Anda di halaman 1dari 21

Arsitektur Post Modern

arsitektur post modern perkembang di akhir abad ke 20. post modern merupakan
pemahaman idealisme barat yang berlandaskan dari pemikiran skeptis, subjektif
atau relativitas. post modern merupakan kecurigaan terhadap alasan-alasan yang
berkembang dalam pemikiran general manusia. post modern adalah sensitifitas
pada ideologi dalam memberikan kontrolnya pada politik dan ekonomi.

pada awalnya post modern merupakan suatu pemikiran tentang ideologi, tentang
pemahaman, tentang keyakinan seseorang untuk dapat melakukan perubahan…..
mari kita lihat post modern dalam kacamata filosofi.

dalam sudut pandang filosofi, post modern adalah suatu perlawanan terhadap
pemikiran modern yang berkembang di negara maju, terutama eropa. gerakan ini
dimulai sekitar abad ke 16-17 sampai dengan pertengahan abad ke 20 masehi.
tentunya pemikiran ini tidak dapat ditolak begitu saja karena sudah banyak
propaganda yang bergerak memberi pemahaman tersebut, pada masanya di kenal
sebagai “enlightenment” ( masa pencerahan), sekitar abad ke 18.

pemikiran ini berdasar pada :

1. terdapat suatu kondisi, dimana manusia memiliki eksistensi dan properti


yang di gunakan untuk buah pemikirannya, untuk kondisi sosialnyadan
lingkungannya , untuk praktek-praktek dalam kehidupan. Post moderen
melihat dalam pemikiran lain, bahwa hal tersebut adalah suatu kondisi naif
dari manusia dan harus di hilangkan. dengan kondisi yang demikian post
modern merubah konsep berfikir yang telah dipahami sekian lama dengan
merubah bahasa, ide, pemikiran, tata cara dan sebagainya.
2. deskripsi dan penjelasan dari ilmu dan sejarah yang secara prinsip melihat
dengan cara salah dan benar. post modern menolak pemikiran ini, mereka
melihat bahwa tidak ada kebenaran yang hakiki atau absolut dari hasil
pemikiran dan sejarah manusia.
3. berdasar dari alasan dan logika, dan semakin berkembangnya perangkat
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia selalu memiliki kecenderungan
untuk memperbaiki kwalitas hidupnya. tujuannya adalah agar kehidupan
manusia lebih humanis, lebih cerah, dan lebih makmur dari kondisi
sebelumnya. post modern tidak sependapat dengan pemikiran ini,
keyakinan perkembangan manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
lebih banyak membawa dampak buruk pada perspektif lainnya. seperti
pengetahuan tentang persenjataan yang bertujuan melindungi diri, malah
menimbulkan peperangan. pembangungan malah menghancurkan
ekosistem. jadi perspektif tentang kemajuan suatu sosial akan lebih
tergantung pada moral sosial itu sendiri, bagaimana mereka menggunakan
dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. alasan dan logika secara universal dapat di benarkan, hukum yang sama,
persamaan hak, dan persamaan pengetahuan. bagi post moderenis alasan
dan logika hanya merupakan gagasan konseptual, dimana hal tersebut
hanya dapat di terima pada tradisi dan intelektual yang sama.
5. hal natural yang berkaitan dengan sifat manusia dikenal sebagai bawaan
lahir mereka, seperti bakat, kepandaian, prilaku dan sebagainya. post
modern menolak pernyataan tersebut, mereka berpendapat bahwa hal-hal
yang berhubungan dengan manusia hampir sepenuhnya adalah buah
pembelajaran dari lingkungan sosial mereka, bagaimana mereka hidup dan
belajar dalam lingkungan sosial itu adalah sifat dari kondisi seorang
manusia.
6. bahasa atau suatu kata “menunjuk”/”menjelaskan” pada suatu hal tertentu
sesuai dengan “makna” atau “artinya”. post modern melihat bahwa
“bahasa” tidak selalu menjelaskan “maknanya”. bahasa dapat menjadi
bahasi itu sendiri tanpa mengartikan makna lainnya. “arti” bukanlah
sesuatu yang statis atau sebuah ide melainkan suatu jangkauan terhadap
persepsi lain, karena hal ini adalah “rasa”, pemahaman lain dapat
mengartikannya berbeda. post modern melihat bahasa dalam kacamata
pemikiran seorang filsuf prancis jacques derrida.
7. manusia berfikir bahwa memiliki ilmu dan menguji kebenarannya. post
moderen menolak pemikiran ini, mereka perpen dapat bahwa sejak kita
berfikir kita telah memiliki ilmu. “saya berfikir, maka saya ada” (rene
deskartes)
8. untuk membangun sebuah teori diperlukan berbagai aspek, penjelasan
mengenai sejarah dan sosial dari berbagai sumber. dalam teori seharusnya
terdapat suatu tujuan yang siantifik, walaupun teori tersebut tidak pernah
digunakan dalam prakteknya. post modern menolak pernyataan ini mereka
melihat buah pemikiran seperti ini hanya sebagai suatu mimpi, pemikiran
tersebut hanya akan menutup pendapat-pendapat lain tentang hal-hal yang
telah di anggap benar sebelumnya tanpa melihat berbagai kemungkinan
lainnya pada masa mendatang.

