Anda di halaman 1dari 10

Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

TEKNOLOGI DOMESTIKASI IKAN TAPAH DI DESA TANAH BAWAH


KABUPATEN BANGKA

Khoirul Muslih1, Indra Ambalika Syari2


1,2
. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,
Universitas Bangka Belitung

ABSTRAK PENDAHULUAN
Ikan tapah (Wallago leerii) salah Maraknya penambangan timah
satu spesies ikan lokal Bangka yang hanya menjadi ancaman bagi kelestarian
ditemukan di sepanjang aliran Sungai sumberdaya ikan lokal perairan sungai
Jeruk Desa Tanah Bawah kini terancam di Pulau Bangka. Penambangan timah
punah karena tekanan penangkapan dan terbukti telah merusak perairan sungai
tekanan ekologi akibat aktivitas manusia.
yang menjadi habitat ikan. Muslih et
Apalagi trend kerusakan lingkungan
akibat maraknya penambangan timah di al. (2014) menyatakan bahwa
Pulau Bangka dikhawatirkan mengancam komposisi jenis ikan di Sungai
habitat asli ikan tapah. Ikan tapah menjadi tercemar penambangan timah lebih
salah satu ikan ekonomis penting karena sedikit (ditemukan 21 jenis ikan dari
selain sangat digemari masyarakat karena 10 famili) dibandingkan dengan
ukurannya yang besar, rasa yang enak dan Sungai tanpa penambangan timah (36
gurih, juga karena nilai gizi dan harganya jenis ikan dari 16 famili). Kondisi ini
yang tinggi. Selama ini penyediaan ikan tentunya akan mengancam ekonomi
tapah hanya diperoleh dari hasil masyarakat nelayan sungai yang
tangkapan di alam. Bila hal ini dilakukan menggantungkan hidupnya pada hasil
terus-menerus karena permintaan yang
tangkapan ikan sungai.
semakin tinggi akan mengancam
kelestariannya bahkan punahnya ikan Salah satu sungai di Pulau
tapah. Kondisi ini juga akan berdampak Bangka yang masih terjaga habitatnya
pada ekonomi masyarakat yang dan belum tercemar penambangan
menggantungkan hidupnya pada hasil timah karena kuatnya sistem kearifan
tangkapan ikan sungai khususnya ikan lokal masyarakat adalah sungai Jeruk.
tapah. Diperlukan upaya pengelolaan Sungai dengan beberapa anak sungai
perikanan tapah yang tepat agar yang juga masih terjaga kondisi
pemanfaatannya dapat berkelanjutan dan alaminya mengalir melewati beberapa
optimal serta lestari, salah satunya melalui desa menuju pesisir barat Pulau
upaya domestikasi. Program Ipteks bagi Bangka dan bermuara di Selat Bangka.
Masyarakat (IbM) ini mencoba
mengintroduksi teknologi domestikasi
Desa Tanah Bawah menjadi salah satu
sederhana yang pernah diujicoba di desa yang menjadi bagian dari Daerah
perairan Sungai Kampar Riau. Kegiatan Aliran Sungai Jeruk. Sungai Desa
diawali dengan melakukan pemeliharaan Tanah bawah yang merupakan bagian
benih ikan tapah dari alam untuk dari aliran Sungai Jeruk memiliki
kemudian dilakukan pembesaran hingga kekhasan tersendiri dibandingkan
menghasilkan ukuran konsumsi. Teknik dengan sungai lain yang ada di Pulau
pemeliharaan yang tepat berupa teknik Bangka. Sungai Desa Tanah Bawah
aklimatisasi, pemilihan jenis dan dosis diyakini keberadaan habitat ikan tapah
pakan yang tepat untuk merangsang (Wallago leerii). Ikan tapah hanya
pertumbuhan serta Pemantauan kualitas
ditemukan di sepanjang aliran Sungai
air wadah budidaya.
Jeruk dan tidak ditemukan di Sungai
Kata kunci: Wallago leerii,
Menduk (Muslih et al. 2014). Ikan
domestikasi, Bangka.

