Anda di halaman 1dari 7

BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Bumi di dalam Tata Surya


Awal mulanya, sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu
terdapat sebuah “awan”
yang mengapung di alam
semesta. Awan ini
terbentuk dari gas
(terutama hidrogen), debu
mineral dan kristal es
(terutama air). Karena
efek gravitasi, awan
tersebut mulai berputar /
berotasi pada sumbunya.
Seiring berjalannya
waktu, perputarannya
semakin cepat dan
mengakibatkan elemen-
elemen yang sama
bersatu. Hidrogen berada di tengahnya sedangkan elemen yang lebih berat terlempar ke
bagian luar. Ketika awan ini semakin padat, suhu meningkat dan mengakibatkan reaksi fusi
1
nuklir -- hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya matahari kita. Karena terperangkap di
dalam rotasi, debu elemen yang lebih berat kemudian berkumpul membentuk kluster-kluster.
Seperti efek bola salju 2 , debu-debu ini bersatu dan perlahan-lahan membentuk sebuah planet
tellurik (planet yang terdiri atas bebatuan). Kristal es melayang di bagian luar sistem tata
surya muda, kemudian membentuk planet-planet es dan juga komet.

Formasi dan struktur bumi


Bumi adalah planet yang bentuknya hampir
1 spherical dengan radius sekitar 6,400
kilometer. Bumi adalah salah satu dari
2 planet bebatuan (telluric) yang letaknya
3 ketiga dari matahari setelah merkurius dan
4 venus. Bumi terdiri dari beberapa lapisan
konsentrik yang saling ‘mengunci’ satu
5 dengan lainnnya, seperti ubahnya sebuah
6 bawang. Semakin kedalam kepadatannya
semakin bertambah.

Adapun lapisan-lapisan tersebut adalah :


1. Atmosfir
Phase gas, ketebalan ± 500 Km.
2. Kulit bumi
Terdiri dari lempeng benua dan
samudra, ketebalan ± 6-40 Km.
3. Astenosfir
Sedikit keras (liat) dan memungkinkan
lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
4. Mantel
Lapisan tebal bebatuan cair, ketebalan ± 2800 Km.
5. Inti
Dalam bentuk cair, ketebalan ± 2300 Km.
6. Inti dalam
Diperkirakan terbuat dari besi, ketebalan ± 2400 Km.

1
Proses penggabungan nuclei (bagian inti) dari atom-atom untuk membentuk nukleus yang lebih berat
sambil melepaskan energi. Contohnya pengabungan 2 inti hidrogen menjadi helium.
2
Efek pembesaran akibat semakin banyaknya elemen suatu partikel yang bergabung menjadi satu

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 1 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Lempeng Tektonik

Lempeng
Lempeng Eurasia
Amerika Utara

Lempeng Arab
Lempeng Lempeng
Lempeng
Pasifik Filipina
karibia
Lempeng
Lempeng Afrika
Coco
Lempeng
Amerika
Lempeng Selatan Lempeng
Nazca
Indoaustralia

Lempeng Antartika

Kulit bumi kita tidak terbuat dari satu bagian saja, akan tetapi terbagi atas 12 lempeng
terpisah. Lempeng-lempeng ini ‘mengapung’ di atas astenosphere dan pergerakannya
dipengaruhi oleh arus konveksi. Lempeng inilah dikenal dengan nama lempeng tektonik yang
mana lempeng-lempeng ini bergerak dengan kecepatan rata-rata 2 cm pertahun.

200 juta tahun yang lalu hanya terdapat sebuah benua di bumi ini dan benua ini dinamakan
pangaia. Benua ini membentang dari kutub ke kutub. Lempeng tektonik menyebabkan terbagi
menjadi beberapa benua yang hingga saat ini masih terus mengapung dan bergerak.
Pergerakan inilah yang bertanggung jawab terjadinya gempa bumi, relief di darat dan di laut
serta erupsi vulkanik (kegiatan gunung berapi).

Gempa Bumi

Daerah yang berada diantara perbatasan antar lempeng adalah daerah yang rawan akan
kegiatan seismik. Kegiatan seismik ini terjadi ketika kedua lempeng ini saling menjauh atau
saling bersinggungan satu sama lain atau juga salah satu lempeng bertabrakan hingga
berada di atas lempeng lainnya. Salah satu dari contoh dari proses ini adalah patahan San
Andreas yang mana patahan ini membentang sepanjang ±1,000 km, membagi california dari
utara ke selatan. Lempeng samudra (oceanic plate) bergerak/bergeser dengan kecepatan
rata-rata 5 cm pertahun. Pergerakan ini menyebabkan sedikitnya 200 gempa tremor setiap
tahunnya.

