Anda di halaman 1dari 31

Keselamatan Kerja

di Laboratorium Kimia
Safety in Chemical
Laboratory

Presented by: Asep Syuaidi

Bahan presentasi ini hanya dipergunakan oleh team SMILE untuk melaksanakan
safety training. Bahan ini tidak diijinkan untuk digunakan, digandakan, diperbanyak
oleh pihak-pihak diluar team tanpa seijin PT. Merck Tbk.

PT. Merck Tbk


Jalan T.B. Simatupang No. 8
Pasar Rebo, Jakarta 13760
P.O. Box 2249/JKT 10022

Bahan presentasi ini dibuat dan disusun oleh Divisi Bahan Kimia PT. Merck Tbk,
Indonesia. Jika Anda mempunyai pertanyaan berkenaan dengan safety training,
silahkan hubungi kami:
PT. Merck Tbk
Fitriah
Product Manager for Analytical & Reagents
Email: fitriah.fitriah@merckgroup.com
Phone: +62 (0)21 28565600 ext. 760
Mobile: +62 (0) 8111 807019

1
Daftar Topik
Pendahuluan
Laboratorium yang aman
Kondisi Laboratorium
Peralatan di dalam Laboratorium

Peralatan Keselamatan Kerja dan Penanganan


Kecelakaan Kerja
Peralatan Keselamatan
Penanganan Kecelakaan Kerja
Perencanaan penanganan keadaan darurat

Aturan Dasar di Laboratorium

Sumber-sumber Informasi

Cegah Kecelakaan !!!!

26.6.1997 Aachen (Germany)

Seorang guru sekolah dasar bersama-sama murid-murid (+/- 13 tahun)


membersihkan meja dari coretan-coretan dengan Ethanol. Mereka tidak
membuka jendela sehingga ruangan kelas dipenuhi uap ethanol. Salah
seorang anak menyalakan korek dan seluruh kelas meledak....

21 anak luka-luka, 4 luka bakar sangat parah

2
Cegah Kecelakaan !!!

Sumber: Tempo

Cegah Kecelakaan !!!

Kecelakaan dapat
dan harus
dicegah

3
Cegah Kecelakaan !!!

Apa saja pemicu „kecelakaan kerja“ ?


1. Kesalahan kelengkapan bangunan dan/atau laboratorium?
2. Kesalahan dalam deteksi daerah potensial penyebab terjadinya kecelakaan
oleh team K3 atau Pemadam Kebakaran ?
3. Kesalahan penanganan bahan kimia berbahaya?
4. Kesalahan penyimpanan?
5. Informasi yang kurang tentang hazards?
6. Dan lain-lain.

Laboratorium yang Aman

4
Laboratorium yang aman – mengapa ?
Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Mengurangi resiko kehilangan staff.
Mengurangi resiko kehilangan alat dan bahan kimia.
APAKAH ADA PERATURANNYA !!!

Ruang Laboratorium

Bersih dari sampah dan tidak licin


Dilengkapi “grounding”
Lampu penerangan tertutup (dengan penutup lampu)

Lemari asam, APAR, Emergency shower,


eye wash, kotak P3K, pintu darurat,
telepon darurat

5
Pintu Darurat

Tanda harus jelas


Informasi menuju pintu keluar terdekat
Dilengkapi „emergency lightning“ atau lampu darurat
Jangan dikunci
Bebas dari barang yang menghalagi
Langsung berhubungan dengan tangga darurat

Lemari Asam

Sistem ventilasi
Saluran gas harus “tahan api”
Fungsi pintu tipe “vertikal” tidak jatuh, pintu tipe “horizontal” mudah
dibuka
Alarm, ada fungsi yang rusak
Jendela lemari asam selalu kondisi tertutup
Bukan tempat menyimpan bahan kimia

6
Lemari Asam – Bukan Tempat Menyimpan Bahan Kimia !!!

Tabung Gas dekat Lemari Asam

Jangan
menempatkan
tabung gas untuk
lemari asam di
dalam laboratorium

7
Bagaimana Ventilasi Lemari Asam Bekerja?
Lakukan pengecekan sistem ventilasi:
• tisu
• dry ice
• pita tipis

Meja Kerja laboratorium

tempat menggantung tisu


peralatan eksperimen Katup penutup
untuk gas dan air
tempat cuci
keran gas keran air
Permukaan
meja tahan
asam
dilengkapi
keranjang dengan bibir
sampah meja
min. 1m

8
Meja Kerja Laboratorium

Dilengkapi dengan bibir meja


Bahan: Melamine laminate atau keramik komposit
Dilengkapi saluran pembuangan
Instalasi listrik dilengkapi dengan “ground”
Dilengkapi dengan saklar on-off
Memiliki sumber listrik darurat “emergency power”

Saluran Pembuangan Air

Tidak membuang zat kimia ke saluran pembuangan


air !!!

