Anda di halaman 1dari 18

Optimalisasi Peran Generasi Millenial Untuk Berkarya

Dalam Menghadapi Revolusi Industry 4.0

SINERGI PATTIMURA MUDA DALAM


MENGEMBANGKAN POTENSI GLOBAL ANAK
ANAK PULAU BUANO DENGAN KEMAMPUAN
BAHASA INTERNSIONAL MELALUI FREE
PLC(PUAN LANGUAGE COURSE)

Oleh :

Hardianto Hitimala

UNERSITAS PATTIMURA

AMBON

2019
Optimalisasi Peran Generasi Millenial Untuk Berkarya
Dalam Menghadapi Revolusi Industry 4.0

SINERGI PATTIMURA MUDA DALAM


MENGEMBANGKAN POTENSI GLOBAL ANAK
ANAK PULAU BUANO DENGAN KEMAMPUAN
BAHASA INTERNSIONAL MELALUI FREE
PLC(PUAN LANGUAGE COURSE)
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan
permasalahan pendidikan dalam perspektif bahasa dan manfaat dari bahasa yakni
bahasa inggris. Melalui karya ini, penulis akan menguraikan secara detail apa
masalah signifikan yang dihadapai Indonesia terkhususnya Provinsi Maluku
terutama pada salah satu pulau di seram bagian barat yakni Pulau Buano utara
persoalan pendidikan. Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan yang
sangat krusial di Maluku sebagai daerah kepulauan/pesisir khususnya pulau buano
sebagai pulau yang masih tertinggal adalah lack of language skill terutama bahasa
inggris sebagai bahasa internasional. Karena memandang ini sebagai sebuah
permasalahan yang serius, maka penulis sebagai generasi milenial berinisiasi
mengusulkan sebuah gagasan lewat untaian karya yang terurai secara sistematis
melalui penulisan ini guna meminimalisir permasalahan yang ada sehingga mampu
membawa pendidikan Indonesia yang lebih baik kedepannya. Gagasan yang
ditawarkan dalam penulisan ini adalah adanya upaya menyirami ilmu pengetahuan
bagi anak anak pesisir pulau buano utara dengan kemampuan penguasaan bahasa
internasional dan bahasa asing lainnya demi terciptanya daya saing global di era
4.0 melalui penyediaan wadah kursus gratis dengan julukan Puan Language
Course dari para pengajar-pengajar berkualitas dan berpengalaman yang masih
berkapasitas milenial. Dalam upaya ini bukan hanya ilmu yang di berikan
melainkan menyediakan kesempatan besar bagi mereka yang memiliki andil dalam
hal pariwisata mengingat Maluku, bahkan Buano pada khususnya terkenal dengan
pantai yang indah indah sehingga Wadah PLC dapat memberi ruang kepada anak
anak untuk bisa berkomunikasi dengan para wisatawan asing.
Sinergi Pattimura Muda Dalam Mengembangkan Potensi Global Anak Anak
Pulau Buano Dengan Kemampuan Bahasa Internsional Melalui Free
PLC(Puan Language Course)

Di era perkembangan globalisasi, generasi muda sebagai estafet milenial harus


menjadi agent yang mampu membawa perubahan terutama melalui pendidikan.
Hal ini dikarenakan Pendidikan merupakan wadah yang berperan penting bagi
Indonesia dalam membangun sumber daya mamusia dan sumber daya alam
terutama di era 4.0. hal miris adalah Pendidikan Indonesia dibeberapa tahun
terakhir sangat memprihatinkan meskipun aktualisasi anggaran dalam kebutuhan
pendidikan telah berjalan lancar sesuai koridor. Hal ini terlihat pada ranking yang
di capai di tahun 2018. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo
Chaves mengatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia menjadi sangat rendah
dimata dunia di sebabkan karena peringkat Indonesia yang masih tetap berada di
posisi terendah dari Negara Negara tetanga, dan indicator peringkat ini tercermin
dari kasus buta huruf.Misalnya 55 persen anak berusia 15 tahun di Indonesia
secara fungsional buta huruf dibandingkan kurang dari 10 persen di Vietnam.
(Jakarta-CNN Indonesia). Kasus buta huruf ini dapat disimpulkan merujuk pada
aspek seperti kurangnya ilmu pengetahuan yang digali atau krisis potensi para
peserta didik. Dari aspek kemampuan bahasa internasional Indonesia juga masih
sangat jauh tertinggal. Director of Educational Research and Development EF
(2015), memberitahukan bahwa tes bahasa inggris pada 910.000 orang dewasa di
70 Negara menunjukan Indonesia berada di urutan ke 32 di bawah Malasya dan
India denga level kemampuan menengah. Hal yang sama juga di sampaikan oleh
CEO Karir.Com, Dino Martin, bahwa berdasarkan hasil penelitian Pusat Studi
Asean, kualitas tenaga kerja Indonesia masih kurang memadai terutama dalam hal
kompetensi bahasa inggris. Kualitas pendidikan dapat diukur dari hasil akumulasi
kualitas pendidikan di semua daerah di Indonesia. Salah satunya adalah provinsi
Maluku.

