Anda di halaman 1dari 12

JENIS-JENIS PIPA

Disusun oleh :

Reza Dhony Wijaya

201610120311183

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
JENIS-JENIS PIPA
1. Rotodynamic
1.1. Centrifugal Pump

Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak
digunakan, ia memiliki kelebihan diantaranya karena pengoperasiannya yang mudah,
maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya. Pompa sentrifugal
adalah suati mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan
gaya sentrifugal (Sularso, 2004).

Keterangan:
1. Casing
2. Impeller
3. Shaft seal
4. Bearing Housing
5. Shaft
6. Lubricating reservoir
7. Eye of impeller
Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah
1. Valve adalah impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
2. Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
3. Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lainnya yang berputar.
4. Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
fluida hasil pemompaan.
5. Casing merupakan bagian luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
di dalamnya.
6. Impeller berfungsi untuk mengubah enerrgi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan/fluida yang dipomparan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan/fluida yang masuk sebelumnya.
7. Bearing atau Bantalan berfungsi untuk menumpu atau menhan beban dari poros agar
dapat berputar. Bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan
menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
8. Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.

1.2. Axial Flow Pump

Pompa aksial adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari
potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak putaran dari
blades/Impller dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya.
Axial pump atau pompa aksial, sering juga disebut sebagai pompa propeller. Pompa
aksial sebenarnya masih tergolong ke dalam pompa sentrifugal, karena memiliki prinsip kerja
yang tidak jauh berbeda. Hanya saja pompa axial mengalirkan fluida secara aksial (tegak lurus)
dan umumnya ke atas.
Pompa axial merupakan salah satu jenis pompa yang masuk kedalam kelompok pompa
dinamik. Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja dengan arah yang sejajar
terhadap sumbu/poros impellernya.
Energy mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak ditransmisikan melalui poros
impeller untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller memberikan gaya aksial yang
menggiring fluida sehinggga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja tersebut. Pada
beberapa desain pompa aksial, terpasang sudu-sudu tetap (diam) yang membentuk diffuser
pada sisi keluaran pompa. Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek berputar dari fluida
kerja dan mengkonversikan energi kinetik yang terkandung didalamnya menjadi tekanan kerja.
Pompa axial digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan debit air fluida tinggi,
dengan besar head yang rendah. Pompa jenis ini banyak digunakan pada sistem irigasi, pompa
penanggulangan banjir, dan di pembangkit listrik tenaga uap digunakan untuk mensuply air
laut sebagai media pendingin di kondensor.
Cara Perawatan Pompa Axial, yaitu:
1. Jangan membebani listrik dengan menempatkan steker terlalu banyak pada stop kontak
pompa. Hal ini akan menyebabkan panas dan timbul kebakaran.
2. Hindari pengoperasian pompa dalam kondisi kering atau tanpa air. Pengoperasian dalam
kondisi kering akan memperpendek umur pompa, sekaligus merusak motor.
3. Jangan membungkus, menyelimuti pompa, karena dapat menyebabkan kebakaran.
4. Tambahkan saringan pasir / Screen pada sekeliling pompa untuk menyaring kotoran /
sampah agar tidak terhisap kedalam pompa yang bisa menyebabkan putara pompa macet.

1.3. Mixed Flow Pump

Pompa aliran campuran adalah in-line pompa, digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan aliran volume tinggi dengan tekanan debit rendah. Salah satu aplikasi yang telah
menggunakan teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir adalah kinerja tinggi Jet Ski
propulsi, di mana pompa digunakan untuk menyalakan kerajinan air dengan aliran keluar air
kecepatan tinggi. Percobaan pengujian pompa telah terbukti menjadi cara yang sulit
memahami bagaimana perubahan desain hidrolik mempengaruhi kinerja pompa.
Fluida diisap melalui sisi hisap adalah akibat dari berputarnya impeller yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisiisapnya. Selanjutnya fluida yang terhisap terlempar
keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Selanjutnya
ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum di buang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau
dari perubahan energi yang terjadi, yaitu: energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu –
sudu impeller, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan
didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan.
Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah
radial. Pompa sentrifugal biasanya di produksi untuk memenihi kebutuhan head medium
sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal
banyak digunakan utnuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa – pompa rumah tangga.
1.4. Turbine Pump

Turbine pump atau pompa turbin adalah pompa yang kedudukannya ada dibawah
permukaan air yang akan dipompa, namun tenaga penggeraknya berada dipermukaan tanah,
sehingga untuk menggerakkan pompa tersebut maka pompa disambung dengan beberapa
column pipe dan line shaft sampai kepermukaan tanah serta discharge head dan right angle
gear drive (RAGD) agar dapat dihubungkan dengan motor penggeraknya.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik. Hampir
seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas,
sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin,
kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding
dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan
sangat tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri
dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant
(oksig n cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini
sedikit lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW).
Turbin juga merupakan komponen utama mesin jet.

