Anda di halaman 1dari 12

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK DI KABUPATEN


BREBES TAHUN 2016

Yuni Arifiani*, Ratna Herawati, Indarja


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : yuni.arifiani23@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, hambatan dan upaya yang dilakukan dalam
pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Brebes tahun 2016. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak terdiri dari empat tahapan yaitu (1) tahapan
persiapan, (2) Tahapan pencalonan, (3) Tahapan pemungutan suara, dan (4) Tahapan penetapan.
Adapun beberapa hambatan dapat diatasi meskipun bagi pemerintah Kabupaten Brebes sendiri
pelaksanaan belum berhasil seratus persen akibat ditundanya pelaksanaan pemilihan salah satu
desa yaitu Desa Limbangan. Pelaksanaan pemilihan kepala desa di Kabupaten Brebes tahun 2016
berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan demokratis.

Kata kunci : pelaksanaan, pilkades serentak

Abstract

The purpose of this research to know the implementation, obstacles and the effort that have been
done in the simultaneously election of village head in Brebes district year 2016. The result of this
research showed that there are four stages of simultaneously election (1) prepration stage, (2)
Nomination stage, (3) The stages of voting and (4) Stages determination. As for some of the
obstacles can be overcome even though for governement of Brebes district this implementation
has not succeeded one hundred percent due to the postponement of the election of one of the
villages namely Limbangan. Implementation of village elections in Brebes 2016 run in accordance
with the legislation and democratic.

Keywords : the implementation, the simultaneously

I. PENDAHULUAN Menurut peraturan yang berlaku pada


saat itu pemilihan kepala desa
Menurut UNDP (1997) salah dilakukan secara tunggal (parsial)
satu wujud tata kelola pemerintahan atau tidak serentak.
yang baik adalah adanya partisipasi Setelah dikeluarkannya UU
dari setiap orang baik laki-laki Desa sebagaimana dirumuskan
ataupun perempuan. dalam Pasal 31 sampai 39 mengatur
Salah satu bentuk partisipasi desain baru pemilihan kepala desa,
masyarakat adalah dengan ikut serta antara lain adalah pemilihan
dalam pemilihan umum, termasuk dilaksanakan dengan sistem serentak
didalamnya adalah pemilihan kepala di seluruh wilayah kabupaten/kota.
desa sebagai pelaksanaan kedaulatan Selain itu kepala desa dapat menjabat
rakyat di desa. paling banyak tiga kali berturut-turut
Sebelum UU Desa terbit, atau tidak berturut-turut.
tahapan pemilihan kepala desa diatur Pertimbangan mendasar diadaka
dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pilkades serentak yaitu berkaitan
dan PP Nomor 72 Tahun 2005. dengan aspek efisiensi dan

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

efektifitas. Perubahan mendasar dilakukan dengan cara meneliti


proses pemilihan kepala desa bahan pustaka atau data sekunder
serentak sebagai konsekuensi dari terhadap azas-azas hukum serta studi
pengaturan UU Desa mengharuskan kasus yang dengan kata lain sering
seluruh kabupaten/kota haruslah disebut sebagai penelitian hukum
mengeluarkan Perda, hal inilah yang kepustakaan.1Metode penelitian
membuat beberapa kabupaten/kota hukum normatif digunakan,
yang sudah mempunyai Perda mengingat bahwa permasalahan yang
tentang pemilihan kepala desa harus diteliti berkisar pada peraturan
dirubah dan disesuaikan dengan perundangan yaitu hubungan
standar norma dari pemerintah pusat, peraturan yang satu dengan peraturan
agar tidak bertentangan dengan lainya serta kaitannya dengan
aturan yang lebih tinggi. penerapan dalam praktek apakah
Salah satu kabupaten yang sudah terdapat sinkronisasi atau justru
melaksanakan Pilkades serentak terdapat perbedaan.
adalah Kabupaten Brebes pada 17
April 2017 dengan tahapan, Spesifikasi penelitian dalam
mekanisme dan Perda yang berbeda penulisan hukum ini adalah
dengan pelaksanaan Pilkades ditahun deskriptif analitis. Deskriptif, yaitu
sebelumnya. penelitian yang bertujuan melukiskan
Dari uraian diatas maka tentang suatu hal di daerah tertentu
permasalahan yang dapat disusun dan pada saat tertentu. Analitis,
antara lain : maksudnya dikaitkan dengan teori-
1. Bagaimana pelaksanaan teori hukum yang ada dan atau
pemilihan kepala desa serentak di peraturan perundang-undangan yang
Kabupaten Brebes tahun 2016? berkaitan dengan obyek yang diteliti.
2. Hambatan-hambatan apa saja
yang timbul dalam pelaksanaan Metode yang digunakan adalah
dan upaya apa saja yang studi kepustakaan yang diperoleh
dilakukan untuk mengatasi dengan cara inventarisasi terhadap
hambatan tersebut pada data-data yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemilihan kepala pokok permasalahan yang diteliti.
desa serentak di Kabuapten Data sekunder dalam penelitian ini
Brebes tahun 2016? meliputi :
a. Bahan hukum primer, yaitu
II. METODE bahan-bahan hukum yang
mengikat terdiri dari:
Metode pendekatan yang 1. UUD NRI Tahun 1945
digunakan dalam penelitian ini 2. UU Nomor 23 tentang
adalah pendekatan yuridis normatif. Pemerintahan Daerah
Pendekatan yuridis adalah suatu 3. UU Nomor 6 Tahun 2014
pendekatan yang mengacu pada tentang Desa
hukum dan peraturan perundang-
undangan yang merupakan jenis data
1
sekunder, sedangkan pendekatan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
normatif adalah pendekatan yang Penelitian Hukum Normatif (Jakarta:
Rajawali Pers), hal. 13

