Anda di halaman 1dari 28

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROPOSAL

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS November 2017


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Penyakit Akibat Kerja

Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Honkook Automobil PT.Catur


Putraharmonis Jalan Pettarani

OLEH:

Shaufyqyn Binti Mohd Ezani C 111 12 857

PEMBIMBING:

Dr.dr. Sultan Buraena, MS, Sp.Ok

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2017
HALAMAN PENGESAHAN

Yang tersebut dibawah ini :

Nama : Shaufyqyn Binti Mohd Ezani

Sambuk : C11112857

Adalah benar telah menyelesaikan studi kasus dengan judul “Penyakit Akibat
Kerja Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Hankook Automobil
PT.Catur Putraharmonis Jalan Pettarani ” pada Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.

Makassar, 17 November 2017

Mengetahui,

Dr .dr. Sultan Buraena, MS, Sp.Ok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

ARTIKEL PENELITIAN ................................................................................ 1

STATUS OKUPASI ........................................................................................ 8

LAPORAN HASIL WALK THROUGH SURVEY………………………….25

EVIDENCE BASED………………………………………………………….45

iii
iv
ARTIKEL PENELITIAN
Penyakit Akibat Kerja : Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada
Pekerja Hankook Automobil PT.Catur Putraharmonis Jalan Pettarani

Shaufyqyn Binti Mod Ezani


Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas,
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

