Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang
bergerak pada berbagai bidang usaha yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Menurut data BPS 2014, jumlah UMKM di Indonesia memiliki 57,89 juta unit
atau 99,99% dari total jumlah pelaku usaha nasional.

Berdasarkan Data Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah Wirausahawan di


Indonesia pun melonjak tajam dari 0,24 % menjadi 1,56 % dari jumlah penduduk.
Meski begitu jumlah tersebut masih jauh dari target wirausaha Indonesia yang
harusnya minimum 2% dari jumlah penduduk.

Namun demikian UMKM Indonesia tak hanya berkontribusi ketika krisis


moneter, setelah krisis moneter pun UMKM masih berperan bahkan dijadikan
tulang punggung perekonomian karena secara ilmiah lebih dinamis ketimbang
perusahaan besar. Data BPS 2014 pun menunjukkan bahwa UMKM Berkontribusi
besar dalam memberikan kesempatan kerja sebesar 96,99% terhadap
pembentukan PDB sebesar 60,34%. UMKM juga berkontribusi dalam
penambahan devisa Negara dalam bentuk penerimaan ekspor besar sebesar 27.700
milyar dan menciptakan peranan 4,86% terhadap total ekspor.Pengusaha Kopra
Putih Desa Teluk Sungka adalah salah satu UMKM yang ada di Kabupaten
Indragiri Hilir yang mengolah kelapa untuk di jual di beberapa daerah di Indragiri
Hilir.

Penulis temukan masalah dalam pengelolaan Kopra Putih ini, di antaranya:

- Sistem Pengelolaan Keuangan yang masih secara tradisional atau tidak sesuai
dengan aturan yang ada.
- Sistem pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
- Kurang optimal nya mengelola usaha Kelapa Kopra Putih.
- Masih barunya usaha yang digeluti tersebut

DESA TELUK SUNGKA Page 1


- Tempat yang baru dan kurang luas

1.1.1 Bentuk Demografis Desa


Adapun batas-batas yang ada di Desa Teluk Sungka antara lain :

Letak Batas Desa / Kelurahan Keterangan


Sebelah Utara Kecamatan Gaung -
Sebelah Selatan Kecamatan Batang -
Tuaka
Sebelah Barat Desa Teluk Sungka -
Sebelah Timur Desa Teluk Pantaian -
SumbeData : Monografi Data di Kantor Desa Teluk Sungka

1.1.2 Kepadatan Penduduk

Daritingkat jumlah penduduk desa sungai iliran berkisar 1.584 jiwa.Jika


dikategorikan dengan jenis kelamin laki-laki berkisar 795 jiwa, perempuan
berkisar 789 jiwa dengan kepadatan penduduk 46 jiwa/km.

NO Keterangan Jumlah
1 Laki- laki 902 jiwa
2 Perempuan 711 Jiwa
3 Jumlah seluruhnya 1.613 jiwa
4 Kepadatan penduduk -
Sumber Data : kantor desa Teluk Sungka

DESA TELUK SUNGKA Page 2


1.1.2 Tingkat Pendidikan
Masyarakat teluk sungka sebagian besar hanya dapat menempuh tamatan
pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD).banyak masyarakatnya berpendapat
pendidikan bisa ditempuh lewat jalur pendidikan paket seperti paket B atau C.
Berikut klasifikasi tingkat pendidikan masyarakat Desa teluk sungka yaitu :

No Pendidikan Jumah (Orang)


1 Belum sekolah 200 Orang
2 Buta huruf 30 Orang
3 Tamat SD / MI 324 Orang
4 Tamat SLTP / MTS 278 Orang
5 Tamat SLTA /MA 696 Orang
6 Tamat Akademik / PGT - Orang
7 Tamat Paket B 6 Orang
8 Tamat Paket C 21 Orang
Sumber data : kantor desa Teluk Sungka

1.1.3 Tingkat Mata Pencaharian / Perekonomian


Masyarakat Desa Teluk Sungka sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani
atau pekebun. Adapun klasifikasi tingkat mata pencaharian penduduk di Desa
Teluk Sungka sebagai berikut :

No. Mata Pencaharian Jumlah (Orang)


1. Petani 250 Orang
2. Buruh 520 Orang
3. Pedagang 20 Orang
4. Guru Swasta 15 Orang
5. Pegawai negri sipil 8 Orang
6. Nelayan -
7 Pengrajin -
8 Abri 1 Orang
9 Polri 1 Orang

DESA TELUK SUNGKA Page 3


Sumber Data : Monografi Data di Kantor Desa Teluk Sungka

1.1.4 Sektor Kesehatan dan Agama


Di Desa Teluk Sungka terdapat UPT Puskesmas, tingkat pelayanan kesehatan
masih perlu diperhatikan oleh Pemerintah Daerah terutama dari segi sarana dan
prasarana puskesmas, Tenaga medis serta ruang obat ( apotik ). Agar pelayanan
kesehatan dapat dirasakan oleh masyarakat dengan baik. Sedangkan dari sektor
kepercayaan ( agama ) sebagai berikut :
Islam : 1.576 Orang
Kristen : - Orang
Hindu/budha : 37 Orang

1.2 IDENTIFIKASI PERUMUSAN MASALAH

Dari perumusan masalah diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul pada
kertas kerja kelompok ( KKK ) yaitu “ PERMBERDAYAAN MASYARAKAT
PETANI KELAPA GUNA MENGEMBANGKAN PRODUK KOPRA
PUTIH STANDAR EKSPOR.”

DESA TELUK SUNGKA Page 4


1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan dari Kertas Kerja Kelompok ini untuk memenuhi kewajiban
peserta KKN UNISI Tahun 2019, serta untuk memberikan sumbang pemikiran
kepada UNISI dalam Kajian Pengelolaan UMKM (Pengusaha Kopra Putih) Guna
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Teluk Sungka.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu beragam
pengetahuan yang saling melengkapi antara masyarakat desa dan aparatur desa.