The Korea Times, Sept 10th 2006


An explosion occurred at a college laboratory, injuring nine
students over the weekend. It took place when a researcher,
identified as Cho, conducted a chemical experiment at a
laboratory in Hanyang Univ. It is suspected phosphorus
chloride and water caused explosion…..

9
Ventilasi

Lengkapi dengan ventilasi (exhaust, blower dan filter)


Uap yang keluar dari zat kimia harus ditarik ke ventilasi
dan dinetralisir sebelum ke lingkungan

Peralatan
Keselamatan dan
Penanganan
Kecelakaan Kerja

10
Perlengkapan Keselamatan Kerja

Pembasuh badan darurat


Pembasuh mata - steril
Kotak P3K dan isinya
Alat pemadam kebakaran
Baju tahan api

Pembasuh Badan Darurat


Persyaratan :

Memiliki kualitas air standar air minum


Debit minimum 30 l/menit
Aliran air tidak berhenti otomatis
Harus dilakukan cek rutin (sebulan sekali)

11
Pembasuh mata
Berfungsi sebagai pembasuh mata.

Dapat diset sehingga tepat dengan posisi mata.

Jangan menggunakan botol steril yang sudah dibuka, segera ganti dengan
botol baru yang masih steril.

Alat pemadam kebakaran

12
Penggolongan Jenis Kebakaran

Class A: Kebakaran karena bahan solid, material organik


(kayu, kertas dsb)

Class B: Kebakaran karena cairan


(alkohol, minyak, parafin dsb)

Class C: Kebakaran karena gas


(hidrogen, methane, acetylene, dsb)

Class D: Kebakaran karena logam


(aluminium, sodium, potasium, dsb)

Cara menggunakan pemadam kebakaran


Gunakan dalam bentuk semburan.

Jangan disemprotkan secara langsung sumber kebakaran

Segera isi ulang setelah dipakai meskipun belum benar-benar kosong!

13
Cara Menggunakan Baju Tahan Api
Letakkan baju tahan api disekitar leher orang yang terbakar, pertama-tama
lindungilah wajahnya.
Hilangkan oksigen dengan mengurut baju dari atas hingga bawah
Gunakan untuk mematikan api kecil (e.g. Kebakaran karena minyak, dsb)
Gunakan untuk melindungi diri anda sendiri !!!

Cara Menggunakan Baju Tahan Api

14
Pertolongan Pada Korban
Pertolongan pertama pada korban:

» Tenangkan korban.
» Apabila terjadi korban kebakaran, cegahlah korban untuk tidak panik dan
berlari-lari sehingga menyebabkan api tersebar.
» Rebahkan korban dilantai dan selimuti dengan baju tahan api atau jas
lab.

Telephone Darurat

Memasang sistem telephon darurat !

Mengetahui letak telephon darurat !

Informasikan ke petugas P3K terdekat !

15
Telephone darurat – informasi yang harus
ditanyakan

1. Dimana kecelakaan terjadi?


2. Siapa nama yang menelepon?
3. Apa kecelakaan yang terjadi ?
4. Berapa jumlah korban ?

Jangan menutup telepon,


sebelum penerima telepon jelas dan meminta anda menutupnya!

Penanganan Kebakaran – prosedur evakuasi

Segera keluar ke tempat yang aman !


Dahulukan dan bantulah orang yang cacat!
Jangan gunakan elevator - MENGAPA?
Jangan berlarian atau panik!
Segera turun menuju tempat yang terbuka!
Pergilah ke „assembly point“!

JANGAN KEMBALI KE GEDUNG!!!

16
Berbagai Jenis Kecelakaan Kerja

Kecelakaan yang sering terjadi:

Terluka oleh glassware


Terbakar oleh api
Terbakar karena asam atau basa

Terbakar oleh Asam

sekitar 4 cm

Terbakar
oleh HF

Foto: A+T, comp

Sumber: Sichere Chemiearbeit / June 2000

17
Bentuk-bentuk Penyerapan
Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3
cara:

- Penghirupan

- Tertelan

- Penyerapan lewat
kulit dan mata

Penanganan Kecelakaan Kerja

Terbakar ringan: Dinginkan dengan air selama 10 menit!


Oleskan antiseptik dan segera
Terbakar (parah):
konsultasi ke dokter

Oleskan polyethylene glycole 400


Terbakar karena asam: (artikel no 817003) / calcium guconate!

Luka ringan: Segera tutup luka dengan plaster !


Luka berat: Olesi antiseptik dan segera tutup dengan plaster
untuk menghindari pendarahan yang lebih banyak !

18
Sosialisasikan Ke Seluruh Bagian

Lakukan pelatihan penanganan kondisi


darurat secara berkala!

