Metode Grouting TAM Bajulmati PDF
Metode Grouting TAM Bajulmati PDF
Metode Grouting TAM Bajulmati PDF
PENGHARGAAN KARYA
KONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2014
Judul Karya:
Grouting dengan Metode Tube a Manchete (TAM) di Proyek
Waduk Bajulmati
Kategori Karya*)
X√ Metode Konstruksi
x
Teknologi Konstruksi
Arsitektur
Teknologi Tepat Guna
Diajukan oleh:
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
1
DAFTAR ISI
2
FORMULIR PENDAFTARAN
4. Telepon/ HP 021-8516290
5. Fax 021-8516095
6. Email sistem@brantas-abipraya.co.id
PerancahStruktur Balok &Lantai menggunakan
Shoring Truss pada Proyek Jembatan Dolago
7. Judul Karya Sulawesi Tengah
□Metode Konstruksi
4)
□Teknologi Konstruksi
8. Kategori
□Arsitektur
□Teknologi Tepat Guna
Bidang Pekerjaan
9. (Kontraktor/ Konsultan Perencana/ Kontraktor
Peneliti, dsb.)
1. Bendung dan bendungan
2. Jalan Jembatan
10. Riwayat Pekerjaan
3. Gedung
4. dll
Dody Setiawan, ST
3
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2014
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya/kami *) ajukan dengan
judul “ Grouting dengan Metode Tube a Manchette (TAM) di Proyek Waduk Bajulmati”
adalah hasil karya cipta: Sendiri (selaku individu/perorangan)
√ Kelompok (Tim/Perusahaan/Instansi/Kerjasama Operasi)
dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta
belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya.
Bila dikemudian hari ternyata pernyataan yang saya/kami *) buat ini tidak benar, maka
saya/kami *) membebaskan Panitia/Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia
2014 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi
sebagai berikut:
1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian;
2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/penerima Penghargaan Karya Konstruksi
Indonesia 2014 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima;
3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan
merupakan karya orisinil kami atau merupakan jiplakan/tiruan/pengakuan atas karya
pihak lain.
Materai
Rp 6000,-
Dody Setiawan, ST
4
PROPOSAL KARYA
5
Grouting dengan Metode Tube a Manchette (TAM) di Proyek
Waduk Bajulmati
A. Abstraksi
Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo Jawa Timur merupakan salah satu
penghasil beras bagi daerah tersebut. Wilayah ini belum dikembangkan secara
maksimal karena masalah keterbatasan air.Pada musim hujan air sungai
langsung terbuang ke laut, sedangkan pada musim kemarau kekurangan air.
Pembangunan Waduk Bajulmati diharapkan dapat menampung air sehingga
dapat dimanfaatkan untuk irigasi.
Lokasi Waduk secara geologi kurang memenuhi syarat. Kondisi geologi lokasi
proyek didominasi oleh 2 produk endapan vulkanik muda yaitu endapan vulkanik
Ijen Tua yang terdiri dari batuan sedimen gunung api, batu apung, tuff dan lava
basalt dan endapan vulkanik Baluran yang terdiri dari lava basalt, batuan
sedimen gunung api dan lahar. Kedua endapan tersebut ditutupi oleh endapan
alluvial yang bersifat unconsolidated. Untuk mengatasi hal tersebut perlu
dilakukan perbaikan kondisi geologi dengan metode grouting.
Lokasi Proyek
Waduk
Bajulmati
6
Lokasi
Grouting
1. LATAR BELAKANG
Syarat lokasi Waduk adalah kondisi tanah memenuhi syarat daya dukung dan
stabil terhadap erosi (rembesan). Salah satu metode perbaikan pondasi adalah
dengan melakukan grouting di lokasi main dam dan dibagian hulu cofferdam.
Grouting merupakan perbaikan tanah dengan cara menginjeksikan bahan cair
yang akan mengisi semua retakan dan lubang.Grouting juga berfungsi untuk
memperkuat formasi lapisan tanah dan sekaligus menjadikan lapisan tanah
tersebut menjadi padat, sehingga mampu untuk mendukung beban bangunan
yang direncanakan.
7
Additonal Works
Grouting
Eksisting Grouting
Grouting Area Spillway
Rencana TAM
Tunnel Grouting Area
Main Dam
8
Jenis Batuan Uraian
River Deposit Berupa endapan sungai berukuran boulder hingga fine
gravel yang looses dan highly permeability, lapisan ini
terdapat dibawah muka preatic air tanah sehingga jenuh
air. Endapan alluvial tersebut merupakan endapan yang
hardy groutable, karena sifatnya yang jenuh air dan
mengalirkan air tanah.
