Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA

SEBUAH PERUSAHAAN JASA AUTOMITIVE (PT “X”) DI SURABAYA

Cendika Sari dan Saarce Elsye Hatane.


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: elsyehat@petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara loyalitas pelanggan dengan
profitabilitas pelanggan pada sebuah perusahaan jasa automotive di Surabaya. Peneliti menggunakan
beberapa variabel bebas yaitu kualitas produk, kualitas layanan, faktor emosional, dan harga (biaya
perolehan), loyalitas pelanggan sebagai variabel kontrol, dan profitabilitas sebagai variabel terikat.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 271 pelanggan servis berkala di PT “X”.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan Stuctural Equation Modelling (SEM). Dalam
penelitian ini menggunakan variabel kualitas produk, kualitas layanan, faktor emosional, dan harga
(biaya perolehan) untuk mengukur loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara loyalitas pelanggan dengan profitabilitas.
Kata Kunci: Loyalitas Pelanggan, Profitabilitas

ABSTRACT

This study aimed to examine the relationship between customer’s loyalty with customer profitability at
an automotive service company in Surabaya. Researchers used several independent variables that are
product quality, service quality, emotional factors, and the price (cost of acquisition), customer loyalty
as an intervening variable, and profitability as the dependent variable. The sample used in this study is
271 periodic service customers in PT "X". This hypothesis was tested by using stuctural equation
modeling (SEM). This study using a variable product quality, service quality, emotional factors, and
price (cost of acquisition) to measure customer’s loyalty. The results of this study indicated a positive
and significant relationship between customer’s loyalty and profitability.
Keywords: Customer Loyalty, Profitability

PENDAHULUAN
Globalisasi menjadi pemicu dalam penelitian tersebut menemukan adanya
perubahan lingkungan bisnis yang hubungan yang positif dan signifikan
menuntut organisasi bisnis untuk antara kepuasan pelanggan dengan
berinovasi dalam menghasilkan produk loyalitas pelanggan. Lebih lanjut lagi
atau jasa serta berfokus pada kepuasan tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi
pelanggan (Blocher, Stout, Juras, & oleh product quality (Jahanshasi et al.,
Cokins, 2013). Kepuasan pelanggan (2011); Saricam, Aksoy, & Kalaoglu,
akan mendorong pelanggan untuk (2012); Irawan (2003)), service quality
menjadi loyal kepada organisasi. (Muthuvelayutham & Subburaj (2012);
Beberapa penelitian yang mendukung Dean (2002); Ladhari.R, Souiden, &
pernyataan ini adalah Anderson & Ladhari,I., (2011)), emotional factor
Sullivan (1993); Yi (1991) ; Devaraj, (Khan (2012); Yong-Ki, Ki-Joon, &
Matta, & Conlon (2001). Penelitian- Jin-Young (2009); Yi-Ting & Dean

26
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
27

(2001)), dan cost of acquiring produk terus memicu minat penelitian di bidang
atau jasa (Muthuvelayutham & industri otomotif (Devaraj, 2001).
Subburaj (2012); Devaraj, Matta, & Berdasarkan latar belakang di atas
Conlon (2001); Irawan (2003)). maka rumusan masalah penelitian ini
Umumnya peneliti menggabungkan adalah Apakah product quality, service
faktor-faktor tersebut untuk mengukur quality, emotional factors, dan price (cost
kepuasan pelanggan. of acquisition) berpengaruh secara positif
Product quality yang baik akan dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
mempertahankan tingkat kepuasan Apakah Apakah loyalitas pelanggan
pelanggan dan mendorong pelanggan berpengaruh positif dan signifikan
untuk melakukan pembelian ulang. terhadap profitabilitas PT. X? Penelitian
Dengan demikian loyalitas pelanggan ini bertujuan untuk menguji pengaruh
terbentuk secara bertahap. Orang yang loyalitas pelanggan terhadap
membeli kendaraan dengan kualitas profitabilitas.
tinggi memiliki harapan untuk
mendapat kualitas service yang lebih Pengertian Loyalitas Pelanggan
baik dengan menggunakan fasilitas
dealer untuk memelihara kendaraan Loyalitas didefinisikan sebagai
mereka. Selain product quality dan komitmen yang dipegang teguh,
service quality, emotional factor juga dianggap sebagai penentu penting dari
berhubungan dengan loyalitas karena profitabilitas perusahaan. (Ladhari. R,
konsumen yang memiliki ikatan Soiden, & Ladhari.T, 2011). Hafeez &
emosional terhadap merek jauh lebih Muhammad (2012) mendefinisikan
memungkinkan untuk tetap setia, loyalitas pelanggan sebagai perilaku
melakukan pembelian ulang, dan mau khusus pelanggan terhadap perusahaan.
merekomendasikan suatu merek pada Loyalitas merupakan perkiraan niat
orang lain, serta tidak menerima pelanggan untuk melakukan bisnis
kompetitor. Harga seringkali juga dengan perusahaan di masa depan.
menjadi pertimbangan penting bagi Umumnya loyalitas dijelaskan dalam
pelanggan dalam melakukan pembelian. bentuk sikap dan perilaku yang
bila nilai yang diterima konsumen lebih bergantung pada beberapa faktor.
besar daripada biayanya, konsumen Berdasarkan pendekatan sikap, loyalitas
akan membeli produk tersebut. pelanggan dapat dipelajari melalui
Kepuasan pelanggan beberapa dimensi, seperti word of
menimbulkan loyalitas pelanggan, yang mouth dan purchase intention (Yi-Ting
kemudian berhubungan dengan & Dean, 2001). Dalam pengembangan
profitabilitas (Hallowell, 1996). skala loyalitas ditemukan bahwa
Loyalitas menciptakan peningkatan loyalitas terdiri dari loyalitas terhadap
profitabilitas melalui peningkatan perusahaan seperti: keingingan untuk
pendapatan, mengurangi biaya untuk membeli lebih (willingness to paymore)
memperoleh pelanggan, dan pelanggan dan kecenderungan untuk melakukan
rendah terhadap sensitifitas harga. pergantian pada perusahaan lain
Industri otomobil dipertimbangkan (switching behaviour).
sebagai satu-satunya sektor manufaktur
terbesar di dunia (Rosli, 2006).
Pentingnya pasar mobil bagi
perekonomian nasional dan cepatnya
kemajuan teknologi di industri otomotif
28 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

