Disusun oleh :
Zufar Qushoyyi
NPM : 3301180056
2020
BAB I PENDAHULUAN
Produk ini adalah rokok elektrik, maka yang berbau dengan rokok pasti terbuat dari Hasil
Tembakau maka produk ini harus dikenakan cukai sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh
pemerintah. Namun regulasi tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya pengawasan.
Maka seiring dengan lonjakan produk tersebut, harus ada regulasi untuk mengatur
peredaran barang tersebut, pemerintah melakukan sejumlah upaya demi menekan peredaran dan
konsumsi rokok elektrik atau vape, salah satunya dengan menerapkan tarif cukai maksimum
pada likuid vape.
Pengawasan ini diperlukan agar apa yang terjadi dilapangan bisa sesuai dengan regulasi
yang tercantum, diluar sana bukan hanya tentang peredaran tentang produk hasil tembakau
tersebut melainkan juga memastikan apakah peredaran tersebut sesuai dengan ketentuan serta
apakah peredaran tersebut legal atau ilegal.
Pengawasan ini dilakukan dibawah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebagai
aparatur sipil Negara yang berurusan dengan masalah cukai serta pengawasanya terhadap
peredaran rokok elektrik ini.
Rumusan Masalah
2. Apakah sudah ada peraturan yang meregulasi peredaran vape beserta liquidnya?
3. Apa yang dilakukan DJBC dalam mengawasi peredaran vape beserta liquidnya?
4. Apakah masih banyak vape atau liquid illegal yang beredar dan adakah masalah lain dalam
mengawasi peredaran produk ini?
BAB II LANDASAN TEORI.
Dasar hukum
Perdagangan Barang Kena Cukai yang Pelunasan Cukainya dengan Cara Pelekatan
Pelunasan Cukai.
Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-
a. Etil alkohol atau etanol, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses
pembuatannya;
b. Minuman yang mengandung etil alkohol dalam kadar berapa pun, dengan tidak
mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya, termasuk konsentrat
yang mengandung etil alkohol;
c. Hasil tembakau, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan hasil
pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan
pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya.
Barang kena cukai adalah barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik,
yang :
3. Pemakaiannya dapat menimbulkan efek negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup,
1. Untuk BKC yang dibuat di Indonesia, pelunasan cukainya dilakukan pada saat
pengeluaran BKC dari pabrik atau Tempat Penyimpanan.
2. Untuk BKC impor, pelunasan cukainya dilakukan pada saat dikeluarkan dari kawasan
pabean untuk impor pakai.
1. Pembayaran.
3. MMEA yang dibuat di Indonesia dengan kadar etil alkohol melebihi 5% (lima persen)
Pelekatan pita cukai oleh Pengusaha Pabrik dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di
bidang cukai, sebelum HT atau MMEA dikeluarkan dari pabrik. Sedangkan, pelekatan pita
cukai oelh importir dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang cukai sebelum
diterbitkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB).
Ketentuan pita cukai untuk MMEA impor atau yang dibuat di Indonesia dengan kadar etil
alkohol melebihi 5% adalah :
1. Sesuai dengan Tarif Cukai dan Kadar etil alkohol pada isi kemasan;
2. Merupakan hak importir BKC atau Pengusaha Pabrik yang bersangkutan dan sesuai
peruntukannya;
5. Dilekatkan pada tempat pembuka kemasan atau tempat lain sehingga pita cukai akan
rusak apabila tutup kemasan dibuka;
6. Harus menggunakan bahan perekat yang kuat sehingga tidak mudah dilepaskan dari
kemasan dalam keadaan utuh;
7. Dilekatkan tidak melebihi batas waktu pelekatan pita cukai yang ditetapkan.
Untuk ketentuan pelekatan pita cukai Hasil Tembakau baik yang diimpor maupun yang
dibuat di dalam negeri hampir sama dengan ketentuan untuk pelekatan pita cukai MMEA
diatas.
Apabila pita cukai tidak dilekatkan sesuai dengan ketentuan diatas, cukai dianggap tidak
dilunasi. Apabila kedapatan bahwa ada BKC yang dikeluarkan tanpa dokumen yang jelas,
dianggap sebagai suatu pelanggaran.
A. Tarif Spesifik
B. Tarif Advalorum
C. Tarif Gabungan yaitu pengenaan cukai dengan gabungan tarif advaloum dan tarif
spesifik
BAB III PEMBAHASAN
Bisnis rokok elektrik atau terkenal dengan sebutan vape di Indonesia menunjukkan tren positif
pada 2017. Sejak pertama kali beredar luas pada 2013, bisnis vape sempat mengalami naik turun
dan mencapai puncaknya pada tahun lalu. Berdasarkan data Asosiasi Personal Vaporizer
Indonesia (APVI), penjualan mencapai Rp 5–6 triliun.