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

4. PP Nomor 43 Tahun 2014 Pelaksanaan Pilkades serentak


tentang Peraturan Pelaksanaan tahun 2016 dan selanjutnya akan
Undang-Undang Nomor 6 berbeda dari sebelumnya. Seperti
tahun 2014 yang telah diumumkan bahwa
5. Permendagri Nomor 112 Pemerintah Kabupaten Brebes
Tahun 2014 tentang Pemilihan meresmikan pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa kepala desa (Pilkades) secara
6. Perda Kabupaten Brebes serentak pada tahun 2016. Pilkades
Nomor 6 Tahun 2015 tentang serentak tahun 2016 adalah proses
Pemilihan Kepala Desa pemilihan kepala desa yang
b. Bahan hukum sekunder yaitu dilakukan secara bersamaan bagi
bahan-bahan yang erat semua desa yang masa jabatan
hubungannya dengan bahan kepala desanya sudah berakhir dan
hukum primer dan dapat sebagian sudah ada yang digantikan
membantu menganalisa dan oleh Pejabat Kepala Desa. Dasar
memahami bahan hukum primer, pelaksanaan Pilkades serentak tahun
meliputi: 2016 adalah Pasal 31 ayat (1) UU
1. Hasil karya ilmiah para sarjana Desa.
2. Hasil-hasil penelitian yang Menurut Bapak Afroni selaku
berkaitan dengan permasalhan Sekretaris Panitia Pemilihan Kepala
pada penelitian ini Desa tingkat Kabupaten,
c. Bahan hukum tersier yaitu bahan perbedaanya dapat dilihat dari
hukum yang memberikan berbagai aspek, yaitu:
petunjuk maupun penjelasan a. Pembiayaaan : dalam Pilkades
terhadap bahan hukum primer serentak, dana sebagian besar berasal
maupun sekunder, yang terdiri dari APBD dan nilainya cukup tinggi
dari: yang dipergunakan untuk pengadaan
1. Kamus hukum surat suara/ kartu suara, surat
2. Kamus ilmiah populer undangan, kotak suara, honorarium
3. KBBI pantia pemilihan, biaya pelantikan
4. Internet dan peralatan lainnya. sedangkan
5. Surat kabar dana untuk kebutuhan dalam
pemungutan suara dibebankan pada
Metode analisis yang digunakan APBDes masing-masing desa.
dalam penelitian ini adalah metode b.Dari Aspek Pencalonan : dalam
kualitatif. Yaitu data sekunder yang Pilkades serentak terdapat ketentuan
telah diperoleh dari bahan hukum jumlah calon, yaitu Pilkades serentak
primer maupun sekunder kemudian hanya dapat dilaksanakan jika bakal
disusun secara sistematis dan logis. calon kepala desa yang memenuhi
syarat berjumlah paling sedikit 2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN (dua) orang dan paling banyak
adalah 5 (lima) orang. Apabila bakal
A. Pelaksanaan Pemilihan Kepala calon yang memenuhi persyaratan
Desa Serentak di Kabupaten kurang dari 2 (dua) maka Panitia
Brebes Tahun 2016. Pilkades memperpanjang waktu
pendaftaran, dan apabila dalam