Konsep Loyalitas Pelanggan produk yang harganya lebih rendah


sehingga mereka mendapat nilai lebih.
Menurut Hafeez & Muhammad Hal ini didukung oleh pernyataan
(2012) kepuasan pelanggan merupakan Hutton (2005) bahwa saat ini banyak
hasil evaluasi pelanggan secara konsumen yang mencoba untuk
keseluruhan baik positif dan negatif memaksimalkan nilai dari uang yang
suatu layanan. Sedangkan Oliver (1999) dikeluarkan dengan menuntut kualitas
mendefinisikan kepuasan sebagai yang yang lebih baik dengan harga
pemenuhan kesenangan. Penelitian yang lebih rendah. Meskipun mungkin
Devaraj, Matta, & Conlon (2001) tidak semua konsumen melakukan hal
menyebutkan bahwa semakin tinggi tersebut, karena beberapa konsumen
tingkat kepuasan akan menimbulkan mau membayar lebih jika mereka
loyalitas pelanggan yang besar. sangat menyukai produk tersebut.
Jahansani, Gashti, Mirdamadi, Banyak peneliti yang
Nawaser, & Khaksar (2011) menggabungkan faktor-faktor tersebut
menemukan adanya hubungan antara untuk mengukur loyalitas pelanggan.
kepuasan dengan loyalitas yang Seperti Devaraj, Matta, & Conlon
berubah dari waktu ke waktu. Namun, (2001) dan Jahansani, Gasthi,
hubungan antara kepuasan dan loyalitas Mirdamadi, Nawaser, & Khasar (2011)
bergantung pada product quality dan melakukan penelitian mengenai
service. hubungan product quality dan service
Menurut Shaharudin, Hassan, quality terhadap loyalitas pelanggan.
Mansor, Elias, Harun, & Aziz (2010) Malik, Yaqoob, & Aslam (2012)
product quality yang baik membuat melakukan penelitian mengenai
pelanggan senang. Selanjutnya pengaruh harga, service quality, dan
pelanggan pada gilirannya akan selalu kesan terhadap merek dengan loyalitas
memiliki kesan positif terhadap konsumen. Jawahar & Maheswari
perusahaan dan produknya. Dalam (2009) meneliti hubungan hubungan
penelitiannya Jahansani, Gashti, antara service quality, pengaruh
Mirdamadi, Nawaser, & Khaksar emosional, dan loyalitas pelanggan.
(2011) menemukan bahwa service Berdasarkan penelitian-
quality dan product quality penelitian tersebut peneliti
mempengaruhi kepuasan pelanggan dan menggunakan faktor product quality,
kepuasan pelanggan mempengaruhi service quality, emotional factor, dan
loyalitas pelanggan dalam industri harga dalam menentukan loyalitas
otomotif. Jawahar & Maheswari (2009) pelanggan perusahaan jasa otomotif di
menyebutkan pentingnya peranan Surabaya.
emosional dalam proses pelayanan.
Crosby & Johnson (2005) berpendapat Product Quality
bahwa emosi adalah faktor yang
mempererat pembangunan hubungan Product quality didefinisikan
dan loyalitas pelanggan. Kandapully & sebagai penilaian dari konsumen
Suhartanto (2003) dan Malik, Yaqoob, tentang kinerja produk (Saricam,
& Aslam (2012) menemukan adanya Aksoy, & Kaiqoglu, 2012). Product
hubungan yang positif antara harga dan quality juga menjadi jaminan untuk
loyalitas pelanggan. Fenomena yang permintaan berkelanjutan, apabila
umum terjadi adalah saat konsumen produk melebihi harapan dan kepuasan
berbelanja, mereka cenderung membeli pelanggan (Shaharudin, Hassan,
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
29