Tabel 2-2 Kondisi Geologi Pada Batuan Unconsolidated Sediment
Dari uraian diatas, terlihat bahwa kondisi geologi pondasiWaduk Bajulmati terdiri
dari lebih dari satu jenis batuan dengan tingkat kerusakan geologi yang berbeda-
beda. Hal ini terlihat jelas dengan besarnya angka permeabilitas yang
mencapai s/d cm/detik. Kondisi geologi yang buruk tersebut (porous)
dapat menyebabkanmenurunnya daya dukung tanah/batuan dan memperbesar
terjadinya rembesan air melalui bawah pondasi waduk.
9
Di dalam ‘Buku Pedoman Grouting Untuk Bendungan’ disebutkan bahwa syarat
angka permeabilitas (k) adalah k ≤ n x 10 –5 cm/detik dan nilai Lugeon berkisar
antara 1 s/d 5. Angka permeabilitas dan lugeon merupakan acuan dalam
menentukan kelayakan suatu waduk.
Pada lokasi dasar sungai (riverbed) terdapat endapan sungai berukuran boulder
hingga fine gravel yang bersifat lepas dan mudah runtuh. Kondisi batuan ini
menyebabkan pengeboran dan pemasangan packer sulit untuk
dilaksanakan,sehingga dipilih grouting dengan metode Tube A Manchette
(TAM).
3. URUTAN PELAKSANAAN
Urutan pelaksanaan grouting dengan metode Tube a Manchette (TAM)
ditunjukkan sesuai flow chart di bawah ini :
10
Mulai
Pengeboran Ø 66 – 73 mm
Setiap Stage (1 Stage = 2,5 m)
Pemasangan Casing
Pengaman Ø 89 mm
Pre – Grouting
(Di Luar Pipa Manchette)
Selesai
11
Digunakan untuk membentuk zona dengan permeability rendah dan
memperbaiki strength pada daerah hulu dari pondasi main dam, Kedalaman
lubang bor mencapai 5 m dengan jarak antar lubang 1 m.
c. Sub Curtain Grouting
Digunakan untuk membentuk sebuah zona vertikal yang dalam dengan
permeability rendah. Kedalaman lubang bor mencapai 15 m dengan jarak
antar lubang 1 m.
d. Curtain Grouting
Digunakan untuk membentuk sebuah zona vertikal yang dalam dengan
permeability rendah dan memperbaiki kekuatan dalam pondasi batuan.
Kedalaman lubang bor mencapai 40 m dengan jarak antar lubang 1 m.
Curtain grouting
Blanket Blanket
upstream downstream
12
Gambar 4-2 Skema Upstage Grouting
13
Gambar 5-1 Skema Pelaksanaan Pengeboran
Tahapan pelaksanaan :
a. Pengeboran dimulai dengan Ø 66-73 mm dari kedalaman 0.00 m hingga 2.50
atau 5.00 m tergantung kondisi batuan.
b. Water Pressure Test (WPT).
c. Pemasangan casing Ø 83-89 mm hingga kedalaman 5.00 m termasuk
membersihkan kotoran didalam casing.
d. Pemasangan casing dan pekerjaan WPT dengan pengeboran Ø 66-73 mm
kembali ke stage 2 (kedalaman 5-7, 5 atau 10 m).
e. Pemasangan casing Ø 83-89 mm dan melakukan pengeboran kembali pada
kedalaman 5-10 m serta membersihkan kotoran didalam casing.
f. Pengeboran Ø 66-73 mm untuk stage 3 (kedalaman 10-15 m) dan seterusnya
diikuti dengan pemasangan casing hingga kedalaman 40 m.
