CV. Al Fajar Kusen merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan
atau badan usaha yang bergerak dibidang usaha dagang dan memproduksi
berbagai macam jenis kusen, pitu, jendela dan lain lainnya yang berbahan dasar
kayu dan alumunium yang beroperasi di Kota Batam. CV. Al Fajar Kusen
CV. Alfajar Kusen mulai berdiri sejak 14 April 2005, yang pada awalnya
beralamat di Komplek Bumi Kencana Blok J No. 11 Batu Aji Batam, namun pada
tahun 2012 berpindah lokasi di Jalan Trans Barelang Kelurahan Tembesi Batam
hingga sampai saat ini. Nama CV. Al Fajar Kusen diadopsi dari nama pendiri CV.
setelah keluar dari perusahaan tersebut, dengan pengalaman dan cita-cita yang
dimiliki akhirnya pemilik bertekat untuk membuka usaha kusen. Pertama kali
konsumen sehingga pemilik merubah menjadi usaha yang lebih besar agar mudah
1
2
media online sehingga pelanggan dapat melihat produk tanpa harus datang
langsung ke lokasi. Selain itu CV. Al Fajar Kusen juga bekerja sama dengan
kayu dan alumunium yang sering digunakan oleh masyarakat, CV. Al Fajar Kusen
perusahaan kontraktor.
melalui profesionalisme.
CV. Al Fajar Kusen memiliki beberapa jenis produk utama, selain produk
utama yang disediakan oleh perusahaan, konsumen juga bisa meminta jenis
produk sesuai keinginan. Produk utama tersebut terbuat dari dua bahan baku yang
berbeda yaitu kayu dan alumunium. Adapun hasil dari produk tersebut ialah
sebagai berikut :
1. Kusen
2. Pintu
Pintu yang di produksi di CV. Al Fajar Kusen terbuat dari bahan kayu,
3. Jendela
Selain Pintu CV. Al Fajar Kusen juga memproduksi jendela. Desain jendela
yang diproduksi tidak hanya memiliki satu desain. Desain jendela bisa
Secara luas daerah pemasaran CV. Al-fajar Kusen adalah diseluruh Kota
Batam dan luar Kota Batam. Namun kebanyakan pembeli berasal dari daerah
sekitar toko seperti Tembesi, Batu Aji, dan Batam Center. Selain itu produk juga
memiliki kontrak dengan CV. Al Fajar Kusen, produk terkadang juga dipasarkan
melalui media online. Untuk lebih memudahkan konsumen CV. Al Fajar Kusen,
pesanan, pesanan bisa diantar sampai ke lokasi tujuan. Namun ada juga konsumen
lain.
Lokasi kerja CV. Al Fajar Kusen sendiri berada di Jalan Trans Barelang
Kelurahan Tembesi. Alasan dipilihnya lokasi ini karena sesuai dengan letak
geografisnya yang berada di tepi jalan utama Trans Barelang pada titik koordinat
103° 53'26 " BT, dan 1° 5'32" BU yang memudahkan untuk sistem pemasaran
dimana calon pembeli mudah menemukan lokasi kerja CV. Al Fajar Kusen dan
juga memudahkan sistem logistic baik itu untuk pengiriman hasil produksi
akan ditimbulkan dari proses produksi berupa kebisingan tidak terlalu besar
produksi. Maka dari itu lokasi harus ditata dengan sebaik mungkin agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Dengan lokasi yang tidak terlalu luas tata
letak ruangan di CV. Al Fajar Kusen disusun dengan sebaik mungkin seperti
pengecatan, tempat penyimpanan hasil produksi, dan toilet. Dibawah ini adalah
pemotongan kayu.
8
diperlukan adanya peraturan mekanisme kerja yang jelas dan rapi. Struktur
operasionalnya.
sistem koordinasi dan komunikasi yang baik dapat memperlancar strategi dan
Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan
organisasi.
CV. Al Fajar Kusen sendiri memiliki 8 karyawan yang terdiri dari pemilik,
admin, pemasaran dan bagian produksi. Struktur organiasasi CV. Al Fajar Kusen
disusun dengan cukup baik, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
STRUKTUR ORGANISASI
CV. AL FAJAR KUSEN
Fajar
Pimpinan
1. Pimpinan
Tanggung Jawab :
Tugas:
a. Memimpin dan mengurus aspek kegiatan pabrik sesuai dengan visi, misi
e. Membina hubungan yang baik dengan seluruh pegawai pabrik dan seluruh
2. Admin
Tanggung Jawab :
a. Merekap data bukti transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh pabrik
dll.
baik.
