝐵 (6) =∨6=3+3 (0.5,0.5) = 0.5
6=2+4
iv) 𝑧=7
Hasil dari 𝑥 + 𝑦 = 3 + 4
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 0.5 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(+)𝐵 (7) =∨7=3+4 (0.5) = 0.5
v) Untuk 𝑧 > 7
𝜇𝐴(+)𝐵 (𝑧) = 0
Jadi 𝐴(+)𝐵 dapat ditulis sebagai
𝐴(+)𝐵 = {(5,1), (6,0.5), (7,0.5)}
Contoh 5.3 Pengurangan 𝐴(−)𝐵
Untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑦 ∈ 𝐵, 𝑧 ∈ 𝐴(−)𝐵, himpunan fuzzy 𝐴(−)𝐵 didefinisikan sebagai berikut
(Gambar 5.5)
i) Untuk 𝑧 < −2,
𝜇𝐴(−)𝐵 (𝑧) = 0
ii) 𝑧 = −2
Hasil dari 𝑥 − 𝑦 = 2 − 4
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 1 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(−)𝐵 (−2) = 0.5
iii) 𝑧 = −1
Hasil dari 𝑥 − 𝑦 = 2 − 3 atau 𝑥 − 𝑦 = 3 − 4
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 1 ∧ 1 = 1
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 0.5 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(−)𝐵 (−1) =∨−1=2−3 (1,0.5) = 1
−1=3−4
iv) 𝑧=0
Hasil dari 𝑥 − 𝑦 = 3 − 3
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 0.5 ∧ 1 = 0.5
𝜇𝐴(−)𝐵 (0) = 0.5
v) Untuk 𝑧 ≥ 1
𝜇𝐴(−)𝐵 (𝑧) = 0
Jadi 𝐴(−)𝐵 dapat ditulis sebagai
𝐴(−)𝐵 = {(−2,0.5), (−1,1), (0,0.5)}
iii) 𝑧=4
Hasil dari 𝑥 ∨ 𝑦 = 2 ∨ 4 dan 𝑥 ∨ 𝑦 = 3 ∨ 4
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 1 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 0.5 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(∨)𝐵 (3) =∨4=2∨4 (0.5,0.5) = 0.5
4=3∨4
iv) 𝑧>5
Tidak mungkin 𝜇𝐴(∨)𝐵 (𝑧) = 0
Sehingga 𝐴(∨)𝐵 didefinisikan dengan
𝐴(∨)𝐵 = {(3,1), (4,0.5)}
Sejauh ini kita telah melihat bahwa hasil operasi merupakan himpunan fuzzy. Dengan
demikian kita menyadari bahwa prinsip extension diterapkan pada operasi bilangan fuzzy.
Sekarang jika didapatkan interval tajam dengan operasi 𝛼-cut, interval 𝐴𝑎 akan diperoleh
sebagai berikut ∀𝛼 ∈ [0, 1]
dari
𝜇(𝐴) (𝑥 ) =
4−𝑥
, 2≤x≤4
4−2
0, x>4
0, y<-1
𝑦+1
, -1≤x≤0
0+1
𝜇(𝐵) (𝑦) =
6−𝑦
, 0≤y≤6
6−0
0, y>6
untuk dua bilangan fuzzy x ∈ A dan y ∈ B, z ∈ A (+) B yang diperoleh dari fungsi
keanggotaan.
2 + 6, 3 + 5, 3.5 + 4.5, …
sehingga
𝚟
𝜇𝐴 (+)𝐵 = 8=𝑥+𝑦[ 𝜇𝐴 (2)|^ 𝜇𝐵 (6), 𝜇𝐴 (3)^𝜇𝐵 (5), 𝜇𝐴 (3,5)^ 𝜇𝐵 (4,5), … ]
= 𝚟 [1 ^0, 0.5^1/6,0.25^0.25, . ..]
= 𝚟 [0.1/6,0.25, . . ]
Jika melanjutkan operasi ini untuk semua z ∈ A (+) B, maka digunakan fungsi
keanggotaan, dan hal ini identik dengan 3 titik yang ditunjukkan pada fuzzy segitiga dengan A
= ( - 4, 2 , 10).
0, z<-4
𝑧+4
, -4≤z≤2
6
𝜇𝐴(+)𝐵 (𝑧) =
10−𝑧
, 2 ≤ z ≤ 10
8
0, z > 10
Tidak ada metode sederhana yang digunakan untuk menunjukkan tiga titik untuk
operasi perkalian dan pembagian. Sehingga perlu digunakan fungsi keanggotaan.