post modern melihat lebih banyak kemungkinan dan relativitas pada suatu
kejadian, mereka membuka berbagai kemungkinan yang ada, tergantung dari
pemahaman atau kondisi suatu masyarakat tertentu. post moderen melihat bahwa
manusia tidak dapat memiliki pemikiran yang hakiki atau absolut. post modern
selalu melihat adanya alternatif pada suatu kejadian dan mereka memahaminya
sebagai pencerahan rasionalitas (Enlightenment ).

post modern sebagai gerakan pemikiran mempengaruhi karya-karya seni rupa,


musik, literatur dan arsitektur. dalam arsitektur post modern adalah suatu
gebrakan visual yang akan merekam atsmofier rasa dan pandangan para
pengamatnya.

Arsitektur Post Modern adalah arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science,
Craft dan Technology, Internasional dan lokal yang merupakan hasil
perkembangan sumber daya manusia terhadap arsitektur modern.

Alasan banyak pihak meninggalkan Arsitektur Modern, meliputi:


1. Tidak ada muatan yang kaya/luas, miskin akan makna, memiskinkan
bahasa arsitektur pada bentuk dan pada level konten/isi. Tidak mampu
berkomunikasi efektif dengan penggunanya.
2. Tidak memiliki memori, dan tidak memiliki hubungan yang
efektif dengan kota dan sejarah. Terlalu logis dan rasional. Kurang
memperhatikan nilai-nilai masyarakat, faktor lingkungan dan emosi
manusia.Bertentangan dengan tradisi/anti klasik. Menolak ornamen dan
dekorasi.
3. Tidak diketahui keberadaan/ciri khusus suatu bangunan atau tidak
berkonteks. Menciptakan kota tanpa karakter, karena kemonotonan
warna putih dan bentuk yang kotak.

Teori – teori Post Modern :

1. Robert Venturi (1966).


2. Charles Jencks (1977-1992).
3. Heinrich Klotz (1988).
4. Kisho Kurokawa (1991).

Menurut Heinrich Klotz (1988).

No Postmodern Modern
1 Regionalism Internationalism
2 Fictional representation, figurative form/ Geometric abstraction
berpola
3 Buildinga s work of art Building in term of functional
4 Respect to multiplicity of meaning Anti methaphore and symbolic
language
5 Fiction as wel as function Function, no fiction
6 Respect to pliral references, eklektik a dominant style
7 Respect to memory and history Free from memory and history
8 Poetry Technological utopianism/menarik
9 Pro improvization and spontaneity/ Perfection
imperfectfullness)
10 Relativism/ respond to history, regional and Building as autonomous, universally
topogical condition valid geometric form

Menurut Charles Jencks (1977-1992).

NO POSMODERN MODERN
A. IDEOLOGI
1 Muiltivalent Form Univalent Form
2 Hybrid Expression Straightforwardness
3 Shizoprenic Vulgar
4 Double coding No Style/ International style
5 Ambiguity of formal reading –
6 Popular and plirist Utopian and idealist
7 Tradision and choice Zeitgeist
8 Artist/client Artist as prophet/guru toeri baru
9 Elitist and participative elitist
B. METODE
1 Functional mixing Funstional separation
2 Contextual urbanism City in park
3 Mannerist and baroque Skin and bone
4 Skew space and extention Valume not mass
5 Abiguity Transparancy
6 Tend to asymetrical symetriy Asymetry and regularity
7 Collage/collision Harmonius integration
C. STYLE
1 Pro methaphor Anti methaphore
2 Pro ornament Anti
3 Pro symbolic Anti
4 Pro humor Anti
5 Pro historic memory Anti historical reference
6 Eclectic Purism
7 Pro representation Anti
8 Convetional and abstract form Abstract form

post modern dalam arsitektur memiliki tujuan menyelesaikan permasalahan pada


arsitektur modern yang dianggap tidak memiliki makna terhadap konteks,
membuka kemungkinan yang ambigu terhadap persepsi ruang, memecahkan
persepsi-persepsi dan paradoks, bersatu dengan berbagai arsitek untuk membuka
prinsip baru yang lebih berkelanjutan.

tujuan post moderen adalah memberikan kesempatan pada bangunan untuk dapat
di ekspresikan dalam berbagai hal, seperti karakteristiknya, tipologinya, sclupture.
setiap hasil akan mengisyaratkan maksud masing-masing. seperti pruralisme,
makna ganda, bentuk mengambang, tidak skalatis, ironi dan paradoks.

