SISWA
~ Tekanan Osmosis ~
Pengantar
Apakah kalian tahu apa yang terjadi ketika sebuah mentimun dimasukkan ke
dalam larutan gula pekat?. Dalam beberapa hari timun tersebut akan mengkerut dan
kehilangan sebagian air yang dikandungnya. Air yang dimiliki mentimun akan
berpindah ke dalam larutan gula pekat melewati kulit mentimun yang merupakan
membran semipermeabel. Dalam peristiwa mentimun tersebut dikenal istilah
osmosis.
Selaput semipermeabel hanya dapat dilalui oleh molekul pelarut tetapi tidak
dapat dilalui oleh molekul zat terlarut. Molekul-molekul pelarut akan merembes dari
larutan encer ke larutan yang lebih pekat melalui membrane semipermeabel.
Akibatnya, volume larutan dengan konsentrasi tinggi akan bertambah sedangkan
volume larutan dengan konsentrasi rendah akan berkurang. Proses perpindahan
molekul pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni
ke suatu larutan disebut peristiwa osmosis.
Menanya
1. Tekanan osmosis juga dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff (i) di mana mempengaruhi
jumlah zat elektrolit
2. Larutan non-elektrolit tidak memiliki derajat disosiasi dan nilai faktor Van’t Hoffnya sama,
itulah yang menyebabkan tekanan osmosisnya sama
3. Pada larutan elektrolit faktor Van’t Hoff (i) NaCl dan HCl adalah sama, sedangkan CaCl 2
memiliki faktor Van’t Hoff (i) yang berbeda.
Mengumpulkan Informasi
Silahkan kalian gunakan literatur atau sumber belajar yang relevan untuk menjawab permasalahan
yang kalian rumuskan berkaitan dengan materi penurunana tekanan uap larutan.
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini!
Peristiwa osmosis
Bila 2 larutan yang konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang satu encer dipisahkan oleh
membran semipermeabel, maka molekul-molekul pelarut akan mengalir dari larutan yang lebih
encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul zat terlarut tidak mengalir.
Misalkan zat yang berwarna biru adalah air, sedangkan zat yang berwarna hijau
adalah larutan gula.
3. Bandingkan volume larutan pada gambar (a) dan gambar (b) di atas! Volume mana
yang berubah?
Volume zat pelarutnya, karena partikel zat pelarut mengalir ke zat pelarut menyebabkan
perubahan volume pada zat pelarut.
6. Bandingkan tekanan osmosis () larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama?
Tekanan osmosis () larutan non-elektrolit pada konsentrasi yang sama adalah sama
7. Bandingkan tekanan osmosis () larutan elektrolit pada konsentrasi dan harga i yang
sama?
Tekanan osmotik () larutan elektrolit yang memiliki konsentrasi dan harga i yang sama adalah
sama
8. Bandingkan tekanan osmosis () larutan elektrolit pada konsentrasi dan harga i yang
berbeda?
Tekanan osmotik () larutan elektrolit pada konsentrasi dan harga i yang berbeda adalah tidak
sama/berbeda.
Hubungan i dengan tekanan osmosis adalah berbanding lurus, di mana jika nilai i semakin besar
maka tekanan osmosis juga semakin besar. Jika suatu larutan, seperti larutan non-elektrolit yang
tidak memiliki derajat disosiasi 0 maka nilainya i-nya pasti selalu sama.
Tekanan osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya bergantung pada konsentrasi
dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-
larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan gas ideal. Besarnya
tekanan osmotik larutan non-elektrolit bergantung pada kemolaran larutan, tetapan gas
ideal dan suhu.
10. Dari data hasil percobaan dan keterangan yang diberikan di atas, berikanlah hubungan
antara besarnya tekanan osmotik larutan non-elektrolit () bergantung pada
kemolaran larutan (M), tekanan gas ideal (R) dan suhu (T)!
11. Setelah memperoleh persamaan di atas, hitunglah tekanan osmotik larutan sukrosa
0,0010 M pada suhu 25oC!
12. Pada larutan elektrolit, tekanan osmotik juga tergantung pada Faktor van’t hoff.
Tuliskan persamaan tekanan osmotik untuk larutan elektrolit.
13. Setelah memperoleh persamaan di atas, hitunglah tekanan osmotik larutan natrium
klorida 0,0010 M pada suhu 25oC!