Anda di halaman 1dari 10

ISOLASI DAN UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK BAKTERI

RESISTENSI MERKURI (Hg) DARI KAWASAN PANTAI


LOSARI MAKASSAR
Ririn Dwi Ayu S, S.Si
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Dilingkungan ditemukan beberapa bakteri yang resisten terhadap logam berat


merkuri juga dapat resisten terhadap beberapa antibiotik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisolasi bakteri dari perairan laut Pantai Losari, Makassar yang
memiliki daya resistensi bakteri terhadap logam berat merkuri (Hg) dan resisten
terhadap beberapa jenis antibiotik yang digunakan masyarakat pada umumnya.
Pengisolasian bakteri dilakukan dari sampel air laut Pantai Losari menggunakan
media Nutrien Agar Air Laut Sintetik (NA ALS) yang ditambahkan HgCl dengan
tingkat konsentrasi 0,0002mg/ml (0,02µg/ml). Selanjutnya isolat bakteri
dilakukan uji resisten antibiotik menggunakan paper disk antibiotik (Oxoid)
meliputi Ampicillin 10µg, Novobiocyn 30µg, Chloramphenicol 30µg,
Cefoperazone 75µg dan Ofloxacin 5µg. Ada tiga jenis isolat yang resisten merkuri
(Hg) dan antibiotic yang diperoleh yaitu: isolat RmI yang juga resisten terhadap
Ofloxacin 5µg, isolat RmII yang resisten terhadap Ampicillin 10µg dan isolat
RmIII yang resisten terhadap semua jenis antibiotik.

Kata kunci : Merkuri, Bakteri resisten Hg, Bakteri resisten antibiotik,


Pantai Losari.

ABSTRACT
In the environment discovered some bacteria who resistant to heavy metal
mercury and resistant to some antibiotic too. This studied aims to isolation the
bacteria from sea water of losari beach in Makassar who had the bacteria
resistant power to heavy metal mercury (Hg) and resistant to some types of
antibiotics that used by public. Isolation of bacteria carried from seawater
samples in losari beach by used medium Nutrient Agar for Synthetic Sea Water
added with 0.0002 mg/ml (0.02 ug/ml) HgCl concentration. Furthermore, isolates
were tasting to antibiotic used paper disc antibiotics (Oxoid) include 10μg
Ampicillin, 30μg Novobiocyn, 30μg Chloramphenicol, 75μg Cefoperazone and
5μg Ofloxacin. There are three types isolates who resistant to mercury (Hg) and
antibiotics be obtained, that is : RmI isolate also resistant to 5μg Ofloxacin too,
RmII isolate also resistant to 10μg Ampicillin and RmIII isolate resistant to all
types antibiotic.