ABSTRAK Kata kunci: Hand Arm


Abstrak Vibration Syndrome (HAVS),pajanan
getaran , pekerja bengkel mekanik
Proses industrialisasi dan modernisasi Bahan yang digunakan pada
kehidupan disertai dengan semakin
survei ini adalah checklist yang di buat.
meluasnya aplikasi teknologi maju yang
antara lain bertambah dengan cepat Checklist ini dibuat berdasarkan
penggunaan beragam mesin dan informasi yang diperlukan dari tujuan
peralatan kerja mekanis yang dijalankan survei dilakukan. Pada survei ini,
oleh motor penggerak. Mesin dan informasi yang diperlukan adalah ada
peralatan kerja mekanis tersebut tidaknya faktor hazard, alat kerja apa
menimbulkan getaran. Getaran dapat yang digunakan, alat pelindung diri yang
diartikan sebagai gerakan yang teratur
digunakan, ketersediaan obat P3K di
dari benda atau media dengan arah bolak
balik dari kedudukan keseimbangan tempat kerja, keluhan atau penyakit yang
(Permenaker Trans no 13/MEN/X/2011). dialami pekerja dan upaya pengetahuan
Ganguan yang disebabkan oleh getaran mengenai K3 kepada petugas
dapat muncul dalam waktu yang berbeda kebersihan.
– beda sejak pertama terpapar, tetapi Hasil : Pada penelitian kali ini
kadang – kadang gejala ini timbul dalam didapatkan bahwa dari 20 orang
beberapa bulan setelah paparan berat.
responden yang diwawancarai yaitu
Gangguan yang muncul berupa
penyempitan pembuluh darah biasanya sebanyak 15 responden (75%) yang
timbul kurang dari 10 tahun atau lebih mengalami gejala HAVS sedangkan
(Wijaya, 1993). Tujuan penelitian ini responden yang tidak mengalami gejala
untuk mengetahui prevalensi Hand Arm HAVS yaitu sebanyak 5 responden
Vibration Syndrome (HAVS) pada (25%). Faktor yang dominan
pekerja mekanik di bengkel automobil
berpengaruh dalam HAVS berupa faktor
PT.Catur Putraharmonis. Metode
penelitian yang digunakan adalah tahap getaran mesin yang digunakan dan
penelitian deskriptif dengan pendekatan lamanya pajanan terhadap getaran
cross sectional. Sampel penelitian ini tersebut. Responden bekerja selama 9
adalah tenaga kerja bengkel automobil jam dalam sehari.
PT.Catur Putraharmonis yang diambil Kesimpulan : Kejadian HAVS pada
dari seluruh populasi dengan jumlah 20 pekerja bengkel automobil PT.Catur
orang yaitu 10 orang pekerja bagian
Putraharmonis cukup tinggi . Kejadian
carwash dan 10 orang pekerja bengkel.
. HAVS paling sering ditemukan pada
pekerja yang banyak menggunakan
1
mesin dan sering .Faktor yang paling mesin pemotongan, penghalusan dan
dominan menyebabkan hipertensi pada penggerudian dapat ditemui di antaranya
responden penelitian ini adalah faktor di bidang pekerjaan bengkel.
mekanik sehingga dapat dikatakan
Bahan yang digunakan pada survei ini
disebabkan dan/atau diperberat oleh adalah checklist yang dibuat berdasarkan
lamanya tempoh pekerjaan. informasi yang diperlukan dari tujuan
survei dilakukan. Pada survei ini,
Kata Kunci :Penyakit Akibat Kerja, informasi yang diperlukan adalah ada
faktor mekanik , lama pajanan tidaknya faktor hazard, alat kerja apa
yang digunakan, alat pelindung diri yang
Pekerja yang terpajan getaran digunakan, ketersediaan obat P3K di
secara kontinyu akan mengalami tempat kerja, keluhan atau penyakit yang
gangguan kesehatan pada bagian tubuh dialami pekerja dan upaya pengetahuan
yang sering terkena pajanan. Gangguan mengenai K3 kepada petugas
kesehatan yang dapat terjadi berupa kebersihan.
fenomena Raynaud (Jari-jari putih), METODE
gangguan tulang, sendi, dan otot,
Penelitian ini menggunakan metode
gangguan neuropati, gangguan pada
thorax, leher dan kepala, pinggul dan penelitian deskriptif dengan pendekatan
perineum, otot dan tulang , pharynx, retrospektif (cross sectional) melalui
mata. Lama pajanan merupakan jumlah proses walk through survey. Data yang
jam kerja pekerja dalam melakukan digunakan berupa kebiasaan responden
pekerjaan sehari–hari. Lamanya waktu dan data faktor-faktor pencetus HAVS,
pemajanan perhari kerja dapat seperti faktor mekanik dan lamanya
meningkatkan keparahan gejala yang
pajanan terhadap getaran. Penelitian
diderita pekerja akibat paparan getaran.
Penelitian terhadap pekerja laboratorium pada studi cross sectional terdapat
dental gigi, diperoleh hasil bahwa meski beberapa kelemahan yaitu kurangnya
paparan yang diterima pekerja tidak jumlah kasus yang didapatkan, berat-
melebihi nilai ambang batas (NAB) yaitu ringannya kasus yang sulit ditentukan
4 m/s2 yang telah ditentukan tapi pekerja karena keterbatasan sarana pemeriksaan
mengalami keluhan hand arm vibration
dan kurangnya waktu yang didapatkan
(HAV) (72%). Keluhan yang sering
dirasakan adalah kesemutan (38,9%). untuk melanjutkan survey. Selain itu,
Penelitian terhadap supir bajaj di penelitian dengan studi ini tidak
Kebayoran Lama. mengungkapkan menggambarkan perjalanan penyakit,
meski getaran tidak melebihi NAB (4 insiden, maupun prognosis penyakit.
m/s2 ) tapi supir bajaj mengalami Bahan yang digunakan pada
keluhan kesehatan seperti nyeri tangan survei ini adalah checklist yang di buat.
(94,4%).
Checklist ini dibuat berdasarkan
Salah satu jenis pekerjaan yang juga
mempunyai risiko lengan-tangan informasi yang diperlukan dari tujuan
terpajan oleh getaran adalah pekerjaan survei dilakukan. Pada survei ini,
yang berhubungan dengan mesin informasi yang diperlukan adalah ada
pemotonan dan penghalusan Penggunaan tidaknya faktor hazard, alat kerja apa

2
yang digunakan, alat pelindung diri yang kadar kuantitas eksposur atau kesehatan
digunakan, ketersediaan obat P3K di okupasi mengenai risk assessment.
tempat kerja, keluhan atau penyakit yang Walk Through Survey ini
dialami pekerja dan upaya pengetahuan bertujuan untuk memahami proses
mengenai K3 kepada petugas produksi, denah tempat kerja dan
kebersihan. lingkungannya secara umum. Selain itu,
Peralatan yang diperlukan untuk mendengarkan pandangan pekerja dan
melakukan walk through survey antara pengawas tentang K3, memahami
lain: pekerjaan dan tugas-tugas pekerja,
 Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai mengantisipasi dan mengenal potensi
media untuk pencatatan selama bahaya yang ada dan mungkin akan
survey dilakukan. timbul di tempat kerja atau pada petugas
 Kamera digital: Berfungsi sebagai alat dan menginventaris upaya-upaya K3
untuk memotret kegiatan dan yang telah dilakukan mencakup
lingkungan di Puskesmas kebijakan K3, upaya pengendalian,
Rappokalling pemenuhan peraturan perundangan dan
 Check List: Berfungsi sebagai alat sebagainya.
untuk mendapatkan data primer Survey dilakukan di bengkel
mengenai survey yang dilakukan. automobil PT.Catur Putraharmonis
Cara survey yang dilakukan dengan jadwal survey selama 4 hari,
adalah dengan menggunakan Walk yaitu :
Through Survey. Teknik Walk Through
Survey juga dikenali sebagai
Occupational Health Hazards. Untuk
melakukan survei ini, dapat dimulai
dengan mengetahui tentang manajemen
perencanaan yang benar, berdiskusi
tentang tujuan melakukan survey, dan
menerima keluhan-keluhan baru yang
releven.
Bahaya apa dan dalam situasi
yang bagaimana bahaya dapat timbul,
merupakan sebagai hasil dari
penyelenggaraan kegiatan Walk Through
Survey. Mengenal bahaya, sumber
bahaya dan lamanya paparan bahaya
terhadap pekerja.
Pihak okupasi kesehatan dapat
kemudian merekomendasikan
monitoring survey untuk memperoleh

