Anda di halaman 1dari 33

DESAIN RUMAH KAYU MODERN

Desain Rumah Kayu Modern adalah salah satu gaya dekorasi yang unik untuk rumah.
Desain arsitektur rumah akan terlihat manis dan tidak biasa dengan menggunakan kayu.
Beberapa orang memilih bahan beton untuk membangun rumah, sementara yang lain
ingin memiliki jenis kayu. Desain kontemporer masih tertanam di hati masyarakat. Anda
dapat membuat rumah terlihat modern, kokoh dan canggih dengan menggunakan bahan
terbaik, salah satunya adalah kayu. Hal ini dapat digunakan untuk membuat struktur
jendela, pintu, lantai dan panel dinding. Jendela dapat dikombinasikan dengan bahan
kaca karena rumah modern biasanya ditandai dengan rencana ruang terbuka.
Lantai akan lebih baik dengan menggunakan kayu. Hal ini dapat membawa tampilan
stylish dan menarik. Lantai kayu dapat dipertahankan dan dibersihkan dengan mudah.
Ketika Anda menjatuhkan makanan dan minuman, Anda hanya perlu menggunakan
sabun untuk menghapusnya. Lantai kayu ini tersedia dalam berbagai warna. Anda dapat
memilih yang gelap atau bahkan terang.
Kayu merupakan bahan yang kuat dan kokoh. Meskipun butuh biaya lumayan besar, tapi
Anda dapat menggunakannya sebagai investasi terbaik karena produk ini bisa bertahan
selama bertahun-tahun yang akan datang dengan perawatan yang sempurna. Jangan
mengabaikan perawatan jika Anda ingin menghindari adanya retak dan goresan. Pintu
geser juga merupakan pilihan yang bagus untuk menyimpan banyak ruang di sebuah
rumah kecil modern. Dinding dapat menggunakan kaca atau kertas seperti rumah di
Jepang. Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman dalam Interior dan Exterior
Kayu dalam Desain Modern terasa nyaman karena dapat membawa efek hangat.
Untuk bahan utamanya, rumah kayu harus menggunakan kayu berkualitas tinggi dan
kayu sesuai dengan kriteria untuk membangun sebuah rumah kayu ini, misalnya jati,
mahoni dan jenis-jenis kayu tua .

1
2
3
4
5
BANGUNAN KAYU TERBESAR DI DUNIA

Metropol Parasol adalah bangunan di Plaza de la Encarnacion, Seville, Spanyol, yang


hampir keseluruhan bagiannya terbuat dari kayu. Bangunan ini memiliki ketinggian 26
meter dengan panjang 150 meter dan lebar 70 meter. Bangunan yang juga dikenal
sebagai Las Setas de la Encarnacion ini dirancang oleh arsitek asal Jerman bernama
Jürgen Mayer-Hermann.

Bangunan Metropol Parasol yang terletak di Plaza de la Encarnacion,


Seville, Spanyol, terlihat dari ketinggian.

Sejumlah orang berjalan di bawah bangunan Metropol Parasol


6
Salah satu sudut bangunan Metropol Parasol

Bangunan Metropol Parasol yang terletak di Plaza de la Encarnacion,


Seville, Spanyol, mendapat predikat terbaik dalam ajang
Red Dot Design Award 2012

7
KOMPLEK BANGUNAN KAYU TERTUA DI DUNIA
Ada 48 bangunan kayu cantik yang menghiasi Provinsi Kansai, Jepang. Walaupun
dibangun pada abad ke-7 masehi, kecantikan kuil dan biara Buddha di Horyu-ji tak
lantas tergerus zaman. Inilah komplek bangunan tertua di dunia.
Pada 2006, UNESCO memberi gelar Horyu Ji sebagai Situs Warisan Dunia. Betapa tidak,
ada 28 bangunan di komplek ini yang dibangun sebelum abad ke-8 masehi. Kumpulan
kuil, biara, dan pagoda ini semuanya memiliki material dasar kayu sebagai pondasinya.
Terlebih lagi, semua unsur di dalamnya merefleksikan sejarah masuknya agama Buddha
ke wilayah Jepang.
Bangsa China membawa agama Buddha masuk ke wilayah Jepang lewat semenanjung
Korea, tepat pada pertengahan abad ke-6 masehi. Kuil pertama rampung pada tahun 6-7
masehi, dibangun atas perintah Prince Shotoku. Horyu-ji, atau lengkapnya Horyu
Gakumonji, dulu diperuntukkan kepada Yakushi Nyorai sebagai Dewa Penyembuh. Kuil
ini juga dibangun sebagai penghormatan pada Ayah si pangeran.
Mulai saat itu, beberapa kuil, biara, dan pagoda dibangun dengan ciri arsitektur yang
sama. Ciri arsitektur China yang dominan berpadu dengan unsur-unsur ala Jepang,
seperti kayu dan bebatuan. Beberapa mural yang mengisahkan agama Buddha juga
terpatri di beberapa dinding kuilnya. Masing-masing bangunan memiliki gambaran akan
adaptasi arsitektur Buddha di China.
Dengan total 48 bangunan, Horyu-ji terbagi menjadi dua area yaitu Sai-in (area barat)
dan To-in (area timur). Sai-in mencakup 9 bangunan, antara lain Kondo (tempat berdoa)
dan Gujunoto (pagoda lima tingkat) yang berdiri megah di sebelahnya. Sedangkan area
To-in mencakup 21 bangunan seperti Yumedono Hall, perpustakaan, ruang makan, serta
beberapa bangunan untuk para murid melakukan kegiatan belajar. Selain itu, ada pula
17 biara dan pagoda Hokki-ji yang terdapat di sekitar kedua area.

Komplek kuil Horyu-ji


8
Ada 28 bangunan di Horyu-ji yang dibangun sebelum abad ke-8, seperti Kondo,
Gujunoto, Chumon (gerbang dalam), dan Kairo (koridor beratap) di area Sai-in, dan
pagoda tiga tingkat yaitu Hokki-ji. 28 Bangunan inilah yang didaulat sebagai bangunan
kayu tertua di dunia!

