OLEH:
PEMBIMBING:
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Sambuk : C11112857
Adalah benar telah menyelesaikan studi kasus dengan judul “Penyakit Akibat
Kerja Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Hankook Automobil
PT.Catur Putraharmonis Jalan Pettarani ” pada Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
EVIDENCE BASED………………………………………………………….45
iii
iv
ARTIKEL PENELITIAN
Penyakit Akibat Kerja : Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada
Pekerja Hankook Automobil PT.Catur Putraharmonis Jalan Pettarani
2
yang digunakan, alat pelindung diri yang kadar kuantitas eksposur atau kesehatan
digunakan, ketersediaan obat P3K di okupasi mengenai risk assessment.
tempat kerja, keluhan atau penyakit yang Walk Through Survey ini
dialami pekerja dan upaya pengetahuan bertujuan untuk memahami proses
mengenai K3 kepada petugas produksi, denah tempat kerja dan
kebersihan. lingkungannya secara umum. Selain itu,
Peralatan yang diperlukan untuk mendengarkan pandangan pekerja dan
melakukan walk through survey antara pengawas tentang K3, memahami
lain: pekerjaan dan tugas-tugas pekerja,
Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai mengantisipasi dan mengenal potensi
media untuk pencatatan selama bahaya yang ada dan mungkin akan
survey dilakukan. timbul di tempat kerja atau pada petugas
Kamera digital: Berfungsi sebagai alat dan menginventaris upaya-upaya K3
untuk memotret kegiatan dan yang telah dilakukan mencakup
lingkungan di Puskesmas kebijakan K3, upaya pengendalian,
Rappokalling pemenuhan peraturan perundangan dan
Check List: Berfungsi sebagai alat sebagainya.
untuk mendapatkan data primer Survey dilakukan di bengkel
mengenai survey yang dilakukan. automobil PT.Catur Putraharmonis
Cara survey yang dilakukan dengan jadwal survey selama 4 hari,
adalah dengan menggunakan Walk yaitu :
Through Survey. Teknik Walk Through
Survey juga dikenali sebagai
Occupational Health Hazards. Untuk
melakukan survei ini, dapat dimulai
dengan mengetahui tentang manajemen
perencanaan yang benar, berdiskusi
tentang tujuan melakukan survey, dan
menerima keluhan-keluhan baru yang
releven.
Bahaya apa dan dalam situasi
yang bagaimana bahaya dapat timbul,
merupakan sebagai hasil dari
penyelenggaraan kegiatan Walk Through
Survey. Mengenal bahaya, sumber
bahaya dan lamanya paparan bahaya
terhadap pekerja.
Pihak okupasi kesehatan dapat
kemudian merekomendasikan
monitoring survey untuk memperoleh
3
NO TANGGAL KEGIATAN Hand Arm Vibration Syndrom (HAVS)
sedangkan responden yang tidak
1. 13 a. Penerimaan mengalami gejala HAVS yaitu sebanyak
November dibagian K3 5 responden (25%). Faktor yang
2017 RS Ibnu Sina dominan berpengaruh dalam HAVS
Makassar
berupa faktor mekanik yaitu terpapar
b. Pengarahan
Kegiatan pada getaran dari mesin yang digunakan
c. Penentuan untuk melakukan pekerjaan dan lama
judul dan pajanan terhadap getaran tersebut.
lokasi Jumlah responden keseluruhan
survey yang berjumlah 20 orang yang mana dari
d. Penyusunan keseluruhan responden tersebut terdapat
proposal
survey 10 pekerja carwash (2 orang pencuci
e. Walk Through manual, 1 orang pencuci auto, 3 orang
Survey pengering, 2 orang pencuci luar kereta
2. 14November Penyusunan dan 2 orang cuci dalam kereta) dan 10
2017 laporan hasil pekerja servis mobil.
Walk Through Prevalensi HAVS yang
Survey didapatkan dari responden sebesar 75%.
Faktor yang dominan berpengaruh dalam
3. 15 a. Membuat status HAVS berupa faktor mekanik yaitu
November okupasi terpapar mesin yang bergetar dan
2017 lamanya pajanan. Petugas bekerja
b. Peyusunan
jurnal artikel selama 9 jam dalam sehari Setiap hari
status okupasi petugas harus menggunakan mesin yang
khusus untuk melakukan servis mobil
4. 16 Presentasi atau cuci mobil. Petugas telah bekerja di
November Laporan Hasil tempat tersebut selama 5 tahun.
2017 Walk Through Berdasarkan penelitian yang
Survey dan telah dilakukan pada satu pekerja
presentasi status tersebut, titik keluhan berupa kram-kram
okupasi dan kesemutan yang sering kali
dirasakan oleh pekerja.
