Anda di halaman 1dari 16

TIPOLOGI BANGUNAN

FACILITY PROGRAMMING

EVAN DYLAN / 315180178

SUWARDANA WINATA, S.T.,M.Arch


HEDISTA RANI PRANATA, S.T.

Semester Ganjil 2019/2020


Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara
Jakarta
HOTEL BINTANG 4

1. LATAR BELAKANG

Berkembangnya pembangunan di kawasan kota


Banda Aceh, terlebih setelah musibah gempa dan
Tsunami sepuluh tahun silam, membawa dampak di
berbagai sektor Hal ini mengundang pendatang lokal maupun
internasional menuju ibukota provi nsi Aceh, guna
ikut serta dalam penanaman saham dalam Investasi
pembangunan kota. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap
penambahan jumlah penduduk dan kebutuhan akan tempat
hunian sementara. Dengan menimbang segala aspek tersebut
maka pembangunan Hotel Bintang 4 dibutuhkan untuk
menjawab kebutuhan akan hunian vertikal yang bersifat semesta
serta ditunjang oleh fasilitas penunjang lainnya.

1
2. Maksud dan tujuan proyek pembangunan
Hotel adalah:

a. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara bagi para


pendatang baik untuk kepentingan wisata maupun
kepentingan bin seperti bisnis kantor dan lainnya
b. Menambah pendapatan bagi pemerintah Kota Banda Aceh
secara khusus
c. Membuka Lapangan kerja baru bagi penduduk kota Banda
Aceh
d. Menambah daya tarik kawasan lambhuk kota Banda Aceh

3. PERMASALAHAN
1. Bagaimana merespon kebutuhan yang tidak terduga dari
pengguna terhadap fasilitas bangunan
2. Bagaimana menciptakan sistem keamanan yang optimal,
sarana dan prasarana yang representative, serta sistem
sirkulasi pada bangunan
3. Pencapaian,sirkulasi Aksesibilitas
4. View dan Orientasi bangunan
5. Penataan Massa bangunan
6. Permasalahan pada Bangunan
 Program ruang
 Sistem Struktur dan konsep utilitas
 Desain fasade
 Ruang yang diperlukan
 Zoning aktifitas

2
4. BATASAN

Adapun perancangan ini dibatasi sesus dengan fasilitas


pelayanan Hotel dan gedung pertemuan yang sesuai standard
dan melihat isu-isu lokal serta pengaturan yang terdapat di lokasi
perancangan. Maka dalam hal ini "Hotel Bintang 4 dan
Convention Centre" merupakan judul rancangan yang dipilih
Selain itu, ketentuan dimensi ruang yang digunakan nantinya
menunjuk pada standar perancangan hotel dan gedung
pertemuan yang ditentukan oleh kementrian parawisata.

3
STUDI LITERATUR

Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka hotel dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Hotel bintang satu


 Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur
 Ukuran Kamar tidur standar termasuk kamar mandi :
Single bed : 18m2
Doublebot : 20m2
 Mempunai kamar mandi yang cukup, ruang umum
lobby ruang makan dan sebagainya

2) Hotel bintang dua


 Minimal 25 kamar tidur yang dilengkapi dengan
kamar mandi
 Ukuran Kamar tidur standar termasuk kamar mandi:
Single bed : 18m2
Double bed : 202
 Ruang umum dan sebagaian ruang dilengkapi dengan
AC system dan faasilitas hiburan lainnya.

4
3) Hotel bintang (***)
 Jumlah kamar minimal 30 kamar tidur yang bak
 Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi:
Single bed : 22m2
Double bed : 26 m2
 Tiap kamar dilengkapi dengan AC system, alat
komunikasi, perlengkapan kamar, menyediakan
fasilitas restaurant, bar, olahraga dan fasilitas lainnya.

4) Hotel bintang (****)


1. Umum
Unsur dekorasi indonesia tercermin pada lobby,
function room restoran dan kamar tidur.
2. Kamar Tidur
 terdapat minimal 50 kamar standard dengan luas
24m2 /kamar
 Tempat minimum 3 kamar suite dengan luas
48m2/kamar
 Ukuran kamar tidur :
Single bed : 24m2
Double bed : 28m2
 Tinggi minumum 2,6m setiap lantai
 Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar
 Dilengkapi dengan Wi-Fi untuk mengakses internet
(hotel bisnis)
3. Ruang Makan
Mempuyai minimum 2 buah dining room, salah satunya
berupa coffee shop.

5
4. Bar
 Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi
dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu
200 C
 Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m

5. Ruang Fungsional
 minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah
dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah
kamar.

5) Hotel bintang (*****)


 Jumlahkamar minimal 100 kamar tidur yang
dilengkapi dengan kamar mandi dengan ukuran yang
sesuai.
 Perlengkapan kamar yaitu AC system, telepon dan
sound system.
 Fasilitas umum yaitu restaurant, bar, ruang
pertemuan, banquet fasilitas olahraga dan fasilitas
lainnnya
 Tingkat manajemen teratur, ditangani tenaga terdidik
dan terlatih

6
7
8
9
10
11
12
13
14
Berdasarkan buku Robert Hershberger yang berjudul
Architectural Programing and Predesign, terdapat beberapa
value penting yang harus ada dalam menentukan sebuah desain
dalam bangunan antara lain survival (to protect),
good life (to nurture), art (to transform)

Environmental issue meliputi lokasi hotel yang strategis sehingga


memudahkan user dan memiliki daya tarik tersendiri untuk
menarik para user agar dapat menginap dalam hotel tersebut.
Keberadaan yang dikota, menjadikan hotel ini tidak kesulitan
dalam mencari air bersih dan rumit memikirkan saluran serta
pembuangan air kotor dan sampah setelah digunakan.

Cultural issue melihat pada susahnya dalam mencari penginapan


yang strategis, serta dekat dengan bandara, menjadikan hotel ini
dibangun berdasarkan keperluan pengguna yang kian hari kian
bertambah, serta mempermudah bagi para pelancong yang harus
transit di Indonesia dalam mencari tempat penginapan.

Temporal issue dapat dilihat dari tahun dibangunnya, bangunan


ini sudah berdiri sejak tahun 2015 yang berarti bangunan ini
sudah berjalan dalam waktu 4 tahun. Biasanya untuk bangunan
public service diperkirakan dapat berdiri mencapai 50 tahun.

Economic issue pada hotel ini ketika dibandingkan dengan harga


yang berasal dari hotel-hotel yang setara dengan bintang 4 juga,
hotel ini cendering agak mahal dari kalangan rata-rata hotel
bintang 4 yang terdapat di Indonesia. Hotel ini memberikan harga
yang lebih mahal sedikit dikarenakan ada fasilitas-fasilitas yang
harus ditunjang oleh hotel ini, selain itu, luas ruangan yang
cenderung lebih besar dari ukuran standard hotel bintang 4 dapat
juga menjadi pengaruh dalam hal ini.

15

Anda mungkin juga menyukai