3
NO TANGGAL KEGIATAN Hand Arm Vibration Syndrom (HAVS)
sedangkan responden yang tidak
1. 13 a. Penerimaan mengalami gejala HAVS yaitu sebanyak
November dibagian K3 5 responden (25%). Faktor yang
2017 RS Ibnu Sina dominan berpengaruh dalam HAVS
Makassar
berupa faktor mekanik yaitu terpapar
b. Pengarahan
Kegiatan pada getaran dari mesin yang digunakan
c. Penentuan untuk melakukan pekerjaan dan lama
judul dan pajanan terhadap getaran tersebut.
lokasi Jumlah responden keseluruhan
survey yang berjumlah 20 orang yang mana dari
d. Penyusunan keseluruhan responden tersebut terdapat
proposal
survey 10 pekerja carwash (2 orang pencuci
e. Walk Through manual, 1 orang pencuci auto, 3 orang
Survey pengering, 2 orang pencuci luar kereta
2. 14November Penyusunan dan 2 orang cuci dalam kereta) dan 10
2017 laporan hasil pekerja servis mobil.
Walk Through Prevalensi HAVS yang
Survey didapatkan dari responden sebesar 75%.
Faktor yang dominan berpengaruh dalam
3. 15 a. Membuat status HAVS berupa faktor mekanik yaitu
November okupasi terpapar mesin yang bergetar dan
2017 lamanya pajanan. Petugas bekerja
b. Peyusunan
jurnal artikel selama 9 jam dalam sehari Setiap hari
status okupasi petugas harus menggunakan mesin yang
khusus untuk melakukan servis mobil
4. 16 Presentasi atau cuci mobil. Petugas telah bekerja di
November Laporan Hasil tempat tersebut selama 5 tahun.
2017 Walk Through Berdasarkan penelitian yang
Survey dan telah dilakukan pada satu pekerja
presentasi status tersebut, titik keluhan berupa kram-kram
okupasi dan kesemutan yang sering kali
dirasakan oleh pekerja.
HASIL
Pada penelitian ini diambil sampel dari Dari hasil anamnesis dan peninjauan
pekerja bengkel automobil PT.Catur langsung dengan menggunakan survey
Putraharmonis, dari perhitungan sampel untuk mendapatkan gangguan
didapatkan pada penelitian kali ini muskuloskletal dengan
bahwa dari 20 orang responden yang TM
BRIEF (Baseline Risk Identification of
diwawancarai yaitu sebanyak 15 Ergonomic Factors).
responden (75%) yang mengalami gejala

4
Hubungan Jenis Profesi Pekerja dengan Keluhan Subjektif Hand Arm
Vibration Syndrome (HAVS)

Keluhan kesehatan

Profesi pekerja Ya Tidak Total


bengkel
n % n %

Pencuci manual - 0 2 10 2

Pencuci auto 1 5 - 0 1

Pengering - 0 3 15 3

Pencuci luar mobil 2 10 - 0 2


(waxing)

Pencuci dalam mobil 2 10 - 0 2


(vacuum)

Mekanis 10 50 - 0 10

(servis mobil)

Total 15 75 5 25 20

Hubungan Masa Kerja Dengan Keluhan Kesehatan Subjektif Hand Arm


Vibration Syndrome (HAVS)

