Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN HASIL SURVEI UTILITAS HOTEL

“EL-ROYAL BANDUNG”

Dosen Pembimbing
Dr. Andi Harapan s, ST.,MT

Nama Kelompok :
Agung Andriasmoko (10415037)
Akhmad Fauzi (10416009)
Aditya Nugraha (10416042)
Dicki Asep Suhamad (10416043)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER BANDUNG
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga pelaksanaan Laporan Hsil Survei Utilitas dapat dikerjakan dengan
lancar.

Tujuan penyusun laporan mengenai hasil survei utilitas ini adalah untuk memenuhi tugas
akhir yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa/i jurusan teknik arsitektur.

Penulis berharap materi yang disampaikan dapat dipahami oleh semua yang membaca hasil
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis, untuk karena itu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan hasil survei utilitas hotel
ini.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Bandung, 27 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PERKENALAN HOTEL .................................................................................1


1.1.Profil Hotel..................................................................................................1
1.2.Fasilitas .......................................................................................................1
1.3.Tipe Unit ................................................................................................. 1-6
1.4.Lokasi ..........................................................................................................6
1.5.Entrance .................................................................................................. 6-7
1.6.Denah .................................................................................................... 8-11

BAB II HASIL SURVEI UTILITAS .........................................................................12


2.1 sistem Lift / Elevator ........................................................................... 12-15
2.2 Sistem AC (Air Conditioning) ............................................................ 15-18
2.3 Sistem Air Bersih ................................................................................ 18-25
2.4 Sistem Air Kotor ................................................................................. 25-29
2.5 Sistem Kebakaran ............................................................................... 29-31
2.6 Sistem Elektrikal ................................................................................. 31-34
2.7 Sistem Pembuangan Sampah .............................................................. 35-40

BAB III PENUTUP ....................................................................................................19


3.1. Kesimpulan ..............................................................................................20
3.2. Saran ........................................................................................................21

ii
BAB I
PERKENALAN HOTEL

1.1. Profil Hotel


Salah satu hotel bersejarah di kota Bandung yang sudah ada sejak tahun 1922,
dahulu pemilik hotel ini adalah seorang perempuan yang berkebangsaan Italia yang
menikah dengan laki-laki berasal dari Belanda. Hotel ini disebut salah satu saksi dari
sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Gedung Merdeka pada tahun
1955, karena beberapa tamu dari berbagai negara menginap di Hotel Van Hengel atau
sekarang nama sekarang Hotel EL Royal. Pergantian pertama pada hotel ini pada tahun
1960 menjadi Panghegar Hotel karena pada saat itu tentara Jepang dengan tidak sengaja
karena sulit melafalkan Van Hengel nenjadi “Pang Hegaro” kemudian pemilik kedua yaitu
pak Ruhiyat menjadi “Panghegar” yang di artikan “Pang” artinya Yang Membuat, dan
“Hegar” yang artinya Bersih dan Menyenangkan. Berikut dibawah ini merupakan
klasifikasi hotel El Royal ini, yaitu:
- Nama Hotel : El Royal Hotel Bandung
- Arsitek :-
- Alamat : Jl. Merdeka No.2, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota
Bandung, Jawa Barat.
- Pengembang : El Royal
- Rating : Bintang 4
- Luas Bangunan : 8.293,67 m2
- Projek Tahun : 1922
- Jumlah Lantai : 21 Lantai
- Total Unit : 439 Unit
- Jumlah Lift : 11 Buah

1.2. Fasilitas
Hotel El Royal ini memiliki berbagai fasilitas publik yang dapat dinikmati oleh
semua pengunjung hotel dan apartemnen ini antaranya:
- Amartapura Ballroom
- Restoran dengan konsep open kitchen
- Paseban Deco Bar dengan konsep artdeco
- Atrium lobby dan Lobby lounge
- Kolam renang konsep semi Olympic, spa & fitness, pool terrance