Mansor, Elias, Harun, & Aziz, 2010). Service Quality


Produk dapat menjadi titik awal yang
baik untuk memuaskan pelanggan dan Davis (2006) mendefinisikan
menciptakan loyalitas pelanggan (Yuen service quality sebagai ukuran seberapa
& Chan, 2010). Dalam penelitian ini baik pelayanan yang di berikan sesuai
peneliti menggunakan 8 dimensi dengan harapan pelanggan. Dean (2002)
kualitas Garvin (1988) untuk mengukur mendefinisikan persepsi service quality
kualitas produk, yaitu: performance, sebagai penilaian konsumen tentang
feature, reliability, conformance, keunggulan suatu entitas atau superioritas.
durability, serviceability, aesthetics, Hal itu adalah bentuk sikap dan hasil dari
dan perceived quality. Meskipun perbandingan harapan dengan kinerja.
dimensi kerangka Garvin meliputi 8 Service quality merupakan penentu utama
dimensi, relevansinya memungkinkan dari kepuasan pelanggan, yang
untuk diadopsi secara terus menerus selanjutnya mempengaruhi retensi
oleh banyak peneliti untuk mengukur pelanggan dan profitabilitas jangka
product quality. Yacuzzi, Martin, panjang (Parida & Baksi, 2011).
Vignola, Mayochi, & Tollio (2004) Parasuraman, Zeithhaml, & Berry
menggunakan 3 dimensi yaitu (1988) mengembangkan instrumen
performance, feature, dan durability. pengukuran service quality yang disebut
Alhire & Waller (1996) menggunakan ServQual untuk menilai harapan dan
dimesi performance, reliability, persepsi service quality. Servqual meliputi
conformance, & durability. dan 5 dimensi, yaitu reliability,
Curkovic, Vickery, & Droge (2000) responsiveness, assurance, emphaty, dan
menggunakan 4 dari 8 dimensi Garvin, tangible.
yaitu : performance, feature, a. Keandalan (reliability)
conformance, dan perceived quality. b. Tanggapan (responsiveness)
Karena dengan menfokuskan pada c. Keyakinan (assurance)
kombinasi dari dimensi-dimesi tersebut d. Empati (empathy)
perusahaan maka dapat secara efektif e. Berwujud (tangible)
membedakan penawaran produk. .
Peneliti menggabungkan dimensi- Emotional Factor
dimensi yang ada untuk mengukur Penelitian Jawahar &
product quality, yaitu: performance, Maheswari, 2009 dan Crosby &
feature, durability, dan conformance. Johnson (2005) menemukan adanya
Performance dan feature merupakan hubungan antara emosional dengan
ukuran untuk keuntungan produk secara loyalitasPelanggan yang loyal mau
teknologi yang mana kualitas membayar mahal karena resiko
ditekankan berdasarkan produk. dipandang tinggi dan mereka membayar
Conformance merupakan ukuran dengan harga yang lebih tinggi untuk
ketaatan produk pada spesifikasi atau menghindari resiko (safety)
standar, fokus kualitas berdasarkan (Muthuvelayutham & Subburaj, 2010).
pada manufaktur. Durability merupakan Menurut Hutton (2005) kekuatan
ukuran harapan kinerja produk pada merek (brand power) membuat pelanggan
masa produk diserahkan (Curkovic, menjadi lebih loyal, karena beberapa
Vickery, & Droge, 2000). konsumen mau membayar lebih jika
mereka menyukai produk tersebut.
Disamping itu Irawan (2003) berpendapat
bahwa konsumen merasa bangga dan
30 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

mendapatkan keyakinan bahwa orang lain yang potensial dapat membantu


akan kagum terhadap dia bila perusahaan untuk meningkatkan laba
menggunakan produk dengan merek dan menjadi lebih kompetitif. Cara
tertentu akan cenderung mempunyai memaksimalkan keuntungan dan
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. pengembalian terhadap pemegang
Kepuasan bukan karena kualitas dari saham paling baik dicapai melalui
produk tersebut tetapi self esteem atau manajemen yang efektif dari hubungan
social value yang membuat pelanggan perusahaan dengan masing-masing
menjadi puas terhadap merek tertentu. pelanggan (Murby, 2007). Untuk
Self-esteem yang dioperasionalkan mencapai hal itu, perusahaan perlu
sebagai keyakinan tentang diri sendiri mengidentifikasi elemen yang paling
(self-based harga diri) dan keyakinan menguntungkan dan paling tidak dari
tentang bagaimana orang lain memandang pelanggan dan kemudian mengelola
dirinya sendiri lainnya berbasis harga diri hubungan tersebut.
(Bhar, Ghahramanlou, Brown & Beck, Strategi bisnis saat ini berfokus
2008). pada pelanggan. Bagian pemasaran
menggunakan analisis profitabilitas
Price (Cost of acquiring) sebagai alat untuk mengukur
kesuksesan (Beasty, 2007). Best (2013)
Kotler & Keller (2012) menyatakan bahwa mengelola interaksi
mendefinisikan cost of acquiring pelanggan merupakan aspek penting
sebagai sejumlah nilai (uang) yang dari pengelolaan loyalitas pelanggan
dibayar konsumen untuk memperoleh dan profitabilitas.
produk yang diinginkan. Menurut
Muthuvelayutham & Subburaj (2010) Hubungan Loyalitas dan
kepuasan pelanggan dapat dibangun Profitabilitas
dari price value yaitu dengan
membandingkan antara biaya yang Kepuasan pelanggan
dirasakan dengan nilainya. Harga berpengaruh terhadap loyalitas
menunjukkan bagaimana konsumen pelanggan, yang kemudian akan
membuat keputusan dalam situasi pasar berpengaruh terhadap profitabilitas
yang kompetitif. Harga juga ditemukan (Hallowel, 1996). Loyalitas
sebagai faktor utama pelanggan menciptakan keuntungan yang
memilih tempat untuk berbelanja meningkat melalui peningkatan
(Jakpar, Sze-Na, Johari & Myint, 2012). pendapatan, mengurangi biaya untuk
Pelanggan dengan loyalitas yang tinggi memperoleh pelanggan, pelanggan
terhadap perusahaan akan membayar rendah sensitifitas harga, dan
dengan harga premium, maka intensitas menurunkan biaya untuk melayani
pembelian tidak dengan mudah pelanggan yang telah mengenal sistem
dipengaruhi oleh harga. layanan perusahaan.
Loyalitas pelanggan adalah
Profitabilitas Pelanggan tanda dari perbedaan untuk bisnis yang
sukses di semua industri dan dapat
Profitabilitas merupakan menyebabkan profitabilitas (Mullen,
penentu utama keberhasilan atau 2007). Pelanggan loyal menjadi lebih
kegagalan perusahaan (Beasty, 2007). menguntungkan dari waktu ke waktu.
Pemahaman yang baik mengenai Pelanggan yang loyal membeli produk
profitabilitas pelanggan dan pelanggan yang baru, tetap update pada produk
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
31

