REPRODUKSI
“Penampungan Semen dan Inseminasi Buatan”
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa selesaikan laporan praktikum Teknologi Reproduksi dengan judul
Penampungan Semen dan Inseminasi Buatan.
Penulis sudah menyusun laporan praktikum secara maksimal dengan
bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan laporan
praktikum sehingga menjadi laporan yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga laporan praktikum Penampungan Semen
dan Inseminasi Buatan ini bisa memberi mafaat ataupun inpirasi pada pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat...............................................................................2
BAB II. ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR.........................................................3
2.1. Alat dan Bahan...........................................................................................3
2.2. Prosedur.....................................................................................................4
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................6
3.1. Penampungan Semen.................................................................................6
3.2. Inseminasi Buatan......................................................................................6
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................8
4.1. Kesimpulan................................................................................................8
4.2. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
Buatan merupakan cara yang tepat untuk sarana perbaikan mutu genetik ternak.
Tiga hal pokok yang harus dikerjakan dalam melakukan Inseminasi Buatan adalah
pengambilan semen, perawatan semen yang terdiri dari pemeriksaan semen,
pengenceran semen dan penyimpanan semen serta Inseminasi Buatan. Inseminasi
Buatan sendiri memiliki banyak hal yang harus diperhatikan yaitu ketepatan
dalam pendeteksian birahi, ketepatan dalam melakukan Inseminasi Buatan.
Keberhasilan Inseminasi Buatan sangat menentukan tingkat keberhasilan
kebuntingan.
2
BAB II.
3
2.2. Prosedur
4
6. Bawa AI Gun yang sudah siap dan spekulum ke kandang ternak betina.
7. Dengan pertolongan perawat ternak, angkat kedua kaki belakang domba
sehingga berbentuk sudut 40 -45 derajat terhadap lantai kandang.
8. Buka vagina domba menggunakan spekulum yang sudah diberi
pelumas/pelicin, lihat posisi lubang servics.
9. Masukan AI Gun melalui lorong spekulum menuju lubang servix. Dorong
hingga ke posisi empat atau batas servix tertahan sesuatu tekanan, ujung
gun masuk sekitar 1 cm.
10. Semprotkan semen pada bagian tersebut secara perlahan-lahan. Tahan
posisi domba dengan sudut 45 derajat selama 5 menit. Lepaskan kambing
sehingga domba dapat berdiri kembali dikandang.
5
BAB III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Penampungan Semen
6
memasukkannya ke air hangat bersuhu 37℃ selama 30 detik. Hal pertama yang
dilakukan sebelum melaksanakan IB adalah menyiapkan domba betina berahi dan
alat-alat, serta melakukan thawing. Setelah itu proses selanjutnya adalah mengelap
dan memotong ujung straw. Kemudian ujung straw yang terpotong dimasukkan ke
insemination gun. Menurut Noor (2002), straw harus dijepit pada ujungnya untuk
menghindari perubahan suhu yang mendadak, angkat straw dari cairan thawing
dan bersihkan sisa-sisa cairan thawing dengan menggunakan kertas tisu, pegang
ujung straw yang ada penyumbat kapasnya dengan menggunkan ibu jari dan
telunjuk kemudian melakukan pemilinan untuk mengendorkan penyumbat.
Setelah itu memasukkan insemination gun ke vagina dan menembakkan isinya ke
dalam. Kemudian mengeluarkan insemination gun dengan cara memutar
spekulum secara vertikal dan tarik keluar. Hunter (1995) menyatakan bahwa
inseminasi dalam serviks dengan spekulum dilakukan dengan mengarahkan pipet
inseminasi dari plastik sekali pakai atau pipa jerami ke mulut serviks dengan
bantuan tangan lewat dinding rektum untuk mengangkat serviks, dan selanjutnya
pipet dimasukkan ke dalam saluran serviks. Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam
satu kali inseminasi hanya dipergunakan sejumlah kecil volume semen, karena
jumlah semen yang besar dapat menimbulkan kesakitan pada domba betina, serta
dapat membanjiri vagina.
7
BAB IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Pemilihan domba betina yang sedang berahi dan domba jantan yang
mempunyai kualitas sperma yang bagus akan lebih memperlancar kegiatan
praktikum.
8
DAFTAR PUSTAKA