Selain kuil dan pagoda, terdapat juga karya seni berupa patung yang terdapat di dalam
kuil. Beberapa di antaranya didaulat sebagai National Treasures dan Important Cultural
Properties oleh negara Jepang. Tak hanya itu, Horyu-ji juga memiliki Raido, sebuah
tempat beribadah yang konon menyimpan abu dari Buddha!

9
10
GAZEBO KAYU KELAPA
Saat kita mendirikan rumah, terkadang untuk pertimbangan ekonomis kita cenderung
merencanakan jumlah ruang pas-pasan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak
terpikir bahwa kelak kita akan memerlukan ruang lebih, misalnya dengan
bertambahnya jumlah perabotan, atau bertambahnya jumlah anggota keluarga.

Untuk masalah penambahan jumlah barang masih bisa kita akali dengan menyingkirkan
perabot lama kita, atau membagi dan mengatur tata letaknya sedemikian rupa agar
muat dalam ruangan-ruangan lain. Namun bagaimana dengan penambahan aktivitas
yang terjadi seiring dengan bertumbuhnya anak-anak kita sehingga teman-teman dan
tamu mereka juga semakin sering datang kerumah.

Untuk penambahan ruang, ada dua alternatif yang bisa kita pilih. Pertama, dengan
membuat ruang dengan bahan bangunan yang sama dengan rumah induk, kedua,
dengan membangun Gazebo Kayu Kelapa.

Bila ternyata rumah Anda masih memiliki lahan yang dapat dijadikan taman, maka
solusi ini akan sangat cocok untuk diterapkan. Taman bagi sebagian orang mungkin
merupakan bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari sebuah rumah.
11
Persoalan penting tidaknya sebuah taman pada tiap-tiap rumah/hunian tentu didasari
oleh berbagai alasan. Sebagian mengatakan kegiatan sosialisasi antar anggota keluarga
banyak dilakukan ditaman, sebagian lagi mengatakan mereka menjamu tamu-tamu
penting ditaman, sebagian lagi mengatakan mereka biasa melakukan “party” ditaman,
sebagian lagi mengatakan mereka melakukan arisan antar tetangga ditaman, dan
berbagai alasan-alasan lainnya.

Dari sekian alasan manfaat dan kegunaan taman yang telah disebutkan diatas, tentunya
terlihat bahwa taman memiliki banyak fungsi dan manfaat. Tidak hanya sekedar tempat
menanam bunga, tidak sekedar tempat meletakkan pot, tidak sekedar tempat
meletakkan butiran-butiran kerikil dan batu-batu pecah, tidak sekedar tempat
meletakkan beberapa buah kursi dan meja untuk duduk dan menikmati sesuatu. Tapi
lebih dari itu, taman berfungsi sebagai tempat melakukan sosialisasi, dari banyaknya
sosialisasi maka akan terjadi interaksi sosial (antara anggota keluarga, tetangga atau
siapapun) yang berdampak pada peningkatan taraf kedewasaan kondisi psikologis
pemilik dan orang-orang disekitarnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat tampilan taman menjadi lebih indah
dan menarik. Menambahkan berbagai aksesoris, misalnya gazebo, kolam ikan, atau
pergola. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang pemilihan gajebo
sebagai akasesoris pelengkap sekaligus pemanis dalam sebuah taman. Banyaknya
pilihan bentuk, material penyusun, dan desain gajebo tentunya harus dipilih, yang
manakah yang paling sesuai dengan taman dirumah anda.

Layaknya elemen-elemen penyusun sebuah bangunan, gazebo juga dianggap sebagai


hasil dari sebuah karya seni. Setiap elemen dan bagian-bagian yang menyusunnya ibarat
syair lagu dengan komposisi nada-nada yang sempurna. Bayangkan jika anda
berkumpul dengan anggota keluarga anda, berteduh, menikmati indahnya
pemandangan taman yang asri sambil menikmati teh hangat disana.. Kehadiran gazebo
akan menghadirkan kesan tersendiri, karena disana akan terjadi interaksi antara
anggota keluarga, dan tentu dari proses interaksi tersebut diharapkan akan
meningkatkan kualitas hidup dan keharmonisan keluarga. Bukankah keharmonisan dan
kebahagiaan itulah yang sebenarnya kita butuhkan?

Dalam sejarahnya, gazebo atau bale bukanlah barang atau sesuatu yang baru bagi
masyarakat Indonesia. Sejak jaman (atau zaman?) dahulu gajebo sering dipakai untuk
duduk lesehan bersantai sambil membicarakan banyak hal. Berdasarkan fungsi gazebo
yang sering dipergunakan untuk duduk bersantai, mengobrol dengan tetangga,
melangsungkan pesta pernikahan atau ulang tahun, atau sekedar bengong maka gazebo
sering disebut sebagai bale bengong. Namun berdasarkan perkembangannya kini, fungsi
gazebo perlahan berubah menjadi aksesoris pelengkap untuk meningkatkan nilai
estetika dan keindahan dari sebuah rumah. Sehingga kadang muncul anggapan-
anggapan bahwa sesorang yang dirumahnya memiliki gazebo akan masuk dalam kelas
tersendiri.
12
Mungkin masuk dalam kategori rumah mewah, karena gazebo diletakkan ditaman/
halaman rumah yang luas untuk dimanfaatkan oleh sang pemilik rumah. Saya pribadi
tidak mengerti kenapa anggapan seperti ini muncul? padahal jika ditinjau berdasarkan
harganya, sebuah gajebo bukanlah sesuatu yang mahal untuk dimiliki.. Dari analisa saya,
mungkin yang menjadi masalah atau yang membuat anggapan ini muncul karena untuk
memiliki gajebo anda harus memiliki taman dibelakang, disamping atau didepan rumah
anda, dan taman tersebut membutuhkan space/lahan tambahan, artinya anda harus
memiliki tanah yang cukup luas, dan tanah tersebut (dikota besar) harganya sangat
mahal. Alih-alih untuk membeli tanah tambahan, ditengah kondisi ekonomi yang makin
sulit seperti sekarang ini, bagi sebagian orang mungkin dana tersebut lebih bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan primer yang lain (misalnya untuk biaya pendidikan atau
biaya kuliah putra-putri mereka).