Keywords: Mercury, Hg-resistant bacteria, Antibiotic-resistant bacteria,


Losari Beach.
PENDAHULUAN mikroorganisme yang mampu
Perkembangan industri di daerah mempertahankan dirinya dari pencemaran
Makassar dan sekitarnya saat ini cukup pesat. merkuri (Hg) di perairan laut pantai losari,
Peningkatan jumlah industri ini akan selalu sangatlah memberikan dampak positif bagi
diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik kekayaan alam di sekitarnya.
berupa limbah padat, cair maupun gas. Salah Masyarakat Makassar saat ini banyak
satu dari limbah tersebut adalah logam berat. memanfaatkan perairan laut untuk
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah menjadikannya obyek wisata dan
logam yang ada secara alami, merupakan satu- memanfaatkan hasil sumber daya alam laut
satunya logam yang pada suhu kamar berwujud untuk dikonsumsi, dan tidak menutup
cair. Logam murninya berwarna keperakan, kemungkinan terjadi proses secara langsung
cairan tak berbau dan mengkilap. Bila yaitu dengan tertelannya air laut juga proses
dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan tidak langsung masuknya bakteri resisten
menguap (Danahouses, 2009). merkuri kedalam tubuh manusia. Hal ini
Limbah merkuri dari para pengrajin merupakan sesuatu yang membahayakan bagi
emas di kawasan pantai losari Makassar kesehatan manusia, maka dilakukanlah
merupakan sebagai sumber meningkatnya pengobatan dengan pemberian beberapa
pencemaran merkuri. Limbah air merkuri antibiotik. Namun, apabila mikroorganisme
tersebut langsung dibuang melalui gorong- juga memiliki suatu senyawa yang resisten
gorong dan mengalir ke pantai losari sehingga terhadap antibiotik maka organisme yang
kadar merkuri bercampur dengan air laut. terinfeksi dari keberadaan pencemaran merkuri
Jejeran toko emas saat ini berlokasi (Hg) di laut yang merupakan konsumsi sehari-
bersebelahan dengan pantai losari. Pencemaran hari bagi masyarakat memiliki dampak yang
di pantai losari saat ini sudah memasuki tahap negatif bagi kesehatan manusia itu sendiri,
yang mengkhawatirkan. Dikatakan oleh Silver yaitu akan terjadi gangguan kesehatan dari
dan Phung (1998) Salah satu usaha untuk manusia itu sendiri dikarenakan kegagalan
detoksifikasi merkuri dapat dilakukan pengobatan akibat keberadaan bakteri resisten
menggunakan mikroorgansime resisten merkuri (Hg) yang juga resisten antibiotik.
merkuri. Bakteri resisten merkuri merupakan Bahaya resistensi antibiotika merupakan
bakteri yang mempunyai gen resisten merkuri salah satu masalah yang dapat mengancam
mer operon untuk bertahan pada lingkungan kesehatan masyarakat. Hampir semua jenis
yang mengandung merkuri. Keberadaan bakteri saat ini menjadi lebih kuat dan kurang
responsif terhadap pengobatan antibiotika biarkan cairan mengalir ke atas permukaan
sehingga akan mengancam masyarakat dengan media Nutrien Agar (NA) yang mengandung
hadirnya jenis penyakit infeksi baru yang lebih HgCl, kemudian diratakan dengan
sulit untuk diobati dan lebih mahal juga biaya menggunakan hockey stick. Media yang telah
pengobatannya (Medicastore, 2010). terisi sampel diinkubasi dalam inkubator  72
Untuk itu dilakukan penelitian jam dengan suhu ruang (30oC) hingga terjadi
mengenai bakteri yang tahan atau resisten pertumbuhan. Koloni bakteri yang tumbuh
terhadap kandungan merkuri (Hg) yang merupakan mikroorganisme yang mampu
diisolasi dari kawasan pantai losari Makassar, mereduksi merkuri (Hg).
kemudian di ujikan kepada beberapa jenis 3. Uji Resistensi Antibiotik
antibiotik untuk mengetahui keberadaan bakteri Uji resisten antibiotik dilakukan dengan
pereduksi merkuri (Hg) yang resisten juga menginokulasi bakteri resisten merkuri pada
terhadap antibiotik yang merupakan bahan obat media seleksi padat Nutrien Agar (NA). Kertas