14
Gambar 5-2 Pelaksanaan Pengeboran (drilling)
15
Gambar 6-1 Skema Pelaksanaan Water Pressure Test
16
Gambar 6-3 Rumus Perhitungan Nilai Lugeon (Lu)
ADD QR
WPT. RECORD : 94 (T) (MAINDAM)
STAGE DEPT.H
DATE : 17/1/2014 HP : 1.5 : 2a : 2,5 m
READING OF FLOW
ELAPSED WATER METER TOTAL INJECTED LUGEON
PERIODE
TIME WATER WATER
TIME PRESSURE FROM TO TAKE TAKE RATE VALUE
(Min) (Min) (kPa) (Liter) (Liter) (Liter) (Liter) Q=litre/min (Lu)
13.21 1 2.0 898 905,0 7,0
1 912,0 7,0
1 920,0 8,0
1 927,0 7,0
1 935,0 8,0
1 942,0 7,0
1 950,0 8,0
1 957,0 7,0
1 965,0 8,0
13.31 1 10 972,0 7,0 74,0 7,40 13,76
17
Gambar 6-4 Penampang Lugeon As Waduk Sebelum Grouting
18
Gambar 7-1 Pemasangan Pipa Manchette
19
Gambar 8-1 Pelaksanaan Pregrout
20
Gambar 9-1 Pelaksanaan Grouting Manchette
1 : 10 10 100 103,2 2x
1:5 20 100 106,4 4x
1:3 40 120 132,7 4x
1:2 40 80 92,7 4x
1:1 40 40 52,7 8x
1 : 0,5 80 40 65,5 4x
Tabel 10-1 Komposisi Campuran TAM Grouting
21
11. TEKANAN INJEKSI GROUTING
Faktor yang penting pada saat pelaksanaan grouting adalah tekanan grouting
dan pencampuran grout. Tekanan grouting yang tinggi akan membuat lebih
mudahnya cairan semen untuk menyebar mengisi celah retakandan pori batuan
secara efektif, namun apabila tekanan terlalu tinggidapat merusak batuan
dasarnya, sedangkan jika tekanan terlalu rendah menyebabkan campuran
semen tidak mencapai lubang yang agak jauh yang berakibat grouting menjadi
tidak efektif.
Berikut ini tekanan grouting yang bisa digunakan sebagai petunjuk tipikal
tekanan yang diperlukan :
Stage I II III IV V VI
Depth (m) 1–5 5 – 10 10 - 15 15 - 20 20 – 25 25 – 30
Tekanan (kg/cm2) 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0
Tabel 11-1Tekanan GroutingAdditionalMenurut Kedalaman
22
Tahapan pelaksanaan pencampuran semen grouting :
a. Memasukan air ke dalam grout mixer hingga sesuai dengan volume air yang
ditetapkan.
b. Kemudian semen dimasukan ke dalam grout mixer, proses mixing semen dan
air di grout mixer berlangsung beberapa saat (± 1 menit).
c. Setelah campuran semen grout siap, kran pada grout mixer dibuka untuk
menyalurkan cairan semen grout ke hooper untuk dipompakan ke lokasi
lubang grouting melalui selang water hose ke pressure gauge sebelum masuk
ke lubang grouting.
d. Jika cairan semen grout pada hooper volumenya sudah sedikit, cairan semen
grout pada grout mixer dialirkan kembali ke hooper untuk dipompakan ke
lubang bor.
e. Pada saat pelaksanaan injeksi, sirkulasi cairan semen grout sebagian masuk
mengisi celah-celah dan rekahan pada lubang grouting sebagian kembali ke
hooper yang kembali dipompakan oleh grout pump ke lubang grouting.
23
dan komposisi yang akan dipakai pada injeksi selanjutnya. Jika pada tes
pengujian air menunjukan kondisi batuan yang rapat, maka diawali dengan
injeksi campuran encer. Apabila menunjukan kondisi batuan yang terbuka
diawali dengan campuran yang lebih kental.Campuran yang digunakan untuk
perbaikan pondasi Waduk Bajulmati di awali dengan campuran 5 : 1 s/d 0.5 : 1.
Pengentalan campuran dilakukan setelah tidak terjadi kenaikan tekanan grouting
dan volume campuran telah mencapai 200 liter per 20 menit.Pelaksanaan untuk
injeksi semen dimulai dengan campuran 5 : 1 hingga 0.5 : 1 dan tekanannya
disesuaikan dengan kedalaman step yang akan digrouting seperti yang
disyaratkan dalam spesifikasi.
Pada lubang yang seluruh stepnya telah di grouting, lubang ditutup dengan dop
plastik dan dijenuhkan hingga ± 4 – 6 jam. Setelah semen grouting sudah
mengeras, rubber packer di buka kemudian air semen sisa grouting di keluarkan
dari lubang bor. Selanjutnya dilakukan penyumbatan (plugging) dengan
menuang kedalam lubang campuran kental 1:1 sampai penuh.
24
Check hole dilakukan pada titik yang telah ditetapkan, umumnya ditengah-
tengah as waduk. Diawali dengan pengeboran secara rotary yang dilakukan
pada titik yang ditetapkan menggunakan bor cekung (coring bit) dan sebuah
core barrel untuk mendapatkan inti batuan yang menerus. Kemudian dilanjutkan
pengujian permeability test untuk mengetahui nilai kelulusan air lubang grouting.