Ketua Komisi DPRD Provinsi Maluku Saadiah Uluputty (2018)


menyebutkan bahwa dari 34 provinsi di Indonesia, Maluku masuk ranking
terakhir atau kategori kualitas pendidikan terpuruk akibat tidak berfungsinya
evaluasi kompetensi guru. Dari data yang ada dapat di asumsikan bahwa potensi

1
para pendidik sangat praktis dan memiliki peranan penting dalam menggali
kemampuan para anak didik atau generasi muda. Jika kompetensi para pendidik
buruk dan tidak dievaluasi maka akan berdampak pada pengembangan para
peserta didik. Hal yang sama dapat ditemukan di salah satu Pulau di Maluku
Kabupaten Seram Bagian Barat yakni Pulau Buano Utara. Pulau Buano Utara
adalah pulau terbesar kedua di Kab SBB dengan jumlah penduduk sekitar 14000
jiwa. 65 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Buano Utara adalah generasi
muda yang dipersiapkan membawa perubahan bagi Bangsa dan Negara. Kualitas
pendidikan di Buano Utara sangat memprihatinkan. Kemampuan literasi seperti
minat baca, kemampuan IT masih sangat jauh dari kemajuan, dan yang sangat
krusial juga adalah banyak para peserta didik sangat minim sekali dalam
kemampuan Bahasa seperti bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Jangankan untukberbicara dan memahami bahasanya mengenali setiap kata atau
Vocab saja masih sangat minim. Hal ini ternyata beranjak dari pada apa yang
dijelaskan oleh Saadia Uluputty sebagai Ketua Komisi DPRD Maluku di mana
penyebab utamanya adalah kemampuan para pengajar yang tidak dievalusai
secara maksimal bahkan tidak pernah dievaluasi. Dalam kasus ini para guru tidak
serta merta di salahkan karena pada dasarnya para pengajar di pulau pulau atau
daerah daerah tertinggal rata rata memiliki banyak keterbatasan seperti pengadaan
pelatihan disebabkan jauh dari jangkauan kota, penyediaan guru yang terbatas,
guru professional dengan spesifikasi ilmu tertentu yang masih sangat minim dan
sebagainya. Para pengajar di Buano Utara masih memiliki banyak keterbatasan
dan yang paling real adalah kurangnya para pengajar yang punya profesioanl
dalam bidang ilmu yang diminati. Sebagian besar adalah guru yang berkapasitas
Honorer yang statusnya masih SMA. Salah satu contoh adalah Buano Utara
memiliki 10 sekolah yang terdiri dari SD berjumlah 4, SMP berjumlah 4, dan
SMA berjumlah 2. Semua sekolah yang ada hanya memiliki 3 Guru dalam bidang
bahasa terutama bahasa inggris. Dua diantaranya adalah PNS dan satu diantaranya
adalah honorer. Tiga guru ini harus melayani semua sekolah yang ada di Buano.
Dengan keterbatasaninilah yang menyebabkan Buano Utara memiliki generasi
yang sangat awam dengan kemapuan Bahasa Inggris. Ini adalah masalah serius
yang dihadapi Buano Utara yang harus di atasi. Olehnya itu upaya

2
menghadirkan Free PLC adalah inovasi yang bertujuan untuk memajukan
pendidikan di Maluku khususnya Pulau Buano dalam perspektip bahasa
terutama bahasa Inggris.

Saat. S (2015), Pendidikan merupakan suatu system yang terbangun dari


beberapa komponen yang berhubungan satu dengan lainnya. Komponen
komponen dimaksud diantaranya pendidik, peserta didik, kurikulum, tujuan, dan
lingkungan. Setiap komponen memiliki fungsi guna terselenggaranya proses
pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan No. 20 tahun 2003, Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara. Dari dua pendapat para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan adalah sebuah system yang dibangun guna
menggali dan mengembangkan potensi seseorang dalam upaya membangun
Bangsa dan Negara. MPRS No.XXVI/MPRS/1966, Dirumuskan bahwa esensi
pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia pancasila sejati berdasarkan
UUD 1945. Pendidikan memiliki peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila. Hal yang sama di jelaskan
dalam UU No.2 Tahun 1998, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menegembangkan manusia Indonesia yang
beriman, berilmu, dan bertakwa.

