TAHAP 4
UNIVERSITAS RIAU
2019
DAFTAR ISI
Cover
A. Mind Map..........................................................................................................................2
B. Bahan Ajar
Kompetensi dasar ......................................................................................................................................... 2
Materi ............................................................................................................................................................... 4
C. Sumber Rujukan.............................................................................................................. 13
PETA KONSEP
Benzena
mempunyai
Turunan
Benzena
mempunyai
Kegunaan
Sifat Tata nama
senyawa
Meliputi
Terdiri dari
Trivial IUPAC
Sifat Sifat
Fisika kimia
Ditentukan oleh
Terdiri dari
yaitu
Gugus-gugus
berprioritas
Terdiri dari
Benzena Benzena
Benzena
disubsituen trisubsituen
monosubsituen
Terdiri dari
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
4.10 Menyajikan hasil ,penelusuran informasi beberapa turunan benzena yang berbahaya dan
tidakberbahaya
KD 3 KD 4
3.10. Menganalisis struktur, tata nama, 3.10.1 Menjelaskan struktur benzene dan turunannya
sifat, dan kegunaan benzena dan 3.10.2 Menuliskan tata nama Trivial dan IUPAC
turunannya senyawa benzene monosubtituen
3.10.3 Menuliskan tata nama Trivial dan IUPAC
senyawa benzene disubtituen
3.10.4 Menuliskan tata nama Trivial dan IUPAC
senyawa benzene trisubtituen
3.10.5 Mendeskripsikan sifat fisik senyawa benzene dan
turunannya
3.10.6 Mendeskripsikan sifat kimia senyawa benzene
dan turunannya (penyebab kestabilan benzena,
reaksi-reaksi substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan alkilasi dll)
3.10.7 Mendeskripsikan kegunaan senyawa benzene dan
turunannya dalam kehidupan sehari-hari
3.10.8 Mendeskripsikan dampak negatif senyawa
benzene dan turunannya dalam kehidupan sehari-
hari
KD 4 IPK
4.10 Menyajikan hasil penelusuran 4.10.1 Menelusuri informasi senyawa turunan benzena
informasi beberapa turunan benzena yang berbahaya dan tidak berbahaya
yang berbahaya dan tidak berbahaya. 4.10.2 Mempresentasikan hasil pengelompokkan
senyawa turunan benzena yang berbahaya dan
tidak berbahaya
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik
dapat menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya dan dapat
menyajikan hasil penelusuran informasi beberapa turunan benzena yang berbahaya dan tidak
berbahaya. dengan mengembangkan sikap religius, penuh tanggung jawab, bekerja keras, serta dapat
memiliki sifat disiplin, tanggung jawab dan keaktifan
URAIAN MATERI
1. STRUKTUR BENZENA
Benzena termasuk senyawa karbosiklik, yaitu senyawa karbon yang mempunyai rantai
karbon tertutup. Di antara senyawa karboksiklik, benzena mempunyai struktur dan aroma
khas sehingga sering disebut senyawa aromatik. Benzena dapat diperoleh dari penyulingan
bertingkat batu bara atau dari minyak bumi. Berdasarkan perbandingan massa atom-atom
penyusunnya serta massa molekul relatifnya, benzena mempunyai rumus molekul C6H6.
Sejak benzena ditemukan oleh Michael Faraday, selanjutnya bermunculan teori tentang
struktur molekul benzena tersebut. Pada tahun 1865, August Kekule mengemukakan
pendapatnya tentang struktur benzena dan masih berlaku sampai sekarang. Menurut Kekule,
senyawa benzena berbentuk siklik (rantai tertutup) dan segi enam beraturan (heksagonal)
dengan sudut antar atom karbon 120°. Setiap atom C mengikat satu atom C yang lain,
sehingga terdapat tiga buah ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan ikatan
tunggal. Ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling pada benzena itu disebut
ikatan rangkap terkonjugasi sebagaimana gambar berikut ini.
Struktur tersebut dapat digambarkan berupa cincin segi enam tanpa digambarkan
atom C dan atom H-nya. Setiap sudut dari segi enam disepakati merupakan atom C sebagai
berikut.
Tanda panah dua arah menunjukkan struktur tersebut adalah struktur resonansi.
Resonansi merupakan perubahan posisi elektron pada atom-atom dalam suatu senyawa.
