Anda di halaman 1dari 5

BODY SCORING CONDITION PADA TERNAK SAPI PERAH

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur


----------------------------------------------------------

PERHITUNGAN BODY SCORING CONDITION


(BCS) PADA SAPI PERAH

Oleh : MEDIK VETERINER MUDA


Drh.RINA PUJIASTUTI., MSi

Body Scoring Condition atau BCS adalah metode


perhitungan semikuantitatif dengan menggunakan
interval tertentu untuk mengetahui skala
kegemukan atau Frame pada ternak berdasarkan
pada penampakan fenotip pada 8 titik yaitu :
processus spinosus, processus transversus, legok
lapar, tuber coxae (hooks), antara tuber coxae dan
tuber ischiadicus (pins), antara tuber coxae kanan
dan kiri dan pangkal ekor ke tuber
ischiadicus.MetodePerhitungan BCS tidak hanya
dapat dilakukan pada ternak besar, namun juga
dapat digunakan pada hewan kesayangan anjing
dan kucing.
Hasil perhitungan BCS sangat bergantung pada
jenis dan bangsa ternak sertabersifat sangat obyektif dan tidak
dapat dikaitkan dengan berat hidup ternak, oleh karenanya antara satu ternak
dengan ternak lainnya yang memiliki berat hidup sama, nilai BCS nya belum tentu
sama.
Terdapat dua metode skala yang umumnya di gunakan dalam penentuan BCS
yaitu scala 9 (Amerika) dan skala 5 (Inggris dan Commenwealth), di Jawa Timur
perhitungan BCS umumnya menggunakan skala 5 (1= sangat kurus, 2=kurus,
3=sedang, 4=gemuk, 5=sangat gemuk) dengan skala 0.25.
Penilaian BCS pada sapi perah dirancang untuk menaksir kondisi induk selama
siklus produksi. Skor 0-5 diberikan atas dasar lemak yang dapat didasarkan pada
daerah pelvis dan sacralis. Skor 0 menggambarkan sapi yang sangat kurus, skor 5
untuk sapi yang sangat gemuk. Secara umum telah disetujui bahwa induk sapi perah
mempunyai
Nilairata-rata
Ideal BCS
BCSantara
pada2,5-3,5 saat melahirkan (Webster, 1987).
Sapi Perah

No Status Laktasi BCS

1 Masa Kering 3.5-4

2 Calving (sapi yang lebih T ua) 3.5-4

3 Post Partum ( 1 bulan) 2.5-3

4 Pertengahan Masa Laktasi 3

5 Akhir Masa Laktasi 3.25-3.75

6 Calving ( Laktasi pertama) 3.5

UPT INSEMINASI BUATAN 2016 Page 1


BODY SCORING CONDITION PADA TERNAK SAPI PERAH
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
----------------------------------------------------------

Sumber : Drh Nusdianto Triakoso MP, Universitas Airlangga Surabaya

Nilai Body Condition Score (BCS) dalam skala interval 5 menurut Sukandar, 2008,
dapat uraian sebagai berikut:

Sumber : Petunjuk Pemeliharaan Sapi Perah

 Grade 1 (sangat kurus).


Pada level ini ciri yang mudah diamati adalah pangkal ekor / anus akan nampak
sangat menyusut kedalam sedangkan Vulva akan nampak sangat menonjol
keluar. Selanjutnya dapat diamati bahwa prosessus spinosus pendek dapat
diraba dan tuber coxae serta tuber ischiadicus sangat jelas terlihat.

Hook nampak angular

Vulva nampak menonjol


Ruas – ruas diantara cincin
tulang ekor terlihat jerlas

 Grade 2 (Kurus)
Vulva tidak terlalu menonjol. Prosessus spinosus pendek dapat diraba, sedikit
terlihat menonjol, tuber coxae dan tuber ischiadicus menonjol tetapi bagian
diantaranya tidak terlalu cekung.