48
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

tapah termasuk dalam kelompok menjinakan hewan (ikan) yang biasa


Siluridae, merupakan jenis ikan yang hidup liar menjadi jinak sehingga
tahan hidup terhadap kondisi oksigen dapat bermanfaat bagi manusia.
yang rendah (blackfish). Ikan air tawar Domestikasi ikan perairan umum
yang masih tergolong hidup secara liar merupakan upaya untuk melestarikan
di alam bebas ini tergolong karnivora, dan meningkatkan stok ikan di alam
dan aktif pada malam hari (nocturnal) yang keberadaannya mulai punah
(Nathasya et al. 2014), serta akibat tekanan ekologis alaminya
cenderung demersal karena maupun tekanan penangkapan dan
menghabiskan seluruh aktivitasnya aktivitas manusia.
dan mendapatkan makanan di dasar Program Ipteks bagi Masyarakat
perairan (Sari 2014). Ikan tapah (IbM) ini mencoba untuk menerapkan
menjadi salah satu jenis ikan ekonomis beberapa teknologi domestikasi
penting dengan berat maksimal bisa sederhana yang pernah diujicobakan
mencapai 35 kg dengan panjang 1,5 m di perairan Sungai Kampar Riau.
(Kottelat et al. 1993). Ikan ini sangat Pilihan teknologi ini selain didasarkan
digemari oleh masyarakat selain pada kesamaan karakteristik perairan
karena rasa yang enak dan gurih, nilai Bangka juga karena kemudahan dan
gizi yang cukup tinggi juga harganya efisiensi teknologi yang diterapkan.
yang tinggi permintaan yang cukup Domestikasi diawali dengan pencarian
tinggi (Wicaksono 2013). Ikan ini benih ikan tapah di alam dan dicoba
berpotensi cukup besar untuk untuk dipelihara pada wadah
dikembangkan sebagai ikan budidaya terkontrol dengan pemberian ransum
(Yurisman et al. 2010). pakan yang tepat. Setelah itu
Selama ini penyediaan ikan dilakukan kegiatan pembesaran pada
tapah hanya diperoleh dari hasil media budidaya dengan menggunakan
tangkapan di alam dan ditangkap dari kolam yang dibuat sedemikian rupa.
berbagai ukuran. Bila hal ini dilakukan Teknik pembesaran dilakukan dengan
terus menerus akan dapat merusak sistem terkontrol dengan pemberian
kelestariannya bahkan menyebabkan pakan yang teratur. Pemberian pakan
punahnya ikan tersebut. Selain itu dilakukan dengan teknik kombinasi
kekhawatiran semakin tingginya (ikan rucah & pelet) dan terkontrol
tekanan ekologis sehingga untuk mengoptimalkan pertumbuhan
mengancam habitat ikan tapah akibat dan membiasakan ikan tapah untuk
aktivitas manusia seperti pertanian dan mengenal pakan buatan (pelet),
perkebunan, penebangan kayu dan sehingga masyarakat tidak lagi
penguasaan hutan serta penangkapan tergantung pada pakan ikan hidup
ikan dengan berbagai macam alat dan alami karena sifat ikan ini yang
cara. Diperlukan suatu upaya predator karniviora. Selain itu
pengelolaan perikanan tapah yang pemanfaatan ikan ikan rucah yang
tepat agar pemanfaatannya dapat bernilai ekonomis rendah dapat
berkelanjutan dan optimal serta menekan biaya pembelian pakan ikan
terjaminnya kelestarian sumberdaya tapah.
ikan. Untuk menghindari kepunahan
dan mengembalikan keberadaan ikan
tapah yang terancam punah perlu ada METODE PELAKSANAAN
upaya pelestarian, antara lain melalui Permasalahan Prioritas Mitra
upaya domestikasi. Domestikasi Permasalahan utama dalam
adalah merupakan suatu upaya kegiatan ini adalah bagaimana