Masa kerja Keluhan kesehatan

(tahun) Ya Tidak Total

n % n % n %

<2 3 15 2 10 5 25

≥2 12 60 3 15 15 75

Total 18 75 5 25 20 100

5
KETERBATASAN PENELITIAN HAVS paling banyak ditemukan pada
Penelitian ini tentunya tidak profesi pecuci auto, pencuci luar mobil
terlepas dari keterbatasan, adapun (waxing), pencuci dalam mobil
keterbatasan dari penelitian ini adalah (vacuum) dan mekanis (servis mobil).
checklist yang dibuat hanya menentukan Faktor yang paling dominan
hubungan penyakit akibat kerja, tapi menyebabkan HAVS pada responden
tidak dapat menentukan insidens, berat penelitian ini adalah faktor mekanik
ringannya penyakit dan prognosis sehingga dapat dikatakan disebabkan
penyakit. Demikian pula untuk survey dan/atau diperberat oleh lamanya masa
menilai faktor psikososial akibat kerja, terpajan dengan hazard getaran (work
diagnosisnya hanya bersifat subjektif, related/strees lead to HAVS)
tidak dapat diketahui kapan stressor
muncul.Keterbatasan lainnya adalah SARAN
tidak dilakukan pemeriksaan yang Perlu dilakukan pengaturan lingkungan
menyeluruh terhadap seluruh responden, kerja atau administrasi berupa shift kerja
agar menghindari bekerja berlebihan dan
karena keterbatasan sarana pemeriksaan, peningkatan penggunaan alat pelindung
dan keterbatasaan waktu penelitian. diri.
Untuk menganalisis faktor terjadinya
kasus penyakit atau keluhan lain perlu DAFTAR PUSTAKA :
diketahui riwayat penyakit terdahulu dan 1. Gubata ME, Packnett ER, Feng X,
riwayat pekerjaan di tempat lain yang Basri, S., Bujawati, E., Amansyah, M.,
mungkin berhubungan dengan keluhan Habibi, dan Samsiana, 2014, Analisis
yang dirasakan sekarang. Risiko Kesehatan Lingkungan (Model
Selain itu checklist yang hanya Pengukuran Risiko Pencemaran Udara
terfokus pada faktor penyebab penyakit Terhadap Kesehatan), Jurnal Kesehatan,
akibat kerja, tidak memenuhi semua Volume VII, No. 2/2014, pp, 427-442.
poin-poin yang diperlukan untuk 2. Bomel/Hand Arm Vibration
mendiagnosis penyakit dari keluhan Syndrome Underlying Causes and Risk
yang dirasakan.Perlu penelitian yang Control in The Contruction Industry.
lebih mendalam dan pemeriksaan yang Volume 4. http://www.hse-gov.uk.pdf/
lebih lengkap untuk dapat menilai secara (Sitasi 20 Desember 2011)
keseluruhan penyebab dari keluhan yang 3. Depnaker, 2006. Himpunan Peraturan
dirasakan oleh pekerja. Perundang-undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : Direktorat
KESIMPULAN Pengawasan Norma dan Keselamatan
Prevalensi Hand Arm Vibration Kerja
Syndrome (HAVS) antara pekerja 4. Departement for Work and Pensions.
bengkel automobile PT.Catur 2004. Hand-Arm Vibration Syndrome.
Putraharmonis cukup tinggi. Kejadian Secretary of state for Work and Pensions
5. Dhamayanti, D., 2005. Beberapa

6
Faktor Yang Mempengaruhi Munculnya
Keluhan Akibat Pemakaian Gerinda di
PT Dok Dan Perkapalan Surabaya.
Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No.KEP.13/MEN/X/2011. Himpunan
Peraturan Perundangundangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nilai
Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat
Kerja. Direktorat Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan: 806-813.
7. Lubis, Halina. 2001. Sindroma
Terowongan Carpal Akibat Kerja.
Skripsi. Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja FKM USU.
8. Lunborg and Balogh., 1989. Finger
Receptor Dysfunction in Dental
Technicians Exposed to High –
Frequancy Vibration. Second J Work
Environ Health; 15:339 – 334.
9. Lunborg and Balogh., 1998.
Vibrotactile Sense in the Hand Arm
Vibration Syndrome. Secand J Work
Environ Health; 24(6):495 – 502.
10. Nimpoeno, S.John.1985. Penyakit
Penyakit Akibat Kerja. Grafindo Utama:
Jakarta
11. Notoadmojo, S., 2003. Pendidikan
dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
12. Tasbeh, S. 1999. Pengaruh Getaran
Pada Tubuh Manusia. Pusat Hiperkes
dan Keselamata Kerja; Majalah Hiperkes
dan Keselamatan Kerja. Vol XXX11,
No.1.pp.26-43.