2. Positive Displacement
2.1. Rotary
2.1.1. Gear Pump
Gear pump (pompa roda gigi) adalah jenis pompa positive displacement dimana fluida
akan mengalir melalui celah-celah roda gigi dengan dinding rumahnya. Disebut sebagai
pompa karena fluida yang dialirkan pada umumnya berupa cairan (liquid) atau bubur
(slurry). Sedangkan pompa positive displacement berarti pompa tersebut menghisap
sejumlah fluida yang terjebak yang kemudian ditekan dan dipindahkan ke arah keluaran
(outlet). Gear pump sering digunakan untuk aplikasi hydrolic fluid power. Namun, tidak
jarang juga digunakan pada bidang kimia untuk mengalirkan fliuda pada viskositas
tertentu. Terdapat dua jenis gear pump, yaitu external gear pump dan internal gear pump.
Pompa ini digolongkan sebagai fixed displacement karena jumlah fluida yang dialirkan
setiap putarannya selalu tetap.
A. External Gear Pump

Gear pump bekerja deangan cara mengalirkan fluida melalui celah-celah antara
gigi dengan dinding. Kemudian fluida dikeluarkan melalui saluran outlet karena
sifat paasangan roda gigi yang selalu memiliki titik kontak. Suatu pasangan roda
gigi secara ideal akan selalu memiliki satu titik kontak dengan pasangannya
meskipun roda gigi tersebut berputar. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh mekanisme
gear pump untuk mengalirkan fluida. Dengan kata lain, secara ideal fluida tidak
akan masuk melalui titik kontak pasangan roda gigi tersebut.
Jika jumlah gigi semakin sedikit maka volume fluida yang dialirkan semakin
besar karena rongga antara roda gigi dengan dinding semakin besar pula. Sedangkan
untuk meningkatkan flowrate dapat dilakukan juga dengan meningkatkan rpm dari
roda gigi tersebut. Pompa jenis ini tidak memerlukan katup/valve seperti pada
reciprocating pump sehingga loss dapat berkurang.
Pemasangan:
1. jaga reservoir selalu berada di atas posisi gear pump karena gear pump
hanya memiliki daya hisap yang rendah
2. jangan sampai gear pump dalam keadaan kering karena biasanya fluida
yang dialirkan juga dapat berfungsi sebagai pelumas.
Penggunaan
1. mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar maupun pelumas
2. mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia
3. mencampur dan mengaduk bahan kimia
4. sistem hidrolik pada industri dan mobil
5. aplikasi untuk low volume transfer lainnya
Keuntungan
1. high speed
2. high pressure
3. tidak ada beban yang tinggi pada bearing
4. tidak berisik jika semua bagian dimanufaktur dengan baik
5. desain tersedia dalam berbagai macam material sesuai kebutuhan
Kerugian
1. membutuhkan empat bushing yaitu pada ujung masing-masing poros gear
2. no solid allowed
3. fixed end clearance
B. Internal Gear Pump

Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi dalam yang
biasanya dihubungkan dengan penggerak dan roda gigi luar yang biasanya bertindak
sebagai idler. Awalnya fluida masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar)
dan idler (roda gigi kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi.
Bagian yang berbentuk seperti bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai
seal antara suction dan discharge port. Fluida yang membanjiri discharge port akan
terus didorong oleh fluida dibelakangnya sehingga fluida terus mengalir.
Penggunaan
1. berbagai macam oli bahan bakar dan pelumas
2. resin dan polimer
3. alkohol dan solvent
4. aspal, bitumen dan tar
5. polyurethane foam
6. food product seperti sirup, coklat atau peanut butter
7. cat, tinta dan pigmen
8. sabun dan surfactant
9. glycol
10. fuel injection application