49
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

masyarakat Desa terutama mitra dapat - Persiapan dan pencarian pakan


menjamin ketersediaan ikan tapah alami di habitat asli (Sungai Tanah
dalam jumlah yang cukup tanpa Bawah)
tergantung pada hasil tangkapan di 2. Persiapan teknologi pemeliharaan
alam, serta tetap menjaga kelestarian dan pembesaran ikan tapah melalui
lingkungan tanpa merusak sungai pembuatan kolam tanah.
sebagai habitat asli ikan tapah. 3. Penyiapan teknologi pemijahan
Teknologi domestikasi sederhana melalui teknik pemijahan buatan
yang mudah, dan murah untuk bisa dengan teknik pematangan gonad
diujicobakan dan diterapkan serta untuk menghasilkan calon induk
berwawasan lingkungan diharapkan yang siap dipijahkan.
dapat menjawab permasalahan 4. Penyiapan daya dukung
tersebut. Kegiatan ini juga diharapkan lingkungan dan habitat asli untuk
dapat memberdayakan dan menjamin ketersediaan benih ikan
menggerakkan kelompok pemuda tapah di alam dan pakan alaminya.
yang ada di desa, untuk melakukan Perbaikan habitat dengan
kegiatan produktif sekaligus peduli membuat pelindung (shelter),
konservasi. penanaman vegetasi di tepian
sungai sehingga akar pohon akan
Metode Pendekatan menstabilkan pinggiran sungai,
Metode pendekatan yang dapat sedangkan rantingnya akan
dilakukan berdasarkan permasalahan menyediakan naungan bagi ikan.
mitra yaitu dengan melakukan upaya
domestikasi dengan menggunakan Partisipasi Mitra dalam Kegiatan
teknologi terapan, yang sederhana, Para Nelayan Sungai Upang
murah dan mudah untuk diaplikasikan. Jaya dan Kelompok Pemuda Desa
Selain itu dilakukan pula upaya Tanah Bawah sebagai mitra kegiatan
konservasi dengan menjaga berperan penuh dalam hal penyiapan
kelestarian lingkungan perairan sungai input kegiatan budidaya, Proses
yang menjadi habitat asli ikan tapah kegiatan budidaya (pemeliharaan
untuk menjamin ketersediaan benih ikan) serta pemanenan dan evaluasi.
lokal dan ketersediaan pakan alami. Hal-hal teknis terkait dengan kegiatan
pemasangan teknologi terapan ke
Prosedur Kerja wadah budidaya juga membutuhkan
Teknologi domestikasi ikan tapah peran para mitra. Partisipasi dari para
dilakukan melalui beberapa prosedur mitra juga diharapkan terjadi dalam
yaitu: hal penguasaan atas konsep teknologi
1. Persiapan teknologi sederhana, yang akan direncanakan dan
meliputi: diterapkan. Penguasaan oleh mitra ini
- Pencarian benih ikan tapah penting agar terjadi keberlanjutan
(anakan) di alam penerapan teknologi secara mandiri
- Proses aklimatisasi benih tapah pasca program kegiatan ini
pada media terkontrol dengan dilangsungkan. Selain itu hal-hal yang
pengkondisian lingkungan air terkait dengan pengevaluasian
yang sesuai dengan habitat asli, teknologi yang diterapkan juga
pemberian pakan alami dan melibatkan mitra yang akan
dilanjutkan dengan inisiasi memberikan masukan karena mitra
pemberian pakan kombinasi. sebagai pelaku utama yang
menjalankan kegiatan budidaya ikan