1.3. Tipe Unit


- Merdeka Twin
Kamar ini berukuran 28.0 sqm dengan memiliki beberapa fasilitas diantara lainnya:
• Air conditioning • Desk
• Complimentary bottled water • Free wifi
• Coffee / tea maker • In-room safe
• Minibar • Free newspaper
• Private bathroom • Toiletries
• Shower • Bathtub

1
• Hair dryer

(Foto tipe unit Merdeka Twin)

- Condotel Studio
Kamar ini berukuran 34.0 sqm dengan memiliki beberapa fasilitas diantara lainnya:
• Air conditioning • In-room safe
• Complimentary bottled water • Free newspaper
• Coffee / tea maker • Private bathroom
• Minibar • Shower
• Television • Toiletries
• Desk • Bathtub
• Free wifi • Hair dryer

(Foto tipe unit Condotel Studio)

2
- Ros Exekutive
Kamar ini berukuran 42.0 sqm dengan memiliki beberapa fasilitas diantara lainnya:
• Air conditioning • In-room safe
• Complimentary bottled water • Free newspaper
• Coffee / tea maker • Private bathroom
• Minibar • Shower
• Television • Toiletries
• Desk • Bathtub
• Free wifi • Hair dryer

(Foto tipe unit Ros Executive)


- Kana Exekutive
Kamar ini berukuran 42.0 sqm dengan memiliki beberapa fasilitas diantara lainnya:
• Air conditioning • In-room safe
• Complimentary bottled water • Free newspaper
• Coffee / tea maker • Private bathroom
• Minibar • Shower
• Television • Toiletries
• Desk • Bathtub
• Free wifi • Hair dryer

(Foto tipe unit Kana Executive)

3
- Condotel Loft
Kamar ini berukuran 54.0 sqm dengan ruangan yang cukup besar memberikan
suasana menyanangkan karena menawarkan kamar tidur dan kamar tamu secara
terpisah. Cocok untuk menjadi tempat hunian bersama keluarga maupun teman-teman.
beberapa fasilitas lainnya diantara yaitu:
• Air conditioning • In-room safe
• Complimentary bottled water • Free newspaper
• Coffee / tea maker • Private bathroom
• Minibar • Shower
• Television • Toiletries
• Desk • Bathtub
• Free wifi • Hair dryer

(Foto tipe unit Condotel Loft)

- Pasundaan Suite
Bagi mereka pencita kemewahan hotel ini menyediakan tipe Pasundan Suite ini
bagi mereka yang menginginkan kemewahan dan suasana yang tenangan Kamar ini
berukuran 71.0 sqm dengan memiliki 2 Tipe Kamar yaitu 1 kamar tidur utama, dan 1
kamar anak, dan fasilitas lainnya yang ada di tipe unit ini diantara lainnya:

• Air conditioning • In-room safe


• Complimentary bottled water • Free newspaper
• Coffee / tea maker • Private bathroom
• Minibar • Shower
• Television • Toiletries
• Desk • Bathtub
• Free wifi • Hair dryer

4
(Foto tipe unit Pasundaan Suite)

- Parahyangan Suite
Tipe Unit ini diperuntukan bagi mereka yang ingin menetap lama dan ingin
menikmati kemewahan yang tiada bandingannya dengan yang lain. Kamar ini
berukuran 87.0 sqm dengan memiliki fasilitas 2 Kamar tidur, 1 kamar tidur utama, dan
1 kamar tidur anak, serta memiliki dapur pribadi, ruang makan yang menyenangkan,
serta memiliki fasilitas penunjang lainnya yaitu:
• Air conditioning
• Complimentary bottled water
• Coffee / tea maker
• Minibar
• Television
• Desk
• Free wifi

• In-room safe
• Free newspaper
• Private bathroom
• Shower
• Toiletries
• Bathtub
• Hair dryer

5
(Foto tipe unit Pasundaan Suite)

1.4. Lokasi
Hotel el royal bandung berada di Jl. Merdeka No.2, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota
Bandung, Jawa Barat 40111. Dekat dengan balai kota bandung dan Kawasan jalan braga.
Untuk enterance masuk terdapat 1 enterance tepatnya di JL. Merdeka, dan untuk
Enterance Mobil Barang dan Karyawan berada di Jl. Lembong.