Pendidikan sendiri terdiri dari dua jenis yakni pendidikan formal dan non
formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat yang meliputi kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang
memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berbicara mengenai
pendidikan maka berbicara mengenai kemampuan berkomunikasi, dan berbicara

3
mengenai komunikasi maka berbicara pula tentang kemampuan bahasa. Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri;
Percakapan yang baik; Tingkah laku yang baik; Sopan santun, (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Di era 4.0 ini kemapuan bahasa Indonesia belum cukup untuk
memajukan bangsa terutama dalam mengatasi permasalahan yang telah diuraikam
diatas. Namun, kemampuan bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Bahasa inggris
merupakan bahasa Internasional yang dipergunaka sebagi alat komunikasi antar
negara diseluru dunia. Bahasa Inggris merupakan skill utama yang mampu
menghantarkan kita pada world networking. Olehnya itu, dalam membangun
kemampuan bahasa seseorang maka lembaga lembaga tertentu,atau komunitas
komunitas kursus tertentu sangat dibutuhkan. Pendidikan yang diselenggarakan
oleh lembaga kursus dapat memberikan sumbangan pendidikan kepada bangsa
sabagai salah satu bentuk pendidikan nonformal (Pasal 13 ayat 1 UU No. 20
Tahun 2003). Hal yang sama di jelaskan bahwa Penyelenggaraan kursus bahasa
Inggris adalah suatu upaya untuk membelajarkan peserta didik dalam penguasaan
bahasa Inggris (Degeng, 1990). Hal ini mengindikasikan ternyata tempat kursus
adalah wadah yang efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa teruta bahasa
inggris. Upaya lembaga kursus bahasa Inggris adalah untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris
sehingga dapat menjawab dan merespon lingkungan pengguna jasanya
(Krakower, 1985). Kehadiran lembaga kursus bahasa Inggris adalah untuk
menuntun manusia dalam memahami ilmu yang mendalam mengenai bahasa
inggris itu sendiri.

Olehnya itu, selaku Pattimura muda yang memiliki mimpi, kami berinovasi
membangun wadah yang serupa dengan lembaga kursus lainnya yang bersifat
pendidikan nonformal guna menjawab serta mengatasi tantangan diatas. Upaya
dan sinergi yang dilalukan yakni kami membangun Free PLC (Puan Laguage
Course) untuk anak muda maluku yang berada dipesisir terkhusus buat anak anak
pulau Bauno tercinta. Free PLC (Puan Language Course) adalah sebuah inisiasi
yang ingin diciptakan oleh penulis guna memberikan ilmu pengetahuan terhadap
anak anak atau generasi muda di pulau Buano Utara. Free PLC merupakan salah

