Aliran-Aliran Metafisika PDF
Aliran-Aliran Metafisika PDF
ALIRAN-ALIRAN METAFISIKA
(Studi Kritis Filsafat Ilmu)
Rizal Mustansyir
Staf Pengajar Fakultas,Filsafat Universitas Gadjah Mada
lam dunia alamiah tidak ada sesuatu pun harus diarahkan pada Being. Being bagi
yang tetap. Tidak ada sesuatu pun yang Plato, dibentuk oleh dUliia yang mel'U-
JURNAl FILS-AfAT. JUlI 1997 9
pakan pola-pola dari segala sesuatu yang yang dapat dimasukkan dalam plural-
dapat diinderawi, sedangkan ide-ide itu isme diantaranya teoli para filsuf Yunani
secara kodrati bersifat kekal dan abadi. Kuno yang menganggap kenyataan ter-
Alasan Plato membedakan Being dan be- diti dali udara, tanah, api dan air --
coming, adalah sebagai cara untuk dalam upaya mencali Arkhe atau asal-
mencari dasar kebenaran pengetahuan. usul alam semesta-- tingkatan monade
Tiap pemahaman akan sesuatu melibat- dalam filsafat Leibniz; pandangan Her-
kan sebuah proses latihan dan bali tentang banyak benda dalam dirinya
pendidikan yang panjang bagi ketajaman sendiri, teori pragmatisme William James
mental, yang hanya dapat dicapai tentang "yang banyak yang dapat diker-
melalui disiplin. Bidang FOlms yang me- jakan".
nentukan bidang Being tidak sulit untuk . Pluralisme ini pada umumnya
dipahami, manakala Forms merupakan dianut oleh empirisisme, realisme dan
kualitas universal dali hal-hal yang da- pragmatisme, karena senantiasa mem-
pat diinderawi, sifat-sifat sesuatu se- betikan tekanan pada sifat dasar yang
perti: "merah", "manusia", merupakan bermacam-macam dali pengalaman. Plu-
kualitas sesuatu yang konkret, yang mu- ralisme memiliki keunggulan dalam hal-
dah dipahami oleh orang awam. Se- hal yang bersifat praktis-pragmatis, dekat
sungguhnya Plato lebih menaruh per- dengan problem konkret, karena me-
hatian pada kualitas yang lebih abstrak, mang diangkat dali pengalaman konkret.
yakni hal-hal yang mencerminkan sifat- Pluralisme lebih menekankan pada per-
sifat yang lebih umum (general bedaan-perbedaan datipada kesamaan-
properties) seperti: "Kesatuan", "Keadilan"
kesamaan. Seorang penganut pluralis
dan "Kebaikan". Sifat-sifat belakangan inicenderung menjadi seorang indeterminis.
mengandung ide-ide abadi yang tidak Seorang penganut pluralis menganggap
akan pernah mati dan selalu merupakan bahwa alam ini terbentuk dati sejumlah
.problem aktual dalam pemikiran umat entitas yang tidak saling berhubungan
manusia (Sontag, 1970: 32). Hal Banyak (disconnected) dan tidak telikat satu
(the Many), ujar Plato, memang bisa ter- sama lain, sehingga masing-masing en-
lihat dalam kenyataan konkret namun titas itu dipanqang eksis (Ewing, 1962:
sulit dikenal, sedangkan ide lebih dikenal 221). Para filsuf yang termasuk plural-
isme di antamya: Empedokles (490-430
tetapi tidak terlihat. Di sini tidak sepelti
halnya objek-objek inderawi, ide tidak SM) yang menyatakan bahwa hakikat
memiliki Ol~an yang terpisah-pisah, kenyataan terdiri dari empat unsur yaitu:
melainkan sebagai sebuah pikiran, yang udara, api, air dan tanah. Anaxagoras
melalui suatu kekuatan yang ada dalam (500-428 SM) yang menyatakanbahwa
dirinya, merenungkan sifat-sifat univer- hakikat kenyataan terdiri dali unsur-
sal segala sesuatu (Ambrose, 1966: 81). unsur yang tak terhitung banyaknya,
Tujuan utama filsafat menurut sebanyak jumlah sifat benda dan se-
Plato adalah penyelidikan pada entitas, muanya itu dikuasai oleh suatu tenaga
sepelti apa yang dimaksudkan dengan yang dinamakan nous. Dikatakannya
keadilan, kecantikan, cinta, hasrat, ke- bahwa nous adalah suatu zat yang paling
samaan, kesatuan (White,1987: 14). halus yang memiliki sifat pandai
bel~erak dan mengatur. Tokoh plural-
3. Pluralisme isme yang akan dibicsarakan secara rind
yaitu aliran yang tidak mengakui dalam makalah ini adalah Leibniz dan
adanya satu substansi atau dua sybstansi filsuf Postmodemisme, J.F.Lyotard.
melainkan banyak substansi. Dagobert D.
Runes (1979: 221) menyatakan bahwa a.Leibniz (1646-1716)
pluralisme merupakan suatu teoti yang Ia menyatakan bahwa hakikat ke-
menganggap bahwa kenyataan itu tidak nyataan terdili dali monade-monade
terdiri dari satu substansi. Teoti-teOli yang tidak terhingga banyaknya.