lama, bahkan mereka merekrut orang Penelitian ini menguji hubungan


lain untuk melakukan hal yang sama. antara loyalitas pelanggan dengan
(Babu & Kumar, 2010). Loyalitas profitabilitas. Berdasarkan Gambar 1
pelanggan adalah penentu yang paling peneliti menggunakan beberapa variabel
penting dari pertumbuhan dan bebas yaitu kualitas produk, kualitas
profitabilitas. Hallowell (1996) layanan, faktor emosional, dan harga (biaya
mengungkapkan bahwa kepuasan perolehan), loyalitas pelanggan sebagai
pelanggan berpengaruh terhadap variabel kontrol, dan profitabilitas sebagai
loyalitas pelanggan, yang kemudian variabel terikat.
berhubungan dengan profitabilitas. Populasi dari penelitian ini
Loyalitas menciptakan keuntungan adalah pelanggan service berkala
yang meningkat melalui peningkatan eksternal di suatu perusahaan otomotif
pendapatan, mengurangi biaya untuk di Surabaya, yang memiliki
memperoleh pelanggan. Pelanggan karakteristik: pelanggan pernah
loyal rendah terhadap sensitifitas harga. melakukan service lebih dari 1 kali.
Berdasarkan kajian literatur yang telah Peneliti akan menyebar
dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis kuesioner sebayak 271 responden pada
dalam penelitian ini: 8 cabang suatu perusahaan otomotif di
H1 = Ada pengaruh yang positif dan Surabaya. Dari 271 responden 221
signifikan dari product quality pelanggan berjenis kelamin pria dan 50
dengan loyalty. pelanggan berjenis kelamin wanita. 253
H2 = Ada pengaruh yang positif dan pelanggan membeli kendaraannya di PT
signifikan dari service quality “X” dan 18 pelanggan lainnya membeli
dengan loyalty. dari dealer lain.
H3 = Ada pengaruh yang positif dan Untuk menguji hipotesis, pada
signifikan dari emotional factor penelitian ini peneliti menggunakan
dengan loyalty. Stuctural Equation Modeling (SEM)
H4 = Ada pengaruh yang positif dan untuk menguji dan mengestimasi
signifikan dari price (cost of hubungan kausal dan mengintegrasikan
acquiring) dengan loyalty. analisis faktor dan analisis jalur.
H5 = Ada pengaruh yang positif dan
signifikan dari loyalty dengan Hasil Penelitian dan Pembahasan
profitability.
Untuk menguji pengaruh loyalitas
Metodologi Penelitian terhadap profitabilitas pelanggan di
PT “X”, maka hipotesis penelitian
diuji menggunakan SEM