UPT INSEMINASI BUATAN 2016 Page 2


BODY SCORING CONDITION PADA TERNAK SAPI PERAH
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
----------------------------------------------------------

 Apabila nampak lengkungan cekungan antara


rusuk pendek BCS 2.25
 Rusuk pendek masih dapat terlihat dan hook
berbentuk angular , serta terdapat lapisan lemak
pada bagian paha belakang (pin) maka BCS
2.75
 Namun apabila pada bagian pin tidak terdapat
lemak maka BCS = 2,5

 Grade3 (sedang).
Vulva Nampak lebih rata, anus tertutup namun tidak terdapat deposit lemak, dan
tulang ekor nampak membulat. Prosessus spinosus dapat terasa dengan
perabaan yang diberikan tekanan.tuber coxae dan tuber ischiadicus nampak
membulat dan lebih halus.

Apabila ligament
didaerah pangkal
ekor dan di daerah
Bagian Hook
lumbal sacral masih
Nampak membulat
terlihat maka BCS
3.5 dan apabila
ligament didaerah Ruas-ruas tulang ekor
pangkal sudah ekor nampak berisi lemak
tidak terlihat namun
sacral ligamen masih
dapat terlihat maka
BCS 3.75

 Grade 4 (gemuk).
Prosessus spinosus hanya dapat terasa dengan tekanan yang kuat.Tuber coxae
membulat halus. Area di sekitar tulang Tuber ischiadicus terlihat padat dan ada
deposit lemak. Legok lapar nampak flat

 Legok lapar pada posisi flat maka BCS < 4


 Apabila tulang rusuk pendek hampir tidang
terlihat maka BCS = 4.25
 Apabila legok lapar pada posisi datar dan
tulang rusuk tidak naampak maka BCS = 4,50
 Apabila Bentukan Hook mulai tidak nampak
maka BCS = 4.75

UPT INSEMINASI BUATAN 2016 Page 3


BODY SCORING CONDITION PADA TERNAK SAPI PERAH
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
----------------------------------------------------------

 Grade 5 (sangat gemuk).


Terdapat penumpukan lemak pada Struktur costae dan stenum juga tulang ekor ,
ruas tulang ekor tidak nampak, tulang bagian atas tuber coxae, tuber ischiadicus
dan processus spinosus tidak terlihat .

Score ideal BCS sapi perah pada masa kering dan prepartum adalah 2,5 – 3,
pada angka ini ternak berada dalam kondisi tubuh yang fit dan tanpa temak.
Penambahan ataupun pengurangan score BCS pada sapi perah dapat memberikan
arti pada berat badan ternak. Setiap penambahan 1 angka score berarti memberikan
kenaikan berat badan sampai dengan 90 Kg pada Heifer dan 60 Kg pada sapi Induk,
sedangkan apabila terjadi penurunan 1 angka score berarti terjadi penurunan berat
badan sampai dengan 15 kg pada heifer dan pada induk dewasa. Dari sini dapat kita
ketahui bahwa performa BCS merupakan salah satu cara untuk menunjukkan
kecupakan pakan dan gizi pada ternak oleh karena itu melalui penilaian BCS yang
tepat dan dan teratur akan memungkinkan untuk memaksimalkan efisiensi
reproduksi dan ekonomi secara keseluruhan pada populasi. Umumnya BSC pada sapi
perah akan dihitung pada masa kering (dry off), pre-partum dan sebelum
dikawinkan

----------------------------------------------------------------------------------

UPT INSEMINASI BUATAN 2016 Page 4


BODY SCORING CONDITION PADA TERNAK SAPI PERAH
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
----------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Batu Raden, Direktorat Jenderal Peternakan
Dan Kesehatan Hewan. Buku Petunjuk Pemeliharaan Bibit Sapi Perah.
Kementrian Pertanian Republik Indonesia.2009.

Ismudiono, P. Srianto , H. Anwar, S. P. Madyawati, A. Samik dan E. Safitri 2010.


Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Nusdianto Triakoso, Reproduksi Ternak Sapi Perah

Partidihardjo, S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan.Mutiara Sumber Daya. Jakarta

Sukandar, A., Purwanto, B. P., dan Anggraeni, A. 2008. Keragaan Body Condition
Score dan Produksi Susu Sapi Perah Friesian-Holstein Di Peternakan Rakyat
KPSBU Lembang, Bandung. Seminar Nasional Teknologi Teknologi Peternakan
dan Veteriner. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor: Bogo

UPT INSEMINASI BUATAN 2016 Page 5

Anda mungkin juga menyukai