Anda di halaman 1dari 15

MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG

KE DAERAH TUJUAN WISATA DANAU TOBA


SUMATERA UTARA

Oleh: Patricia L Sagala


(Patricialuckyesintasagala@yahoo.com)
Dosen Pembimbing : Drs. Syamsul Bahri, M.Si
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R. Soebrantas Km 12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru Riau
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Samosir, Tepatnya di Tomok
Kecamatan Simanindo. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: (a)
menganalisis karakteristik wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata
danau toba, (b) menganalisis motivasi yang paling dominan menarik wisatawan
untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata danau toba dan daya tarik wisata yang
paling diminati oleh wisatawan. Responden pada penelitian ini adalah wisawatan
Mancanegara dan Wisatawan Nusantara. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif, dengan analisis kuantitatif dekskriptif dan teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling. Dari hasil
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa motivasi wisatawan yang berkunjung ke
daerah tujuan wisata danau toba yang paling dominan adalah motivasi budaya
yakni, a) pertunjukan budaya, b) kebutuhan daya tarik wisata misalnya seperti
seni, adat, tari, lukisan dan agama. Sedangkan dari daya tarik wisata lebih
dominan adalah daya tarik wisata sejarah yakni, Makan Tua Raja Sidabutar, Batu
Kursi Persidangan Siallangan dan Museum Tomok.

Kata Kunci : Motivasi, Wisatawan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 1


THE MOTIVATION OF TOURISTS TO VISIT TOURIST DESTINATION
TOBA LAKE NORTH SUMATRA

By: Patricia L Sagala


(Patricialuckyesintasagala@yahoo.com)
A thesis advisor : Drs Syamsul Bahri, M.Si
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R. Soebrantas Km 12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru Riau
Abstract
This research done in the district of Samosir, exactly in Tomok Simanindo
Sub-district. The goals in this research is: (a) analyzing the characteristics of the
tourists visiting the tourist destination of Toba Lake, (b) analyzing the
most dominant motivation attract tourists to visit tourist destination Toba Lake
and tourist attraction is most preferred by tourists. The approach used in this
research is quantitative, with quantitative analysis dekskriptif. From the research
results obtained the conclusion that motivation to tourists visiting the tourist
destination of Toba Lake that most dominant culture motivation namely, a)
cultural performances, b) needs such as tourism attraction of art, indigenous
peoples, dance, painting and religion. While from tourism attraction more
dominant is the power pull the history tour, Eat Old King Sidabutar, Rock
Wheelchair Trial Siallangan Museum and Tomok.

Key Words : Motivation, Tourists

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 2


PENDAHULUAN dapat memenuhi kebutuhan
Indonesia merupakan negara wisatawan (Yoeti, 1982:191).
yang kaya dengan sumber daya alam, Pariwisata adalah salah satu
seni budaya, sejarah, dan, memiliki dari industri gaya baru, yang mampu
tradisi-tradisi yang beranekaragam menyediakan pertumbuhan ekonomi
yang tersebar luas di seluruh yang cepat dalam hal kesempatan
Indonesia. Keindahan alam dan kerja, pendapatan, taraf hidup dan
berbagai macam budaya dan sejarah dalam mengaktifkan sektor produksi
yang tertinggal menjadikan lain di dalam negara penerima
Indonesia menjadi salah satu tujuan wisatawan (Wahab,1975:5).
wisatawan untuk berkunjung dan Wisatawan yang berkunjung
berinteraksi langsung dengan ke suatu daerah biasanya benar-benar
masyarakat lokal, dan menggali hal- ingin menghabiskan waktunya untuk
hal unik atau pun sesuatu yang dirasa bersantai, menyegarkan fikiran dan
penting bagi wisatawan seperti benar-benar ingin melepaskan diri
peninggalan-peninggalan sejarah dan dari rutinitas kehidupan sehari-hari.
budaya yang masih turun temurun Jadi bisa juga dikatakan wisatawan
yang masih ingin diketahui adalah seseorang yang melakukan
wisatawan lokal maupun wisatawan perjalanan dari suatu tempat lain
mancanegara. Semakin yang yang jauh dari rumahnya bukan
meningkatnya wisatawan yang dengan alasan rumah atau kantor
berkunjung ke daerah wisata maka (Kusumaningrum, 2009:17).
akan meningkatkan devisa negara Danau Toba adalah danau
dan juga akan meningkatkan hasil kegiatan vulkanik sebuah
pendapatan penduduk yang berada di gunung tua, yakni danau yang
lokasi wisata dan masyarakat juga tercipta akibat letusan super vulkanik
akan banyak membuka usaha kecil- Gunung Toba yang terjadi sekitar
kecilan agar dapat memenuhi 69.000 hingga 77.000 tahun yang
permintaan para wisatawan. Bagi lalu. Letusan Gunung Toba tersebut
wisatawan, berwisata dapat ribuan kali lebih besar dari letusan
dikatakan aktivitas yang gunung berapi normal dan
menyenangkan dan dapat menambah mempengaruhi iklim dunia secara
wawasan tentang-tempat baru yang global. Danau Toba adalah ikon
belum diketahui sebelumnya. utama dari tempat wisata di
Aktivitas kepariwisataan Sumatera Utara yang paling terkenal.
banyak tergantung pada transfortasi Beberapa kegiatan menarik yang
dan komunikasi, karena faktor jarak paling populer dilakukan di kawasan
dan waktu sangat mempengaruhi wisata Danau Toba ini adalah
keinginan orang untuk melakukan berenang, berperahu layar, hingga
perjalanan wisata. Dewasa ini mendaki gunung
transportasi menyebabkan (www.initempatwisata.com, 26
pertumbuhan pariwisata yang sangat Maret 2016).
pesat sekali, kemajuan fasilitas Daerah wisata di Danau Toba
transportasi mendorong kemajuan sangat banyak dan memberikan
kepariwisataan dan sebaliknya kesan bagi yang mengunjungi.
ekspansi yang terjadi dalam industri Tomok adalah salah satu daerah
pariwisata dapat menciptakan tujuan wisata yang dikunjungi oleh
permintaan akan transportasi yang wisatawan lokal dan wisatawan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 3