Gambar 1 Kerangka Berpikir


32 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

Tabel 1. Nilai Outer Loading variabel lainnya. Dengan demikian


PQ SQ EF CA LOYAL PROFIT
P1 0,727453
discriminant validity untuk variabel
P2 0,817580 kepuasan product quality, service
P3 0,509680 quality, emotional factor, cost of
P4 0,587490
S1 0,506003
acquiring, loyalty, dan profitability
S2 0,750392 dapat dikatakan baik.
S3 0,703803 Tabel 3. Composite Reliability
S4 0,545293 Composite Reliability
S5 0,699423
EF1 0,793414 PQ 0.7606
EF2 0,684701 SQ 0.7780
EF3 0,781520
EF4 0,679403
EF 0.8252
CA1 0,516418 CA 0.8228
CA2 0,668307
CA3 0,863238
LOYAL 0.8086
CA4 0,853710 PROFIT 1
L1 0,750432 Composite reliability harus lebih
L2 0,701398
L3 0,723930 besar dari 0.7. Berdasarkan Tabel 3
L4 0,690254 tampak terlihat dari output bahwa nilai
PROFIT 1.00000 composite reliability untuk variabel
Berdasarkan Tabel 1, semua product quality sebesar 0.7605, variabel
indikator pada variabel product quality, sebesar service quality 0.777, variabel
service quality, emotional factor, cost of sebesar emotional factor 0.825, variabel
acquiring, loyalty, dan profitability sebesar cost of acquiring 0.822,
memiliki nilai outer loading yang lebih variabel sebesar loyal sebesar 0.808,
besar dari 0,5. Sehingga indikator- dan variabel sebesar profit sebesar
indikator tersebut sudah baik dalam 1.000, dimana nilai seluruh variabel
mengukur variabel yang diukur lebih besar dari 0.7. Dengan demikian
sehingga memenuhi validitas model dalam penelitian ini memenuhi
konvergen. composite validity.
Tabel 2. Korelasi Antar Konstruk dan Average Tabel 4. R-Square
Variance Extracted (AVE)
R-square
Loyal 0.462200
Profit 0.009272
Nilai R2 digunakan untuk
mengukur tingkat variasi perubahan
Model memiliki discriminant
independent variable terhadap dependent
validity yang baik, jika akar AVE untuk
variable. Semakin tinggi nilai R2 berarti
setiap konstruk lebih besar daripada
semakin baik model prediksi. Pada model
korelasi antara konstruk dengan
penelitian ini nilai. Pada Tabel 4 nilai R-
konstruk lainnya dalam model.
square yang dihasilkan pada persamaan
Berdasar Tabel 2 nilai akar AVE
loyalty adalah 0,4622, artinya besarnya
untuk variabel product quality adalah
pengaruh product quality, service quality
sebesar 0.6712, service quality sebesar
emotional factor,dan cost of acquring
0.6482, emotional factor sebesar
(price) terhadap loyalty adalah sebesar
0.7366, cost of aquiring sebesar 0.739,
46,22%. Sedangkan nilai R-square yang
loyal sebesar 0.7168, dan nilai akar
dihasilkan pada persamaan profitabilitas
AVE variabel profit sebesar 1.000,
adalah 0,0092, artinya besarnya pengaruh
dimana nilai-nilai tersebut lebih besar
loyalty terhadap profitabilitas adalah
dari korelasi variabel tersebut dengan
sebesar 0,92%.
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
33

Goodness of fit pada PLS dapat bahwa pengaruh product quality


diketahui dari nilai Q2. Nilai Q2 memiliki terhadap loyalty berpengaruh positif.
arti yang sama dengan koefisien Dengan demikian hipotesis penelitian
determinasi (R-square / R2) dalam analisis yang menyatakan ada pengaruh yang
regresi. Dari tabel di atas, dapat diketahui positif dan signifikan antara product
nilai Q2 sebagai berikut: quality dengan loyalty terbukti (H1
Nilai Q2 = 1- [(1- 0.46,222) x (1- 0.00922)] diterima). Pengaruh product quality
= 0,2136 = 21,36% terhadap loyalty sebesar 47,81%. Hal
Dari model pada penelitian ini, ini disebabkan karena responden
diketahui bahwa nilai Q2 sebesar 21,36% merasa product quality PT “X” sudah
artinya model yang digunakan dalam baik. Responden merasa performa
penelitian ini dapat menjelaskan informasi produk yang berbentuk pengalaman
yang terkandung dalam data sebesar petugas service dan daya tahan
21,36%. Angka tersebut menjelaskan sparepart PT “X” sudah baik. Begitu
fakta bahwa yang terjadi pada perusahaan pula dengan kesesuaian harga yang
otomotif yaitu PT “X” dapat dijelaskan diterapkan dengan kualitas yang
oleh tabel penelitian sebesar 21,36%. diberikan sudah baik. Terlebih lagi
Tabel 5 Hasil Inner Weigth responden merasa fitur-fitur untuk
melengkapi product quality seperti
kelengkapan peralatan, pelayanan yang
memuaskan, lokasi yang strategis, dan
fasilitas ruang tunggu yang disediakan
sangatlah baik. Sehingga penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang
Gambar 2. Inner Weigth (T-Statistic)
dilakukan oleh Jahansani, Gasthi,
Mirdamasi, Nawaser, & Khaksar
(2011), Shaharudin, Hassan, Mansor,
Elias, Harun, & Aziz, (2010),dan Yuen
& Chan (2010) bahwa product quality
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalty.

Service quality berpengaruh positif


dan signfikan terhadap loyalty

` Pada Tabel 5 hasil estimasi


Product quality berpengaruh positif inner weight pada pengaruh service
dan signifikan terhadap loyalty. quality terhadap loyalty menunjukkan
nilai T-statistics sebesar 1.994 dimana
Pada Tabel 5 hasil estimasi nilai tersebut lebih besar dari 1,96, hal
inner weight pada pengaruh product ini menunjukkan pengaruh yang
quality terhadap loyalty menunjukkan signifikan antara service quality
nilai T-statistics sebesar 6.953 dimana terhadap loyalty. Pada original sample
nilai tersebut lebih besar dari 1,96, hal estimate angka 0.067, menunjukkan
ini menunjukkan pengaruh yang bahwa pengaruh service quality
signifikan antara product quality terhadap loyalty berpengaruh positif.
terhadap loyalty. Pada original sample Dengan demikian hipotesis penelitian
estimate angka 0.247, menunjukkan yang menyatakan ada pengaruh yang
34 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

