Documents - Tips - Bab 3 Pengelasan PDF
Documents - Tips - Bab 3 Pengelasan PDF
PENGELASAN
Penyolderan
Pematrian
Gambar 3.2.
a. Nyala Oksiasetilen
Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh
melebihi 100 kPa dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung
asetilen diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton,
kemudian diisi dengan gas asetilen. Tabung asetilen mapu menahan
tekanan sampai 1,7 MPa. Skema nyala las dan sambungan gasnya bisa
dilihat pada gambar 4.
Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala
netral, reduksi dan oksidasi. Nyala netral diperlihatkan pada gambar 5
dibawah ini.
Gambar 5. Nyala netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar.
Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala
memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan
reaksi serti yang bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna
kebiru-biruan adalah reaksi gas CO atau H2 dengan oksigen yang
b. Pengelasan Oksihidrogen
c. Pengelasan Udara-Asetilen
a. Las Titik
Setelah itu arus dihentikan namun tekanan tetap ada dan proses
ini disebut waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan mendingin
sampai sambungan menjadi kuat dan tekanan di hilangkan dan pelat
siap dipindahkan untuk selanjutnya proses pengelasan dimulai lagi
untuk titik yang baru.
Peralatan mesin las titik ada tiga jenis yaitu : 1) mesin las titik
tunggal stasioner, 2) mesin las titik tunggal yang dapat dipindahlan
Gambar 9. Mesin las titik fasa tunggal, jenis tekan dan digerakkan
dengan udara.
b. Pengelasan Proyeksi
Pengelasan las tumpul bisa dilihat pada gambar 12. Dua batang
logam saling tekan dan arus mengalir melalui sambungan batang
logam tersebut dan menimbulkan panas. Panas yang terjadi tidak
sampai mencairkan logam namun menimbulkan sambungan las
dimana sambungannya akan menghasilkan tonjolan. Tonjolan bisa
dihilangkan dengan pemesinan. Kedua logam yang disambung
sebaiknya mempunyai tahanan yang sama agar terjadi pemanasan
yang rata pada sambungan.
Skema las busur bisa dilihat pada gambar 13. dibawah ini.
TiO2 .
Ada dua jenis pengelasan dengan cara ini yaitu : las TIG (tungsten
inert gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda
wolfram dengan logam pengisi, dan las MIG (metal inert gas) atau
disebut juga pengelasan menggunakan elektroda terumpan. Kedua
jenis pengelasan ini bisa dilakukan secara manual ataupun otomatik
Berbagai jenis cacat yang dijumpai pada lasan bisa dilihat pada
gambar 18.
1. Retak (Cracks).
2. Voids.
3. Inklusi
4. Kurangnya fusi atau penetrasi (lack of fusion or penetration).
5. Bentuk yang tak sempurna (imperfect shape).
Retak
Jenis cacat ini dapat terjadi baik pada logam las (weld metal),
daerah pengaruh panas (HAZ) atau pada daerah logam dasar (parent
metal).
a. Retak panas
b. Retak dingin.
• Porositas terlokalisasi.
• Porositas linier.
Inklusi
Kurangnys Fusi
Kurangnya Penetrasi
Cacat jenis ini terjadi bila logam las tidak menembus mencapai sampai
ke dasar dari sambungan.
Jenis cacat ini memberikan geometri sambungan las yang tidak baik
(tidak sempurna) seperti: undercut, underfill, overlap, excessive
reinforcement dan lain-lain. Morfologi geometri dari cacat ini biasanya
bervariasi.