2.1.2. Lobe Pump

Pompa rotary lobe mirip dengan pompa roda gigi, hanya saja menggunakan semacam
rotor berbentuk cuping (lobe). Terdapat dua rotor cuping di dalam casing pompa, yang
keduanya digerakkan oleh sumber penggerak dan diatur sedemikian rupa oleh roda gigi
yang berada di luar bodi pompa sehingga kedua rotor berputar seirama. Putaran dari rotor
ini menimbulkan ruang kosong sehingga fluida dapat masuk ke dalamnya dan ikut
berpindah ke sisi outlet. Pada sisi outlet kedua cuping rotor bertemu sehingga menutup
rongga yang ada dan mendorong fluida kerja keluar melalui outlet pompa.
Pompa rotary piston adalah pengembangan dari pompa rotary lobe. Rotor pompa rotary
piston didesain sedemikian rupa sehingga volume rongga pompa menjadi lebih luas.
Selain itu pada sisi outlet pompa, rotor pompa tidak lagi "menghimpit" fluida kerja agar
keluar seperti pada pompa rotary lobe, namun bentuk rotor pompa rotary piston akan
mendorong fluida agar keluar ke sisi outlet pompa.

2.1.3. Sliding Vane Pump

Pompa sliding vane adalah pilihan terbaik untuk transfer solar atau bahan bakar
minyak. Dengan kemampuan suction lift dan self-priming yang baik, pompa ini telah
menjadi pilihan selama bertahun-tahun karena ketahanan dan kemudahan perawatannya.
Mampu menangani cairan kental hingga 5000CST dan mencapai kapasitas hingga 100
m3/hr.
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk
silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya. ke dalam alur-alur ini
dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan
dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah
pompa. Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja
isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga cairan
dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa. Pada
tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini terjadi
kerja kempa. Dengan cara ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.
Pompa jenis ini digunakan untuk pompa vakum.
2.1.4. Screw Pump

Pompa ulir pertama kali dikembangkan oleh Archimedes, ia menggunakan satu buah
ulir untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ke sawah-sawah untuk keperluan
irigasi. Oleh karena hal inilah pompa ulir dengan satu ulir disebut juga Pompa Ulir
Archimedes.
Pada pompa ulir,zat cair masuk pada lubang isap,kemudian akan ditekan di ulir yang
menpunyai bentuk khusus.Dengan bentuk ulir tersebut,zat cair akan masuk di ruang
antara ulir-ulir,ketika ulir berputar,zat cairakan terdorong ke arah kanan kemudian keluar
pada lubang buang.
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial.Pompa jenis ini hanya
dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada
saluran isap dan bila zat cair yang di pompa menpunyai kekentalan tinggi.Pada keadaan
kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri,sehingga sebelum digunakan pompa ini
harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing).
Kelebihan:
1. Efesiensinya totalnya tinggi (70%-80%)
2. self priming
3. aliran konstan dan lancar
4. akurasi volume transfer sangat tinggi,hal ini disebabkan oleh karakteristik pompa
dimana kapasitas alirn (flow)tidak tergantung dari pressure yang dihasilkan
tetapi kecepatan dari kecepatan pompa.
5. stabilitas tekanan sangat bagus
6. mudah ditangani cairan yang viskos dan abrasive
7. mampu untuk mentransfer cairan yang multiphase
8. desain sederhana
9. pompa dapat beroperasi tanpa valve
10. arah aliran dapat dibalik (suction discharge dapat ditukar,tergantung arah putaran
pompa)
11. ukuran pompa relatif kecil,ringan karna rotor dapat pada putaran tinggi
12. getarannya relatif kecil
13. kapasitas isapnya baik sekali
14. dapat beoperasi dalam berbagai posisi,horinzontal,vertikal dan miring.
Kekurangan:
1. relatif lebih mahal karena desainnya perlu ketelitian kepresisian serta toleransi
yang tinggi
2. karakteristik performance sensitive terhadap perubahan viskositas
3. untuk tekanan tinggi memerlukan elemen pompa yang panjang
4. desain dilengkapi dengan sebuah screw pemaksa dan gurdi (bor)
5. aplikasi utamanya untuk mentransfer cairan yang kental,heterogen,sensitive
terhadap gesekan serta mudah menimbulkan busa dengan viskositas sampai
dengan 1000000 cps.
6. dilengkapi dengan hopper dengan panjang hingga 3 m.

