I. PROFIL PERUSAHAAN
Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk
terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa
melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Perkembangan
signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara
Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang
menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti
pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan
dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi
Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan
Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung
Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak
perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur
yang terintegrasi dan bersinergi. Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi
telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan
mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang
spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan
anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya
perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.
Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan
jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan
pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT
Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun
2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya
Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.
Imam Santoso lahir di Jogjakarta, 8 Maret 1958. Kini menjabat sebagai Direktur
Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan
(PUPR). Sebelumnya, Imam Santoso mendapat kepercayaan sebagai Direktur
Sungai dan Pantai, Kementerian PUPR sejak 2014 hingga 2015 dan kemudian
berlanjut sebagai Kepala Pusat Bendungan, Kementerian PUPR pada tahun 2015
hingga 2016. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Bendungan
Besar Indonesia (2013-2016), dan saat ini dipercaya sebagai Presiden NARBO
(Network of Asian River Basin Organization) dari 2017 sd 2020 yg
beranggotakan 19 negara asia.
Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D lahir di Yogyakarta 1 September 1956.
Beliau menempuh pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada dan
meraih gelar PhD di University of Newcastle, Inggris. Beliau masih aktif sebagai
tenaga pendidik di Fakultas Teknik, Pasca Sarjana, Magister Sistem dan Teknik
Universitas Gadjah Mada sejak 1996. Suryo juga dipercaya sebagai Direktur
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kemendiknas dan country Representative
of Indonesia SEAMEO SEARCA (2009-2012).
Drs. Achmad Hidayat (Komisaris Independen)
Warga Negara Indonesia, lahir di Tasikmalaya pada tanggal 30 April 1957. Beliau
diangkat sebagai Komisaris Independen sejak 24 April 2018. Sebelumnya, Ia
menjabat sebagai Komisaris Independen PT Hutama Karya (Persero) serta Kepala
Divisi Teknologi Informasi POLRI (2013-2014) dan Kepala Biro Opsnal
Bareskrim POLRI. Beliau menempuh pendidikan di Akademi Polisi dan meraih
gelar Sarajanan Hukum di Akademi Polisi.
Warga negara Indonesia, lahir pada tanggal 23 Mei 1959 di Pematang Purba. Pada
tahun 1984, beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dan gelar Master Profesional Akuntansi di University of Texas di
Austin tahun 1992. Pada periode tahun 2009 hingga tahun 2014, beliau pernah
menjabat sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Resiko Fiskal – BKF dan kini beliau
menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan
Infrastruktur pada periode Januari 2015 hingga sekarang.
Setelah Rapat Umum Luar Biasa untuk tahun 2015 yang diselenggarakan pada
tanggal 30 Juli 2015, Kementrian BUMN menunjuk Freddy Saragih sebagai
Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dimulai dari tanggal 30 Juli 2015.
Sebagai bagian dari keterbukaan informasi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK
No. XK1 Lampiran Keputusan Kepala Bapepam-LK Nomor Kep-86 / PM / 1996
tanggal 24 Januari, 1996 tentang keterbukaan informasi yang diumumkan segera
kepada publik dan berdasarkan Penyampaian Ringkasan Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang dilaporkan
kepada Ketua OJK dengan surat Sekretaris Perusahaan No
SE.01.01/A.SEKPER.7179/2015 tanggal 3 Agustus 2015.
B. DIREKSI
Warga Negara Indonesia, yang lahir pada tanggal 10 Februari 1965 di Klaten,
Indonesia, diangkat sebagai Presiden Direktur sejak 24 April 2018. Sebelumnya,
ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk. sejak 2016 dan Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk. periode 2008-2013. Beliau meraih Magister Manajemen dari IPWI dan
Sarjana Teknik dari Universitas Borobudur.
Agung Budi Waskito lahir di Boyolali pada 17 Juli 1971. Pria yang
menyelesaikan strata 1 Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini
telah menjabat berbagai posisi penting di Departemen Operasi, antara lain:
Manajer Divisi 4, General Manajer Departemen Pemasaran dan General Manajer
Sipil Umum 1. Peraih gelar Magister Sumber Daya Air dari Institut
Teknologi Indian ini kemudian didapuk sebagai Direktur Operasi 1 PT WIJAYA
KARYA (Persero) Tbk. sejak 24 April 2018.
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada 10 April 1961. Ia telah menjadi
Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak 25 April 2013. Destiawan
Suwardjono memulai karirnya di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak tahun
1988 dan posisi operasional lainnya di WIKA sebagai General Manager Divisi
Luar Negeri (2012-2013), Manajer Divisi Luar Negeri (2008-2011), dan Manajer
Proyek East West Motorway - Aljazair (2009-2010), Beliau meraih gelar Magister
Manajemen dari MM Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2008 dan
gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1987.
Warga Negara Indonesia, lahir di Wonogiri 13 Juni 1957. Saat ini ia menjabat
sebagai Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak tanggal 25 April
2013 hingga saat ini. Selain itu, ia adalah Presiden Komisaris PT Wika Rekayasa
Konstruksi sejak 2013. Bambang Pramujo memulai karirnya di PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk. sejak tahun 1984 dan menjabat beberapa posisi penting di
Perusahaan serta Perusahaan Anak, diantaranya: Komisaris PT Wika InsanPertiwi
(Juli-Oktober 2013) dan Komisaris Utama PT Marga Nujyasumo Agung (MNA).
Ia juga General Manager beberapa unit bisnis, misalnya EPC Dept, Energy Dept.,
Utilitas Dept, dan Industrial Plant Dept (2005-2013) .Dia meraih gelar Master di
Sipil Engineering dari Universitas Indonesia.
C. STRUKTUR ORGANISASI