positif dan signifikan antara service menyatakan ada pengaruh yang positif
quality dengan loyalty terbukti (H2 dan signifikan antara emotional factor
diterima). Pengaruh service quality dengan loyalty terbukti (H3 diterima).
terhadap loyalty sebesar 41,34%. Hal Emotional factor memiliki pengaruh
ini disebabkan karena responden sebesar 46,81% tehadap loyalty. Hal ini
merasa kemampuan perusahaan dalam timbul karena pelanggan merasa harga
memberikan layanan yang dijanjikan, bukan menjadi masalah bagi pelanggan
yaitu ketepatan waktu dalam dalam melakukan service, sehinggan
memberikan layanan sudah baik. walaupun harga yang dibayar cukup
Tanggapan perusahaan pun juga sudah besar pelanggan tetap akan memilih PT
baik. Hal ini dapat dilihat dari “X” untuk melakukan service.
tanggapan responden mengenai Responden juga merasa cukup bangga
kemampuan petugas service dalam menggunakan produk PT “X”. Terlebih
mendiagnosa kendaraan dan ketuntasan lagi pelanggan merasa aman jika
dalam melakukan service. Selain itu PT menggunakan jasa sevice resmi. Hasil
“X” juga mampu memberikan penelitian ini sejalan dengan penelitian
keyakinan kepada pelanggan dengan yang dilakukan oleh Crosby & Johnson
memberikan penjelasan mengenai (2005), Jawahar & Maheswari (2009),
produk yang akan digunakan, juga dan Khan (2012) bahwa emotional
mengembalikan kendaraan pelanggan factor memiliki pengaruh yang positif
dalam keadaaan bersih dan baik. dan signifikan terhadap loyalty.
Penilaian responden terhadap
pemehaman perusahaan akan kebutuhan Cost of acquiring berpengaruh positif
pelanggan juga dirasa baik. Disamping dan signifikan terhadap loyalty.
itu petugas juga berpenampilan rapi dan
memiliki kemampuan komunikasi yang Pada Tabel 5 hasil estimasi
baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan inner weight pada pengaruh price (cost
penelitian yang dilakukan oleh Crosby of acquiring) terhadap loyalty
& Johnson (2005), Dean (2002), dan menunjukkan nilai T-statistics sebesar
Parida & Baksi (2011) bahwa service 14.11 dimana nilai tersebut lebih besar
quality memilki pengaruh yang positif dari 1,96, hal ini menunjukkan
dan signifikan terhadap loyalty. pengaruh yang signifikan price (cost of
acquiring) terhadap loyalty. Pada
Emotional factor berpengaruh positif original sample estimate angka 0.431,
dan signifikan terhadap loyalty. menunjukkan bahwa pengaruh price
(cost of acquiring) terhadap loyalty
Pada Tabel 5 hasil estimasi berpengaruh positif. Dengan demikian
inner weight pada pengaruh emotional hipotesis penelitian yang menyatakan
factor terhadap loyalty menunjukkan ada pengaruh yang positif dan
nilai T-statistics sebesar 3.276 dimana signifikan antara price (cost of
nilai tersebut lebih besar dari 1,96, hal acquiring) dengan loyalty terbukti (H4
ini menunjukkan pengaruh yang diterima). Cost of acquiring memiliki
signifikan emotional factor terhadap pengaruh terhadap loyalty sebesar
loyalty. Pada original sample estimate 59,31%. Hal ini didukung dengan
angka 0.131, menunjukkan bahwa pernyataan pelanggan bahwa pelanggan
pengaruh emotional factor terhadap merasa manfaat yang didapatkan lebih
loyalty berpengaruh positif. Dengan besar dari biaya yang dikeluarkan.
demikian hipotesis penelitian yang Selain itu pelanggan merasa harga
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
35