4
satu wadah yang serupa dengan lembaga kursus bahasa lainnya dibawah payung
pendidikan non formal namun, PLC sendiri agak berbeda dari lembaga kursus
yang telah diketahui oleh pemerintah dimana Free PLC terlihat seperti komunitas
literasi yang berinovasi membawa perubahan anak anak pesisir pada pengetahuan
yang global yakni the knowledge of English Language dan bahasa asing lainnya
agar bisa bersaing dirana global selayaknya mereka yang diluar sana. PLC akan
berupaya dibangun selayaknya lembaga kursus bahasa lainnya jika telah cukup
berkembang dan kalaupun tidak akan tetap diusahakan sebagaimana mestinya.
Kenapa harus Free? Karena mengingat penghasilan mereka yang dipesisir sangat
minim sehingga upaya mewujudkan realisasi PLC adalah dengan gratis dalam
pembiayaan dimana setiap anak yang datang menimbah ilmu di PLC tidak
dipungut biaya melainkan diberi siraman ilmu yang bermanfaat. Kenapa harus
PLC? Yang melatar belakangi upaya mewujudkan PLC adalah karena
permasalahan-permasalahan yang telah duraikan sebelumnya. Diberi nama PLC
karena untuk menyimbolkan bahwa wadah ini dibangun untuk mengembangkan
potensi bahasa anak anak pulau Buano. Kata “Puan” dari satuan kata “Puan
Language Course”adalah symbol dari nama Pulau Buano itu sendiri. Olehnya itu
sasaran peserta/anak anak didik dalam PLC adalah semua anak anak yang ada di
Pulau Buano Utara. Di Maluku sendiri faktanya sudah memiliki beberapa tempat
kursus bahasa seperti Horukane Course,yang dikelola oleh Ketua Prodi Bahasa
Inggris Unpatti, Sart Course, dan masih ada lainnya namun untuk SBB dan Buano
khususnya tidak ada sentuhan upaya seperti yang demikian. PLC diprioritaskan
bagi para anak-anak atau generasi mudah namun juga di peruntuhkan oleh siapa
saja yang ada di Pulau Buano yang ingin belajar bahasa. Inisiasi munculnya PLC
bukan hanya didasarkan pada permasalahan yang ada, namun mengingat tempat
kusrus itu sendiri mempunyai andil besar dalam membangun pengetahuan
generasi muda. Contoh yang kongkrit adalah Kampung Inggris Pare. Kampong
ingris Pare adalah sebuah lembaga kursus bahasa inggris yang mampu
menciptakan tunas tunas muda dengan kapabilitas bahasa Inggris terbaik. Awal
perjalanan Kampung Ingris Pare memiliki kesamaan seperti PLC yang akan kami
realisasikan ini. Sehingga kami sangat optimis bahwa PLC akan membangun
generasi Buano yang berkualitas dam berbahasa Inggris.

5
Berbicara mengenai realisasi maka tak terlepas pisahkan dari sarana dan
prasarana. Moenir (1992), Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan
kerja, fasilitas yang utama dalam pelaksanaan pekerjaan. KBBI, (2002) Prasarana
adalah segala yang menjadi penunjang terlaksananya suatu proses. Olehnya itu
sarana dan prasarana yang disiapkan PLC yakni Penyediaan Pengajar dan
bangunan sebagai syarat terpenting berjalannya kursus. PLC adalah platform
untuk membantu generasi mudah di Pulau Buano dengan ilmu pengetahuan
tentang bahasa terutama bahasa inggris. PLC adalah wadah yang diinisiasikan
oleh kami/penulis sebagai para generasi muda yang cukup berpengalaman dalam
bidang kebahasaan terutama bidang bahasa inggris.

Olehnya itu upaya yang dilakukan dalam PLC adalah penyediaan subjek
ilmu kebahasaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Subjek ilmu yang
disediakan yakni Bahasa Inggris sebagai subjek utama serta ada bahasa asing
lainnya sebagai tambahan ilmu pengetahuan seperti bahasa mandarin dan bahasa
arab. Dari ketiga subjek ini maka diupayakan pengajar yang punya kecakapan
dalam bidang subjek masing masing. Pengajar yang disediakan adalah para
inisiator tersendiri terdiri dari Hardianto Hitimala, Dandy Kamsurya, Muhammad
Urwa, dan Fanuel Kailuhu. Didalam proses pembelajarannya anak anak bukan
hanya diajarakan untuk bisa berbahasa tetapi mereka juga akan diajarkan
bagaimana menulis dan berpidato dengan baik. Kecakapan public speakeing
mereka akan ditingkatkan melalui pelatihan pelatihan khusus. Dan Upaya yang
berikut yang harus dilakukan PLC adalah penyediaan sarana pembangunan
sebagai salah satu syarat terealisasinya PLC dengan baik. Upaya yang diusahakan
yakni penyediaan bangunan. Adapun beberapa upaya diantaranya Bangunan
Gantung, danTempat santai. Bangunan yang direncanakan PLC adalah bangunan
gantung sebagai simbolisasi tradisional masyarakat setempat dimana sebagian
besar masyarakat memiliki rumah gantung. Dari sisi lain bangunan gantung
bertujuan untuk memudahkan anak anak mendapatkan kehangatan angin sehingga
mereka merasakan kenyamanan dalam menerima ilmu. Bangunan gantung yang
tersedia tiga ruangan untuk tiga bahasa. PLC juga menyiapkan bangunan
cadangan mengantisipasi anak didik yang banyak jumlahnya dan bangunannya
dapat dilihat di lampiran. Berikut adalah tempat santai yang disediakan PLC.