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kurun waktu tersebut bakal calon 141/650 Tahun 2015 Tentang


tetap kurang dari 2 (dua) maka Pembentukan Panitia Pemilihan
Bupati menunda pelaksanaan Kepala Desa Tingkat Kabupaten.
Pilkades sampai dengan waktu yang Atas dasar kewenangan yang
ditetapkan kemudian. Hal ini terjadi diberikan oleh Peraturan Daerah
di salah satu desa pada saat proses Kabupaten Brebes Nomor 6 Tahun
pemilihan Pilkades serentak di 2015, maka Panitia Pemilihan
Kabupaten Brebes, yaitu Desa Kepala Desa tingkat Kabupaten
Limbangan. Dikarenakan pada saat menetapkan program kerja dan
perpanjangan waktu pendaftaran jadwal kegiatan. Berdasarkan jadwal
hanya ada satu calon yang kegiatan yang ditetapkan oleh Panitia
mendaftarkan diri, sehingga yang Pilkades tingkat Kabupaten, maka
pada awalnya Pilkades serentak di BPD masing-masing desa yang
Kabupaten Brebes akan dilaksanakan menyelenggarakan Pilkades serentak
39 desa berkurang satu menjadi 38 Kabupaten Brebes tahun 2016
desa. Sedangkan apabila bakal calon mengadakan rapat selama 3 (tiga)
lebih dari 5 maka akan dilakukan test hari untuk pembentukan Panitia
seleksi tambahan untuk menyaring Pilkades dalam menyelenggarakan
calon Kades tersebut, hal ini juga pemilihan di tingkat desa yang
terjadi di lima desa. dituangkan dalam Keputusan BPD
Dalam melaksanakan proses masing-masing desa.
Pilkades serentak di 39 Desa di b) Pengumuman Pendaftaran Calon
Kabupaten Brebes tahun 2016, Kepala Desa
terdapat serangkaian tahapan yang Berdasarkan Pasal 14 huruf (a)
harus dilalui. Bedasarkan ketentuan Perda Kabupaten Brebes Nomor 6
Pasal 10 huruf (a,b,c,d) Peraturan Tahun 2015, Panitia Pilkades tingkat
Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Desa selanjutnya disebut Panitia
tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Pilkades yang menyelenggarakan
Desa diselenggarakan melalui empat Pilkades tahun 2016, mengumumkan
tahapan, yaitu: pendaftaran Calon Kepala Desa
1. Tahapan Persiapan, meliputi: melalui papan pengumuman desa.
c) Pendaftaran Pemilih
a) Pembentukan Panitia Pemilihan Pendaftaran pemilih dilakukan
Sebelum Pilkades dilaksanakan, oleh Pantarlih (petugas pendaftaran
Bupati membentuk Panitia Pemilihan pemilih) dan Panitia Pilkades. Daftar
Kepala Desa tingkat Kabupaten Pemilih yang berasal dari hasil
dengan jumlah anggota sebanyak 21 penyelenggaraan Pemilihan Kepala
(dua puluh satu) orang dan Daerah sebelumnya dilakukan
membentuk Panitia Pemilihan pemuktahiran berdasarkan perbaikan
Kepala Desa tingkat Kecamatan yang dari rukun tetangga, rukun warga,
terdiri dari unsur Muspika, Danramil, atau sebutan lain dan tambahan
Sekcam serta pejabat yang ditunjuk pemilih yang memenuhi
lainnya. Pembentukan Panitia persyararatan. Setelah itu dilakukan
Pemilihan Kepala Desa tingkat validasi data pemilih dengan
Kabupaten dituangkan dalam mendatangi rumah pemilih dan/ atau
Keputusan Bupati Brebes Nomor

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dapat dilakukan secara aktif oleh sejak berakhirnya jangka waktu