50
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

mulai dari tahap persiapan input alami dan terjaga vegetasi ripariannya.
sampai dengan tahap pemanenan dan Tutupan vegetasi dari jenis Pandanus
penanganan pasca panen. sp (rasau) masih terlihat rapat dan
lebat di sepanjang aliran sungai.
HASIL YANG DICAPAI Namun pasca kebakaran lahan yang
Kegiatan IbM untuk penerapan terjadi pada pertengahan tahun 2015
teknologi domestikasi Ikan Tapah di akibat kemarau panjang,
Desa Tanah Bawah Kabupaten menyebabkan hampir sebagian besar
Bangka sebagai bentuk pengabdian vegetasi musnah terbakar (Gambar
kepada masyarakat telah dilaksanakan 1). Tanaman jenis Pandanus sp
dan masih berjalan sampai saat ini. banyak ditemukan mati dan tampak
Kegiatan tersebut diupayakan bisa tinggal menyisakan batang pohon
mencapai target yang diharapkan tanpa daun. Kondisi ini diduga akan
dengan melakukan tahapan-tahapan berpengaruh pada kompleksitas
yang telah direncanakan dengan ekosistem yang ada. Perubahan
beberapa penyesuaian. Penyesuaian ekologi tersebut diduga juga akan
dilakukan dengan pertimbangan- mengancam ketersediaan benih ikan
pertimbangan tertentu berdasarkan tapah di alam, serta mengancam
kondisi di lapangan dan kemampuan ketersediaan pakan alaminya yang
mitra. Penyesuaian prosedur kerja berupa invertebrata kecil, dan ikan-
dalam penerapan teknologi ikan kecil. Ikan tapah menyukai hidup
domestikasi dilakukan dengan tetap pada dasar perairan yang berlumpur,
mengacu pada prosedur standard dan tanah liat dan bercampur pasir, karena
substansi yang ingin dicapai. banyak tersedia makanan,
Harapannya kegiatan IbM dapat ketersediaan tajuk tajuk peneduh di
mengembangkan dan mentransfer sepanjang lokasi ini yang dapat
teknologi kepada mitra dalam meningkatkan jumlah invertebrate
melakukan upaya domestikasi dengan darat yang jatuh ke perairan sebagai
menggunakan teknologi terapan, yang makanan ikan (Effizon 1996). Selain
sederhana, murah dan mudah untuk penjagaan habitat asli juga dilakukan
diaplikasikan. Selain itu dilakukan perbaikan habitat untuk lokasi
pula upaya konservasi dengan perairan sungai yang sudah rusak.
menjaga kelestarian lingkungan Perbaikan habitat salah satu langkah
perairan sungai yang menjadi habitat yang dapat dilakukan dalam upaya
asli ikan tapah untuk menjamin perbaikan habitat adalah dengan
ketersediaan benih lokal dan membuat pelindung (shelter).
ketersediaan pakan alami. Pembuatan pelindung bisa berfungsi
untuk meningkatkan lapisan untuk
Survey Lokasi IbM produksi makanan alami ikan dan
Kegiatan survey difokuskan untuk mengumpulkan ikan-ikan
pada identifikasi perubahan ekologi berukuran yang bisa ditangkap (Lagler
habitat Ikan Tapah melalui survey 1970), meningkatkan peluang
ekologi. Hasil pengamatan keberhasilan pemijahan, dan
menunjukkan adanya perubahan yang meningkatkan tempat berlindung yang
signifikan pada perairan Sungai Jeruk aman. Menurut McComas (2003)
terutama kondisi vegetasi pinggiran struktur buatan ini tidak hanya dapat
sungai (riparian). Kondisi awal mengumpulkan ikan tetapi juga dapat
sebelum pengajuan proposal kegiatan meningkatkan jumlah ikan. Pelindung
IbM menunjukkan Sungai Jeruk masih dapat dibuat dari bahan alami berupa

51
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

pohon kayu yang tumbang ataupun sungai (river bank), sedangkan


dari bahan buatan. Pelindung dikenal rantingnya akan menyediakan
dengan istilah “rasau” oleh naungan bagi ikan dan mengurangi
masyarakat Desa Tanah Bawah. Selain gulma yang tumbuh di tepian sungai.
pelindung buatan, secara alami Dalam hal ini dibutuhkan jangka
peningkatan struktur juga dapat waktu beberapa tahun sebelum pohon-
dilakukan dengan penanaman pohon pohon tersebut berperan dalam
di tepian sungai. Akar pohon di tepian peningkatan struktur habitat
sungai akan menstabilkan pinggiran (McComas, 2003).

