Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JEMBATAN

BERDASARKAN JENIS STRUKTUR

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi Bangunan Sipil yang
dibimbing oleh :
Ir. Fauzri Fahrudin, M.Sc.Eng, Dr.Eng.

Ditulis Oleh :
Andreas Pratama 1117020058
Iis Sugiarti 1117020022
Widya Dwi Maharani 1117020016
Kelas : 3 Sipil 3

D3 KONSTRUKSI SIPIL
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2019
I. PENDAHULUAN

a. Pengertian Jembatan
Jembatan menurut ilmu sipil merupakan suatu struktur konstruksi
yang memungkinkan menghubungkan suatu rute transportasi yang
terpisah oleh rintangan seperti sungai, lembah, saluran irigasi dan
bahkan menghubungkan antar pulau yang terpisah cukup jauh.
Perencanaan tidak hanya mempertimbangkan aspek struktural dan
transportasi saja, tetapi juga perlu meninjau aspek ekonomi dan
estetika.

b. Jenis Struktur Jembatan


Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, antara lain seperti :
1) Jembatan alang (beam bridge)
2) Jembatan rangka (truss bridge)
3) Jembatan pelengkung (arch bridge)
4) Jembatan gantung (suspension bridge)
5) Jembatan kabel (cable stayed bridge)

II. ANALISA JEMBATAN BERDASARKAN JENIS STRUKTUR

A. Jembatan Alang (Beam Bridge)


Jembatan alang adalah struktur jembatan yang sangat
sederhana dimana jembatan hanya berupa balok horizontal yang
disangga oleh tiang penopang pada kedua pangkalnya. Untuk lebih
paham mengenai struktur konstruksi jembatan alang dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel Analisa Jembatan Struktur Beam

N Jenis Bentang Bahan Jembatan Kegunaan


o
1 Pendek Kayu Pedestrian
< 20 M
Beton Pedestrian, Jalan
raya, dan Kereta api
Baja Pedestrian, Jalan
raya, dan Kereta api
2 Menengah Beton Pedestrian dan Jalan
20 – 90 M raya
Baja Pedestrian, Jalan
raya, dan Kereta api
3 Panjang Beton Jalan Raya dan
< 90 M Kereta api
Baja Jalan Raya dan
Kereta api
Jembatan dengan struktur beam pada bentang pendek jika
terbuat dari kayu maka hanya bisa digunakan untuk pedestrian saja
dikarenakan bahan kayu yang kurang kuat saat menahan beban serta
sifat kayu yang tidak tahan lama. Bahan kayu tidak dapat digunakan
untuk jembatan bentang menengah apalagi bentang panjang
dikarenakan dimensi kayu pendek sehingga tidak dapat menutupi
keseluruhan bentang.

B. Jembatan Rangka (Truss Bridge)


Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk
dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua
ujungnya sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan
atau tarik saja. Untuk lebih paham mengenai struktur konstruksi
jembatan rangka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Analisa Jembatan Struktur Truss

N Jenis Bentang Bahan Jembatan Kegunaan


o
1 Pendek Kayu Pedestrian
< 20 M
Baja Canai Dingin Pedestrian, Jalan
kendaraan bermotor

2 Menengah Baja Pedestrian, Jalan


20 – 90 M Raya, Kereta Api

3 Panjang Baja Pedestrian, Jalan


< 90 M Raya, Kereta Api

Jembatan tipe struktur Truss dengan bentang pendek biasanya


menggunakan material kayu, dan hanya digunakan untuk pejalan kaki
namun jenis kayu yang dipilih tetap harus memiliki kualitas dan
kekuatan yang baik selain itu jembatan tipe struktur truss dengan
bahan kayu ini akan memiliki nilai estetika yang lebih. Selain itu untuk
bentang pendek dapat menggunakan bahan jembatan baja canai
dingin selain untuk pejalan kaki, jembatan ini mampu dilalui oleh
kendaraan ringan seperti sepeda motor. Untuk jenis bentang
menengah dan panjang jembatan tipe truss ini sering dijumpai dengan
bahan baja biasanya digunakan untuk jalan raya, kereta api, serta
pedestrian.

C. Jembatan Pelengkung (Arch Bridge)

Jembatan lengkung adalah struktur setengah lingkaran dengan


abutmen di kedua sisinya. Desain lengkung (setengah lingkaran)
secara alami akan mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan
jembatan menuju ke abutmen yang menjaga kedua sisi jembatan agar
tidak bergerak kesamping. Untuk lebih paham mengenai struktur
konstruksi jembatan pelengkung dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Analisa Jembatan Struktur Arch

N Jenis Bentang Bahan Jembatan Kegunaan


o
1 Pendek Kayu Pedestrian
< 20 M
Batu Bata Pedestrian

Baja Pedestrian, Jalan


Raya
Beton Pedestrian, Jalan
raya,
2 Menengah Baja Pedestrian, Jalan
20 – 90 M Raya, Kereta Api
Composit Pedestrian, Jalan
Raya, Kereta Api
3 Panjang Baja Pedestrian ,Jalan
< 90 M Raya, Kereta Api
Composit Pedestrian ,Jalan
Raya, Kereta Api

Jembatan Struktur Arc dengan jenis bentang pendek memiliki


material dari batu bata, baja, dan beton sebagai struktur bawah
biasanya digunakan untuk struktur bawah. Kegunaan dari jembatan
struktur arc ini dengan bentang pendek antara lain sebagai jalan
pedestrian, jalan raya dengan beban yang ringan. Sedangkan untuk
bentang menengah dan panjang, jembtan ini sering ditemui
menggunakan bahan baja sebagai struktur atas maupun untuk struktur
bawah dengan kegunaan untuk jalan raya, dan kereta api.

D. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)


Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan
bersuspensi, karena fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan
yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang ada di ujung jembatan.
Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya
membawa berat dari pada Dek jembatan. Untuk lebih paham
mengenai struktur konstruksi jembatan gantung dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel Analisa Jembatan Struktur Suspension

No Jenis Bentang Bahan Jembatan Kegunaan


1 Pendek Kayu Pendestrian,
< 20 M kendaraan bermotor
Baja Pendestrian,
kendaraan bermotor
Jalan Raya
Beton Pendestrian,
kendaraan bermotor
Jalan Raya
2 Menengah Kayu Pendestrian
20 - 90 M
Baja Pendestrian,
Kendaraan
bermotor, Jalan
Raya
Beton Pendestrian,
Kendaraan
bermotor, Jalan
Raya
3 Panjang Baja Kendaraan
< 90 M bermotor, Jalan
Raya
Beton Kendaraan
bermotor, Jalan raya

Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan


pegunungan. Daerah yang pertama kali membangun jembatan jenis ini
adalah di sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan dengan struktur
Suspension dengan bentang pendek memiliki material dari kayu , baja,
dan beton. Bentang pendek biasanya digunakan untuk pejalan kaki,
kendaraan bermotor, dan jalan raya. Dan untuk bentang menengah
dan panjang biasa digunakan untuk kendaraan bermotor dan mobil /
digunakan untuk jalan raya. Dari kuat struktur Suspension ini diperkuat
dengan didukungnya menara untuk meneruskan beban ke dek
jembatan.

E. Jembatan Kabel (Cable Stayed Bridge)


Jembatan cable stayed adalah salah satu dari beberapa tipe
jembatan bentang panjang. Jembatan yang mengandalkan kabel
sebagai penahan beban jembatan diperuntukkan bagi lintasan antar
wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun diatas
tanah datar. Konstruksi yang kompleks membuat jembatan sulit untuk
dibangun. Namun keindahan kabel bentangan menjadi daya tarik
tersendiri bagi jembatan. Untuk lebih paham mengenai struktur
konstruksi jembatan kabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Analisa Jembatan Struktur Cable Stayed

N Jenis Bentang Bahan Jembatan Kegunaan


o
1 Pendek Kayu Pendestrian
<20
Baja Pendestrian,
kendaraan bermotor
2 Menengah Baja Pendestrian,
20 - 90 M kendaraan bermotor,
jalan raya
3 Panjang Baja Kendaraan bermotor,
< 90 M jalan raya

Struktur dengan Cable Stay ini dengan bentang pendek


digunakan material kayu dan baja. Untuk material kayu biasanya
digunakan untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Sedangkan
untuk jalan menengah dan panjang digunakan untuk kendaraan
bermotor dan jalan raya. Kelebihan menggunakan Cable Stay ini
setiap kabel penggantung lebih pendek dari panjang jembatan secara
keseluruhan dapat diganti satu persatu, dll. Untuk kekurangan Cable
Stay adalah menggunakan metode pelaksanaan yang cukup teliti dan
dengan perawatan yang intensif untuk melindungi dari karat. Sistem
kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan
jembatan cable stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar
diantara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara.
Secara umum sistem kabel dapat dilihat sebagai tatanan kabel
transversal dan tatanan kabel longitudinal.

III. KESIMPULAN

Dari analisa tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis


struktur jembatan seperti beam bridge, truss bridge, arch bridge,
suspension bridge, dan cable stay bridge. Struktur jembatan tidak
semuanya dapat direncanakan menggunakan bahan kayu, beton, ataupun
baja dikarenakan pertimbangan mengenai bentang jembatan dan fungsi
jembatan serta pertimbangan mengenai gaya-gaya yang dapat terima
jembatan. Umur jembatan juga dapat menjadi pertimbangan pemilihan
bahan jembatan.
Kegunaan jembatan sangat berpengaruh terhadap pemilihan struktur
jembatan, karena tidak semua setruktur jembatan cocok untuk pedestrian,
jalan raya, ataupun kereta api.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
jembatan berdasarkan struktur jembatan, bahan jembatan, bentang
jembatan, dan kegunaanya sangat berhubungan satu sama lain dalam
perencanaan pembangunan jembatan.

Anda mungkin juga menyukai