Kelompok 8 Manajemen Kompensasi
Kelompok 8 Manajemen Kompensasi
C. TEORI AGENSI
1) Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak menyewa pihak lain (agen) untuk
melaksanakan suatu jasa, dan dalam melakukan hal itu mendelegasikan wewenang
untuk membuat keputusan untuk agen tersebut. Dalam suatu korporasi, pemegang
saham merupakan prinsipal dan CEO adalah agen mereka. Pemegang saham menyewa
CEO dan mengharapkan ia untuk bertindak bagi kepentingan mereka.
2) Perbedaan Tujuan Antara Principal Dan Agen
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan
mereka sendiri. Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terllibat dalam hubungan suatu
agensi. Prinsipal di pihak lain diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan
yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut.
3) Tidak dapat diamatinya tindakan agen
Perbedaan prefensi yang terkait dengan kompensasi dan tambahan timbul manakala
prinsipal tidak dapat dengan mudah memantau tindakan agen. Karena prinsipal tidak
memiliki informasi yang mencukupi tentang kinerja agen, prinsipal tidak pernah dapat
merasa pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil aktual
perusahaan.
4) Mekanisme pengendalian
Para penganut teori ini menyatakan bahwa ada uda cara utama untuk menangani
masalah-masalah dari perbedaan tujuan dan asimetri informasi yaitu:
Pemantauan: Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau
tindakan agen menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan
mengorbankan kepentingan prinsipal.
Kontrak Insentif: Prinsipal mungkin mencoba untuk membatasi perbedaan
referensi dengan menetapkan kontrak insentif yang sesuai.
CONTOH KASUS
PERTANYAAN KASUS
1. Bagaimana Anda mengkarakteristikkan strategi Lincoln Electric ? Dalam konteks ini,
apa hakikat bisnis Lincoln dan berdasarkan apa perusahaan ini bersaing ?
Jawaban :
Lincoln Electric Company merupakan sebuah bisnis yang memiliki strategi Cost Leadership.
Lincoln sangat bagus dalam mengaplikasikan strategi ini, karena Lincoln mampu menjadi
pemimpin dalam industri ini dengan harga produk terendah namun memiliki kualitas yang
tinggi. Lincoln bergerak di industri manufaktur peralatan las, motor listrik, dan peralatan
listrik lainnya. Perusahaan ini bersaing untuk memenangkan pilihan pelanggan berdasarkan
kompetisi harga dan kualitas produk.
2. Apa elemen – elemen yang paling penting dari pendekatan keseluruhan Lincoln
terhadap organisasi dan pengendalian yang membantu menjelaskan mengapa
perusahaan ini sangat berhasil ? Sebaik apakah organisasi Lincoln dan sebaik apa pula
mekanisme pengendaliannya sesuai dengan kebutuhan strategis perusahaan ?
Jawaban :
Berbagai faktor mempengaruhi kesusksesan Lincoln, antara lain:
- Lincoln menempatkan pelanggan sebagai pihak yang paling penting dalam membangun
kesuksesan perusahaan. Hal ini diwujudkan dengan menomorsatukan kepentingan
pelanggan dengan menghsilkan produk berbiaya rendah namun dengan kualitas yang tinggi.
- Lincoln memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memiliki saham perusahaan. Dengan
begitu, loyalitas karyawan menjadi meningkat, mereka dengan senang hati bekerja lebih
keras untuk mencapai profit yang lebih tinggi.
- Insentif diberikan dalam bentuk bonus finansial, yang di Amerika Serikat sangat cocok. Dari
hasil wawancara, didapatkan bukti bahwa karyawan merasa senang dengan sistem insentif
tersebut dan mereka rela bekerja lebih keras untuk mendapatkan bonus yang lebih besar.
Untuk bisnis yang menggunakan strategi bisnis Cost Leadership, idealnya manajemen
menetapkan insentif perusahaan berdasarkan pada tingkat keefektifan penggunaan sumberdaya
perusahaan. Lincoln telah melakukan hal tersebut dengan memberikan bonus yang bergantung
pada berapa banyak produk (metal electrode) yang berhasil diproduksi oleh karyawan.
3. Seperti apakah budaya perusahaan di Lincoln Electric ? Tipe karyawan seperti apa yang
akan senang bekerja di Lincoln Electric ?
Jawaban :
Pada prinsipnya, Lincoln menggunakan etika Kristiani dalam menjalankan bisnisnya, bahwa
promosi kan menjadi sukses ketika perusahaan menyediakan produk-produk terbaik, bahwa
kompetisi akan meningkatkan kualitas produk dan efisiensi, bahwa harga merupakan cerminan
dari efisiensi produksi. Akan tetapi, nilai-nilai tersebut sepertinya kurang disosialisasikan
sehingga karyawan tidak mengetahuinya (berdasarkan wawancara). Yang terjadi sekarang
adalah, karyawan bekerja keras karena mereka memiliki kepentingan finansial dalam
perusahaan. Karyawan dengan tipe pencari uang, kekayaan, dan kesejahteraan adalah jenis
karyawan yang cocok bekerja pada Lincoln. Sebab, perusahaan ini menggunakan sistem
kompenssi yang financial oriented.
4. Seberapa baik pendekatan Lincoln dapat diterapkan di organisasi dan pengendalian dari
perusahaan – perusahaan yang lain ? Mengapa tidak lebih banyak perusahaan yang
beroperasi seperti Lincoln ?
Jawaban :
Beberapa pendekatan Lincoln yang dapat diterapkan di perusahaan lain:
- Insentif dengan financial oriented. Insentif diberikan dalam bentuk dolar dan diukur
berdasarkan tingkat kefisienan dan keefektifan kinerja karyawan.
- Stock option. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk dapat memiliki saham
Lincoln.
Bagaimanapun ada beberapa hal yang membuat Lincoln berbeda dengan perusahaan lain,
sehingga perusahaan lain tidak bisa seperti Lincoln.
- Lincoln memberi tanggung jawab yang lebih besar kepada pekerja lulusan sekolah
menengah atas daripada perusahaan lain. Kayrawan pun dapat berpartisipasi dalam
pengembilan keputusan secara tidak langsung. Karyawan memilih Advisory Board, yang
Adcisory Board ini nanti ikut dalam pengambilan berbagai keputusan manajemen.
- Tata letak pabrik dan sistem produksi yang efisien.