Desain gazebo sendiri sangat khas, karena gazebo dibangun terpisah dari bangunan
utama (rumah), berdiri sendiri diarea taman yang bentuk dan desainnya bermacam-
macam. Tetapi pada umumnya gazebo dapat dikenali dari bentuk dasarnya yang terdiri
dari atap, tiang-tiang penyusun tanpa dilengkapi dinding, dan lantai yang elevasinya
sedikit lebih tinggi dari elevasi permukaan tanah disekitarnya.

Untuk modelnya, gazebo terbagi dalam dua model yang umum. Model klasik dan model
hasil perpaduan antara modern-klasik. Untuk gazebo dengan model yang klasik lumayan
mudah untuk dikenali, karena bentuk desainnya menyerupai bangunan adat jawa atau
bangunan adat bali yang mengaplikasikan banyak ukiran atau ornamen. Sedangkan
model hasil perpaduan modern-klasik memiliki ciri dengan gaya yang simpel, tidak
mementingkan detail pada bangunannya, dan permukaan lantai gazebo yang terkesan
datar/flat. Yang perlu diingat, sebenarnya tidak ada aliran atau nama khusus pada
gazebo, karena desain gazebo umumnya disesuaikan dengan bangunan induk/rumah.
Jika desain rumah anda art deco, bisa saja anda sebut gazebo anda model art deco, atau
jika desain rumah anda kontemporer, bisa saja anda menyebut gazebo anda model
kontemporer.

Bentuk gazebo umumnya berbentuk geometris, segi empat, segi enam, atau
lingkaran/circle. Untuk konstruksinya, biasanya gajebo dibuat permanent, meskipun
ada juga yang dibuat dengan model dan bahan yang mampu untuk dicopot-pasang
seperti gazebo berbahan aluminium atau gazebo dari bahan bambu buatan Indonesia
yang banyak diekspor keluar negeri..

Jadi, Untuk anda yang memilki taman, atau memiliki space lahan didepan, dibelakang,
atau disamping rumah, ada baiknya anda menganggarkan sedikit dana untuk membuat
atau membeli gazebo. Bukan untuk sekedar dilihat atau dipamerkan, tetapi untuk
mengakomodasi kebutuhan dalam beraktivitas keluarga.

13
14
15
16
LANTAI KAYU KELAPA
Lantai adalah bagian penting dari sebuah rumah. Sebuah rumah akan terasa nyaman jika
menggunakan lantai yang baik juga. Saat ini ada beragam pilihan lantai yang bisa anda
pilih mulai dari lantai beton, lantai kayu sampai dengan lantai keramik. Setiap jenis
lantai akan memberikan kelemahan dan kelebihan tersendiri. Selain itu jenis lantai juga
akan membutuhkan aplikasi yang berbeda-beda juga. Saat ini kita sudah mulai banyak
menemukan rumah yang menggunakan lantai kayu kelapa sebagai lantai terbaiknya.
Sebenarnya apa yang membuat semua orang tertarik untuk menggunakan lantai kayu
jenis kayu kelapa ketimbang jenis kayu lainnya?

Lantai Lebih Kokoh


Banyak orang yang memilih menggunakan lantaikayu kelapa karena kayu kelapa sendiri
dikenal sebagai salah satu kayu yang sangat kuat. Nantinya kayu ini jika digunakan
untuk lantai akan bisa tahan lebih lama. Tidak semua kayu kelapa kuat. Saat ini banyak
orang yang menggunakan kayu kelapa dari Sulawesi. Kayu kelapa dari Sulawesi dikenal
sangat kuat dan unik. Lantai kayu jenis kayu kelapa ini bisa bertahan lama tanpa harus
takut perubahan cuaca yang sangat ekstrem sekalipun. Kayu ini sendiri juga bisa
didapatkan dengan beragam ukuran sehingga lebih bisa memenuhi kebutuhan semua
ruangan di rumah anda.

Banyak orang yang akhirnya jatuh cinta pada lantai kayu kelapa karena lantai ini
memang sangat cocok untuk banyak ruangan di rumah anda mulai dari dapur rumah
anda, kamar tidur, ruang tamu, beranda dan bahkan tangga rumah anda. Semua orang
juga suka dengan lantai kayu jenis kayu kelapa ini karena sangat sederhana namun
terlihat tetap elegan. Anda juga bisa menghemat lebih banyak uang jika menggunakan
lantai kayu jenis kayu kelapa ini. Jika anda ingin menghemat uang dan tetap membuat
ruangan terlihat menawan, anda tidak perlu memilih jenis lantai lainnya. Lantaikayu
kelapa bisa dipilih menjadi solusi terbaik. Kini anda bisa memilih apakah anda ingin
menggunakan lantai kayu jenis kayu kelapa atau kayu yang lainnya. Selalu cermati
desain rumah anda dan juga budget anda sebelum memilih lantai terbaik.

17
Rumah Engawa Nyaman oleh Arsitek Sullivan Conard

Masyarakat, di seluruh dunia selalu memiliki gaya arsitektur mereka sendiri yang unik
yang biasanya mengesankan semua orang dan menjadi diakui atau terkenal untuk itu.
Sebagai contoh, sebuah masjid Arab memiliki gaya arsitektur yang berbeda dari sebuah
rumah Jepang atau gereja Rusia akan terlihat sama sekali berbeda dari kuil India dan
contoh mungkin.

Meskipun di Amerika, lebih tepatnya di Seattle, Washington, Anda mungkin melihat gaya
arsitektur Jepang ini, Rumah Engawa nyaman yang tidak bisa salah untuk hal lain, yang
dirancang oleh Arsitek Sullivan Conard . Bangunan tampak seperti rumah tradisional
Jepang dengan orang-orang spesifik, kerucut atap. Di depan rumah ini ada sebuah danau
yang indah yang menawarkan pemandangan indah dan santai.

