Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

POLIGON GAYA

DISUSUN OLEH :
MUH. AGUS SALIM 09320230390
RINDI ANTIKA 09320230389
JUMARNI 09320230391
YUNIANTI USMAWARNI 09320230392
MUH. SYARIF.H 09320230387

KELOMPOK VII/IA
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari yang namanya ilmu
fisika. Mulai dari yang ada pada diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan
setiap saat, energi yang kita gunakan setiap hari, sampai pada sesuatu yang ada di
luar diri kita, seperti yang ada di lingkungan kita. Dalam jenjang perguruan tinggi,
seorang mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengikuti perkuliahan semata,
namun lebih dari itu mahasiswa dituntut juga untuk mendalami dan menguasai
disiplin ilmu yang dipelajarinya sehingga nantinya akan menghasilkan sarjana-
sarjana yang berkualitas. Disiplin ilmu teknik merupakan disiplin ilmu yang eksak
dan banyak menerapkan ilmu-ilmu murni yang diterapkan kepada masalah
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam dunia kerja.
Sehingga, ilmu-ilmu dalam dunia keteknikan harus dikuasai oleh mahasiswa
teknik, tidak hanya dari segi teori juga dari segi prakteknya. Pendidikan fisika
mengalami banyak perubahan, terutama karena semakin meluasnya kebutuhan
kehidupan manusia yang berkaitan dengan sains dan cara berfikir yang ilmiah
“scientific thinking”.
Gaya mempunyai nilai (besar) tertentu. Dalam fisika, suatu besaran yang
memiliki nilai dan arah disebut besaran vektor suatu gaya (besaran vektor) dapat
digambar dengan vektor berupa anak panah.
Gaya yang bekerja secara bersama-sama terhadap satu titik tertentu, baik
searah, atau berlawanan, akan menghasilkan dengan gaya yang sama, dengan
gaya tunggal yang memiliki besar dan arah yang tepat. Gaya tunggal ini disebut
resultan gaya, Untuk mencari resultan vektor yang bekerja dapat digunakan tiga
metode salah satunya metode poligon. Poligon umumnya digunakan dalam posisi
horizontal, sama-sama diketahui bahwa poligon merupakan salah satu cara
menentukan posisi horizontal dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan
sehingga dari hubungan titik tersebut akan membentuk suatu sudut. Beberapa
gaya yang bekerja secara bersama-sama terhadap satu titik tertentu.

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )


1. Kami dapat memahami konsep penyusun gaya.
2. Kami dapat memahami konsep metode polygon gaya pada sistem
yang bekerja lebih dari dua gaya.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK )
1. Kami dapat menetukan besarnya sudut dari gaya terbentuk dan
menggambarkannya.
2. Kami dapat menentukan nilai resultan gaya secara analitis dan grafis.

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya

Pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu
benda. Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga
mempunyai arti yang tidak sama, namun keduanya saling berhubungan. Gaya
tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Tarikan dan dorongan
yang dilakukan memerlukan tenaga. Gaya ada yang kuat dan ada pula yang
lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan.
Besar gaya dapat diukur dengan alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya
dinyatakan dalam Newton (N). Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk benda.
Gerak adalah perpindahan posisi atau kedudukan suatu benda. Bentuk benda
adalah gambaran wujud suatu benda.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi,
berubah kecepatan, berubah panjang atau volume dan juga berubah arah.
Pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda.
Gaya ada yang kuat dan ada pula yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin
besar pula tenaga yang diperlukan. Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya yang
harus kita keluarkan untuk suatu kegiatan, tergantung pada jenis kegiatannya.
Sebuah gaya disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force Secara singkat
gaya merupakan besaran vektor.
Selain besaran pokok dan besaran turunan, besaran fisika dibagi menjadi
dua kelompok lain yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah
besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan,
kecepatan, percepatan gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang
mempunyai besar saja dan tidak mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu
dan volume dan besaran skalar. Besaran skalar adalah besaran fisika yang.
Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Besaran
vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya ada. Besaran skalar adalah besaran
fisika yang mempunyai besar saja dan tidak mempunyai arah. anak panah atau
huruf dicetak tebal. Untuk menghitung resultan dari vektor, dapat menggunakan

