Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fikri Nur Fauzan

Kelas : PPKH 4A
NIRM : 04.03.19.370
Matkul : Pembibitan Ternak

Jawaban UAS
1. Jenis bangsa sapi perah yang beradas dari daerah sub tropis
a. Friesien Holstein (FH)
- Ciri eksterior : Memiliki badan yang besar, bb sapi jantan bisa mencapai
7245kg per masa laktasi, warna kulit hitam putih, tanduk pendek
mengerah kedepan
- Kemampuan Produksi : FH murni dari asalnya (7245 kg / masa laktasi),
FH di Indonesia (4500 – 5500 Liter / masa laktasi)
- Komposisi darah : Fries Holland
b. Jersey
- Ciri eksterior : warnanya tidak seragam, tanduk menjurus keatas, berat
badan (jantan : 625 kg, betina : 425 kg).
- Kemampuan Produksi : 2500 per laktasi dengan kadar lemak 5,2 %.
- Komposisi darah : sapi liar Bos (Taurus) Typicus Longifrons x sapi
paris dan normandia (prancis)
c. Guernsey
- Ciri eksterior : warna kuning tua sampai hampir merah dengan belang-
belang putih, tanduk ukuran sedang, badan menyerupai jersey tetapi
tidak sebesar jersey, bb sapi (jantan : 700 kg, betina 475 kg).
- Kemampuan produksi : 2750 liter per laktasi dengan kadar lemak 5%
- Komposisi darah : berasal dari sapi liar sub-spesies Bos (Taurus)
Typicus longifrins
d. Brown swiss
- Ciri eksterior : Berwarna coklat keabu-abuan tetapi umumnya berwarna
coklat sawo matang, termasuk bangsa sapi perah yang besar, Hidung
dan bulu ekornya berwarna hitam, BB sapi (jantan : 900 kg, betina : 600
kg).
- Kemapuan produksi : 3000 kg / laktasi dengan kadar lemak 4 %
- Komposisi darah : spesies sapi liar sub-spesies Bos (Taurus) Typicus
Longifrons.
e. Ayrshire
- Ciri eksterior : warna belang merah atau bekang coklat putih, tanduk
agak panjang menjurus keatas dan agak lurus dengan kepala, (BB
(jantan : 725 kg, betina 550 kg).
- Kemampuan Produksi : 3500 liter per laktasi kadar lemak 4 %

2. BCS pada sapi beserta penjelasannya


 BCS 1 : Os vertebrae menonjol, tulang pinggul dan pundak
menonjol, daerah tail-head tersembunyi, garis skeletal tubuh terlihat
jelas
 BCS 2 : Os vertebrae masih terlihat tulang pinggul dan pundak juga
terlihat, Rusuk sedikit terlihat , daerah tail-head sedikit tersembunyi,
garis skeletal tubuh masih terlihat.
 BCS 3 : Tulang pinggul sedikit terlihat, rusuk secara umum tidak
terlihat, daerah tail-head agak terlihat, garis skeletas tubuh tidak
terlihat.
 BCS 4 : Tulang pinggul tidak terlihat, rusuk tidak terlihat, daerah tail-
head sedikit gempal, garis skeletal tubuh membulat
 BCS 5 : Tulang pinggul terdapat deposit lemak, rusuk tidak terlihat ,
daerah tail-head sangat gempal, garis skeletal tubuh menggembung
karena lemak
 BCS 6 : Tulang rusuk sepenuhnya tertutup dan tidak terlihat pleh
mata, bagian belakang montok dan penuh, kelenturan yang terlihat
diatas foreribs dan disetiap sisi tail-head.
 BCS 7 : Ujung prosesus spinosus hanya dapat dirasakab dengan
tekanan yang sangat kuat, jarak antara presesus hampir tidak
dapat dibedakan, penutup lemal yang melimpah di kedua sisi
tailhead.
 BCS 8 : Ternak memilili penampilan yang halus dan kotak-kotak.
Struktur tulang menghilanh dari pandangan. Lemak penutup tebal
dan kenyal dan kemungkinan tidak rata
 BCS 9 : Struktur tulang tidak terlihat atau mudah dirasakan. Tail-
head terkubur dalam lemak. Mobilitas hewan sebenarnya dapat
terganggu lemak yang berlebihan, penampilan persegi

