Anda di halaman 1dari 10

Tujuan Pembelajaran yang harus dicapai :

1. Peserta didik mampu menghitung tekanan osmotik larutan non-elektrolit berdasarkan


data melalui diskusi kelompok.
2. Peserta didik mampu menghitung tekanan osmotik larutan elektrolit berdasarkan data
melalui diskusi kelompok
3. Peserta didik mampu membedakan tekanan osmotik larutan non- elektrolit dan
elektrolit berdasarkan analisis data dan faktor van’t hoff.

fenomena

Perhatikanlah Gambar Percobaan Di Bawah Ini!

Dua jenis larutan


dimasukkan ke dalam pipa U yang
Larutan Glukosa berbeda. Keduanya dipisahkan oleh
0,01 M
membran semipermiabel,
sedangkan bagian pipa U yang
yang lain dimasukkan air.
Perlakuan ini dilakukan pada suhu
yang sama. Setelah didiamkan
beberapa saat terjadi proses
osmosis, perhatikan tinggi air
Larutan NaCl
0,01 M pada kedua pipa mengalami
penurunan. Bandingkan tinggi
air setelah proses osmosis pada
kedua jenis larutan yang
mengalami osmosis.
Rumusan masalah

Berdasarkan fenomena yang telah kalian amati, permasalahan apa yang kalian temukan?diskusikanlah
bersama teman kelompokmu!

Mengapa terjadi perbandingan tinggi air pada pipa U setelah air tersebut melalui proses osmosis?

.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................

Hipotesis

Perkirakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah kalian buat!

Air pada pipa U mengalami penurunan karena adanya perbandingan konsentrasi antara air dengan
NaCl 0,01 M di dalam pipa U. Dalam pipa U tersebut, konsentrasi NaCl 0,01 M lebih tinggi daripada
konsentrasi air. Seperti pada gambar di atas, air pada pipa U mengalami penurunan. Air mengalami
penurunan karena air bergerak menuju ke larutan NaCl melalui celah membrane semipermiabel. NaCl
tidak bisa bergerak menuju membrane semipermiabel karena hanya air yang bisa melalui membrane
tersebut. Sesuai dengan gambar di atas, pergerakan air dikarenakan air memiliki konsentrasi yang
lebih rendah daripada NaCl sehingga kecenderungannya dalam proses osmosis air akan bergerak
menuju konsentrasi yang lebih tinggi.

Mengumpulkan Data
Kumpulkan beberapa referensi
tentang tekanan osmotik
larutan non-elektrolit dan
elektrolit

Analisis Data
Perhatikan tabel data percobaan berikut :

Tabel 1. Data hasil percobaan tekanan osmotik dari beberapa larutan


No Larutan Konsentrasi Suhu Tekanan osmotik
(M) (T) (π)
1 Sukrosa 0,01 298 K 0,24 atm
2 Urea 0,01 298 K 0,24 atm
3 Sukrosa 0,02 298 K 0,48 atm
4 Urea 0,02 298 K 0,48 atm
5 Glukosa 0,01 298 K 0,24 atm
6 Glukosa 0,02 298 K 0,48 atm
• Tetapan Gas R = 0,082 L atm mol-1K-1

Berdasarkan tabel 1, termasuk larutan apakah sukrosa, urea dan glukosa?

Berdasarkan tabel 1, larutan sukrosa, urea, dan glukosa tergolong larutan nonelektrolit karena susunan
senyawanya tidak bisa terionisasi.
........................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................

Berdasarkan tabel 1, pada larutan 1 dan 3, apakah zat terlarutnya sama?bagaimanakah hubungan
antara konsentrasi larutan dengan tekanan osmotik pada larutan 1 dan 3?