yang dikonsumsi oleh masyarakat pada disk antibiotik dengan konsentrasi standar
umumnya. antibiotik diletakkan menggunakan pinset steril
Tujuan dari penelitian ini adalah isolasi pada permukaan media Nutrien Agar (NA)
dan karakterisasi bakteri pereduksi merkuri yang sudah diinokulasikan bakteri, kertas disk
yang resisten antibiotik dari kawasan pantai antibiotik diatur jaraknya agar tidak terlalu
losari Makassar. rapat lalu diinkubasi selama 24 jam dalam
inkubator, setelah itu diamati perubahan yang
METODE terjadi dan diukur zona beningnya dengan
1. Pengambilan Sampel menggunakan jangka sorong.
Pengambilan sampel air laut dilakukan 4. Karakterisasi Bakteri
pada permukaan air laut sekitar pantai losari Pemeriksaan makroskopis koloni dinilai
Makassar. Sampel air laut ini dimasukkan dari bentuk (punctiform, irregular, filamentous,
kedalam botol yang telah disterilkan, kemudian atau rhizoid), elevasi (flat, raised, atau convex),
disimpan pada suhu 4oC atau suhu lemari es. karakteristik optis (warna, opak, translusen,
2. Isolasi Bakteri atau transparan) dan permukaan (halus atau
Bakteri diisolasi melalui teknik kasar).
pengenceran bertingkat dan penanaman dengan Pewarnaan gram, isolat bakteri resisten
metode tabur. Kultur hasil pengenceran diambil merkuri dioles pada kaca slide dan
dengan memipet sebanyak 0,1 ml cairan dan ditambahkan 1 tetes kristal violet, 1 tetes
Gram’s iodine mordant (Emerck), etil alkohol Sitrat sebagai sumber karbon, Amonium
95% sampai kristal violet tidak larut lagi dan Dihidrogen Phosphat sebagai sumber nitrogen ,
safranin kemudian dikeringkan dan diperiksa dan indikator Brom Thymol Blue. Kemudian
dengan mikroskop. diinkubasi dan tes positif ditandai dengan
Tes pembentukan indol dilakukan terbentuknya warna biru.
dengan menginokulasi bakteri resisten ke Tes urease dilakukan dengan
media water pepton pada temperatur 300C menginokulasi bakteri resisten ke media padat
selanjutnya ditambah 0,5 mL Kovac’s reagent urea Christensen, tes positif ditandai dengan
(Emerck). Tes positif ditandai dengan terbentuknya warna merah.
terbentuknya warna merah. Tes fermentasi karbohidrat dengan
Hasil tes H2S dapat juga digunakan substrat glukosa dilakukan dengan
untuk tes motilitas. Tes ini dapat diamati menginokulasi bakteri resisten ke 50 mL media
dengan kasat mata, yaitu bakteri motil ditandai pepton water (Kia Difco) yang mengandung 0,5
dengan bentuk koloni yang lebih besar dan mL bromthymol blue 0,4% dan glukosa 1%,
keruh jika dibandingkan dengan koloni tidak diinkubasi 24-48 jam pada temperatur 300C.
motil. Tes positif ditandai dengan terbentuk warna
Tes produksi H2S dilakukan dengan kuning dan tes negatif ditandai dengan warna
menginokulasi bakteri resisten ke media SIM biru. Hal yang sama dilakukan juga untuk tes
(pepton 30 g/L, beef extract 3 g/L, fero fermentasi karbohidrat dengan substrat laktosa,
amonium sulfat 0,2 g/L dan natrium tiosulfat maltosa dan sakarosa. Konsentrasi substrat
0,025 g/L, agar 3 g/L). Tes positif ditandai yang digunakan adalah laktosa 0,5%, maltosa
dengan terbentuknya endapan hitam. 1%, dan sakarosa 2%.
Pengujian katalase, diambil sedikit
biakan bakteri dengan menggunakan jarum ose. HASIL DAN PEMBAHASAN
Disuspensikan biakan tersebut pada setetes 1. Isolasi Bakteri Resisten Merkuri
larutan H2O2 3% pada gelas objek. Diamati Media seleksi yang digunakan dalam
segera apakah timbul gelembung-gelembung penelitian ini merupakan media Nutrient Agar
gas sampai jangka waktu 5 menit setelah (NA) dengan menggunakan Air Laut Sintetik
pencampuran dengan H2O2 3%. (ALS) sebagai pelarutnya.
Tes penggunaan sitrat dilakukan dengan Pengisolasian bakteri ini dengan
menginokulasi bakteri resisten ke media menggunakan metode tabur dari pengenceran
