Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan
tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu: mahasiswa langsung
memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan praktikum,
mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa belajar
berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur
kerja berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010).
Dalam kehidupan sehari - hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulaidari
yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat.Disiplin
ilmu teknik merupakan disiplin ilmu yang eksak dan banyak menerapkanilmu-ilmu
murni yang diterapkan kepada masalah-masalah yang dihadapi dalamkehidupan
sehari-hari.Sehingga ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidang- bidang keteknikan
mutlak untuk dikuasai mahasiswa teknik, tidak hanya dari segiteori juga dari segi
prakteknya.Titik-titik yang telah diproleh kerangka dasar horizontal dan vertikal
inilah yang kan membentuk sebuah polygon yang dapat dilihat dengan garis-garis
yang menghubungkan titik-titik tersebut.
Ternyata dalam aplikasi ilmu tersebut, tugas yang diberikan kepadamahasiswa
tidak akan dikuasai sempurna tanpa adanya praktek - praktek yangmerupakan salah
satu sarana yang baik untuk menguasai ilmu sekaligus mempraktekannya. Demikian
juga dengan praktikum Fisika Dasar I ini.
Fisika dalam bidang teknik khususnya merupakan hal yang sangat pentingdan
benar-benar harus dikuasai secara teori dan praktek.Dengan latar belakangitulah,
maka kami mahasiswa teknik sipilsemester I diberi tugas praktikum matakuliah
Fisika Dasar.

1|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )
1. Mahasiswa dapat memahami konsep penyusunan gaya
2. Mahasiswa dapat menerapkan konsep metode polygon gaya pada
system yang bekerja lebih dari dua gaya.
1.2.2 TujuanInstruksi Khusus ( TIK )
1. Mahasiswa dapat menentukan besarnyaa sudut dari gaya yang terbentuk
dan menggambarkannya .
2. Mahasiswa dapat menentukan nilai resultan gaya secara analitis dan
grafis.

2|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar


Pendidikan fisika mengalami banyak perubahan, terutama karena
semakin meluasnya kebutuhan kehidupan manusia yang berkaitan dengan sains
dan cara berfikir yang ilmiah “scientific thinking” (Wuryadi, 2000).
Fisika merupakan proses proses dan produk tentang pengkajian alam.
Menurut Widyosiswoyo dkk (1999) bahwa ilmu pengetahuan dapat diartikan
sebagai aktivitas cara berfikir dan bekerja yang didasari pada observasi,
identifikasi, deskripsi, penelahan eksperimental atau penalaran teoritis dengan
memakai cara-cara yang telah disetujui bersama terhadap fenomena-fenomena
alamiah. Hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan fisika merupakan sarana
pengembangan kreativitas dan intelektual anak.
Selanjutnya Pasaribu (2004) mengatakan Fisika merupakan salah satu disiplin
ilmu yang berkembang sangat pesat, baik materi maupun
kegunaannya.Perkembangan ini tentu tidak terlepas dari kaitannya dengan
bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya. Fisika di beberapa negara menjadi
materi kebijakan pendidikan pemerintah dalam membekali sumber daya
manusianya karena Fisika merupakan batang pengetahuan yang bermanfaat
dan fraktis dalam mendukung pengembangan teknologi dan prosedur
temuannya sekaligus sebagai metode untuk temuan pengetahuan berikutnya
atau pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.
Oleh karena itu IPA termasuk Fisika penting di pelajari karena
beberapa alasan, diantaranya adalah di pandang sebagai kumpulan pengetahuan
tentang gejala dan perilaku alam yang dapat digunakan untuk membantu
pengembangan bidang-bidang profesi seperti kedokteran, pertanian, dan
rekayasa teknik (enginering) .Hal ini sesuai dengan pendapat Zen (1998) dalam
Azhar (2002) yang mengatakan bahwa ilmu-ilmu dasar itu adalah matematika,
fisika, dan kimia.Hutagalung (2000) mengatakan salah satu ilmu penting yang
mengantarkan manusia bisa menikamati hasil teknologi adalah fisika.
Selanjutnya Brockhaus, (1972) dalam Druxes, (1986) mengatakan bahwa