mancanegara, daerah wisata ini
berada di pinggiran Danau Toba dan Tabel 1.1 Banyaknya Wisatawan
ada beberapa objek wisata yang Yang Berkunjung Ke Kabupaten
banyak dikunjungi wisatawan seperti Samosir
wisata alam, wisata sejarah dan Menurut Tahun dan Jenis Wisatawan
wisata budaya. banyak juga 150000
wisatawan yang berbondong-bodong
mengunjungi tempat wisata ini.
Meskipun kurangnya kepedulian 100000
terhadap kebersihan lingkungan dan
keindahan Danau Toba wisatawan
tetap berkungjung, walau sebenarnya
itu sangat mengganggu 50000
pemandangan disekitar Danau Toba.
Motivasi yang khusus seperti
halnya motivasi yang umum, berbeda
0 2007 2009 2011 2013
dari seseorang dengan orang lainnya, 2006 2008 2010 2012 2014
tergantung dari beberapa variabel Tahun
yang berhubungan dengan kualitas Sumber : Dinas Pariwisata, Seni
dan kuantitas seseorang, kehidupan Dan Budaya Kabupaten Samosir
sosial ekonominya dan Pada tabel 1.1 jumlah
lingkungannya. Lingkungan sosial- kunjungan wisatawan asing dan
ekonominya banyak pula bergantung nusantara di Kabupaten Samosir
pada banyak faktor, baik yang dapat mengalami peningkatan dari tahun
diawasi maupun tidak. Jarak 2006-2014. Peningkatan wisatawan
perjalanan, biaya yang harus dibayar, yang berkunjung ke kawasan wisata
tersedianya transportasi pada waktu Danau Toba dapat dilihat dari objek
yang dikehendaki, ketiganya sangat wisata yang memiliki jenis-jenis
menentukan untuk memilih suatu peninggalan sejarah, budaya dan
daerah tujuan wisata mana yang akan alam. Objek wisata yang ada di
dikunjungi (Yoeti, 1982: 85). Kabupaten Samosir sangat beragam
Karena banyaknya, maka sehingga ramai dikunjungi
motivasi perjalanan dikatakan umum wisatawan sesuai dengan destinasi
apabila motivasi itu mendorong wisata yang diinginkan. Pada tahun
seseorang hanya sekedar untuk 2008, kunjungan wisatawan asing
beralih tempat, suatu motivasi ramai berkunjung sebanyak 32. 278
menjadi khusus atau selektif dikarenakan banyak kegiatan yang
bilamana wisatawan terdorong untuk diselenggarakan di kawasan Danau
mengunjungi suatu objek, daerah Toba dan yang diselenggarakan di
atau negara tertentu atau memilih kabupaten Samosir, misalnya
suatu paket wisata atau acara penyelenggaraan FIBOB 2008 yang
perjalanan wisata yang spesifik dituanrumahi Sumatera Utara
(Wahab, 1975). (kabupaten Batubara dan Samosir),
Berikut jumlah wisatawan pelaksanaan Lake Toba Ecotourism
yang berkunjung ke kawasan wisata Sport setiap tahun, kegiatan promosi
Kabupaten Samosir sejak tahun dalam negeri melalui pameran
2006-2014: Gebyar Wisata Nusantara dan Pekan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 4