pemilih. pengesahan dan penetapan DPT
d) Penyusunan Daftar Pemilih berakhir. Warga yang telah
Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) ditetapkan dalam DPT selanjutnya
Perda Kabupaten Brebes Tahun akan diberikan surat pemberitahuan/
2015, daftar pemilih kemudian surat undangan paling lambat satu
disusun dalam jangka waktu 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara.
hari setelah dilakukan pendaftaran 2. Tahapan Pencalonan, meliputi:
pemilihan, untuk kemudian a) Pendaftaran Calon Kepala Desa
ditetapkan sebagai DPS (daftar Bagi warga yang akan
pemilih sementara). Daftar pemilih mendaftarkan diri sebagi Calon
sementara selanjutnya diumumkan kepala Desa maka dapat mendaftar
secara luas pada tempat-tempat pada Sekretariat Panitia Pilkades
strategis dan mudah dijangkau oleh tingkat desa pada waktu jam kerja.
penduduk desa seperti melalui papan b) Penelitian Persyaratan Calon
pengumuman rukun tetangga dan Kepala Desa
rukun warga serta papan Panitia Pilkades kemudian
pengumuman yang terdapat di balai meneliti kelengkapan persyaratan
desa untuk mendapatkan masukan administrasi bakal Calon Kepala
dan tanggapan dari masyarakat Desa dan dapat melakukan klarifikasi
selama 3 (tiga) hari. Kemudian kepada instansi yang berwenang jika
Panitia Pilkades memperbaiki daftar diperlukan, dan menerima masukan
pemilih sementara berdasarkan dari masyarakat terhadap keabsahan
masukan dan tanggapan dari persyaratan bakal Calon Kepala
masyarakat, apabila ada pemilih Desa.
yang belum terdaftar dalam daftar Berdasarkan Pasal 30, 31 dan 32
pemilih sementara maka pemilih Perda Kabupaten Brebes Nomor 6
tersebut didaftar sebagai pemilih Tahun 2015, dalam hal hasil
tambahan yang dilaksanakan paling penelitian menghasilkan bakal calon
lambat selama 3 hari terhitung sejak yang memenuhi persyaratan kurang
masukan dan tanggapan dari dari 2 (dua) orang, Panitia Pilkades
masyarakat berkahir. Kemudian membuka kembali pendaftaran Calon
daftar pemilih tambahan diumumkan Kepala Desa paling lama 20 (dua
oleh Panitia Pilkades pada tempat- puluh) hari sejak perbaikan
tempat strategis dan mudah kelengkapan persyaratan bakal Calon
dijangkau oleh penduduk desa dalam Kepala. Apabila bakal calon yang
jangka waktu 3 hari terhitung sejak memenuhi persyaratan tetap kurang
berakhirnya jangka waktu dari 2 (dua) orang setelah
penyusunan daftar pemilih tambahan. perpanjangan waktu pendafaran
Daftar pemilih sementara yang telah maka Bupati menunda pelaksanaan
diperbaiki ditambah dengan daftar Pilkades sampai dengan waktu yang
pemilih tambahan sebagaimana ditetapkan kemudian.
dimaksud disusun dan ditetapkan Namun apabila bakal Calon
sebagai DPT (daftar pemilih tetap) Kepala Desa yang memenuhi
oleh Panitia Pilkades dan persyaratan lebih dari 5 (lima) orang
diumumkan selama 3 hari terhitung maka Panitia Pilkades tingkat

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Kabupaten mengadakan seleksi Kabupaten, yaitu serentak di seluruh


tambahan. desa pada tanggal 17 April 2016.
c) Penetapan Calon Kepala Desa Proses pemungutan suara dilakukan
Panitia Pilkades menetapkan oleh Pemilih secara tertutup melalui
paling sedikit 2 (dua) orang Calon pencoblosan pada surat suara yang
Kepala Desa dan paling banyak 5 berisi nomor, foto dan nama calon
(lima) orang Calon Kepala Desa. yang berhak dipilih oleh para pemilih
Penetapan disertai dengan yang dilakukan pada bilik-bilik suara
pengundian nomor urut yang dihadiri yang telah disediakan di TPS tempat
calon kepala desa, panitia Pilkades pemilih terdaftar dalam DPT.
dan masyarakat. 4. Tahapan Penetapan, meliputi:
d) Pelaksanaan Kampanye a) Penghitungan Suara dan
Menurut Pasal 41 Peraturan Penetapan Calon Terpilih
Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Penghitungan suara di TPS
tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala dilakukan oleh Panitia Pilkades
Desa, bentuk-bentuk kampanye yang setelah pemungutan suara berakhir.
akan dilaksanakan pada Pilkades- Penghitungan disaksikan oleh Calon
pilkades berikutnya, termasuk Kepala Desa atau dapat diwakilkan,
Pilkades serentak Tahun 2016 adalah masing-masing saksi dari Calon
sebagai berikut: Kepala Desa, BPD serta masyarakat.
1) Pertemuan terbatas; Setelah penghitungan surat suara
2) Tatap muka dan dialog; selesai dilakukan lalu Ketua Panitia
3) Penyebaran bahan kampanye Pikades mengumumkan hasil
kepada umum; penghitungan suara yang dinyatakan
4) Pemasangan alat peraga di sah dan mengumumkan Calon
tempat kampanye dan di Kepala Desa terpilih.
tempat lain yang ditentukan b) Penyelesaian Perselisihan Hasil
oleh Panitia Pemilihan; dan Pilkades
5) Kegiatan lain yang tidak Bupati dapat menerima laporan
melanggar peraturan pelanggaran pemilihan yang
perundang-undangan. berkenaan dengan hasil
e) Masa Tenang penghitungan suara yang
Masa tenang merupakan masa mempengaruhi terpilihnya Calon
istirahat dari semua kegiatan yang Kepala Desa. Laporan tersebut dapat
berkenaan dengan pelaksanaan disampaikan secara tertulis disertai
Pemilihan Kepala Desa. Pada masa dengan bukti-bukti oleh WNI yang
tenang Calon Kepala Desa dilarang memiliki hak pilih dalam pemilihan
melakukan kegiatan kampanye dan atau peserta pemilihan. Keberatan
peraga kampanye harus sudah disampaikan kepada Bupati melalui
dibersihkan oleh Calon Kepala Desa. Camat paling lambat 3 (tiga) hari
3. Tahapan Pemungutan Suara, sejak Penetapan Calon kepala desa
meliputi: terpilih. Bupati memberikan jawaban
a) Pelaksanaan Pemungutan Suara paling lambat 30 (tiga puluh) hari
Pemungutan suara dilaksanakan sejak diteriamnya keberatan dan
pada waktu yang telah ditetapkan jawaban bupati bersifat final.
oleh Panitia Pilkades tingkat