3|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Fisika adalah pelajaran tentang kejadian alam, yang untuk suatu kegiatan,
tergantung pada jenis kegiatannya. Sebuah gayamemungkinkan penelitian
dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara matematis,
dan berdasarkan peraturan-peraturan umum.
Pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada
suatu benda. Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga
mempunyai arti yang tidaksama, namun keduanya saling berhubungan.Gaya
tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan.
Tarikan dan dorongan yang dilakukan memerlukan tenaga.Gaya ada
yang kuat dan ada pula yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar
pula tenaga yang diperlukan. Besar gaya dapat diukur dengan alat yang disebut
dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalam Newton (N). Gaya dapat
memengaruhi gerak dan bentuk benda.Gerak adalah perpindahan posisi atau
kedudukan suatu benda.Bentuk benda adalah gambaran wujud suatu benda.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah
posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah
arah. Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya yang harus kita keluarkan
disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force. Sir Isaac Newton (1642-
1727). Secara singkat gaya merupakan besaran vektor.Selain besaran pokok
dan besaranc turunan, besaran fisika dibagi menjadi dua kelompok lain yaitu
besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran fisika yang
mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan, kecepatan, percepatan
gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang mempunyai besar saja dan
tidak mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu dan volume. Besaran
vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya ada anak panah atau huruf dicetak
tebal.Untuk menghitung resultan dari vektor, dapat menggunakan metode jajar
genjang poligon dan analitik (Nidiannisa, 2014).
Dalam penggunaan vektor, dua buah atau lebih dapat dijumlah, dikurang,
dikalikan atau dibagi. Kegiatan ini disebut operasi vektor. Menjumlahkan dan
mengurangkan vektor dapat ditempuh dengan 2 (dua) cara metode grafis
seperti metode polygon, jajar genjang dan segitiga (Nidiannisa, 2014) Cara

4|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
polygon yaitu Penggabungan tiga buah vektor, yaitu vektor a, b dan vektor c.
Resultan vektornya dapat anda lihat pada gambar.

Gambar 2.1(Resultan Vektor R = A+B+C+D)

2.1.1.Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda.
Gaya dapat menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada
benda. Gaya termasuk ke dalam besaran Vektor, karena memiliki nilai dan
arah.Sebuah Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam
SI (Satuan Internasional) adalah Newton, disingkat dengan N.
Pengukuran gaya dapat dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau
neraca pegas. Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan usaha (Tenaga),
semakin besar gaya yang hendak dilakukan, maka semakin besar pula Usaha
(tenaga) yang harus dikeluarkan.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk,berubah
posisi,dan juga berubah arah.Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya harus
kita keluarkan untuk suatu kegiatan,tergantung pada jenis kegiatannya.Sebuah
gaya disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force secara singkat gaya
merupakan besaran vektor.

5|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Selain besaran pokok dan besaran turunan,besaran fisika dibagi menjadi dua
kelompok yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah
besaran yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan, kecepatan,
percepatan gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang mempunyai besar
saja dan tidak mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu, dan volume.
Besaran vektor dinontasikan dengan huruf diatasnya.Ada anak panah atau
huruf dicetak tebal.Untuk menghitung resultan dari vektor dapat menggunakan
metode jajar genjang poligon dan analitik.(Nidiannisa 2014).
1. Sifat-sifat gaya
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya
memiliki beberapa sifat berikut :
 Gaya dapat mengubah arah gerak benda
 Gaya dapat mengubah bentuk benda
 Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara mengerakkan atau
memindahkannya.
2. Rumus dan Satuan Gaya
Gaya dirumuskan dengan tiga rumusan dasar yang menjelaskan
kaitan gaya dengan gerak benda. Tiga Rumusan dasar ini adalah Hukum
Newton 1, 2, dan 3.
a. Hukum Newton 1
Jika Resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja
pada benda sama dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap
diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetapbergerak lurus
beraturan. Jadi Rumus Hukum Newton 1 adalah :

∑F = 0 …………..……………………………………….(1.2.1)

Keterangan :
∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

6|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

b. Hukum Newton 2
Percepatan (Perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
dan selalu berbanding terbalik dengan massa benda.(Martin
Kangiman, 2014). Jadi Rumus Hukum Newton 2 adalah :
∑F =m.a
…………………………… (1.2.2)

Keterangan :

∑F = resultan gaya (Kg m/s2)


m = Massa Benda (Kg)
a = percepatan (m/s2)

c. Hukum Newton 3
Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi, artinya Jika Suatu
benda mengerjakan gaya terhadap benda kedua makan, benda
kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah yang
berlawanan (Martin Kangiman,2014). Jadi Rumus Hukum Newton
3 adalah :

Faksi = -Freaksi
……………………..(1.2.3)

Keterangan :
F aksi = Gaya yang diberikan pada benda
F reaksi = Gaya yang diterima benda

3. Macam – macam Gaya

1. Berdasarkan Sentuhannya dengan benda, gaya dibagi menjadi 2,


yaitu :
a. Gaya Sentuh
Gaya Sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan.
Artinya Suatu gaya akan menghasilkan efek apabila terjadi
sentuhan dengan benda yang akan diberikan gaya tersebut,