3. Senior Produksi
Tanggung Jawab :
Tugas :
tentukan.
4. Sales
a. Mencari target pasar yang banyak membutuhkan kusen, pintu, jendela dll.
5. Bagian Cutting
produksi.
kebutuhan produksi
6. Bagian Perakitan
yang di inginkan.
c. Memasang aksesoris.
kondisi prima.
7. Finishing
plastik rapping.
BAB II
PROSES MANUFAKTUR
Sebelum membahas lebih lanjut tentang proses produksi, akan lebih baik
untuk memahami terlebih dahulu konsep dasar dari proses produksi. Proses
produksi merupakan suatu sistem yang didalamnya terkandung tiga unsur, yaitu
input, proses dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas material baku,
energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan
yang mengolah material baku, energi dan informasi permaterial sehingga menjadi
barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki.
Tiga unsur proses produksi ini saling berkaitan satu sama lain, dimana
apabila input dan proses dilakukan dengan baik maka output yang dihasilkan juga
dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa
yang ada.
pengubahan (transformasi) dari bahan atau komponen (input) menjadi produk lain
yang mempunyai nilai lebih tinggi atau dalam proses terjadi penambahan nilai.
Tiga unsur proses produksi ini saling berkaitan satu sama lain, dimana
apabila input dan proses dilakukan dengan baik maka output yang dihasilkan juga
13
14
Proses produksi pada CV. Al Fajar Kusen diawali dengan pemotongan kayu
kondisi baik atau tidak. Proses produksi yang dilakukan meliputi proses
berganti-ganti.
jalannya proses produksi dan menghasilkan suatu produk. Input dalam sistem
produksi memiliki komponen atau elemen struktural dan fungsi yang berperan
Komponen yang membentuk sistem produksi ini terdiri dari : material atau
bahan baku, mesin atau peralatan, tenaga kerja, modal, informasi dll. Sedangkan
Untuk dapat bersaing dengan kuat, perusahaan perlu mencari bahan baku
yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, mencari peralatan yang efektif
dan tentu saja efisien, serca mencari tenaga kerja terbaik untuk menjalankan
strategi perusahaan.
menggunakan input yang sulit untuk didapatkan, input yang digunakan untuk
proses produksi juga tidak terlalu banyak, dengan menggunkan input yang mudah
didapat yang tidak terlalu banyak dapat mempermudah dan mempercepat proses
barang, bahan baku ini juga sangat pentng bagi semua perusahaan. Jika bahan
baku tidak tersedia maka proses produksi tidak bisa berjalan. Bahan baku pada
1. Kayu Balok
Kayu balok adalah salah satu bahan baku yang bisa digunakan untuk
pembuatan kusen, daun pintu, dan jendela. Dimana terdapat beberapa jenis
kayu yang biasa di gunakan yaitu kayu meranti, kayu kamper, kayu jati, dan
kayu glugu. Namun kayu yang sering di gunakan oleh CV Al-fajar Kusen
dalam proses produksi adalah kayu meranti. Bahan baku kayu ini dikirim
harganya leih murah dibandingkan dengan kayu yang lain sehingga cocok
bagus.