Gambar 2. Perubahan Kondisi Riparian pada Ekosistem Perairan Sungai Jeruk


sebagai Habitat Ikan Tapah, Tahun 2013 (Kiri Atas), Tahun 2014
(Kanan Atas) dan Kondisi Terkini Tahun 2016 (Bawah).

Persiapan input kegiatan budidaya yang tepat dan sesuai untuk


Tahap persiapan sebelum pembuatan kolam antara lain: akses
kegiatan domestikasi dilakukan, yang lahan terhadap sumber mata air,
meliputi penyiapan sarana dan ketersediaan air untuk menjamin
prasaranan pendukung untuk kebutuhan air kolam budidaya,
melangsungan kegiatan domestikasi. topografi lahan dan kemiringan, serta
Beberapa sarana dan prasarana yang kondisi vegetasi di sekitar lahan untuk
disiapkan yaitu : kemudahan dalam teknis pembukaan
a. Penyiapan kolam budidaya untuk lahan. Pembuatan kolam budidaya
aklimatisasi dan pemeliharaan juga mempertimbangkan efisiensi
Kolam budidaya yang digunakan biaya operasional.
pada kegiatan IbM ini adalah kolam Pembuatan kolam budidaya Ikan
tanah. Kegiatan penyiapan kolam Tapah dilakukan dengan perhitungan
budidaya telah dilaksanakan dengan cermat untuk meminimalisir
membuat 3 (tiga) unit kolam untuk kerusakan-kerusakan yang mungkin
pemeliharaan induk, pemeliharaan terjadi terutama pada saat proses
benih, dan pembesaran. Pembuatan pemeliharaan dan pembesaran Ikan
kolam diawali dengan survey dan Tapah. Proses pembuatan kolam
observasi lokasi untuk menilai dilakukan dengan pengawasan tim ahli
kelayakan kolam. Observasi lokasi yang sudah punya pengalaman dalam
dilakukan di 4 lokasi yang berpotensi pembuatan kolam budidaya.
untuk dijadikan lahan untuk kolam Pembuatan kolam budidaya
budidaya. Beberapa pertimbangan diharapkan dapat menyediakan kolam
yang menjadi alasan pemilihan lokasi yang baik bagi media pemeliharaan

52
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

Ikan Tapah, pematang, dan dinding air yang representatif untuk sirkulasi
kolam yang dipastikan baik sehingga dan pergantian air.
meminimalisir gangguan kolam dari
hama dan gulma. mengganggu. Pada Penyiapan alat dan bahan produksi
tahap penyiapan kolam ini juga untuk kegiatan domestikasi
disiapkan teknologi terapan untuk Penyiapan alat-alat produksi
aklimatisasi ikan tapah sebelum tahap dilakukan dengan mencari peralatan
pemeliharaan. dan bahan-bahan yang dibutuhkan
Kolam budidaya untuk untuk kegiatan budidaya. Beberapa
menerapkan teknologi domestikasi peralatan dan bahan yang disiapkan
Ikan Tapah ini berjumlah 3 (tiga) unit seperti timbangan digital, seser atau
kolam yang meliputi: (1) kolam serokan, ovaprim, selang
pemeliharaan induk, (2) kolam kanulasi/kateter, pH indicator
pemeliharaan/aklimatisasi benih universal, DO titrasi winkler untuk
(anakan) ikan tapah, dan (3) kolam pengukuran kualitas air, serta
pembesaran (Gambar 2). Kolam juga pencarian indukan ikan tapah di alam.
dibangun dengan dilengkapi saluran

a b c

Gambar 2. Kolam Wadah Budidaya Domestikasi Ikan Tapah yang meliputi:


kolam pembesaran (a); kolam pemeliharaan induk (b); dan kolam
pemeliharaan benih (anakan) Ikan Tapah (c). Kolam dilengkapi
dengan saluran air (d)