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

c) Pengesahan Pengangkatan dan a. Hambatan


Pelantikan Kepala Desa Terpilih Sebagian besar Panitia Pilkades
Calon Kepala Desa yang terpilih tingkat desa memiliki potensi yang
disampaikan oleh BPD melalui rendah dalam hal penggunaan IT.
Camat lengkap dengan berkas Padahal sebagian besar tahapan
pemilihan berita acara untuk pelaksanaan menggunakan sarana IT.
disahkan menjadi Kepala Desa b. Upaya
Terpilih. Panitia Pilkades tingkat
Pelantikan Kepala Desa hasil Kabupaten menyarankan perlu
Pilkades Serentak di Kabupaten kiranya dipersyaratkan penguasaan
Brebes tahun 2016, dilaksanakan IT bagi calon anggota Panitia
pada tempat yang berbeda. Untuk Pilkades tingkat desa.
Kepala Desa terpilih yang berada di 2. Minat Masyarakat Menjadi
wilayah selatan dilaksanakan di Kepala Desa
Lapangan Asri Bumiayu, di wilayah
Utara dilaksanakan di Islamic Center a. Hambatan
Kabupaten Brebes, di wilayah Sebagian besar daerah Pemilihan
Tengah dilaksanakan di Kepala Desa serentak di Kabupaten
Ketanggungan serta ada 1 desa Brebes tahun 2016, masyarakatnya
tersendiri yaitu desa Parereja memiliki minat yang cukup tinggi
dilaksanakan di Banjarharjo. untuk menjadi kepala desa. Tetapi
B. Hambatan dalam Pelaksanaan hal tersebut tidak berlaku di Desa
Pemilihan Kepala Desa Limbangan kecamatan Kersana
Serentak di Kabupaten Brebes karena sampai dengan perpanjangan
Tahun 2016 dan Upaya waktu pendaftaran Calon Kepala
Mengatasinya Desa hanya 1 (satu) orang yang
mendaftarkan diri sebagai Calon
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Kepala Desa, hal tersebut juga
Desa Serentak di Kabupaten Brebes dikarenakan adanya permaianan elit
Tahun 2016 telah dilaksanakan ditingkat desa yang menyebabkan
berdasarkan ketentuan Undang- hanya ada satu orang yang
undang yang berlaku namun hal mendaftarkan diri sebagai bakal
tersebut bukanlah jaminan akan tidak Calon Kepala Desa, Padahal
adanya hambatan-hambatan yang peraturan yang terdapat didalam
terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Peraturan Daerah jumlah Calon
tersebut. Dalam bagian ini penulis Kades minimal 2 (dua) orang. Hal ini
akan menguraikan hambatan- tentu saja menjadi kendala yang
hambatan yang timbul dalam cukup menyulitkan bagi pihak
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panitia Pemilihan, selain sudah
Serentak di Kabupaten Brebes Tahun banyak dana yang dikeluarkan oleh
2016. Adapun hambatan-hambatan Pemerintah Kabupaten juga Menurut
yang terjadi dan upaya yang Bapak Afroni dari sisi regulasi juga
mengatasinya adalah sebagai berikut: terdapat kelemahan dengan adanya
1. Pembentukan Panitia Pilkades aturan yang mensyaratkan adanya
tingkat Desa jumlah minimal Calon Kades.
b. Upaya