Simmon’s citrate agar yang berisi Natrium bertingkat 10-1 sampai 10-3. Kemudian
menumbuhkan bakteri tersebut kedalam Berdasarkan pada gambar 1, hasil
beberapa Nutrien Agar Air Laut Sintetik (NA inokulasi menunjukkan pada isolat Rm II
ALS) menggunakan konsentrasi merkuri (Hg) terjadi pertumbuhan yang lebih cepat daripada
yang berbeda-beda, yaitu 0,001mg/ml ; isolat Rm I, dan isolat Rm I pertumbuhannya
0,0008mg/ml; 0,0006mg/ml; 0,0004mg/ml; dan lebih cepat daripada isolat Rm III. Hal ini
0,0002mg/ml hal ini bertujuan untuk melihat menunjukkan bahwa bakteri pada isolat Rm II
konsetrasi kemampuan bakteri dapat tumbuh. yang tumbuh pada media seleksi diduga adalah
Dari proses penginokulasian ini, bakteri bakteri resisten merkuri dengan tingkat
laut hanya dapat tumbuh pada Nutrien Agar ketahanan merkuri yang tinggi. Selanjutnya
Air Laut Sintetik (NA ALS) yang ditambahkan Smith et al (1998) menambahkan bahwa
0,0002mg/ml (0,02µg/ml) atau setara dengan perbedaan resistensi ini berhubungan dengan
0,02mg/100ml. Bakteri yang tumbuh, mekanisme respon populasi bakteri terhadap
kemudian dimurnikan kembali kedalam merkuri. Ada tiga mekanisme respon terhadap
beberapa media Nutrien Agar Air Laut Sintetik stres merkuri. Pertama, dengan cara
(NA ALS) dengan konsentrasi Hg yang sama. menghambat metabolisme sel sehingga
Dari hasil inokulasi maka diperolehlah tiga pertumbuhan sel lambat atau sel mati. Kedua,
jenis isolat bakteri resisten merkuri (RmI, menginduksi sistem operon resisten merkuri
RmII, dan RmIII) yang diambil dari kawasan untuk bekerja sehingga sel tetap hidup dalam
pantai losari Makassar yang terlihat pada kondisi stres. Ketiga, adanya plasmid yang
Gambar 1. mengandung gen resisten merkuri yang masuk
ke dalam sel.
Kultur bakteri pada isolat Rm I dan
isolat Rm III menunjukkan resistensi merkuri
yang lebih rendah dibandingkan dengan Rm II.
Kemungkinan kultur pada isolat Rm I dan
isolat Rm III memiliki respon dengan cara
pertama yaitu menghambat metabolisme sel
sehingga terjadi pertumbuhan yang lambat,
sedangkan isolat Rm II diduga mengandung
gen resisten merkuri spektrum sempit dimana
mer penentu resisten hanya terjadi pada garam
Gambar 1. Isolat bakteri resisten merkuri.
A : Isolat Rm I , B: Isolat Rm II ,C : Isolat Rm III merkuri organik saja dan berbeda dengan mer
penentu resisten merkuri spectrum luas yang sebagian besar bakteri gram positif dan gram
resisten terhadap organomercurials seperti negatif aerob (Dexa Medica,2009) .
methylmercury dan phenylmercury, serta
garam merkuri anorganik (Misra, 1992; Silver
dan Phung, 1998; Bogdanova et al, 1998).
2. Uji Resistensi Antibiotik
Bakteri resisten merkuri yang telah
tumbuh kemudian disuspensikan menggunakan
natrium klorida 0,9%, kemudian dengan
menggunakan swab steril melalui metode gores
dipindahkan ke Nutrien Agar Air Laut Sintetik
(NA ALS) yang baru dan diletakkanlah paper
disk antibiotik (Oxoid) menurut standar Gambar 2. Hasil uji daya hambat bakteri resisten merkuri.
A : Isolat Rm I , B: Isolat Rm II ,C : Isolat Rm III
kedokteran yang telah ditetapkan, yaitu
Ampicillin 10µg yang aktif melawan bakteri Tabel 1. Hasil Uji Resistensi Antibiotik Bakteri Resisten
Merkuri (Hg)
gram positif dan gram negatif RESISTENSI
ISOLAT Ofl Chl Nov Cef Am
(Hexpharmjaya,2012), Novobiocyn 30µg yang
5µg 30µg 30µg 75µg 10µg
aktif melawan bakteri gram positif (Pojok-Vet, RmI + - - - -
RmII - - - - +
2011), Chloramphenicol 30µg yang merupakan
RmIII + + + + +
antibiotik spektrum luas untuk gram negatif Ket : Ofl : ofloxacin, Chl : chloramphenicol,
Nov : novobiocyn, Cef : cefoperazone,
dan gram positif (British National Formulary, Amp : ampicillin,
(+) : resisten terhadap antibiotik,
2009), Cefoperazone 75µg terhadap gram (-) : sensitif terhadap antibiotik.

negatif dan β-laktamase yang lebih kuat (Blog


Pada isolat Rm II menunjukkan sifat
Kesehatan, 2012) dan Ofloxacin 5µg yang aktif
resistennya terhadap Amphicillin 10µg yang
melawan sebagian besar bakteri gram positif
aktif melawan bakteri gram negatif karena lebih
dan gram negatif aerob (Dexa Medica, 2009).
hidrofilik sehingga mampu menembus pori
Berdasarkan pada hasil uji resisten
dinding bakteri dan aktif pula melawan bakteri
antibiotik yang ditunjukkan dalam Gambar 2
gram positif yang tidak menghasilkan β-
dan Tabel 1, pengujian menunjukkan bahwa
laktamase (Farmasiku, 2012). Sedangkan pada
pada isolat Rm I memiliki sifat resistensinya
isolat Rm III, koloni memiliki sifat atau
terhadap Ofloxacin 5µg yang aktif melawan
kemampuan untuk menahan efek antibiotika.
Hal ini menunjukkan bahwa bakteri dapat
merubah diri sedemikian rupa sehingga dapat Maka didapatkan hasil pengamatan pewarnaan
mengurangi efektifitas dari suatu obat, bahan gram yang terlihat pada Tabel 3.
kimia ataupun zat lain. Akibatnya bakteri Menurut Kathiresan dan Bingham
tersebut tetap dapat bertahan hidup dan (2001) menyatakan bahwa hampir semua
bereproduksi sehingga makin membahayakan. bakteri laut bersifat gram negatif dan
3. Karakterisasi Bakteri ukurannya lebih kecil dibanding dengan bakteri
Pemeriksaan dengan sifat kasar atau non laut. Bakteri gram positif hanya sekitar
makroskopis adalah pemeriksaan yang dapat 10% dari total populasi bakteri laut dan
diketahui secara jelas melalui panca indera, proporsi terbesar terdiri atas bakteri gram
baik dengan penglihatan, penciuman dan negatif berbentuk batang, yang umumnya
sebagainya secara langsung tanpa aktivitas gerakan dilakukan dengan bantuan
flagel. Bakteri bentuk kokus umumnya
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Makroskopis
RmI RmII RmIII
Bentuk Bulat Tidak beraturan Bulat
Warna Putih kehitaman Kuning Putih
Elevasi Tidak Cembung Cembung Cembung
Permukaan Licin Licin Kasar
Tepi Cembung Berlekuk Cembung

Tabel 3. Pewarnaan Gram


Isolat Hasil
RmI Basil, Gram positif ( + )
RmII Cocobacillus, Gram negatif ( - )
RmIII Basil, Gram positif ( + )

menggunakan alat bantu. Dari pengisolasian lebih sedikit dibanding bentuk batang.
bakteri tersebut didapatkan data seperti yang Keberadaan bakteri laut gram positif terbanyak
terlihat pada Tabel 2. ditemukan pada sedimen.
Sedangkan pemeriksaan struktural atau Dari hasil pewarnaan dan pengambilan
mikroskopis merupakan pemeriksaan yang sampel, isolat RmI merupakan gram positf
dilakukan dengan menggunakan alat bantu, dimana koloni yang nampak berbentuk batang
dalam hal ini dilakukan pengamatan dengan ukuran yang kecil, pada isolat RmII
menggunakan mikroskop dengan perbesaran koloni nampak bulat tapi tidak bulat
100x menggunakan bantuan minyak emersi. sepenuhnya oleh sebab itu dikatakan sebagai
cocobacillus dan merupakan gram negatif,
Tabel 4. Uji Fisiologis
RmI RmII RmIII
Katalase + + +
H2S - - -
Sitrat - - -
Urea + - +
Motilitas + + -
Indol - - -
Sukrosa - + -
Glukosa - + -
Maltosa - + -
Laktosa - - -