Sama. Hubungan antara konsentrasi larutan dengan tekanan osmotik pada larutan 1 dan 3 yakni besar
kecilnya konsentrasi akan mempengaruhi besar kecilnya tekanan osmotik. Berdasarkan tabel 1, larutan
1 konsentrasi lebih kecil daripada larutan 3. Dalam tabel juga terlihat tekanan osmotik larutan 1 lebih
kecil daripada larutan 3. Dari data percobaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar
konsentrasi suatu larutan, maka tekanan osmotiknya juga akan semakin besar begitu juga sebaliknya.
sebaliknya.....................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
....................tabel 1, larutan 2,4 dan 5,6. Apakah jumlah zat terlarutnya sama?bagaimanakah
Berdasarkan
hubungan antara konsentrasi larutan dengan tekanan osmotik pada larutan tersebut? Jumlah zat
terlarutnya sama, di mana larutan 2 (urea 0,01 M) sama dengan konsentrasi larutan 5 ( glukosa 0,01
M) dan larutan 4 (urea 0,02 M) sama dengan larutan 6 (glukosa 0,02 M). Berdasarkan tabel di atas,
konsentrasi larutan berbanding lurus dengan tekanan osmotik. Semakin besar konsentrasi suatu
larutan, maka semakin besar pula tekanan osmotik larutan tersebut, begitu pula sebaliknya. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan antara tekanan osmotik urea 0,01 M dengan
urea 0,02 M. Dalam tabel tertera bahwa tekanan osmotik urea 0,01 M lebih kecil daripada tekanan
osmotik 0,02 M, sama pula dengan glukosa 0,01 M dan glukosa 0,02 M.

.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...
Berdasarkan jawaban beberapa pertanyaan di atas, apa yang dapat kalian simpulkan?tuliskan rumus
tekanan osmotik

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya tekanan osmotik dipengaruhi
oleh konsentrasi dari suatu larutan. Dengan kata lain, tekanan osmotik berbanding lurus dengan
konsentrasi suatu larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka tekanan osmotiknya semakin kecil,
begitu pula sebaliknya. Berikut adalah persamaan dari tekanan osmotik.

𝜋 = M. R. T

Keterangan:

𝜋 = tekanan osmotik (atm)

M = konsentrasi larutan (mol)

R = tetapan gas ideal (o,082 atm mol-1K-1)

T = suhu (K)

Perhatikan tabel data percobaan berikut !


......................................................................................................................................................................
Tabel 2. Data hasil percobaan tekanan osmotik beberapa larutan
......................................................................................................................................................................
.... No Larutan Konsentrasi Suhu Tekanan osmotik
(M) (T) (π)
1 NaCl 0,01 298 K 0,48 atm
2 NaCl 0,02 298 K 0,97 atm
3 H2SO4 0,01 298 K 0,73 atm
4 H2SO4 0,02 298 K 1,46 atm
5 FeCl3 0,01 298 K 0,97 atm
6 FeCl3 0,02 298 K 1,95 atm
• Tetapan Gas R = 0,082 L atm mol K -1 -1

Berdasarkan tabel 2, pada larutan 1 dan 3. Apakah jumlah zat terlarut (konsentrasi)
sama?bagaimanakah hubungan antara zat terlarut dengan tekanan osmotik pada larutan 1 dan 3?

Jumlah zat terlarutnya sama. Sifat dari suatu zat terlarut berpengaruh terhadap tekanan osmotik
suatu larutan. Terdapat 2 jenis larutan, yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan non
elektrolit cenderung memiliki tekanan osmotik yang lebih kecil dibandingkan dengan larutan elektrolit
karena tidak mengalami ionisasi . Sedangkan larutan elektrolit cenderung memiliki tekanan osmotik
lebih besar karena mengalami ionisasi (larutan elektrolit kuat lebih besar tekanan osmotiknya
daripada larutan elektrolit lemah). Berdasarkan tabel, NaCl lebih kecil tekanan osmotiknya daripada
H2SO4 karena sifat elektrolit larutan H2SO4 lebih kuat daripada NaCl.
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
......
Berdasarkan tabel 2, pada larutan 1 dan 5. Apakah konsentrasinya sama?bagaiman ahubungan antara
zat terlarut dengan tekanan osmotik pada kedua larutan tersebut?

Konsentrasinya sama. Sifat dari suatu zat terlarut berpengaruh terhadap tekanan osmotik suatu
larutan. Terdapat 2 jenis larutan, yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan non elektrolit
cenderung memiliki tekanan osmotik yang lebih kecil dibandingkan dengan larutan elektrolit karena
tidak mengalami ionisasi . Sedangkan larutan elektrolit cenderung memiliki tekanan osmotik lebih
besar karena mengalami ionisasi (larutan elektrolit kuat lebih besar tekanan osmotiknya daripada
larutan elektrolit lemah). Berdasarkan tabel, NaCl lebih kecil tekanan osmotiknya daripada FeCl3
karena sifat elektrolit larutan FeCl3 lebih kuat daripada NaCl.
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
.......

