Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SURAT TUGAS : KP.03.04/XX.4/1781/2019


A. Data Isian
Nama kegiatan : Pelatihan Pengelolaan Dan Kalibrasi Peralatan Bedah Dan
Anestesi Dalam Mendukung Akreditasi Rumah Sakit
Tanggal kegiatan : 01 – 03 Oktober 2019
Waktu : 07.00 – 17.00
Penyelenggara : Bagian Diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang – Jawa Tengah

B. Proses Kegiatan

Hari ke-1, tanggal 01 Oktober 2019

Kegiatan hari pertama adalah registrasi peserta lalu diadakan pre test,
setelah itu acara pembukaan yang dibuka langsung oleh DIRUM RSUP Dr.
kariadi, dalam sambutan nya berharap agar pelatihan dapat berjalan dengan lancar
dan DIRUM juga menceritakan tentang history pendirian lab kalibrasi mandiri.
Setelah itu materi disampaikan oleh Ketua IKATEMI bpk. Winda Wirasa, MT
yang membahas tentang skema pengembangan karier elektromedik, pada
pembahasan tersebut beliau menjelaskan sedang membuat draft skema
pengembangan karier elektromedis dan draft skema sertifikasi profesi
elektromedis, latar belakang dibuatnya draft tersebut adalah amanat peraturan
perundangan, perubahan struktur tugas dan fungsi organisasi, ketidaksetaraan
karir ASN dengan non ASN, dan kebutuhan regulasi pengembangan karier nakes
khususnya elektromedis.

Pada siang hari dilanjutkan materi oleh tim dari RSUP Kariadi yaitu ibu
Estri Irawati, Mkes tentang system pengelolaan pelayanaan elektromedik yang
ada di RSUP Dr. Kariadi, disampaikan pelayanan elektromedik di RSUP Kariadi
dibagi per jenis alat elektromedik yaitu Life Support, Bedah Anestesi, Diagnostic,
Laboratorium, Therapy, Radiologi dengan jumlah total 1949 Unit alat, alat alat
tersebut di maintenance secara berkala yang sudah terjadwal. Setelah itu
dilanjutkan materi oleh ketua DPD IKATEMI Jawa Tengah bpk. Arianto tentang
standar mutu pelayanan elektromedik, disini dijelaskan tentang standar
kompetensi elektromedis dan fungsi standar tersebut.

Pada sore hari materi dilanjutkan oleh tim dari RSUP dr. kariadi yaitu ibu
Titis tentang pengantar akreditasi, disini dijelaskan tentang tips dan trik dalam
menghadapi akreditasi, yang pertama dilakukan adalah membentuk tim akreditasi
yang berfungsi sebagai konsultan/educator, melakukan gap analysis, tim
membantu dan menuntun kegiatan perbaikan/melengkapi/menambah kegiatan
proses implementasi yang diperlukan sesuai standar tersebut, dan dapat
membentuk champion sebagai motor penggerak untuk melakukan edukasi.
Menurut beliau tim akreditasi tidak disiapkan menghadapi surveyor di lapangan.
Surveyor bertanya kepada staf dilapangan, tidak akan bertanya ke pokja. Pokja
membantu surveyor saat pengkajian dokumen.

Hari ke-2, tanggal 02 Oktober 2019

Pada hari kedua diawali dengan adanya refleksi materi hari pertama, lalu
dilanjutkan dengan materi teori dasar ESU yang disampaikan oleh bpk Anggiat
dari tim RSUP dr. Kariadi, bpk Anggiat menjelaskan tentang prinsip dasar ESU
yaitu mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan , dan ketika arus listrik
mengalir melalui jaringan biologis akan menimbulkan 3 efek yaitu thermal effect,
faradic effect, dan electrolytic effect. Jika menggunakan arus searah (DC) yang
contohnya di hasilkan dari baterai, tidak cocok karena akan menyebabkan thermal
effect dan juga membentuk efek electrolytic yang tidak diinginkan. Jika
menggunakan arus bolak balik (AC) dengan frekuensi normal 50-60Hz tidak
cocok karena menyebabkan thermal effect dan frekuensi tersebut dapat
mengakibatkan efek faradic sehingga menyebabkan stimulasi pada
neuromuscular. Solusinya adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi pada arus
bolak balik (AC) sekitar 300KHz sehingga hanya akan menyebabkan efek thermal
dan tidak menimbulkan formasi dari asam dan tidak ada stimulasi pada
neuromuscular. Bpk anggiat juga bercerita tentang kejadian pasien yang sedang
di ESU terdapat luka bakar yang bukan didaerah neutral plate nya, beberapa
kejadian berulang dan setelah dicek tidak ada masalah pada alat, setelah diteliti
ternyata terdapat kesalahan pada pemasangan neutral plate, menurut beliau
pemasangan neutral plate bukan berdasarkan pada berat badan pasien, tetapi
berapa daya yang digunakan pada ESU tersebut, semakin besar daya yang
digunakan maka semakin besar pula neutral plate yang digunakan, setelah beliau
melalukan presentasi tentang hal tersebut pada perawat dan dokter yang ada di
ruang bedah, kejadian tersebut sudah tidak pernah terjadi lagi. Setelah itu materi
dilanjutkan oleh bpk djati dari tim PT Surgika Alkesindo yang membahas tentang
standar pengoperasian dan pemeliharaan alat ESU dengan merk ERBE dan setting
apa saja yang ada dialat tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan praktek ESU, cara
menggunakan dan pemeliharaan alat tersebut.

Pada siang hari materi diisi oleh dr. Bambang Joni dari SPI RSUP Dr.
Kariadi yang menjelaskan tentang anti korupsi dalam elektromedik, beliau
menjelaskan tentang pencegahan tindak pidana korupsi dan gratifikasi di RS
tersebut, beliau menjelaskan tentang pengertian korupsi, gratifikasi, bentuk
korupsi pada sector kesehatan, konflik kepentingan, dan perbedaan antara hadiah
yang legal dan hadiah illegal. Materi selanjutnya adalah kalibrasi ESU yang
disampaikan oleh bp. Ardi dari PT Quantum, bpk ardi menjelaskan tentang
pengertian ESU, pengertian kalibrasi, parameter uji, dan alat kalibrator yang
digunakan untuk mengkalibrasi ESU.

Pada sore hari dilanjutkan dengan hands on cara kalibrasi alat ESU,
parameter apa saja yang diuji dan masalah yang terjadi jika pengukuran tidak
terbaca.

Hari ke-3, tanggal 03 Oktober 2019


Pada hari ketiga diawali dengan review hari ke dua, lalu dilanjut dengan
materi teori dasar mesin anestesi yang dibawakan oleh bpk agustinus dari tim
RSUP dr. kariadi, pada materi ini bpk agustinus menjelaskan tentang 3 tipe
anestesi yaitu local, regional dan general, fungsi dari mesin anestesi, prinsip
operasi, komponen utama pada mesin anestesi, gas supply, anestesi agent apa saja,
system dari anestesi, beliau juga sedikit menjelaskan tentang jadwal maintenance
alat alat yang ada di RSUP Kariadi. Materi selanjutnya adalah standar
pengoperasian dan pemeliharaan mesin anestesi oleh bpk firly dari PT. USAMED,
disini beliau menjelaskan perkembangan mesin anestesi dari awal ditemukan
hingga sekarang khususnya merk GE Datex Ohmeda, lalu menjelaskan tentang
jenis-jenis flowmeter dari manual, semi digital, hingga digital. Lalu menjelaskan
tentang cara kerja vaporizer, cara kerja mesin anestesi tersebut dari awal hingga
sampai ke pasien, lalu gas distribusi hingga gas mixer, lalu yang terakhir
menjelaskan tentang bagaimana cleaning dan maintenance alat tersebut, ada
bagian yang bisa di sterilisasi dengan autoclave dan ada yang tidak bisa. Materi
selanjutnya adalah kalibrasi mesin anestesi yang disampaikan oleh bpk ardi dari
PT. Quantum, pertama beliau menjelaskan tentang pengertian mesin anestesi
secara umum, tipe pembiusan, agent yang digunakan pada vaporizer, studi kasus
jika vaporizer tidak memberikan konsentrasi yang benar, para meter yang diujikan
pada mesin anestesi, kalibrator yang digunakan untuk mengkalibrasi mesin
anestesi dan vaporizer, setelah itu materi dilanjutkan praktek untuk kalibrasi
secara langsung di mesin anestesi. Kegiatan selanjutnya adalah hospital tour,
disini peserta diajak untuk berkeliling RS khususnya ke bagian IPSS RSUP
dr.kariadi, peserta diajak untuk melihat bagaimana situasi dibagian tersebut.

C. Hasil Penting yang dicapai

1. Skema pengembangan karier dan sertifikasi

Masih banyaknya teknisi elektromedis non ASN susah untuk mengurus


perpanjangan STR, sehingga IKATEMI membuat draft skema pengembangan
karier untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2. ESU

ESU merk ERBE memiliki berbagai macam fungsi salah satunya adalah
menyimpan beberapa settingan sehingga memudahkan user untuk
menggunakannya. Jika peletakan neutral plate tidak dipasang dengan benar,
maka alat tidak akan berfungsi.

3. Alat Kalibrasi

Alat yang digunakan untuk kalibrasi ESU yaitu Fluke QA-ES III ESU
Analyzer. Pengukuran pada kalibrasi ESU meliputi : Cutting mode,
Coagulation mode, HF Leakage test, dan CQM ( tahanan neutral plate)
Untuk kalibrasi mesin anestesi menggunakan alat VT 900A ( gas flow
analyzer + vapor). Parameter yang diukur pada mesin anestesi meliputi :
Volume ( Tidal volume, Minute Volume), Flow, Pressure (PEEP, PIP,
Pmean), kadar oksigen, RR, I:E Ratio, dan Gas Vaporizer.

4. Mesin Anestesi

Tujuan dari anestesi adalah agar pasien tidak sadar, tidak merasakan rasa
sakit, hilangnya ingatan pada saat operasi, relaksasi syaraf dan kestabilan
system saraf otonomi. Terdapat 3 macam anestesi yaitu, anestesi local,
Regional, dan general anestesi. Vaporizer yang jika sudah dikalibrasi ternyata
tidak lolos, tidak disarankan untuk diperbaiki karena jika dibongkar akan
mempengaruhi setelan komponen didalam alat tersebut. Pada mesin anestesi
merk GE Datex Ohmeda terdapat bagian bagian yang dapat di sterilisasi
menggunakan autoclave sebagai bagian dalam pemeliharaan alat tersebut.
Soda lime harus diganti ketika sudah berubah warna, pada merk ini jika pada
saat digunakan soda lime sudah berubah warna, bisa langsung diganti tanpa
menunggu selesai digunakan.

D. Hasil yang dapat diaplikasikan di unit kerja

1. Melakukan maintenance pada pada alat mesin anestesi Datex Ohmeda yang
terdapat pada ruang OK Dewasa, OK anak dan Cath lab
2. Melakukan trouble shooting pada pada alat mesin anestesi Datex Ohmeda
yang terdapat pada ruang OK Dewasa, OK anak dan Cath lab
3. Melakukan kalibrasi pada alat ESU dan Mesin anestesi jika setelah selesai
diperbaiki.

E. Hasil yang dianggap meningkatkan kinerja

1. Menerapkan maintenance pada mesin anestesi datex ohmeda sesuai dengan


pembahasan pada pelatihan
2. Dapat melalukan trouble shooting pada mesin anestesi Datex Ohmeda jika
terdapat error pada alat.
3. Dapat melakukan kalibrasi pada alat ESU dan mesin anestesi

F. Perkiraan dampak terhadap Rumah Sakit

Dengan bertambahnya ilmu yang didapatkan pada Pelatihan Pengelolaan


Dan Kalibrasi Peralatan Bedah Dan Anestesi Dalam Mendukung Akreditasi
Rumah Sakit diharapkan dapat meminimalisir kerusakan dan bisa melakukan
perbaikan sendiri ketika terjadi kerusakan pada alat sehingga dapat mengurangi
biaya perbaikan yang dikeluarkan jika ada kerusakan.

Jakarta, 07 Oktober 2019


Yang membuat laporan Ka. Sie Pemeliharaan Sarana Medik

Engkos Koswara, SST Candra Jepi Destriawan, ST


NIP. 199304052018012002 NIP. 198312252006041008

Anda mungkin juga menyukai