sedangkan pada isolat RmIII koloni c. Uji Sitrat


merupakan gram positif nampak Uji Sitrat ini bertujuan untuk
berbentuk batang dengan ukuran yang mengetahui kemampuan bakteri dalam
lebih tebal dan besar dibandingkan menguraikan sitrat. Dari ketiga isolat
dengan isolat RmI. yang diuji, semuanya menunjukkan hasil
a. Uji Katalase negatif dimana tidak terjadi perubahan
Hasil uji katalase yang dilakukan warna media dari hijau menjadi biru.
pada semua isolat yang ditumbuhkan d. Uji Urease
pada media Nutrien Agar menunjukkan Uji urease bertujuan untuk
semua isolat memiliki hasil yang positif, mengetahui kemampuan mikroorganisme
dimana terdapat pembentukan gelembung dalam mendegradasi urea atau
gas. Hal ini menunjukkan bakteri menghasilkan enzim urease. Enzim
memiliki enzim Katalase yang berfungsi urease merupakan enzim hidrolisis yang
menguraikan H2O2 yang ditambahkan ke memecah ikatan nitrogen dan karbon
koloni bakteri menjadi H2O dan O2. pada komponen amida seperti urea dan
b. Uji H2S membentuk amonia yang menciptakaan
Pada uji H2S dengan suasana basa (Cappuccino dan Sherman
menggunakan media TSIA ( Triple Sugar 1983). Dari ke tiga isolat yan diuji, isolat
Iron Agar), didapatkan hasil negatif pada I (Rm I, Rma I) dan isolat III (Rm III,
semua isolat dimana tidak terbentuk Rma III) yang menunjukkan reaksi
endapan berwarna hitam pada dasar (butt) terhadap urease. Kesamaan dari isolat ini
dari media. yaitu berbentuk basil.
e. Uji Motilitas Kebanyakan mikroorganisme
Hasil pengujian pada ketiga isolat, memperoleh energi melalui reaksi
isolat RmI dan isolat RmII menunjukkan enzimatis yang memacu bioksidasi dari
hasil yang positif yaitu bakteri substrat, terutama karbohidrat
menunjukkan pertumbuhan menyebar (Cappuccino dan Sherman 1983). Dari
baik disekitar tempat penusukan. Koloni ketiga isolat yang diuji, isolat RmI dan
yang terbentuk pada media agar datar isolat RmIII yang menunjukkan reaksi
adalah berwarna putih keruh dan yang sama yaitu respon negatif, tidak
menyebar sampai ke permukaan media. dapat memfermentasikan sukrosa,
Sedangkan isolat RmIII menunjukkan maltosa, glukosa dan laktosa. Pada isolat
hasil negatif dimana bakteri tidak RmII menunjukkan respon yang sama
menunjukkan pertumbuhan yang dengan isolat RmI dan RmIII yaitu
menyebar dan hanya bertumbuh lurus di respon negatif hanya terhadap laktosa
daerah penusukan. sedangkan terhadap sukrosa, maltosa dan
f. Uji Indol glukosa menunjukkan respon positif
Hasil yang didapatkan pada uji ditandai dengan terbentuknya perubahan
indol menunjukkan bahwa semua isolat warna dari merah menjadi kuning pada
memberikan hasil yang negatif, yaitu media uji.
tidak terbentuk cincin berwarna merah di
permukaan media setelah diberikan 5 KESIMPULAN
tetes reagen kovac’s dan dibiarkan selama Diperoleh tiga isolat bakteri
10 menit. Hal ini menunjukkan bahwa (RmI, RmII dan RmIII) yang memiliki
bakteri tidak mengandung enzim dua sifat keunggulan yaitu tahan terhadap
triptofanase yang merupakan katalis logam berat merkuri (Hg) dengan
pengurai gugus indol yang terkandung konsentrasi 0,002mg/100ml dan juga
dalam asam amino triptofan. tahan terhadap beberapa jenis antibiotik
g. Uji Fermentasi Karbohidrat dari kawasan pantai losari, Makassar,
Uji fermentasi karbohidrat Sulawesi Selatan.
digunakan untuk mengetahui kemampuan
mikroorganisme dalam mendegradasi dan
memfermentasi karbohidrat dengan
memproduksi asam atau asam dan gas.
DAFTAR PUSTAKA

Bogdanova et al, 1998. Horisontal


Spread of Mer Operons Among
Gram-Positive Bacteria in
Natural Environments.
Microbiology 144: 609 – 620

Danahouses, 2009. Bahaya Logam


Berat Bagi Kesehatan,
http://danahouses.blogspot.com,
Diakses pada tanggal 28 Januari
2012.

Farmasiku, 2012, Antibiotika,


http://www.farmasiku.com,
Diakses pada tanggal 26
September 2012

Medicastore, 2010. Bahaya Resistensi


Antibiotika,
http://www.medicastore.com,
Diakses pada tanggal 28 Januari
2012.

Misra, T.K., 1992. Bacterial Resistances


to Inorganic Mercury Salt and
Organomercurial. Plasmid 25: 4
- 16.

Silver and Phung 1998. Bacterial Heavy


Metal Resistance: New Suprises.
Rev Microbiol.

Smit, E., Wolters, A. and Elsas, J.D.V.


1998. Self-Transmissible
Mercury Resistance Plamids
With Gene Mobilizing Capacity
in Soil Bacterial Populations:
Influence Of Wheat Roots And
Mercury Addition. Appl.
Environ. Microbiol. 64: 1210 -
1219.

Anda mungkin juga menyukai