DESA TELUK SUNGKA Page 5


1.5 KERANGKA KONSEPTUAL
POLA PIKIR

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI KELAPA GUNA


MENGEMBANGKAN PRODUK KOPRA PUTIH STANDAR EKSPOR

INSTRUMENT INPUT
Desa Teluk Sungka memiliki sumber daya alam
(SDA) yang bagus untuk di kembangkan,salah
satunya di bidang perkebunan kelapa.
Pengusaha Kelapa
mampu meningkatkan
pendapatan untuk
ENVIRONMENTAL INPUT peningkatan
kesejahteraan

S O M
() Wawanca Melakukan
Masyarakat masih MAHASISWA
belum Pengusaha ra dan maksimalisasi Kepala Desa dan
mengoptimalkan SDA KKN UNISI aparatur Desa
yang dimiliki
Kelapa Observasi Pengelolaan kelapa Dapat
Meneruskan
terutama di sektor Aparat untuk meningkatkan
industri Kelapa - Edukasi kesejahteraan
Desa
masyarakat
Pekerja
Wawanca
- Kilang
ra
Sagu
Kesejahteraan Masyarakat terutama
pemilik dan pekerja usaha
kelapaakan berdampak sangat
signifikan terhadap daerah desa
Teluk Sungka jika optimasi
pengelolaan usaha telah dilakukan.

Peluang dan kendala :

- Sistem penjualan masih kurang


berkembang

- Tidak adanya pembukuan


keuangan

Semakin meningkat perekonomian


masyarakat maka semakin
meningkat pula pendapatan daerah
dan berdampak baik padadaerah

DESA TELUK SUNGKA Page 6


1.6 METODE PENELITIAN
Metode penelitian / pendekatan yang kami lakukan antara lain Interaksi dan
koordinasi yang meliputi wawancara dan observasi . Maksud dari metode yang
kami lakukan ini membuat Pengusaha Kopra PutihDesa Teluk Sungka dapat
berpartisipasi dalam kegiatan kami yang nantinya pemilik tersebut akan
mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang tidak harus
dilakukan dan setelah pemilik mengetahui masalah-masalah tersebut barulah
melakukan praktek lapangan dan setelah semuanya selesai kami berharap
Pengusaha Kopra Putih Desa Teluk Sungka dapat meningkatkan pendapatan.

DESA TELUK SUNGKA Page 7


BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. LANDASAN TEORI


Adapun landasan teori yang tergabung dalam kertas kerja kelompok (KKK )
serta tata urutnya dalam kkk ini adalah sebagai berikut :
Optimal/op·ti·mal/a (ter)baik; tertinggi; paling menguntungkan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) Optimasi atauoptimalisasi secara umum dapat
diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimasi
(nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk
mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada, ataupun merancang dan membuat
sesusatu secara optimal.
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah.UMKM
diatur berdasarkan Undang Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.Usaha Menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.Secara umum ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri,
modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil,
dan jumlah karyawan yang dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM

DESA TELUK SUNGKA Page 8


adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan
kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional.
Pendapatan adalah merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti
penjualan. Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau kenaikan kenaikan lainnya
dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-hutangnya atau
kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari penyerahan atau
produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas
lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus
dari satuan usaha tersebut. (Stice, Skousen, 2004, 230).
UMKM perlu dikelola agar bertata dan tersistem serta dapat di kembangkan
menjadi lebih baik lagi, terdapat 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola
UMKM, yaitu :
1. Pengelolaan Keuangan
- Masalah permodalan menjadi masalah yang patut diperhatikan bagi UMKM.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu solusi atas masalah
permodalan yang di hadapi UMKM
- UMKM yang baik harus dapat menerapkan pengelolaan keuangan dengan
baik dan disiplin
- Dapat memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha
- UMKM yang tidak memiliki pengelolaan keuangan yang baik akan
mengakibatkan beberapa masalah pembayaran kredit yang disebut kredit
macet pada Bank pemberi KUR/Lembaga-lembaga lainnya.
2. Pengelolan SDM
- Pengelolaan SDM untuk UMKM biasanya tidak membutuhkan terlalu
banyak tenaga kerja dan dengan sistem perekrutan yang cukup sederhana
- Namun tetap dibutuhkan keterampilan yang memadai guna mendukung
sistem operasional dan untuk itu diperlukan beberapa pelatihan kecil
- Jumlah tenaga kerja Usaha Mikro (1-4 Orang), Usaha Kecil (5-19 orang),
Usaha Menengah (20-99 orang), Kilang sagu Desa Sungai Iliran termasuk
Usaha Mikro dengan Pekerja sebanyak 4 orang.

DESA TELUK SUNGKA Page 9


3. Pengelolaan Operasional
- Usaha Mikro pengelolaan manajemennya hanya ditangani sendiri dengan
teknik sederhana. Usaha ini termasuk dalam usaha produksi rumah tangga
karena pengelolaan operasionalnya dilakukan di rumah.
- Usaha Kecil Pengelolaan manajemennya juga ditangani secara sederhana
namun sedikit lebih kompleks dibanding mikro.
- Usaha Menengah biasanya sudah mengenal sistem organisasi yang
mempermudah pembagian tugas operasional meskipun masih tergolong
sederhana.
4. Pengelolaan Pemasaran
- Usaha mikro dapat melalui penitipan produk di Usaha-usaha rumah tangga,
warung-warung yang diperbolehkan penitipan.
- Usaha Kecil sudah melakukan promosi dari mulut ke mulut dan selebaran
fotocopy brosur
- Usaha Menengah pemasaran sudah lebih kompleks dan terarah. Hamper sama
dengan usaha kecil, namun lebih banyak media yang di gunakan seperti
teknologi, Koran dan papan reklame.

DESA TELUK SUNGKA Page 10


2.2. DASAR PEMIKIRAN
Dapat diketahui bahwa salah satu masalah pokok yang dihadapi pemerintah
sekarang ini adalah besarnya jumlah angkatan kerja yang ada, sedangkan
kesempatan kerja yang tersedia relative kecil.Dalam kondisi ini maka peningkatan
industry mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

Salah satu peningkatan perekonomian adalah dengan melakukan Optimasi


Pengelolaan UMKM sehingga perekonomian desa akan berkembang dan
kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Selain itu yang menjadi prioritas kami adalah membantu Pengusaha Kopra
Putih untuk meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama pemilik dan pekerja kopra putih.

2.3. KONSEPSI
2.3.1. Kebijakan
Adapun kebijakan yang kami lakukan dalam segi keuangan nya yaitu
mengajarkan kepada pengusaha kopra putih tentang laporan keuangan yang baik
dan benar , dalam segi Manajemen yaitu menjelaskan kepada pengusaha kopra
putih pentingnya promosi dan inovasi produk untuk meningkatkan pendapatan,
dalam segi hukum yaitu memberikan pemahaman kepada pengusaha kopra putih
tentang pentingnya memiliki surat izin industri.
2.3.2. Strategi
Adapun strategi yang kami lakukan yakni terjun langsung kelapangan dan
diskusi dengan pengusaha kopra putih tentang carameningkatkan pendapatan
usaha kopra putih.
2.3.3. Upaya
Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan
yang dihadapi oleh UMKM maka ke depan perlu di upayakan hal – hal sebagai
berikut :

DESA TELUK SUNGKA Page 11


- Pemerintah harus menciptakan kondisi yang kondusif antara lain dengan
mengusahakan penyederhanaan prosedur perizinan usaha, keringanan pajak
dan lain sebagainya
- Bantuan permodalan pemerintah perlu memperluas kredit khusus dengan
syarat-syarat yang tidak memberatkan UMKM baik dari sector jasa financial
formal, sector jasa financial informal, skema penjaminan, leasing dan modal
ventura.
- Perlindungan usaha jenis-jenis usaha terutama jenis usaha tradisional yang
merupakan usaha golongan ekonomi lemah harus mendapatkan perlindungan
dari pemerintah
- Kemitraan yang saling membantu antara UMKM atau antara UMKM dengan
pengusaha besar di dalam maupun di luar negeri untuk menghindarkan
terjadinya monopoli dalam usaha
- Pelatihan pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UMKM baik dalam
aspek kewirauswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta
keterampilannya dalam pengembangan usaha

DESA TELUK SUNGKA Page 12


BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL PENELITIAN


Keberadaan usaha Kopra Putih di Desa Teluk Sungka Kabupaten Indragiri
Hilir cukup berkembang dan mampu dijadikan salah satu sumber penghasilan
masyarakat.Selama ini Pengusaha kopra putih masih dikelola secara tradisional
dan masih belum banyak menerapkan manajemen usaha dengan baik, padahal
keberadaan bisnis dengan sistem manajemen yang terorganisir dapat membantu
optimalisasi usaha. Selain itu secara spesipik, usaha kopra putih masih kesulitan
dalam pengembangan usaha karena keterbatasan Sarana dan Prasarana Pemasaran.
Diharapkan dengan peningkatan kompetensi Pemilik dan Pekerja kopra putih
dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi
proses produksi dan memperluas jaringan pemasaran.
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat terutama pada pengusaha kopra
putih yang telah dilakukan secara garis besar mencakup beberapa komponen,
yaitu :
1) Pemahaman Pengusaha Kopra Putih dalam membuat Laporan Keuangan
secara sederhana
2) Pemahaman Pengusaha Kopra Putih dalam sistem Manajemen yang
terorganisir
3) Membantu Pengusaha Kopra Putih dalam memperluas pasar dengan
memperkenalkan Teknologi Informasi yang sedang berkembang
4) Membantu Pengusaha Kopra Putih dengan memberikan pilihan
pengembangan produk
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan dapat diidentifikasihan
factor pendukung dalam program Pengoptimasi Pengelolaan UMKM ini
sebagai berikut :
a) Adanya kerjasama yang baik antara Peserta KKN dengan Pemilik dan
Pekerja Kopra Putih

DESA TELUK SUNGKA Page 13


b) Partisipasi aktif dari pengusaha Kopra Putih dalam mengorganisasikan
waktu dan tempat untuk melakukan diskusi dan wawancara
Selain itu dalam pelaksanaan KKN di Desa Teluk Sungka ini juga ada beberapa
hal yang dipandang sebagai kendala pelaksanaan yaitu :
a) Kurangnya kesadaran pribadi Pengusaha kopra Putih untuk mengembangkan
usaha lebih lanjut dengan penerapan Manaejemen UMKM Sederhana karena
sudah merasa cukup puas dengan usaha yang selama ini
b) Kurangnya dukungan dari Pemerintah seperti : Sinyal telepon yang masih
sering terganggu apalagi jika menggunakan internet

3.2. PEMBAHASAN
VARIABEL X : 1. Perlindungan Hukum
2. Analisa Jenis-Jenis KOPRA
3. Pengaruh Zat Sulfit Dalam Belerang
4. Peran Penting Sumber Daya Manusia
5. Analisa Usaha
6. Redisain Gudang Penyimpanan
7. How To Make White Copra
VARIABEL Y : 1. Kopra Putih

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dilapangan tentang


Optimasi Dalam Pengelolaan UMKM studi pada Pengusaha Kopra Putih di Desa
Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka, selanjutnya akan diolah sedemikian
rupa sehingga dari data penelitian akan menjadi terstuktur, mudah dipahami dan
diketahui hasil dari penelitian.
Usaha atau bisa disebut dengan kewirausahaan.Istilah wirausaha menurut
Joseph C. Schumpeter adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan
pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil
keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
Profil dan karakteristik UKM yang ada di Indonesia dapat ditinjau dari
beberapa aspek antara lain : permodalan, skala usaha, macam usaha, tingkat

DESA TELUK SUNGKA Page 14


pendidikan pengusaha maupun karyawan. Dilihat dari macam usaha UKM jenis
Usaha UKM terbanyak bergerak pada bidang perdagangan besar dan eceran.
Kegiatan ini banyak digeluti karena mudah dilakukan, tidak membutuhkan modal
yang besar., tidak memerlukan tempat khusus dan tidak memerlukan administrasi
pengurusan usaha. UKM yang paling sedikit, bergerak pada bidang usaha listrik
dan air bersih, ini disebabkan untuk usaha tersebut biasanya telah dilakukakn oleh
pemerintah daerah, karena bidang usaha tersebut memerlukan keterampilan,
permodalan dan peraturan khusus yang lebih besar serta rumit dibandingkan
kegiatan perdagangan.
Kondisi UMKM (Pengusaha Kopra Putih) di Desa Teluk Sungka
Kecamatan GAS memulai usahanya lebih kurang 3 Bulan yang lalu, dengan
modal yang minim.Usaha Kopra Putih memiliki 4 orang pekerja. Dari jumlah
pekerja yang sedikit dan tidak memiliki keterampilan dibidang Manajemen Usaha,
pengelolaan Kopra Putih tidak maksimal , pemasarannya walaupun sudah lingkup
besar.
Pengoptimalan UMKM dapat dilakukan melalui beberapa aspek diantaranya :
- Rancangan rencana bisnis yang tepat
- Menciptakan SOP untuk menjaga kualitas produk tetap baik
- Segmentasi pasar agar bisa lebih mengoptimalkan setiap produk yang
dikeluarkan
- Peningkatan Kapasitas Informasi Teknologi
- Media internet untuk mengmebangkan jaringan bisnis ke pelosok nusantara
bahkan dunia, mempromosikan bisnis dan usaha dengan biaya murah namun
memiliki efektifitas yang luar biasa, mendapatkan mitra secara online
- Peran Pemerintah

DESA TELUK SUNGKA Page 15


 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR PADA BIDANG
USAHA KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Kopra merupakan putih lembaga dari buah kelapa segar yang dapat
dikeringkan dengan metode konvensional menggunakan sinar matahari (sun
drying), pengasapan atau mengeringkan di atas api terbuka (smoke drying or
drying over an open fire), pengeringan dengan pemanasan secara tidak langsung
(indirect drying) dan pengeringan dengan udara vakum (vacuum drying).
Pengolahan kopra meliputi proses penguapan air dari daging buah kelapa, dimana
kadar air awal daging buah kelapa segar yang mencapai 50% diturunkan hingga
kadar air 5-7% melalui proses pengeringan.
Standar mutu kopra di Indonesia adalah kadar air maksimum 5 %, kadar
minyak minimum 65 %, asam lemak bebas maksimum 5 %, serat maksimum 8 %
dan tidak mengandung jamur. Proses pengolahan kopra rakyat memang cukup
sederhana. Pengolahan kopra rakyat banyak dilakukan oleh pabrik pengolahan
kopra, dengan bahan baku yang berasal dari kelapa rakyat. Dalam kehidupan
sehari-hari, beberapa cara pengeringan dikombinasikan sebagaimana yang
dilakukan oleh petani kelapa pada umumnya. Namun, pada tingkat petani kadar
air kopra yang dihasilkan tidak seragam sehingga tidak memenuhi standar yang
ditetapkan untuk ekspor kopra.
Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian
bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban, perlindungan
hukum korban kejahatan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat, dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti melalui pemberian restitusi,
kompensasi, pelayanan medis, dan bantuan hukum. Perlindungan hukum yang
diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat
preventif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu
gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa
hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan
kedamaian.

DESA TELUK SUNGKA Page 16


Penanam modal menurut Pasal 1 angka 4 UU Penanaman Modal adalah
perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat
berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing. Modal menurut
Pasal 1 angka 7 UU Penanaman Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk
lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai
ekonomis.
Jika kita perhatikan dari pengertian penanaman modal dan penanam modal
sebelumnya maka modal merupakan apa yang ditanam (asset) dalam kegiatan
penanaman modal oleh pihak penanam modal. Apa yang ditanam dapat berupa
uang atau bentuk lain selain uang yang memiliki nilai ekonomis. Jika uang atau
bentuk lain selain uang yang ditanam tersebut tidak memiliki nilai ekonomis maka
ia tidak dapat dikategorikan sebagai modal atau asset.
Ada dua hambatan atau kendala yang dihadapi dalam menggerakan
investasi di Indonesia, yaitu kendala internal dan eksternal. Kendala internal
meliputi kesulitan perusahaan mendapatkan lahan atau lokasi proyek yang sesuai,
kesulitan mendapatkan bahan baku, kesulitan dana, kesulitan pemasaran, dan
adanya sengketa atau perselisihan di antara pemegang saham di perusahaan
tertentu. Sedangkan kendala eksternal meliputi faktor lingkungan bisnis yang
tidak mendukung serta kurang menariknya insentif yang diberikan pemerintah,
ketidak pastiaan hukum, ketidak amanan dan instabilitaspolitik.
Sumber dari kekhawatiran investor terletak pada kurangnya kepastian
hukum bagi investor, terutama investor asing.Kurangnya perlindungan hukum
sudah tidak lagi pada tahapan nasionalisasi oleh pemerintah, melainkan pada
paling tidak ada enam hal.Pertama, banyak kontrak jangka panjang sebagai
perlindungan investasi antara pihak asing dengan pihak Indonesia dibatalkan oleh
pengadilan.Kedua, aparatur penegak hukum dianggap kurang mampu meredam
demonstrasi para buruh yang mengarah pada anarkisme. Ketiga, investor asing
menjadi bulan-bulanan oleh para pejabat pemerintah baik di pusat maupun di
daerah untuk hal-hal yang terkait dengan uang sehingga tidak ada ketenangan
investor asing berinvestasi di Indonesia.

DESA TELUK SUNGKA Page 17


Keempat, perlindungan hukum tidak memadai karena kerap terjadi konflik
horizontal antar-departemen di pusat dan konflik vertikal antara pusat dengan
daerah terkait dengan kebijakan dan peraturan investasi.Kelima, berbagai
peraturan perundang-undangan di bidang hak kekayaaan intelektual tidak
berfungsi sebagaimana diharapkan oleh para investor asing.Akibatnya,
keuntungan yang diharapkan tidak kunjung terwujud dengan maraknya
pembajakan.Keenam, peraturan perundang-undangan penanaman modal tidak
dapat melindungi investor karena implementasinya tidak seindah seperti yang
tertulis.Akibatnya, para pengamat ekonomi berpendapat tidak nyaman
berinvestasi di Indonesia oleh investor asing.
Penanaman modal asing merupakan transfer modal, baik yang nyata
maupun yang tidak nyata dari suatu negara ke negara lain. Penanaman modal
asing dikonstruksikan sebagai pemindahan modal asing dari negara yang satu ke
negara yang lain, tujuannya ialah mendapatkan keuntungan. Unsur penanaman
modal asing yaitu: dilakukan secara langsung, menurut undang- undang, dan
digunakan untuk menjalankan usaha yang ada di Desa Teluk Jira.
Walaupun demikian, tujuan peneliti tetap dapat terlaksana dengan
lancar.Peneliti tetap dapat memberikan informasi terkait strategi pengembangan
dan pengelolaan kepada para pengusaha kopra putih yang ada di desa Teluk
Sungka kecamatan Gaung Anak Serka kabupaten Indragiri Hilir.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal, penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan
oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan modal dalam negeri.

SOLUSI :
a. Perlu nya perlindungan hukum terhadap penanaman modal berstandar ekspr
di desa teluk sungka agar mendorong mendorong perkembangan ekonomi
masyarakat didesa tersebut.
b. Perlunya perlindungan hukum terhadap penanaman modal agar menguatkan

DESA TELUK SUNGKA Page 18


daya saing perekonomian.
 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KOPRA PUTIH BAGI
KEAMANAN MASYARAKAT
PERMASALAHAN :
Tinjauan yuridis terhadap kopra putih bagi keamanan masyarakat dapat
dilihat dari penghasilan penghasilan para petani, dapat ditinjau dari perkembangan
harga yang tinggi dari kopra putih tersebut yang menyesuaikan dengan kehidupan
masyarakat dan perekonomian masyarakat yang cukup sehingga keamanan
masyarakat dapat dikendalikan dari penyesuaian perekonomian.

POKOK PERSOALAN :
a. Kurangnya keamanan dari masyarakat akibat terpuruknya harga kelapa yang
mengakibatkan perekonomian anjlok.
b. Kurang stabilnya harga kopra yang mengakibatkan terpuruknya
perekonomian.
c. Adanya kesalahan dari masyarakat yang menggunakan hal tidak sesuai
dengan aturan untuk mencukupi perekonomian yang di akibatkan kopra yang
harga nya anjlok.

SOLUSI :
Solusi dari permasalah diatas yaitu dengan adanya nilai jual kopra yang tinggi
makaa akan mensejahterakan masyarakat dimana masyarakat harus bekerja
sama dapat meningkatkan harga kopra dan menaati aturan yang tetah
ditetapkan dan tidak semena-mena melanggar aturan tersebut.

 ASPEK TELITI DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KOPRA


PUTIH BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERMASALAHAN :
Perekonomian masyarakat sangatlah turun dikarenakan permasalahan dari
harga jual kopra kepada para perusahaan yang disalurkan dari para tokeh, karena

DESA TELUK SUNGKA Page 19


permasalahan perekonomian tersebut terpuruklah kesejahteraan masyarakat yang
mengakibatkan turun juga peningkatan pendapatan masyarakat.
POKOK PERSOALAN :
a. Harga jual kopra biasa yang sangat menurun.
b. Kurangnya pengawasan terhadap penurun harga yang berlebihan dari kopra
biasa dan kurang penjelasan bahwa kopra putih ialah solusi dari
keterpurukannya harga.

SOLUSI :
Solusi dari permasalahan diatas dapat disumpulkan bahwa kopra putihlah yang
dapat menunjang peningkatan perkembangan perekonomian masyarakat karena
harga jual nya yang cukup tinggi untuk memulihkan perekonomian.

 ANALISA JENIS-JENIS KOPRA GUNA MENINGKATKAN


PENJUALAN DAN PENDAPATAN PENGUSAHA KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Dapat diambil kesimpulan, berdasarkan hasil observasi di lapangan yang
telah dilakukan oleh peneliti, peneliti telah menemukan pokok permasalahan yang
ada dalam Meningkatkan Penjualan Dan Pendapatan Petani Kopra Putih di desa
Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka yaitu. Banyak terdapat jenis-jenis
KOPRA yang tidak bagus atau rijek sehingga dalam pengolahan dan hasil nya
tidak stabil, kopra terbagi menjadi dua jenis yaitu KOPRA Putih dengan kualitas
yang bagus dengan nilai jual tinggi dan KOPRA asalan dengan nilai jual rendah,
namun demikian banyak terdapat kopra yang rijek sehingga dalam pengolahannya
menjadi kopra asalan yang nilai jual rendah nya dan mengakibatkan terjadinya
ketidak stabialan harga dan pendapatan petani dalam penjualan KOPRA sehingga
mengakibatkan penurunan pendapatan pada petani KOPRA didesa teluk sungka
kecamatan gaung anak serka.

DESA TELUK SUNGKA Page 20


POKOK PERSOALAN :
a. Kurang nya kesadaran petani kopra dalam penting nya memilih bahan kopra
yang baik.
b. Terdapat jenis-jenis kopra yang kurang bagus/rijek sehingga menjadi kopra
asalan
c. Adanya ketidak stabilan harga dalam penjualan akibat kopra asalan

SOLUSI :
1. Petani kopra harus labih teliti dalam memilih bahan kopra.
2. Petani harus mengetahui standar jenis kopra yang baik/bagus agar dapat
diolah menjadi KOPRA putih yang bernilai tinggi.
3. Pengolahan KOPRA yang baik dan benar akan bernilai jual tinggi sehingga
pendapatan petani kopra menjadi meningkat.

 ANALISA HARGA KELAPA GUNA MENINGKATKAN


PERTUMBUHAN PENJUALAN KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti,
peneliti telah menemukan pokok permasalahan yang ada di dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan kelapa kopra putih di desa teluk sungka yaitu
adanya ketidak stabilan harga kelapa sehingga pertumbuhan penjualan kopra putih
diteluk sungka tidak stabil.

POKOK PERSOALAN :
Adanya ketidak stabilan harga kelapa sehingga pertumbuhan penjualan kopra
putih diteluk sungka tidak stabil.

SOLUSI :
a. Perlunya kerja sama antar petani kelapa dengan petani kopra putih agar
mendapatkan harga yang stabil dari persetujuan kerja sama tersebut.

DESA TELUK SUNGKA Page 21


b. Perlunya kesadaran petani kopra putih bahwa produk kopra putih ini harus
dipasarkan secara luas.

 ANALISA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENINGKATKAN


PENGETAHUAN PENGUSAHA KELAPA DALAM RANGKA
PEMBERDAYAAN KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti,
peneliti telah menemukan pokok permasalahan yang ada di dalam meningkatkan
pengetahuan pengusaha kelapa di Desa Teluk Sungka yaitu kurangnya
pengetahuan dan masih barunya usaha yang dijalani menyebabkan kurang
pengetahuan tentang Laporan Keuangan pemilik usaha kelapa tersebut untuk
mencapai hasil usaha yang optimal.

POKOK PERSOALAN :
a. Kurangnya pengetahuan pemilik tentang pentingnya Laporan Keuangan
sehingga membuat si pemilik tidak mengetahui berapa besarnya laba/rugi
yang beliau peroleh.

SOLUSI :
Dengan kurangnya pengetahuan pemilik usaha kelapa atas laporan keuangan itu
sangat berpengaruh bagi usaha yang digelutinya, mungkin cara memberi
pengetahuan tetang laporan keuangan bisa dengan seminar akuntansi keuangan,
disitu kita turun langsung mengajarkan kepada pemilik usaha kopra untuk
mengerti dan mengetahui betapa penting laporan keuangan bagi pengusaha (
Kopra ).

DESA TELUK SUNGKA Page 22


 PENGARUH ZAT SULFIT DALAM BELERANG TERHADAP BAHAN
BAKU KELAPA UNTUK PEMBUATAN KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat
beberapa pokok persoalan sebagai berikut:
a. Asap hasil pembakaran belerang tidak menyebar menyeluruh dan merata
b. Solusi agar hasil pembakaran zat belerang yang berbau menyengat tidak
mengganggu masyarakat sekitar
c. Solusi agar takaran zat sulfit/belerang tidak berlebihan atau kurang sehingga
tidak merusak kopra putih dan pas pada takaran yang secukupnya.

SOLUSI :
a. Pemecahan masalah pada asap belerang yang tidak merata adalah dengan cara
meletakan belerang yang akan dibakar pada posisi yang tepat, yaitu di tengah-
tengah diantara pangkal dan ujung, diantara sudut kiri dan kanan tenda agar
asapnya tidak condong melebar hanya pada satu susu, atau bisa diletakan
pada sisi kiri dan kanan apabila seumpanya ada 2 titik pembakaran berelang.
b. Solusi agar asap berelang tidak mengganggu lingkungan masyarakat sekitar
adalah dengan cara menutup rapat kedua tenda dengan serapat rapatnya agar
asap hasil pembakaran tidak keluar sedikitpun selain itu juga justru bagus
untuk pengasapan berelang terhadap kopra karna asap hasil pembakaran
berelang tidak keluar sedikitpun dan terpakai secara maksimal.
c. Pemecahana persoalaan untuk penambahan zat berelang yang tidak merata,
kurang atau pun berlebihan iyalah dengan cara belajar dari pengusaha
berpengalaman sebelum anda bagaimana takaran yang tepat, belajar dari
buku-buku terkait ataupun belajra dari artikel terkait diinternet, ketika anda
sudah belajar maka anda jangan lupa untuk melakukan percobaan terlebih
dahulu.

DESA TELUK SUNGKA Page 23


 ANALISA USAHA KOPRA UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN PETANI KELAPA MENURUT PERSPEKTIF
ISLAM
PERMASALAHAN :
Pendapatan pokok masyarakat desa teluk sungka adalah menjual hasil
kelapa namun sekarang sudah jarang yang melakukan peremajaan kelapa lagi jadi
hanya sebagian saja yang masih berproduksi. Selain itu, masyarakat juga memiliki
hasil produksi berupa sagu yang didapat dari pohon rumbia.Islam memposisikan
bekerja atau berusaha sebagai ibadah dan mendapatkan pahala apabila dilakukan
dengan ikhlas. Dengan berusaha kita tidak saja menghidupi diri kita sendiri, tetapi
juga menghidupi orangorang yang ada dalam tanggung jawab kita dan bahkan bila
kita sudahberkecukupan dapat memberikan sebagian dari hasil usaha kita untuk
menolong orang lain yang memerlukan.Pada prinsipnya usaha yang kita tekuni
tidak terlepas dari ibadah kita kepada Allah Prinsip ta’awun berarti bantu-
membantu antara sesama anggota masyarakat. Bantu-membantu ini diarahkan
sesuai dengan tauhid,terutama dalam upaya meningkatkan kebaikan dan
ketaqwaan kepadaAllah. Prinsip ini menghendaki kaum muslimin berada saling
tolong menolong dalam kebaikan dan kataqwaan. Memberikan peluang untuk
berkarya dan berusaha dan memberikan sesuatu yang kita usahakan atau hasil dari
usaha kita kepada yang membutuhkan seperti zakat,bersedekah, dan lain-
lain.Islam dengan tegas mengharuskan pemeluknya untuk melakukan usaha atau
kerja. Usaha atau kerja ini harus dilakukan dengan cara yang halal, memakan
makanan yang halal, dan Islam selalu menekankan agar setiap orang mencari
nafkah dengan halal. Semua sarana dalam hal mendapatkan kekayaan secara tidak
sah dilarang, karena pada akhirnya dapat membinasakan suatu
bangsa.Berdasarkan tuntunan syari’at, seorang muslim diminta bekerja dan
berusaha untuk mencapai beberapa tujuan. Yang pertama adalah untuk memenuhi
kebutuhan pribadi dengan harta yang halal,mencegahnya dari kehinaan dan
meminta-minta, dan menjaga tangan agar berada di atas Oleh karena itu fardhu
‘ain bagi setiap muslim berusaha memanfaatkan sumber-sumber alami yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer hidupnya. Tidak terpenuhi

DESA TELUK SUNGKA Page 24


kebutuhan-kebutuhan primer dapat menimbulkan masalah mendasar bagi manusia
karena menyangkut soal kehidupan sehari-hari dan dapat mempengaruhi ibadah
seseorang.Salah satunya dalam memanfaatkan sumber-sumber alami yang tersedia
di alam adalah kelapa. Kelapa banyak kegunaan nya dapat diolah menjadi
makanan seperti nata de coco, kecap dan juga dapat diolah menjadi kopra.
Sebagai suatu komoditas pertanian yang melibatkan banyak pihak dalam
rangkaian produksinya, tentunya dunia perkelapaan tidak luput dari berbagai
tantangan. Fakta yang terjadi saat ini, kelapa sudah seperti tidak berharga lagi dan
harganya cenderung murah.Persoalan harga kelapa memang cenderung dilematis,
baik bagi pemerintah maupun bagi petani kelapa sendiri. Sebabnya, harga kelapa
ditentukan oleh tauke Selain itu juga adanya kelapa yang kualitas nya kurang
bagus Tentu risikonya harga tawar petani menjadi rendah.

SOLUSI :
a. Memberikan pengetahuan kepada petani kopra putih tentang perlunya
pengetahuan untuk mengetahui jenis-jenis kelapa yang bagus untuk diolah
menjadi kopra putih.
b. Memberi arahandan pengetahuan kepada petani kopra putih tentang
bagaimana cara memilih kopra yang bagus dan benilai tinggi dengan ini bisa
meningkatkan pendapatan petani kopra putih sehingga perekonomian bisa
meningkat.

 PERAN PENTING SUMBER DAYA MANUSIA GUNA


MENINGKATKAN PENJUALAN KOPRA PUTIH
PERMASALAHAN :
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti,
peneliti telah menemukan pokok permasalahan yang ada di dalam meningkatkan
penjualan KOPRA PUTIH di Desa Teluk Sungka yaitu kurangnya sumber daya
manusia dalam pengolahan KOPRA PUTIH sehingga terjadi lemah nya tingkat
penjualan KOPRA PUTIH di desa teluk sungka..

DESA TELUK SUNGKA Page 25


POKOK PERMASALAHAN :
a. Kurangnya SDM yang menetap dalam pengolahan KOPRA PUTIH
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi
maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih
dan dikembangkan kemampuannya. Pengertian sumber daya manusia makro
secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam
usia produktif yang ada di sebuah wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit
yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana -


rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasa n kebutuhan dan
keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan
laba.Penjualan juga merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari
perusahaan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui
hasil produk yang dihasilkan.Berikut adalah penjelasan seputar deifinisi
penjualan, jenis-jenis penjualan, tujuan penjualan dan macam-macam transaksi
penjualan.

SOLUSI :

a. Dengan menambah tenaga kerja baru agar dapat meningkatkan proses


pembuatan dan bisa melancarkan penjualan kopra putih.
b. Perlu nya kerja sama dengan beberapa perusahaan terkait dengan kopra putih
agar kopra putih dapat dikenal oleh banyak negara yang luas dan dapat selalu
meningkatkan proses penjualan agar selalu mendapat keuntungan yang stabil.

DESA TELUK SUNGKA Page 26


 REDISAIN GUDANG PENYIMPANAN KOPRA PUTIH
MENGGUNAKAN BAHAN BAJA RINGAN
PERMASALAHAN :
Berdasarkan observasi dilapangan yang telah dilakukan peneliti telah
ditemukan pokok permasalahan yang ada pada konstruksi sebelumnya yang
menggunakan bahan kayu pada konstruksi gudang penyimpanan kopra putih
terletak pada umur kayu dan kelemahan kayu pada kelembapan dan serangan
hama sehingga terjadi kerusakan akibat hama dan lapuk akibat kelembapan
dilokasi menjadikan umur konstruksi yang tidak lama.Kayu, mungkin dan hampir
pasti setiap hari kita melihat yang namanya kayu. Mulai dari meja, kursi, pintu,
rangka atap, dan masih banyak lagi benda yang menggunakan kayu sebagai bahan
pembuatannya.

SOLUSI :
Dengan menggunakan Baja Ringanadalah suatu material bahan bangunan yang
biasanya digunakan untuk atap bangunan, baik itu untuk rumah, gudang, tempat
parkir, pabrik, maupun bangunan lainnya
1. Cara Penjemuran Langsung

Teknik ini sangat mengandalkan panas matahari dan cuaca, apabila sinar
matahari tidak merata, maka jamur akan menyebar pada kopra. Lama waktu
penjemuran sekitar 5 - 7 hari. Penjemuran dapat mulai dilakukan ketika cuaca
terang dan panas, sebelum menjemur sebaiknya diberi terpal plastik terlebih
dahulu apabila belum membuat tempat penjemuran yang berlantaikan semen.

2. Cara Penjemuran Menggunakan Plastik atau Seng/Atap Plastik


Teknik ini menggunakan plastik bening atau transparan. Panas yang terserap
lebih lama dan dapat menjaga kualitas kopra, terhindar dari gangguan binatang
(ayam, anjing, kucing, tikus, sapi, kambing dll) yang berkeliaran disekitar
penjemuran. Waktu penjemuran tergantung pada cuaca, lama penjemuran antara 5
- 7 hari.

DESA TELUK SUNGKA Page 27


3. Cara Oven
Teknik ini dapat menghasilkan kopra putih lebih bagus dan cepat.
Kopra dimasukkan ke dalam Oven yang menggunakan kayu bakar, sabut
kelapa untuk bahan bakarnya. Hanya saja teknik Oven ini memerlukan
investasi yang cukup besar. Berdasarkan di lokasi penjemuran kopra putih
menggunakan metode pertama dan kedua, sehingga memerlukan waktu 7 hari atau
lebih untuk mendapatkan kekeringan kopra yang diinginkan, menjadikan kopra
putih terus menumpuk menunggu kopra yang lain kering sehingga diperlukan
gudang penyimpanan kopra putih yang memadai agar kopra yang sudah kering
terhindar dari kerusakan yang merusak kualitas kelapa dan menurunkan harga jual
kopra putih. Gudang penyimpanan kopra putih memiliki peran penting untuk
menyimpan kopra putih yang sudah kering, maka dari itu peneliti mencari
permasalahan dilapangan yang membuat kendala pelaku usaha dibidang
konstruksi bangunan yang menyebabkan umur gudang pada lokasi tidak lama.

 HOW TO MAKE WHITE COPRA PRICE GETTING MORE HIGH IN


TELUK SUNGKA VILLAGE

I. Highlights of the Problem


- White Copra From Teluk Sungka Is Cheaper
Teluk Sungka has one company that produce white copra, the company
spends 10 days to make white copra they use rejected coconut from big company,
white copra will distibute to reseller. The price that reseller offered is cheaper
only Rp. 7.000,- /Kg when the other proffer Rp. 7.300,- until Rp. 7.500,-/Kg, the
best reasons why the owner still loyal with the first reseller it because that reseller
didn’t check the white copra with complicated they only have a deal how many
Kg white copra will send, and resseler will pay it, the others reseller do checking
up too complicated. They have many requests.
II. Problems encountered in the implementation of activities
- The Community

DESA TELUK SUNGKA Page 28


At the first some community that didn’t know about the white copra doing
demonstartion to headman, they ask to close the company, they said it because,
they feel distrubed with that copra smell, they said it’s too bad and they afraid if
they inhale a bad air in a long time they will fall ill.
- Company Limitations
Teluk Sungka Only have 1 company that make white copra and it still new
they running the company from 4 months ago, in 4 months they produced 6 times,
and the owner still assume this company as side job he not focus. The reasons
why he not focus because they cannot find the permanent worker, the owner still
use odd worker. Not only the worker the raw material still not surely, they didn’t
use coconot local but they wait coconot rejected from big company, the reasons is
maybe this company is still new and the owner still didn’t brave to take any risk to
buy a good coconut with good condition.

III. Alternativf Troubleshooting


- Use Good Quality of Coconut
The white copra price will be more high if they use a coconut with good
condition, as sample if they use hybrid coconut not only Indonesia, the others
country such as Irak, Israel and ETC interested with white copra.
- Make Realationship
As long as they send white copra to resseler they only got transport
assistance as a favor, if they make relationship and letter of agreement it will got
more not only transport maybe they will get worker protection and other.
- Concern From Government
Concern from government very needed in this case, the government should
be able to give them coconut seed, so they will not use the other coconut or the
reject coconut by big company, if government cannot give the seed maybe they
can help by improving the infrastructure such as the road, the road is only one
accses. some resselers still afraid to come in teluk sungka because the raod is
broke and the bridge it is too small, they afraid if they pick up the white copra
they will get problem such as stuck in the middle and the bridge collapsed.

DESA TELUK SUNGKA Page 29


- Attention To Community
To resolve the problem by community who was distrubed by smell the
copra, the company only do combistion process only in night when the
community sleeping and didn’t do activity.

DESA TELUK SUNGKA Page 30


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Melihat berbagai data dari lapangan dapat disimpulkan bahwa pemerintah,
pengetahuan manajemen, keterampilan dan media teknologi memiliki peran dalam
mendorong perkembangan UMKM.Pelaku usaha Kopra Putihharus mengetahui
pentingnya laporan keaungan guna berhasilnhya usaha yang di geluti,pelaku usaha
kopra juga harus bisa melihat situasi untuk mengembangkan usahanya,
pentingnya SDM dalam mengembangkan usaha tersebut harus benar-benar
memperhatikan kualitas SDM yang baik dan dapat dipekerjakan.
Pentingnya pemberdayaan kopra putih terhadap masyarakat petani kelapa
serta pelalu usaha untuk dapat memberdayakan kopra putih yang berkualitas dan
berstandar ekspor serta menstabilakan harga kopra saat iniguna mensejahterakan
petani kelapa di Desa Teluk Sungka.
4.2 SARAN
Peran Pemerintah dalam meningkatkan daya saing usaha Kopra Putih dari
hasil temuan di Lampangan ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Berikut
beberapa saran yang dapat dilakukan perbaikan :
- Optimalisasi pemberian pelatihan dan bantuan peralatan agar lebih tepat
sasaran dan sesuai dengan kebutuhan UMKM.
- Mencipatkan kemitraan dengan sesama UMKM.
- Membuat media informasi, agar informasi yang berkaitan dengan UMKM,
seperti informasi bahan baku, info pelatihan, bantuan kredit, informasi pasar
dan informasi lainnya dapat diakses oleh pemilik UMKM.

DESA TELUK SUNGKA Page 31


DAFTAR PUSTAKA

Wibowo,Arif. M.E.I. Makalah Mengelola UMKM dengan Baik dan Tepat.


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Winarno, Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Arum Darmawati. Optimalisasi


Pengelolaan Usaha Pengrajin Peyek Melalui Peningkatan Kompetensi
Manajerial. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

DESA TELUK SUNGKA Page 32


LAMPIRAN

a. Peta Desa

DESA TELUK SUNGKA Page 33


b. Foto Tematik

DESA TELUK SUNGKA Page 34


DESA TELUK SUNGKA Page 35
DESA TELUK SUNGKA Page 36
DAFTAR ANGGOTA
KELOMPOK KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNISI
DESA TELUK SUNGKA KECAMATAN
GAUNG ANAK SERKATAHUN 2019

No Nama Mahasiswa NIM Fakultas

1 Dany Syaputra EKONOMI


2 Dian Rutanti Harahap 301161010113 HUKUM
3 Fitri Yani 301161010030 HUKUM
4 Meri Satma Gustina 102161010017 EKONOMI
5 Mahfru Dhoni 401161010014 FTIK
6 Rahmadini 1021610100 EKONOMI
7 Rian Juanda 502161010005 FKIP
8 Rudi Setiawan 202161010003 PERTANIAN
9 Samsul Mazus 301161010087 HUKUM
10 Siti Komariyah 102161010033 EKONOMI
11 Susilawati 601161010015 FIAI

DESA TELUK SUNGKA Page 37

Anda mungkin juga menyukai