7
Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan :

No Berkas :

No RekamMedis :

Data Administrasi

Tanggal :14 November 2017 diisi oleh Nama : Shaufyqyn NPM/NIP : C11112857

Nama Tn. M

Alamat Petarani, makassar

Umur 35 tahun Tempat/tanggal lahir : Makassar/3 Juli 1982

Kedudukan dalam
Kepala Rumah Tangga
keluarga

Jenis kelamin Laki-laki

Agama Islam

Pendidikan D3

Pekerjaan Mekanik

Status perkawinan Sudah Menikah

Kedatangan yang ke 1

Telah diobati Ada, simtomatik


sebelumnya

Alergi obat Tidak Ada

Sistem pembayaran BPJS

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)

Dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri

A. Alasan kedatangan/keluhan utama

Merasa kram-kram di tangan dan lengan di kedua belah tangan

8
B. Keluhan lain/tambahan

Tangan kanan lebih pucat dari tangan kiri

C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:

Keluhan kram-kram di tangan dan lengan atas dirasakan sejak 2 tahun lalu ( 3 tahun mulai bekerja sebagai
mekanik) . Pasien menyatakan kadang telapak tangan kanannya lebih pucat jika dibandingkan dengan
tangan kiri. Pasien hanya pernah memakai obat sapu hangat dan dirasakan gejala yang dialami hilang
sementara waktu dan kembali lagi. Pernah ke dokter dan di konseling untuk berehat atau tukar kerja dan
diberikan obat(pasien tidak ingat). Riwayat merokok ada sejak usia muda.

D.Riwayat penyakit keluarga:

Tidak ada ahli keluarga yang mengalami keluhan yang sama

E. Riwayat penyakit dahulu:

Tidak ada riwayat menderita penyakit yang sama sebelumnya

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan

Pasien merupakan seorang kepala rumah tangga yang memiliki 2 orang anak, anak pertamanya duduk di
bangku SD, dan anak keduanya masih balita. Pasien bekerja sebagai mekanik sejak 5 tahun yang lalu,
dengan siklus kerja 6 hari kerja, 1 hari libur dalam seminggu.

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

 Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut

Jenis bahan/material yang digunakan Tempat kerja Masa kerja


pekerjaan (perusahaan)
(dalam bulan / tahun)

Mekanik Mesin mekanik Bengkel 5 tahun

 Uraian tugas/pekerjaan

Pasien adalah seorang pekerja mekanik di bengkel automobil di Pettarani. Pasien bekerja sebagai mekanik
sejak 5 tahun yang lalu, dengan siklus kerja 6 hari kerja, 1 hari libur dalam seminggu. Dan selama bekerja
mulai dari 08.00-17.00 .

9
 Uraian Tugas Rutin
Jam 5.00 – 07.00 : Bangun pagi, sholat,sarapan

Jam 07.00 - 08.00 : Kegiatan di rumah

Jam 08.00 - 12.00 : kegiatan di tempat kerja dan istirahat makan siang

Jam 13.00 - 17.00 : Kegiatan di tempat kerja dan pulang

Jam 05.00 – 07.00 : Jam 07.00 - 08.00 Jam 08.00 - 12.00

Bangun pagi, sholat, Kegiatan di rumah : Kegiatankegiatan


di rumahdi tempat
mandi, sarapan kerja dan istirahat
makan siang : kegiatan di tempat kerja dan istirahat makan siang

Jam 13.00-17.00
Kegiatan di tempat
kerja dan pulang

- Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan
kerja

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelak
yang aan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko
mungkin kerja

Memperbaiki Aktivitas Tidak ada Tidak ada Kondisi Servis yang HAVS dan Trauma
mobil sering kerja yang diberi tidak low back pain
memakai terpapar asap memeuhi
mesin yang kereta, kehendak
bergetar postur pelanggan
kurang tepat

- Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)

Keluhan kram-kram dan kesemutan yang dialami sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat sering menggunakan
mesin bergetar untuk servis mobil.