JURNAl FILS-AfAT. JUU 1997 10
Monade adalah substansi yang tidak dua substansi yang persis sarna, atau ber-
berluas, selalu berzerak, tidak terbagi, beda (soIL') lIUI11ero).. Leibniz menyebut
dan tidak dapat rusak. Setiap monade hal ini sebagai keniscayaan rnetafisik
saling berhubungan dalam suatu sistem (11eCeS&'lIY l11etapllysically). Iamengaju-
yang sebelumnya telah diselaraskan kan empat alasan, dua alasan pertama
Harmonia prestabilia.. Leibniz mendasar- bersifat kebetulan, sedang dua berikutnya
kan pandangan safatnya pada monade- bersifat luscaya. Peliama, mengandaikan
monade. Leibniz memandang dua hal yang tak dapat dibedakan dalam
kenyataan pada dasar nya terdiri dari hal tnengada adalah bertentangan de-
pusat-pusat berdaya dan titik-titik ke- ngan plinsip alasan yang memadai
sadaran (nlonadisme; monas bel'alti (Reason SufficiclIt), karena itu sarna hal-
pusat tertutup) . Monade-monade itu ti- nya dengan mengakui adanya sesuatu
dak berkeluasan; mereka tidak tanpa alasan. Jilea ada hal yang tidak da-
terbagikan; tidak termusnahkan atau pat dibedakan, maka Tuhan tidak punya
abadi.. Mereka tidak saling me Inpenga- alasal1 untuk memilih yang satu lebih
ruhi, melainkan merupakan pusat-pusat dahulu daripada yang lain. Kedua, terda-
tertutup dengan daya berkembang pat dalam suatu peltim .. bangan untuk
sendiri.. Setiap monade mencerminkan mengalalni, apakah tidak mungkin se-
alanl semesta, masing-masing menurut seorang menemukan secara Ilyata,
caranya pribadi. Senlua substansi misalnya: dua lembar daun yang identik
terbentuk oleh penggabungan monade- atau seorang ahli nlikroskop menemukan
monade itu. Kesan hubungan antara dua tetesan air hujan yang tampak iden-
substansi -substansi muncul dati suatu tik kalau dilihat dengan mata telaf\iang
kekesuaiall dan kecocokan 018l111onie menjadi berbeda manakala dilihat deng-
prestablieJ yang dibelikan oleh Tuhan an nlikl"oskop. Ketiga, predikat itu
(Bakker, 1992: 32). terkandung di dalam subjek Keempat,
Pemikiran Leibniz mengenai jika A lain dalipada A, kemudian A yang
monade ini sedikit banyak di}'engaruhi menulut dugaan tidak dapat dibedakan
oleh doktrin atomistik, yang biasanya di . . dali A, juga harus menjadi lain daripada
namakan juga filsafat mekanistik (White, A, yaitu lain daripada A itu sendiri, jelas
1987: 63). Sistem metafisika Leibniz ber- ini hal yang tidak tnasuk akal (absurd).
pusat pada atom-atom matet; yang nyata, Berdasarkan prillciples of Indiscernibles
yang merupakan komponen-konlponen illi Leibniz rnenyinlpulkan bahvva dunia
sesuatu.. Atom...atom itu sederhana dan akan tersusun dari serangkaian substansi,
tanpa bagian-bagian. Mereka tidak nlem- setiap substansi berbeda satu sarna lain,
punyai bagian, tidak dapat musnah, dan penampakan dunia dali suatu sudut
melainkan hanya ciptaan seketika.. yang berbeda, karena itu mengandung
Monade-monade itu tidak memiliki len- persepsi yang 1Jerbeda (\\lhite, 1987: 67) .
dela-jendela, tempat datang dan per~lnya AsunlSi Leibniz mengenai Law of
segala sesuatu. Kualitas setiap monade Contil1uity didasarkan atas minatnya
berbeda satu sarna lain, dan abadi. Setiap pada bidang matentatik dan kalkulus. Di
monade adalah cermin kehidupan atau dalaln Inatelnatik misalnya, rangkaian
sebuah cerminyang diberkati dengan ak- fraksi antara bilangan nol dan satu,
tivitas batiniah, mewakiIi alam semesta bentuk-bentuk item nlelupakan suatu
sesuai dengall petunjuk yallS telah di- kOl1tilll1Ull1. Leibruz Inenyinlpulkan
gariskan (\Vhite, 1987: 65-66). bahwa Hukunl keberlangsungan itu di-
Sistenl metafisika Leibtuz bersunl- dasarkan pada ketidakterbatasan, yakni
bel" pada dua prillsip logis, yaitu Idcl1tity keniscayaan mutlak dalaln bidang Geo-
of Indiscenlibles dan LalV of COlltilluitr: metli, yang juga berhasil diterapkan
Menurut plinsip Idc/ltif)T of Indiscerlli- dalam bidang Fisika, sebab kebijaksanaan
bles, tidak ada dua pengada mutlak riel, itu bersumber dari segala sesuatu,
yang tak dapat dibedakan, atau tidak ada tindakan-tindakan yang merupakan