Proses Kegiatan Domestikasi Ikan selesai dibuat dengan menebarkan


1. Pengkondisian dan Persiapan kapur dolomit (CaCO3) yang
Kolam Budidaya berperan sebagai buffer untuk
Sebelum kolam budidaya selesai menaikkan pH. Umummya tanah
dibuat, langkah selanjutnya di Kabupaten Bangka bersifat
adalah pengkondisian kolam asam dengan pH <6, sehingga
dengan cara mengeringkan kolam perlu dilakukan treatment untuk
dan melakukan beberapa menaikkan pH tanah. Selain itu
treatment antara lain: pengapuran, penggaraman dengan
penggaraman, dan pemupukan. menaburkan garam Kristal yang
Pengapuran dilakukan untuk mengandung NaCl (ion-ion
menstabilkan pH kolam yang baru garam) akan mempercepat proses

53
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

penaikan pH. Pemupukan yang merupakan daerah aliran


dilakukan dengan cara sekitar lokasi IbM. Selain mencari
menebarkan kotoran ayam ke induk tapah, kegiatan juga
dalam kolam yang telah berisi air dilakukan dengan mencari benih
yang bertujuan untuk memberikan atau anakan Ikan Tapah. Benih
nutrient (hara) bagi proses atau anakan Ikan Tapah nantinya
pertumbuhan fitoplankton yang akan digunakan dalam ujicoba
menjadi produsen di perairan domestikasi awal pada wadah
sebagai penghasil oksigen. Selain kolam budidaya yang telah
itu, pemupukan akan disediakan. Proses pencarian
mempercepat proses penyuburan benih dan induk Ikan Tapah di
kolam (eutrofikasi) sehingga sepanjang Sungai Jeruk dilakukan
kolam akan kaya fitoplankton dengan bantuan perahu atau
yang menjadi makanan bagi ikan sampan.
herbivore. Fitoplankton akan Permasalahan yang terjadi
menjadi pakan bagi ikan-ikan adalah sangat sulit untuk
kecil yang ditebarkan di kolam menemukan benih (anakan) Ikan
budidaya Ikan Tapah sebagai Tapah di alam. Selain karena
pakan alami. Setelah proses faktor musim, juga faktor
treatment dilakukan dengan perubahan habitat yang diduga
perkiraan selama 7 hari, maka mempengaruhi kelimpahan Ikan
kolam siap untuk diujicoba Tapah di perairan/habitat aslinya.
dengan cara menebarkan ikan- Musim Ikan Tapah diprediksi
ikan pionir yang diambil dari baru terjadi pada bulan Oktober
sungai. Selain itu dilakukan sampai Desember, menurut
penempatan tumbuhan air seperti penuturan masyarakat lokal.
enceng gondok sebagai stimulator Solusi yang dilakukan untuk
produsen primer perairan dan mengatasi masalah ketersediaan
memberi naungan (kanopi) bagi benih (anakan) bahkan induk Ikan
ikan di kolam pemeliharaan. Tapah, maka penelitia mencari
ikan tapah dari lokasi lain, seperti
2. Pencarian Induk Ikan Tapah di daerah Tugang, Bangka Barat.
Kegiatan utama dari IbM Menurut survey yang dilakukan
Teknologi Domestikasi Ikan oleh tim IbM, masyarakat di
Tapah adalah pencarian Induk sekitar Sungai di Daerah Tugang,
Ikan Tapah yang akan menjadi Bangka Barat juga sering
target domestikasi. Induk Ikan menangkap Ikan Tapah walaupun
Tapah diharapkan diperoleh dari dalam jumlah yang sangat sedikit.
lokasi yang dekat dengan kolam Populasi yang terbatas di daerah
budidaya dengan alasan supaya tersebut selain bisa menjadi data
proses aklimatisasi ikan tapah di awal bagi sebaran Ikan Tapah di
wadah budidaya bisa berjalan Bangka, juga bisa dijadikan bahan
optimal. Karaktersitik habitat atau objek ujicoba teknologi
yang seragam dengan wadah domestikasi. Walaupun ada
budidaya, menjadi salah satu sedikit kekhawatiran
penentu keberhasilan kegiatan ketidakcocokan habitat pada
domestikasi. Pencarian induk lingkungan dan lokasi baru yang
Ikan Tapah dilakukan di bukan habitat asli sebarannya.
sepanjang aliran Sungai Jeruk