sparepart dan jasa relatif lebih murah. penyebab kurangnya loyalitas


Terlebih lagi perusahaan juga pelanggan terhadap perusahaan. Salah
memberikan kemudahan bagi satu contoh harga part tierod &
pelanggan dalam melakukan longtierod orisinal Honda dijual seharga
pembayaran. Hasil penelitian ini sejalan Rp 270.000, Sedangkan produk KWnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh hanya dijual seharga Rp 125.000 – Rp
Kandapully & Suhartanto (2003) dan 150.000 (mobil.otomotifnet.com, 20
Malik, Yaqoob, & Aslam (2012) bahwa May 2013)
cost of acquiring memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap Kesimpulan
loyalty. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
Loyalty berpengaruh positif dan kesimpulan sebagai berikut:
signifikan terhadap profitability. 1. Terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari product quality
Pada Tabel 5 hasil estimasi dengan loyalty.
inner weight pada pengaruh loyalty 2. Terdapat pengaruh yang positif
terhadap profitability menunjukkan dan signifikan dari service quality
nilai T-statistics sebesar 2.737 dimana dengan loyalty.
nilai tersebut lebih besar dari 1,96, hal 3. Terdapat pengaruh yang positif
ini menunjukkan pengaruh yang dan signifikan dari emotional
signifikan loyalty terhadap profitability. factor dengan loyalty.
Pada original sample estimate angka 4. Terdapat pengaruh yang positif
0.096, menunjukkan bahwa pengaruh dan signifikan dari price (cost of
loyalty terhadap profitability acquiring) dengan loyalty.
berpengaruh positif. Dengan demikian 5. Terdapat pengaruh yang positif
hipotesis penelitian yang menyatakan dan signifikan dari loyalty dengan
ada pengaruh yang positif dan profitability.
signifikan antara loyalty dengan
profitability terbukti (H5 diterima). Saran dan Keterbatasan Hasil
Walaupun pengaruh loyalty terhadap Penelitian
profitability sangat kecil yaitu 0,96%.
Profitabilitas didapatkan dari banyak Berdasarkan hasil penelitian dan
faktor, diantaranya penjualan, stuktur melihat pada keterbatasan penelitian,
modal, efektifitas pengelolaan sumber maka ada beberapa hal yang dapat
daya perusahaan, dan lain lain. Hal lain menjadi saran untuk perbaikan penelitian
adalah karena kendaraan buatan Jepang maupun untuk penelitian selanjutnya,
terutama yang sudah terkenal seperti antara lain :
produk yang dimiliki PT “X” sudah di a. Berdasarkan data mean nilai indikator
kuasai oleh teknisi non resmi. Hal ini conformance pada product quality
menyebabkan pengaruh loyalitas memiliki nilai yang paling rendah. Hal
pelanggan terhadap profitabilitas servis ini dapat disebabkan oleh banyak
dapat sangat kecil. Pelanggan dapat muncul jasa service non resmi yang
dengan mudah memperoleh layanan menyediakan jasa yang sama dengan
jasa yang sama diluar service service resmi dengan harga yang lebih
resmidengan harga relatif lebih murah. murah. Selain itu sparepart imitasi
Selain itu munculnya produk-produk yang dijual dipasar bebas juga dapat
sparepart KW dipasaran juga menjadi menjadi penyebab rendahnya nilai
36 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

conformance. Karena dijual di pasar penelitian pada beberapa perusahaan


bebas konsumen dapat otomotif.
menemukannya dengan mudah.
Terlebih lagi sparepart imitasi dijual Daftar Pustaka
dengan harga yang lebih murah,
namun masih memiliki kualitas yang Anderson, E. & Sullivan, M. (1993).
hampir sama. Sehingg untuk The antecedents and consequences
meningkatkan kesesuaian antara harga of customer satisfaction for firm.
dengan kualitas sebaiknya PT “X” Marketing Science, 12(2), 125-143.
lebih mengontrol data agar harga lebih Babu, K.S., & Kumar, B.R. (2010).
terjangkau. Customer Service Management-
b. Berdasarkan data mean nilai indikator Turning Customer Loyalty Into
reliability dari service quality Profitability. Synerg, 8(2), 93-98.
memiliki nilai paling rendah. Beasty, C. (2007). Predicting
Ketidaktepatan waktu layanan dapat profitability: CRM CRM, Customer
disebabkan oleh kesalahan estimasi Relationship Management, 11(11),
waktu yang dilakukan oleh service 18-20.22-23.
advisor, untuk itu service advisor Best, R.J. (2013). Market Based
perlu mengestimasikan waktu Management: Strategies for
perbaikan lebih baik lagi. Selain itu Growing Customer Value and
beberapa pelanggan tidak melakukan Profitability sixth edition. New
booking service sehingga pelanggan Jersey: Pearson Education, Inc.
harus menunggu lama. Untuk itu Bhar, S., Ghahramalou, H.M., Brown, G.
perusahaan dapat menyarankan pada & Beck, A.T. (2008). Self esteem and
pelanggan untuk melakukan booking suicide ideation in psychiatric
sebelum melakukan service. outpatiens. Suicide and Life
c. R-square profitabilitas yang sangat Threatening Behaviour, 38, 511-516.
kecil (0,92%), menggambarkan bahwa Blocher. Stouth. Juras. & Cokins
pengaruh loyalitas terhadap (2013). Cost Management: A
profitabilitas sangat kecil. Sehingga strategic emphasis sixth edition.
PT “X” perlu mengidentifikasi aspek- New York: McGraw-Hill Company.
aspek lain yang mempengaruhi Bowen, J.T. & Chen, S. (2001). The
profitabilias pelanggan PT “X”, relationship between customer
misalnya seperti penjualan, efektifitas loyalty and customer satisfaction.
pengelolaan sumber daya, kualias International Journal of
SDM, dan sebagainya. Selain itu PT Contemporary Hospitality
“X” juga dapat memberikan Management 13/5.
pengertian kepada konsumen agar Brand Loyalty: Brands need to get
menggunakan produk resmi, karena emotional (2007, June). Brand
produk resmi lebih terjamin Strategy,36.
keamanannya karena telah melalui tes Churchill, G.A. (2005). Dasar-dasar
uji coba sebelum diedarkan ke pasar. Riset Pemasaran Jilid 2. (Dwi
R-square hasil penelitian ini Kartini Yahya, Suryadi Saat, &
sangat kecil. Sehingga untuk penelitian Wisnu C, Kristiadji). Jakarta:
berikutnya peneliti dapat mencari Erlangga.
responden yang lebih beragam. Agar hasil Crosby, L.A., & Johnson,S.L. (2005).
penelitian dapat di generalisasikan Managing Experiences. Marketing
penelitian berikutnya dapat melakukan Management, 14(1).11-12.
Sari: Pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Profitabilitas pada Sebuah Perusahaan Jasa Automotive (PT “X") di Surabaya.
37