Raya Sumatera Utara, Sumatera 1. Bagaimanakah karakteristik
Internasional Travel Fair. wisatawan yang berkunjung ke
Seseorang akan menjelajahi daerah tujuan wisata Danau Toba
banyak pasar wisata dalam suatu Sumatera Utara?
pasar sumber wisatawan (negara atau 2. Apa yang motivasi wisatawan
kawasan), dan pasar-pasar wisata berkunjung ke daerah tujuan wisata
yang serupa untuk menjelajahi Danau Toba Sumatera Utara?
berbagai jenis daerah atau
menyeberangi banyak tapal batas. 1.3 Tujuan Penelitian
Untuk jelasnya nanti akan ada orang Sesuai dengan rumusan masalah,
yang melakukan perjalanan untuk maka tujuan dari penelitian ini
berhari libur, yang lain bepergian adalah:
untuk mencari kepuasan nilai 1. Untuk mengetahui apa yang
budaya, yang lain lagi bepergian menjadi motivasi wisatawan
untuk mengunjungi kongres dan berkunjung ke Daerah tujuan Wisata
seterusnya. Hal ini akan Danau Toba, Sumatera Utara.
mengakibatkan terbentuknya 2. Untuk mengidentifikasi
rombongan wisatawan yang karakteristik wisatawan yang
bermotivasi serupa dalam suatu berkunjung ke daerah tujuan wisata
negara atau lebih (Wahab 1992:34). Danau Toba, Sumatera Utara.
Banyak media online yang
menawarkan berbagi macam objek 1.4 Manfaat Penelitian
wisata yang menjadi sumber Berdasarkan tujuan di atas, adapun
informasi yang sangat cepat yang manfaat dari penelitian antara lain:
menjadi salah satu pendukung untuk Untuk meningkatkan dan
mencari tempat wisata yang bagus mengembangkan ilmu pengetahuan
untuk di kunjungi dengan promosi sosial, yaitu pada bidang ilmu
wisata yang murah dengan fasilitas- Sosiologi, serta dapat menambah
fasilitas yang nyaman dan harga wawasan ilmiah bagi mahasiswa
terjangkau dapat menjadi salah satu ilmu sosial dan bagi masyarakat.
hal yang mendorong atau Sebagai bahan masukan dan
memotivasi seseorang untuk informasi bagi pemerintah daerah
melakukan perjalanan wisata. Kabupaten Samosir antara lain Dinas
Berdasarkan uraian diatas, maka Pariwisata, Seni dan Budaya
penulis tertarik untuk melakukan Kabupaten Samosir maupun pihak
penelitian dengan judul: : yang terkait dalam melakukan
“MOTIVASI WISATAWAN kebijakan pengembangan pariwisata.
BERKUNJUNG KE DAERAH
TUJUAN WISATA DANAU TINJAUAN PUSTAKA
TOBA SUMATERA UTARA”. 2.1. Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan
1.2. Rumusan Masalah sebagai daya upaya yang mendorong
Berdasarkan uraian latar seseorang untuk melakukan sesuatu.
belakang diatas, maka rumusan Motif dapat dikatakan sebagai daya
masalah yang membahas motivasi penggerak dari dalam dan di dalam
wisatawan yang berkunjung ke subjek untuk melakukan aktivitas-
daerah wisata Danau Toba, Sumatera aktivitas tertentu demi mencapai satu
Utara adalah sebagai berikut: tujuan. Bahkan motif dapat diartikan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 5


sebagai suatu kondisi intern 1. Motivasi Fisik: istirahat fisik,
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata ikut berolahraga, rekreasi pantai,
“motif” itu, maka motivasi dapat hiburan yang membuat tubuh
diartikan sebagai daya penggerak tidak tegang, dan pertimbangan
yang telah aktif. Motif menjadi aktif kesehatan.
pada saat-saat tertentu, terutama bila 2. Motivasi Budaya: keinginan
kebutuhan untuk mencapai tujuan mengetahui negeri lain, misalnya
sangat dirasakan/mendesak seni, adat istiadat, tari, lukisan,
(Sadirman:2001). dan agama.
Istilah motivasi diambil dari 3. Motivasi Antarpribadi:
istilah latin “movere” yang berarti keinginan bertemu dengan muka-
“pindah”. Dalam konteks sekarang muka baru, mengunjungi teman
motivasi adalah proses-proses atau sanak saudara, melarikan diri
psikologis meminta mengarahkan, dari kegiatan sehari-hari, keluarga
arahan, dan menetapkan tindakan atau tetangga, atau menciptakan
sukarela yang mengarah pada tujuan sahabat baru.
(Mitchell (1982) dalam Setyowati 4. Motivasi Status dan Martabat:
(2013:53). kebutuhan akan pengakuan,
Motivasi adalah perhatian, penghargaan, dan
kecenderungan yang timbul pada diri reputasi.
seseorang secara sadar maupun tidak
sadar melakukan tindakan dengan 2.3 Pengertian Pariwisata dan
tujuan tertentu atau usaha-usaha Wisatawan
yang menyebabkan seseorang atau Pariwisata merupakan bagian
kelompok orang tergerak melakukan dari budaya masyarakat, yaitu
sesuatu karena ingin mencapai tujuan berkaitan dengan cara penggunaan
yang di kehendaki (Poerwodarminto, konsep, pariwisata telah mengalami
2006). proses perkembangan yang panjang
Motivasi merupakan hal yang dari pemahaman yang sempit dan
sederhana karena orang-orang pada sederhana sampai pada pemahaman
dasarnya termotivasi atau terdorong yang luas dan kompleks (Wardiyanto
untuk berperilaku dalam cara tertentu :2011).
yang dirasakan mengarah kepada Pariwisata merupakan
perolehan ganjaran. Dengan fenomena sosial yang sangat
demikian, memotivasi seseorang kompleks dan bersifat
tentunya mudah, usahakan saja untuk multisektoral.pandangan demikian
mengetahui apa yang dibutuhkannya itu menimbulkan berbagai persepsi
dan gunakan hal itu sebagai dan pemahaman terhadap pariwisata,
kemungkinan ganjaran (intensif) baik sebagai sebuah konsep, sebagai
(Lawler III dan Rhode (1976) dalam industri, sebagai aktivitas, maupun
Setyowati, 2013:54). sebagai sistem. Dengan pemahaman
demikian, pariwisata dapat disoroti
2.2 Motivasi Wisatawan dari berbagai sudut pandang.
Ross (1994:33) Mengatakan Kompleksitas pariwisata yang
bahwa motivasi untuk dimaksud antara lain: pariwisata
berpariwisata dapat dibagi ke sebagai pengalaman manusia,
dalam empat kategori: pariwisata sebagai suatu
sumberdaya, pariwisata sebagai