(Foto lokasi hotel El Royal)

1.5. Entrance
Untuk Entrance mendrop penumpang ke lobby bisa masuk dari Jalan Merdeka,
sedangkan bagi yang pengunjung yang menginap bisa menyimpan kendaraannya di

6
basement yang telah di sediakan oleh pihak hotel, masuk ke basement bisa dari Jalan
Lemong.

ENTRANCE

MASUK
BASEMENT

Sedangkan untuk keluar dari basement keluar menuju Jalan Tera yang berada di sebelah
bangunan hotel.

KELUAR
BASEMENT

1.6. DENAH
- Denah Basement

7
- Denah Ground Floor

8
- Denah Lantai 2

9
- Denah Lantai 3

- Denah Lantai 6

10
- Denah Lantai 21

- Denah Atap

11
BAB II
HASIL SURVEY UTILITAS

2.1 SISTEM LIFT/ELEVATOR

2.1.1 JENIS ELEVATOR / LIFT

Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3
(tiga) kelompok, yaitu :

1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)


2. Lift Barang ( Freight elevator )
3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ).

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata
pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan
operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan
operasi yang disediakan lebih sederhana.

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk
pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung
diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan
pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri
lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya
terdiri dari dua daun pintu atau lebih)

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas
digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam kereta biasanya
dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang, sedangkan untuk penumpang
sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi
perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift
barang yang terpasang dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian
besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat
mengangkut penumpang atau orang.

Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;


1. Passenger Elevator.
2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3. Service Elevator (passenger-freight elevator).
4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).

Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada dindingnya atau
pintunya dilengkapi dengan kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat

12
kearah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel yang memiliki
pemandaangan yang bagus.
2.1.2. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang mesin ( Machine
Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

1. Ruang mesin ( Machine Room )


Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya semua
proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat
beberapa alat penggerak elevator.

2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN
yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai
kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan
kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi
menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau
lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak dalam
menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli
mesin ( sheave ).

2.1.3 Jenis Penggerak Elevator / lift

1.Jenis Penggerak Elevator / lift pada umumnya


Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu :
A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).

Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :

No Perbandingan Traction Machine Hydrolic


1. Pelayanan tidak terbatas terbatas 20 meter
2. Pemakaian Lebih dari 80 start /stop Terbatas 80 start /stop
perjam. perjam
3. Kecepatan Tidak terbatas (1000m/menit) Terbatas (maks 90
m/menit)

2.1.4 SISTEM LIFT DI HOTEL ELROYALE

Di hotel ini terdapat 11 lift untuk seluruh bangunan untuk 3 tower, Tower A memiliki 3
lift, 2 Lift penumpang, 1 lift barang / servis, untuk tower B memiliki 3 lift, 2 lift penumpang,
dan 1 lift barang / servis, dan untuk tower C memiliki 4 lift, 3 lift untuk penumpang, 1 lift untuk
servis/ barang. Untuk lift penumpang berkapasitas 10-11 orang dengan luasan 120x90cm.
Merek lift yang di pakai untuk hotel ini adalah Hyundai.

13
[sumber : google.com ]

14
[sumber : data pribadi ]

2.2 SISTEM AC/ AIR CONDITIONING

2.2.1 SISTEM AC

Sistem AC (air Conditioning) atau sering disebut juga Sistem Tata Udara merupakan
salah satu hal yang penting sekarang ini, baik rumah, gedung perkantoran, mall, bandara dan
lain sebagainya. Kenyamanan dalam suatu ruangan merupakan kebutuhan, terutama di
Indonesia yang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu system pendingin udara atau system
tata udara telah menjadi kebutuhan.