6
PLC mendirikan tempat santai berupa tempat kepo (kajian edukasi penuh
motivasi) bareng berupa nasehat-nasehat umum dengan tujuan untuk lebih
merangsang anak anak Buano Utara agar tetap semangat dalam mengasah
kemampuan bahasa mereka dengan terus mengikuti pelaksanaan kursus oleh PLC.
Di tempat santai akan disediakan hal hal berupa snak untuk dicicipi setelah proses
belajar mengajar berakhir. Hal ini agar perhatian anak anak tetap stabil.

Desain gambar gantung Desain tempat santai

Demi terealisasinya PLC terutama dalam hal sarana dan prasarana yang telah
direncanakan, maka sudah tentu ketersediaan anggaran sangat dibutuhkan, namun
untuk menjalankan PLC tidak terlalu membutuhkan banyak biaya karena semua
bahan yang digunakan untuk pembangunan berasal dari bahan tradisional dimana
bahan dasarnya adalah bambu dan daun rumbia sebagai atap/penutup. Untuk
membangun sarana dan prasarana, para inisiator berusaha mensosialisasikan PLC
kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama bekerja secara gotong royong.
Anggaran awal yang dibutuhkan bisa mencapai 3000.000 untuk pembelian paku
dan material lainnya dalam pembangunan. Untuk bahan ajar para inisiator bisa
menggunakan buku-buku pribadi dan bahan ajar lainnya bisa kita ajukan proposal
kepemerintah terkait. Selanjutnya adalah jadwal. PLC mengatur pertemuan
berlangsung 2 kali pertemuan dalam seminggu yakni sabtu dan minggu mengingat
diwaktu-waktu itu banyak diantara mereka mempunyai waktu luang.

PLC di pastikan memiliki peranan penting yang bertujuan untuk


mengembangkan potensi global anak anak pesisir Pulau Buano dalam bersaing di
era global dengan kemampuan bahasa yang kompetitif. Kehadiran PLC akan
memperkaya potensi para anak anak pesisir Pulau Buano sehingga mampu
bersaing di pentas lokal, nasional bahkan internasional, mampu bersaing
mengikuti perkembangan teknologi, dan memudahkan mereka mengejar beasiswa

7
beasiswa luar negeri seperti mereka diluar sana. PLC akan membuat mereka jauh
dari marjinalisasi karena ketertinggalan mereka dengan world development akan
hilang sehingga mereka mampu membaca keadaan dunia hari hari ini. Dan yang
lebih penting adalah PLC dapat membenahi pembangunan pendidikan masyarakat
Buano Utara. Yang paling mendasar adalah melalui PLC anak anak akan merasa
mudah ketika diperhadapkan dengan situasi dimana mereke diberikan kesempatan
untuk study abroad, atau test TOEFL, IELTS dan sebagainya. Puan Language
Course akan menjadi akses untuk anak anak pulau Buano untuk mengasah
kemampuan lewat event-event tertentu seperti kompetisi speech, debate, story
teling, spelling bee, dan lainnya guna memperkaya pengetahuan bahkan pola piker
mereka karena sudah tentu PLC akan membangun mitra dengan komunitas
komunitas tertentu yang biasanya membuat event-event tersebut sehingga bisa
didaftarkan. Bukan hanya tingkat local, PLC juga akan berusaha
merekomendasikan mereka yang layak untuk berkompetisi di tingkat nasional.

Kesimpulannya adalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam


mengembangkan hubungan antara pendidikan dan realitas kehidupan yang mantap
dan bermakna dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan peranan pendidikan
yang mendasar untuk memanusiakan manusiaPendidikan merupakan alat atau
jembatan yang memiliki peranan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai amanat pancasila UUD 1945. Dalam upaya membangun pendidikan
maka kemampuan komunikasi berbahasa menjadi kunci dalam membangun
Indonesia yang lebih baik di era 4.0, sehingga gagasan yang harus diterapkan anak
mudah adalah menciptakan wadah untuk perubahan. Olehnya itu salah satu wadah
yang efektif untuk mewujudkan Indonesia sejahtera yang mampu bersaing di
pentas global adalah penyediaan tempat kursus gratis pada anak anak yang berada
pada daerah tertinggal seperti Pulau Buano Kab SBB Provinsi Maluku dengan
julukan Free PLC (Puan Language Course)

8
DAFTAR PUSTAKA

Rodrigo Chaves (2018), Kualitas Pendidikan Indonesia masih Rendah. CNN


Indonesia. Di apload oleh Fauzie, Kamis 2018.
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180607113439-284-
304214/bank-dunia-kualitas-pendidikan-indonesia-masih-rendah

Director of Educational Research and Development EF (2015), Pentingnya


KompEtisi Bahasa Inggris di Era MEA. Berita Satu. Di apload jumat, 6
November 2015. http://www.com/pendidikan/320084-pentingnya-
kompetisi-bahasa-inggris-di-era-mea.html

CEO Karir.Com, Dino Martin, (2015) Pentingnya KompEtisi Bahasa Inggris di


Era MEA. Berita Satu. Di apload jumat, 6 November 2015.
http://www.com/pendidikan/320084-pentingnya-kompetisi-bahasa-inggris-
di-era-mea.html

Ketua Komisi DPRD Provinsi Maluku Saadiah Uluputty (2018), Kualitas


Pendidikan Maluku terpuruk di Indonesia. Antara Maluku. Di publish oleh
Leonard pada sabtu, 25 agustus 2018 pukul 15.01 WIB.
https://ambon.antarnews.com/berita/46188/kualitas-pendidikan-maluku-
terpuruk-di-indonesia

Saat. S (2015), Faktor-Faktor Determinan Dalam Pendidikan (Studi Tentang


Makna dan Kedudukannya dalam Pendidikan). Jurnal Al-Ta’dib Vol. 8 No.
2, Juli-Desember 2015. Makasar.

UU No.2 Tahun (1998), Pendidikan dan Lembaga Kependidikan. Pusat Bahasa di


Yogyakarta

Degeng, (1990). Peranan Lembaga Kursus Bahasa Inggris dalam Pembangunan


Pendidikan Masyarakat Tulungrejo Pare Kediri (Studi Kasus di SMART
International Language College). Disertasi Dan Tesis Program
Pascasarjana Um, 2008.
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/827
Krakower, (1985). Peranan Lembaga Kursus Bahasa Inggris dalam Pembangunan
Pendidikan Masyarakat Tulungrejo Pare Kediri (Studi Kasus di SMART
International Language College). Disertasi Dan Tesis Program
Pascasarjana Um, 2008.
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/827

https://www.kampunginggris.id/tempat-kursus-bahasa-inggris-terbaik-di-
indonesia/
LAMPIRAN

1. Biodata

Judul Naskah Esai : Sinergi Pattimura Muda Dalam


Mengembangkan Potensi Global Anak Anak Pulau
Buano Dengan Kemampuan Bahasa Internsional
Melalui Free PLC(Puan Language Course)

Nama Peserta : Hardianto Hitimala

TTL : Buano Utara 24 September 1996

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Email : hardyantohitimala@gmail.com

No Tlf/Hp : 082198100975

Motto : One pen, one child, one teacher, can change the world
(Malala)

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Asal Universitas : Universitas Pattimura Ambon


2. Scan KTM
3. Bukti Pembayaran
4. Struktur

Inisiator

Hardianto Hitimala
English Course Teacher

Pengajar

Dandy Kamsurya Fanuel Kailuhu

English Departmen student English Departmen student

Arabic language course Teacher Chinese Course Teacher

Muhammad Urwa
English Departmen student

Arabic Course Teacher

5. Catatan Singkat :

Pulau Buano merupakan Pulau yang dengan populasi masyarakat terbanyak


ke dua di Kab. SBB, sekaligus menjadi desa tertinggal masalah pendidikan di
SBB dan di Maluku. Penulis dapat mengatakan ini karena penulis adalah salah
satu masyarakat asli Pulau Buano yang lahir dan dibesarkan disana bahkan
menempuh bangku sekolah dari sd, smp, dan sma di sana sehingga penulis bisa
mengetahui kondisi real yang terjadi
6. Gambar

Desain gambar bangunan biasa PLC


Catatan :
Hasil gambar didesain oleh Dandy Alfasya Kamsurya

Gambar Bambu yang dgunakan/dianyam menjadi bangunan

Peta Pulau Buano di Kab SBB, Maluku


7. Prestasi yang pernah dicapai
a. Finalis Esai Nasional 2019 (GELIS 2019) di Universitas Negeri
Jogjakarta
b. Peserta, Finalis, serta Best Paper tingkat Nasional di Liang Art Essay
Competition 2018 di Semarang
c. Delegasi Rembuk Pemuda Nasional 2018 di Bali
d. Delegasi di Exchange International Youth Summit 2018 at Australia
e. Juara Tiga Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Fakultas Tahun 2018
f. Alumni Mahasiswa Access Micrhoschoolarship Ambon batch 5 site
Ambon from Rello US Embassy sponsored by UI

Anda mungkin juga menyukai