HASIL
Pada penelitian ini diambil sampel dari Dari hasil anamnesis dan peninjauan
pekerja bengkel automobil PT.Catur langsung dengan menggunakan survey
Putraharmonis, dari perhitungan sampel untuk mendapatkan gangguan
didapatkan pada penelitian kali ini muskuloskletal dengan
bahwa dari 20 orang responden yang TM
BRIEF (Baseline Risk Identification of
diwawancarai yaitu sebanyak 15 Ergonomic Factors).
responden (75%) yang mengalami gejala
4
Hubungan Jenis Profesi Pekerja dengan Keluhan Subjektif Hand Arm
Vibration Syndrome (HAVS)
Keluhan kesehatan
Pencuci manual - 0 2 10 2
Pencuci auto 1 5 - 0 1
Pengering - 0 3 15 3
Mekanis 10 50 - 0 10
(servis mobil)
Total 15 75 5 25 20
n % n % n %
<2 3 15 2 10 5 25
≥2 12 60 3 15 15 75
Total 18 75 5 25 20 100
5
KETERBATASAN PENELITIAN HAVS paling banyak ditemukan pada
Penelitian ini tentunya tidak profesi pecuci auto, pencuci luar mobil
terlepas dari keterbatasan, adapun (waxing), pencuci dalam mobil
keterbatasan dari penelitian ini adalah (vacuum) dan mekanis (servis mobil).
checklist yang dibuat hanya menentukan Faktor yang paling dominan
hubungan penyakit akibat kerja, tapi menyebabkan HAVS pada responden
tidak dapat menentukan insidens, berat penelitian ini adalah faktor mekanik
ringannya penyakit dan prognosis sehingga dapat dikatakan disebabkan
penyakit. Demikian pula untuk survey dan/atau diperberat oleh lamanya masa
menilai faktor psikososial akibat kerja, terpajan dengan hazard getaran (work
diagnosisnya hanya bersifat subjektif, related/strees lead to HAVS)
tidak dapat diketahui kapan stressor
muncul.Keterbatasan lainnya adalah SARAN
tidak dilakukan pemeriksaan yang Perlu dilakukan pengaturan lingkungan
menyeluruh terhadap seluruh responden, kerja atau administrasi berupa shift kerja
agar menghindari bekerja berlebihan dan
karena keterbatasan sarana pemeriksaan, peningkatan penggunaan alat pelindung
dan keterbatasaan waktu penelitian. diri.
Untuk menganalisis faktor terjadinya
kasus penyakit atau keluhan lain perlu DAFTAR PUSTAKA :
diketahui riwayat penyakit terdahulu dan 1. Gubata ME, Packnett ER, Feng X,
riwayat pekerjaan di tempat lain yang Basri, S., Bujawati, E., Amansyah, M.,
mungkin berhubungan dengan keluhan Habibi, dan Samsiana, 2014, Analisis
yang dirasakan sekarang. Risiko Kesehatan Lingkungan (Model
Selain itu checklist yang hanya Pengukuran Risiko Pencemaran Udara
terfokus pada faktor penyebab penyakit Terhadap Kesehatan), Jurnal Kesehatan,
akibat kerja, tidak memenuhi semua Volume VII, No. 2/2014, pp, 427-442.
poin-poin yang diperlukan untuk 2. Bomel/Hand Arm Vibration
mendiagnosis penyakit dari keluhan Syndrome Underlying Causes and Risk
yang dirasakan.Perlu penelitian yang Control in The Contruction Industry.
lebih mendalam dan pemeriksaan yang Volume 4. http://www.hse-gov.uk.pdf/
lebih lengkap untuk dapat menilai secara (Sitasi 20 Desember 2011)
keseluruhan penyebab dari keluhan yang 3. Depnaker, 2006. Himpunan Peraturan
dirasakan oleh pekerja. Perundang-undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : Direktorat
KESIMPULAN Pengawasan Norma dan Keselamatan
Prevalensi Hand Arm Vibration Kerja
Syndrome (HAVS) antara pekerja 4. Departement for Work and Pensions.
bengkel automobile PT.Catur 2004. Hand-Arm Vibration Syndrome.
Putraharmonis cukup tinggi. Kejadian Secretary of state for Work and Pensions
5. Dhamayanti, D., 2005. Beberapa
6
Faktor Yang Mempengaruhi Munculnya
Keluhan Akibat Pemakaian Gerinda di
PT Dok Dan Perkapalan Surabaya.
Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No.KEP.13/MEN/X/2011. Himpunan
Peraturan Perundangundangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nilai
Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat
Kerja. Direktorat Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan: 806-813.