2. Alumunium
kusen, pintu, jendela dll untuk penganti kayu, dimana bahan baku
menjadi pilihan utama, seperti bahan ini adalah kuat ,ringan ,tahan cuaca,
bahan yang anti karat, anti rayap, dan anti air,. Desain dan pilihan nya pun
sudah mulai beragam. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat,
dengan kaca ,atau dengan multipleks, atau dengan papan GRC , yang bisa
membutuhkan peralatan kerja, peralatan ini yang akan digunakan untuk mengolah
bahan baku produk. Adapun peralatan kerja dan pendukung yang digunakan
1. Gergaji Potong
Gergaji dengan mata pisau sedang & pendek, digunakan untuk memotong
kayu dengan ukuran pendek. Gergaji ini memiliki banyak jenis karena
2. Ketam
Ketam kayu manual sudah sejak lama menjadi alat utama pada proses
menipiskan kayu sesuai dengan keinginan. Terdiri dari mata ketam yang
terbuat dari baja, tuas pengatur derajat kemiringan mata ketam, sekrup
pengatur untuk menaik-turunkan mata ketam, tuas & pelat penjepit mata
19
serta handle atau pegangan ketam. Ketam dibuat panjang agar kayu yang
panjang bisa diketam lurus. Ketam terdiri dari beberapa jenis diantaranya
3. Mata Ketam
pemotong permukaan kayu agar lurus dan rata. Terdiri dari sepasang bilah
mengikis kayu. Tidak semua mata ketam memiliki bentuk yang sama,
bentuk mata ketam ini mengikuti jenis ketam itu sendiri. Namun ada
4. Alat Pahat
Pahat merupakan bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk melubangi
atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Pegangannya
dibuat dari kayu atau logam. Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada
atau dengan bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau
Ada beberapa jenis pahat mulai dari yang ujungnya kecil sampai dengan
yang besar.
5. Palu Plastik
disesuaikan dengan bentuk dasar dari palu. Palu ini merupakan alat
pelengkap untuk pahat yang berfungsi untuk memukul ujung pahat agar bisa
menekan dan memperkuat tekanan pada mata pahat sehingga dengan mudah
6. Rol Siku
Rol siku merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam pertukangan.
Siku ukur merupakan salah satu yang sering dipakai dalam dasar pekerjaan
dan juga saat penguran bagian bagian yang sangat berhubungan dalam
kesikuan bahan maupun ruang yang akan dikerjakan. Tidak hanya itu siku
ukur adalah alat tercepat dan termudah untuk menandai garis persegi untuk
sudut hingga 45 derajat dan 90 derajat dan juga alat yang paling sering
7. Meteran Lipat
bangunan. Setiap pekerjaan akan sering berhubungan dengan alat ini karena
8. Klamer Panjang
9. Pengunci
Pengunci adalah alat yang terbuat dari baja dan memiliki sekrup untuk
10. Bais
Bais adalah Alat yang berfungsi menjepit kayu agar mudah diolah. Bisa
Batu asah adalah benda yang berfungsi menajamkan mata gergaji, mata
Mesin ini digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang
diketam, atur ketinggian pada landasan agar kayu dapat masuk dan
Mesin ini digunakan untuk membuat alur dan melubangi kayu untuk
Dalam sebuah perusahaan tenaga kerja atau sumber daya manusia juga
Dalam faktor produksi tenaga kerja terkandung unsur fisik, pikiran, dan
langsung dengan proses produksi mulai dari tahap awal produk sampai tahap
2.2.4 Modal
modal merupakan tahapan awal yang harus dimiliki oleh para pemdiri perusahaan.
Modal tidak hanya berupa uang tunai, bahan baku, peralatan, bangunan juga
merupakan modal bagi perusahaan. Modal merupakan hal yang sangat vital dalam
sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa modal bisnis tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil pun
Proses aliran produk merupakan suatu sistem produksi mulai dari tenaga
kerja, bahan baku, mesin dan juga peralatan dalam suatu lingkungan yang berguna
untuk menghasilkan nilai tambah (value added) bagi produk. Salah satu flow
process yang sering dipakai dalam proses aliran produk adalah Operation Process
Chart (OPC).
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Jadi dalam suatu operation process chart,
Simbol Kegiatan
Operasi
Assembly
Transportasi
Inspkesi
Storage
1. Operasi yaitu suatu kegiatan proses yang terjadi apabila benda kerja
2. Aktifitas gabungan atau assembly yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila
5. Storage atau penyimpanan yaitu tahap akhir dari proses ketika suatu barang
pada kesempatan ini proses aliran produk akan dijelaskan untuk satu jenis produk.