“Faktor yang membuat omzet meningkat tajam adalah jumlah pedagang,” kata Humas APVI
Rhomedal.
Dari hasil perhitungan itu, APVI juga memperkirakan jumlah pengguna vape di Tanah Air sudah
mencapai 1 juta orang. Tren menjamurnya vape di Indonesia bermula pada 2013.
Sebenarnya vape sudah masuk di Indonesia sejak 2010. Ketika itu, kondisinya masih belum
booming.
“2014 baru mulai kelihatan, 2015 booming, dan 2017 betul-betul di titik puncaknya. Ini terlihat
dari skalanya yang mulai membesar,” ungkap dia.
Menurut dia, tidak adanya ketidakpastian dari pemerintah ketika itu membuat para pedagang
takut berkomitmen.
Dari paparan diatas bisa disimpulkan bahwa peredaran dan pemasaran liquid vape atau rokok
elektrik di Indonesia berkembang sangat pesat maka
Pemerintah melakukan sejumlah upaya demi menekan peredaran dan konsumsi rokok elektrik
atau vape, salah satunya dengan menerapkan tarif cukai maksimum pada likuid vape sebesar
57%.
Kebijakan cukai terhadap Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) sudah terbit pada Juli
2018. Adapun pemerintah mulai memungut cukai rokok elektrik pada 1 September 2018.
Berlandaskan aturan Permendag Nomor 86 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Rokok Elektrik
dan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 146 Tahun 2017 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau, produk rokok elektrik dapat diperjualbelikan di Indonesia dengan sejumlah syarat.
Maka sesuai dengan landasan teori yang telah terpaparkan produk liquid yang ada pada mesin
rokok elektrik tersebut adalah Barang Kena Cukai yaitu Hasil Tembakau yang berjenis HPTL
atau Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya tersebut sesuai dengan pengertian Barang Kena Cukai
barang ini peredarannya harus diawasi dan dibatasi konsumsinya karena dapat menimbulkan
efek negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup untuk itu pemakaiannya perlu pembebanan
pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan.
Dalam Pasal 1 angka 14 PMK 146/2017 dijelaskan mengenai Hasil Pengolahan Tembakau
Lainnya (“HPTL”), yaitu:
Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (“HPTL”) adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun
tembakau selain yang disebut dalam angka 4 sampai dengan 13 yang dibuat secara lain sesuai
dengan perkembangan teknologi dan selera konsumen, tanpa mengindahkan bahan pengganti
atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya. HPTL tersebut meliputi salah
satunya adalah ekstrak dan esens tembakau.
Maka dari itu Bea Cukai harus mengawasi produk tersebut yang beredar di Indonesia dengan
pengawasan fisik dan administrasi terhadap produk ini serta penerapan sanksi yang bertujuan
untuk menjamin ditaatinya ketentuan perundang-undangan cukai. Dalam menjalankan prinsip
Undang-undang Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melaksanakan fungsi sebagai alat
budgetair dan alat regulerend, kedua fungsi tersebut tentunya berjalan berkesinambungan dengan
prinsip Undang-undang Cukai.
Sebagai alat budgetair Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memegang prinsip Undang-undang
cukai, yaitu kepentingan penerimaan negara, Cukai diharapkan dapat menjamin peningkatan
penerimaan negara dengan upaya optimalisasi dan meminimalisir kerugian negara. Disamping
fungsi sebagai alat pengumpul penerimaan negara, cukai juga berfungsi sebagai alat regulerend
yaitu sebagai instrumen kontrol pemerintah terhadap pola perilaku konsumsi terhadap BKC
dengan tujuan kesehatan masyarakat, keadilan sosial dan ketertiban lingkungan.
Pengenaan cukai untuk tujuan pembatasan terhadap konsumsi hasil tembakau berupa liquid tidak
terlepas dari dampak negatif dari liquid itu sendiri. liquid yang mengandung bahan nikotin dapat
menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.
DJBC telah meregulasi tentang peredaran tersebut dengan cara memberikan pungutan cukai pada
liquid vape akan tetapi masih banyak kasus-kasus tentang maraknya liquid ilegal yaitu liquid
yang tidak di lekati dengan pita cukai, namun disini petugas Bea Cukai sudah bisa menindak
kasus-kasus ini yang dilaporkan dan produk tersebut berhasil diamankan oleh petugas Bea Cukai
serta sekaligus menghimbau masyarakat untuk mematuhi regulasi ini dan segera
menginformasikan bila terjadi kasus seperti ini,
Satu lagi masalah tentang peredaran liquid ini adalah e-commerce, kemudahan akses untuk
mendapatkan liquid yang siap dipakai dan bahan baku liquid itu sendiri. Liquid maupun bahan
bakunya dapat diperoleh secara mudah melalui situs e-commerce. dijadikan celah oleh para
penjual liquid ilegal untuk memasarkan produknya. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang
tidak dapat terhitung nominalnya. Sampai saat ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum
dapat melakukan pengawasan yang optimal terhadap penjualan liquid ilegal yang dijual pada e-
commerce.