jangan salah mengartikan, post modern tetap menjaga kebutuhan dasar manusia
atas fungsi dasar, mereka lebih menekankan bukan pada apa yang harus ada,
tetapi apa yang bisa di dapatkan lebih. seperti suatu rumah haruslah sebagai
sebuah rumah, namun apa yang kita dapat lakukan lebih bagi pemiliknya dan
lingkungan terhadap perkembangan pemikiran dan lingkungan sosial.

beberapa arsitek post modern yang karyanya mempengaruhi perkembangan isme


ini adalah:
Pengertian Arsitektur Modern
Arsitektur Modern dapat diartikan sebagai pernyataan jiwa dari suatu massa, yang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang ditimbulkan
pada zamannya, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen modern serta
mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomis, sosiologis,
dan kemasyarakatan). (Congreas Interationaux d’ Architecture Moderne/CIAM,
1928).
Dengan kata lain maka dapat disebutkan Arsitektur Modern adalah arsitektur yang
dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non aksial dan yang paling penting
didasarkan atas pembentukan ruang-ruang, baik didalam maupun diantara
bangunan (Ir. Sidharta, Arsitektur Indonesia).
Arsitektur Modern adalah hasil dari pemikiran baru mengenai pandangan hidup
yang lebih manusiawi, seperti moralis, nasionalis, materialis, standarisasi serta
jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik bangunan.
Arsitektur modern dapat diartikan sebagai berikut:

1. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih ‘manusiawi’


yang diterapkan pada bangunan
2. Upayaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dapat dihasilkan dari
alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu
menyisipkan hal-hal baru, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari
tradisi dan segala bentuk pranatanya.

Aliran Arsitektur Modern

1. Arsitektur Modern
2. Arsitektur Art Nouveau.
3. Arsitektur Brutalis.
4. Arsitektur Constructivist.
5. Arsitektur Ekspresionist.
6. Arsitektur Futurist.
7. Arsitektur Fungsional.
8. Arsitektur Internasional.
9. Arsitektur Organic.
10. Arsitektur Post modern.
11. Arsitektur Visionary

Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern


Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat prinsip-prinsip
arsitektur yang didikte secara teknis, yang ia sebut "The Five Points of a New
Architecture" dan paling jelas dalam Villa Savoye yang ia desain. Lima poin
tersebut adalah:

 Pilotis ;Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom beton


bertulang yang menyandang beban struktural yang merupakan dasar dari
estetika baru.
 The free designing of the ground plan (Perancangan bebas pada ground
plan) ;Tidak adanya dinding pendukung yang berarti rumah bersifat tidak
terkendali dalam penggunaan internalnya.
 The free design of the façade (Desain bebas pada fasad); Memisahkan
bagian luar bangunan dari struktur fungsi-set-nya fasad bebas dari kendala
struktural.
 The horizontal window (Jendela horizontal);Memotong di seluruh panjang
fasad bangunan, sehingga pencahayaan dalam ruangan sama.
 Roof gardens (Taman Atap);Taman di atap datar dapat melayani tujuan
domestik sementara memberikan perlindungan penting untuk atap
beton.

Prinsip lainnya adalah :

1. Anti ornament.
2. Efisien (hemat) dan efektif (sesuai kegunaan).
3. Gaya yang digunakan bersifat international.
4. Menggunakan teknologi tinggi.
5. Material modern.
6. Bangunan sederhana
Kategori dan Unsur Arsitektur Modern

1. Fungsi (Function)
Sekitar abad 20-an, arsitektur modern menyatakan bahwa bentuk ditentukan oleh
fungsi yang dipenuhi dan bentuk total bangunan berdasarkan keseluruhan fungsi
yang ditampung. Namun para ahli menyatakan bahwa fungsi saja tidak cukup.
Disamping itu, pembenaran dari arsitektur baru adalah dengan fungsi baru yang
muncul dan fungsi lama yang berubah.
Ketika material bangunan lama dan gaya lama ornamen digunakan, fungsi baru
memaksa arsitek pada era mesin uap untuk membangun dalam ukuran dan bentuk
yang dahulu tidak bisa diakui.
Pada abad ke-20, kesadaran mulai timbul, fungsi tua juga dalam transformasi.
Arsitek terlibat langsung dalam proses aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi
pertimbangan bagi arsitek untuk memikirkan ulang dari dasar seni mereka.
Slogan Le Corbusier “the house-a machine to live in” atau “rumah sebagai mesin
untuk tempat tinggal”. Slogan ini sangat radikal dan kerap disalahartikan.
Terdapat dua hal yang dimaksud Le Corbusier, pertama sebuah rumah yang
menyerupai mesin yang murah, standard, dilengkapi dengan baik, dan perawatan
mudah. Tapi Ia juga mengartikan sebuah rumah yang menyerupai mesin yang
radikal cocok untuk kebutuhan, dan dirancang dengan kejujuran.
Le Corbusier menggunakan ukuran dengan sistem modul berdasarkan dari figur
manusia ideal, yang merubah pandangan arsitek modern tentang fungsi dan
bagaimana mendesignnya.
Contoh:

Maison “Citrohan''
Di sini, Le Corbusier mengusulkan struktur tiga-lantai, dengan ruang tamu
double-height, kamar tidur di lantai dua, dan dapur di lantai tiga. Atap sebagai
teras berjemur. Pada eksterior Le Corbusier memasang tangga untuk menyediakan
akses lantai dua dari permukaan tanah.