Apa yang mempengaruhi perbedaan tekanan osmotik pada larutan 1 dan 5?jelaskan dengan
menuliskan reaksi ionisasi pada larutan tersebut!

Perbedaan tekanan osmotik larutan 1 dan 5 dipengaruhi oleh Faktor Van Hoff (i). Faktor ini berkaitan
dengan reaksi ionisasi dari suatu larutan elektrolit.

Berikut adalah reaksi ionisasi larutan NaCl dan FeCl3.

a. NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)


b. FeCl3(aq) → Fe3+(aq) + 3Cl-(aq)

.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
....
Apakah jumlah koefisien yang terbentuk pada larutan 1 dan 5 berpengaruh terhadap nilai tekanan
osmotik?bagaimana pengaruhnya?

Berpengaruh. Semakin besar koefisien yang terbentuk pada suatu larutan, maka akan faktor Van Hoff
nya semakin bertambah. Bertambahnya faktor Van Hoff pada suatu larutan akan memperbesar
tekanan osmotik larutan sebab faktor Van Hoff berbanding lurus dengan tekanan osmotik larutan.
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
..
Berdasarkan tabel 1 dan 2, pada larutan sukrosa (1) dan NaCl (1), apakah konsentrasinya sama?.
Bagaimana perbandingan tekanan osmotiknya?mengapa demikian?

Sama. Tekanan osmotik sukrosa jauh lebih kecil daripada tekanan osmotik NaCl. Hal ini dikarenakan
NaCl bersifat elektrolit sedangkan glukosa bersifat nonelektrolit. Larutan yang bersifat elektrolit akan
dipengaruhi oleh faktro Van Hoff sehingga tekanan osmotiknya semakin besar, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak memiliki faktro Van Hoff sehingga tekanan osmotiknya lebih kecil daripada
NaCl...............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
..........
Tuliskan reaksi ionisasi yang terjadi pada larutan NaCl dan sukrosa!

a. NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)


b. Glukosa (C6H12O6 )tidak mengalami reaksi ionisasi karena merupakan larutan non
elektrolit)

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas, apakah yang mempengaruhi tekanan osmotik larutan


elektrolit dan non-elektrolit?

Tekanan osmotik pada larutan elektrolit dan elektrolit dipengaruhi oleh adanya Faktor Van Hoff.
........................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................

Berdasarkan pertanyaan sebelumnya, tuliskan rumus tekanan osmotik pada larutan elektrolit dan
non-elektrolit!

a. Rumus tekanan osmotik pada larutan elektrolit


𝜋 = M. R. T.i
Keterangan:
𝜋 = tekanan osmotik (atm) i = 1+(n-1).𝛼
M = konsentrasi larutan (mol) ket: (𝛼)derajat ionisasi
R = tetapan gas ideal (o,082 atm mol-1K-1)
T = suhu (K)
i = faktor Van Hoff
b. Rumus tekanan osmotik pada larutan non elektrolit
𝜋 = M. R. T
Keterangan:
𝜋 = tekanan osmotik (atm)
M = konsentrasi larutan (mol)
R = tetapan gas ideal (o,082 atm mol-1K-1)
T = suhu (K)
Menghitung Tekanan Osmotik

Perhatikan gambar percobaan berikut :


Pipa U 1 Pipa U 2

T = 25oC T = 25oC

Larutan MgCl2 0,02 M


Larutan Glukosa (C6H12O6) 0,02 M

1. Berdasarkan gambar, manakah yang termasuk larutan elektrolit dan non-elektrolit?


Glukosa termasuk larutan non elektrolit sedangkan MgCl2 termasuk larutan non elektrolit.
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Pipa U1

1. Berdasarkan pertanyaan sebelumnya, larutan glukosa adalah larutan non elektrolit.


Berdasarkan gambar percobaan pada pipa U1, hitunglah tekanan osmotik pada pipa U1! (gunakan
rumus tekanan osmotik yang telah kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya)!
Jawaban :
Diketahui : M C6H12O6 = 0,02 M
R = 0,082 atm mol-1K-1
T = 25oC (dirubah ke K) = (25 + 273) K = 298 K
Ditanyakan : tekanan osmotik larutan glukosa ?
Penyelesaian :
𝜋 = M. R. T
𝜋 = 0,02 M. 0,082 atm mol-1K-1 .298 K
𝜋 = 0,48 atm
Pipa U2

3. Larutan Magnesium Klorida (MgCl2) termasuk larutan elektrolit


Tuliskan reaksi ionisasi larutan MgCl2 :

MgCl2(aq) Mg2+(aq) + 2Cl-(aq)

Total koefisien ion-ion dalam persamaan ionisasi sebanyak (n) :3

Karena MgCl2 adalah larutan elektrolit kuat maka terionisasi sempurna dimana α = 1

Jika larutan bersifat elektrolit maka berlaku faktor van’t hoff dimana

i: (1 + (n-1)α)

Maka, n = 3, α = 1

4. Hitunglah tekanan osmotik larutan MgCl2 dengan menambahkan faktor van’t hoff!

π = M. R. T. i

= M. R. T. {1 + (n-1)α}

=0,02 M. 0,082 atm mol-1K-1 .298 K . {1 + (3-1)1}

=1,46 atm

Jadi besarnya tekanan osmotik untuk larutan MgCl2 sebesar 1,46


atm

Buatlah kesimpulan tentang perbedaan tekanan osmotik larutan nonelektrolit dan elektrolit! Bandingkan
dengan hipotesis yang telah kalian buat sebeelumnya!

Berdasarkan pertanyaan – pertanyaan di atas beserta penjelasannya, dapat disimpulkan bahwa


tekanan osmotik pada larutan non elektrolit lebih kecil daripada tekanan osmotik pada larutan
elektrolit, Hal ini dikarenakan larutan non elektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi sedangkan larutan
elektrolit mengalami ionisasi. Reaksi ini mempengaruhi besar kecilnya tekanan osmotik larutan. Hal ini
disebut sebagai faktor Van Hoff. Besar kecilnya faktor Van Hoff juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
koefisien larutan. Perlu diketahui bahwa koefisien unsur pada larutan berbanding lurus dengan faktor
Van Hoff. Semakin besar koefisiennya maka faktor Van Hoff akan semakin besar begitu pula sebaliknya.
Hal ini berbeda dengan hipotesis yang saya buat sebelumnya. Pada hipotesis yang saya buat,saya
memaparkan bahwa hal ini dapat terjadi dikarenakan kecenderungan larutan berkonsentrasi rendah
akan menuju ke konsentrasi tinggi.
Uji Kemampuanmu!

Hitunglah tekanan osmotik dari larutan berikut :

a. Sebanyak 3 gram urea (Mm = 60 g/mol) dilarutkan dalam air hingga


volume 1000 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan pada suhu
27oC!
b. Tentukan tekanan osmotik dari larutan NaCl yang terbuat dari 29,25 gram
NaCl dalam 2 liter larutan yang diukur pada suhu 27 oC (Mm NaCl = 58,5
g/mol ; R = 0,082 L atm mol-1 K-1)

c.

Pembahasan:

a. Dik:
Massa urea = 3 gram
Mm urea = 60 g/mol
V air = 1000 mL
T = 27oC (diubah ke K ) = (27 + 273) K = 300 K
Dit: tekanan osmotiknya?
Pembahasan:
Cari dulu M urea
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
n= 𝑀𝑚
x 𝑉 (𝑚𝐿)
3 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
n= x = 0,05 M
60 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 1000

Karena urea merupakan larutan non elektrolit, maka masukkan ke rumus tekanan osmotik larutan non
elektrolit:

𝜋 = M. R. T
𝜋 = 0,05 M. 0,082 atm mol-1K-1 .300 K
𝜋 = 1,23 atm

b. Dik:
Massa NaCl = 29,25 gram
Volume air = 2 L (2000 mL)
Mm NaCl = 58,5 gram/mol
R = 0,082 atm mol-1K-1
T = 27oC (diubah ke K ) = (27 + 273) K = 300 K
Ditanya: tekanan osmotiknya?
Pembahasan:
Cari dulu konsentrasi larutan NaCl:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
n= 𝑀𝑚
x 𝑉 (𝑚𝐿)
29,25 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
n= x
58,5 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 2000
= 0,25 M
Karena NaCl merupakan larutan elektrolit, maka carilah faktor Van Hoffnya.

NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)

n=2
i = (1 + (n-1)α)
i = (1 + (2-1)1)
i=2
Masukkan ke dalam persamaan berikut:

π = M. R. T. i

π = 0,25 M. 0,082 atm mol-1K-1. 300 K. 2

π = 12,3 atm.

Anda mungkin juga menyukai