Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

NAMA : MUHAMAD RIDWAN


NIM : 030940495
UPBJJ UT BOGOR
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : EKONOMI MONETER


Kode Mata Kuliah : ESPA4227
Jumlah sks : 3 (tiga) sks
Nama Pengembang : ESA KUKUH IMANA, M.M
Nama Penelaah : RINI FEBRIANTI, S.E., M.E.
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2019.1
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan ruang lingkup ekonomi moneter! 20 BMP Ekonomi
Moneter
ESPA4227
Modul 1 KB 1
2 Jelaskan aspek pengembangan pasar keuangan syariah! 20 BMP Ekonomi
Moneter
ESPA4227
Modul 2 KB 1
3 Jelaskan cetak biru pengembangan perbankan syariah 30 BMP Ekonomi
di Indonesia! Moneter
ESPA4227
Modul 2 KB 1
4 Jelaskan perbedaan teori Irving Fisher dengan teori 30 BMP Ekonomi
Cambridge! Moneter
ESPA4227
Modul 3 KB 1
* coret yang tidak sesuai
Jawaban

1. Jelaskan ruang lingkup ekonomi moneter!

Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi, khususnya yang mempelajari
tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi.
Adapun persoalan pokok yang dipelajari dalam ekonomi moneter adalah berkaitan dengan:
1. Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian.
2. Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit.
3. Struktur dan fungsi bank sentral.
4. Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi;
5. Pembayaran serta sistem moneter internasional.

Beberapa alasan yang dapat dikemukakan dalam mempelajari ekonomi moneter


adalah pemahaman secara mendalam tentang mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga,
pasar uang, sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional. Selain itu juga
meningkatkan kemampuan menganalisis beberapa fenomena moneter dalam kaitannya
dengan efek kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
Secara sederhana cakupan ilmu tentang ekonomi moneter dapat dijabarkan seperti ini,
Bank Sentral merupakan bank yang diberi kewenangan untuk mencetak uang dan
mendistribusikan pada masyarakat. Biasanya jenis uang yang beredar di masyarakat terdiri
dari uang kartal yang berupa uang kertas dan uang logam serta uang giral yang berbentuk
cek. Uang kartal yang beredar di masyarakat sebagian untuk ditabung dibank atau investasi di
lembaga keuangan bukan bank. Bank berfungsi menerima dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kepada pihak ketiga (Rahardjo, 2009). Uang yang beredar di masyarakat
juga perlu diatur jumlahnya agar dapat mempengaruhi perekonomian sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai pemerintah yaitu stabilisasi ekonomi melalui stabilitas nilai tukar,
berkurangnya ketimpangan distribusi pendapatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Jelaskan aspek pengembangan pasar keuangan syariah

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka


dualbanking systematau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan
Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada
masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan
konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk
meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. bagi
masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang
beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan
menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan
beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang
lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan
dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan berbagai
produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara sektor
keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut.
Semakin meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung
kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang
bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, yang
pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan
harga jangka menengah-panjang.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah
nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif,
yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun
terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian
nasional akan semakin signifikan (Bank Indonesia, 2012).

3. Jelaskan cetak biru pengembangan perbankan syariah di Indonesia!


Untuk memberikan pedoman bagi stakeholdersperbankan syariah dan meletakkan
posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah di
Indonesia, Bank Indonesia pada tahun 2002 telah menerbitkan “Cetak Biru Pengembangan
Perbankan Syariah di Indonesia”. Dalam penyusunannya, berbagai aspek telah
dipertimbangkan secara komprehensif, antara lain kondisi aktual industri perbankan syariah
nasional beserta perangkat-perangkat terkait, tren perkembangan industri perbankan syariah
di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan syariah nasional yang mulai
mewujud, serta tak terlepas dari kerangka sistem keuangan yang bersifat lebih makro seperti
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI)
maupun international best practicesyang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan syariah
internasional, seperti IFSB (Islamic Financial Services Board), AAOIFI dan IIFM.
Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia memuat visi, misi dan
sasaran pengembangan perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan
prioritas yang jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun
waktu 10 tahun ke depan, yaitu pencapaian pangsa pasar perbankan syariah yang signifikan
melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas keuangan nasional, regional dan
internasional,dalam kondisi mulai terbentuknya integrasi dengan sector keuangan syariah
lainnya.

4. Jelaskan perbedaan teori Irving Fisher dengan teori Cambridge!


Perbedaannya,V dalam analisis Fisher merupakan velositas transaksi dari uang,
sedangkan k merupakan velositas pendapatan dari uang. Namun kelebihan dari pendekatan
Cambridge adalah adanya kemungkinan bahwa anggapan ceteris paribustersebut untuk
diabaikan. Pengabaian anggapan ceteris paribus ini memungkinkan suku bunga ataupun
harapan berubah, sehingga k juga akan berubah dan demikian juga untuk permintaan uang.

Anda mungkin juga menyukai