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pemerintah Kabupaten Brebes umur mengikuti kampanye, hal


sebelumnya sudah mengantisipasi tersebut terjadi karena masyarakat
adanya permasalahan tersebut menganggap kampanye sekaligus
dengan cara pada saat pembahasan sebagai ajang hiburan.
Perda dan Perbup tentang Pemilihan b. Upaya
Kepala Desa Kabupaten Brebes, Masalah terkait kampanye dalam
pemerintah kabupaten Brebes Pilkades Serentak, yaitu tidak adanya
mengusulkan adanya sanksi bagi pembatasan dana kampanye, upaya
desa yang hanya memiliki Calon yang dilakukan pihak Panitia
tunggal misalnya dengan cara Pilkades untuk mengantisipasi hal
mengembalikan biaya pemilihan, tersebut yaitu dengan cara didalam
tetapi hal tersbebut ditolak oleh peraturan pelaksanaan kampanye
dewan dengan argumen bahwa hal ditingkat desa, melakukan
tersebut merupakan hak pembatasan pada pemasangan alat
konstitusional warga negara. peraga kampanye dan atau bahan
Sehingga upaya yang dilakukan, kampanye seperti misalnya ukuran
yaitu dengan cara Panitia Pilakdes baliho Calon Kades antara satu
memperpanjang waktu pendaftaran Calon dengan Calon lainya haruslah
selama 20 (dua puluh) hari bagi sama serta beberapa titik tempat
masyarakat yang ingin mencalonkan pemasangan alat peraga kampanye
diri sebagai Kepala Desa, tetapi pada sehingga tercipta keseragaman.
saat waktu perpanjangan calon yang Sedangkan untuk permasalahan
mengajukan diri tetap kurang dari 2 adanya dugaan Money Politic, upaya
(dua) sebagai syarat minimal yang dilakukan untuk mengatasi
sehingga Panitia Pilkades permasalahan tersebut adalah dengan
menghentikan tahapan Pemilihan langsung mengklarifikasi laporan
Kepala Desa dan melaporkan kepada tersebut dan meminta keterangan dari
Bupati melalui Camat. Selanjutnya para pihak baik yang melapor
Bupati menunda pelaksanaan maupun yang dilaporkan serta saksi.
Pilkades dan mengangkat Pejabat Jika laporan tersebut mendasar dan
Kepala Desa. mempunyai bukti cukup kuat serta
3. Pelaksanaan Kampanye para pihak terkait kooperatif, maka
Panitia akan melakukan pengaduan
a. Hambatan ke pihak kepolisian untuk dilakukan
Masalah terkait kampanye yang penyelidikan jika hal tersebut
terjadi dalam Pilkades serentak di berdasarkan penyelidikan masuk
Kabupaten Brebes tahun 2016, yaitu dalam kategori tindak pidana maka
tidak adanya pembatasan dana akan di persidangkan di Pengadilan
kampanye seperti pada Pemilihan Negeri Brebes.
Kepala Daerah dan adanya dugaan Terkait adanya keikutsrtaan anak
money politic (politik uang). dibawah umur dalam kampanye
Berbagai pelanggaran juga terbuka yang dilakukan oleh para
ditemukan pada saat Calon Kades Calon Kades upaya dari Panitia
menggelar rapat terbuka atau Pilkades adalah dengan
kampanye terbuka, diantaranya meningkatkan keamanan pada saat
adalah keterlibatan anak dibawah pelaksanaan kampanye terbuka dan