Diantara fungsi dari sistem tata udara adalah sebagai berikut:


 Mengatur suhu udara
 Mengatur sirkulasi udara
 Mengatur kelembaban (humidity) udara
 Mengatur kebersihan udara
Dengan demikian, secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara
baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.

2.2.2 JENIS SISTEM PENDINGINAN

Dalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak langsung (indirect
cooling).
 Direct Cooling (Sistem Langsung). Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh
refrigerant dengan menggunakan mesin paket seperti window unit, atau tanpa ducting.
 Indirect cooling Sistem (system tidak langsung). Dalam system ini dipakai media air es
/ chilled water dengan temperature sekitar 5 . C’. Model ini banyak dipakai dalam bangunan
tinggi, disamping menghemat tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini
diperlukan mesin pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es
didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air handling unit), sebagai pengolah sirkulasi
udara.

2.2.3 AC Sistem Pendingin Udara (refrigerant (Air Cooling System)

Dalam system ini, menggunakan refrigerant sebagai media pendingin ruangan. Sistem
ini merupakan system yang dipakai pada skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah,
perkantoran sekala kecil, atau ruang-ruang control yang memerlukan perlakuan khusus dalam
hal temepeartur/ suhu. Dan jenis yang umum digunakan. Jenis ini kurang cocok untuk
pendinginan ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang dibutuhkan sangat besar,
terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya lebih mahal.
Ada beberapa varian jenis Ac yang menggunakan refrigerant sebagai media pendingin, yaitu:
 AC Split Wall, AC ini merupakan AC yang dipegunakan di rumah-rumah. Umumnya
berkapasitas rendah. AC ini terdiri dari 1 outddot dan 1 indoor.
 AC Cassete
 AC Split Duct

15
 AC VRV, merupakan suatu AC yang mempunyai outdoor 1 buah, tetapi mempunyai
indoor yang banyak (lebih sari 1)
 AC Presis, seperti halnya AC biasa AC presisi pada prinsipnya sama dengan AC biasa,
tetapi ia biasanya terdiri dari 2 buah aC yang dipasang berhadapan, dan bekerka secara
sequencing (bergantian) , tergantung berapa jam ia di setel. AC presisi ini biasanya digunakan
di bank-bank, untuk pendinginan mesin sortir atau data center
2.2.4 SISTEM AC DI HOTEL EL ROYALE
Untuk sistem Ac di hotel ini menggunakan sistem Sentral untuk area ground floor sampai
lantai 3, sedangkan untuk hunian unit hotel menggunakan sistem VRV dan exhaust, dan untuk
hunian apartemen menggunakan sistem ac split, 1 Lantai Bangunan menggunakan 3 unit mesin
VRV.

[sumber : google.com]

[sumber : data pribadi, perletakan mesin VRV ]

16
17
[sumber : data pribadi, perletakan mesin VRV ]

2.3 SISTEM AIR BERSIH

2.3.1 SISTEM

Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku,
unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi.

1. Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada
unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan
yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
2. Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih
atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang
semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang
aman bagi manusia.
3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah
produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir

18
dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi.
4. Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air
bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan sumber air yang ada

2.3.2 SISTEM AIR BERSIH

sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :

1. Sistem sambungan langsung


2. Sistem tangki atap
3. Sistem tangki tekan
4. Sistem tanpa tangki (booster system)

2.3.3 SISTEM AIR BERSIH DI HOTEL ELROYALE

Sumber air bersih di hotel el royale, bersumber di sumur bor dan PDAM, di hotel ini
terdapat 2 sumur bor dimana, terdapat 2 penampungan air juga dimana terdapat tangki air yang
sedikit keruh yang diambil dari sumur bor, dan tangki yang sudah bersih dari hasil filtrasi dari
water treatment. Untuk kapasitas tangki air dapat meampung 5000m3 air.

