BAB IV
DASAR-DASAR PENYUSUNAN
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
Untuk menentukan kebutuhan bahan baku dan energi dari suatu pabrik, maka
perlu ditinjau keseimbangan perhitungan terhadap neraca massa dan energi yang
masuk dan keluar dari suatu peralatan. Kedua perhitungan neraca tersebut
diperlukan dalam penentuan spesifikasi setiap peralatan proses. Jumlah panas yang
dibutuhkan sesuai dengan jumlah massa yang diproses.
Produk yang dihasilkan dari Saturator adalah kristal Amonium Sulfat yang
masih bercampur dengan mother liquor dengan suhu 105oC. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi netralisasi dan bersifat eksotermis. Kristal Amonium Sulfat yang
terbentuk dipisahkan dari mother liquor dengan menggunakan centrifuge dan
dipisahkan berdasarkan ukuran kristal. Produk yang memenuhi standar ukuran
dikeringkan dengan menggunakan dryer dan dibantu dengan udara panas pada suhu
150oC. Persentase kandungan senyawa dalam produk akhir adalah 21% Nitrogen,
24% Sulfur, 1% Air dan Asam Bebas 0,1%.
Halaman 1 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
4.2 Asumsi Dalam Perhitungan Neraca Massa Dan Energi Pada Alat Proses
Untuk mempermudah perhitungan neraca massa dan energi pada setiap alat
dan pada keseluruhan pabrik, maka diperlukan beberapa asumsi pada setiap alat
yang digunakan pada pabrik Amonium Sulfat. Adapun asumsi - asumsi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
4.2.2 Pompa
a. Aliran di dalam pompa bersifat tunak, diasumsikan tidak terjadi akumulasi
massa di dalam alat.
b. Arah aliran satu dimensi.
c. Kecepatan aliran di dalam pompa diasumsikan konstan.
d. Efek gesekan antar fluida diabaikan.
e. Diasumsikan tekanan di dalam pompa konstan
f. Perubahan suhu akibat perubahan tekanan dan gaya gesek dapat diabaikan.
g. Semua pompa memiliki efisiensi adiabatik sebesar 75%.
h. Kehilangan kecepatan di dalam pompa akibat gesekan dan kehilangan energi
diasumsikan tidak ada.
Halaman 2 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
4.2.3 Centrifuge
a. Pada centrifuge terjadi pemisahan antara Amonium Sulfat dan mother liquor
b. Kecepatan putar sentrifugasi diasumsikan konstan.
c. Pemisahan kristal Amonium Sulfat dengan mother liquor diasumsikan
terpisah 100%.
d. Gaya sentrifugasi diasumsikan konstan
e. Kadar cairan di dalam cake sebesar 15%.
f. Laju alir massa cairan inlet ke dalam centrifuge dan laju alir massa outlet
dianggap konstan.
4.2.4 Dryer
a. Pada dryer terjadi pengeringan produk melalui proses kontak langsung antara
cairan dengan udara panas.
b. Kecepatan putar pada dryer diasumsikan konstan.
c. Tekanan operasi di dalam dryer diasumsikan konstan
d. Kadar air di dalam produk 1%. Kadar air tersebut berdasarkan SNI 02-1760-
2005.
e. Kecepatan alir udara kering yang masuk dan udara kering yang keluar
diasumsikan konstan.
f. Suhu operasi di dalam dryer dijaga agar tetap konstan pada 150°C
Halaman 3 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
Halaman 4 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
Perhitungan neraca massa pada pabrik Amonium Sulfat dilakukan secara alur
mundur yaitu dilakukan dengan mengambil basis operasi per jam. Hasil
perhitungan tersebut dikonversikan sesuai dengan kapasitas pabrik yang ditentukan
yaitu 160.000 ton/tahun dan dihitung neraca massa pada setiap peralatan dan
keseluruhan proses. Adapun hasil perhitungan neraca massa pada perancangan
pabrik pupuk Amonium Sulfat disampaikan pada Lampiran E. Produk yang
Halaman 5 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
dihasilkan memiliki kadar Nitrogen 21%, Sulfur 24%, Air 1% dan kandungan Asam
Bebas 0,1% dalam bentuk kristal berwarna putih.
Halaman 6 dari 7
Pabrik Pupuk Amonium Sulfat Dengan Metode Netralisasi
Asumsi aliran steady state, sehingga tidak terdapat akumulasi energi dalam sistem
atau sama dengan nol. Sehingga persamaan 4.3 menjadi sebagai berikut:
∆Hinput + ∆Hgenerasi + ∆Hrecycle = ∆Houtput (4.3)
Asumsi aliran steady state, sehingga tidak terdapat akumulasi energi dalam sistem
sama dengan nol. Pada perhitungan neraca energi ini satuan yang digunakan adalah
kJ.
Halaman 7 dari 7