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 2 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Pembentukan oceanic crust (lempeng dasar laut)

Mantel bumi terdiri atas bebatuan


yang berada dalam keadaan
mendekati fusi. Ketika ada
kelebihan tekanan maka kejadian ini
dapat menyebabkan naiknya suhu
lokal hingga ke titik fusi yang
akhirnya menghasilkan magma.
Ketika lempeng bergerak saling
menjauh (umumnya terjadi di
tengah laut/samudra), akan tercipta
patahan pada kulit dan magma
yang keluar dan mendingin dari
patahan ini akan meregenerasi dan
membentuk kulit baru.

Kegiatan vulkanik subduction – induced

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 3 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Ketika sebuah lempeng samudra (oceanic plate) bersinggungan dengan lempeng benua
(continental plate), maka lempeng samudra ini akan menyusup ke arah mantel, dimana
fenomena ini disebut sebagai subduction. Fenomena ini menyebabkan kelebihan tekanan
dan gesekan, yang kemudian menghasilkan panas. Panas ini dapat melelehkan mantel
kemudian mengubah materi yang ada di sekitarnya menjadi magma yang kemudian
terakumulasi di reservoir dan menyebabkan erupsi vulkanik. Erupsi inil dapat mengakibatkan
gunung berapi. Gunung berapi adalah hasil dari erupsi dari berlapis-lapis magma yang
mendingin. Jika erupsi yang terjadi sangat kuat hingga reservoir kosong maka kemungkinan
besar pucuk gunung berapi kolaps hingga membentuk lubang konsentrik atau biasa disebut
caldeira.

Kegiatan vulkanik “hot spot”

Ada beberapa daerah hot spot (titik panas) di


mantel bumi dimana tempat ini materi berada
dalam suhu yang terpanas. Hot spot ini dapat
menyebabkan erupsi vulkanis, yang terjadi
bagaikan lempeng tektonik disembur oleh
sebuah blowtorch (obor ‘tiup’). Karena lempeng
yang berada di atasnya terus bergerak dan
posisi hot spot tetap maka fenomena ini dapat
mengakibatkan untaian pulau vulkanik seiring
dengan pergerakan lempeng.

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 4 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Pembentukan rangkaian pegunungan

Ketika dua lempeng bertabrakan – sesuatu yang selalu terjadi tapi sangat pelan sekali –
maka daerah sekitarnya akan mengalami perubahan sebagai akibat dari pengangkatan
materi yang disebabkan oleh shock yang dihasilkan dari pemendekan dan pemadatan dari
lempeng kulit bumi. Contoh paling jelas yang dapat kita lihat adalah pengunungan Himalaya
yang terjadi dikarenakan bertemunya lempeng India dan Eurasia sekitar 40 juta tahun yang
lalu. Tekanan yang amat dahsyat menyebabkan bebatuan naik hingga mencapai ketinggian
rata-rata lebih dari 8,000 meter ke udara dan membentang sepanjang 2,500 kilometer.
Pergerakan ini terdiri atas beberapa seri lipatan dan patahan.

Bagaimana elemen-elemen mempengaruhi kulit bumi


Air (air laut, air hujan, sungai, air dari salju mencair), glacier, frost dan angin membentuk
landscape disekitar kita dengan tiga cara berbeda :
• Melalui erosi, contohnya penggerusan tanah baik secara mekanikal maupun secara
kimiawi.
• Melalui transportasi alluvia, yang mana adalah produk erosi.
• Melalui deposit dari penimbunan lapisan alluvia.

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 5 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Itulah sebabnya mengapa pegunungan yang runcing menjadi ‘tumpul’, lembah-lembah


terjadi, tebing-tebing menghilang sebagai akibat erosi, gurun-gurun bertambah luas, dan lain-
lain.

Batuan magma (magmatic rock)

petrograph of granite basaltic lava


Coll. Laboratory of Coll. Laboratory of
Mineralogy – MNHN Mineralogy - MNHN

Batuan metamorphic

cipolin with vesuvianite gneiss


Coll. Laboratory of Coll. Laboratory of
Mineralogy – MNHN Mineralogy - MNHN

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 6 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto


BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

*****

Kontributor :
Fauzi Hernanto
Total E&P Indonesie

Bumi di dalam Tata Surya Halaman 7 dari 7 Kontributor : Fauzi Hernanto

Anda mungkin juga menyukai