Sistem air bersih di hotel ini sangat kompleks, dimana dari sumber sumur bor yang keruh,
di pompa dan masuk ke ground water tank 1 dimana hanya menampung air yang keruh hasil
galian, kemudian masuk ke water treatment, yang di olah lagi sehingga air menjadi bersih dan
masuk kedalam ground water tank 2 dimana disini air sudah bersih lalu di pompa dan kemudian
masuk kedalam roof tank, setelah itu di distribusikan keseluruh bangunan

SISTEM FILTRASI/WATER TREAT


MENT
POMPA

RO
SUMUR RO
BOR 25 M3/JAM
RO
TANGKI AIR BAWAH BREAK TANK
MASIH KERUH
ULTRA FILTRATION RECLAIME KARBON FILTER

GROUND WATER
TANK
ROOF TANK ROOF TANK
TOWER B & C TOWER A

19
[sumber : data pribadi, perletakan mesin ground water tank, ruang pompa, sumur bor, dan
ruang water treatment]

20
21
[sumber : data pribadi, perletakan mesin ground water tank, ruang pompa, sumur bor, dan
ruang water treatment]

22
[sumber : data pribadi, perletakan rooftank]

[sumber : data pribadi, perletakan rooftank]

23
SISTEM AIR KOLAM RENANG

SISTEM FILTRASI/WATER TREAT


POMPA
MENT
RO
SUMUR RO
BOR
25 M3/JAM RO
TANGKI AIR BAWAH BREAK TANK
MASIH KERUH
ULTRA FILTRATION RECLAIME KARBON FILTER

GROUND WATER
TANK
ROOF TANK ROOF TANK
TOWER B & C TOWER A

MESIN AIR PANAS

KOLAM
TANGKI AIR PANAS
HUNIAN HUNIAN HUNIAN MESIN FILTRASI
AIR KOLAM
MESIN AIR
HANGAT KOLAM
HUNIAN HUNIAN HUNIAN

[sumber : data pribadi, perletakan air kolam renang]

24
[sumber : data pribadi, perletakan air kolam renang]

2.4 SISTEM AIR KOTOR

2.4.1 PENGERTIAN

air kotor adalah air bekas atau air buangan yang berasal dari kegiatan sehari-hari rumah
tangga, yaitu semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari : mandi, dapur, mencuci,
kakus, dan lain sebagainya. Jadi air kotor juga mengandung kotoran manusia (excreta, faeces).

Faeses mengandung zat organik, anorganik, bakteri (baik yang pathogen, maupun yang
tidak pathogen, seperti bakteri coli) dan kadang-kadang juga cacing atau telur cacing.
Disamping itu, proses pembusukan faeses, terutama didalam air terus berlangsung, sehingga
akan menimbulkan bau yang kurang baik. Oleh karena itu faeses, perlu dikelola dengan baik
dan benar, agar tidak menimbulkan bau yang kurang baik, dan penyebaran penyakit. Karena
air kotor mengandung faeses, maka air kotor pun perlu dikelola secara baik dan benar.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu :

· Sistem individu (on site)

· Sistem terpusat (of site)

25
Sistem individu atau disebut juga “on site system” adalah sistem pembuangan air
kotor rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung atau beberapa
rumah/bangunan gedung.

Sistem terpusat atau disebut juga “off site system” adalah sistem pembuangan air
kotor dari tiap-tiap rumah/bangunan gedung, dialirkan/dibuang bersama-sama dengan
menggunakan sistem perpipaan (disebut sistem rioolering) ke unit pengolahan air kotor untuk
suatu kawasan atau kota.

2.4.2 SISTEM AIR KOTOR DI EL ROYALE HOTEL

Sistem air untuk hotel ini menggunakan penampungan dengan STP yang terhubung tiap-
tiap unit dan restoran. Air kotor sebelum di buang ke riol kota di saring dulu sebelum di buang
ke riol kota, sehingga limbah-limbah dari hotel tidak ikut terbuang ke riol kota.