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 6


bisnis, dan pariwisata sebagai industi negara/daerah, kondisi ekonomi
(Smith dalam Wardiyanto :2011). daerah, dan kondisi sosial-budaya
Konsep “wisata” berasal dari kata antar dua negara, perubahan iklim,
dalam bahasa sanskerta “wisata” kebijakan mengenai hari libur,
yang berarti “perjalanan” yang sama peraturan pemerintah, dan teknologi
atau dapat disamakan dengan kata transportasi. Dengan demikian maka
“travel” dalam bahasa inggris. Jadi supaya pengembangan pariwisata
orang melakukan “traveler” karena berhasil/mampu mendatangkan
dalam bahasa indonesia sudah wisatawan ke daerah tersebut, maka
merupakan kelaziman memakai pengembang harus memperhatikan
akhiran “wan” untuk menyatakan faktor-faktor tersebut dalam
orang dengan profesinya, menyusun perencanaan paariwisata
keahliannya, keadaan jabatannya dan juga dalam pembuatan kebijakan
kedudukan seseorang. Jadi kata pariwisata (Wardiyanto, 2011:34).
“wisatawan” dalam beberapa hal
berbeda dengan “tourist” dalam
bahasa inggris ( R G. Soekadijo
2.4 Kebijakan Pariwisata
dalam Wardiyanto 2011:7).
Berbagai definisi tentang
Wisatawan adalah pelaku
kebijakan kepariwisataan
kegiatan “pariwisata”. Tujuan
dikemukakan oleh ahli-ahli
wisatawan melakukan aktivitas ini
pariwisata. Goeldner dan Ritchie
adalah untuk memperoleh
(2006) mendefinisikan kebijakan
kesenangan hidup dengan cara
pariwisata sebagai regulasi, aturan,
menikmati atau mengerjakan sesuatu
pedoman, arah, dan sasaran
yang ada di tempat yang
pembangunan/promosi serta strategi
dikunjunginya yang membuatnya
yang memberikan kerangka dalam
senang tanpa memikirkan imbalan
pengambilan keputusan individu
atau bersifat sukarela. Untuk
maupun kolektif yang secara
kepentingan tersebut, wisatawan
langsung mempengaruhi
meninggalkan tempat tinggalnya
pengembangan pariwisata dalam
menuju tempat lain dalam waktu
jangka panjang dan sekaligus
sementara. Dalam kaitannya dengan
kegiatan sehari-hari yang
tempat asal ini, wisatawan dapat
berlangsung di suatu destinasi.
dikelompokkan menjadi dua, yakni:
Biederman (2007)
wisatawan yang berasal dari negeri
menambahkan hal penting dalam
setempat, disebut wisatawan
definisi kebijakan kepariwisataan
nusantara, dan wisatawan yang
dengan mengemukakan bahwa
berasal dari negara lain disebut
prinsip dari kebijakan kepariwisataan
wisatawan mancanegara
adalah harus menjamin negara
(Wardiyanto, 2011:33).
maupun daerah mendapatkan
Ada beberapa faktor yang
manfaat yang sebesar-besarnya dari
mempengaruhi wisatawan dalam
kontribusi sosial dan ekonomi yang
membuat keputusan melakukan
diberikan pariwisata. Biederman juga
perjalan wisata, yakni: pendapatan
menyebutkan bahwa sasaran akhir
wisatawan, harga produk yang
dari kebijakan pariwisata adalah
ditawarkan maupun harga kebutuhan
peningkatan kemajuan negara atau
hidup lainnya, kualitas produk
daerah dan kehidupan warga
wisata, hubungan politik antar
negaranya

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 7


(http://tentangpariwisata.blogspot.co. dengan tujuan untuk
id, 26 April 2016). menikmati perjalanan yang di
lakukannya dari kunjungan
2.5 Kerangka Pemikiran itu.
4. Danau Toba adalah sebuah
Wisatawan danau tekto-vulkanik dengan
ukuran panjang 100 km
dengan lebar 30 km yang
terletak di Provinsi Sumatera
Karakteristik Wisatawan Utara, Indonesia. Danau Toba
menjadi kawasan wisata yang
memiliki destinasi yang
1.Wisatawan Domestik menarik untuk dikunjungi.
2.Wisatawan mancanegara
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian


Motivasi Wisata Danau Lokasi penelitian kawasan
Toba wisata Danau Toba. Daerah
Wisatawan
1. Wisata Budaya Penelitian berada di Tomok,
1. Motivasi Fisik Kecamatan Simanindo, Kabupaten
2. Motivasi Budaya 2. Wisata Alam
Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
3. Wisata Sejarah
3. Motivasi Alasan peneliti memilih Kecamatan
Antarpribadi ini sebagai lokasi penelitian adalah
4. Motivasi Status karena Kabupaten Samosir atau
dan Martabat tepatnya yang dikenal masyarakat
yaitu Danau Toba memiliki
keindahan alam dan mempunyai
peninggalan-peninggalan sejarah
2.6 konsep operasional
yang beraneka ragam budaya dan
seni dan merupakan asal-muasal dari
1. Motivasi adalah keinginan
semua ethnis Batak se-dunia.
seseorang yang mendorong
untuk melakukan sesuatu
3.2.Populasi dan Sampel
yang belum pernah diketahui
3.3.1. Populasi
untuk mencapai tujuan
Sugiyono (1997:57) dalam
tertentu.
Riduwan (2009:6) Populasi adalah
2. Pariwisata adalah kegiatan
wilayah generalisasi yang terdiri dari
bersenang-senang yang
objek atau subjek yang menjadi
melibatkan banyak orang,
kuantitas dan karakteristik tertentu
ditandai dengan adanya
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
perpindahan dari satu tempat,
dipelajari dan kemudian ditarik
dimana perpindahan ini tidak
kesimpulannya.
bertujuan untuk menetap,
mencari nafkah.
3.3.2. Sampel
3. Wisatawan adalah setiap
Teknik pengambilan sampel
orang yang bepergian dari
atau teknik sampling adalah suatu
tempat tinggalnya untuk
cara mengambil sampel yang
berkunjung ke tempat lain

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 8


representative dari populasi. Simple berlandaskan kepada tujuan
random sampling adalah cara penelitian. Dalam wawancara
pengambilan sampel dari anggota selalu ada dua pihak, yang
populasi dengan menggunakan acak masing-masing mempunyai
tanpa memperhatikan strata kedudukan yang berlainan:
(tingkatan) dalam anggota populasi a. Interviewer sebagai
tersebut. pengejar informasi (information
Sampel yang akan diambil adalah hunter) yang mengajukan
berdasarkan metode Slovin: pertanyaan-pertanyaan, meminta
N = jumlah populasi penjelasan, dan menggali
n = jumlah sampel keterangan-keterangan yang
e = batas toleransi kesalahan lebih mendalam. Terhadap
(10%) jawaban yang diberikan,
Ukuran populasi diambil dari Interviewer menilai,
data jumlah kunjungan wisatawan menafsirkan dan mencatatnya.
yang berkunjung ke daerah tujuan b. Interviewer sebagai
wisata danau toba pada tahun 2014, pemberiinformasi
yaitu wisatawan yang berkunjung (information supplyer,
sebanyak 171.087 orang. respondent) (Marzuki, 2003).
3. Kuesioner
Hasil perhitungan sebagai berikut : Kuesioner yaitu suatu daftar
N = N/ (1+n.(e)²) pertanyaan tertulis yang akan
= 171.087 : (1+ 171.087. (0.1²) diisi sendiri oleh responden. Data
=99.9 ini di ambil dari wisatawan yang
=100 ( dibulatkan menjadi 100 ) berkunjung ke daerah tujuan
wisat Danau toba Sumatera
Utara.
3.3 MetodePengumpulan Data 4. Dokumentasi
Dokumentasi cara
1. Observasi mengumpulkan data dengan
Observasi adalah cara mencatat data yang sudah ada
menghimpun bahan-bahan dalam dokumen atau arsip untuk
keterangan yang dilakukan melengkapi data yang diperoleh
dengan cara mengadakan peneliti.
pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena- 3.4 Jenis dan Sumber data
fenomena yang dijadikan objek
pengamatan. Observasi sebagai 1. Data Primer
metode pengumpulan data banyak Data Primer adalah data yang
digunakan untuk mengamati dikumpulkan dari responden yang
tingkah laku individu atau proses berguna menjawab permasalahan
terjadinya suatu kegiatan yang yang ada, data primer diperoleh
dapat diamati. langsung dari lapangan yang terdiri
2. Interview Wawancara) dari nama responden, identitas
Wawancara merupakan cara responden, motivasi responden, serta
pengumpulan data dengan jalan informasi dari masyarakat yang
tanya-jawab sepihak yang terlibat baik secara langsung maupun
dikerjakan dengan sitematik dan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 9