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
metode jajar genjang poligon dan analitik. Gaya dapat menyebabkan sebuah
benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau
volume, dan juga berubah arah. Pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan
yang diberikan pada suatu benda. Gaya ada yang kuat dan ada pula yang lemah.
Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan. Besar
kecilnya atau kuat lemahnya gaya yang harus kita keluarkan untuk suatu kegiatan,
tergantung pada jenis kegiatannya. Sebuah gaya disimbolkan dengan huruf F
singkatan dari Force Secara singkat gaya merupakan besaran vector.
Selain besaran pokok dan besaran turunan, besaran fisika dibagi menjadi
dua kelompok lain yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah
besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan,
kecepatan, percepatan gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang
mempunyai besar saja dan tidak mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu
dan volume. Besaran vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya ada anak panah
atau huruf dicetak tebal. Untuk menghitung resultan dari vektor, dapat
menggunakan metode jajar genjang poligon dan analitik.
Berdasarkan penjelasan diatas gaya dapat disimpulkan bahwa gaya memiliki
beberapa sifat sebagai berikut.
a. Gaya dapat mengubah arah gerak benda.
b. Gaya dapat mengubah bentuk benda.
c. Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau
memindahkannya. (Martin Kanginan,2018).

2.1.1 Rumus dan Satuan Gaya


Gaya dirumuskan dengan tiga rumusan dasar yang menjelaskan kaitan
gaya dengan gerak benda. Tiga rumusan dasar ini adalah Hukum Newton 1, 2
dan 3.
1. Hukum newton I
Jika resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja pada
benda sama dengan nol, maka benda semula diam akan tetap diam dan benda
yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. (Martin
kangiman, 2018).

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Jadi rumus Hukum Newton I adalah :

∑F = 0 ................................................................................(1.2.1)

Keterangan :
∑F =resultan gaya (Kg m/s2)

2. Hukum Newton II
Percepatan (perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding
lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda. (Martin Kangiman, 2018).
Jadi rumus hukum newton II adalah :

∑F = m.a
…….…………………………………........…….(1.2.2)
…………
Keterangan :
∑F = resultan gaya (Kg m/s2), m = Massa Benda (Kg), a = Percepatan
(m/s2)

3. Hukum Newton III


Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, artinya jika suatu benda
mengerjakan gaya terhadap benda kedua makan, benda kedua akan membalas
gaya dari benda pertama dengan arah yang berlawanan. (Martin Kangiman,
2018).
Jadi, rumus hukum newton III adalah :
……...............………………………(1.2.3)
Faksi = -freaksi m.a

Keterangan :
Faksi = Arah yang bekerja, Freaksi = Arah yang berlawanan arah, (-)=
Gaya yang berlawanan.

2.2 Macam-Macam Gaya

1. Gaya Sentuh

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan. Artinya suatu
gaya akan menghasilkan efek apabila terjadi sentuhan, maka gaya akan diberikan
gaya tersebut, apabila tidak terjadi sentuhan, maka gaya tidak bekerja pada benda.
Contohnya ketika seseorang hendak memindahkan meja, maka ia harus
menyentuh meja tersebut kemudian mendorongnya ke tempat tujuan.
2. Gaya Tak Sentuh
Gaya Tak Sentuh adalah gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya
sentuhan. Artinya Efek dari gaya yang dikeluarkan oleh sumber gaya tetap dapat
dirasakan oleh benda walaupun mereka tidak bersentuhan. Contohnya adalah
Gaya Magnet dan Gaya Gravitasi, pada gaya magnet ketika kita meletakkan besi
di dekat magnet (tanpa bersentuhan).
Adapun macam-macam gaya berdasarkan jenisnya, antara lain :
a. Gaya Otot
Sesuai dengan namanya Gaya otot merupakan gaya yang dilakukan oleh
makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya timbul dari koordinasi dari struktur otot
dengan rangka tubuh. Gaya Otot Termasuk ke dalam kelompok Gaya Sentuh.
Contohnya adalah seseorang yang mengangkat batu. Untuk mengangkat batu
tersebut, otot di dalam tubuhnya berkordinasi sehingga mampu menggerakan
tangan untuk mengangkat batu.
b. Gaya Pegas
Gaya Pegas adalah gaya dihasilkan oleh sebuah pegas. Gaya pegas
disebut juga gaya lenting pulih yang terjadi karena adanya sifat keelastisan suatu
benda. Gaya pegas termasuk kedalam kelompok gaya sentuh. Gaya pegas timbul
karena pegas dapat memapat dan merenggang sehingga bentuknya dapat kembali
seperti semula setelah terjadi gaya tersebut.
c. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang timbul karena terjadinya persentuhan
langsung antara dua permukaan benda. Gaya Gesek merupakan gaya yang
arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda atau arah gaya luar. Gaya
gesek termasuk kedalam kelompok gaya sentuh. Contohnya apabila batu yang
sama dengan jumlah gaya luar yang sama digerakan pada 2 permukaan satu di
lantai keramik (halus) maka pergerakan batu dilantai keramik akan lebih cepat