Karena setiap proses produksi produk pada tahap awal hingga tahap akhir
memiliki langkah yang sama, yang membedakan hanya pada jenis dan design dari
masing-masing produk tersebut. Berikut ini adalah operating process chart untuk
PROSES PRODUKSI
Nama Proyek : Proses Pembuatan Pintu Kayu
Nomor Peta :
Dipetakan oleh : Mahadir
Tanggal Pemetaan : 27 September 2018
Kayu
60 mnt 0-3
Proses pembuatan propil
A1
60 mnt Proses perakitan
0-6
30 mnt Proses pengecatan
0-7
60 mnt Proses pengeringan
KETERANGAN
9 375mnt 0-8
10 mnt Proses packing
1 60 mnt
1 5 mnt
Storage
1
TOTAL 11 440 mnt
produksi pembuatan daun pintu kayu, berikut ini adalah penjelasan dari masing-
masing proses :
1. Proses pemotongan
slimar atau juga biasa di sebut Ram dan sunduk-sunduknya bagian atas dan
bawah. Biasa pada umumnya pintu itu berukuran 80cm untuk engkel. Jika
untuk pintu kupu tarung, itu berukuran lebar 60cm sampai 70cm.
2. Proses pengetaman
sebelum digunakan agar kayu memiliki permukaan yang lebih halus dan
dengan cara manual menggunakan alat serut manual dan satu lagi
Pembuatan tiap sudut atau tepi kayu dengan bentuk lengkung ataupun motif
lainnya. Hal ini dilakukan agar tepi kayu untuk pintu terlihat rapi dan lebih
bagus.
motif pada kayu. Proses ini diawali dengan mengambar motif pada kayu
5. Proses perakitan
menjadi satu sesuai dengan urutan sehingga menjadi pintu. Setiap bagian
harus disusun sesuai dengan posisinya karena setiap posisi memiliki ukuran
masing-masing.
6. Proses pengecekan
Pintu yang sudah dirakit maka akan dicek ulang untuk memastikan kalau
7. Proses pengamplasan
Pada langkah pengamplasan kayu kusen ini, hasil yang ingin didapatkan
adalah kayu kusen yang halus dan bersih dari serat. Pada proses ini, yang
Jangan gerakkan kertas atau mesin amplas dengan kasar dan sembarangan.
kusen hanya akan mengakibatkan warna kayu kusen tidak merata dan
semua serat kayu yang mungkin saja tertinggal tidak akan terangkat
seluruhnya.
34
8. Proses pengecatan
berjutuan untuk membuat pintu agak terlihat lebih menkilap dan memiliki
warna, namun warna dari plitur ini cenderung transparan dari keemasan
hingga kecoklatan.
9. Proses pengeringan
Pintu yang sudah dicat atau diplitur harus dikeringkan atau dicat di bawah
terik matahari agar cat atau plitur benar-benar kering dan menyatu engan
kayu.
10. Packing
Proses ini merupakan bagian paling akhir yaitu mengepack pintu yang
peta yang menggambarkan semua aktivitas baik aktivitas produktif maupun tidak
produktif yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja. Secara terperinci dapat
dikatakan bahwa peta aliran proses pada umumnya terbagi dalam dua tipe, yaitu:
1. Peta aliran proses tipe bahan, ialah suatu peta yang menggambarkan
kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur operasi.
2. Peta aliran proses tipe orang, pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu:
operator.
Process Chart) hanya saja disini akan jauh lebih detail dan lengkap. Tidak seperti
(kegiatan operasi dan inspeksi), maka Peta Aliran Proses juga akan
1. Memberi informasi aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk
3. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau orang selama proses
berlangsung.
Peta aliran proses dapat menganalisa kondisi-kondisi kerja yang ada guna
dilaksanakan.
Beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk membuat suatu peta aliran
1. Seperti pada peta proses operasi, suatu peta aliran proses pun mempunyai
judul, dimana pada bagian paling atas dari kertas ditulis kepalanya “Peta
Aliran Proses”, yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa
identifikasi, seperti: nomor/nama komponen yang dipetakan, nomor
gambar, peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau yang diusulkan,
tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Semua informasi ini dicatat
disebelah kanan atas kertas.
2. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat
pada titik a diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat, jumlah total
dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga mengenai total
jarak perpindahan yang dialami bahan atau orang selama proses atau
prosedur berlangsung.
3. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian badan
diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambing-lambang dan
informasi-informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani,
waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi juga ditambahkan dengan
kolom Analisa, Catatan dan Tindakan yang diambil berdasarkan analisa
tersebut
Berikut ini adalah peta aliran proses pembuatan pintu kayu CV. AL Fajar Kusen :
38
Total
Tanggal Dipetakan : 27-09-
2018
Uraian Kegiatan Lambang Jarak Jumlah Waktu Keterangan
(meter) (menit)
Membawa kayu ke tempat
3 1
pemotongan
Proses pemotongan kayu
15
Membawa potongan kayu ke
1 1
tempat pengetaman
Proses pengetaman kayu 60
Proses pembuatan propil 1 60
Proses pengukiran / pemahatan 30
Proses pengamplasan 30
Proses perakitan bagian-bagian
kayu 60
Pemeriksaan Visual
5
Membawa kayu yang telah di rakit 2
ke tempat pengecatan 1
Proses pengecatan menggunakan
30
plitur
Pengeringan kayu yang telah di
60
cat
Membawa hasil pengecatan ke
tempat pengemasan 2 2
Proses pengemasan 10
Storage
Output merupakan hasil akhir dari sebuah produk yang telah melewati
bagian-bagian dari setiap proses. Dimana setiap produksi memiliki output yang
berbeda beda. Adapun output yang dihasilkan CV. Al Fajar Kusen sebagai
berikut:
1. Kusen
2. Pintu
Pintu yang di produksi di CV. Al Fajar Kusen terbuat dari bahan kayu,
3. Jendela
Selain Pintu CV. Al Fajar Kusen juga memproduksi jendela. Desain jendela
yang diproduksi tidak hanya memiliki satu desain. Desain jendela bisa
Adapun produk scrap yang dihasilkan pada proses pembuatan pintu kayu
Oktober 2018. Jadwal dan agenda selama kerja praktek terlampir pada skema
dibawah ini:
jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan
penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Adapun
merupakan barang yang akan digunakan untuk memproduksi barang yang tersedia
untuk dijual.
bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan
merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang
ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala
42
43
kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah
lain.
Jadi dari pengertian yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli dapat
dijual atau digunakan dalam proses produksi atau untuk keperluan non produksi
merupakan bgaian yang sangat penting hampir bagi semua kegiatan bisnis.
2. Work in process adalah persediaan barang setengah jadi atau barang yang
3. Finish good adalah persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.
sama bagi perusahaan. Antara persediaan satu dengan yang lain saling
jika pengelolaan dilakukan dengan baik makan akan berdampak baik juga untuk
44
sebagai berikut :
cepat.
produksi.
terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan persediaan, dimana
tugas bagi manajemen perusahaan untuk mengatur sebaik mungkin agar biaya
bahan bakku maka dalam kesempatan ini hanya akan difokuskan pada biaya
menentukan harga.
45
biaya yang minimal. Untuk itu langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pihak
perusahaan dalam rangka proses penyimpanan suatu barang atau bahan yang
disimpan
d. Biaya asuransi
besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi oleh
faktor:
3. Sifat bahan baku atau penolong dapat diketahui apakah cepat rusak atau
tahan lama.
yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi, sifat bahan baku yang digunakan, dan
kebutuhan yang independen seperti pada sistem jasa pertokoan yang menjual
satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan terkenal secara
sehingga hal tersebut tak akan mengganggu proses produksi pada suatu
a. Ada kuantitas yang tetap sama pada setiap pemesanan kembali (reorder
point).
48
c. Biaya pembelian per unit tidak terhubung atau terpengaruh oleh jumlah
yang dipesan.
B. Perhitungan EOQ
c. Biaya persediaan
Dimana :
Pemesanan ulang
𝐷
F=
𝑄
Dimana:
D = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan dalam satu periode tertentu.
Q = Economic Order Quantity (dalam unit)
𝑊
Y =𝐹
Safety stock
Dalam menentukan safety stock perlu diketahui nilai dari standart deviasi
penggunaan bahan baku dasar. Rumus safety stock:
ROP = ( d x L ) + SS
baik dan efisien. Selain itu system MRP didesain untuk melepaskan
bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga sesuai dengan jadwal
dibuat.
mengalami kekeliruan.
3. Struktur Produk
Output dari MRP juga dapat disebut sebagai suatu aksi yang
produksi.