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

menghimbau kepada simpatisan agar Ratusan warga Desa Wlahar,


pada saat menghadiri pelaksanaan Kecamatan Larangan, Kabupaten
kampanye Calon Kades tidak Brebes mendatangi kantor kecamatan
mengikutsertakan anak dibawah setempat pada Selasa 19 April 2016.
umur. Mereka datang untuk unjuk rasa
4. Penghitungan Surat Suara karena kecewa atas proses Pemilhan
Kepala Desa (Pilkades) Wlahar yang
a. Hambatan digelar Minggu 17 April 2016,
Pada saat penghitungan surat Warga menuntut agar penghitungan
suara Panitia Pilkades tingkat suara diulang.2 Sekitar 200 (dua
Kabupaten menghimbau agar ratus) orang massa pendukung salah
penghitungan dijadikan satu dalam 1 satu Calon menilai bahwa Paniti
(satu) TPS agar tidak memerlukan tidak transparan terkait pembagian
banyak waktu dan tidak berjalan undangan untuk pemilih.
sampai dengan malam hari, karena b. Upaya
pada umumnya TPS pada tiap-tiap Camat Larangan Supriadi
Desa didirikan di tanah lapang dan memfasilitasi warga agar mereka
terbuka yang minim penerangan pada dapat beraudiensi dengan seluruh
malam hari. Sebagian besar daerah panitia pilkades dari tingkatan desa,
Pemilihan Kepala Desa serentak di kecamatan hingga kabupaten.3 Hasil
Kabupaten Brebes tahun 2016 sudah audiensi memutuskan bahwa laporan
melaksanakan himbauan tersebut, warga tersebut tidak mendasar dan
namun di Desa Kaliwadas tidak memiliki bukti yang cukup
Kecamatan Bumiayu himbauan menguatkan sehingga tuntutan warga
tersebut tidak diindahkan atas untuk melakukan penghitungan suara
permintaan warga yang memaksa diulang tidak dapat dilaksanakan.
penghitungan surat suara dilakukan
di masing-masing TPS secara IV. KESIMPULAN
bergantian hal tersebut berakibat 1. Dari uraian bab-bab tersebut
proses penghitungan suara sebelumnya pelaksanaan Pemilihan
dilaksanakan hingga malam hari. Kepala Desa serentak di Kabupaten
b. Upaya Brebes tahun 2016 dapat diambil
Sebagai bentuk upaya untuk kesimpulan sebagai berikut, yaitu:
mengatasi hambatan yang terjadi di a.Sebelum pelaksanaan Bupati
Desa Kaliwadas Kecamatan membentuk Panitia Pemilihan
Bumiayu dalam pelaksanaan Kepala Desa tingkat Kabupaten dan
Pilkades yang berlangsung hingga Kecamatan yang dilaksanakan sejak
malam hari, maka dari Pihak Panitia 3 (tiga) bulan sebelum pemungutan
Pilkades menambahkan waktu suara, sedangkan untuk Panitia
penghitungan suara dan tetap Pilkades tingkat Desa dibentuk oleh
menunggu sampai proses BPD pada masing-masing desa yang
penghitungan suara selesai akan menyelenggarakan Pilkades
dilaksanakan. serentak yang bertugas untuk
5. Perselisihan Hasil Pilkades
2
a. Hambatan Suara Merdeka, tanggal 20 April 2016
3
Suara Merdeka, tanggal 20 April 2016

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

menyelenggarakan dan memperpanjang waktu pendaftaran


mengendalikan semua tahapan bagi bakal Calon Kades yang kurang
pemilihan kepala desa berdasarkan dari 2 (dua) dan dalam jangka waktu
jadwal yang telah ditetapkan oleh tersebut bakal Calon di desa
Panitia Pemilihan Tingkat Limbangan tetap kurang dari 2 (dua)
Kabupaten; sehingga Bupati menunda tahapan
b.Pelaksanaan Pemilihan Kepala pelaksanaan Pilkades dan menunjuk
Desa Serentak di Kabupaten Brebes Pejabat Kepala Desa; Pelanggaran
tahun 2016 berjalan demokratis pada saat pelaksanaan kampanye
karena dilaksanakan secara langsung seperti tidak adanya pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan dana kampanye, money politic dan
perundang-undangan yang berlaku keterlibatan anak dibawah umur,
yaitu Undang-Undang Nomor 23 upaya yang dilakukan adalah dengan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan melakukan pembatasan terhadap
Daerah, Undang-Undang Nomor 6 pemasangan alat peraga kampanye
Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan dan titik-titik tempat pemasangan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 serta jika berkaitan dengan money
tentang Peraturan Pelaksanaan politic Panitia Pilkades melakukan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun klarifikasi, selanjutnya diproses
2014, Peraturan Daerah Kabupaten Kepolisian; Penghitungan surat suara
Brebes Nomor 6 Tahun 2015 tentang yang berlangsung sampai dengan
Pemilihan Kepala Desa. malam hari, upaya yang dilakukan
c.Pelaksanaan pengangkatan kepala adalah dengan tetap menunggu
desa hasil Pilkades serentak di sampai proses penghitungan selesai
Kabupaten Brebes sudah berdasarkan dilaksanakan; Perselisihan hasil
kepada peraturan perundang- Pilkades yang berujung pada
undangan yang berlaku dan keberatan atas hasil penetapan Calon
ditetapkan dalam Surat Keputusan terpilih, upaya yang dilakukan adalah
Bupati Brebes. dengan memfasilitasi warga yang
merasa keberatan untuk beraudiensi
2. Hambatan yang timbul dalam dengan Panitia Pilkades tingkat
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kabupaten. Namun masalah yang
serentak di Kabupaten Brebes tahun dianggap oleh Panitia Pilkades
2016 dan upaya mengatasinya, tingkat Kabupaten tidak berhasil
sebagai berikut : Panitia Pilkades seratus persen yaitu adanya Calon
tingkat Desa kurang mengusai dalam Tunggal di daerah pemilihan Desa
hal penggunaan IT, upaya yang Limbangan yang mengakibatkan
dilakukan adalah dengan berhentinya tahapan pelaksanaan
mensyaratkan penguasaan Pilkades.
penggunaan IT bagi para calon
Panitia Pilkades tingkat Desa; V. DAFTAR PUSTAKA
Rendahnya minat masyarakat Desa
Limbangan untuk menjadi kepala Ali Zainudin, Metode Penelitian
desa yang mengakibatkan hanya ada Hukum, (Jakarta: Sinar
calon tunggal di desa tersebut upaya Grafika, 2010)
yang dilakukan adalah

