Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

ILMU SOSIOLOGI

1. Setelah mendiskusikan pengenalan dasar mengenai sosiologi, apa yang Anda dapat dipahami
mengenai sosiologi sebagai sebuah ilmu? Apa yang menjadi pemicu sosiologi kemudian muncul
sebagai sebuah disiplin ilmu, Anda dapat mengutip pandangan dari salah satu tokoh pencetus
sosiologi!
2. Meskipun perubahan zaman berlangsung cepat berkat kemajuan sains dan teknologi, namun
perspektif-perspektif utama dalam sosiologi yakni interaksionisme simbolik, struktural fungsional,
dan konflik masih cukup relevan dalam membaca zaman. Dapatkah Anda menjelaskan dengan
tepat perbedaan dari ketiga perspektif tersebut, diikuti dengan tokoh-tokoh yang ada dibaliknya
serta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban :

1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hunbungan-hubungan sosial individu dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pemicu lahirnya ilmu sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu adalah revolusi Perancis yang kemudian
disusul oleh revolusi industri di Inggris. Sejak itu terjadi cendekiawan eropa mulai merasakan
pentingnya pembahasan mengenai hubungan antar manusia dan kelompok yang sebelumnya di
bahas dalam filsafat, lantas memisahkan diri dengan membentuk suatu disliplin ilmu baru yang
mempelajari manusia sebagai mahkluk sosial.
Sosiologi Semula mempelajari perilaku manusia tidak dimasukan sebagai ilmu,sampai Aguste
Comte menyebutnya sebagai ilmu sosiologi didalam bukunya "Sistem Filsafat Positif" yang dia
daftarkan semua ilmu pada waktu itu, dimulai dari Matematika sebagai ilmu pertama dan Sosiologi
sebagai ilmu terakhir. Alasannya sosiologi mempelajari perilaku manusia yang sulit dimengerti dan
diramalkan. Kelahiran Sosiologi menunggu berkembangnya ilmu-ilmu yang lain sampai terwujud
integral dan sosiologi muncul sekitar abad 19 dan abad 20 diterima di berbagai Universitas dan
muncul fakultas sosiologi. Pemahaman manusia merupakan persimpangan antara individualitas
dan sosialitas. Keduanya saling mengisi dan mempengaruhi. Jadi objek materi dari ilmu sosiologi
adalah masyarakat, didalam masyarakat ada Individu, sehingga perdebatan yang tidak pernah
selesai didalam seluruh perkembangan ilmu.
2. Berikut perbedaan-perbedaan diantara ketiga perspektif :
NO Perspektif Interaksionisme Perspektif Struktural Perspektif Konflik
Simbolik Fungsional
1 Mengedepankan sisi Lebih menekankan prinsip Mengedepankan dinamika
kemanusiaan masing-masing kelompok yang memiliki pemegang kekuasaan
pribadi sebagai sesuatu yang norma, nilai-nilai dan aturan daripada hak-hak individu dan
unik daripada pengaruh untuk hidup yang seimbang masyarakat
kelompok dalam kehidupan dan stabil
sosialnya
2 Pantas diterapkan di Dapat digunakan sebagai Lebih cocok digunakan
lingkungan sosial yang sudut pandang dalam sebagai sudut pandang ketika
mendukung liberalisme, melakukan penelitian akan kondisi sosial dalam keadaan
menghargai hak-hak individu masyarakat homogen seperti genting dan kritis
secara personal dan dapat di masyarakat jepang atau dalam
gunakan sebagai sudut pola-pola sosial individu yang
pandang dalam masyarakat tinggal di perumahan milik
plural militer
3 Perspektif interaksionisme Perspektif struktural fungsional Perspektif konflik melihat
simbolik melihat hubungan melihat hubungan sosial hubungan sosial sebagai
sosial sebagai sesuatu dari sebagai sesuatu yang lebih sesuatu yang vertikal belaka,
dalam ke luar individu ( horizontal atau lebih atau hubungan penguasa-
intrapersonal) mementingkan hubungan rakyat
kelompok dimana sebagai
individu sifatnya kurang
diperhatikan
Tokoh-Tokoh dibalik masing masing Perspektif adalah sebagai berikut:

Perspektif Interaksionisme Perspektif Struktural Perspektif Konflik


Simbolik Fungsional
James Mark Baldwin, George Emile Durkheim, august Karl Marx, Frederick
Simmel, William James, Comte, Radcliffe Brown Engels,Ralf Dahrendof, Max
Charles H. Cooley, george ,Talcott Parsons, Kingsley Weber, lewis Coser
hebert Mead, William I. Davis, Herbert Spencer,
Thomas , John Dewey Robert K. Merton, Bronislaw
Malinowsky,

 Contoh nyata perspektif Interaksionisme simbolik dalam kehidupan sehari hari :


1. Ketua RT yang melakukan wajib lapor kepada tamu di desa nya setiap lebih dari 1 x 24 jam.
2. Pimpinan perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk memakai pakaian lengan pendek dan
bersepatu kets.
3. Aturan tidak tertulis pada masyarakat di pinggiran sungai bengawan bahwa jika menikah
dengan pasangan dari seberang sungai harus melarung ayam cemani.
 Contoh nyata perspektif Strucktural fungsionalis dalam kehidupan sehari-hari :
1. Pada zaman dahulu masyarakat rutin mengadakan siskamling di lingkunagn tempat tinggal.
Seiring berjalanya waktu dan tuntutan kehidupan kegiatan tersebut menjadi ditiadakan. Sebagai
bentuk respon atas perubahan ini , masyarakat semakin banyak yang membuat pagar
rumahnya dari besi atau tembok yang tinggi. Bahkan melakukan iuran untuk membayar
beberapa anggota satpam.
2. Dahulu masyarakat menggunakan moda angkutan( angkot) dengan sistem kekeluargaan yang
terkadang tidak menjamin harga dan keamanan penumpang. Dengan adanya modernisasi kini
di kenal banyak moda angkutan online seperti gojek,grab dll. Sehingga pergeseran hubungan
sosial bukan lagi berbasis kekeluargaan melainkan murni bisnis dan kompetisi harga.
 Contoh nyata perspektif konflik dalam kehidupan sehari-hari :
1. Demonstrasi mahasiswa kepada penguasa sebagai bentuk kekecewaan sosial
2. Kebijakan pemerintah lebih banyak di pengaruhi oleh pendapat dari legislator yang kadang
sama memiliki kepentingan untuk melanggengkan kekuasaanya
3. Politik dinasti di berbagai daerah

Anda mungkin juga menyukai