Anda di halaman 1dari 1

Masalah hukum sengketa dagang rokok antara Thailand dengan Filipina:

 Thailand mengenakan biaya pajak yang tinggi kepada rokok impor dan membebaskan
pengenaan pajak dan laporan pendapatan kepada rokok lokal. Dan merupakan pelanggaran
dari aturan perdagangan bebas yang ada di dalam perdagangan bebas WTO yaitu Thailand
tidak menjalankan pasal III:4 dan memperlakukan rokok lokal dengan rokok impor secara
tidak adil.
 Filipina mengklaim bahwa bea cukai yang diberikan Thailand kepada rokok impor dari
Filipina sama halnya dengan biaya cukai kesehatan, pajak televisi, pajak penambahan nilai,
syarat ijin penjualan retail dan jaminan impor tidak sesuai dengan perjanjian di GATT
article X:3(a) yaitu,
“setiap pihak yang menandatangani kontrak akan setuju semua tidak memihak, dan
mengikuti semua hukum, peraturan, keputusan dan putusan dari jenis yang dijelaskan
dalam ayat 1 di pasal ini.” Dimana di ayat 1 dijelaskan mengenai peraturan administrative
dan bea perdagangan yang tidak boleh bertentangan dengan kepentingan public yang anak
merugikan kepentingan komersial yang sah dari pihak terkait.
 Ketidaksesuaian pajak ad valorem, pajak kesehatan, dan pajak TV bagi rokok lokal dan
impor tidak sesuai dengan pasal III:2 yang membutuhkan aturan hukum dan regulasi dalam
pengaplikasian perdagangan secara umum. Dan Thailand memiliki lisensi ganda yang
mensyaratkan penjual rokok lokal dan penjual rokok impor memiliki lisensi yang berbeda,
hal tersebut tidak sesuai dengan pasal III:4. Hal tersebut membuat rokok impor menjadi
lebih sedikit diminati, karena izinnya yang sulit, disbanding rokok lokal.
 Bea cukai Thailand menolak nilai transaksi (transaction values) atas rokok yang masuk
dari 2006-2007 dan secara tidak langsung merugikan Filipina. Karna, sesuai dengan prinsip
utama WTO Valuation Agreement, maka dasar utama penetapan nilai pabean adalah nilai
transaksi dari barang impor yang bersangkutan. Jika tidak diberlakukan nilai transaksi oleh
Thailand terhadap rokok impor dari Filipina maka secara langsung akan merugikan
industry rokok Filipina. Dan penyebaran informasi dan tidak menyediakan penjelasan yang
memadai mengenai bagaimana bea cukai Thailand menentukan bagaimana bea cukai
Thailand menentukan valuasi bea cukai untuk rokok impor. Ditambah dengan Thailand
merupakan negara pengimpor rokok terbesar dari Filipina.
 Proteksioniesme yang dilakukan Thailand kepada Filipina sangat berpengaruh. Karena,
proteksionisme bertentangan dengan perdagangan bebas WTO yang bertujuan
meminimalkan pembatasan perdagangan oleh pemerintah dan meliberalisasikan
perdagangan melalui perjanjian yang disetujui dan diratifikasi oleh negara anggota.

Anda mungkin juga menyukai