tidak langsung dalam penelitian sebagai berikut :
tersebut.
Nilai Interval dan Kategori Jawaban
2. Data Sekunder Responden
Data sekunder adalah data
yang diperoleh peneliti dari sumber-
sumber yang ada guna mendukung Nilai
Kategori
informasi yang diperoleh dari Interval
lapangan. Sumber data sekunder Sangat Tidak
diperoleh dari buku referensi, buku- 1,00 – 1,79 Tinggi/Sangat
buku dari perpustakaan, internet dan Tidak Baik
berbagai dokumen yang terkait KurangTinggi/Kura
dengan pembahasan mengenai 1,80 – 2,59
ng Baik
motivasi wisatawan yang Cukup
berkunjung. 2,60 – 3,39
Tinggi/Cukup Baik
3,40 – 4,19 Tinggi/Baik
3.5 Analisis Data Sangat
4,20 – 5,00
Tinggi/Sangat Baik
Tahap tahap akhir dari suatu
proses penelitian adalah analisa data.
Analisa data menggunakan metode GAMBARAN UMUM
kuantitatif deskriptif. Tanggapan KABUPATEN SAMOSIR
wisatawan dapat dilihat dari
penilaian yang diberikan wisatawan 4.1. Sejarah Singkat Kabupaten
terhadap motivasi kunjungan Samosir
wisatawan yang terdapat dalam Kabupaten Samosir
kuesioner. Hal ini bertujuan untuk merupakan Kabupaten yang
mempermudah memahami isi dari dimekarkan dari Kabupaten Toba
penelitian ini. Samosir yang dibentuk berdasarkan
Dalam mendapatkan kriteria Undang-Undang Nomor 36 Tahun
dari nilai rata-rata jawaban 2003, tentang Pembentukan
responden dimasukkan berdasarkan Kabupaten Samosir dan Kabupaten
kelas interval, penentuan kelas Serdang Bedagai di Provinsi
intervalnya maka digunakan rumus Sumatera Utara, yang diresmikan
sebagai berikut : tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia
sekaligus ditetapkan menjadi Hari
Jadi Kabupaten Samosir sesuai
dengan Perda Kabupaten Samosir
Dimana nilai tertinggi jawaban Nomor 28 Tahun2005. Pelantikan
responden adalah 5, dan nilai Penjabat Bupati dilaksanakan pada
terendah jawaban responden adalah tanggal 15 Januari 2004 oleh
1, dengan jumlah kelas adalah 5. Gubernur Sumatera Utara di Medan
Sehingga berdasarkan rumus yaitu Drs. Wilmar E. Simanjorang,
diatas, diperoleh nilai Interval Kelas Msi dan roda Pemerintahan di mulai
= 0,8; sehingga diperoleh ketentuan pada tanggal 27 Februari 2004. Pada
dari kategori jawaban responden tanggal 13 September 2005
dilakukan pelantikan Bupati dan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 10


Wakil Bupati defenitif hasil 1.4 Rekapitulasi Tanggapan
Pemilukada yang pertama oleh Responden
Gubernur Sumatera Utara atas
namaPresiden Republik Indonesia. Tabel 5.24
Kemudian pada tanggal 15 Rekapitulasi Tanggapan Responden
September 2010 dilakukan terhadap Motivasi Wisatawan
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Berkunjung Ke Daerah Tujuan
defenitif hasil Pemilukada yang Wisata Danau Toba
kedua oleh oleh Gubernur Sumatera
Utara atas nama Presiden Republik Rat
Variabel Sub Indikator Skor a- Hasil
Indonesia. rata
1. kebutuhan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN istirahat 434 4,34
fisik
a. 2. kebutuhan
5.1 Karakteristik Responden Motivasi kesehatan 414 4,14 Tinggi
Dalam penelitian ini Fisik anda telah
menggunakan sampel sebanyak 100 3. kebutuhan
407 4,07
kesehatan
responden yang berkunjung ke
Total Skor 1255 4,18
kawasan wisata Danau Toba. Salah 4. kebutuhan
satu teknik pengumpulan data yang pertunjuka
digunakan untuk memperoleh data n budaya
misalnya 431 4,31
adalah melalui kuesioner yang di pertunjuka
bagikan kepada responden dan akan n sigale-
dikembalikan dengan jumlah yang gale
5. kebutuhan
telah dibagikan kepada responden. b.
anda Sangat
Motivasi
terhadap Tinggi
Budaya
Dari hasil pengisian daya tarik
wisata
kuesioner oleh responden misalnya,
428 4,28
menunjukkan bahwa terdapat seni, adat,
beberapa karakteristik mengenai tari,
lukisan dan
responden antara lain berdasarkan: agama
1. Jenis Kelamin Total Skor 859 4,29
2. Umur 6. kebutuhan
keinginan 420 4,20
3. Agama bertemu
4. Pendidikan c. 7. kebutuhan
5. Kewarganegaraan Motivasi anda untuk
Tinggi
Antar mengunjun
6. Asal daerah Pribadi gi teman
390 3,90
7. Status atau sanak
8. Lama berkunjung saudara
9. Pekerjaan Total Skor 810 4,05
8. kebutuhan
10. Teman berkunjung d. akan 407 4,07
11. Asal informasi Motivasi pengakuan
Status 9. kebutuhan Tinggi
dan akan 410 4,10
Martabat reputasi
Skor 817 4,08
10. kebutuhan
akan
e. Wisata Sangat
wisata 423 4,23
Sejarah Tinggi
sejarah
misalnya