54
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

Pencarian benih dan induk dari alam terlebih dahulu


Ikan Tapah juga dilakukan dengan diaklimatisasikan untuk dapat
mencari beberapa masyarakat beradaptasi pada lingkungan yang
yang umumnya sudah memelihara baru. Ikan diadaptasikan selama
Ikan Tapah pada kolam satu minggu dan pada hari pertama
sederhana. Pemeliharaan Ikan adaptasi ikan tidak diberi makan,
Tapah oleh sebagian masyarakat dengan tujuan apabila ikan dalam
lebih didasari oleh hobi dan tanpa keadaan lapar akan dapat langsung
motivasi ekonomi. Ketersediaan memakan pakan yang diberikan.
Ikan Tapah di alam yang terbatas Pada hari berikutnya adaptasi ikan
inilah yang kemudian menjadi awalnya diberikan pakan berupa
masalah, karena masyarakat benih lele hidup. Agar ikan tapah
umumnya akan menetapkan harga mau makan sesuai dengan
jual yang sangat tinggi untuk kehidupan asli tapah di sungai,
harga per ekor dengan ukuran yang lebih suka memakan ikan
anakan. Hasil survey dari kecil. Hal ini dikarenakan ikan
beberapa lokasi menunjukkan tapah bersifat predator dilihat dari
harga per ekor Ikan Tapah ukuran morfologi mulut ikan tapah yang
anakan dijual dengan harga Rp memiliki bukaan mulut yang lebar
100.000,-. dan bentuk gigi yang sangat tajam.
Ikan telah dapat beradaptasi dengan
3. Aklimatisasi lingkungan dicirikan dengan
Kegiatan selanjutnya adalah tingkah laku ikan yang mau makan
aklimatisasi. benih (anakan) Ikan pakan buatan yang diberikan
Tapah yang diperoleh dari alam (Yurisman 2014). Pemantauan
atau didatangkan dari lokasi lain parameter kualitas air dilakukan
kemudian diujicobakan untuk secara berkala agar kualitasnya
dipelihara di wadah budidaya tetap pada kondisi yang optimum
melalui tahapan aklimatisasi bagi kehidupan ikan tapah. Adapun
(Gambar 3). Pada awal kegiatan, parameter yang diukur antar lain
anakan ikan tapah yang diperoleh suhu, pH, DO dan NH3.

