Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF


(POWTOON) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI
KELAS IV SD NEGERI 2 LEJANG KAB. PANGKAJENE DAN
KEPULAUAN

DISUSUN OLEH :

NUR AFRIANI AMALIA

19 082 014 001

PGSD A1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlu kita ketahui bahwa Pendidikan sangat mempunyai peran penting

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta menjadi upaya

mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang terdapat pada pembukaan

Undang-Undang 1945 pada alinea keempat “memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pendidikan dipandang sebagai proses yang

bermanfaat dalam kehidupan yang bukan semata-mata hanya sebagai persiapan

untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa

Pendidikan tidak terlepas dari sebuah usaha yang dilakukan secara sadar melalui

kegiatan belajar mengajar, sebab tanpa belajar manusia mungkin tidak dapat

mengembangkan minat, bakat dan kepribadiannya sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

Al-Qur’an berkali-kali menjelaskan pentingnya pengetahuan. Tanpa

pengetahuan, niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Al-Qur’an

memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan sebagaimana firman

Allah dalam QS at-Taubah (9): 122 disebutkan:

۞ ‫َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا َك ۤافَّ ۗةً فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُكلِّ فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْ ا‬

َ‫ࣖ فِى ال ِّدي ِْن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا^ قَوْ َمهُ ْم اِ َذا َر َجع ُْٓواِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن‬
Terjemahnya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,

supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa

betapa pentingnya pengetahuan bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan

pengetahuan, manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang buruk, yang

benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa madarat.

Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” 1. Undang-

undang ini menyebutkan bahwa yang berfungsi membantu mengembangkan

potensi diri dan membentuk karakter serta mencerdaskan kehidupan bangsa

adalah Pendidikan nasional. Menurut Maunah (2009), inti Pendidikan terjadi

dalam prosesnya, yakni situasi terjadinya dialog antara peserta didik dengan

pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki

oleh pendidik, agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat.

1
Bambang Kesowo, 2003 : dalam artikel Sistem Pendidikan Nasional. Warga Negara. Masyarakat.
Pemerintah. Pemerintah Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301)
Mengingat pentingnya Pendidikan dalam mengembangkan potensi diri dan

membentuk karakter serta mencerdaskan kehidupan bangsa peran seorang guru

dan peserta didik sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan belajar mengajar

(KBM). Mengajar dalam konteks proses Pendidikan di era modern ini bukan

hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga sebagai proses

mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Belajar adalah suatu aktivitas yang

sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam diri

individu. Perubahan dalam arti menuju ke perkembangan pribadi individu

seutuhnya (Departemen Pendidikan Nasional dalam Sari & Rahmat 2008: 24).

Melihat pernyataan diatas maka pemerintah melakukan berbagai upaya

untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan kualiatas pendidik

atau guru, penyempurnaan kurikulum, inovasi pembelajaran, serta penyediaan

sarana dan prasarana yang dapat menunjang mutu Pendidikan di Indonesia.

Dengan penyediaan sarana dan prasarana yang ada, dan di dukung dengan peran

guru yang aktif serta kreatif diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas

Pendidikan. Pada dunia Pendidikan khususnya jenjang sekolah dasar seorang guru

mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas

anak didiknya. Sekolah Dasar (SD) adalah bagian terpenting dalam struktur

pendidikan. Jika jenjang Pendidikan di Sekolah Dasar berlangsung selama 6

tahunan, di lanjutkan dengan jenjang Pendidikan ini diperoleh level rendah yang

dimana peserta didik pertama kali menangkap Ilmu Pengetahuan dan penanaman

karakter saat usia dini. Jadi, guru dituntut untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki siswa dan berperan penting dalam menciptakan suasana pembelajaran


yang nyaman dan kondusif agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan

baik.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat memfasilitasi

kebutuhan belajar siswa serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan hakikat pembelajaran, yaitu Menurut Suherman dalam Asep jihad

(2013:11) “Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik

dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap”.

Pembelajaran dapat dimaknai sebagai proses penambahan pengetahuan dan

wawasan melalui rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang

dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya, sehingga terjadi perubahan yang

bersifat positif, dan pada tahap akhir didapat keterampilan, kecakapan dan

pengetahuan baru. Pembelajaran bertujuan agar siswa dapat mencapai kompotensi

dasar suatu muatan pembelajaran yang sesuai dengan jenjang kognitifnya. Agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai makan seorang guru harus bias merancang

pembelajaran dengan memperhatikan muatan pembelajaran, karakteristik siswa,

dan lingkungan belajar siswa. Selain itu, materi-materi ajar harus disiapkan dan

dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman agar siswa cepat mengerti dan

mengingat pelajaran dalam jangka waktu yang relatif lama.

Media pembelajaran adalah perantara sarana komunikasi bagi seorang guru

untuk membantu pemahaman peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan menggunakan media pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih

menarik dan tidak terkesan monoton selain itu siswa juga dapat terlibat langsung
dalam penggunaan media pembelajaran itu sehingga siswa dapat lebih aktif dan

suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Maka dari itu, media pembelajaran

sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.

Pada masa sekarang kita berada pada generasi Z, dimana generasi ini

merupakan generasi digital yang mahir akan teknologi dan berbagai aplikasi

computer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan Pendidikan maupun

pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah. Nah, pada zaman sekarang

anak-anak khususnya pada jenjang Sekolah Dasar dunia teknologi digital seperti

bermain game online, youtube dan aplikasi-aplikasi sosial media yang lain itu

menjadi hal yang sangat lumrah kita lihat. Hal ini dapat mempengaruhi hasil

belajar para siswa-siswi di jenjang Sekolah Dasar khususnya pada pembelajaran

IPA. Materi yang disajikan hanya bersumber pada buku siswa dan buku guru

hanya memberikan pengajaran satu arah saja. Jika hal ini terus dibiarkan maka

akan mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA.

Sejalan dengan penjelasan diatas permasalahan yang ditemui berdasarkan

hasil observasi di SD Negeri 2 Lejang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

adalah kurangya pengembangan media pembelajaran. Sebagian bersar proses

pembelajaran masih berpatokan dengan buku pelajaran yang masih terkesan

kurang inovatif. Penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang terlihat

dari siswa yang masih cenderung bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan

siswa asik dengan kegiatannya sendiri selama pembelajaran.


Melihat masalah seperti ini, maka dari itu sebagai seorang guru tidak boleh

kahabisan akal dalam menyikapi hal seperti ini harus bisa dijadikan peluang untuk

menciptakan berbagai media pembelajaran solusinya adalah membuat proses

pembelajaran dikelas yang dapat melibatkan aktifnya peserta didik dengan

menggunakan media interaktif , yaitu video animasi berbantuan aplikasi powtoon,

maka dalam proses pembelajaran harus selalu melibatkan keaktifan siswa. Dengan

demikian maka dikembangkanlah sebuah media dengan Judul Penerapan

Pembelajaran Multimedia Interaktif (Powtoon) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Lejang Kab. Pangkajene Dan Kepulauan.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahannya yaitu :

1) Bagaimana deskripsi media pembelajaran interkatif berbasis video animasi

berbantuan aplikasi powtoon pada mata pelajaran IPA di Kelas IV SD

Negeri 2 Lejang Kab. Pangkajene Dan Kepulauan ?

2) Bagaimana validitas media pembelajaran interkatif video animasi pada

mata pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Lejang Kab. Pangkajene Dan

Kepulauan ?

3) Bagaimanakah tingkat kepraktisan media pembelajaran interaktif dengan

video animasi pada mata pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Lejang

Kab. Pangkajene Dan Kepulauan ?


1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas adapun tujuan dari

penelitian ini yaitu :

1) Untuk mengetahui mengenai deskripsi media pembelajaran interkatif berbasis

video animasi berbantuan aplikasi powtoon pada mata pelajaran IPA di

Kelas IV SD Negeri 2 Lejang Kab. Pangkajene Dan Kepulauan

2) Untuk mengetahui validitas media pembelajaran interkatif video animasi pada

mata pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Lejang Kab. Pangkajene Dan

Kepulauan.

3) Untuk mengetahui tingkat kepraktisan media pembelajaran interaktif dengan

video animasi pada mata pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Lejang Kab.

Pangkajene Dan Kepulauan.

1. 4 Manfaat Hasil Penelitian

Adapun hasil prnelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembelajaran di

kelas khususnya pada mata pelajaran IPA baik secara teoritis atau pun secara

praktis. Berikut manfaat dalam penelitian ini adalah :

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat membantu guru dalam meberikan pelajaran-

pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Penelitian ini mengambil media

interaktif didasarkan pada pentingnya media dalam proses pembelajaran di

kelas, sehingga pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengaruh

positif.
2) Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Penelitian media interaktif berbasis video ini diharapkan mampu

membantu dan memberikan fasilitas kepada peserta didik agar bias

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai sarana untuk

pembelajaran diri bahwa belajar merupaka proses bukan berorientasi

pada nilai saja.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

informasi yang berguna tentang media pembelajaran yang inovatif,

khususnya tentang media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi sekolah,

khususnya pada SD Negeri 2 Lejang, dalam memperbaiki peoses

belajar mengajar pada mata pelajaran IPA.

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang


memerlukan tambahan dasar teori, baik untuk bahan pengembangan

pembelajaran maupun penyelesaian tugas akhir.

Anda mungkin juga menyukai