7. Lubis, Halina. 2001. Sindroma
Terowongan Carpal Akibat Kerja.
Skripsi. Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja FKM USU.
8. Lunborg and Balogh., 1989. Finger
Receptor Dysfunction in Dental
Technicians Exposed to High –
Frequancy Vibration. Second J Work
Environ Health; 15:339 – 334.
9. Lunborg and Balogh., 1998.
Vibrotactile Sense in the Hand Arm
Vibration Syndrome. Secand J Work
Environ Health; 24(6):495 – 502.
10. Nimpoeno, S.John.1985. Penyakit
Penyakit Akibat Kerja. Grafindo Utama:
Jakarta
11. Notoadmojo, S., 2003. Pendidikan
dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
12. Tasbeh, S. 1999. Pengaruh Getaran
Pada Tubuh Manusia. Pusat Hiperkes
dan Keselamata Kerja; Majalah Hiperkes
dan Keselamatan Kerja. Vol XXX11,
No.1.pp.26-43.
7
Berkas Okupasi
No Berkas :
No RekamMedis :
Data Administrasi
Tanggal :14 November 2017 diisi oleh Nama : Shaufyqyn NPM/NIP : C11112857
Nama Tn. M
Kedudukan dalam
Kepala Rumah Tangga
keluarga
Agama Islam
Pendidikan D3
Pekerjaan Mekanik
Kedatangan yang ke 1
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
8
B. Keluhan lain/tambahan
Keluhan kram-kram di tangan dan lengan atas dirasakan sejak 2 tahun lalu ( 3 tahun mulai bekerja sebagai
mekanik) . Pasien menyatakan kadang telapak tangan kanannya lebih pucat jika dibandingkan dengan
tangan kiri. Pasien hanya pernah memakai obat sapu hangat dan dirasakan gejala yang dialami hilang
sementara waktu dan kembali lagi. Pernah ke dokter dan di konseling untuk berehat atau tukar kerja dan
diberikan obat(pasien tidak ingat). Riwayat merokok ada sejak usia muda.
Pasien merupakan seorang kepala rumah tangga yang memiliki 2 orang anak, anak pertamanya duduk di
bangku SD, dan anak keduanya masih balita. Pasien bekerja sebagai mekanik sejak 5 tahun yang lalu,
dengan siklus kerja 6 hari kerja, 1 hari libur dalam seminggu.
Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut
Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang pekerja mekanik di bengkel automobil di Pettarani. Pasien bekerja sebagai mekanik
sejak 5 tahun yang lalu, dengan siklus kerja 6 hari kerja, 1 hari libur dalam seminggu. Dan selama bekerja
mulai dari 08.00-17.00 .
9
Uraian Tugas Rutin
Jam 5.00 – 07.00 : Bangun pagi, sholat,sarapan
Jam 08.00 - 12.00 : kegiatan di tempat kerja dan istirahat makan siang
Jam 13.00-17.00
Kegiatan di tempat
kerja dan pulang
- Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan
kerja
Memperbaiki Aktivitas Tidak ada Tidak ada Kondisi Servis yang HAVS dan Trauma
mobil sering kerja yang diberi tidak low back pain
memakai terpapar asap memeuhi
mesin yang kereta, kehendak
bergetar postur pelanggan
kurang tepat
- Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Keluhan kram-kram dan kesemutan yang dialami sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat sering menggunakan
mesin bergetar untuk servis mobil.
10
- Body Discomfort Map:
Keterangan :
pekerja
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
11
3 3 3 2 3 3 2 2 0
e K K K K K K K K
t e e e e e e e e
e t t t t t t t t
r e e
e e e e e e
a r
r r r r r r r
n a
g n a a a a a a a
a g n n n n n n n
n a g g g g g g g
n a a a a a a a
: Risk pada :
Ket: High n n n n n n n
:
: :
Tangan
1 kanan-kiri :(skor =3
: ) : : :
. 1
Bahu
T (skor .=3 ) 1 1 1 1 1 1 1
a T
n a . . . . . . .