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dan mudah dibandingkan pergerakan batu pada lantai semen.
Gaya gesek terbagi dari beberapa jenis. Antara lain :
d. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda diam. Gaya
gesek statis terjadi apabila gaya luar yang diberikan kepada benda nilainya sama
dengan gaya gesekan yang terjadi sehingga benda tersebut akan diam tidak
bergerak karena resultan (penjumlahan) gaya yang terjadi padanya sama dengan
nol. Contohnya, ketika ada sebuah benda diletakkan pada bidang miring dan
benda tersebut kita tahan dengan tangan, maka benda itu tidak akan bergerak
(tetap diam) karena resultan gaya dari tangan kita sama dengan resutan gaya gesek
yang terjadi, namun apabila kita melepaskannya, maka benda tersebut akan
kembali bergerak.
e. Gaya Gesek Kinetik
Gaya gesek kinetik yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda dalam
keadaan bergerak. Gaya Gesek Kinetik terjadi ketika nilai gaya gesek selalu lebih
kecil dibandingkan gaya luar yang bekerja padanya, sehingga gaya luar menang
dan membuat benda tersebut bergerak. Contohnya adalah gaya gesek antara
permukaan mobil dengan aspal ketika mobil bergerak, gaya gesek yang terjadi
lebih kecil, dari gaya mesin sehingga mobil mampu bergerak.
f. Gaya Mesin
Gaya Mesin adalah gaya yang di hasilkan oleh kerja mesin, seiring
berkembangnya teknologi, mesin yang dibuat pun semakin canggih. Gaya mesin
sangat membantu dalam meringankan aktivitas manusia . Contohnya adalah kerja
mobil dan motor .
g. Gaya Gravitasi Bumi (Gaya Berat)
Gaya Gravitasi Bumi adalah Gaya tarik bumi terhadap seluruh benda
bermassa yang terdapat pada permukaannya. Sahabat pasti sudah mengetahui
bahwa dengan adanya gravitasi bumi, maka kita dapat berdiri tanpa masalah di
permukaannya apabila tidak terdapat gaya gravitasi bumi, maka setiap benda akan
melayang seperti halnya di luar angkasa.
h. Gaya Magnet

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gaya maget adalah gaya yang mampu menarik benda tertentu. Gaya
magnet dapat menarik benda meskipun tanpa menyentuhnya, oleh karena itu Gaya
magnet termasuk ke dalam kelompok Gaya Tak Sentuh. Contohnya adalah paku
apabila didekatkan ke sebuah magnet, maka ia akan tertarik ke arah magnet
tersebut, maka paku merupakan benda magnetis.
i. Gaya Listrik
Gaya Listrik adalah gaya yang dialami oleh objek yang bermuatan yang
berada dalam medan listrik. Rumus gaya listrik biasa dipertukarkan dengan
hukum coulomb padahal gaya listrik bersifat umum ketimbang hukum tersebut.
Gaya yang dihasilkan oleh benda-benda bermuatan listrik dalam medan listrik.
Contohnya adalah seperti benda yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-
hari yaitu kipas angin, benda tersebut bekerja dengan mengubah energi listrik
menjadi energi gerak.