2.Bentuk (Form)
Bentuk dalam arsitektur modern merupakan periode yang membingungkan bagi
para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun material
yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya
dan orang yang ternyata dengan semangat untuk solusi fungsional baru dan
metode struktural baru kemungkinan akan berpaling juga untuk ekspresi formal
yang baru.
Idealnya, bentuk, fungsi, dan konstruksi harus muncul menjadi satu kesatuan dan
muncul menjadi bentuk yang khusus dan mendapatkan solusi yang tepat agar
menghasilkan bentuk yang spesifik; kritik plagiatisme pada arsitektur modern
bukannya tidak menghargai individualitas, tapi setiap bangunan merupakan
problem yang unik dalam tapaknya, lingkungan, dan menghasilkan solusi yang
unik. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi
modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.
Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua gaya lama
sangat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Pada 1910 Adolf Loos menyatakan
bahwa dekorasi salah. Dengan esainya yang berjudul Ornament and Crime (1908)
ia menyatakan bahwa ornamen tidak cocok untuk manusia pada abad ke-20,
ornamen adalah tanda kebengisan atau kemunduran kriminal.
Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk
rasional pada awal abad 20 di mana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan
pada masa kini bebas dalam mengembangkannya.
Kemudian pemanfaatan material dan teknik konstruksi yang baru. Jika material
baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk
arsitektur modern, muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada
tempat. Dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan antara ide dan material
dalam konstruksi modern.
Contoh :
Saint-Pierre, Firminy
Bangunan berbentuk piramid dengan dasar persegi dari panjang sisi 25 meter
yang diputar dalam kerucut terpotong yang naik 33 meter. Pada ground floor,
gereja mempunyai ruang pameran dan ruang konferensi. Bentuk dan material
yang digunakan (beton) memberi kemampuan akustik untuk bangunan

3.Konstruksi (Construction)
Di Paris pada abad ke-20, arsitektur modern dianggap dipengaruhi dari beton
bertulang. Bangunan yang dapat disebut arsitektur modern yaitu tidak ada beton
yang terlihat, permukaannya dilapisi dan dicat seluruhnya untuk
menyembunyikan bahwa bangunan dibuat dengan berbagai macam material
seperti batako, kotak belangga dan batu bata. Anggaran bangunan modern untuk
umum terlalu ketat dengan bahan yang belum teruji dan konstruksi eksperimental.
Bangunan lokal umumnya tidak menggunakan konstruksi ini. Modernitas suatu
bangunan terletak pada perencanaan fungsi, bentuk-bentuk eksteriornya dan
tersebar secara merata pada permukaannya untuk menyembunyikan material yang
tidak modern pada struktur yang telah dibangun.
Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk modernitas dengan
permukaan batu bata dan mendapat sambutan hangat di Inggris, tetapi secara
universal dijelek-jelekkan karena batu bata dianggap suatu pengkhianatan pada
tujuan gerakan arsitektur modern. Dan hal ini bertentangan dengan ajaran dinding
bersih (Clean Wall Orthodoxy) dari Adolf Loos.
Bangunan rumah diproduksi secara massal dibuat di pabrik dari bahan modern
ringan. Beberapa kemampuan struktur menular pada bangunan lain yang
dibangun, atau dibangun dari bahan yang sama.
Pergerakan modern memiliki dampak yang signifikan pada 1950, di mana pada
saat ini menimbulkan suatu perlawanan terhadap kemurnian persegi sehingga
muncul generasi baru yang mendukung prinsip konstruksi baru yang terjadi secara
kebetulan yang menyebabkan pergerakan modern menjadi gempar karena itu.
Tetapi muncul sesuatu yang baru lagi dalam situasi ini, aplikasi dari teknik yang
baru dari pemikiran struktur kurva yang akhirnya membuat terobosan yang
massal.
Freysinner, Mailart, Nervi membuat suatu penyerangan tentative dan kecil untuk
menghadapi masalah kubah, mereka dan orang-orang kontemporer telah memulai
untuk mengakumulasi bagian dari pengalaman, aplikasi metode radikal dari
tegangan penguatan cangkang beton, penerapan teknik geometris radikal dalam
membangun struktur, yang pada akhirnya menghasilkan kebebasan. Mengikuti
revolusi yang muncul dan lebih mendalam daripada yang penemuan sebelumnya
yaitu beton bertulang atau struktur frame.
Kebebasan awalnya dibawa ke arsitektur melalui beton bertulang dan frame
logam dengan kemampuan yang terbatas daripada dengan mengurangi massa
struktur pada ground level. Kolom dapat lebih tipis dan terpisah lebih jauh,
tembok tebal sebagai penyangga tidak lagi dibutuhkan.
Dengan kata lain ketika jenis bentuk baru dan jenis rencana yang diinginkan,
konstruksi berada disana untuk mencapai hal itu, Besi dan kerangka beton dengan
penyangga kecil yang dimilikinya dan bentang lebar maka kemampuannya untuk
berdiri sedikit pada dasar, jalan straddle, cantilever dan menggunakan bahan batu
solid sampai kaca untuk kulit bangunan.
Revolusi struktur yang kedua hampir sama, namun terdapat sedikit kelebihan,
kubah tiba-tiba menjadi lebih mudah.
Pada waktu yang sama, kemampuan bahan sederhana lainnya untuk menghasilkan
struktur canggih sedang ditunjukkan di Milan, di mana di Triennale kesepuluh,
diperlihatkan dua kubah Buckminster Fuller terbuat dari lembaran karton
dipotong dan dicetak. Shuttering Candela menandai zaman, beton harus
dituangkan dalam cetakan kayu, yang termurah adalah membuatnya dari papan
lurus, dan beton berbentuk persegi. Bahkan jika dilakukan dengan baik dapat
membentuk kubah multi lengkung tapi shuttering kurva mahal. Candela
menunjukan bahwa dengan memilih bentuk geometris yang tepat bisa
mendapatkan bentuk tiga dimensi kompleks melengkung dari papan shuttering
sederhana.
Perkembangan kemampuan struktur disebabkan karena pemikiran, bukan material
baru. Beton bertulang berjuang kembali dengan sistem baru, serta bentuk ringan,
kayu di papan laminas, membangun balok dan panel dari logam dan plastik.
Metode baru analisis struktur plastik memberi kehidupan baru untuk frame baja.
Ionel Schein menyarankan bahwa bentuk plastik sedang diciptakan dengan
material lain, tapi bahan-bahan baru tidak lagi berfungsi untuk menjelaskan apa
yang baru tentang arsitektur modern.
Contoh :