18
19
Interior rumah ini hangat, menyambut dan menciptakan suasana yang menyenangkan di
mana Anda dapat menikmati semua keinginan Anda. Lukisan kuning di dinding, di ruang
tamu, yang, coklat potongan funitur nyaman, kehadiran perapian indah dan piano
berwarna coklat membuat dekorasi yang indah, di mana Anda dapat menikmati suasana
damai dan santai saat-saat yang hebat. Ini dekorasi, nyaman, santai itu dilengkapi
dengan tangga interior dan beberapa unsur dekoratif lainnya yang membawa beberapa
dinamika.

See more at:


http://www.solusiproperti.com/artikel.php?sec=12&cat=68&postid=11720#sthash.PQ
GXaSo6.dpuf

20
Struktur Kayu
Oleh Wiryanto Dewobroto
Ditulis pada 24 Mei 2011; http://wiryanto.wordpress.com

Meskipun sudah lama tidak menulis buku, tetapi saya kadang kala masih bangga
menyebut diri sebagai penulis. Boleh dong, karena bagaimanapun juga, minimal saya
masih aktif menulis di blog ini. Bagi seorang penulis maka membuat tulisan yang
menarik adalah salah satu syarat utamanya. Oleh karena itulah maka setiap menulis
apapun, saya berusaha untuk itu, yaitu membuat tulisan yang menarik.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat tulisan yang sebaik mungkin,
tentu itu dari kaca mata pribadi. Salah satu caranya adalah menulis kata-kata atau
kalimat secara lengkap, tidak disingkat atau dipotong-potong. Saya tidak pernah atau
tepatnya menghindari membuat singkatan atau kata-kata yang sepotong-sepotong, itu
lho seperti orang menulis sms, pada threat di blog ini. Itu saya hindari karena memberi
kesan bahwa perhatiannya juga sepotong-potong. Nggak niat kelihatannya. Jadi kalau
mendapat pertanyaan atau tanggapan pembaca yang nulisnya sepotong-sepotong maka
nggak niat juga untuk membaca atau menanggapinya. Maklum kesannya tidak serius.
Hari ini saya mencoba menulis tentang struktur kayu.
Pasti banyak yang heran. Maklum struktur kayu kalah populer dibanding struktur baja
atau struktur beton. Saya yakin, mungkin hanya satu atau dua orang di Indonesia ini
yang dapat membanggakan struktur kayu rancangannya. Itu saja dikarenakan
arsiteknya memang menginginkannya. Coba kalau sang arsitek tidak berkenan dengan
desain kayu, apa ada seorang insinyur Indonesia yang dapat dengan pede mengusulkan
bangunan dengan struktur kayu. He, he, kalau ada, tolong ya di informasikan, maklum
itu termasuk peristiwa langka lho. :)
Jadi dikarenakan struktur kayu itu tidak populer, maka disitulah peran seorang penulis
menjadi penting adanya. Penulis yang hebat harus dapat mengubah sesuatu yang tidak
populer menjadi populer, minimal di kacamata pribadinya. Syukur-syukur orang lain
terkesan, dan bahkan bisa terinspirasi. Jika demikian maka penulis tersebut bisa
mengubah dunia. He, he, luar biasa ya dampaknya, padahal hanya kata-kata.
Eit, jangan sepelekan lho dengan kata-kata. Tuhan dapat mengubah dunia melalui kata-
kata lho. Kalau nggak percaya, yang namanya firman itu khan hanya terdiri dari kata-
kata. Jadi ketika umat beragama membaca firman Tuhan (di kitab-kitab suci) dan
terinspirasi untuk berbuat kebaikan, khan itu dampak dari kata-kata. Jadi bisa
dimaklumi juga bukan, jika aku beranggapan bahwa Tuhan dapat memakai diriku untuk
menebar firman melalui kata-kata yang aku tulis. Logis dan realistis bukan. Kata-kata
yang dimaksud oleh Tuhan tidak harus seperti kata-kata di kitab suci, bisa juga tentang
kayu. Toh akhirnya juga dapat bermuara ke hal yang sama, yaitu kesejahteraan umat
manusia. He, he, . . .
21
O ya, aku ingin menulis tentang kayu ini, bukan karena aku seorang pengajar struktur
kayu, bukan itu. Aku ini khan dosen di struktur baja, pemrograman, aplikasi komputer,
struktur beton dan belum diberi kesempatan mengajar tentang struktur kayu.
Jadi kalau begitu, apa yang bapak bisa tulis tentang kayu.
O jangan anggap sepele lho. Bagi seorang penulis, jika dia menyenanginya maka bisa apa
saja dia.
He, he, moga-moga pernyataan di atas tersebut tidak terlalu berlebihan. Maksudku
begini, bagi seseorang yang pernah mendalami tentang struktur dan pernik-perniknya
(baja, beton dsb), maka jika objek strukturnya diubah, misal dari struktur baja menjadi
struktur kayu, maka saya kira itu bukan sesuatu hal yang sulit. Apalagi latar belakang
pengalamanku bertahun-tahun dulu yang juga seorang structural engineer. Tahu sendiri
khan, dulu kalau ada anggarannya, maka rasa-rasanya semua struktur bisa dikerjakan.
** pede mode on**.
Jelek-jelek begini aku pernah mendesain struktur kayu lho, belum tentu itu dosen kayu
pernah desain sendiri struktur kayu. Tentu saja desain struktur kayu yang pernah aku
kerjakan secara langsung tidak banyak, hanya satu dan dua saja. Memang sih tidak
terlalu membanggakan jika dibanding merencang struktur yang lain. Tetapi itu khan
pengalaman berharga dan sangat mencukupi untuk membuat tulisan yang menarik
tentang kayu.
Ok , mari kita fokus pada struktur kayu.
Ketidak-populeran struktur kayu, ternyata tidak hanya terjadi di dunia praktis (proyek
lapangan). Kalaupun ada, maka umumnya struktur kayu tersebut hanya dijumpai pada
pembuatan bangunan non-permanen. Maklum konstruksi kayu khan hanya
mengandalkan kayu hasil tebangan hutan, apa adanya. Kayu yang baik mahal harganya.
Sekarang sudah kalah ekonomis dengan baja ringan. Adapun di dunia kampus, yang
seharusnya dapat menjadi dunia idealis bagi ilmu pengetahuan, juga ilmu pengetahuan
tentang struktur kayu, ternyata bidang tersebut tidak mendapat tempat terhormat.
Bagaimana mungkin itu bisa terjadi: Struktur Kayu adalah bidang yang terpinggirkan.
Bayangkan saja, untuk mata kuliah struktur beton di Jurusan Teknik Sipil di UPH, ada
tiga mata kuliah terpisah yang diberikan, yaitu Struktur Beton I, II dan III. Selain itu
masih ada mata kuliah lain yaitu Teknologi Bahan Konstruksi, yang isinya mayoritas
tentang teknologi beton. Jadi untuk mata kuliah yang terkait beton diberikan sekitar 9
sks (itu di UPH, nggak tahu di tempat lain bagaimana). Lalu tentang struktur baja, ada
tiga mata kuliah juga , yaitu Struktur Baja I, II dan III, atau totalnya berbobot sekitar 7
sks.
Banyak bukan. Untuk struktur kayu, coba bayangkan, ada berapa. Hanya ada satu mata
kuliah struktur kayu saja lho. Itupun hanya 2 sks. Itu khan artinya ilmu minoritas !