2.3 Vektor

Vektor pada bidang datar mempunyai komponen yaitu pada sumbu x dan
y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya
mempunyai satu komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja pada
suatu menyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa
dipindahkan titik pangkalnya tidak berubah besar
Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara grafis (menggunakan gambar)
dan secara analitis (menggunakan perhitungan). Dalam penggunaan vektor, dua
buah atau lebih dapat dijumlah, dikurang, dikalikan atau dibagi. Kegiatan ini
disebut operasi vektor. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dapat ditempuh
dengan 2 (dua) cara metode grafis seperti metode polygon, jajar genjang dan
segitiga
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua yaitu besaran vektor dan besaran
skalar. Besaran yang hanya memiliki nilai disebut besaran skalar contoh besaran
massa, panjang, waktu masing-masing memiliki nilai saja yaitu misal 5 Kg, 6
m, dan 7 menit. Sedangkan besaran yang memiliki yang memiliki nilai dan arah
disebut besaran vektor contoh besaran kecepatan, gaya masing-masing 5 m/detik
ke utara, 6 newton ke timur. Besaran diotasikan dengan huruf diatasnya ada anak

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
panah atau huruf dicetak tebal sedangakan huruf tampa cetak tebal adalah nilai
(besar) vektor. Lambang besaran vektor yaitu anak panah dimana panjang ruas
garis menunjukkan nilai vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor. Dalam
hal ini bisa ditentukan resultan vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu titik
Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara grafis (menggunakan gambar)
dan secara analitis (menggunakan perhitungan). Dalam penggunaan vektor, dua
buah atau lebih dapat dijumlah, dikurang, dikalikan atau dibagi. Kegiatan ini
disebut operasi vektor. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dapat ditempuh
dengan 2 (dua) cara metode grafis seperti metode polygon, jajar genjang dan
segitiga.
Secara eksperimen telah ditemukan bahwa jika dua atau lebih gaya bekerja
pada benda yang sama, percepatan benda adalah sama seperti jika benda dikenai
gaya tunggal yang sama dengan penjumlahan vektor gaya-gaya itu sendiri.
Artinya, gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor
Penjumlahan vektor dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Penjumlahan vektor dengan metode jajar genjang
Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang
yang terbentuk dari dua vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
Untuk vektor segaris, penjumlahannya adalah R = A + B + C + n dan seterusnya.
Rumus menghitung vektor dengan sudut tertentu.
√𝐴2 + B2+ 2AB cos 𝛼 .................……………....……………....(1.2.4)
=R
Keterangan:
A = Titik tangkap vektor1 (M), B = Titik tangkap vektor2 (M),𝛼 =
Sudut (o)., R = Resultan.
2. Penjumlahan vektor dengan metode segitiga
Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangkai vektor I ke ujung
yang lain titik pangkal vektor pertama dengan titik ujun vektor ke dua.

2.4 Poligon

Poligon adalah serangkaian titik-titik yang dihubungkan dengan garis lurus


sehingga titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian (jaringan) titik-titik atau
polygon. Pada pekerjaan pembuatan peta, yaitu merupakan jaringan titik-titik

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
yang telah tertentu letaknya ditanah yang sudah ditandai dengan patok.
Kedudukan benda pada pekerjaan pemetaan biasanya dinyatakan dengan sistem
koordinat kartesius tegak lurus (X,Y) dibidang datar (peta), dengan sumbu X
menyatakan arah timur-barat dan sumbu Y menyatakan arah utara-selatan.
Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik
dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran
sudut dari jarak sehingga membentuk rangkaian titik atau poligon.
Adapun macam-macam poligon adalah :
a. Poligon tertutup
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awalnya dan akhirnya menjadi
satu. Poligon tertutup ini hanya membutuhkan satu titik kontrol yang sudah
diketahui koordinatnya yaitu titik awal yang sekaligus digunakan sebagai titik
akhir poligon, sudut jurusan sisi awal akan sama dengan sudut jurusan akhir.
Kelebihan dari poligon tertutup yaitu, walaupun tidak ada ikatan sama
sekali, namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon tertutup
yang jumlah sudut dalamnya sama dengan (n-2) 1000. Selain itu, terdapat pula
koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis dari bentuk geometrisnya
bahwa jumlah selisih koordinat sama dengan nol. Sedangkan, kekurangan pada
polygon tertutup ini yaitu, bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak
(salah satu sistematis) tidak akan ketahuan. Dengan kata lain, walaupun ada
kesalahan, namun poligon tertutup kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur
secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti kesalahan frekuensi
gelombang.
Berdasarkan fungsinya poligon dibedakan menjadi:
1. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik-
titik yang cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah.

2. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil


detail lapangan.
Pada poligon terutup : Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk
segi banyak. Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau
lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.
Untuk memudahkan dalam memahami sudut-sudut yang ada pada
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
pengukuran poligon, maka perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1. Sudut
dalam adalah selisih antara dua arah (jurusan) yang berlainan. 2. Azimuth (sudut
arah) adalah sudut yang dihitung terhadap arah utara magnetis, dan arah ini
berhimpit dengan sumbu Y pada peta.

∑β = (n-2). 180 Fβ apalagi sudut dalam……............………….……(1. 2. 5)

∑ β = ( n + 2 ) . 180Fβ apalagi sudut …………………….….....……..(1. 2. 6)

b. Poligon terbuka

Berdasrkan peningkatan-peningkatan itu, maka poligon terbuka dapat dibagi lebih


lanjut menjadi :
1. Tanpa ikatan sama sekali.

2. Pada salah satu ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali.

3. Salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan pada ujung
yang lain tanpa ikatan sama sekali.
4. Pada salah satu ujungnya terikat azimut saja, sedangkan pada ujung yang
lain tanpa ikatan sama sekali.
5. Pada keduanya ujungnya masing-masing terikat azimuth.

6. Pada salah satu ujungnya terikat koordinat, sedangkan ujung yang lain
terikat azimut. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat azimuth.
7. Pada salah satu ujungnya terikat azimuth dan koordinat, sedangkan ujung
yang lain terikat azimuth saja.
8. Pada salah satu ujungnya terikat azimuth dan koordinat, sedangkan ujung
yang lain terikat koordinat.
9. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimuth maupun
koordinat.
c. Poligon bercabang

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Poligon cabang adalah suatu poligon yang dapat mempunyai satu atau
lebih titik simpul, yaitu titik dimana cabang itu terjadi.

d. Poligon kombinasi
Bentuk poligon kombinasi merupakan gabungan dua atau tiga dari bentuk-
bentuk poligon yang ada.
Beberapa manfaat poligon gaya, antara lain :
1. Dengan poligon yang banyak, kita bisa membuat polygon yang sedikit
terlebih dahulu dan kita bisa kembangkan menjadi banyak.
2. Untuk membantu dalam mengarsitekturkan bangunan karena dalam
membuat gambar arsitektur kita tidak harus membuat sebuah suatu bayangan
dengan polygon yang banyak, kita bisa membuat polygon yang sedikit terlebih
dahulu dan kita bisa kembangkan menjadi banyak. Untuk membangun rumah,
mendesain rumah dan kontruksi gedung.

2.5 Kegunaan Poligon Gaya

Adapun beberapa kegunaan pada polygon gaya, diantaranya yaitu :


1. Sebagai kerangka horizontal pada daerah pengukuran.
2. Sebagai kontrol jarak dan sudut.
3. Sebagai basis titik-titik untuk pengukuran selanjutnya.

POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan

c.

Gambar 1.3.1 Peralatan Poligon Gaya


(a) Alat peraga Poligon Gaya, (b) Beban Pemberat, (c) Busur Derajat

3.2 Prosedur Kerja

Pertama-tama kami menyiapkan bahan yang diperlukan untuk percobaan


yaitu alat peraga poligon gaya, busur derajat dan beban pemberat. Setelah itu kami
menyeimbangkan tali dan menahannya dengan jari pada peralatan poligon gaya
tepat ditengah-tengahnya. Setelah seimbang kami kemudian memberi beban
pemberat pada keempat sisinya. Setelah beban pemberat dimasukkan, kami
kemudian melepasnya secara perlahan dan melihat kearah mana tali pada alat
poligon bergerak. Setelah itu kami kemudian mengukur sudut setiap sisi yang
dibentuk akibat beban pemberat yang diukur dengan busur derajat. Kami
menghitung sudut yang dibentuk pada keempat sisi tersebut dengan menahan
tali pada alat poligon agar arah dan sisinya tidak berubah. Kami melakukan
percobaan tersebut sebanyak 5 kali pada setiap beban pemberat.
Setelah melakukan percobaan tersebut, selanjutnya kami melakukan
percobaan yang sama dengan mengubah beban pemberat yang dimasukkan. Kami
melakukan percobaan yang sama terhadap beban kedua dan ketiga yang
dimasukkan dan menghitung sudut yang dibentuk sebanyak 5 kali sesuai dengan
petunjuk atau arahan dari asisten.

POLIGON GAYA

Anda mungkin juga menyukai