7|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
apabila tidak terjadi sentuhan, maka gaya tidak akan bekerja
pada benda. Gaya ini akan muncul ketika benda bersentuhan
dengan benda lain yang menjadi sumber gaya. Contohnya,
ketika seseorang hendak memindahkan meja, maka ia harus
menyentuh menja tersebut kemudian mendorongnya ke
tempat tujuan, pada kasus ini terjadi sentuhan antara manusia
sebagai sumber gaya, dan meja sebagai target yang henda
diberikan gaya. Apabila tidak terjadi sentuhan antara
keduanya maka meja tidak akan berpindah sesuai keinginan.
b. Gaya Tak Sentuh
Gaya Tak Sentuh adalah gaya yang akan bekerja
tanpa terjadinya sentuhan. Artinya Efek dari gaya yang
dikeluarkan oleh sumber gaya tetap dapat dirasakan oleh
benda walaupun mereka tidak bersentuhan. Contohnya adalah
Gaya Magnet dan Gaya Gravitasi, pada gaya magnet, ketika
kita meletakkan besi di dekat magnet (tanpa bersentuhan),
maka besi tersebut akan tertarik ke arah magnet karena
merasakan efek dari gaya yang dikeluarkan oleh magnet
tersebut.
2. Berdasarkan Jenis Gaya Secara Umum dikenal 2 Jenis Gaya
utama, yaitu :
a. Gaya Otot
Sesuai dengan namanya Gaya otot merupakan gaya yang
dilakukan oleh makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya
timbul dari koordinasi dari struktur otot dengan rangka
tubuh.Gaya Otot Termasuk ke dalam kelompok Gaya Sentuh.
Contohnya adalah seseorang yang mengangkat batu. Untuk
mengangkat batu tersebut, otot di dalam tubuhnya
berkoordinasi sehingga mampu menggerakan tangan untuk
mengangkat batu.
b. Gaya Pegas

8|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gaya Pegas adalah gaya dihasilkan oleh sebuah pegas.
Gaya pegas disebut juga gaya lenting pulih yang terjadi
karena adanya sifat keelastisan suatu benda. Gaya Pegas
termasuk ke dalam kelompok Gaya Sentuh. Gaya Pegas
timbul karena pegas dapat memapat dan merenggang
sehingga bentuknya dapat kembali seperti semula setelah
terjadi gaya tersebut. Contohnya adalah ketika seseorang
pemanah menarik anak panah kebelakang, maka busur pada
panah tersebut akan mengikuti arah busur yang ditarik,
kemudian setelah anak panah dilepaskan, maka pegas pada
busur panah akan kembali ke bentuk semulanya. Contoh
lainnya adalah ketapel, sistem kerjanya sejenis dengan busur
panah.
4. Poligon
Poligon adalah suatu rangkaian garis lurus yang berurutan
menghubungkan titik-titik yang berkoordinat satu dengan lainnya
menjadi bentuk tertentu (segi banyak beraturan atau segi banyak
tidak beraturan/tidak bersegi). Tujuan dari Poligon adalah untuk
memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan
untuk pembuatan peta. 1.
1. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang
membentuk poligon segi banyak yang menutup. Yang
dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian
ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga
akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal
adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap
segi banyak tersebut.

9|Page POLIGON GAYA


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar 2.2 Poligon Tertutup


2. Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur
jalan, sungai, maupun irigasi.tapi kenyataannya bisa digunakan
untuk mengukur luas lahan terbuka. namun tetap disarankan
untuk menggunakanpoligon tertutup apabila mengukur luas
lahan. Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon tersebut
tidak mempunyai sudut dalam seperti pada
tertutup.jadipengukuran di mulai dari titik awal tapi tidak
kembali ke titik awal seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Poligon Terbuka


Poligon terbuka sendiri terbagi menjadi 2 yaitu
terikatsempurna dan tidak terikat sempurna. Dikatakan terikat
sempurna apabila kita mempunyai data-data koordinat pada titik
awal dan titik akhir berupa data koordinat dan elevasi (x,y,z).
Sedangkan terikat tidak sempurna adalah hanya mempunyai data
koordinat dan elevasi pada titik awal saja. Poligon terbuka tidak
terikat sempurna ini tidak bisa dikoreksi sehingga hanya
surveyor-surveyor handal dan berpengalaman banyak lah yang

10 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
bisa menggunakan ini karena yakin ketelitian dan kesalahan
sudut hanya kecil. Tingkat kesalahan pada pengukuran sangat
tergantung dari pengukurnya sendiri seberapa akurat bisa
melakukannya. Poligon terbuka terdiri atas serangkaian garis
yang berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau tidak
terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi
ordenya.
Dilapangan, poligon ini biasanya dipakai untuk
pengukuran jalan dengan cara pintas, atau panjang jalan dalam
radius pendek. Biasanya hasil yang didapat, terdapat banyak
kekeliruan.Untuk itulah metode yang diambil guna menghindari
kesalahan yang kemudian akan muncul adalah pengukuran
dilakukan berulang kali (lebih dari 3 kali tiap titik), guna
meminimalisir besarnya kesalahan yang terjadi. Jarak yang
digunakan dalam poligon adalah jarak datar yang dapat
dihasilkan dari berbagai cara diantaranya :
1. Dari pengamatan sebuah pita ukur, hal ini bersifat kasar
dikarenakan ketelitian dari pita ukur hanya mencapai cm
dan untuk memenuhi metode pengukuran jarak datar
sangatlah susah untuk diterapkan.
2. Dari pengamatan rambu ukur dengan theodolite, bersifat
kasar karena ketelitiannya tergantung dari jauh dan
dekatnya jaraktersebut.