SISA AIR SISA AIR GRAY WATER SISA AIR BLACK WATER
HUJAN (DAPUR, WASTAFEL, MANDI DAN CUCI ) (BAB & BAK )

BAK PENAMPUNGAN DAN DI OLAH


(ENGYM & ECOGROUND) SEPTIC TANK

SUMUR RESAPAN
DIOLAH HINGGA AIR BERSIH

BOWLER

RIOL KOTA

26
1. Perletakan Sistem Pembuang Grey Water

27
2. Perletakan Sistem Pembuang Black Water

28
3. Perletakan Sistem Pembuang ke Riol Kota

2.5 SISTEM KEBAKARAN

2.5.1 PENGERTIAN

Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung sebagai preventif
(pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran dan Fire
Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi pada
umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.

29
Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu elektrik pump,
diesel pump dan jockey pump. Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan di instalasi,
dan secara otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan. Dan jika ada head sprinkler
yang pecah atau hydran digunakan, maka yang bekerja secara otomatis pompa elektrik bekerja,
dan secara otomatis pula jockey pump akan berhenti bekerja. Pompa elektrik pump (atau
elektrik pump) merupakan pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran
digunakan. Sedang pompa diesel merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal
bekerja selama 10 detik, maka secara otomatis pompa ini akan bekerja.

2.5.2 SISTEM KEBAKAAN HOTEL EL ROYALE

1. Sisem Kebakaran Aktif

Sistem Sprinkler pada bangunan ini memiliki 2 jenis :

- Sistem Sprinkler pancaran ke bawah

- Sistem Sprinkler pancaran ke atas

Jarak antara cabang sprinkler berjarak 4 m

Sistem Pembuang air

Saluran perpipaan sistem sprinkler harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat
dikeringkan sejauh mungkin seluruh perpipaan harus diatur untuk dapat dikeringkan melalui
katup pengering
POMPA

RO
SUMUR RO
BOR
RO
TANGKI AIR BAWAH BREAK TANK
MASIH KERUH
ULTRA FILTRATION RECLAIME KARBON FILTER

GROUND WATER
TANK
ROOF TANK ROOF TANK
TOWER B & C TOWER A

HIDRANT

SPRINKLER

30
2. Sistem Kebakaran Aktif
Terdapat 4 tangga darurat diantaranya:
- Dari basement ke Ground floor
- 3 yang terdapat dihunian dan menuju ke Ground floor dan yang diarahkan ke titik kumpul.

2.6 SISTEM ELEKTRIKAL


2.6.1 PENGERTIAN SISTEM ELEKTRIKAL

Ruang lingkup pekerjaan elektrikal dalam suatu gedung adalah menyangkut persediaan sarana
distribusi listrik tegangan rendah dari panel utama tegangan rendah (LVMDP (Low Voltage
Distribution Paanel) ke panel sub distribusi hingga peralatan atau accesories.
Dalam gedung yang lebih besar lagi, ruang lingkup elektrikal dari suatu gedung juga
menyangkut pengubahan tegangan menengah PLN (20ribu volt) menjadi tegangan
rendah. Pada gedung ini tegangan listrik didistribusikan dari saluran tegangan menengah
melalui trafo menjadi saluran tegangan rendah 3 fase R,S,T, dimana tegangan antar fase 380
volt, dan 220 pada jalur netral.

1. Sumber daya / tegangan

Sumber daya utama / sumber tgangan listrik dari gedung biasanya menggunakan sumber
dari PLN. Disamping PLN, maka gedung juga menyediakan sumber tegangan cadangan
(emergency) jika terjadi pemadaman atau PLN mati, yaitu dengan menyediakan Genset
(Generator Set). Genset biasanya dioperasikan jika ada gangguan atau pemadaman dari PLN,

31
dan umumnya telah diset sedemikian rupa sehingga ketika PLN mati maka dengan otomatis
tegangan disuplay dari genset, yang telah di set secara otomatis, dengan interval waktu
hitungan detik.