10
- Body Discomfort Map:

Keterangan :

1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja


dapat mengisi sendiri

2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh


pekerja dengan memberti tanda/mengarsir

bagian- bagian sesuai dengan gangguan


muskulo skeletal yang dirasakan

pekerja

Tanda pada gambar area yang dirasakan :

Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /

Baal = vvv Nyeri = ////////

11
3 3 3 2 3 3 2 2 0
e K K K K K K K K
t e e e e e e e e
e t t t t t t t t
r e e
e e e e e e
a r
r r r r r r r
n a
g n a a a a a a a
a g n n n n n n n
n a g g g g g g g
n a a a a a a a
 : Risk pada :
Ket: High n n n n n n n
:
: :
 Tangan
1 kanan-kiri :(skor =3
: ) : : :
. 1
 Bahu
T (skor .=3 ) 1 1 1 1 1 1 1
a T
n a . . . . . . .
 Siku
y (skor=4)
n T T T T T T T
a y a a a a a a a
Untuk mendapatkan
k gangguan
a musculoskeletal
n n n dan neurologic.
n n n n
a k y y y y y y y
n a a
a a a a a a
n
k k k k k k k
k
a a a a a a a
II. PEMERIKSAAN e FISIK
k
p e n n n n n n n
a p
1. Tanda Vital d a k k k k k k k
a d e e e e e e e
a. Nadi : 82 kali/menit
a p p p c. pTekanan Darah
p (duduk) :p 110/70 mmHg
p
p a
a a a a a a
b. Pernafasan ek : 18 kali/menit
p
d d d d. dSuhu Badan
d :36.7ᵒC d d
e
e k a a a a a a a
r e
j r p p p p p p p
a j e e e e e e e
a k k k k k k k
a e e e e e e e
t a r
r r r r r r
a t
u a
j j j j j j j 12
u a a a a a a a
p
e p a a a a a a a
k e t t t t t t t
2. Status Gizi

a. Tinggi Badan : 162 cm Berat Badan : 58 Kg

b. Lingkar perut : cm

c. IMT = 22,1 kg/m2

d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus


Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum

a.Kesadaran Composmentis Kesadaranmenurun

b. Tampakkesakitan Tidak Ya

c.Gangguan saat  tidak Ya


berjalan:

4. KelenjarGetahBening

a. Leher : Normal Tidak Normal

b. Submandibula Normal Tidak Normal

c. Ketiak : Normal Tidak Normal

d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri

a. Persepsi Warna Normal ButaWarna Parsial Normal Buta Warna Parsial


ButaWarna Total
ButaWarna Total

b. Kelopak Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

c. Konjungtiva  Normal Hiperemis ,Sekret  Normal Hiperemis, Sekret

Pucat,Pterigium Pucat,Pterigium

d.Kesegarisan / gerak  Normal Strabismus  Normal Strabismus


bola mata

e. Sklera  Normal Ikterik  Normal Ikterik

f. Lensamata tidakkeruh Keruh tidakkeruh Keruh

g. Bulu Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

13
h. Penglihatan 3 Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
dimensi

i. Visus mata :

6/6 tanpa koreksi

Dengan koreksi:

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri

a. Daun Telinga  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

b. Liang Telinga  Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen tidakada Ada serumen tidakada Ada serumen

Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)

c. Membrana Intak Tidak intak Intak Tidak intak


Timpani
lainnya…… Lainnya sulit dinilai

d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

e. Test Garputala Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

f. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal

b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........

c. Konka Nasal Normal Udem, warna merah


lubang hidung normal

d. Nyeri Ketok Sinus Normal Nyeri tekan positif di


maksilar ……..

e. Penciuman : Normal

8. Gigi dan Gusi

14
9. Tenggorokan

a. Pharynx Normal Granulasi


Hiperemis

b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 Kiri : To T1 T2 T3


Ukuran
Normal □ Normal □Hiperemi
Hiperemis

c. Palatum  Normal Tidak

d. Lain- lain

10. Leher

a. Gerakan leher  Normal Terbatas

b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal

c. PulsasiCarotis Normal Bruit

d. Tekanan Vena Jugularis  Normal Tidak Normal

e. Trachea Normal Deviasi

f. Lain-lain : …..

Spurling test : tidak ada kelainan

11. Dada

a. Bentuk  Simetris Asimetris

b. Mammae  Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran

Letak

Konsistensi

c. Lain – lain

15
12. Paru- Paru dan Jantung

a. Palpasi  Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis :  Normal Tidak Normal , sebutkan

Batas Jantung: Normal Tidak Normal , sebutkan

c. Auskultasi : Vesikular Vesikular


Bronchovesikular Bronchovesikular
- Bunyi napas

-Bunyi Napas tambahan tak ada Ronkhi tak adaRonkhi

Wheezing Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen

a. Inspeksi  Normal Tidak Normal

b. Perkusi  Timpani Redup

c. Auskultasi:BisingUsus  Normal Tidak Normal

d. Hati  Normal Teraba….jbpx…jbac

e. Limpa  Normal- Terabashoeffne …..