25
d. Pengeboran inti batuan (core) dilakukan hingga kedalaman per stagenya
tercapai, kemudian lubang bor dicuci bersih dengan menyemprotkan air ke
dalam lubang sampai air yang keluar sudah jernih.
e. Memasang packer untuk pengujian permeability test agar diketahui nilai
kelulusan air (lugeon) per stage kedalaman lubang grouting.
f. Pengujian permeability test dilanjutkan dengan injeksi semen grouting ke
dalam lubang yang telah dibor tersebut.
g. Injeksi grouting dilakukan secara up-stage yaitu injeksi cairan semen grouting
dari bawah ke atasmulai kedalaman 5 m.
h. Penjenuhan cairan semen grouting yang telah diinjeksikan ditunggu ± 4 – 6
jam, baru kemudian pengeboran stage selanjutnya bisa dilakukan.
i. Setelah cairan semen grouting stage telah jenuh, dilakukan core drillingpada
kedalaman stage yang ditentukan.
26
Kedalaman Tekanan Maks Urut-urutan Tekanan
Stage
(Meter) (Kg/ cm2) (Kg/ cm2)
1 0–5 2 1 - 1.5 - 2 - 1.5 - 1
2 5 – 10 3 1-2-3-2-1
3 10 – 15 4 1-2-4-2-1
4 15 – 20 5 1-3-5-3-1
5 20 – 25 6 2-4-6-4-2
6 25 – 30 7 3-5-7-5-3
7 30 – 35 8 3-5-8-5-3
8 35 – 40 9 3 -7-9-7-3
Tabel 15-1 Tekanan Maksimum Permeability Test
e. Untuk stage 1 tekanan awal yang digunakan 1 kg/cm2, kemudian debit awal
aliran air yang melewati flowmeter di catat.
f. Lalu setiap periode 1 menit dilakukan pencatatan debit aliran yang masuk ke
lubang bor, hal ini dilakukan hingga periode waktu 5 menit.
g. Setelah itu tekanan injeksi dinaikan menjadi 1.5 kg/cm2 dan setiap periode 1
menit dilakukan pencatat debit aliran yang masuk ke lubang bor selama
periode waktu 5 menit.
h. Kemudian tekanan dinaikan hingga mencapai tekanan maksimum 2 kg/cm2
dan setiap periode 1 menit dilakukan pencatat debit aliran yang masuk ke
lubang bor selama periode waktu 5 menit.
i. Dilakukan penurunan tekanan menjadi 1.5 kg/cm2 lalu 1 kg/cm2 dengan
metode pencatatan debit aliran yang masuk ke lubang bor sama seperti
sebelumnya.
j. Permeability test stage 1 telah selesai, lalu bisa dilanjutkan dengan
pengeboran inti batuan (core) stage 2.
k. Pengujian untuk stage 2 dilakukan setelah pengeboran inti batuan (core) pada
stage 2 telah selesai. Metode pelaksanaan untuk stage 2 dan selanjutnya
hampir sama dengan stage 1, yang membedakan adalah variasi tekanan per
stagenya berbeda sesuai dengan tekanan per stage yang disyaratkan dalam
spesifikasi.
27
Gambar 15-1Penampang Lugeon As Waduk Setelah Grouting Dengan Sodium
Silicate Dan Portland Cement Type I
28
B. Data Teknis
1. Lokasi Karya Waduk Bajulmati di Kabupaten
Banyuwangi dan Situbondo
C. Keunggulan Karya
NO UNSUR PENJELASAN
I INOVASI
Orisinil Chemical grouting dengan downstage
Inspiring Kondisi geologi proyek bersifat
unconsolidated (porous dan mudah
runtuh)
Kreatif Memodifikasi alat grouting dan
metode injeksi
Landasan Teori Geologi teknik dan mekanika tanah
Kebaruan (Novelty) Perbaikan dari metode TAM yang
sudah ada
II DAYA SAING
Skope Internasional, baru pertama kali
(Regional/Nasional/Internasional) diterapkan di Indonesia
Material Lokal 100%
SDM Lokal 100%
Peralatan Lokal 100%
Mutu Sesuai standar PU, Konsultan dan
ASTM
29
Aspek Keselamatan (Manusia, Zero Accident
Publik, Property)
Pekerjaan efektif,cepat dan mudah
Efisiensi (Biaya Murah) diaplikasikan
III BERKELANJUTAN
Aspek Ekonomi (Benefit Besar) Lebih murah dibandingkan dengan
metode diafragma wall
Aspek Lingkungan (Low Ramah lingkungan
Energy, Low Waste, Low
Emision)
Aspek Sosial (Penyerapan Penyerapan tenaga kerja lokal
tenaga kerja, Kearifan budaya
lokal)
IV LAINNYA
Pasca pelaksanaan Dari hasil legoun test dan permeability
test metode ini terbukti efektif
Dody Setiawan, ST
30