Curkovic,. S., Vickery. S.K., & Drage. discounted: a case study in


C. (2000). An emperical nalysis of kuching Sarawak, International
the competitive dimensioan of Journal of Business and Social
quality performance in the Science, 3(23).
automotive supply industry. Jawahar. P.D dan Maheswari. R.
International Journal of Operation (2009). Service perception:
& Production Management, 20(3), emotional attachment as a
386-403. mediator of the relationship
Davis, E.R. (2006). The Role of between service performance and
Logistics Service Quality in emotional brand. The IUP Journal
Creating Customer Loyalty. The of Marketing Management, 8(2),
University of Tennessee. 7-22.
Dean, A.M. (2002). Service quality in Kandampully, J., & Suhartanto, D.
call center: implication for (2003). The Role of Customer
customer loyalty. Managing Satisfaction and Image in Gaining
Service Quality, 12(6), 414-423. Customer Loyalty in the Hotel
Devaraj, S. Matta, K. & Conlon,E. Industry, Journal of Hospitality
(2001). Product and service Marketing & Management, 10(1),
quality: the antecedents of 3-25
customer loyalty in the automotive Khan, O. (2012). Towards
industry. Production and understanding customer loyalty:
Operations Management, 10(4), An empirical study on emotional
424-439. attachment. International Journa;
Hallowel,R (1996). The realtionships of of Innovation in Business, 1(3),
customer satisfaction, customer 241-267.
loyalty, and profitability: an Kotler, P. & Keller, L.L. (2012).
empirical study. International Marketing Management 14th Edition.
Journal of Service Industry New Jersey: Pearson Education, Inc.
Management. 7(4), 27-42. Ladhari, R., Souiden, N., & Ladhari, I.
Irawan, H.P. (2003). Indonesian (2011). Determinants of loyalty
Customer Satisfaction: Membedah and recommendation: The role of
strategi kepuasan pelanggan merek perceived service quality,
pemegang ICSA. Jakarta: PT emotional satisfaction and image.
Gramedia Pustaka Utama. Journal of Financial Services
Jahanshahi, A.A., Gasthi, M.A.H., Marketing, 16(2), 111-124.
Midarmadi, S.A., Nawaser, K., & Malik, F., Yaqoob, S., & Aslam, A.S.
Khaksar, S.M.S. (2011). Study (2012). The impact of price
the effects of customer service perception, service quality, and
and product quality on customer brand image on customer loyalty.
satisfaction and loyalty. Interdiscipinary Journal of
International Journal of Contemporary Research in
Humanities and Social Science, Business. 4(5), 487-505.
1(7), 253-260. Mullen, A.J. (2007). Customer loyalty
Jakpar, S., Sze Na, A.G., Johari, A., & means greater profitability.
Myint, K.T. (2012). Examining Proquest, 56(9), 66.
the product quality attributes that Murby, L. (2007). Customer Profitability.
influences customer satisfaction Financial Management. 33-35.
most when the price was
38 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.2, 2013

Muthuvelayutham, C. & Subburaj, L. hospitality & tourism research,


(2012). The study of consumer 33(3), 305-328.
brand loyalty on FMCG- cosmetic
products with special reference to
Madurai, Tuticorin, Kanyakumari
districts, Tamil nadu state, South
India. European Journal of
Scientific Researh,. 71(1), 127-143.
Oliver, R.L. (1999). Whence consumer
loyalty? Journal of marketing,
63(1),33
Parida, B.B. & Baksi, A.K., (2011).
Customer retention and profitability:
CRM environment. SCMS Journal
of Indian Management, 8(2), 66-84.
Saricam, C., Aksoy, A. & Kalaoglu, F.
(2012). Determination of the
priorities of customer requirements
and quality in apparel retail industry.
International Journal of Business
and Social Science, 3 (16), 242-
250.
Sebastianelli, R. & Tamimi, N. (2002).
How product quality dimension
relate to defining quality. The
International Journal of Quality and
Reliability Management, 19(4), 442.
Yacuzzi, E.A., Martin, F., Vignola, G.,
Mayochi, V., & Tollio, D. (2004).
The source of quality in
pharmaceutical Industry, from
CEMA.EDU
Yi, Y. (1991), A critical review of
consumer satisfaction, Review of
Marketing, V. A. Zeithaml (ed),
American Marketing Association,
Chicago II.
Yi-Ting, Y. & Dean, A. (2001, February).
The contribution of emotional
satisfaction to customer loyalty.
International Journal of Service
Industry Management, 12(3), 234-
250.
Yong-Ki, L. Ki-Joon, B. & Jin-Young, K.
(2009). Family restaurant brand
personality and its impact on
customer’s emotion, satisfaction,
and brand loyalty. Journal of

Anda mungkin juga menyukai