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 11


Makam daerah tujuan wisata Danau
Tua Raja
Sidabutar,
Toba didorong oleh motivasi
Batu Kursi yang bersifat fisik karena
Persidanga skornya sudah tergolong
n
Siallangan,
tinggi.
Museum
Tomok 2. Motivasi Budaya mempunyai
Total Skor 423 4,23
11. kebutuhan
dua indikator dengan jumlah
akan dari kesuluruhan total
wisata rekapnya yaitu sebanyak 859
budaya
f. Wisata
misalnya
417 4,17 dalam skala pengukuran data
Tinggi
Budaya dengan nilai rata-rata 4,29
Pertunjuka
n Sigale- menunjukkan bahwa motivasi
gale
wisatawan berkunjung ke
Total Skor 417 4,17
12. kebutuhan daerah tujuan wisata Danau
akan Toba didorong oleh motivasi
wisata budaya karena skornya sudah
alam
misalnya tergolong sangat tinggi.
Kawasan
Agro 3. Motivasi Antar Pribadi
Wisata
g. Wisata Aek 398 3,98 mempunyai dua indikator
Tinggi
Alam Natorang, dengan jumlah dari
kawasan kesuluruhan total rekapnya
Hotel dan
Restoran yaitu sebanyak 810 dalam
Tuktuk skala pengukuran data
Siadong, dengan nilai rata-rata 4,05
Pantai
Sibolazi menunjukkan bahwa motivasi
Total Skor 398 3,98 wisatawan berkunjung ke
Total Skor daerah tujuan wisata Danau
Motivasi 4979 4,15 Tinggi
Wisatawan
Toba didorong oleh motivasi
Sumber: Data Olahan Penelitian antar pribadi karena skornya
Lapangan, 2016 sudah tergolong tinggi.

Berdasarkan tabel diatas, ada 4. Motivasi Status dan Martabat


empat indikator Motivasi Wisatawan mempunyai dua indikator
Berkunjung Ke Daerah Tujuan dengan jumlah dari
Wisata Danau Toba Sumatera Utara kesuluruhan total rekapnya
meliputi: yaitu sebanyak 817 dalam
skala pengukuran data
1. Motivasi fisik atau fisiologis dengan nilai rata-rata 4,08
mempunyai tiga indikator menunjukkan bahwa motivasi
dengan jumlah dari wisatawan berkunjung ke
kesuluruhan total rekapnya daerah tujuan wisata Danau
yaitu sebanyak 1255 dalam Toba didorong oleh motivasi
skala pengukuran data Status dan Martabat karena
dengan nilai rata-rata 4,18 skornya sudah tergolong
menunjukkan bahwa motivasi tinggi.
wisatawan berkunjung ke

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 12


KESIMPULAN DAN SARAN dominan mendorong wisatawan
berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata
6.1 Kesimpulan Danau Toba Sumatera Utara. Dari
Adapun kesimpulan yang hasil penelitian yang dilakukan dapat
bisa diambil dari Motivasi diketahui bahwa tanggapan
Wisatawan Berkunjung Ke Daerah responden terhadap motivasi budaya
Tujuan Wisata Danau Toba rekapitulasi dari ke dua indikator
Sumatera Utara. Motivasi wisatawan mempunyai total skor sebesar 859,
berkunjung ke suatu destinasi wisata dengan nilai rata-rata 4,29 yang
atau melakukan perjalanan wisata berarti motivasi budaya sangat tinggi
yakni motivasi fisik, motivasi memotivasi wisatawan berkunjung
budaya, motivasi antarpribadi, ke Daerah Tujuan Wisata Danau
motivasi status dan martabat adalah Toba Sumatera Utara.
sebagai berikut:
3. Motivasi Antarpribadi
1. Motivasi yang bersifat fisik atau mempunyai sub-indikator
fisiologis mempunyai sub- diantaranya, Kebutuhan
indikator diantaranya, kebutuhan Bertemu Dengan Orang Baru,
istirahat fisik, kesehatan, dan Kebutuhan Mengunjungi
kebutuhan olahraga. Teman Atau Sanak Saudara.
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian rata-
rata-rata dari rekapitulasi tanggapan rata dari rekapitulasi tanggapan
responden terhadap motivasi yang responden terhadap motivasi
bersifat fisik atau fisiologis, antarpribadi merupakan faktor yang
termasuk faktor pendorong paling mendorong wisatawan
wisatawan berkunjung ke Daerah berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata
Tujuan Wisata Danau Toba Danau Toba Sumatera Utara. Dari
Sumatera Utara. Dari hasil penelitian hasil penelitian yang dilakukan dapat
yang dilakukan dapat diketahui diketahui bahwa tanggapan
bahwa tanggapan responden terhadap responden terhadap motivasi
motivasi yang bersifat fisik atau antarpribadi rekapitulasi dari ke dua
fisiologis, rekapitulasi dari ketiga indikator mempunyai total skor
indikator mempunyai total skor sebesar 810, dengan nilai rata-rata
sebesar 1.255. dengan nilai rata-rata 4,05 yang berarti motivasi budaya
4,18 yang berarti motivasi yang tinggi memotivasi wisatawan
bersifat fisik atau fisiologis tinggi berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata
memotivasi wisatawan berkunjung Danau Toba Sumatera Utara.
ke Daerah Tujuan Wisata Danau
Toba Sumatera Utara. 4. Motivasi Status Dan Martabat
mempunyai sub-indikator
2. Motivasi Budaya mempunyai diantaranya, Kebutuhan akan
sub-indikator diantaranya, Pengakuan dan Kebutuhan akan
Pertunjukan Budaya, Kebutuhan Reputasi.
Daya Tarik Wisata. Berdasarkan hasil penelitian rata-
Berdasarkan hasil penelitian rata- rata dari rekapitulasi tanggapan
rata dari rekapitulasi tanggapan responden terhadap motivasi Status
responden terhadap motivasi budaya Dan Martabat merupakan faktor
merupakan faktor yang paling yang mendorong wisatawan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 13


berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata DAFTAR PUSTAKA
Danau Toba Sumatera Utara. Dari
hasil penelitian yang dilakukan dapat Koeswara, E. 1986. Motivasi Teori
diketahui bahwa tanggapan dan Penelitiannya.
responden terhadap motivasi status Bandung: Angkasa
dan martabat rekapitulasi dari ke dua Kusumaningrum, Dian. 2009.
indikator mempunyai total skor Persepsi Wisatawan
sebesar 817, dengan nilai rata-rata Nusantara Terhadap Daya
4,23 yang berarti motivasi Status Tarik Wisata Di Kota
Dan Martabat tinggi memotivasi Palembang. Tesis P.S
wisatawan berkunjung ke Daerah Magister Kajian
Tujuan Wisata Danau Toba Pariwisata. Universitas
Sumatera Utara. Gadjah Mada
Lawang, Robert M.Z. 1990. Teori
Sosiologi, Jakarta: PT
6.2 Saran GramediaPustakaUtama.
Berdasarkan pembahasan dari Marzuki. 2003. Metodologi Riset.
hasil penelitian, maka peneliti dapat Yogyakarta: Bagian
mengajukan beberapa saran sebagai Penerbitan Fakultas
berikut: Ekonomi
1. Bagi Pemerintah dan pihak Poerwadarminto, W.J.S. 2006.
Dinas Kebudayaan dan Kamus Umum Bahasa
Pariwisata khususnya di Indonesia. Jakarta: Balai
Kabupaten Samosir untuk Pustaka
bisa membantu memfasilitasi Purba, Christy Ulina. 2015. Motivasi
objek wisata di daerah tujuan Kunjungan Wisatawan
wisata Danau Toba Sumatera Taman Hutan Raya Sultan
Utara. Syarif Hasyim II di Siak Sri
2. Pengembangan fasilitas- Indrapura Riau. [Skripsi].
fasilitas penunjang dan Jurusan IlmuAdministrasi.
pelengkap pada obyek wisata Fakultas Ilmu Sosial Dan
Danau Toba Sumatera Utara Politik. UR. Pekanbaru.
sebagai pelayanan dan Riduwan. 2009. Pengantar Statistika
kenyamanan terhadap Sosial.Bandung: Alfabeta
pengunjung. Ross, Glenn F. 1998. Spikologi
Agar pemerintah dapat Pariwisata. Jakarta:
mempromosikan wisata Danau Yayasan Obor Indonesia
Toba lewat pesta Danau Toba Sadirman. 2001. Interaksi dan
yang dilakukan setiap tahunnya Motivasi Belajar-mengajar.
agar wisatawan setiap tahunnya Jakarta: PT Raja Grafindo
dapat meningkat. Persada
Santrock, W John. 2011. Psikologi
Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Setyowati. 2013. Organisasi dan
Kepemimpinan Modren.
Yogyakarta: Graha Ilmu

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 14


Soekadijo, R.G. 1995. Anatomi
Pariwisata. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Suyanto, Bagong dan Sutinah.2005.
Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: Kencana
Wahab, Salah. 1975. Manajemen
Kepariwisataan. Jakarta: PT
Pradnya Paramita
Wahab, Salah. 1992. Pemasaran
pariwisata. Jakarta: PT
Pradnya Paramita
Wardiyanto. 2011. Perencanaan
Pengembangan Pariwisata.
Bandung: CV. Lubuk
Agung
Wuryo, Kasmiran dan Sjaifullah,
Ali.H. Pengantar Ilmu Jiwa
Sosial. Jakarta Pusat.
:Erlangga
Yoeti, Oka A. 1982. Pengantar Ilmu
Pariwisata. Bandung: Angkasa
Yulianti, Mega. 2013. Motivasi
Mahasiswa Universitas
Riau dalam Melakukan
Perjalanan wisata.
[Skripsi]. Jurusan Ilmu
Administrasi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. UR.
Pekanbaru

http://www.initempatwisata.com/wis
ata-indonesia/sumatera-
utara/wisata-danau-toba-
pesona-danau-vulkanik-
terbesar-di-dunia/2686/
http://tentangpariwisata.blogspot.co.i
d/2010/12/apa-itu-kebijakan-
kepariwisataan.html
http://pariwisatadunia.blogspot.co.id/
2012/04/sapta-pesona-
pariwisata.html

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 15

Anda mungkin juga menyukai