Disusun Oleh :
NAMA KELOMPOK
Kelas: F2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit
Batuk adalah penyakit yang berasal dari virus,biasanya batuk disertai dengan
flu dan disertai dengan dahak, penyakit ini sangat menyiksa anda selain karena
dada sakit sebab terjadi banyak gerakan saat batuk ,ia juga akan mengganggu
tidur jika tiba-tiba anda harus terbangun saat batuk. (Depkes RI, 2009)
Demam adalah peningkatan suhu terkontrol diatas 37 selsius (diukur secara
oral ) merupakan manifestasi dari banyak keadaan penyakit selain infeksi ,demam
yang diinduksi oleh obat didefinisikan sebagai demam persisten tanpa adanya
infeksi / kondisi lain yang mendasarinya. (Dipiro 2015, halaman 313 )
B. Epidemiologi
Batuk = ada 3 jenis keluhan yang paling banyak disampaikan dalam 2007 yaitu
batuk (45,01%), pilek (43,67%) dan demam (36,3%). (Depkes RI, 2007)
Demam kebanyakan terjadi disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan
sendiri.
1. Demam klasik : infeksi, neoplasma, penyakit peradangan tidak menular
2. Demam nosokomial : karakter yang terinfeksi, sinusitis, emboli paru
3. Demam neutropenik : infeksi jamur, bakterri dan kateter
4. Demam terkait HIV : disebabkan oleh obat linfoma
(Horizon manual of medicine, halaman 199-200)
C. Patofisiologi
Batuk
1. Alergi : masuknya benda asing secara tidak sengaja kedalam saluran
pernafasan , mengalirnya cairan hidung kearah tenggorokan dan masuk
kesaluran pernafasan
2. Infeksi : produksi dahak yang banyak karena infeksi saluran pernafasan
(Depkes RI 2007, hal 23)
Penyakit non infeksi : dehidrasi , alergi , stres , trauma. (Depkes RI 2007, hal 13)
D. Tanda dan gejala
Batuk : Pengeluaran udara dari saluran pernafasan secara kuat yang mungkin
disertai pengeluarkan dahak. Tenggorokan sakit dan gatal. (Depkes RI 2007, hal
23)
Demam : Kepala, leher, tubuh akan terasa panas sedangkan tangan dan kali
dingin. Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat. (Depkes
RI 2007, hal 32)
E. Diagnosis
Batuk
METODELOGI PRAKTIKUM
B. Judul Praktikum
Judul pada praktikum farmakoterapi kali ini, yaitu “KASUS
SWAMEDIKASI BATUK DAN DEMAM”
1.Disarankan
menggunakan
supositoria
pyrexin 80 mg
(parasetamol)
1. Disarankan dengan dosis 80
Pasien menggunakan mg setiap 4-6 jam
mengalami Pasien 2 tahun suppositoria
,dosis maksimum
untuk penurun
demam 39 bb 15 kg,demam 5 kali
demam
derajat celcius kejang saat 1,5 2.Batuk berdahak penggunaan
,batuk berdahak tahun dan pilek ddalam 24 jam
dan pilek (drugs.com)
2.Disarankan
menggunakan
hufagrip bp untuk
meredakan batuk
dan demam
B. JAWABAN SOAL
1. Usia pasien : 2 tahun
Gejala : demam 39 derajat celcius, batuk berdahak dan pilek.
Untuk siapa : untuk anaknya
Riwayat pengobatan : pernah
Lama gejala : 3 hari yang lalu
Riwayat pasien : mengalami demam kejang
Gejala lain : tidak ada
Keterangan : sakit ketika sesudah makan es krim
2. Farmakologi = Obat supositoria untuk menurunkan demam, hufagrip bp.
Non-farmakologi = kompres air hangat,memperbanyak minum air
putih,perbanyak istirahat, hinari makanan dan minuman dingin.
3. Scrip swamedikasi
DIALOG SWAMEDIKASI BATUK DAN DEMAM
Pada suatu hari datang seorang wanita keapotek, untuk membeli obat yang
bisa menyembuhkan batuk dan demam yang sedang dialami anaknya.
Pasien : “ Siang mas, saya mau beli obat batuk dan demam untuk anak saya kira
kira apaya?“
Pasien : “ 2 tahun.”
Pasien : “suhu anak saya 39derajat celcius mas tidak turun turun.”
Pasien : “dulu pernah demam disertai kejang mas ketika usia 1,5 tahun.”
Pasien : “tadi malam saya sudah berikan obat demam mas, sanmol syrup. Sudah 2
kali pemberian tapi demamnya tidak kunjung turun mas.”
Apoteker : “ apa anak ibu punya riwayat alergi terhadap obat ?”
Apoteker : “apa ibu sudah faham dengan apa yang saya jelaskan?”
Pasien : “oh iya baik mas, apakah ada efek samping yang akan terjadi pada anak
saya?”
Apoteker :”alhamdullilah tidak ada efek sampingnya ibu, hanya obat ini dapat
menyebabkan ngantuk. Apakah ada yang ingin di tanyakan lagi?”
Pasien : “tidak ada mas”
Pasien : “nah jadi untuk cara penggunaannya saya jelaskan dahulu ya bu petunjuk
Pemakaian Obat Supositoria”
Harrison’s Principle of Internal Medicine. 16th Edition. New York: McGraw Hill;
hal 199.