Notre Dame du Raincy


Menggunakan bahan beton bertulang. Bahan baru digunakan pada istilah sendiri,
dengan unsur-unsur standar, kolom ramping naik ke ketinggian 35 kaki yang tidak
lebih tebal dari 14 inci, dan membran tipis ditembus oleh jendela besar (juga di
beton) mencakup ruang gereja itu sendiri.

4.Ruang (Space)
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
dalam memanipulasi ruang.
Dalam sejarah, ruang hanya di dalam struktur (diluar hanya alam, ketidakaturan
dan tidak dapat diukur). Renaissansce telah mengulanggi proses dan dapat dilihat
dari tampak luar bangunan (seperti yang dilakukan bangsa Yunani) yang terpisah
dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat
dan tertutup.
Ruang pada zaman barok mengakui ketidakterbatasan, dilambangkan dengan
tanda salib yang memfokuskan pemandangan, cahaya yang jatuh di altar pada
akhir nave gelap.
Dasar ruang dari konsep arsitektur modern muncul yang pertama dirumuskan oleh
pelukis abstrak Belanda dan Rusia, lalu dibangun oleh Frenchmen seperti Le
Corbusier. Konsep ini berisi: Pertama, yang tak terbatas, dan meluas bebas segala
arah (dalam prakteknya, ditangani seakan ekstensi ke atas dan ke bawah yang
yang sangat menarik). Kedua, ruang terukur, ditentukan, struktur tak terlihat dan
geometri. Biasanya berbentuk persegi panjang, beberapa bagian diisi dan
dikosongkan. Ketiga, ruang arsitektur modern dipahami memiliki hubungan yang
sangat istimewa untuk pengamat: baik manusia atau benda, yang bergerak. Dalam
satu cara, ruang interior bangunan yang memiliki rangkaian partisi ruang yang tak
terbatas oleh pengamat bergerak melalui rute yang ditentukan. Dan ruang yang
mengalir dari dalam maupun keluar bangunan. Ruang dalam arsitektur modern
tidak mengalir dari pusat-pusat ruang, tapi mengalir dari sudut, ke balkon,
sepanjang koridor, ke tangga, dll.
Arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari
arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang
fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan
manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur dan mengalir.
Contoh :

Farnsworth House
Terdapat dua bagian, lantai slab dan slab atap, dan tidak memiliki ekstensi ke atas
atau ke bawah, kecuali jika dapat dirasakan bahwa turun empat langkah kecil dari
slab lantai ke teras itu mengalir. Dua lempeng ini membatasi juga satu-satunya
permukaan buram pada bagian luar rumah yang lainnya transparan. Hasilnya,
ruang interior dalam berhubungan hampir total dengan ruang tak terbatas di luar,
antara lempengan atas dan bawah tidak ada koneksi terlihat, kecuali enam
uprights dengan jarak teratur dari struktur yang mengandung implikasi meluas
melampaui atap slab.