52
berikut:
dibawahnya)
persediaan kayu. Dari hasil wawancara dengan pihak CV. AL Fajar Kusen,
diketahui bahwa bahan baku untuk pembuatan produk jadi perusahaan terdiri dari
bahan kayu dan bahan alumunium. Untuk bahan baku kayu saat ini susah
didapatkan dan pembeliannya juga harus ke luar Kota Batam sehingga perusahaan
harus memiliki persediaan kayu sebelum kayu benar-benar habis. Berbeda dengan
bahan baku alumunium yang mudah untuk didapatkan dan bahannya juga banyak
dijual di Kota Batam sehingga tidak perlu menunggu jika ada pesanan dan
persediaan bahan kayu. Dalam sebulan CV. AL Fajar Kusen mampu menjual
pintu sebanyak kurang lebih 40 buah, namun jumlah pesanan tidak setiap
bulannya sama. Berikut ini jumlah pembelian dan pemakaian kayu dari bulan
Tabel 3.1 Pembelian dan Pemakaian Kayu September 2017- Agustus 2018
Pembelian Pemakaian
Bulan sisa (Kg)
(Kg) (Kg)
September 2,000 1,700 300
Oktober 2,000 1,850 150
November 2,000 2,000 0
Desember 2,000 1,950 50
Januari 2,000 1,650 350
Februari 2,000 1,600 400
Maret 2,000 1,750 250
April 2,000 2,000 0
Mei 2,000 1,900 100
Juni 2,000 1,950 50
Juli 2,000 1,600 400
Agustus 2,000 1,850 150
Total 24,000 21,800 2,200
Rata-Rata 2,000 1,817 183
kayu dilakukan jika persediaan kayu digudang masih tersedia kira-kira sebanyak
500 kg kayu atau pesenan dilakukan 3 minggu setelah barang yang sebelumnya
1. Biaya Persediaan
2. Biaya Pemesanan
dikeluarkan CV. Al Fajar Kusen yaitu biaya telephon atau pulsa dan biaya
transportasi.
adalah sebesar Rp. 500.000, dan biaya tak terduga sebesar Rp. 300.000
3. Biaya Penyimpanan
listrik sebulan sebesar Rp. 50.000, biaya pemeliharaan sebesar Rp. 100.000
mengolesi kayu agar tidak mudah lapuk dan dimakan rayap, selain itu ada
juga biaya lain-lain atau kayu yang lapuk sebesar Rp. 500.000.
Menurut Hasibuan (2006) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk
manusia sumber daya dan teknologi yang dimiliki agar mampu optimal dalam
produksi. Manajemen industri ini merupakan bagian dari teknik industri. Dimana
antara sumberdaya, manusia, dan mesin dapat berjalan secara optimal dan
tentang akuntansi biaya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu biaya.
“Pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang
tidak dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu”.
57
menentukan harga jual produk. Berikut ini adalah pengertian akuntansi biaya
biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang
penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijual kepada
pemesan maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang akan dijual”.
pengendalian, serta pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat strategik”.
efisiensi serta membuat keputusan – keputusan yang bersifat rutin maupun yang
58
bersifat strategis. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akuntansi biaya dapat
setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga dan
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi satu tahun
5. Memilih diantara dua atau lebih alternative jangka pendek atau jangka
pengelompokkan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen baiya yang ada
informasi yang lebih ringkas dan penting. Buatami (2010) menyatakan biaya
produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari
Biaya bahan baku langsung adalah biaya yang merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada
produk selesai.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga yang digunakan dalam merubah atau
mengorversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara
Contohnya : upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel,
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga
jadi. Biaya ini tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk jadi. Biaya
1. Obyek pengeluaran
bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Secara gari besar biaya
produksi dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
a. Biaya langsung (Direct cost), biaya yang terjadi yang penyebab satu-
dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
b. Biaya tidak langsng (Indirect cost), biaya yang terjadinya tidak hanya
biaya tetap dan biaya variabel. Contohnya biaya listrik yang digunakan.
c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
d. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kerja.
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dengan aktivitas
bisnis.
pengorbanan atau biaya merupakan hal yang harus dikeluarkan oleh perusahaaan
guna memperoleh keuntungan. Antara perusahaan dibidang jasa atau dagang dan
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
Biaya bahan baku langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk bahan-
bahan yang digunakan dalam membuat produk kusen dan pintu kayu.
Selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung juga terdapat
biaya tak terduga lainnya baik yang berhubungan dengan produksi maupun
perusahaan sebagai bahan utama dalam proses produksi pintu, tanpa adanya bahan
baku perusahaan tidak dapat beroperasi, oleh sebab itu persediaan bahan baku
cepat.
produksi.
bahan baku yang dibutuhkan. Akan tetapi pada CV. Al Fajar Kusen dalam
terjadi.