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Budiardjo Miriam, Dasar-Dasar Solekhan Moch,


Ilmu Politik, (Jakarta: PT Penyelenggaraan
Gramedia Pustaka Utama, Pemerintahan Desa
2008) Berbasis Partisipasi
Huda Ni’Matul, Hukum Tata Masyarakat, (Malang :
Negara Indonesia, Setara Press, 2014)
(Jakarta: PT RajaGrafindo Sukriono Didik, Hukum
Persada, 2012) Konstitusi dan Konsep
Kaloh J, Mencari Bentuk Otonomi, (Malang: Setara
Otonomi Daerah, (Jakarta Press, 2013)
: Rineka Cipta, 2002) Syafiie Inu Kencana, Sistem
Kusnardi Moh, Harmaily Pemerintahan Indonesia,
Ibrahim, Hukum Tata (Jakarta: Rineka Cipta,
Negara Indonesia, 2002)
(Jakarta: Pusat Studi HTN Widjaja H.AW, Otonomi Desa
FH UI, 1983) Merupakan Otonomi yang
Ochtorina Dyah dan A’an Asli, Bulat, dan Utuh,
Efendi, Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo
(Jakarta: Sinar Grafika, Persada, 2003)
2013) Undang-Undang Dasar Negara
Rasyid M. Ryaas, Arah Baru Republik Indonesia Tahun 1945
Otonomi Daerah Di Undang-Undang Nomor 23
Indonesia, (Malang: UMM Tahun 2014 tentang
Press, 2005) Pemerintahan Daerah
Santoso Lukman, Hukum Undang-Undang Nomor 6
Pemerintahan Daerah Tahun 2014 tentang Desa
mengurai Problematika Peraturan Pemerintah Nomor 43
Pemekaran Daerah Tahun 2014 tentang Peraturan
Pasca Reformasi Di Pelaksanaan Undang-Undang
Indonesia, (Yogyakarta: Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Pusataka Pelajar, 2015) Desa
Sarman dan Mohammad Taufik Peraturan Menteri Dalam Negeri
Makarao, Hukum Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Di Pemilihan Kepala Desa
Indonesia, (Jakarta : Peraturan Daerah Kabupaten
Rineka Cipta, 2011) Brebes Nomor 6 Tahun 2015
Silahudin M, Kewenangan Desa tentang Pemilihan Kepala Desa.
Dan Regulasi Desa, Suara Merdeka, Berita Suara
(Jakarta: Kementrian Desa, Pantura (6 Februari 2016),
Pembangunan Daerah halaman 24
Tertinggal dan Suara Merdeka, Berita Suara
Transmigrasi RI, 2015) Pantura(20 April 2016),
Soekanto Soerjono, Pengantar halaman 25
Penelitian Hukum, https://www.academia.edu/2137314
(Jakarta: UI-Press, 1984) 3/Pemilihan_Kepala_Desa ,26
Oktober 2016

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

http://kedesa.id/id_ID/wiki/kedudu
kan-dan-kewenangan-desa/lingkup-
kedudukan-desa/ , 27 Oktober 2016
http://www.dprd-
brebeskab.go.id/?hal=fraksi, 18
November 2015

12

Anda mungkin juga menyukai