Contoh 5.11 Perkalian A (•) B
Misal bilangan fuzzy segitiga A dan B adalah
A = (1, 2, 4), B = (2, 4, 6)
0, x<1
𝑥 − 1, 1≤x<2
𝜇(𝐴) (𝑥 ) =
1
−2𝑥 + 2 , 2≤x<4
0, x≥4
0, y<2
1
𝑦 − 1, 2≤y<4
2
𝜇(𝐵) (𝑦) =
1
−2𝑦 + 3 , 4≤y<6
0, y≥6
dengan menghitung perkalian A (•) B dari A dan B, z = x • y = 8 yang mungkin ketika z = 2 • 4
atau z = 4 • 2
𝚟
𝜇𝐴 (•)𝐵 = 𝑥•𝑦=8[ 𝜇𝐴 (2)^ 𝜇𝐵 (4), 𝜇𝐴(4)^𝜇𝐵 (2), ...]
= 𝚟 [1^1,0^0,. . .]
= 1
sehingga dua titik akhir dan titik puncak digunakan dalam aproksimasi.
Gambar 5.9 Perkalian A (•) B dari bilangan fuzzy segitiga
Bentuk lain dari bilangan fuzzy adalah bilangan fuzzy trapesium. Bentuk ini berasal dari
kenyataan bahwa ada beberapa tingkat yang tingkat keanggotaannya maksimum (𝛼 = 1).
𝐴 = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑎4 )
Fungsi keanggotaan dari angka fuzzy ditafsirkan sebagai berikut (Gbr 5.10)
0, 𝑥 < 𝑎1
𝑥 − 𝑎1
𝜇 𝐴 (𝑥 ) = , 𝑎1 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎2
𝑎2 − 𝑎1
1, 𝑎2 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎3
𝑎4 − 𝑥
, 𝑎3 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎4
𝑎4
0, 𝑥 > 𝑎4
∀𝛼 ∈ [0,1]
𝐴𝛼 = [ ( 𝑎2 − 𝑎1 ) 𝛼 + 𝑎1 , ( 𝑎4 − 𝑎3 ) 𝛼 + 𝑎4 ]
1. Penjumlahan
𝐴(+)𝐵 = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑎4 )(+)(𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 , 𝑏4 )
= (𝑎1 + 𝑏1 , 𝑎2 + 𝑏2 , 𝑎3 + 𝑏3 , 𝑎4 + 𝑏4 )
2. Pengurangan
𝐴(−)𝐵 = (𝑎1 − 𝑏4 , 𝑎2 − 𝑏3 , 𝑎3 − 𝑏2 , 𝑎4 − 𝑏1 )
Contoh 5.14 (perkalian)
𝐴 = (1,5,6,9)
𝐵 = (2,3,5,8)
Untuk nilai perhitungan yang tepat, fungsi keanggotaan harus digunakan dan hasilnya
dijelaskan dalam (Gbr. 5.11) Untuk perkiraan hasil operasi, kami menggunakan interval 𝛼.
𝐴𝛼 = [4𝛼 + 1, −3𝛼 + 9]
𝐵𝛼 = [𝛼 + 2, −3𝛼 + 8]
Karena untuk semua 𝛼 ∈ [ 0 , 1 ] maka setiap elemen untuk setiap interval adalah positif.
Jika 𝛼 = 0,
𝐴0 (∙) 𝐵0 = [2 , 72]
Jika 𝛼 = 1
𝐴1 (∙) 𝐵1 = [4 + 9 + 2 , 9 − 51 + 72]
= [15 , 30]
∃ 𝑚1 , 𝑚2 ∈ ℜ, 𝑚1 < 𝑚2
𝜇𝐴 (𝑥 ) = 1, 𝑚1 ≤ 𝑥 ≤ 𝑚2
Dalam hal ini, tidak seperti bentuk trapesium, fungsi keanggotaan dalam 𝑥 < 𝑚1 dan 𝑥 <
𝑚2 tidak perlu berupa garis seperti yang ditunjukkan pada (Gbr 5.12.)
Bilangan fuzzy bentuk bel sering digunakan dalam aplikasi praktis dan fungsinya
didefinisikan sebagai berikut (Gbr 5.13)
− (𝑥−𝑚𝑓 )2
𝜇𝑓 (𝑥 ) = exp
2 𝛿𝑓 2