Siku
y (skor=4)
n T T T T T T T
a y a a a a a a a
Untuk mendapatkan
k gangguan
a musculoskeletal
n n n dan neurologic.
n n n n
a k y y y y y y y
n a a
a a a a a a
n
k k k k k k k
k
a a a a a a a
II. PEMERIKSAAN e FISIK
k
p e n n n n n n n
a p
1. Tanda Vital d a k k k k k k k
a d e e e e e e e
a. Nadi : 82 kali/menit
a p p p c. pTekanan Darah
p (duduk) :p 110/70 mmHg
p
p a
a a a a a a
b. Pernafasan ek : 18 kali/menit
p
d d d d. dSuhu Badan
d :36.7ᵒC d d
e
e k a a a a a a a
r e
j r p p p p p p p
a j e e e e e e e
a k k k k k k k
a e e e e e e e
t a r
r r r r r r
a t
u a
j j j j j j j 12
u a a a a a a a
p
e p a a a a a a a
k e t t t t t t t
2. Status Gizi
b. Lingkar perut : cm
b. Tampakkesakitan Tidak Ya
4. KelenjarGetahBening
Pucat,Pterigium Pucat,Pterigium
13
h. Penglihatan 3 Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
dimensi
i. Visus mata :
Dengan koreksi:
7. Hidung
e. Penciuman : Normal
14
9. Tenggorokan
d. Lain- lain
10. Leher
f. Lain-lain : …..
11. Dada
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain
15
12. Paru- Paru dan Jantung
Kanan Kiri
Wheezing Wheezing
13. Abdomen
Kanan; Kiri :
16
Kanan; Kiri :
Normal Normal
g. Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan; Kiri :
14. Genitourinaria
Kanan Kiri
15a.Tulang/sendi
Ekstremitas atas
17
- kelainan Kuku jari tidak ada ada
tidak ada ada
PemeriksaanKhusus :
Kanan Kiri
15b.Tulang/Sendi
Ekstremitas bawah
Pemeriksaankhusus:
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion: (+)
18
15.Otot
lainnya .........
lainnya ………
19
III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:
Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan keluhan kram-kram dan kesemutan sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat merokok ada sejak usia muda. Riwayat sering terpajar dengan hazard getaran berupa mesin servis
mobil yang bergetar. Riwayat demam tidak ada. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat
pekerjaan tersebut, antara lain noise induced hearing loss, low back pain. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tidak ada kelainan.
Tidak dilakukan
Bahu (skor =3 )
Siku (skor=4)
V. DIAGNOSIS KERJA:
20
VII. DIAGNOSIS OKUPASI :
Dasar diagnosis (anamnesis, keluhan kram-kram dan kesemutan sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat
pemeriksaan fisik, sering terpajar dengan hazard getaran berupa mesin servis mobil yang
pemeriksaan penunjang, bergetar. Riwayat merokok ada sejak usia muda. Pada pemeriksaan fisis
body map, brief survey) didapatkan nadi 82 kali/menit, pernapasan 18 kali/menit, tekanan darah
110/70 mmhg, temperatur 36,7oC.
2. Pajanan di tempat
kerja
Kimia Terpajan dengan hazard kimia cair berupa sabun cuci mobil dan oli.
Ergonomi Kondisi kerja yang terpapar asap mobil, postur kurang tepat
21
tertimbang atau tidak tertimbang. Ada kovariansi yang kuat antara usia
dan durasi pemaparan. Kurang lebih 15% mekanik automobile
mengamalami HAVS , walaupun tahap pajanan yang maksimum pada
satu hari hanya kira-kira 14 menit . pekerja yang mengalami pajanan
selama 20 tahun akan meningkat prevelensi risiko untuk terkena HAVS
yaitu sebanyak 25% dan hasil yang sama didapatkan pada survey analisa
yaitu 27% HAVS didapatkan pada pekerja dengan pengalaman kerja
lebih 10 tahun. Berdasarkan data yang didapatkan kedua belah tangan
mengalami keluhan yang sama dengan alas an kedua belah tangan
mengalami pajanan yang hampir kurang sama. Pada guideline ISO 5349,
model prediksi dipresentasikan untuk mengetahui prevalensi dan masa
laten terjadinya HAVS/VWF. Diantara bekas pekerja mekanik mobil
yang diteliti(n = 130), prevalensi VWF hampir sama dengan yang masih
aktif sebagai pekerja mekanik dengan memperhitungkan factor durasi
paparan. Dalam penelitian yang dilakukan , HAVS jarang menyebabkan
para mekanik untuk mengubah karir mereka sehingga siptom awal
HAVS akan bertambah parah. Insidensi HAVS minimum didapatkan
pada periode 1976-90 yaitu 19 per 100 orang setahun, menunjukkan
bahwa lebih kurang 2% dari total mekanis yang ada akan mengalami
penyakit ini pada setiap tahun.
Lainnnya...........
22
7 . Diagnosis Okupasi Hand Arm vibration Syndrome
5. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan
catatan)
IX. PROGNOSIS
ad sanasionam : Bonam
ad fungsionam : Bonam
23
X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa :
- Vitamin B complex
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : Dr.dr. Sultan Buraena, MS, Sp.Ok
Tanda Tangan:
24