Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

Oleh : Yanuar Nurdin, Amd.Kep/ NIM.

1. Deskripsi

Poliklinik umum merupakan salah satu layanan yang ada di Puskesmas Kesamben yang
memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan
penyuluhan kepada pasien atau masyarakat agar tidak terjadi penularan dan komplikasi
penyakit, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dan perawat yang memiliki sertifikat dan
kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan primer. Dalam menjalankan
tugasnya, poli umum terintegrasi dengan seluruh unit pelayanan lainnya (poli gigi, poli Anak,
Poli Ibu, Poli Gizi, Apotik, Lab, dll).

Selama saya bekerja di Poli Umum, ada hal yang menurut saya tidak sesuai antara teori,
SOP dan praktik dilapangan pada saat proses pelayanan pengobatan berlangsung.

2. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut

Proses pelayanan pengobatan merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan mulai dari
anamnesa, pemeriksaan fisik hingga pemberian terapi. Dalam hal ini, masalahnya adalah
setiap hari, tenaga kesehatan pemberi layanan di poli umum, hampir tidak pernah memakai
APD ( baik masker atau handscoon ). Dalam hal ini menurut saya, sudah tidak sesuai dengan
SOP dipuskesmas dan teori safety pasien maupun infeksi nosokomial. Sehingga sangat
beresiko penularan penyakit kepada petugas kesehatan di poli umum dari pasien atau
sebaliknya.
3. Evaluasi ( sisi positif dan negative dari kasus tersebut )

Dilihat dari segi efisiensi dan ekonomis, petugas kesehatan tidak menggunakan APD
menjadi faktor positif bagi puskesmas yang memang secara dilapangan, stok kedua jenis
APD tersebut terbatas stoknya, bahkan pernah terjadi kehabisan stok pada kedua jenis APD
tersebut, sehingga bila setiap harinya petugas kesehatan di poli umum tidak menggunakan
APD, akan sangat berpengaruh pada ketersediaan dari kedua jenis APD tersebut atau dengan
kata lain tidak cepat habis.

Namun menurut pandangan saya, dengan tidak memakai APD, akan sangat beresiko
terjadinya infeksi silang antara pasien ke petugas kesehatan, yang notabene pasien berobat
sudah pasti kondisinya sakit, atau sebaliknya dari petugas kesehatan ke pasien yang sedang
sakit, sehingga menambah keparahan penyakit pasien. Petugas kesehatan juga akan sangat
rentan tertular oleh penyakit-penyakit yang penularannya secara droplet seperti influenza,
bronchitis, TBC, Pneumonia, bahkan kusta yang bisa menular lewat udara. Juga bisa tertular
penyakit yang penularannya lewat kontak langsung dan darah apabila tidak menggunakan
handscoon. Dan itu menjadi faktor negatif yang dapat timbul bila petugas secara kontinyu
setiap hari melalaikan penggunaan APD dengan baik dan benar.

4. Analisis
Menurut analisa dan survey yang saya lakukan, mayoritas petugas kesehatan di poli
umum tidak menggunakan APD ( baik masker atau handscoon ) dengan alasan efisiensi dan
ribet. Memang secara kenyataan di puskesmas, stok masker dan handscoon sangat terbatas.
Hingga pernah terjadi stok kedua jenis APD tersebut kehabisan, hingga ketika ada tidakan
yang benar-benar memerlukan APD, terpaksa tidak menggunakannya.
Selain faktor efisiensi, Keribetan menjadi alasan kedua yang disampaikan oleh petugas
kesehatan di poli umum. Gerah dan sulit bernafas saat memakai masker sering diungkapkan
oleh petugas kesehatan. Tidak nyaman dan sulit merasakan denyut nadi pasien juga menjadi
alasan petugas untuk tidak menggunakan handscoon saat melakukan pemeriksaan pada
pasien.
5. Kesimpulan

Faktor pertimbangan efisiensi tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menggunakan
APD. Bahkan akan sangat beresiko menimbulkan kerugian materiil dan non materiil apabila
petugas kesehatan tidak menggunakan APD. Tidak sebanding antara resiko dan efisiensinya.
Apalagi hanya karena alasan ribet dan gerah, karena semuanya tergantung dari faktor habit
atau kebiasaan. Apabila terbiasa menggunakan APD dengan baik dan benar, pasti tidak akan
merasa ribet atau gerah saat menggunakan APD, bahkan akan merasa ada yang kurang pas
bila tidak menggunakan APD.

6. Rencana Tindakan
Hal pertama yang harus saya lakukan adalah dengan membiasakan diri sendiri untuk
menggunakan APD ( masker dan handscoon ) pada saat pelayanan di poli umum. Dengan
begitu, selain sebagai upaya preventif diri sendiri agar tidak terjadi penularan penyakit atau
infeksi silang dari pasien ke diri kita dan sebaliknya, juga akan menjadi contoh untuk teman
sejawat yang ada di poli umum untuk ikut menggunakan APD.
Selain itu, saya juga akan mengingatkan secara baik-baik kepada teman sejawat yang
belum menggunakan APD untuk menggunakannya, demi menjaga kesehatan dan
keselamatan dirinya sendiri maupun pasien.
Saya juga akan berkoordinasi dengan penanggung jawab poli umum dalam hal
penyediaan stok kedua jenis APD tersebut, agar tidak sampai kehabisan stok.

7. Seandainya kedepan terjadi pada orang lain, apa yang dilakukan?

Seandainya suatu hari nanti saya menemukan kasus seperti ini, maka saya sebagai
petugas kesehatan professional, akan mengingatkan kepada teman-teman sejawat untuk
senantiasa dan membiasakan diri untuk menggunakan APD dengan baik dan benar, yang
walaupun sekilas terlihat sepele, namun sangat berguna melindungi kesehatan dan
keselamatan kita dan pasien dari penularan penyakit

Anda mungkin juga menyukai