Kumpulan elektron pada ikatan rangkap akan berpindah ke ikatan tunggal sehingga ikatan
tunggal menjadi ikatan rangkap. Hal ini berlangsung terus-menerus secara dinamis sehingga
menyulitkan terjadinya reaksi adisi. Adanya struktur yang dinamis dengan letak ikatan rangkap
yang setiap saat terus-menerus berpindah pada molekul benzena membuat struktur resonansi
dapat digambarkan dalam bentuk segi enam dengan resonansi elektron diwakili oleh bulatan
di tengah cincin.
contoh:
Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya dengan
nomor yang semakin kecil
Contoh:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa p-xilena mempunyai titik leleh yang lebih
tinggi daripada
o-xilena atau m-xilena. Titik leleh yang tinggi merupakan sifat khas benzena
substitusi karena pada bentuk p-isomer lebih simetris dan dapat membentuk kisi kristal
yang lebih teratur dan lebih kuat daripada bentuk orto atau meta.
reaksi ini akan lebih cepat jika asam sulfat digantikan oleh asam sulfat berasap
(H2S04 + SO3 ).
Gambar (a) anilina sebagai bahan baku pewarna (b) rumus struktur anilina
3. Klorobenzena
Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl.
Senyawa ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena
dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida. Klorobenzena
tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh –45 °C dan titik didih 131 °C.
Klorobenzena banyak digunakan dalam pembuatan pestisida, seperti DDT yang
penggunaannya telah dilarang di seluruh dunia. Senyawa ini juga digunakan dalam
pembuatan fenol. Saat ini, klorobenzena digunakan sebagai produk antara pada
pembuatan nitroklorobenzena dan difeniloksida. Nitroklorobenzena dan difeniloksida
merupakan bahan baku pembuatan herbisida, zat pewarna, dan karet. Klorobenzena
juga digunakan sebagai pelarut dalam kimia organik, di antaranya pelarut untuk cat.
Gambar (a) kristal kloro benzena sebagai bahan baku herbisida (b) rumus struktur kloro
benzena
4. Asam benzoat
Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C 6H6CO2.
Asam benzoat memiliki sifat fisis di antaranya titik leleh 122 °C (252 °F) dan titik didih
249 °C (480 °F). Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai pengawet
makanan.
Gambar (a) kristal asam benzoat sebagai bahan baku pengawet buatan (b)
rumus struktur asam benzoat
5. Nitro benzena
Nitro benzena memiliki rumus kimia C6H5NO2. Turunan benzena ini dikenal juga
dengan nama nitrobenzol atau minyak mirbane. Nitrobenzena memiliki aroma almond,
namun bersifat racun. Kelarutan nitro benzena dalam air sekitar 0,19 g/100 mL pada 20
°C, titik lelehnya 5,85 °C, sedangkan titik didihnya 210,9 °C. Nitrobenzena dapat
digunakan sebagai pelarut dan bahan baku pembuatan anilina serta digunakan juga
dalam produk semir dan senyawa insulator.
Gambar (a) senyawa nitro benzena (b) rumus struktur nitro benzena
6. Parasetamol
Parasetamol atau asetaminofen merupakan zat analgesik dan antipiretik yang
paling populer. Parasetamol sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit
kepala. Sifat dari parasetamol antara lain titik leleh 169 °C, kelarutan dalam air 1,4
g/100 mL (20 °C), serta larut di dalam etanol. Tahukah Anda, dari manakah asal kata
asetaminofen dan parasetamol? Kedua nama tersebut berasal dari nama kimia kedua
senyawa, yaitu N-acetyl-para-aminophenol dan para-acetyl-amino-phenol. Terlalu
banyak mengonsumsi parasetamol dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
7. Fenol
Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat. Turunan benzena ini merupakan
padatan kristalin yang tidak berwarna. Rumus kimianya adalah C6H5OH. Dari nama dan
rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa fenol mengandung gugus hidroksil (–
OH) yang terikat pada cincin benzena. Sifat-sifat fenol di antaranya, kelarutannya di
dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5 °C, dan titik didih 181,7 °C.
Gambar (a) asam salisilat sebagai antiseptik (b) rumus struktur asam salisilat
9. TNT (Trinitrotoluena)
TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa turunan benzena yang bersifat mudah
meledak. Senyawa TNT diperoleh melalui reaksi nitrasi toluena. TNT digunakan sebagai
bahan peledak untuk kepentingan militer dan pertambangan.
- https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Benzena-dan-
Turunannya-/konten5.html