Disusun Oleh :
ii
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II LANDASAN TEORI
3
melalui xylem, floem, dan juga sel-sel parenkim di luar berkas pembuluh.
Golongan inhibitor adalah: Paclobutrazol dan Ancymidol (Wattimena, 1998).
4
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan : 150 butir biji gabah, Air buah tomat, Air buah jeruk, Aquades
5
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ
Perkecambahan = 𝑋 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑗𝑖
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Table Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
7
13. Sedangkan pada air biasa, gabah padi berkecambah,Pada hari ke-13, gabah
padi yang berkecambah yaitu berjumlah 100%.
Pada minggu pertama, 7 hari setelah pengamatan. Benih pada media
aquades sebagai kontrol telah mengalami 68% perkecambahan, sedangkan pada
media sari buah tomat dan jeruk tidak menunjukan adanya benih berkecambah.
Biji yang dikecambahkan pada air jeruk dan air tomat tidak dapat
berkecambah dengan cepat dan baik karena didalam kedua cairan tersebut
terdapat inhibitor yang dapat menghambat perkecambahan biji. Sedangkan biji
yang dikecambahkan pada air biasa dapat mengalami perkecambahan karena air
dapat menetralisir zat inhibitor yang ada. Menurut teori, tomat (Solanum
lycopersicum) mengandung asam absisat (ABA) yang merupakan zat penghambat
(inhibitor) perkecambahan. hal ini juga dikatakan oleh ((Lambers, 2008) semua
jaringan tanaman terdapat hormon ABA yang dapat dipisahkan secara
kromatografi Rf 0.9. Senyawa tersebut merupakan inhibitor B –kompleks.
Senyawa ini mempengaruhi proses pertumbuhan, dormansi dan absisi. Beberapa
peneliti akhirnya menemukan senyawa yang sama yaitu asam absisat (ABA).
Peneliti tersebut yaitu Addicott et al dari California USA pada tahun 1967 pada
tanaman kapas dan Rothwell serta Wain pada tahun 1964 pada tanaman lupin.
asam Abisat atau ABA yang terkandung dalam cairan tomat memiliki 3 efek
utama yang ditentukan oleh jaringan yang terlibat didalamnya, yaitu memberikan
efek pada membran plasma sel akar, menghambat sintesa protein,
mengnonaktifkan gen yang tertentu secara khas (efek dari transkripsi) yang
menunjukkan adanya pengendalian yang kuat terhadap proses perkecambahan
tumbuhan, termasuk dalam perkecambahan biji. Asam absisat dihasilkan pada
tunas terminal yang akan menghambat pada seluruh bagian tanaman.
sedangkan mengandung asam askorbat yang mengganggu penyerapan
panjang gelombang, sehingga menghambat perkecambahan
tumbuhan. Mekanisme penghambatan biji pada asam askorbat yaitu pada jeruk
nipis berlangsung secara kimiawi. Biji padi sebelumnya telah mengalami
dormansi yang terjadi akibat kulit biji yang tidak permeable terhadap air dan
oksigen. Akibatnya hanya sedikit oksigen yang dapat masuk kedalam biji,
sehingga pengaruh asam dari asam askorbat tidak dapat dinetralisir, akibatnya biji
8
tidak dapat berkecambah. Asam askorbat menghambat pada seluruh bagian
tanaman terutama pada daun.
9
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10