22
Lho struktur kayu khan memang tidak banyak dipakai di Indonesia. Begitu khan pak Wir ?
Inilah yang selalu diungkapkan oleh orang-orang kita. Ini pula yang menjawab mengapa
dunia kampus belum bisa menjadi solusi bagi dunia nyata kehidupan kita
bermasyarakat. Dunia kampus kita hanya diarahkan menciptakan personel untuk
melayani kebutuhan dunia kerja saja. Masyarakat kita sudah sangat puas, jika lulus dari
dunia kampus dan kemudian langsung mendapat pekerjaan. Sudah ada link-and-match.
Titik.
Kondisi tersebut memang tidak menjadi masalah, ketika dunia kerja masih menyediakan
ruang bagi lulusan-lulusan dunia kampus tersebut. Tetapi ketika dunia kerja tradisional
jenuh, maka mulailah terjadi masalah, yaitu jika para lulusan kampus tidak mendapat
tempat kerja. Di sinilah mulai ada pertanyaan tentang istilah link-and-match.
Lho sebenarnya bagaimana sih pak seharusnya ?
Itulah. Memang tidak gampang menjawabnya. Mungkin pernyataan saya ini juga tidak
tuntas, tetapi ingat pendidikan di perguruan tinggi tentu berbeda dengan proses
pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan di level perguruan tinggi harus
diarahkan pada proses kreativitas berdasarkan kompetensi dasar ilmiah yang
ada. Kompetensi disini diarahkan untuk mampu mengisi kebutuhan di lapangan,
sedangkan kreativitas diharapkan mampu melakukan terobosan yang berbeda dari yang
umum di jumpai di lapangan. Adanya penguasaan kompetensi dasar ilmiah yang kuat
maka tentu kreativitas yang dimaksud diharapkan tetap membumi, realistis dan tidak
mengada-ada (tidak masuk akal sehat).
Lalu apa kaitannya dg struktur kayu dan konsep pendidikan yang Bapak sebutkan itu ?
Itu tadi dik, menjawab pertanyaan adik tadi, bahwa mata kuliah struktur kayu hanya
diberi sks sedikit (hanya 2 sks) karena alasannya jarang digunakan di lapangan.
Kamu tahu, karena sks-nya sedikit maka tentu saja wajar jika lulusan sipil sekarang
tidak terlalu menguasai kayu dibanding baja dan beton. Karena tidak menguasai kayu
tersebut maka jika nanti terjun di proyek dan terlibat di dalamnya maka ketika ada
usulan bangunan baru maka dapat dipastikan mereka akan cenderung memilih beton
atau baja, dibanding kayu. Betul khan. Sehingga akhirnya proyek di lapangan tidak ada
yang memakai kayu.
Pada kondisi seperti itu, di proyek tidak ada yang memakai struktur kayu, lalu orang di
kampus bilang: “Iya khan, apa aku bilang, nggak ada sekarang yang pakai bangunan
kayu. Jadi mengapa mata kuliah struktur kayu diberikan kepada mahasiswa teknik sipil“.
Itu adalah bukti hukum tarik-menarik, karena struktur kayu tidak dipikirkan maka
akhirnya yang terjadi adalah seperti yang dipikirkan, yaitu tidak ada struktur kayu di
lapangan. Selanjutnya dalam realitas lapangan di masyarakat luas, perkembangan
struktur kayu, menjadi statis, dan lama-lama akhirnya mati.