11 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan


1. Peralatan piligon gaya
2. Beban pemberat
3. Busur derajat
4. Kertas grafik

3.1 ProsedurKerja
1. Pasanglah alat sesuai gambar atau minta petunjuk dari asisten
2. Berikan beban pada masing-masing katrol, dengan besar sama atau berbeda,
sesuai petunjuk asisten.
3. Catat besarannya beban masing-masing katrol
4. Tarik timpul tali(titik 0) ke pusat keseimbangan (perpotongan diagonal pada
bidang / pada grafik), kemudian lepaskan.
5. Ukur kemiringan masing-masing tali(sesuai gambar) dengan menggunakan
busur derajar, catat hasilnya.
6. Rubah besarnya beban beberapa kali sesuai petunjuk asisten , ulangi prosedur
(3) s/d (5). Catat pula hasilnya

12 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB IV

TUGAS PENDAHULUAN

4.1 Pertanyaan
1. Jelaskan
a. Poligon
b. Gaya
c. Poligon gaya
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis polygon gaya!
3. Seutkan bunyi hukum Newton I, II, dan III beserta contohnya!
4. Tiga buah gaya masing-masing memiliki nilai 𝐹1 =12 N,𝐹2 = 8 N = 9N
Dimana 𝐹 1 dan 𝐹3 bergerek ke kanan sedangakan 𝐹2 bergerak kearah kiri.

Besar dan arah resultan kedua vector tersebut !


5. Jelaskan hubungan antara percobaan polygon gaya dengan jurusan anda!

4.2.Jawaban
1. Poligon adalah suatu rangkaian garis lurus yang berurutan
menghubungkan titik-titik yang berkordinat satu dengan yang lainnya
menjadi bentuk tertentu(segi banyak beraturan atau segi banyak tidak
beraturan/tidak bersegi)

Gaya merupakan suatu kekuatan (tarikan atau dorongon) yang berakibat


kepada benda tersebut, dengan seperti ini benda itu mengalami perubahan
posisi (bergerak), atau berubah bentuk. Gaya juga bisa diartikan sebagai
tarikan atau dorongan yang ditujukan kepada sebuah benda dari benda lain.
Poligon gaya adalah polygon yang di gunakan sebagai kerangka dasar
pemetaan yang memiliki titik-titik di mana titik tersebut mempunyai sebuah
kordinat X dan Y.

2. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk
poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila

13 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1
lagi. Sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik
awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi
banyak tersebut.
Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur jalan, sungai,
maupun irigasi.tapi kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur luas lahan
terbuka. namun tetap disarankan untuk menggunakanpoligon tertutup apabila
mengukur luas lahan. Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon tersebut
tidak mempunyai sudut dalam seperti pada tertutup.
Poligon bercabang
Polygon cabang adala suatu pilogon yang dapat mempunyai satu arau
lebih titik simpul,yaitu titik dimana cabang itu terjadi.
3. Hukum Newton I :"Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama
dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang
mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan
kecepatan tetap".
Hukum Newton II :"Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya".
Hukum Newoton III :"Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain
maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan".

4. Dik :𝐹1 = 12 N 𝐹3 = 9 N

𝐹1 = 8 N

Dit : Tentukan besar dana rah resultan gayanya………?

Penyelasaian :

14 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
𝐹1 = 8 N 𝐹2 = 9 N 𝐹1 =12 N

∑ 𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3

= 12 – 8 + 9

= 13 N

5. Poligon gaya berhubungan dengan sipil karena polygon gaya di gunakan


dalam pengukuran dan pemetaan.pengukuran polygon sendiri mengandung
arti salah satu metode penentuan titik di antara beberapa metode penentuan
titik yang lain.

15 | P a g e POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah,2010,Jakarta : Erlangga Search, Scientic Thinking, Widyosiswoyo, 2010,


Francais W, 1997, Fisika Universitas, Jakarta : Erlangga Sutrisin, 1993, Seri Fisika
Dasar, Bandung : Institut Teknologi Bandung

Sutrisin,1993,Seri Fisika untuk Dsar, Bandung : Institut Teknologi Bandung

http://www.scribd.com

16 | P a g e POLIGON GAYA

Anda mungkin juga menyukai