Konsep Dalam Arsitektur


KONSEP DALAM ARSITEKTUR

Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa


syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang
dalam konteks ini dapat berupa paduan dari beberapa unsur yang mungkin berupa
gagasan, pendapat dan pengamatan ke dalam suatu kesatuan.

A. KONSEP
Dalam menggambarkan penyelidikan tentang konsep, para perancang biasanya
menggunakan 6 sinonim: gagasan arsitektur, tema, gagasan superorganisasi, parti dan
esquisse dan terjemahan harfiah.

1. Gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi sebagai arsitektur
formal (spt; siang hari, ruang, urutan ruang, integarasi struktur dan bentuk, dan sitting
dalam lansekap.) Soal arsitektonis secara spesifik digunakan sebagai dasar perancang
dalam pengambilan keputusan. Tiap bagian memiliki pengaruh dalam pandangan
umum.
2. Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan
suatu proyek. contoh: karya Charles Moore, Kimbel Art, Gallery Louis I Khan di Fort
Worth, Texas, memakai cahaya sebagai tema.
3. Gagasan superorganisasi adalah acuan terhadap konfigurasi geometris umum atau
hierarki yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian di dalam proyek yang bertujuan
memberi cukup struktur bagi pola sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian
dapat dikembangkan dengan keistimewaan masing-masing yang secara keseluruhan
masih menunjang perancangan.
4. Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dalam
suatu proyek diharapkan dikembangkan suatu konsep dan sketsa pendahuluan dari
konfiurasi bangunan.
5. Terjemahan harfiah yaitu gambaran suatu tujuan guna mengembangkan suatu konsep
dan diagram yang dapat dijadikan rencana sederhana untuk suatu proyek. (Lorabee
Bernes) jadi konsep harus dapat diekspresikan dalam jenis sketsa. Diagram asli agaknya
benar-benar dapat dilihat dan diidentifikasikan dalam bangunan yang telah selesai.
Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum dianggap
tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin menunjang maksud-
maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan memperhatikan karakteristik-
karakterisitik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari tiap proyek.
B. Macam-Macam Konsep dalam Arsitektur
1. Konsep Analogi
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen menandai satu baik ambisius
dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan faktor-
faktor penting dan ide-ide yang mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan
penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual.
Pemecahan masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan permintaan-permintaan.
The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan.
The conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan
masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual skenario
merupakan produk proses evolusi.

2. Konsep Metafora
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-
hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-
kata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.

3. Konsep Esensi
Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam bangunan,
tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan secara pragmatis.

4. Konsep Tanggapan Langsung dan Pemecahan Masalah


Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-beda / menyesuaikan
dengan keadaan. Satu konsep tidak dapat diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap
bangunan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

5. Konsep Standar-Standar Kesempurnaan (Ideal)


Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan
kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Konsep memadukan
berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek
mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek perancangan yang terpenting.
6.

STANDAR-STANDAR KESEMPURNAAN (IDEALS)

Berlawanan dengan kategori konsep sebelumnya, yang menyarankan bahwa


arsitek meninjau ke dalam, permasalahan atau pada suatu masalah yang serupa guna
menemukan konsep-konsep yang sesuai. Konsep-konsep yang berhubungan dengan
standar kesempurnaan adalah konsep-konsep yang oleh arsitek bawa
kepermasalahannya. Jika arsitek membawa konsep yang tepat kepada proyeknya, ia
dipuji untuk kecerdasannya. Jika pilhannya tidak sesuai, konsep tersebut menjadi suatu
prasangka dan kemampuan dasar arsitek dipertanyakan. Konsep ideal melambangkan
aspirasi yang tertinggi dan sasaran yang dimiliki arsitek.

Sebagai contohnya, seorang arsitek dapat membawa ke adalan tiap proyek


serangkain konsep ideal mengenakan bagaimana menghemat energy dalam bangunan.
Konsep ini mungkin meliputi pembagian ruangan-ruangan tata wilayah menurut
kebutuhan akan sinar matahari, membuat bagian bangunan yang tidak terjendela yang
dapat diputar terhadap arah angin dingin, mengatur sudut permukaan untuk alat-alat
pengumpul panas, dan merancang untuk mampu mencukupi sendiri pada keseluruhan
system.

Contoh lain potensi standar kesempurnaan (ideal) mempengaruhi konsep


dilukiskan oleh karya Mies van der Rohe. Mies mengembangkan konsep sebuah
bangunan yang ideal yang didasarkan pada ruang-ruang yang luas, terbuka, tidak
terbagi-bagi oleh dinding partisi, yang dinamakan olehnya “ruang universal.”
Gelanggang mahasiswa, perpustakaan, ruang kelas, dan perkantoran diharapkan
berfungsi baik sebagai versi dari suatu ruang universal.

