Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 8

BAB 12 MANAJEMEN KOMPENSASI


A. INSENTIF UNTUK PEJABAT KORPORAT
Setiap pejabat korporat kecuali CEO, bertanggungjawab sebagian atas kinerja keseluruhan
perusahaan. Para pejabat ini dimotivasi oleh dan berhak untuk menerima suatu bonus untuk
kinerja yang baik. Tetapi sebagian kinerja yang dihasilkan oleh masing-masing dari mereka
tidak dapat diukur. Untuk menstimulasi motivasi, CEO biasanya mendasarkan penghargaan
pada penilaian terhadap kinerja masing-masing orang. Penilaian ini tentu saja bersifat
subjektif.
Kompensasi CEO
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah
CEO tersebut memprensentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya. Sikap umum
CEO terhadap persentase yang sesuai untuk kompensasi insentif di suatu tahun sangatlah jelas
dari persentasi ini.

B. INSENTIF UNTUK MANAJER UNIT BISNIS


1) Jenis Insentif
Beberapa insentif bersifat keuangan, sementara lainnya bersifat psikologis dan sosial.
Insentif keuangan mencakup kenaikan gaji, bonus, tunjangan dan fasilitas. Insentif
psikologis dan sosial meliputi kemungkinan promosi, tambahan tanggung jawab,
otonomi yang lebih besar, lokasi geografis yang lebih baik dan pengakuan.
2) Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji
Ada dua paham pemikiran mengenai cara untuk membaurkan penghargaan tetap (gaji
dan tunjangan) dengan penghargaan variable dalam total kompensasi manajer.paham
yang satu menyatakan bahwa perusahaan merekrut orang-orang yang baik,
membayarnya dengan baik, dan kemudian mengharapkan kinerja yang baik. Perusahaan
yang menganut paham ini menekan pada gaji, dan bukan bonus insentif.
Tingkat Batas. Suatu rencana bonus mungkin memiliki tingkat batas atas dan batas
bawah. Batas atas adalah tingkat kinerja dengan mana bonus maksimum dicapai. Batas
bawah adalah tingkat bawah dimana tidak ada penghargaan bonus yang akan diberikan.
Kedua batas tersebut dapat menimbulkan efek samping yang tidak diingainkan.
3) Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat di dasarkan hanya pada total laba
korporat atau pada laba unit bisnis atau campuran keduannya. Salah satu argumen untuk
mengaitkan bonus ke kinerja unit adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer
tersebut lebih berdampak secara langsung pada unitnya sendiri dan bukan pada unit
bisnis yang lain.
4) Kriteria Kinerja
Jika unit bisnis tersebut adalah suatu pusat laba, memilih kriteria keuangan dapat
mencakupmargin kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang dapat
dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Jika unit tersebut adalah pusat
investasi, maka keputusan perlu dibuat ditiga area: (1) definisi laba, (2) definisi
investasi, dan (3) pilihan antara tingkat pengembalian atas investasi dan EVA.
5) Pendekatan Penentuan Bonus
Penghargaan bonus untuk manajer unit bisnis dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus yang ketat, seperti persentase dari laba operasi unit bisnis, atau dengan penilaian
yang murni subjektif oleh atasan manajer tersebut, atau dengan suatu gabungan antara
keduanya. Hanya mengendalikan pada rumus yang objektif memiliki beberapa
keuntungan yang jelas

C. TEORI AGENSI
1) Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak menyewa pihak lain (agen) untuk
melaksanakan suatu jasa, dan dalam melakukan hal itu mendelegasikan wewenang
untuk membuat keputusan untuk agen tersebut. Dalam suatu korporasi, pemegang
saham merupakan prinsipal dan CEO adalah agen mereka. Pemegang saham menyewa
CEO dan mengharapkan ia untuk bertindak bagi kepentingan mereka.
2) Perbedaan Tujuan Antara Principal Dan Agen
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan
mereka sendiri. Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terllibat dalam hubungan suatu
agensi. Prinsipal di pihak lain diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan
yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut.
3) Tidak dapat diamatinya tindakan agen
Perbedaan prefensi yang terkait dengan kompensasi dan tambahan timbul manakala
prinsipal tidak dapat dengan mudah memantau tindakan agen. Karena prinsipal tidak
memiliki informasi yang mencukupi tentang kinerja agen, prinsipal tidak pernah dapat
merasa pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil aktual
perusahaan.
4) Mekanisme pengendalian
Para penganut teori ini menyatakan bahwa ada uda cara utama untuk menangani
masalah-masalah dari perbedaan tujuan dan asimetri informasi yaitu:
 Pemantauan: Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau
tindakan agen menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan
mengorbankan kepentingan prinsipal.
 Kontrak Insentif: Prinsipal mungkin mencoba untuk membatasi perbedaan
referensi dengan menetapkan kontrak insentif yang sesuai.