64
65
pembelian dan penggunaan bahan baku kayu pada bulan September 2017
– Agustus 2018.
Pembelian Pemakaian
Bulan sisa (Kg)
(Kg) (Kg)
September 2,000 1,700 300
Oktober 2,000 1,850 150
November 2,000 2,000 0
Desember 2,000 1,950 50
Januari 2,000 1,650 350
Februari 2,000 1,600 400
Maret 2,000 1,750 250
April 2,000 2,000 0
Mei 2,000 1,900 100
Juni 2,000 1,950 50
Juli 2,000 1,600 400
Agustus 2,000 1,850 150
Total 24,000 21,800 2,200
Rata-Rata 2,000 1,817 183
Sumber: CV. Al Fajar Kusen 2018
pemakaian terbesar terjadi pada bulan Noverber 2017 dan April 2018
sebesar 2.000 kg. Untuk rata-rata pembelian bahan baku kayu selama
kayu yang rata-rata dalam per bulannya mencapai 1.817 kg. Hal ini
66
2. Biaya Pemesanan
3. Biaya Penyimpanan
sebesar Rp. 3,900. Biaya ini didapat dari pembagian antara total biaya
baku kayu, biaya setiap kali pemesanan, dan biaya penyimpanan per unit adalah
seagai berikut:
Tabel 4.4 Penggunaan bahan baku kayu, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Uraian Pemakaian
Kuantitas (Kg) 21,800
Biaya pemesanan (Rp) 850,000
Biaya penyimpanan )Rp) 3,900
Bulan Pemakaian
Sep-17 1,700.00
Oct-17 1,850.00
Nov-17 2,000.00
Dec-17 1,950.00
Jan-18 1,650.00
Feb-18 1,600.00
Mar-18 1,750.00
Apr-18 2,000.00
May-18 1,900.00
Jun-18 1,950.00
Jul-18 1,600.00
Aug-18 1,850.00
Jumlah 21,800.00
Rata-Rata 1,816.67
Standart deviasi 151.26
Service level 0.75
Servive faktor 0.67
Sumber: Data diolah sendiri
68
a. Kuantitas (kg) didapatkan dari jumlah pemakaian bahan baku kayu sebesar
b. Biaya pemesanan didapat dari jumlah total biaya pemesanan sebesar Rp.
850,000.
Rp. 3,900
S = Rp. 850,000
D = 21,800 kg
H = Rp. 3,900
2𝐷𝑆
EOQ = √
𝐻
2 𝑥 21,800 𝑥 850,000
=√
3,900
37,060,000,000
=√
3.900
= √9,502,564.102
= 3,083 kg
69
D = 21,800 kg
Q/EOQ = 3,083 kg
𝐷
F =
𝑄
21,800
=
3,083
= 7 kali
F = 7 kali
Perhitungan:
𝑊
Y =
𝐹
317
=
7
Dalam menentukan safety stock perlu diketahui nilai dari standart deviasi
= 0.67 x 151.26
= 101.34 kg
70
Untuk mengetahui reorder point harus mengetahui terlebih dahulu nilai (d)
Diketahui : D = 21,800
𝐷
d =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
21,800
=
317
= 69 kg
ROP = ( d x LT ) + SS
= ( 69 x 7 ) + 101.34
= 483 + 101.34
= 584,34 kg
Untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku kayu minimal yang
sebagai berikut :
Diketahui : D = 21,800 kg
Q = 3,083
71
S = Rp. 850.000
h = Rp. 3,900
Perhitungan:
= Rp. 12,022,229
= Rp. 17,286,300
Uraian Jumlah
EOQ (kg) 3,083.00
Pemesanan Uang (kali) 7.00
Periode Waktu Pemesanan (hari) 45.00
Reorder point 584.34
Biaya Total Persediaan (Rp) 12,022,229.00
72
Dari tabel 4.6 Dapat disimpulkan bahwa pemesanan bahan baku kayu yang
ekonomis adalah 3,083 kg dengan frekuensi pemesanan bahan baku kau sebanyak
7 kali dengan periode waktu pemesanan ulang adalah 45 hari dan waktu
pemesanan ulang (reorder point) pada saat persediaan tersisa sebanyak 584,34 kg