23
Padahal kalau anda mau tahu, di luar sana, di Kanada, Swedia, Jepang, Cina, Amerika
Selatan, konstruksi kayu dan bambu berkembang pesat menuju era yang belum pernah
ada di negeri ini. Kita ini sangat tertinggal.
Jadi kalau melihat negeri ini, yang struktur kayunya kembang kempis, hanya
berkembang pada taraf finishing untuk memenuhi kebutuhan arsitek saja. Bisa apa kita
nanti. Bisa-bisa nanti kita pakai produk kayu impor dari luar. Meskipun kita disebutnya
bangsa merdeka ternyata masih tergantung dari luar, belum mandiri. Gimana itu.
Ok, agar perkembangan ilmu struktur kayu tidak mati dan maju berkembang, itu khan
sebenarnya tugas dari dunia kampus. Dari merekalah seharusnya inisiatif tersebut lahir,
ada pemikiran-pemikiran baru yang dapat mendorong perkembangan struktur kayu
tersebut. Jika itu terjadi maka akhirnya dapat membuat masyarakat paham bahwa kayu
adalah material yang tidak kalah dengan material lain, sehingga pada akhirnya struktur
kayu menjadi hidup. Betul nggak.
Maklum dunia kampus sekarang tidak lebih dari sekedar institusi pencetak ijazah. Jadi
ngapain pusing-pusing dengan hal itu semua. Begitu khan yang terjadi sekarang ini.
Istilah kerennya, adalah dunia kampus mengikuti kemauan pasar saja. Lagi rame bikin
real-estate maka rame-rame bikin S1 real-estate, lagi rame ekonomi syariah maka rame-
rame bikin S1 syariah, dan semacamnya itu. Sorry itu aku baca dari spanduk perguruan
tinggi yang ada di jalan-jalan lho.
Mungkin ada juga yang berkecipung dengan kayu, tetapi yang aku tahu mereka
membuat riset tentang kayu karena relatif lebih mudah membuat suatu riset orisinil
dengan kayu dibanding dengan material lain. Maklum di luar saja lebih maju, sedangkan
kayu bisa disebutkan orisinil dengan kondisi lokal. Untuk apa riset tersebut, yaitu untuk
gelar, atau KUM. Tapi karena dibikin rumit (biar disebut hebat) maka risetnya tidak
mengakar ke lapangan. Tidak ada dampak ke masyarakat banyak. Coba saja kamu cari
buku tentang struktur kayu Indonesia, nggak ada yang baru sejak jamannya bapak
Suwarno atau pak Felix.
Eit ada yang kelewat, memang sih aku melihat ada SNI tentang kayu tahun 2002 setebal
119 halaman, cukup tebal juga sih. Silahkan down-load aja di sini (PDF 650 kb), jika
belum pernah baca. Tapi rasa-rasanya keberadaannya belum bisa mengalahkan buku
kayunya pak Suwarno atau pak Felix tersebut popularitasnya.
Untunglah aku ini bukan dosen saja. Kalau hanya berpikir sebagai dosen, ngapain
pusing-pusing, toh aku bukan dosen di mata kuliah struktur kayu. Ini aku menulis
karena aku penulis, yang tentunya ingin selalu berkecipung dalam idealisme. Apalagi
latar belakang pengalaman dan pendidikanku adalah insinyur teknik sipil, maka jelas
sekali aku peduli. Pada tahap seperti ini, peran seorang penulis yang mau berpikir di
luar kerangka konteks pemikiran yang umum adalah sangat diperlukan. Karena itu pula
mengapa seorang penulis dapat menjadi visioner, lebih maju dari jamannya.

24
Lho pak Wir, memangnya struktur kayu perlu dipikirkan ?
Pertanyaan yang menarik dan bagus sekali.
Pertama-tama adalah kita perlu mengingat bahwa material kayu adalah material yang
pertama-tama digunakan manusia untuk membangun rumah, ketika manusia pertama
kali ingin hidup di luar goa dan tidak mau kena panas atau hujan. Kayu dipakai pertama
kali karena material tersebut lebih ringan dibanding batu. Sedangkan beton dan baja
baru diketemukan jauh hari kemudian.
Itulah alasan klasik yang ada, tapi mudah dipatahkan dengan hanya satu kata,
yaitu KUNO !
Ok, kecuali hal tersebut ada fakta tentang kayu yang tidak bisa diabaikan, mari kita lihat
daftar properti mekanik bahan-bahan material berikut:

Tabel 1. Perbandingan kuat mekanik beberapa bahan material konstruksi


Berat Kuat (Mpa)
Modulus Elastis Rasio Kuat/BJ
Material Jenis (BJ)
(Mpa) Leleh Ultimate (1E+6*1/mm)
(kg/m3)
Serat karbon 1760 150,305 - 5,650 321
Baja A 36 7850 200,000 250 400-550 5.1 – 7.0
Baja A 992 7850 200,000 345 450 5.7
Aluminum 2723 68,947 180 200 7.3
Besi cor 7000 190,000 - 200 2.8
Bambu 400 18,575 - 60* 15
Kayu 640 11,000 - 40* 6.25
Beton 2200 21,000–33,000 - 20 – 50 0.9 – 2.3

Coba perhatikan tabel di atas. Itu saya ambil dari makalahku di Gran Melia. Perhatikan
rasio kuat dibanding berat volumenya. Paling tidak efisien adalah beton, sedangkan
kayu mempunyai efisiensi lebih tinggi dibanding baja. Itu menunjukkan pada berat yang
sama maka kayu mempunyai kekuatan yang lebih baik. Kayu hanya bisa dikalahkan oleh
material bambu. Ini jelas suatu potensi yang tidak dapat diabaikan jika digunakan kayu
sebagai material konstruksi.
Hal lain dari kayu yang menyebabkan keunggulan dan dilirik oleh negara maju yang
peduli lingkungan, adalah bahwa material kayu dapat dihasilkan kembali, sustainability
(keberlangsungan kembali). Ini tentu saja dengan berpikir bahwa setelah menebang
pohon lalu menanam bibit pohon yang baru lagi. Jangan seperti orang-orang kita yang
menolak kayu dengan alasan peduli lingkungan, mereka khan berpikir kalau menebang
pohon, ya menebang saja, nggak mikirin menanam pohon baru.

25
Di negara maju dengan luas wilayah yang terbatas, membuat semen berarti merusak
lingkungan. Lihat saja kalau nggak percaya, disekitar pabrik semen banyak tuh bukit
yang menjadi rata. Intinya, di negara maju, penggunaan beton bertulang seperlunya saja,
maunya sih konstruksi yang ramah lingkungan.
Jadi kalau begitu mempelajari struktur kayu berprospek ya pak ?
Mempunyai pengetahuan tentang struktur kayu memang ada baiknya, karena di luar
cukup baik prospeknya. Memang sih kalau hanya untuk sekedar kerja memang lebih
penting baja dan beton, khususnya di Indonesia. Tetapi seperti halnya telor dan ayam,
maka perlu ada yang harus memulai dan tentunya karena dunia kampus adalah dunia
idealis maka sebaiknya orang kampus mulai memperhatikan bagaimana membuat
materi struktur kayu di perguruan tinggi berkembang.
Faktanya pak ?
Memang susah sih berbicara dengan orang Indonesia. Maunya bukti, padahal untuk
sesuatu yang sifatnya pioner, maka idealisme itu adanya di pikiran. Jangan sedikit-
sedikit minta fakta. Materialistik sekali, seperti di sini bahwa yang disebut orang sukses
itu kalau sudah dapat duduk di Alphard, jika belum maka belum dapat dianggap sukses.
Padahal Alphard-nya didapat dari hasil korupsi. Susah deh.
Tetapi seperti biasa, yang namanya penulis itu tidak kurang akal. Baik, saya akan carikan
fakta yang sudah ada. Tetapi terus terang itu belum saya dapat di Indonesia ya. Maklum
khan saya prihatin soal itu sehingga menulis ini.
Pertama-tama, kayu di belahan dunia yang lain ternyata telah mempunyai komunitas
yang bergairah. Lihat saja ini ada majalah tentang kayu di Kanada. Coba saja kalau tidak
ada komunitas pembacanya, maka tentu saja tidak akan ada majalah seperti ini. Di
Indonesia mana bisa laku, paling-paling yang laku adalah majalah gosip. :)

Gambar 1. Majalah tentang produk kayu di Canada


26
Itu saya ambil dari edisi tahun 2009. Apa yang dapat kita lihat dari cover tersebut, apa
maknanya bagi kita. Jika kita melihat begitu banyak papan kayu yang merupakan
produk hasil industri maka tentunya faktor kualitas kayu tersebut dapat ditentukan
secara lebih pasti. Ada kontrol mutu begitu maksudnya.
Adanya kontrol mutu yang terjaga dan konsisten adalah salah satu syarat mutlak suatu
keberhasilan produk. Anda tahu mengapa konstruksi kayu di Indonesia tidak maju,
adalah karena ada ketakutan dari para insinyur bahwa apa yang diprediksi di atas
kertas, ternyata tidak sesuai dengan hasil di lapangan. Kenapa itu bisa terjadi, karena
bahan material kayu hanya mengandalkan produk hasil tebangan dari hutan, yang
mutunya sangat bervariasi. Terus terang saya tidak meragukan kemampuan insinyur
kita untuk merencanakan struktur kayu yang megah dan hebat, masalahnya bukan pada
tahapan perancangan, tetapi mengimplementasikan itu pada struktur nyata. Bahan
material yang ada tidak mendukung, kalau bisa dipaksakan maka biayanya tidak terlalu
besar. Bisa-bisa dengan bahan material lain akan lebih murah.
Jadi langkah pertama agar konstruksi kayu menjadi populer di Indonesia adalah
teknologi kayu harus maju. Jadi dalam memberi mata kuliah kayu jangan hanya terpaku
pada aspek rekayasanya saja, tetapi juga teknologi. Selama ini kita selalu tergantung
pada Fakultas Kehutanan untuk mengisi bagian tersebut. Tetapi apa yang terjadi,
mereka juga kerja, tetapi lebih mengarah pada produk kayu untuk finishing bukan
konstruksi. Jadi kita ini ditinggalin. Di luar sana, perkembangan teknologi kayu, cukup
maju.

Gambar 2. Automated grading systems at L&M Lumber and


Nechako Lumber in Vanderhoof, B.C.

Untuk kayu konstruksi maka langkah penting yang perlu adalah menetapkan grading
kayu. Di luar sana itu benar-benar dilakukan, tidak sekedar dari cerita orang saja seperti
yang di Indonesia. Coba saja yang namanya kayu kalimantan itu variasinya banyak. Bisa
bikin pusing.
27
Gambar 3. Mesin trimer, langkah awal agar dapat dilakukan grading otomatis.

Itu adalah beberapa gambar mesin kayu di perusahaan pensupply kayu di Canada. Jadi
yang mereka jual bukan gelondongan kayu, tetapi sudah merupakan produk kayu
dengan ukuran tertentu yang seragam dan dengan grading yang tertentu pula. Tentu
saja ukuran dan grading menentukan nilai jual yang berbeda.
Ha, ha, pak Wir. Ukuran kayunya koq kecil banget. Apa bisa itu dipakai untuk konstruksi ?
Suatu pertanyaan yang menarik. Ini menggambarkan apa yang kita ketahui tentang
konstruksi kayu, bahwa yang namanya kayu struktur adalah kayu yang besar dan tidak
kecil-kecil seperti gambar di atas. Jika itu yang terjadi, maka itu adalah cara pandang
tentang kayu yang telah out-off-dated.
Ingat struktur kayu yang saya bicarakan ini adalah struktur kayu yang mengacu pada
keselamatan lingkungan. Jadi kayu tersebut bukan dihasilkan dari kayu berukuran besar
yang sudah tua sekali yang lalu kita potong-potong. Kayu di atas adalah hasil produksi
tanaman kayu keras, hasil penanaman yang disengaja, dimana umur kayu tentu saja
tidak lama, mungkin hanya 3-5 tahun saja. Untuk umur seperti itu jelas tidak akan
didapat diameter kayu yang besar-besar seperti yang kita bayangkan ketika raja-raja
kita dulu mencari kayu untuk istananya. Nggak seperti itu. Tapi ya seperti gambar di
atas, yang penting disini adalah ukurang yang tertentu (standar) dan mutu (grading)
yang tertentu pula. Bahkan dengan ukuran kecil seperti itu, maka dapat dengan mudah
diberikan bahan material agar kayu lebih tahan lingkungan.
Jadi struktur yang dapat dibuat hanya berukuran kecil-kecil ya pak Wir ?
Penjelasanku belum selesai. Bahwa ternyata di luar negeri, konstruksi kayu dapat
berkembang dan bersaing dengan material baja atau beton karena ukuran kayu yang
besar dapat dibuat dengan teknik laminasi, yaitu menggabungkan ukuran-ukuran kayu
tersebut dengan bahan adhesive sehingga menjadi satu kesatuan.

28
Adanya kemampuan memproduksi kayu bermutu dan berukuran seragam digabung
dengan kemajuan teknik laminasi maka berkembang pesatlah konstruksi kayu di luar
negeri. Saya melihat selama ini penelitian tentang kayu di Indonesia masih berkutat
pada perhitungan baut dan semacamnya itu, yang mana kayunya mengandalkan produk
alam. Jika hanya seperti itu progressnya maka saya yakini kita tidak akan dapat
mengejar ketertinggalan kita dengan luar negeri.
Kamu mau tahu produk kayu laminasi untuk konstruksi di luar negeri. Baik, akan saya
tampilkan beberapa ya.