CONTOH KASUS

Kasus 12-1 Lincoln Electric Company (A)


Lincoln Electric Company, selanjutnya disebut Lincoln, merupakan perusahaan terkemuka
dunia dalam produksi arc welding dan motor listrik, yang merupakan produk pertama dari
Lincoln. John C. Lincoln adalah pendiri Lincoln pada tahun 1895. Pada awal-awal tahun, Lincoln,
yang memproduksi motor listrik sebagai produk pertamnya, mengalami pertumbuhan walaupun
kecil. Kemudian, pada tahun 1907 saudara John, James, membantu John untuk mengelola
perusahaan dalam hal promosi, sedangkan John fokus kepada penemuan produk baru dan
bertindak sebagai manajer produk.
Beberapa tahun kemudian, Lincoln mengembangkan bisnisnya tak hanya dalam produksi
motor listrik tetapi juga pada battery charges untuk mobil listrik, dan pada 1909 mulai
memproduksi welding set. Ketika Perang Dunia II pecah, banyak permintaan akan welding
product. Saat itu, penjualan Lincoln meningkat tajam dari $4 juta ke $24 juta pada 1941. Karena
permintaan akan welding product yang begitu tinggi, produksi motor listrik ditiadakan selama
masa perang.
Setelah kematian John dan James Lincoln, Lincoln Electric Company dikelola oleh
Donald F. sebagai chairman dan Fred Makenbach sebagai presiden pada tahun 1992. Di tangan
mereka, seluruh operasi luar negeri dikonsolidasikan dan di atur ulang. Lincoln kini menguasai
40% pangsa pasar di Amerika Serikat untuk welding product-nya.
Lincoln selalu mengutamakan kepentingan pelanggan. Para eksekutif berusaha untuk
membuat produk dengan kualitas yang meningkat dengan kos yang semakin kecil. Mereka sadar
bahwa profit perusahaan adalah datang dari pelanggan. Lincoln juga memperlakukan karyawan
dengan baik, sebab karyawan lah yang menciptakan produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
Tidak ada struktur organisasi yang jelas di dalam Lincoln, selain itu rekrutmen karyawan
dilakukan secara tertutup, kecuali untuk bagian penjualann dan teknik, dan hanya dengan
wawancara tanpa ada tes psikologi.
Kompensasi terhadap karyawan di Lincoln selalu diukur secara finansial. Pegawai akan
digaji dan diberi bonus berupa uang sesuai dengan kinerja mereka, misal berdasar unit yang
diproduksi. Karyawan juga diberi kesempatan unti memiliki saham Lincoln, dengan tujuan untuk
meiningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

PERTANYAAN KASUS
1. Bagaimana Anda mengkarakteristikkan strategi Lincoln Electric ? Dalam konteks ini,
apa hakikat bisnis Lincoln dan berdasarkan apa perusahaan ini bersaing ?
Jawaban :
Lincoln Electric Company merupakan sebuah bisnis yang memiliki strategi Cost Leadership.
Lincoln sangat bagus dalam mengaplikasikan strategi ini, karena Lincoln mampu menjadi
pemimpin dalam industri ini dengan harga produk terendah namun memiliki kualitas yang
tinggi. Lincoln bergerak di industri manufaktur peralatan las, motor listrik, dan peralatan
listrik lainnya. Perusahaan ini bersaing untuk memenangkan pilihan pelanggan berdasarkan
kompetisi harga dan kualitas produk.

2. Apa elemen – elemen yang paling penting dari pendekatan keseluruhan Lincoln
terhadap organisasi dan pengendalian yang membantu menjelaskan mengapa
perusahaan ini sangat berhasil ? Sebaik apakah organisasi Lincoln dan sebaik apa pula
mekanisme pengendaliannya sesuai dengan kebutuhan strategis perusahaan ?
Jawaban :
Berbagai faktor mempengaruhi kesusksesan Lincoln, antara lain:
- Lincoln menempatkan pelanggan sebagai pihak yang paling penting dalam membangun
kesuksesan perusahaan. Hal ini diwujudkan dengan menomorsatukan kepentingan
pelanggan dengan menghsilkan produk berbiaya rendah namun dengan kualitas yang tinggi.
- Lincoln memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memiliki saham perusahaan. Dengan
begitu, loyalitas karyawan menjadi meningkat, mereka dengan senang hati bekerja lebih
keras untuk mencapai profit yang lebih tinggi.
- Insentif diberikan dalam bentuk bonus finansial, yang di Amerika Serikat sangat cocok. Dari
hasil wawancara, didapatkan bukti bahwa karyawan merasa senang dengan sistem insentif
tersebut dan mereka rela bekerja lebih keras untuk mendapatkan bonus yang lebih besar.
Untuk bisnis yang menggunakan strategi bisnis Cost Leadership, idealnya manajemen
menetapkan insentif perusahaan berdasarkan pada tingkat keefektifan penggunaan sumberdaya
perusahaan. Lincoln telah melakukan hal tersebut dengan memberikan bonus yang bergantung
pada berapa banyak produk (metal electrode) yang berhasil diproduksi oleh karyawan.