Kanan; Kiri :

f. Ginjal Normal Normal

Tidak Normal Tidak Normal

16
Kanan; Kiri :

Normal Normal
g. Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan; Kiri :

h. Nyericosto vertebrae  Normal  Normal

Tidak Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria

a. KandungKemih Normal Tidak Normal

b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal

Normal Tidak Normal


c Genitalia Eksternal

d. Prostat (khususPria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

15a.Tulang/sendi
Ekstremitas atas

- Gerakan Normal tidak


 Normal tidak normal
normal

- Tulang  Normal tidak normal Normal tidak normal

- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik

- Oedema tidak ada ada tidak ada ada

- Varises tidak ada ada tidak ada ada

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik

17
- kelainan Kuku jari tidak ada ada
tidak ada ada

PemeriksaanKhusus :

Tes Range of Motion : (+) Normal

Kanan Kiri

15b.Tulang/Sendi
Ekstremitas bawah

- Gerakan  Normal tidak  Normal tidak


normal normal

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- Tulang  Normal tidak  Normal tidak


normal normal

- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik

- Oedema tidakada ada tidak ada ada

- Varises tidakada ada tidak ada ada

- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik

- kelainan Kuku jari tidakada ada tidakada ada

Pemeriksaankhusus:

Tes Range of Motion: (+)

Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion: (+)

Tes Patrick: (-)

Tes Kontra patrick : (-)

18
15.Otot

1. Trofi Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

2. Tonus  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5

16. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis patella,  Normal Tidak normal Normal Tidak Normal

lainnya .........

b RefleksPatologis: Babinsky negatif Positif negatif Positif

lainnya ………

d. Knee jerk/ankle jerk: (-)

e. Straight leg raise: (-)

17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya

a. Kulit Normal Tidak Normal

b. SelaputLendir  Normal Tidak Normal

c. Kuku  Normal Tidak Normal

d. Lain – lain ………

18. Status Lokalis :

19
III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:

Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan keluhan kram-kram dan kesemutan sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat merokok ada sejak usia muda. Riwayat sering terpajar dengan hazard getaran berupa mesin servis
mobil yang bergetar. Riwayat demam tidak ada. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat
pekerjaan tersebut, antara lain noise induced hearing loss, low back pain. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tidak ada kelainan.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

Hasil Body Map :

Tidak ada kelainan.

Hasil Brief Survey :

 Ket: High Risk pada :

 Tangan kanan-kiri (skor =3 )

 Bahu (skor =3 )

 Siku (skor=4)

Untuk mendapatkan gangguan musculoskeletal dan neurologi

V. DIAGNOSIS KERJA:

Hand Arm Vibration Syndrome

VI. DIAGNOSIS DIFERENSI :

Carpal tunnel syndrome

20
VII. DIAGNOSIS OKUPASI :

Langkah Diagnosis Pertama

1. Diagnosis Klinis Hand Arm Vibration Syndrome

Dasar diagnosis (anamnesis, keluhan kram-kram dan kesemutan sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat
pemeriksaan fisik, sering terpajar dengan hazard getaran berupa mesin servis mobil yang
pemeriksaan penunjang, bergetar. Riwayat merokok ada sejak usia muda. Pada pemeriksaan fisis
body map, brief survey) didapatkan nadi 82 kali/menit, pernapasan 18 kali/menit, tekanan darah
110/70 mmhg, temperatur 36,7oC.

2. Pajanan di tempat
kerja

Fisik Aktivitas sering terpapar bising,getaran dan asap mobil .

Kimia Terpajan dengan hazard kimia cair berupa sabun cuci mobil dan oli.

Biologi Tidak ada

Ergonomi Kondisi kerja yang terpapar asap mobil, postur kurang tepat

Psikososial Tidak ada

3 . Evidence Based Banyak pekerjaan di bengkel yang dilakukan dengan menggunakan


(sebutkan secara teoritis) mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai penggunaan
pajanan di tempat kerja mesin dengan berbasis teknologi yang tinggi. Mesin dan peralatan kerja
yang menyebabkan mekanis tersebut menimbulkan getaran. Getaran dapat diartikan sebagai
diagnosis klinis di langkah gerakan yang teratur dari benda atau media denganarah bolak balik dari
1. kedudukan keseimbangan. Pekerja yang terpajan getaran secara
kontinyu akan mengalami gangguan kesehatan pada bagian tubuh yang
Dasar teorinya apa? sering terkena pajanan. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi berupa
fenomena Raynaud (Jari-jari putih), gangguan tulang, sendi, dan otot,
gangguan neuropati, gangguan pada thorax, leher dan kepala, pinggul
dan perineum, otot dan tulang , pharynx, mata. Lama pajanan
merupakan jumlah jam kerja pekerja dalam melakukan pekerjaan
sehari–hari. Lamanya waktu pemajanan perhari kerja dapat
meningkatkan keparahan gejala yang diderita pekerja akibat paparan
getaran.