2.2. Reciprocating
2.2.1. Piston Pump

Ini merupakan salah satu jenis pompa air desak bolak-balik (Reciprocating - Positive
Displacement Pump) yang menggunakan piston sebagai komponen yang bekerja bolak-
balik menghisap masuk dan mendorong keluar air. Jenis ini memiliki mekanisme satu
atau beberapa set katup (valve) di bagian lobang masuk dan lobang keluaran untuk
menjaga agar aliran air sesuai dengan arah masuk dan keluarnya air.
Contoh yang sering kita jumpai adalah pompa air Dragon yang dulu sangat populer di
sekitar kita. Biasa digunakan untuk memompa air dari sumur sebagai pengganti alat
timba katrol untuk mengambil air dari sumur.
Sekarang pompa piston ini masih digunakan pada wilayah yang jauh dari pemukiman,
seperti sawah atau kebun untuk menyedot air dari sumur atau sumur bor untuk mengairi
sawah atau menyediakan air untuk minum hewan peliharaan. Tenaga penggeraknya bisa
menggunakan listrik tenaga surya atau listrik tenaga angin.

Dengan pompa piston anda bisa menghemat tenaga untuk proses pemompaan cairan
minyak bumi yang memiliki titik didih cukup tinggi. Adapun cara kerja dari pompa
reciprocating jenis piston ialah :
 Komponen yang disebut torak akan bekerja atau bergerak bolak-balik untuk
menggerakkan komponen piston.
 Gerakan ini akan membuat cairan minyak masuk melalui komponen katup isap
atau sunction valve untuk masuk ke silinder.
 Saat silinder berisi cairan minyak akan ditekan oleh piston ke bagian mulut
pompa atau discharge valve.
 Fluida minyak bumi murni akan bisa naik ke permukaan untuk kemudian diolah.
Komponen penyusun pompa piston terbilang lebih sedikit namun meskipun demikian
untuk perawatannya memerlukan dana yang tidak sedikit. Besarnya biaya perawatan
sebanding dengan hasil yang didapatkan sebab tidak semua pompa bisa bekerja optimal
di lokasi bertekanan tinggi. Desain yang pas dipadukan dengan cara kerja yang tepat
menjadikan cairan minyak dengan titik didih tinggi bisa dipindahkan tanpa masalah.

2.2.2. Diaphragm Pump

Sesuai namanya, pompa ini menggunakan difragma atau membran yang bekerja bolak-
balik untuk menghisap masuk dan mendorong keluar air dalam ruang pompa (chamber)
dan terdapat katup di saluran masuk dan keluarnya untuk menjaga arah aliran air agar
masuk dan keluar sesuai dengan salurannya masing-masing.
Pergerakan diafragma akan menghasilkan daya hisap saat bergerak mundur untuk
menghisap air masuk dan daya tekan saat bergerak maju untuk mendorong air keluar.

Gambar di atas merupakan skema dari sebuah pompa diafragma secara umum serta
komponen-komponennya, yang digerakkan secara mekanik oleh sebuah motor dengan
roda eksentriknya. (roda eksentrik maksudnya roda yang berbentuk unik tidak bulat
sempurna yang dibuat dengan tujuan khusus).
Inti dari pompa jenis ini adalah adanya membran / diafragma yang bergerak maju-
mundur di dalam ruang pompa untuk menghisap masuk dan mendorong air keluar.
Diafragma terbuat dari bahan yang elastis dan kedap air.
Gambar sebelah kiri (gambar A), menunjukkan saat diafragma bergerak mundur untuk
menghisap masuk air. Katup masuk (inlet valve) terbuka sehingga air terhisap masuk
memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada saat bersamaan katup keluar
(outlet valve) tertutup untuk menjaga air yang sudah ada di saluran keluar (outlet) tidak
terhisap masuk kembali ke ruang pompa.
2.2.3. Plunger Pump

Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak
konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya dengan pompa
piston yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder. Sedangkan
pada pompa piston, pakingnya menempel pada piston itu sendiri.
Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan pompa piston, hanya saja tidak digunakan
piston, melainkan digunakan silinder baja yang panjang atau biasa disebut plunger. Fluidi
masuk melalui dua arah yang berlawanan, yang pertama masuk melalui katup isap pada
bagian bawah, sedangkan yang kedua fluida masuk ketika plunger tersebut ditekan.
Plunger tersebut dihubungkan oleh sebuah batang sehingga bergerak serempak dan fluida
juga dapat masuk secara bersamaan dari arah yang berlawanan. Kemudian karena
tekanan pada bagian katup buang lebih tinggi maka fluida akan terdorong ke atas dan
keluar melalui katup buang tersebut.
Biasanya digunakan untuk memompakan air pada steam generator. Pompa ini tidak
cocok digunakan pada fluida kerja yang mengandung pasir, lumpur, dan semen karena
dapat mengakibatkan kebocoran pada packing dan plungernya.

Anda mungkin juga menyukai