Menurut berbagai referensi yang saya dapatkan petugas Bea Cukai melakukan usaha
pengawasannya dengan cara menelusuri secara manual di beberapa toko online yang menjual
rokok elektrik beserta liquidnya, jelas ini belum optimal dalam mengawasi peredaran liquid
ilegal secara online. Bea Cukai menindak beberapa toko online dengan cara menelusuri tempat
toko tersebut lalu mengawasi kegiatan di sekitar toko tersebut. Bila terjadi pengambilan paket di
toko tersebut petugas dapat menghentikan pengambil paket lalu menyuruhnya untuk kembali di
toko tersebut baru bisa ketahuan apakah liquid tersebut legal atau tidak.
Dari beberapa kasus yang terungkap petugas langsung menangkap dan mengamankan si pelaku,
dan berharap agar ini bisa menjadi pelajaran dan atensi maupun peringatan bagi pengelola toko
vape lain agar mematuhi ketentuan yang ditetapkan agar tidak terkena sanksi.
Solusi penanganan lain yaitu dengan mengadakan sosialisasi di beberapa tempat agar masyarakat
sadar akan peraturan-peraturan yang ditetapkan bahwa jika ingin melakukan usaha penjualan
liquid vape harus mematuhi peraturan yang telah ada agar tidak dikenakan sanksi. Agar terjadi
keadilan juga seperti agar toko vape yang telah membayar pajak cukai tidak harus bersaing
dengan toko-toko yang belum membayar cukai, dan menghimbau konsumen juga untuk lebih
peduli. Yakni dengan membeli atau memesan liquid vape yang telah berizin dan dilengkapi pita
cukai. Karena juga memperhatikan keamanan bagi si konsumen secara produsen yang telah
memiliki izin sudah pasti mematuhi standar liquid tersebut maka konsumen juga mendapat
jaminan atas keamanan produk tersebut.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengawasan terhadap rokok elektrik beserta
liquidnya maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Agar tidak terjadi serta meminimalisir kerugian negara, Bea Cukai melakukan
pengawasan dengan cara memberikan pajak cukai sebagai fungsi budgetair yaitu
penerimaan negara serta fungsi regulerend yaitu sebagai instrumen kontrol pemerintah
dalam mengawasi pola perilaku konsumsi terhadap BKC dengan tujuan kesehatan
masyarakat, keadilan sosial dan ketertiban lingkungan
2. Pemerintah telah meregulasi tentang pengenaan cukai terhadap peredaran liquid vape
pada tahun 2018 yaitu menerapkan tarif cukai maksimum pada likuid vape sebesar 57%.
3. Liquid memiliki dampak negatif yang mengandung bahan nikotin dapat menyebabkan
beberapa gangguan kesehatan.
4. Masih banyak kasus-kasus tentang maraknya liquid ilegal yaitu liquid yang tidak di lekati
dengan pita cukai
5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum bisa memaksimalkan pengawasan peredaran
liquid ilegal pada e-commerce.
B. Saran
1. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam oleh pemerintah terkait pengenaan cukai yang praktis,
efektif dan efisien terhadap liquid sehingga dapat meminimalisir kerugian negara yang
disebabkan oleh peredaran liquid ilegal terutama pada situs e-commerce, serta dapat
meminimalisir konsumsi masyarakat terhadap nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan dan
berdampak negatif bagi kesehatan.
2. Selain diperlukannya usaha dari pemerintah, sebaiknya dari masyarakat mempunyai kesadaran
untuk memiliki pola hidup yang sehat yaitu dengan cara membatasi konsumsi produk tembakau.
Dengan adanya usaha dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat maka masyarakat dapat
memiliki wawasan kesehatan dan menjalankan pola hidup sehat.
Daftar Pustaka
https://nasional.kontan.co.id/news/bea-cukai-tarif-maksimum-cukai-rokok-elektrik-untuk-batasi-
peredaran-vape?page=all
http://www.beacukai.go.id/arsip/cuk/cukai.html
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5a138d4811698/dasar-hukum-penetapan-
tarif-cukai-cairan-ivape-i-rokok-elektrik
https://www.suara.com/health/2019/10/26/060616/bea-cukai-sita-ratusan-ribu-rokok-elektrik-
ilegal-kandungannya-berbahaya
https://www.malangtimes.com/baca/40996/20190626/140200/digandrungi-milenial-liquid-vape-
tanpa-cukai-masih-marak-di-malang
https://republika.co.id/berita/pzxgie423/bea-cukai-lakukan-penindakan-masif-rokok-ilegal