3. Aspek- aspek yang harus diperhatikan dalam penilaian ternak sapi perah
- Penampilan umum
ukuran tubuh, bentuk umum, kepala, mata, telinha, cungur dan mulut,
leher, dan bahu.
- Kapasitas Tubuh
dada bawah depan, dada, punggung, perut, pinggang, pinggul, gluteus
atas, ekor, paha, dan kaki belakanh
- Ambing
ambing, puting, vena susu, lubang susu, kulit dan bulu, dan tempramen

4. Aspek – aspek yang harus diperhatikan dalam penilaian sapi potong


- Penampilan umum
berat badan, bentuk, kondisi, dan kualitas
- Kepala dan leher
cungur, mata, kepala deoan, muka, telinga, dan leher
- Bagian depan
Lengkung bahu, bahu, dada depan, dan kaki depan
- Badan
dada, punggung, pinggang, rusuk, dan lekuk pinggang.
- Badang bagian belakang
gluteus, paha, paha belakang, dan kaki

5. Aspek yang harus diperhatikan dalam melakulan pembibitan


- Perkawinan
Teknik perkawinan dapat dilakulan dengan cara kawin alam atau
insenminasi buatan (IB)
- Recording
Tujuan recording agar mempermudah dan memperjelas dalam silsilah
ternak, program perkawinan, vaksinasi, dan mutasi ternak
- Seleksi bibit
Seleksi dilakulan berdaskan performan anak dan individu calon bibit
dengan kriteria sebagai berikut :
a. Calon pejantan : BB sapih umur 205 hari terkoreksi terhadap umur
induk dan musim kelahiran, kualitas sperma baik, penampilan
fenotipe sesuai dengan rumpunnya.
b. Calon induk : BB sapih umur 205 hari terkoreksi terhadap umur
induk dan musim kelahiran, BB badan umur 365 hari diatas rata
rata, penampilan fenotipe sesuai dengan rumpunnya
- Ternak Pengganti
Setiap tahunnya diprogram secara beraturan
- Afkir
Sapi induk yang tidak produktif, keturunan jantan yang tidak terpilih
sebagai calon bibit

6. Kriteria wilayah sumber bibit


Sapi Bali
- Betina : umur 18 – 24 bulan, tinggi 94 – 105 cm, panjang badan 89 -
104, tanduk pendek, bentuk kepala sempit, dan leher ramping, warna
bulu merah.
- Jantan : umur 24 – 36 bulan, tinggi 108 – 119 cm, panjanh badan 106 –
121, bentuk kepala lebar, leher kokoh, warna bulu merah
Sapi PO
- Betina : 18 – 24 bulan, tinggi gumpa 111 – 116 cm, paniang badan 115
-124 cm, badan dan punuk besar, leher dan tanduk pendek, warna putih
ke abu-abuan
- Jantan : berumur 24 – 36 bulan, tinggi gumpa 124 – 127 cm, panjang
badan 130 – 139 cm, badan dan punuk besar, leher dan tanduk pendek,
warna putih keabu-abuan
Sapi Madura
- Betina : berumur 18 -24 bulan, tinggi gumpa 102 – 108 cm, warna
merah bata, tanduk kecil dan pendek, tubuh kecil kaki pendek
- Jantan : berumur 24-36 bulan tiinggi gumpa 105-121 cm warna merah
bata, tanduk kecil dan pendek, tubuh kecil kaki pendek

7. Tahap sertifikasi bibit ternak


a. Pihak swasta/pemerintah mengajukan permohonan ke LSPro
b. Lspro melakulan audit kelengkapan dam kebenaran dokumen
c. Perbaikan dan pelengkapan dokumen oleh pemohon (kalau ada)
d. Pelaksanaan audit kecukupan oleh auditor eksternal
e. Perbaikan dokumen kecukupan oleh pemohon (kalau ada)
f. Pelaksanaan audit kesesuaian oleh auditor eksternal
g. Perbailan (apabila tidak sesuai) oleh pemohon
h. Hasil audit dibahas dalam rapat komisi teknis
i. Pengeluaran rekomendasi oleh komisi teknis
j. Apabila rekomendasi tidak memenuhi syarat akan dikembalikan ke pemohon
untuk dilakukan perbaikan
k. Apabila memenuhi syaray maka rekomendai akan segera ditindaklanjuti oleh
LSPro untuk diterbitkan sertifikat
l. Sertifikat diserahkan ke pemohon

Anda mungkin juga menyukai