Standar-standar kesempurnaan (ideal) dapat mempunyai efek positif dan jika


arsitek tidak memiliki guna mengacu dan menggunakannya dalam perumusan konsep
dan pengembangan rancangan-rancangannya, tugas arsitek akan menjadi lebih sulit.
Pengalaman-pengalaman mereka yang terdahulou serta wawasan-wawasan yang
memilikinya akan menjadi tidak berguna, dan tiap proyek akan harus dimulai dari
coretan-coretan. Ini tidak akan membantu baik arsitek maupun klien. Para arsitek yang
fleksibel dan leluasa di dalam menekan standar-standar kesempurnaan yang berbeda
untuk proyek-proyek yang berbeda pula memiliki suatu keuntungan dalam memberikan
jasa kepada klien mereka.

Idealisme memiliki kata dasar ideal. Ideal = a person or thing conceived as


embodying such a conception or conforming to such a standard, and taken as a model
for imitation (dictionary.com). Ideal adalah suatu konsepsi akan sebuah kesempurnaan
dengan standar tersendiri yang menjadi model.
Secara sadar maupun tidak sadar, arsitektur adalah suatu hal yang sangat erat
dengan kehidupan manusia. Arsitektur juga dijadikan manusia sebagai ajang dimana
sebuah pemikiran dan cara pandang yang sering disebut – sebut sebagai jati diri atau
“true self” manusia, direalisasikan dalam sebuah bentuk konrit.

Aliran Idealisme sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab


pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah
“segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah
gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak
akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu
sendiri.
Contoh – Contoh Bangunan Konsep Standar Kesempurnaan
(Ideal) dalam Arsitektur

1. Rumah Fasada
Fasada adalah istilah arsitektur yang berarti tampak depan bangunan, yang
umumnya menghadap arah jalan lingkungan. Fasada merupakan 'wajah' yang
mencerminkan citra dan ekspresi dari seluruh bagian bangunan, bahkan dapat menjadi
'jiwa' bangunan.

Sering pula ditemui fasada yang 'disembunyikan', atau tampil tersamar melalui
susunan gubahan massanya sendiri. Satu hal yang pasti adalah bahwa setiap desain
fasada tersebut adalah istimewa, yaitu sebagai representasi dalam perkembangan
desain arsitektur.

Dewasa ini, pemahaman terhadap arsitektur di masyarakat semakin meningkat.


Semakin banyak fasada-fasada bangunan yang tampil 'persona' dengan 'bahasa'
arsitekturnya masing-masing. Hal ini menunjukkan semakin banyak orang yang tertarik
dan mengikuti perkembangan serta tren arsitektur.

Hal ini sangat positif guna mendukung perkembangan desain arsitektur termasuk
didalamnya desain fasada. Dengan dilandasi pengertian dan pemahaman desain yang
lebih mendalam tentu akan dihasilkan tingkat kepuasan lebih tinggi, baik berupa
kesenangan terhadap bentuk maupun berupa kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi
yang tepat guna.

Wujud Fasada

Pada dasarnya fasada atau wajah bangunan tidak didesain dengan sekadar konsep
'menghias' tampak depan dengan bentuk, warna, atau material, melainkan juga
merupakan wujud yang 'terbentuk' oleh desain tapak dan bangunan secara keseluruhan.

Dengan demikian keberadaan elemen bangunan dan elemen arsitektur yang umum
terdapat di dalam fasada seperti pintu, jendela, area entrance, permainan warna, dan
material merupakan hasil dari sebuah kebutuhan dan pilihan dalam desain, bukan
sebuah standar estetika ataupun fungsional.

Seiring dengan berjalannya waktu, fasada tidak lagi melulu diterjemahkan dengan
penampilan sebuah pintu di tengah bidang fasada beratap pelana segi tiga, dengan
jendela-jendela yang berjajar simetris disisi-sisinya, dan membentuk sebuah bidang solid
yang biasa di sebut 'wajah' bangunan.

Harmonisasi dari gugusan ruang dan massa yang tampak tidak beraturan, area
pintu masuk (entrance) yang disembunyikan, jendela yang tidak tampak berupa kaca
kotak berbingkai kayu, atau bahkan munculnya kulit bangunan baru yang menutupi
seluruh wujud asli bangunan, semuanya dapat muncul sebagai bagian dari fasada.

Dalam hal ini bangunan mulai tampil lebih berani dan ekspresif dalam menampilkan
identitasnya, sekaligus tampak lebih 'jujur' dalam gubahan desainnya.

Fungsi dan Preferensi

Seperti halnya dengan konsep perencanaan desain produk lainnya, desain fasada
pada dasarnya merupakan sebuah respons dari berbagai kebutuhan, sesuai dengan
preferensi yang telah ditentukan, yang biasanya bersifat individual. Arsitek Budi
Pradono yang terkenal dengan arsitektur secondary skin-nya, mengatakan bahwa wujud
karya-karyanya "dilapisi" oleh material atau bentuk lain sebagai kulit kedua, bukan
semata-mata konsep estetika untuk menunjang tampilan bangunan.