2. Distribusi daya

Tegangan yang dibutuhkan oleh gedung adalah tegangan rendah. Sedang (untuk daya yang
lebih besar) tegangan yang masuk dari PLN adalah tegangan menengah (20ribu volt). Sehingga
diperlukan peralatan pengubahan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Aliran
tegangan menengah diubah menjadi tegangan rendah melalui trafo, yang kemudian
didistribusikan melalui panel distribusi utama tegangan rendah atau LVMDP (Low voltage
distribution panel) . Dari panel tegangan rendah ini kemudian disitribusikan ke panel sub
distribusi (atau disebut jua dengan panel MDP (main distrubution paanel) atau ada juga yang
menyebut panel SDP (sub distribution panel) dan seterusnya ke panel peralatan hingga
outlet pemakai (stop kontak, lampu dan lain-lain).

a. Panel
Dalam sistem instalasi di gedung biasanya panel terdiri dari 2 macam, yaitu panel tegangan
menengah yang biasanya di sebut dengan penel MV (medium Voltage) atau yang sering disebut
juga dengan nama panel cubicle dan panel tegangan rendah (low voltage).

a.1.Panel Tegangan Menengah (MV)


Panel tegangan menengah (panel MV (Medium Voltage) atau sering disebut juga
panel cubicle ada yang disediaan oleh PLN, dan biasanya menjadi tanggung jawab PLN, yang
disebut dengan cubicle PLN, yang menghubungkan jaringan tegangan menengah PLN dengan
cubice gedung. Panel ini terdiri dari 3 macam, yaitu cubicle incoming, metering dan cubicle
outgoing. Panel MV yang lainnya biasanya disebut dengan cubicle pelanggan, yang
menghubungan dari panel MV (cubicle PLN) dengan Trafo.

b. Panel Genset
Dalam suatu gedung untuk mengkover sumber daya dari PLN jika mati, maka disediakan
sumber daya lain dari Genset. Untuk memasuki didtribusi tegangan renndah ke gedung, maka
daya dari genset kemudian dialirkan melauli panel Genset., yang secara otomatis akan
menghidupan genset jika PLN mati.
Panel Genset dilengkapi dengan A.M.F - A.T.S , singkatan dari Automatic Main Failure -
Automatic start and stop Genset. Fungsi Dari A.M.F(Automatic Main Failure) Adalah s ecara
Automatic Menghidupkan (Start) Genset ketika suplai Listrik dari PLN Gagal / Padam.
sedangkan Fungsi dari A.T.S (Automatic Transfer Switch) Adalah secara Automatic Membuka
Suplay listrik dari genset dan menutup suplay listrik dari PLN dan sebaliknya membuka suplay
listrik dari PLN dan Menutup suplay listrik dari genset secara Automatic ketika Suplay listrik
dari PLN kembali.

b.1, Panel Sinkron


Jika sumber daya emergency lebih dari 1 genset (misal 2 genset), maka perlu kedua genset
itu perlu disinkronan supaya saling memperkuat, dan tida saling memperlemah.
Synchrounizing adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih sumber listrik untuk
memperoleh suatu sumber listrik yang lebih besar. Synchroun dapat dilakukan antara Genset
dengan Genset atau Genset dengan PLN ketika 2 atau lebih generator sets running bersama
untuk mensupplay sebuah system kelistrikan, Genset tersebut harus disinchronkan secara
manual atau automatic sehingga mempunyai phase, voltage dan frekwensi yang sama.