Gambar 4. LeMay Car Museum, Tacoma, Washington


Struktur di atas dibuat dari kayu kecil-kecil itu lho, yang dirangkai jadi satu memakai
adhesive (lem). Itu khan sekarang jadi gede. Teknik seperti ini kelihatannya belum ada
lho di Indonesia. Kapan ya ada. Ini detailnya.

Gambar 5. Detail konstruksi kayu dengan teknik laminasi di USA.


Ternyata konstruksi kayu dengan teknik laminasi tidak terbatas pada bangunan gedung
seperti gambar di atas. Di Norwegia telah digunakan untuk bangunan jembatan, bahkan
telah didesain dapat dilalui kendaraan tank tempur. Bayangkan itu, mereka
menyebutnya sebagai jembatan kayu terkuat di dunia. Ini buktinya.
29
Gambar 6. Jembatan Kayu Sungai Rena di Norwegia, bentang 45 m

Gambar 7. Penampang tengah jembatan kayu sungai Rena

Struktur kayu di Swedia adalah seperti halnya struktur dari material yang lain, jadi
peralatan yang digunakan untuk proses konstruksinya juga tidak main-main seperti
yang dipakai pada struktur baja juga. Perhatikan.

Gambar 8. Erection tahap pertama modul jembatan kayu laminasi.


30
Jika diperhatikan bahwa modul-modul struktur kayunya adalah persis seperti modul-
modul pada struktur baja. Cara penyambungan tiap-tiap elemen memakai insert-steel,
yah seperti sambungan baja, hanya saja tentu bagian yang terlemah adalah bagian kayu,
sehingga dimensinya ditentukan oleh kekuatan kayu. Untuk konstruksi seperti ini,
penggunaan teknologi adhesive sudah bukan sesuatu yang asing lagi.

Gambar 9. Proses erection jembatan kayu sungai Rena

Ternyata untuk deck-nya atas digunakan pelat beton precast (tebal 130 mm). Memang
sih untuk lantai maka bahan material yang paling cocok saat ini adalah beton, mantap
dan cukup kuat. Menarik juga khan ada struktur gabungan kayu dan beton, dimana kayu
disini menjadi struktur utama. Perhatikan cara pemasangan lantai precastnya sebagai
berikut.

Gambar 10. Pemasangan lantai precast di atas jembatan kayu.


31
Jika melihat tulangan di atas deck precast tersebut, maka itu mestinya tulangan geser
yang di atasnya akan dicor beton lagi, semacam topping begitu. Jadi total tebal beton
precast dan cast-in-situ adalah sebesar 310 mm. Maklum beban rencana khan
kendaraan tank tempur milik tentara Norwegia.
Hal menarik yang perlu dilihat adalah detail sambungan precast deck ke elemen kayu
laminasi bagian atas. Dari gambar 7 di atas dapat diketahui bahwa sistem sambungan
precast deck dan kayu adalah tidak menyatu, mereka bisa bergeser. Ini penting untuk
antisipasi kembang susut kedua bahan yang berbeda. Ini hebatnya perancangan struktur
yang mereka buat. Mau lihat detail hubungan deck dan kayu, adalah sbb:

Gambar 11. Detail sambungan precast deck dan kayu laminasi atas.

Perhatikan ada bagian yang dapat menyebabkan precast deck berdeformasi tidak sama
dengan kayunya. Jadi ketika terjadi kembang susut pada deck, tidak menyebabkan
timbulnya tegangan akibat efect restraint pada rangka kayu. Yah mirip seperti struktur
statis tertentu begitu, yaitu tidak dipengaruhi oleh terjadinya deformasi.
Akhirnya ketika sudah jadi seperti di bawah ini maka nggak mengira kalau jembatan
yang dapat dilalui oleh kendaraan tank tempur tersebut adalah dibuat dari kayu.

Gambar 12. Jembatan kayu sungai Rena, Norwegia, saat peresmian Agustus 2006
32
Yah begitulah sedikit tentang perkembangan konstruksi kayu di luar negeri. Adakah
yang dapat kita kemukakan ke luar berkaitan dengan penelitian dan usaha
pengembangan kita tentang struktur kayu. Jika anda melihat hal-hal di atas, apakah kita
masih menganggap bahwa struktur kayu adalah minoritas.
Rasa-rasanya pengajaran struktur kayu yang ada selama ini perlu dilihat lagi, masihkah
relevan dengan perkembangan di dunia. Jadi adalah menarik terjadi di sini, bahwa
material struktur unggulan yang ada, adalah dimulai dulu dari [1]beton, [2]baja dan
terakhir [3]kayu. Sedangkan di belahan lain ternyata berbeda, informasi teman
menunjukkan bahwa di Jepang yang populer untuk konstruksi adalah material [1]baja,
[2]kayu dan baru terakhir [3]beton. Ada apa itu.
Moga-moga ini menginspirasi teman-teman untuk mau menggeluti struktur kayu, tetapi
dengan cara pandang yang berbeda. Itu kalau kita tidak mau ketinggalan dari luar sana.
Salam dari penulis.

Catatan : makalah ini dapat ditulis karena adanya dukungan data yang bermega-mega
dari Prof. Andi Asiz dari University of New Brunswick, Canada. Beliau adalah alumni ITB,
Bandung yang menekuni bidang kayu dan mungkin karena di sini suasananya belum
mendukung maka beliau tetap menetap disana. Untuk itu diucapkan banyak terima kasih
atas dukungannya terhadap blog ini. Semoga Tuhan memberkati.

Daftar pustaka yang digunakan adalah:


 Bill Tice. (2009). “Technology Upgrade: MAKING the GRADE“, Canadian Wood
Product, March / April 2009, page 11-13
 Rune B. Abrahamsen and Lillehammer . (2008). “NORWAY Bridge across Rena
River – World’s strongest timber bridge“, 10th World Conference on Timber
Engineering, June 2-5, 2008 Miyazaki, Japan
 http://www.apawood.org/media_center_cat.cfm?cat=697

33

Anda mungkin juga menyukai