3. Seperti apakah budaya perusahaan di Lincoln Electric ? Tipe karyawan seperti apa yang
akan senang bekerja di Lincoln Electric ?
Jawaban :
Pada prinsipnya, Lincoln menggunakan etika Kristiani dalam menjalankan bisnisnya, bahwa
promosi kan menjadi sukses ketika perusahaan menyediakan produk-produk terbaik, bahwa
kompetisi akan meningkatkan kualitas produk dan efisiensi, bahwa harga merupakan cerminan
dari efisiensi produksi. Akan tetapi, nilai-nilai tersebut sepertinya kurang disosialisasikan
sehingga karyawan tidak mengetahuinya (berdasarkan wawancara). Yang terjadi sekarang
adalah, karyawan bekerja keras karena mereka memiliki kepentingan finansial dalam
perusahaan. Karyawan dengan tipe pencari uang, kekayaan, dan kesejahteraan adalah jenis
karyawan yang cocok bekerja pada Lincoln. Sebab, perusahaan ini menggunakan sistem
kompenssi yang financial oriented.
4. Seberapa baik pendekatan Lincoln dapat diterapkan di organisasi dan pengendalian dari
perusahaan – perusahaan yang lain ? Mengapa tidak lebih banyak perusahaan yang
beroperasi seperti Lincoln ?
Jawaban :
Beberapa pendekatan Lincoln yang dapat diterapkan di perusahaan lain:
- Insentif dengan financial oriented. Insentif diberikan dalam bentuk dolar dan diukur
berdasarkan tingkat kefisienan dan keefektifan kinerja karyawan.
- Stock option. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk dapat memiliki saham
Lincoln.
Bagaimanapun ada beberapa hal yang membuat Lincoln berbeda dengan perusahaan lain,
sehingga perusahaan lain tidak bisa seperti Lincoln.
- Lincoln memberi tanggung jawab yang lebih besar kepada pekerja lulusan sekolah
menengah atas daripada perusahaan lain. Kayrawan pun dapat berpartisipasi dalam
pengembilan keputusan secara tidak langsung. Karyawan memilih Advisory Board, yang
Adcisory Board ini nanti ikut dalam pengambilan berbagai keputusan manajemen.
- Tata letak pabrik dan sistem produksi yang efisien.

5. Apa yang menyebabkan pendekatan implementasi strategi Lincoln dapat menjadi


berantakan? Apakah ancaman terhadap kelangsungan sukses Lincoln ?
Jawaban :
Pendekatan implementasi Lincoln mungkin bisa berantakan karena:
- Sistem rekrutmen perusahaan yang salah. Perusahaan hanya mengandalkan wawancara,
yang berpotensi terhadap bias, dan bahkan tidak menyelenggarakan psikotes untuk
rekrutmen karyawan. Padahal psikotes sangat penting untuk mengetahui cocok atau
tidaknya karyawan di posisinya yang sekarang.
- Sistem kompensasi yang kurang tepat. Lincoln beroperasi di berbagai negara di dunia,
yang tentu saja memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda. Di Amerika, sistem
kompensasi yang berdasar pada finansial sangat cocok. Akan tetapi, belum tentu sistem
ini cocok diterapkan di Asia dan Eropa, dimana uang bukanlah segalanya.
Selama ini, penghematan biaya yang dilakukan Lincoln hanya bersifat teknis
dengan pemaksimalan kinerja karyawannya. Apabila pesaing Lincol mampu menemukan
penghematan biaya yang lebih bersifat mendasar dan jangka panjang, maka posisi Lincoln
sebagai perusahaan pemimpin Cost Leadership akan terancam.

6. Apakah Anda ingin bekerja di lingkungan seperti Lincoln Electric ?


Jawaban :
Saya tertarik bekerja di lingkungan seperti di perusahaan Lincoln, yang karyawannya
mendapatkan insentive secara finansial sesuai dengan usaha yang telah dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai