PENDAHULUAN
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang
bergerak pada berbagai bidang usaha yang menyentuh kepentingan
masyarakat. Menurut data BPS 2014, jumlah UMKM di Indonesia memiliki
57,89 juta unit atau 99,99% dari total jumlah pelaku usaha nasional.
- Sistem Pengelolaan Keuangan yang masih secara tradisional atau tidak sesuai
dengan aturan yang ada.
- Sistem pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
NO Keterangan Jumlah
1 Laki- laki 902 jiwa
2 Perempuan 711 Jiwa
3 Jumlah seluruhnya 1.613 jiwa
4 Kepadatan penduduk -
Sumber Data : kantor desa Teluk Sungka
INSTRUMENT INPUT
Desa Teluk Sungka memiliki sumber daya alam
(SDA) yang bagus untuk di kembangkan,salah
satunya di bidang perkebunan kelapa.
Pengusaha Kelapa
mampu meningkatkan
pendapatan untuk
ENVIRONMENTAL INPUT peningkatan
kesejahteraan
S O M
() Wawanca Melakukan
Masyarakat masih MAHASISWA
belum Pengusaha ra dan maksimalisasi Kepala Desa dan
mengoptimalkan SDA KKN UNISI aparatur Desa
yang dimiliki
Kelapa Observasi Pengelolaan kelapa Dapat
Meneruskan
terutama di sektor Aparat untuk meningkatkan
industri Kelapa - Edukasi kesejahteraan
Desa
masyarakat
Pekerja
Wawanca
- Kilang
ra
Sagu
Kesejahteraan Masyarakat terutama
pemilik dan pekerja usaha kelapa
akan berdampak sangat signifikan
terhadap daerah desa Teluk Sungka
jika optimasi pengelolaan usaha
telah dilakukan.
TINJAUAN UMUM
Selain itu yang menjadi prioritas kami adalah membantu Pengusaha Kopra
Putih untuk meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama pemilik dan pekerja kopra putih.
2.3. KONSEPSI
2.3.1. Kebijakan
Adapun kebijakan yang kami lakukan dalam segi keuangan nya yaitu
mengajarkan kepada pengusaha kopra putih tentang laporan keuangan yang baik
dan benar , dalam segi Manajemen yaitu menjelaskan kepada pengusaha kopra
putih pentingnya promosi dan inovasi produk untuk meningkatkan pendapatan,
dalam segi hukum yaitu memberikan pemahaman kepada pengusaha kopra putih
tentang pentingnya memiliki surat izin industri.
2.3.2. Strategi
Adapun strategi yang kami lakukan yakni terjun langsung kelapangan dan
diskusi dengan pengusaha kopra putih tentang cara meningkatkan pendapatan
usaha kopra putih.
2.3.3. Upaya
Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan yang
dihadapi oleh UMKM maka ke depan perlu di upayakan hal – hal sebagai berikut
:
3.2. PEMBAHASAN
VARIABEL X : 1. Perlindungan Hukum
2. Analisa Proses Pengolahan
3. Pengaruh Zat Sulfit Dalam Belerang
4. Peran Penting Sumber Daya Manusia
5. Analisa Usaha
6. Redisain Gudang Penyimpanan
7. How To Make White Copra
VARIABEL Y : 1. Kopra Putih
SOLUSI :
POKOK PERSOALAN :
a. Kurangnya keamanan dari masyarakat akibat terpuruknya
harga kelapa yang mengakibatkan perekonomian anjlok.
b. Kurang stabilnya harga kopra yang mengakibatkan
terpuruknya perekonomian.
POKOK PERSOALAN :
a. Harga jual kopra biasa yang sangat menurun.
b. Kurangnya pengawasan terhadap penurun harga yang berlebihan dari kopra
biasa dan kurang penjelasan bahwa kopra putih ialah solusi dari
keterpurukannya harga.
SOLUSI :
POKOK PERSOALAN :
a. Adanya jenis-jenis kopra yang kurang bagus.
b. Adanya ketidak stabilan harga dalam penjualan.
SOLUSI :
1. Harganya Stabil Namun Cukup TinggiSaat ini, kopra putih dijual da;am
kisaran harga Rp9.000 hingga Rp9.700 per kilogram. Berarti hampir
mencapai sepuluh ribu per kilogram, tergantung kualitas kopra putih yang
dihasilkan.
2. Pembuatan Kopra Cukup Sederhana Dengan teknik pemanasan semata,
baik dengan mengandalkan sinar matahari, tungku pengasapan, maupun
mesin berupa oven khusus untuk kopra, hasilnya bisa dalam jumlah
banyak. Bahkan, alternatif pengolahan kopra ini juga banyak
menguntungkan petani kelapa.
3. Dapat Dijadikan Minyak Kelapa yang Berkualitas Tinggi Banyak orang
yang membutuhkan minyak kelapa untuk kebutuhan sehari-hari.
Beberapa produk yang sudah menjadi kebutuhan kita termasuk:
Minyak goreng
Sampo
Sabun
Pelembab kulit
Obat kumur
SOLUSI :
POKOK PERSOALAN :
a. Kurangnya pengetahuan pemilik tentang pentingnya Laporan Keuangan
sehingga membuat si pemilik tidak mengetahui berapa besarnya laba/rugi
yang beliau peroleh.
SOLUSI :
SOLUSI :
SOLUSI :
POKOK PERMASALAHAN :
a. Kurangnya SDM yang menetap dalam pengolahan KOPRA PUTIH
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam
institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Pengertian
sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua yaitu SDM
makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah
wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja
pada sebuah institusi atau perusahaan.
SOLUSI :
SOLUSI :
Teknik ini sangat mengandalkan panas matahari dan cuaca, apabila sinar
matahari tidak merata, maka jamur akan menyebar pada kopra.
Lama waktu penjemuran sekitar 5 - 7 hari. Penjemuran dapat mulai
3. Cara Oven
Teknik ini dapat menghasilkan kopra putih lebih bagus dan cepat.
Kopra dimasukkan ke dalam Oven yang menggunakan kayu bakar, sabut
kelapa untuk bahan bakarnya. Hanya saja teknik Oven ini memerlukan
investasi yang cukup besar.
Berdasarkan di lokasi penjemuran kopra putih menggunakan
metode pertama dan kedua, sehingga memerlukan waktu 7 hari atau
lebih untuk mendapatkan kekeringan kopra yang diinginkan, menjadikan
kopra putih terus menumpuk menunggu kopra yang lain kering sehingga
diperlukan gudang penyimpanan kopra putih yang memadai agar kopra
yang sudah kering terhindar dari kerusakan yang merusak kualitas kelapa
dan menurunkan harga jual kopra putih
Gudang penyimpanan kopra putih memiliki peran penting untuk
menyimpan kopra putih yang sudah kering, maka dari itu peneliti
mencari permasalahan dilapangan yang membuat kendala pelaku usaha
dibidang konstruksi bangunan yang menyebabkan umur gudang pada
lokasi tidak lama.
a. Peta Desa