Terdapat hubungan yang kuat antara durasi paparan dan prevalensi


HAVS . Ini sesuai kesepakatan dengan banyak penelitian sebelumnya.
Bovenzi menemukan hubungan antara HAVS dan durasi pemaparan

hampir sekuat itu untuk durasi dikombinasikan dengan akselerasi

21
tertimbang atau tidak tertimbang. Ada kovariansi yang kuat antara usia
dan durasi pemaparan. Kurang lebih 15% mekanik automobile
mengamalami HAVS , walaupun tahap pajanan yang maksimum pada
satu hari hanya kira-kira 14 menit . pekerja yang mengalami pajanan
selama 20 tahun akan meningkat prevelensi risiko untuk terkena HAVS
yaitu sebanyak 25% dan hasil yang sama didapatkan pada survey analisa
yaitu 27% HAVS didapatkan pada pekerja dengan pengalaman kerja
lebih 10 tahun. Berdasarkan data yang didapatkan kedua belah tangan
mengalami keluhan yang sama dengan alas an kedua belah tangan
mengalami pajanan yang hampir kurang sama. Pada guideline ISO 5349,
model prediksi dipresentasikan untuk mengetahui prevalensi dan masa
laten terjadinya HAVS/VWF. Diantara bekas pekerja mekanik mobil
yang diteliti(n = 130), prevalensi VWF hampir sama dengan yang masih
aktif sebagai pekerja mekanik dengan memperhitungkan factor durasi
paparan. Dalam penelitian yang dilakukan , HAVS jarang menyebabkan
para mekanik untuk mengubah karir mereka sehingga siptom awal
HAVS akan bertambah parah. Insidensi HAVS minimum didapatkan
pada periode 1976-90 yaitu 19 per 100 orang setahun, menunjukkan
bahwa lebih kurang 2% dari total mekanis yang ada akan mengalami
penyakit ini pada setiap tahun.

4.Apakah pajanan cukup

Masa kerja 5 tahun

Jumlah jam terpajan/ hari ± 9 jam/hari

Pemakaian APD Tidak ada

Konsentrasi pajanan Sulit dinilai

Lainnnya...........

Kesimpulan jumlah pajanan


dan dasar perhitungannya

5. Apa ada faktor individu Tidak ada


yang berpengaruh thd
timbulnya diagnosis klinis?
Bila ada, sebutkan.

6 . Apa terpajan bahaya Tidak ditemukan


potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat
kerja?

Bila ada, sebutkan

22
7 . Diagnosis Okupasi Hand Arm vibration Syndrome

Apa diagnosis klinis ini


termsk penyakit akibat
kerja?

Bukan penyakit akibat kerja


(diperberat oleh pekerjaan/

bukan sama sekali PAK)_

Butuh pemeriksaan lbh


lanjut)?

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilihsalahsatu)

4. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),

5. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan
catatan)

6. Kemampuan fisik terbatas

7. Tidak fit untuk sementara

IX. PROGNOSIS

1. Klinik : ad vitam : Bonam

ad sanasionam : Bonam

ad fungsionam : Bonam

2.Okupasi : Dubia ad Bonam

23
X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN

Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana


permasalahan medikamentosa; non medikamentosa (nutrisi,
No olahraga, konseling dan OKUPASI) Target Hasil yang
Medis & non waktu diharapkan
medis dll)

1. Hand Arm Okupasi :


Vibration
- Eliminasi : sulit dilakukan
Syndrome
(HAVS) - Substitusi : sulit dilakukan

- Isolasi : sulit dilakukan

- Engineering Control : sulit dilakukan

- Administrative control : rolling divisi pekerjaan

- APD : sulit dilakukan

Terapi Medikamentosa :

- Vitamin B complex

Terapi non medikamentosa :

Istirahat dan kurangkan merokok

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : Dr.dr. Sultan Buraena, MS, Sp.Ok
Tanda Tangan:

Nama Jelas : Shaufyqyn Binti Mohd Ezani


Tanggal : 17 November 2017

24

Anda mungkin juga menyukai