Gambar 3. Aklimatisasi Ikan Tapah di Kolam Pemeliharaan

55
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

Proses Pemeliharaan dan membantu percepatan proses


pembesaran Ikan Tapah pematangan gonad ikan tapah.
Proses Kegiatan Budidaya ikan
merupakan proses dalam melakukan 2. Pemanenan dan Evaluasi
pemeliharaan ikan dan pengontrolan Teknologi
kualitas lingkungan. Pemeliharaan Panen dilakukan ketika kegiatan
ikan dilakukan dengan memberikan budidaya ikan-ikan sudah
pakan pada ikan sebanyak 3 kali sehari mencapai ukuran konsumsi ataun
secara at satiation. Selama pemberian ukuran yang dikehendaki pasar.
pakan dilakukan proses pengamatan Ukuran ini dicapai dalam proses
terhadap kelangsungan hidup dan pemeliharaan ikan selama 3-4
pertumbuhan ikan. Selain itu bila bulan. Pemanenan dilakukan
selam proses pemeliharaan ditemukan tidak dengan menguras air namun
adanya ikan yang terserang penyakit menggunakan jaring atau
berdasarkan ciri morfologi dan mengangkat waring. Waktu
tingkah laku ikan, maka segera pemanenan dilakukan pada pagi
dilakukan proses pengobatan dengan hari atau pada cuaca yang tidak
menggunakan obata-obatan yang terlalu panas. Setelah panen ikan
dipersiapkan. Pengontrolan kualitas kemudian diangkut dan dijual ke
air rutin dilakukan untuk menjaga pedagang-pedagang pengumpul
kualitas air agar tetap sesuai dengan atau ke pasar. Setelah panen juga
habitat hidup ikan-ikan budidaya. dilakukan proses evaluasi
Pengontrolan kualitas air juga terhadap teknologi yang
dilakukan untuk melihat penerapan diterapkan pada kegiatan
teknologi yang dilakukan apakah budidaya.
berjalan dengan baik.
1. Teknologi Pemijahan 3. Penyiapan daya dukung
Kegiatan pemeliharaan induk ikan lingkungan dan habitat asli.
tapah dewasa, jantan dan betina Kegiatan ini untuk menjamin
yang ditempatkan dalam satu ketersediaan benih ikan tapah di
kolam dan dikondisikan sesuai alam dan pakan alaminya.
dengan habitat asli. Pemeliharaan Perbaikan habitat dengan
dilakukan secara cermat dengan membuat pelindung (shelter),
pemantauan kualitas air secara penanaman vegetasi pohon di
berkala dan pemberian pakan tepian sungai sehingga akar
yang cukup dan tepat. Pakan pohon akan menstabilkan
sangat berperan dalam pinggiran sungai, sedangkan
menghasilkan hormon yang rantingnya akan menyediakan
kualitas dan kuantitasnya naungan bagi ikan dan
mempunyai nilai optimum, mengurangi gulma yang tumbuh
sehingga pakan dapat di tepian sungai.
mempengaruhi sintesa dan sekresi
hormon, bahkan juga dapat SIMPULAN
mempengaruhi kelenjar endokrin Kegiatan IbM untuk penerapan
itu sendiri dan mempercepat teknologi domestikasi Ikan Tapah di
pematangan gonad (Almaidah et Desa Tanah Bawah Kabupaten
al. 2014). Selain itu juga Bangka sebagai bentuk pengabdian
ditambahkan ovaprim untuk kepada masyarakat telah dilaksanakan
dan masih berjalan sampai saat ini.

56
Khoirul Muslih, Indra Ambalika Syari: Teknologi Domestikasi Ikan Tapah Di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka

Kegiatan tersebut diupayakan bisa Muslih K, Adiwilaga EM, Adiwibowo


mencapai target yang diharapkan SA. 2014. Pengaruh Penambangan
dengan melakukan tahapan-tahapan Timah Terhadap Keanekaragaman
yang telah direncanakan dengan Ikan Sungai dan Kearifan Lokal
beberapa penyesuaian. Kegiatan IbM Masyarakat di Kabupaten Bangka.
ini perlu segera dilanjutkan sampai LIMNOTEK 21 (1): 52-63
pada capaian target luaran yang Nathasya N, Elvyra R, Yusfiati. 2014.
diinginkan pada rencana sebelumnya. Morfometrik Ikan Tapah (Wallago
Leeri Bleeker, 1851) Dari Sungai
DAFTAR PUSTAKA Siak Dan Sungai Kandis Provinsi
Riau.
Almaidah H, Tang UM, Rusliadi. http://download.portalgaruda.org/
2014. Growth and Survival of Fish article.php?article=186540&val
Tapah (Wallago leeri) in [akses 17 April 2015]
Recirculation Systems With Yurisman. Domestikasi dan teknologi
different Water discharge. pembenihan ikan tapah (wallago
Kottelat M, Kartikasari SN, Whitten sp) dari perairan Sungai Kampar,
AJ, Wirjoatmodjo S. 1993. Riau.
Freshwater Fishes of Western http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/l
Indonesia and Sulawesi. Ed. Dua ibri2/detail.jsp?id=135039&lokasi
bahasa. Jakarta (ID): Periplus =lokal. [akses 17 April 2015]
Editions Limited. 221 h.

57

Anda mungkin juga menyukai