32
Jadi panel sinkron berfungsi untuk mensinronkan 2 buah sumber listrik atau lebih (2 genset
atau lebih) sehingga mempunyai phase, voltage dan frekwensi yang sama, sehingga
memperoleh suatu sumber listrik yang besar.
Karena tegangan yang dihasilan oleh genset merupakan tegangan rendah, maka outgoing
dari panel sinkron kemudian dialirkan ke panel LVMDP.

c. Panel Tegangan Rendah


Panel tegangan rendah terdiri dari panel utama yang disebut dengan LVMDP (Low voltage
distribution panel), sub panel dan kemudian ke panel-panel PP, Panel AC dan lain-lain.

c.1. Panel LVMDP


Fungsi dari low Voltage main distribution panel (LVMDP) adalah sebagai panel penerima
daya/power dari transformer (trafo) dan mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel
Low voltage sub distribution (LVSDP), Menggunakan Air Circuit Breaker atau moulded case
Circuit Breakers, panel sub distribusi akan mendistribusikan power tersebut ke peralatan
electrical sedangkan fungsi Low voltage sub distribution (LVSDP) adalah mendistribusikan
power tersebut ke peralatan electrical

2.6.2 SITEM ELEKTRIKAL ELROYALE HOTEL

Sumber listrik pada bangunan ini berasal dari jaringan listrik PLN dan memiliki cadangan
listrik yang bersumber dari genset yang dapat digunakan terkait dengan pemadam listrik dari
jaringan PLN. Beberapa fasilitas yang membutuhkan daya listrik seperti lampu, stopkontak,
CCTV, pompa udara, serta pemadam kebakaran. Untuk mewadahi instalasi listrik yang
dikeluarkan dari Panel distribusi utama kemudian dialirkan ke sub panel distribusi pada setiap
lantainya.

GARDU
LISTRIK PLN TRAFO PANEL
INDUK

GENSET TRAFO

SUB PANEL SUB PANEL SUB PANEL

33
1. PERLETAKAN SISTEM LISTRIK SUMBER PLN

34
2. PERLETAKAN SISTEM LISTRIK SUMBER GENSET

35
2.7 SISTEM PEMBUANGANGAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH

2.7.1 PENGERTIAN

Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaul-ulangan atau


Pembuangan dari Material Sampah.

Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari
keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Limbah sampah merupakan buangan dari
bangunan-bangunan, khususnya bangunan yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu,
seperti pabrik, hotel, restoran dan supermarket.

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :


a. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
b. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup.

2.7.2 SISTEM SAMPAH SAMPAH EL ROYALE HOTEL

Bahwa pada dasarnya sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Pengolahan sampah
pada bangunan ini sumbernya berawal dari sampah tiap unitnya lalu dikumpulkan
dipengolahan sampah melalui lift service setelah itu dikelompokan antara sampah kering,
sampah basah dan sampah bahan berbahaya yang dilakukan secara manual.

SAMPAH KERING
SAMPAH DI UNIT

LIFT PENGOLAHAN SAMPAH BASAH


SAMPAH DI UNIT
SERVICE SAMPAH

SAMPAH BAHAN
BERBAHAYA
SAMPAH DI UNIT

36
37
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil survei lapangan di hotel El-Royal Bandung,

- Sistem elevator / lift sudah disesuai kebutuhannya masing-masing, antara lain terdapat :
Observation Elevator, Passenger Elevator, Service Elevator, Fireman lift
- Sistem AC yang digunakan di hotel EL-Royal menggunakan sistem VRV dan exhaust dan
untuk bangunan apartement menggunakan sistem ac split, disetiap lantai bangunan
menggunakan 3 unit mesin VRV
- Sistem Air Bersih sudah sangat baik karena sudah terorganisasi dan dapat mengetahui bila
terjadi masalah pada salah satu komponennya
- Sistem Air Kotor juga sudah sangat baik peletakan dan pembagian yang diakibatkan oleh
pengguna hotel
- Sistem Kebakaran masih aktif dan baik dan juga sistem sprinklernya memiliki 2 jenis, -
Sistem Sprinkler pancaran bawah dan - Sistem Sprinkler pancaran atas

38

Anda mungkin juga menyukai