Aturan Dasar
di Laboratorium

19
Aturan Dasar di Laboratorium 1
Bersihkan tumpahan cairan kimia secepatnya,
Contoh: Merkuri (Hg).

Merkuri merupakan cairan kimia dengan titik didih rendah dan sangat
beracun

Gunakan belerang atau produk MERCK Chemizorb® Hg untuk menghindari


hal-hal berbahaya

Aturan Dasar di Laboratorium 1

Chemizorb® Hg menyerap merkuri


(Katalog no. 112576)

Chemizorb® serbuk atau butiran menyerap tumpahan cairan kimia


(Katalog no. 102051, 101568)

20
Kemasan Chemizorb®

Aturan Dasar di Laboratorium 2

21
Aturan Dasar di Laboratorium 3

Aturan Dasar di Laboratorium 4

22
Aturan Dasar di Laboratorium 5
Tidak meletakkan tas dan barang lainnya di lantai laboratorium dan di tempat
berjalan

Aturan Dasar di Laboratorium 6

Peralatan pelindung harus dipakai setiap individu


selama di laboratorium

Kacamata/goggles keselamatan
Jas laboratorium
Celana panjang
Sepatu tertutup sampai mata kaki

23
Aturan Dasar di Laboratorium 6
Alat Pelindung Diri

Kacamata/goggles keselamatan
- estetis dipakai, bertangkai
- optik gelas pada kacamata dalam kondisi baik

Pelindung muka
Digunakan untuk bahan yang mudah meledak dan sangat berbahaya

Aturan Dasar di Laboratorium 6


Alat Pelindung Diri

Masker/Respirators
Digunakan saat bekerja dengan gas yang korosif dan beracun

Sarung tangan/Gloves

24
Sarung tangan 2
Cek bahan dan ketebalannya!
Semakin tebal bahan, semakin aman bagi sarung tangan
Sering mengganti sarung tangan, makin baik!
Jangan memegang/menyentuh gagang pintu, pena dan telepon saat masih
menggunakan sarung tangan!

Sarung tangan 3

08/96 Prof. Dr. K. Wetterhahn terkena tetesan Dimethyl-mercury di sarung


tangannya

01/97 Gejala pertama keracunan terjadi,


cairan menembus/merusak sarung
tangan

06/97 Mrs. Wetterhahn meninggal di New


Hampshire

25
Aturan Dasar di Laboratorium 7
Selalu menggunakan pipette filler dan hindari kontak langsung dengan kulit

Aturan Dasar di Laboratorium 8


Tidak menggunakan bekas tempat pengemasan makanan/minuman untuk
menyimpan bahan kimia

26
Aturan Dasar di Laboratorium 9
Selalu memberi label/keterangan pada tempat penyimpanan bahan kimia!!!

Nama Zat Kimia, kuantitas

Keterangan Sifat Bahaya

Aturan Dasar di Laboratorium 10


Jangan bereksperimen sendiri (bagi pemula)!

27
Aturan Dasar di Laboratorium 11
Selalu menggunakan indikator aliran ketika menggunakan air pendingin!

Aturan Dasar di Laboratorium 12


Jika listrik padam, air pendingin dan aliran listrik
cadangan harus dipastikan tersedia

sistem pendukung !

28
Aturan Dasar di Laboratorium 13
Selalu isi buret jauh dari mata

Aturan Dasar di Laboratorium 14

Selalu perhatikan kategori bahaya bahan kimia yang dipakai

MSDS
Label botol
Intra-/Internet
www.merck-
chemicals.co.id

Poster

29
Kesimpulan

1. Kecelakaan kerja harus dan dapat dicegah


2. Bekerjalah di dalam lemari asam yang ventilasinya berfungsi dengan baik
3. Lemari asam bukan tempat menyimpan bahan kimia
4. Tidak membuang zat kimia ke saluran pembuangan air
5. Perlengkapan keselamatan kerja disediakan dan dicek rutin.
6. Atur training internal penggunaan perlengkapan keselamatan kerja
7. Sediakan selalu, juga sosialisasikan isi MSDS
8. Sediakan aturan-aturan di laboratorium

Referensi

Merck KGaA, Fundamentals of Laboratory Safety, GIT Verlag GmbH,


2001
Robert J. Alaimo, Handbook of Chemical Health and Safety, American
Chemical Society, New York, 2001
Andre Pecot, Philippe Grenouillet, Safety in the Chemistry and
Biochemistry Laboratory, VCH, 1995
Köttermann: The Steel Laboratory System, The Ideal Stand Alone
Solutions: The Solo range. Quick and Easy, 2002
Occupational Health and Safety, Good Laboratory Practice, 2006

30
www.merck-chemicals.com

Q&A

31

Anda mungkin juga menyukai