Wujud akhir karya-karyanya merupakan respons terhadap kondisi iklim, lingkungan


setempat, atau respons terhadap kebutuhan penggunanya sendiri. Aspek fleksibilitas
merupakan esensi utama pada desain kulit keduanya, termasuk pada bagian fasada.

Berbagai kulit dapat ditampilkan, seperti misalnya kulit yang berlubang-lubang


untuk 'pernafasan' bangunan tropis, kulit yang berkarakter kuat untuk tampil sculptural,
kulit yang bersahaja untuk tampil selaras dengan lingkungan, atau kulit yang bisa dibuka-
tutup sesuai kebutuhan.

Arsitek Houtman Lumban Gaol mempunyai pendapat sendiri terhadap fasada yang
menjadi kesan pertama dalam suatu desain arsitektur. Wujud dan jiwa desain yang
terekam dalam fasada bangunan hendaknya dapat menjadi identitas bagi setiap
desainer atau arsiteknya. Keunikan dan keberagaman yang sering bersifat sangat
personal dapat menjadi ciri khas sekaligus identitas desain, yang tidak hanya dapat
menjadi keistimewaan bagi desainnya, tetapi juga bagi desainernya.

Fasada sebagai 'kulit' bangunan atau fasada sebagai 'jiwa' bangunan, keduanya
merupakan bagian dari penerapan fasada dalam perkembangan desain dan tren
arsitektur.

Seluruhnya memunculkan keberagaman wajah bangunan sehingga menunjang


kegairahan berarsitektur secara progresif. Fasada seperti halnya dengan 'wajah'
seseorang, mungkin memang bukan hal yang paling utama dalam sebuah desain, tetapi
didalamnya jelas terkandung kepentingan desain yang esensial dan sangat bernilai.

Keterangan Gambar:

Gb. 1 Fasada berkesan bebas dan ekspresif, dengan bentuk dan garis desain yang penuh
"kejutan" oleh Houtman Lumban Gaol.

Gb. 2 Keberanian mengeksplorasi bentuk, bidang, dan material, menghasilkan ekspresi


bangunan yang berkarakter.

Gb. 3 Meskipun tampak sederhana, perancangan, pemilihan, penyusunan, dan


pemasangan kulit kedua sebagai detail fasada merupakan hal yang penting agar tercapai
desain yang optimal.
Gb. 4 Fasada berupa bidang datar dari bambu pada rumah pori-pori karya Budi Pradono.
Gb. 5 Rongga fungsional yang terbentuk antara dinding asli dan kulit

2. Arsitektur Minimalis

Istilah minimalis sebagai satu konsep atau gaya dalam rancangan rumah tinggal
tengah marak digunakan di masyarakat kita, khususnya sejak sekitar tahun 1990-an.
Sekalipun konsep dasar minimalis ini telah muncul akibat revolsi industri dan
kebangkitan paham modernisme dalam sejarah arsitektur dan berkembang sejak tahun
1920-an setelah kelahiran gaya arsitektur International Style yang mengusung tema
functionalism (fungsinal), clarity (kejelasan) dan simplicity (kesederhanaan). Satu
gerakan penolakan terhadap peniruan dan pengulangan bentuk-bentuk lama serta
penggunaan ornamentasi masa klasik yang dipandang berlebihan, non struktural dan
sekadar tambahan yang sebenarnya tidak memberi makna apa-apa dalam arsitektur. Di
lain pihak menyuarakan kenyataan kemajuan teknologi dalam proses rancangan,
konstruksi dan struktur bangunan yang memberi kemudahan, akurasi dan efisiensi.

Pada hakikatnya gaya arsitektur modern diawal perkembangannya adalah


merupakan konsep tersendiri. Sejalan dengan penyebarannya di seluruh dunia dan
pengaruk kemajuan baik teknologi, budaya yang lebih maka terjadilah pengembangan-
pengembangan yang lebih daripada konsep modern seperti lahirnya konsep arsitektur
postmodern, maksimalis dan Minimalis .

Postmodern adalah konsep arsitektur yang memadukan seni, ilmu pengetahuan,


krajinan dan teknologi. Bangunan post modern dipandang lebih plural, dan
beranekaragam dari konsep pendahulunya yaitu modern. Beberapa contoh bangunan
postmodern tingkat dunia adalah Stadion Nasional Sarang Burung Cina.
Atau di Negara kita kadang istilah pos modern juga dipakai untuk istilah konsep
arsitektur klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern,
arsitektur bali modern, dan sebagainya. Atau disebut jugadengan istilah modern
kontemporer.

Adapun arsitektur minimalis juga merupakan pengembangan dari konsep


modern.Sehingga para asritek sering menamakan konsep minimalis sebagai turunan dari
arsitektur modern. Untuk memahami arsitektur minimalis kita bisa membandingkan
dengan gaya arsitektur lain yaitu arsitektur maksimalis.

Anda mungkin juga menyukai